PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengetahuan manusia terus berkembang sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, untuk itu dibutuhkan penggalian ilmu secara terus menerus,
sehingga diperlukan daya cipta, daya khayal, keingin tahuan manusia dan
inisiatif.
Ilmu lingkungan merupakan salah satu ilmu yang mengintegrasi
berbagai ilmu yang mempelajari jasad hidup termasuk manusia dengan
lingkungnnya. Ilmu-ilmu tersebut antara lain dari aspek sosial, ekonomi,
kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan sebagai suatu poros,
tempat berbagai asas dan konsep berbagai ilmu yang saling terkait satu sama
lain untuk mengatasi masalah hubungan antara jasad hidup dengan
lingkungannya.
Lingkungan hidup dapat diartikan sebagai kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Kelagsungan hidup
segala organisme dipengaruhi oleh faktor lingkungan salah satunya adalah
CO2. Organisme multiseluler yang sangat terpengaruh dengan adanya CO2
adalah tumbuhan.
CO2 yang dihasilkan organisme sebagai sisa hasil respirasi akan
diserap oleh tumbuhan. Tumbuhan memerlukan CO2 untuk berfotosintesis,
dalam meghasilkan makanan.
B. Tujuan Pembahasan
Tujuan pembuatan makalah tentang CO2 adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian CO2
2. Mengetahui manfaat CO2
3. Mengetahui bahaya CO2
4. Mengetahui siklus CO2
5. Mengetahui proses CO2 dan peranannya dalam pertumbuhan pohon
C. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian CO2?
2. Apakah manfaat CO2?
3. Apakah bahaya CO2?
4. Bagaimana siklus CO2?
BAB II
ISI
A. Pengertian CO2
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah
sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara
CO2 adalah oksida asam. Larutan CO2 mengubah warna litmus dari biru
menjadi merah muda.
Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara:
1. Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk
mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen
ke atmosfer. Proses ini akan lebih banyak menyerap karbon pada hutan
dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau hutan yang sedang
mengalami pertumbuhan yang cepat.
2. Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO2
akan lebih mudah larut. Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa
oleh sirkulasi termohalin yang membawa massa air di permukaan yang
lebih berat ke kedalaman laut atau interior laut (lihat bagian solubility
pump).
3. Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas yang
tinggi, organisme membentuk jaringan yang mengandung karbon,
beberapa organisme juga membentuk cangkang karbonat dan bagianbagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini akan menyebabkan aliran
karbon ke bawah (lihat bagian biological pump).
4. Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini
tidak memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke
atmosfer. Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap
CO2 atmosferik karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut
dimana selanjutnya dipakai untuk membuat karbonat laut dengan reaksi
yang sebaliknya (reverse reaction).
Selain memilki efek yang berbahaya, CO2 juga mempunyai manfaat adapun
manfaat dari CO2 sediri adalah sebagai berikut:
a. Pada proses Fotosintesis
Tak dipungkiri lagi bahwa CO2 sangat berperan pada proses fotosintesis
yang dilakukan oleh tumbuhan dan yang sangat diperlukan oleh seluruh
makhluk hidup. Fotosintesis memerlukan CO2 dan air agar dapat
menghasilkan karbohidrat, yang dapat di lihat dari persamaan berikut:
6 CO2 + 6 H2O --> C6 H12 O6 + O2
b. Industri makanan dan minuman
Manfaat CO2 juga dapat kita jumpai pada proses pembuatan roti yang
berfungsi sebagai pengembang roti dengan bantuan ragi. Pada saat roti
yang dicampur soda kue atau ragi kita panaskan maka gas CO2 akan
dibebaskan dan akan tertangkap oleh kantung gluten yang terdapat pada
tepung yang akan menyebabkannnya dapt mengembang. Selain itu CO2
padat (es kering) juga digunakan untuk mendinginkan es krim. Pada
produk minuman khususnya yang bersoda, gas yang timbul pada minuman
tersebut adalah CO2 yang membebaskan diri.
c. Bahan pemadam kebakaran
Karbon dioksida yang disemburkan pada api melalui selang pemadam
kebakaran tersebut akan segera menyelimuti api, sehingga api tidak akan
terkena kontak dengan oksigen sehingga pembakaran akan terhenti, karena
pembakaran terhenti, maka api dapat segera padam.
C. Bahaya CO2
Zaman modern dan canggih sekarang ini banyak sekali terdapat industri yang
menghasilkan limbah yang dapat mencemari air dan juga udara ditambah lagi
dengan banyaknya kendaraan bermotor dan juga dari limbah rumah tangga.
