Anda di halaman 1dari 2

Martina Dwi Setyawati S1 Manajemen Kelas Ekstensi

1812070458 Tugas Ekonomi Makro

1. Apa saja kebijakan fiscal periode pemerintahan sekarang yang langsung menyentuh
perusahaan anda?
Di tengah gejolak perekonomian global serta volatilitas yang terjadi di pasar keuangan
domestik sepanjang tahun 2018, kondisi perbankan Indonesia masih terjaga berkat dukungan
permodalan yang kuat dan pertumbuhan aset yang stabil sehingga berhasil mencatatkan kinerja
intermediasi positif yang ditandai oleh pertumbuhan penyaluran kredit yang mencapai double
digit. Risiko kredit terpantau menurun meskipun dari sisi likuiditas sedikit mengalami
pengetatan seiring tren melambatnya pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di sepanjang
tahun 2018. Kinerja sektor jasa keuangan kembali mampu tumbuh tinggi sebesar 6,27 persen
ditopang oleh perbaikan aktivitas perbankan dan pasar modal yang tumbuh meningkat
didukung oleh indikator pertumbuhan kredit perbankan serta peningkatan likuiditas pasar
modal seiring dengan penerapan waktu penyelesaian yang lebih cepat.
Bank BNI (BBNI) juga mencatatkan kenaikan laba bersih dari Rp13,62 triliun pada 2017
ke Rp15,02 triliun sepanjang 2018 atau tumbuh sebesar 10,3 persen. Sementara itu, penyaluran
kredit BBNI sepanjang 2018 mencapai Rp512,78 triliun atau meningkat sebesar 16,2 persen
dari realisasi tahun 2017 yang sebesar Rp441,31 triliun. NPL gross BBNI pada akhir Desember
2018 berada di bawah 2 persen. Secara industri, kredit perbankan selama 2018 tumbuh sebesar
11,75 persen dengan NPL gross di level 2,37 persen.

2. Bagaimana respon perusahaan Anda terhadap kebijakan fiscal tersebut?


Meskipun tertekan selama bulan September dan Oktober 2018, indeks sektor keuangan
masih mencatatkan kinerja positif selama Juli–Oktober 2018. Di tengah berbagai sentimen dari
global, perbankan mencatatkan peningkatkan kinerja selama triwulan III 2018. Pertumbuhan
kinerja bank besar bahkan berada di atas industri. Bank BNI mencatatkan peningkatan aset,
kredit, dan laba hingga dua digit. Pada triwulan tersebut masing-masing mencatatkan
pertumbuhan kredit sebesar 13,89 persen (yoy), 17,11 persen (yoy) dan 13,27 persen (yoy).
3. Bagaimana impikasi positif dan negative dari kebijakan fiscal tersebut terhadap
perusahaan anda?
 Negatif
Menjaga stabilitas dan pergerakan nilai tukar mata uang seluruh negara,
baik dari faktor dinamika ekonomi negara maju, termasuk normalisasi kebijakan
moneter di Amerika Serikat dan Eropa, perkembangan ekonomi di Republik
Rakyat Tiongkok (RRT), faktor geopolitik serta keamanan regional dan dunia.
 Positif
Depresiasi nilai tukar pada batas-batas tertentu akan berdampak positif bagi
perbaikan daya saing produk ekspor Indonesia, yang pada gilirannya mendorong
pertumbuhan ekonomi.
4. Bagaimana strategi perusahaan dalam menyesuaikan bisnisnya terhadap kerbijakan
fiscal tersebut?

Diperkirakan, bank akan lebih banyak mengalokasikan untuk penerbitan


surat berharga. Namun, bagi bank kecil yang tidak kuat modal tidak bisa karena ada
persoalan rasio kecukupan modal (CAR). Sedangkan untuk penerbitan surat
berharga membutuhkan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) yang besar..

Anda mungkin juga menyukai