1. Apa saja kebijakan fiscal periode pemerintahan sekarang yang langsung menyentuh
perusahaan anda?
Di tengah gejolak perekonomian global serta volatilitas yang terjadi di pasar keuangan
domestik sepanjang tahun 2018, kondisi perbankan Indonesia masih terjaga berkat dukungan
permodalan yang kuat dan pertumbuhan aset yang stabil sehingga berhasil mencatatkan kinerja
intermediasi positif yang ditandai oleh pertumbuhan penyaluran kredit yang mencapai double
digit. Risiko kredit terpantau menurun meskipun dari sisi likuiditas sedikit mengalami
pengetatan seiring tren melambatnya pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di sepanjang
tahun 2018. Kinerja sektor jasa keuangan kembali mampu tumbuh tinggi sebesar 6,27 persen
ditopang oleh perbaikan aktivitas perbankan dan pasar modal yang tumbuh meningkat
didukung oleh indikator pertumbuhan kredit perbankan serta peningkatan likuiditas pasar
modal seiring dengan penerapan waktu penyelesaian yang lebih cepat.
Bank BNI (BBNI) juga mencatatkan kenaikan laba bersih dari Rp13,62 triliun pada 2017
ke Rp15,02 triliun sepanjang 2018 atau tumbuh sebesar 10,3 persen. Sementara itu, penyaluran
kredit BBNI sepanjang 2018 mencapai Rp512,78 triliun atau meningkat sebesar 16,2 persen
dari realisasi tahun 2017 yang sebesar Rp441,31 triliun. NPL gross BBNI pada akhir Desember
2018 berada di bawah 2 persen. Secara industri, kredit perbankan selama 2018 tumbuh sebesar
11,75 persen dengan NPL gross di level 2,37 persen.