Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN SEMENTARA

Percobaan : Pelestarian in-situ


Kelompok : 6
Anggota :
1; Lisnawati

(H3514030)
Marina Dwi S
(H3514033)
Norinda Dwi A
(H3514037)
Nuuroh Muwahhidah (H3514040)
Putri Sri Martini
(H3514042)

2;
3;
4;
5;

Tanggal Percobaan : 19 Maret 2016


Tabel Pengamatan
Tabel 1. Pengamatan Keanekaragaman Sumberdaya Hayati Tanaman
No.
1

Nama Tanaman

Kegunaan

Habitat

Syarat Budidaya

Jahe (Zingiber Bumbu


penyebabDaerah sub Ditanam sedalam 5
officinale)
masakan,
tropis sampai sampai 7 cm dengan
memperkuat
kerjatropis dan
tunas bibit yang
lambung,
cocok ditanam menghadap ke atas,
menghilangkan riak,pada daratan sebaiknya dilakukan
sebagai obat gosokrndah
saat
musim
penderita rematik
sampaitinggi penghujan
untuk
(1500 M dpl) menjaga kelembaban
Kunyit (Curcuma Anti Inflamasi
longa)
(peradangan),

Daerah
subTanaman
kunyit
tropis sampaidapat tumbuh baik
tropis
danpada daerah yang
Rheumatoid
cocok ditanammemiliki intensitas
Arthritis
daratancahaya penuh atau
(peradangan sendi pada
sedang,
kronis), pencegahanrndah
sampaitinggi
pertumbuhan yang
kanker hati, darah,
(1500 M dpl) paling baik adalah
usus besar, dan
pada awal musim
prostat,
hujan, ditanam ke
meningkatkan
dalam
lubang
antioksidan,
berukuran
5-10
cm
meningkatkan fungsi
dgn arah mata tunas
hati.
menghadap ke atas
dengan kedalaman
60 cm. Jarak antara
lubang adalah 60x60

cm.
3

Temulawak Menambah
nafsu Tumbuh padaTumbuh baik di
(Curcuma
makan, memperbaiki daerah dataranlahan-lahan
yang
xanthorrizha) fungsi pencernaan, rendah denganteduh terlindung dari
menjaga kesehatan ketinggian sinar
matahari,
hati dan membantu maksimal namun
memiliki
mengeluarkan toksin 1.500 mdpl adaptasi yang tinggi
dalam tubuh, sebagai
terhadap
berbagai
antioksidan,
cuaca di daerah
mencegah terjadinya
tropis, suhu udara
penggumpalan darah.
yang baik untuk
budidaya temulawak
antara
19-30C,
curah hujan yang
diperlukan
antara
1.000-4.000
mm/tahun.

Kemangi
membantu
(Ocinumbassilum meredakan

Tumbuh padatanahnya bersifat


sakitdaerah dataranasam. Kemangi
ferina citratum) kepala, pilek, diare,rendah denganjuga toleran
ketinggian
terhadap cuaca
sembelit, cacingan,
maksimal
panas maupun
gangguan
ginjal,1.500 mdpl
dingin. Perbedaan
sakit maag, perut
iklim ini hanya
kembung,
masuk
mengakibatkan
penampilan
angin, kejang-kejang,
tanacnan sedikit
dan badan lesu.
berbeda. Kemangi
yang ditanam di
daerah dingin
daunnya lebih lebar
dan lebih hijau.

Pertanyaan :
1; Bagaimana macam cara pelestarian keanekaragaman hayati secara in-situ ?
Jawab :
Konservasi in situ merupakan upaya pelestarian di habibatasli,
sedangkan konservasi ex situ dilakukan di luar habibat asli. Contoh pelestarian

habibat asli adalah taman nasional yang melindungi hewan-hewan dan burung
beraneka ragam,sedangkan pelestarian di luar habibat asli adalah kebun
binatang,kebun botani yang melindungi aneka tumbuhan, dan plasma nuftah
yaitu kumpulan flora dan fauna yang terdapat di alam danmasih membawa
sifat-sifat yang asli, seperti koleksi padi,koleksi jagung, koleksi biji legume.
Macam-macam Bentuk (Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam Hayati) Usaha
pelestarian sumber daya alam hayati tidak lepas dari usaha pelestarian
lingkungan hidup. Usaha-usaha dalam pelestrian lingkungan hidup bukan
hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab kita
semua. Pelestarian Keanekaragaman Hayati secara In situ yaitu suatu upaya
pelestarian sumber daya alam hayati di habitat atau tempat aslinya. Hal ini
dilakukan dengan pertimbangan karakteristik tumbuhan atau hewan tertentu
sangat membahayakan kelestariannya apabila dipindahkan ke tempat lainnya.
Contohpelestarian Keanekaragaman Hayati secara In situ sebagai berikut:
a; Suaka margasatwa untuk komodo di Taman Nasional Komodo, Pulau