Semuanya itu dapat mencemari lingkungan serta dapat merusak dan
mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada di sekitarnya.Dampak karbon
dioksida terhadap makhluk hidup baik didarat maupun di laut:
1. Pada manusia, karbon dioksida dapat menyebabkan gangguan sistem
pernapasan, seperti:
- asma
- bronkitis
- radang paru-paru,dll
2. Pada hewan, karbon dioksida dapat menyebabkan plankton yang hidup di
dalam laut akan mati dan juga dapat merusak terumbu karang, hal tersebut
disebabkan karena pada saat air laut mengombak air akan menyerap
oksigen yang ada di udara jika kadar oksigaen yang ada di udara lebih
sedikit daripada karbon dioksida maka otomatis yang akan diserap oleh air
adalah karbon dioksida, karbon dioksida ini dapat menyebabkan kadar
keasaman laut meningkat hal itu menyebabkan plnkton yang ada di dlam
laut mati dan juga dapat merusak terumbu karang padahal plankton sendiri
merupakan produsen di dalam air laut jika plankton mati maka
keseimbangan ekosistem yang ada di dalam laut akan rusak dan daur rantai
makanan akan terhenti dn hasilnya akan membunuh semua makhluk hidup
yang ada di dalam laut.
3. Pada lingkungan, karbon dioksida dapat menyebabkan pemanasan global
dan juga dpat merusak lapisan ozon dan karbon dioksida juga dapat
menyebabkan kedua kutub lebih cepat meleleh sehingga hal tersebut dapat
menyebabkan pwemukaan air laut semakin naik dan lama-kelamaan dapat
menyapu daratan pada waktu terjadi pasang air laut.
Akhir-akhir ini kita sering mendengar kata Global Warming.
Tapi, apakah anda tahu penyebab Global Warming itu? Penyebab Global
Warming salah satunya adalah Karbon Dioksida yang tinggi. Karbon
Dioksida atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri
dari dua atom oksigen yang terkait secara kovalen dengan sebuah atom
karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperature dan tekanan standard
an hadir di atmosfer bumi.
Karbon Dioksida dihasilkan oleh semua mahluk hidup, yaitu
manusia, hewan, hasil pembakaran bahan bakar fosil (bensin), gunung
berapi, dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas. Namun
sebaliknya dilakukan oleh tumbuhan, yang memakai gas Karbon Dioksida
pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses
fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan mempunyai peranan penting dalam
menyelesaikan permasalahan Global Warming.
peran yang melepaskan CO2 ke udara. Hal itu dilaksanakan oleh para
detrovor dan organisme heterotrof. Di daratan ada manusia, kambing, sapi,
harimau, dll. di lautan ada berbagai jenis ikan dan makhluk-makhluk
perairan.
2. Permaalahan dalam siklus karbon
Konsentrasi karbondioksida sangat kecil bila dibandingkan dengan
oksigen dan nitrogen (kurang dari 0,04 %) bila di udara, akan tetapi gas ini
adalah gas rumah kaca yang berperan dalam efek rumah kaca.
Penambahan gas ini dapat meningkatkan suhu udara di bumi. Sekarang ini,
populasi tumbuhan semakin berkurang (banyak hutan rusak dan lain-lain )
sedangkan kedaraan bermotor bertambah banyak. Jadi kita bisa bayangkan
bahwa pelepasan CO2 ke udara tidak sebanding dengan pengubahannya
oleh tumbuhan menjadi Karbohidrat. ini akan mempengaruhi
keseimbangan atmosfer dan keseimbangan ekosistem di bumi.
Penjelasan lebih lanjut yang cukup lengkap, penulis ambil dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. bahan berikut ini bisa
digunakan sebagai tambahan.Siklus karbon adalah siklus biogeokimia
dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan
atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon
yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).
Siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang
dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah
atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system
dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan
(termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati),
dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon,
pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia,
fisika, geologi, dan biologi yang bermacam-macam. Lautan mengadung
kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut
dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan
atmosfer.
Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon
(antara yang masuk dan keluar) antar reservoir karbon atau antara satu
satu group phylogenik. Konsep dasar reaksi gelap fotosintesis siklus Calvin
(C3) adalah sebagai berikut:
CO2 diikat oleh RUDP untuk selanjutnya dirubah menjadi senyawa
organik C6 yang tidak stabil yang pada akhirnya dirubah menjadi glukosa
dengan menggunakan 18ATP dan 12 NADPH.Siklus ini terjadi dalam
kloroplas pada bagian stroma.Untuk menghasilkan satu molekul glukosa
diperlukan 6 siklus C3.
Naungan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi intensitas
cahaya yang terlalu tinggi. Pemberian naungan dilakukan pada budidaya
tanaman yang umumnya termasuk kelompok C3 maupun dalam fase
pembibitan .Pada fase bibit, semua jenis tanaman tidak tahan IC penuh, butuh
30-40%, diatasi dengan naungan. Pada tanaman kelompok C3, naungan tidak
hanya diperlukan pada fase bibit saja, tetapi sepanjang siklus hidup tanaman.