Komodo.
b; Suaka margasatwa untuk badak bercula satu di Taman Nasional Ujung
Kulon, Jawa Barat.
c; Pelestarian bunga Rafflesia di Taman Nasional Bengkulu.
d; Pelestarian terumbu karang di Bunaken.
2; Syarat apa saja yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman obat secara insitu di alam?
Jawab:
a; Kemangi tidak menuntut syarat tumbuh yang rumit. Dapat dikatakan
semua wilayah di Indonesia bisa ditanami kemangi. Yang jelas tanahnya
bersifat asam. Kemangi juga toleran terhadap cuaca panas maupun dingin.
Perbedaan iklim ini hanya mengakibatkan penampilan tanacnan sedikit
berbeda. Kemangi yang ditanam di daerah dingin daunnya lebih lebar dan
lebih hijau. Sedang kemangi di daerah panas daunnya kecil, tipis, dan
berwama hijau pucat.
b; Tanaman kunyit sangat baik di tanam dengan cahaya matahari yang
mencukupi dan tidak tergenang air. Pertumbuhan yang baik tanaman ini
dengan curah hujan 1000-400 mm per tahun. Suhu yang baik untuk

tanaman ini di antaranya 19-30 derajat celcius. Tanaman ini baik pada
tanah yang subur, gembur, dan banyak mengandung bahan organik.
Tanaman ini sangat baik di tanam dengan mencapai ketinggian 240 m dpl
200 0 m dpl hingga mencapai ketinggian 45 m dpl pun bisa di tanam.
c; Tanaman Temulawak
Secara alami temulawak tumbuh dengan baik di lahan-lahan yang
teduh dan terlindung dari teriknya sinar matahari. Di habitat alami rumpun
tanaman ini tumbuh subur di bawah naungan pohon bambu atau jati.
Namun demikian temulawak juga dapat dengan mudah ditemukan di
tempat yang terik seperti tanah tegalan. Secara umum tanaman ini
memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap berbagai cuaca di daerah
beriklim tropis. Suhu udara yang baik untuk budidaya tanaman ini antara
19-30 o C.Tanaman ini memerlukan curah hujan tahunan antara 1.0004.000 mm/tahun.
Media Tanam : Perakaran temulawak dapat beradaptasi dengan
baik pada berbagai jenis tanah baik tanah berkapur, berpasir, agak berpasir
maupun tanah-tanah berat yang berliat. Namun demikian untuk
memproduksi rimpang yang optimal diperlukan tanah yang subur, gembur
dan berdrainase baik. Dengan demikian pemupukan anorganik dan organik
diperlukan untuk memberi unsur hara yang cukup dan menjaga struktur
tanah agar tetap gembur. Tanah yang mengandung bahan organik
diperlukan untuk menjaga agar tanah tidak mudah tergenang air.
Ketinggian Tempat : Temulawak dapat tumbuh pada ketinggian tempat 51.000 m/dpl dengan ketinggian tempat optimum adalah 750 m/dpl.
Kandungan pati tertinggi di dalam rimpang diperoleh pada tanaman yang
ditanam pada etinggian 240 m/dpl. Temulawak yang ditanam di dataran
tinggi menghasilkan rimpang yang hanya mengandung sedikit minyak
atsiri. Tanaman ini lebih cocok dikembangkan di dataran sedang.
d; Tanaman Jahe
1;

Tanaman jahe membutuhkan curah hujan relatif tinggi, yaitu antara


2.500-4.000 mm/tahun.

2; Pada umur 2,5 sampai 7 bulan atau lebih tanaman jahe memerlukan

sinar matahari. Dengan kata lain penanaman jahe dilakukan di tempat


yang terbuka sehingga mendapat sinar matahari sepanjang hari.

3; Suhu udara optimum untuk budidaya tanaman jahe antara 20-35 oC.
4; Tanaman jahe paling cocok ditanam pada tanah yang subur, gembur

dan banyak mengandung humus.


5; Tekstur tanah yang baik adalah lempung berpasir, liat berpasir dan

tanah laterik.
6; Tanaman jahe dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH) sekitar 4,3-7,4.

Tetapi keasaman tanah (pH) optimum untuk jahe gajah adalah 6,8-7,0.
7; Jahe tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian 0 -

2.000 m dpl.
Di Indonesia pada umumnya ditanam pada ketinggian 200 - 600 m

8;

dpl.
3; Bagaimana hubungan antara macam tanaman obat dengan habitat atau

lingkungan tempat tumbuh tanaman?


Jawab :
Faktor-faktor lingkungan mempengaruhi suatu organisme secara
sendiri-sendiri atau kombinasi dari berbagai faktor. Pengaruhnya dapat
menentukan kehadiran atau keberadaan dan proses kehidupan makhluk
hidup. Terdapat berbagai prinsip yang mendasari hubungan makhluk hidup
dengan lingkungannya, seperti makhluk hidup tidak dapat hidup pada
lingkungan yang hampa udara; segala sesuatu yang dapat mempengaruhi
makhluk hidup akan membentuk lingkungan atau faktor lingkungan yang
terdiri dari faktor lingkungan abiotik dan lingkungan biotik. Setiap jenis,
individu, kelompok atau umur makhluk hidup dipengaruhi atau membutuhkan
faktor lingkungan yang berbeda-beda. Komponen-komponen lingkungan
terdiri dari faktor-faktor lingkungan fisiko-kimiawi dan biologi, seperti energi,
tanah, gas-gas atmosfir, tumbuhan hijau, manusia atau dekomposer. Dari
analisis faktor-faktor lingkungan berdasarkan aspek factor lingkungan yang
penting, terdapat macam-macam factor lingkungan, seperti faktor iklim,
geografis dan edafis (lingkungan abiotik) dan faktor tumbuhan, hewan,

dekomposer, dan manusia sebagai lingkungan biotik. Berkaitan dengan sifatsifat toleransi dan adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, terdapat
beragam jenis, sifat, keanekaragaman, kelimpahan, dan pola sebaran makhluk
hidup.
Berbagai cara dilakukan oleh pakar ekologi dalam pembagian komponen
lingkungan ini,salah satunya adalah pembagian seperti di bawah ini :
a; Faktor

iklim,meliputi
parameter
iklim
utama
seperti
cahaya,suhu,ketrsediaan air dan angin
b; Faktor tanah,merupakan
karakteristika dari tanah seperti nutrisi
tanah,reaksi tanah,kadar air tanah dan kondisi fisika tanah
c; Faktor topografi,yaitu meliputi pengaruh dari terrain seperti sudut
kemiringan,aspek kemiringan dan ketinggian tempat dari permukaan laut
d; Faktor biotik,merupakan gambaran semua interaksi dari organisme hidup
seperti kompetisi,peneduhan dan lain-lain
4; Bagaimana pengolahan tanaman obat hingga menjadi simplisia yang dapat
dimanfaatkan konsumen?
Jawab:
a; Penyortiran
Penyortiran harus segera dilakukan setelah bahan selesai dipanen,
terutama untuk komoditas temu-temuan, seperti: kunyit, temulawak, jahe
dan kencur. Rimpang yang baik dengan yang busuk harus segera
dipisahkan juga tanah, pasir maupun gulma yang menempel harus segera
dibersihkan. Demikian juga untuk tanaman obat yang diambil daunnya
maupun herba (Sambiloto, pegagan), setelah dipanen langsung disortir,
daun yang busuk, kering maupun gulma lainnya harus segera dipisahkan.
b; Pencucian

Setelah disortir bahan harus segera dicuci sampai bersih jangan dibiarkan
tanah berlama-lama menempel pada rimpang karena dapat mempengaruhi
mutu bahan. Pencucian harus menggunakan air bersih, seperti : air dari
mata air, sumur atau PAM. Cara pencucian dapat dilakukan dengan cara
merendam sambil disikat menggunakan sikat yang halus. Perendaman

tidak boleh terlalu lama karena zat-zat tertentu yang terdapat dalam bahan
dapat larut dalam air sehingga mutu bahan menurun. Penyikatan
diperbolehkan karena bahan yang berasal dari rimpang pada umumnya
terdapat banyak lekukan sehingga perlu dibantu dengan sikat. Tetapi untuk
bahan yang berupa daun-daunan cukup dicuci dibak pencucian sampai
bersih dan jangan sampai direndam berlama-lama.
c; Penirisan dan Pengeringan

Selesai pencucian rimpang, daun atau herbal ditiriskan dirak-rak


pengering. Hal ini dilakukan sampai bahan tidak meneteskan air lagi.
Untuk komoditas temu-temuan pengeringan rimpang dilakukan selama 4-6
hari dan cukup didalam ruangan saja. Setelah kering rimpang disortir
kembali sesuai dengan standar mutu perdagangan atau mungkin dapat
diolah lebih lanjut. Khusus untuk rimpang jahe, standar perdagangan
dikategorikan sbb: Mutu I : bobot 250 g/rimpang, kulit tidak terkelupas,
tidak mengandung benda asing dan tidak berjamur, Mutu II : bobot 150249 g/rimpang, kulit tidak terkelupas, tidak mengandung benda asing dan
tidak berjamur dan Mutu III: bobot lebih kecil, kulit terkelupas maksimum
10%, benda asing maksimum 3% dan kapang maksimum 10%.
d; Penyimpanan

Jika belum diolah bahan dapat dikemas dengan menggunakan jala plastik,
kertas maupun karung goni yang terbuat dari bahan yang tidak
berracun/tidak bereaksi dengan bahan yang disimpan. Pada kemasan
jangan lupa beri label dan cantumkan nama bahan, bagian tanaman yang
digunakan, no/kode produksi, nama/alamat penghasil dan berat bersih.Halhal yang perlu diperhatikan untuk ruang penyimpanan, yaitu gudang harus
bersih, ventilasi udara cukup baik, tidak bocor, suhu gudang maksimal
30C, kelembaban udara serendah mungkin 65% dan gudang bebas dari
hewan, serangga maupun tikus dll.
e; Pengolahan

Dalam pengolahan tanaman obat perlu diperhatikan teknik pengolahan


yang baik karena menyangkut standar mutu. Hal ini ada hubungannya
dengan masalah kebersihan maupun bahan aktif.

Anda mungkin juga menyukai