Meskipun dengan semakin dewasa umur tanaman, intensitas naungan semakin
dikurangi. Naungan selain diperlukan untuk mengurangi intensitas cahaya
yang sampai ke tanaman pokok, juga dimanfaatkan sebagai salah satu metode
pengendalian gulma Di bawah penaung, bersih dari gulma terutama rumputan.
Semakin jauh dari penaung, gulma mulai tumbuh semakin cepat Titik
kompensasi gulma rumputan dapat ditentukan sama dengan IC pada batas
mulai ada pertumbuhan gulma. Tumbuhan tumbuh ditempat dg IC lebih
tinggi dari titik kompensasi (sebelum tercapai titik jenuh), hasil fotosintesis
cukup untuk respirasi dan sisanya untuk pertumbuhan.
Dampak pemberian naungan terhadap iklim mikro
_ Mengurangi IC di sekitar sebesar 30-40%
_ Mengurangi aliran udara disekitar tajuk
_ Kelembaban udara disekitar tajuk lebih stabil (60-70%)
_ Mengurangi laju evapotranspirasi
_Terjadi keseimbangan antara ketersediaan air dengan tingkat transpirasi
tanaman
Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP (enzym pengikat CO2 pada tanaman
C4) yang tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi antara
CO2 dan O2. Lokasi terjadinya assosiasi awal ini adalah di sel-sel mesofil
(sekelompok sel-sel yang mempunyai klorofil yang terletak di bawah sel-sel
epidermis daun). CO2 yang sudah terikat oleh PEP kemudian ditransfer ke selsel "bundle sheath" (sekelompok sel-sel disekitar xylem dan phloem) dimana
kemudian pengikatan dengan RuBP terjadi. Karena tingginya konsentasi CO2
pada sel-sel bundle sheath ini, maka O2 tidak mendapat kesempatan untuk
bereaksi dengan RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil and G sangat
rendah, PEP mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap CO2, sehingga reaksi
fotosintesis terhadap CO2 di bawah 100 m mol m-2 s-1 sangat tinggi. , laju
assimilasi tanaman C4 hanya bertambah sedikit dengan meningkatnya CO2.
Sehingga, dengan meningkatnya CO2 di atmosfir, tanaman C3 akan lebih
beruntung dari tanaman C4 dalam hal pemanfaatan CO2 yang berlebihan.
Tanaman C4 selain mengambil CO2 dari udara, juga mengambil CO2
dari malat atau oksaloasetat yang didapatkan dari siklus Calvin yang
dilakukannya di siang hari. Malat atau oksaloasetat dapat digunakan tanaman
sebagai sumber CO2 untuk proses pembentukan gula di malam hari karena
siklus Calvin tidak membutuhkan sinar matahari dalam prosesnya, jika
kandungan ion H+ di dalam tubuh tanaman tersebut mencukupi. Tanaman ini
umumnya merupakan tanaman yang mampu memproduksi polisakarida
(glukosa, amilum, dsb) dalam waktu.
Tebu (Saccharum officinarum), jagung (Zea mays), dan tumbuhan
tertentu lain tidak mengikat karbon dioksida secara langsung. Pada tumbuhan
ini senyawa pertama yang terbentuk setelah jangka waktu pelaksanaan
fotosintesis yang sangat pendek, bukanlah senyawa 3-C asam fosfogliserat
(PGA), melainkan senyawa 4-C asam oksaloasetat (OAA).
Metode alternatif fiksasi karbon dioksida untuk fotosintesis ini disebut
jalur Hatch-Slack. Tumbuhan yang menggunakan jalur ini disebut tumbuhan
C4 atau tumbuhan 4 karbon. Menurut penelitian yang dilakukan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Permukiman Departemen Pekerjaan Umum,
tanaman penghijau rumah dapat dibagi berdasarkan kemampuan pohon
sebagai penyerap CO2 dan polutan udara serta kemampuan meredam
kebisingan dan juga tanaman produktif.
3. Tanaman Penyerap CO2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah tentang CO2 adalah Karbon dioksida
(rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa
kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara
kovalen dengan sebuah atom karbon. CO2 memiliki manfaat dan bahaya
yang perlu diwaspadai. Siklus karbon dan oksigen memiliki hubungan erat
dalam proesnya. CO2 sanga berperan dalam proses fotosintesis.
B. Saran
Saran dari makalah tentang CO2 adalah perlu adanya penelitian lagi
seberapa besar kadungan yang diperlukan tumbuhan dalam
penggunaannya, agar terjadi pertumbuhan yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA