Oleh:
Kelompok 1
1 Arifa Rahmi
(15205061)
2 Siti Zulaika
(15205079)
(15205052)
Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Nurhizrah Gistituati, M.E.
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sejalan
dengan dinamika bangsa yang terus mencari bentuk yang lebih
baik demi menghasilkan generasi cerdas dan budiman, maka
penulis membuat makalah ini yang berjudul Bidang Ilmu dan
Kajian Dasar-dasar Ilmu Pendidikan dengan baik. Untuk
memenuhi tugas perkuliahan Landasan Ilmu Pendidikan.
Penulis berharap agar semua orang dapat memperoleh
berbagai informasi yang berguna untuk pembaca dari karya tulis
ini. Namun, walaupun demikian penulis juga percaya bahwa tidak
ada gading yang tak retak, untuk itu kritikan dan saran maupun
sumbangsih pikiran yang sifatnya constructive dari pembaca
akan penulis terima dengan senang hati. Demi kesempurnaan
makalah ini dan untuk perbaikan makalah yang akan datang.
Akhir
kata,
penulis
mengucapkan
terima
kasih
atas
Padang,
2016
Agustus
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................ii
BAB I.................................................PENDAHULUAN
.........................................................................1
A Latar Belakang...........................................................1
B Rumusan Masalah......................................................1
C Tujuan Penulisan........................................................2
BAB II.................................................PEMBAHASAN
.........................................................................3
A Bidang Ilmu................................................................3
B Kajian Dasar-dasar Ilmu Pendidikan............................
BAB III.......................................................PENUTUP
.........................................................................
A Kesimpulan.................................................................
B Saran..........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang
sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.
Dasar
pendidikan
Pendidikan
adalah
bertujuan
keseimbangan,
kesatuan,
cita-cita
kemanusiaan
mempersiapkan
organis,
universal.
pribadi
harmonis,
dalam
dinamis
guna
sistem
menyatakan
terencana
pendidikan
bahwa
untuk
nasional
pendidikan
No.
adalah
mewujudkan suasana
20
tahun
usaha
sadar
2003
dan
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual/keagamaan,
dapat menunjang
pembangunan
secara
mendalam.
sistematik
selalu
Pendidikan
bertolak
sebagai
dari
usaha
sejumlah
sadar
yang
landasan
serta
harus
memahami
sejumlah
landasan
dan
asas-asas
yang
sangat
memegang
peranan
penting
dalam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bidang Ilmu
1. Pengertian ilmu
Dalam bahasa Inggris science (ilmu) dan bahasa latin
scientia atau scire sama dengan to know atau to learn
(Supardi, 2009:12). Ada pula kata ilmu dalam bahasa Arab ilm
yang berarti memahami, mengerti atau mengetahui. Dengan
kata
lain
ilmu
digunakan
sebagai
alat
atau
cara
untuk
definisi
ilmu
sebagai
suatu
pendekatan
metodologis
dan
sekumpulan
teknik
sistematik
untuk
memperoleh
menunjuk
kepada
masing-masing
bidang
mencapai
kebenaran,
memperoleh
pemahaman,
bukan
sekumpulan
sekadar
pengetahuan
pengetahuan,
berdasarkan
tetapi
merangkum
teori-teori
yang
alam
yang
terlebih
dahulu
ada
(https://id.wikipedia.org).
Persyaratan ilmu tersebut antara lain objektif; ilmu harus
memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah
yang sama sifat hakikatnya. Objeknya dapat bersifat ada atau
mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam
mengkaji objek yang dicari adalah kebenaran yang mencakup
wahyu ilahi, intuisi, ratio/akal sehat, pengalaman serta teori dan
pengalaman.
Metodis;
upaya-upaya
yang
dilakukan
untuk
akibat
menyangkut
objeknya.
Kemudian
universal;
perseorangan.
Bertrand
Russell
membedakan
pengetahuan
(knowledge
of
facts)
dan
pengetahuan
mengenai
berdasarkan
pengamatan
atau
percobaan.
Ciri
perbuatan
melakukan
sesuatu
yang
dilakukan
oleh
Kognitif
pemahaman,
penalaran
yang
bertalian
pengenalan,
dan
tanggung
dengan
penerapan,
jawab
pengetahuan,
pengkonsepsian,
memperjelas
kompleksitas
kejadian
merupakan
menuju
sebuah
pada
studi
tujuan
tentang
tertentu.
Teleologi
gejala-gejala
yang
pola
memperoleh
kerja,
tata
langkah
pengetahuan
baru
dan
atau
cara
teknis
untuk
memperkembangkan
pengamatan,
percobaan,
analisis,
deskripsi,
dalam
perancangan,
pengembangan
perumusan
pengumpulan
generalisasi
dugaan
data,
dan
yaitu
penyelidikan,
penggolongan
pemeriksaan
data,
kebenaran
ekonomik;
ilmu
ekonomi
melahirkan
dimensi
dalam
mempertahankan
produksi.
b. Dimensi linguistik;
tinjauan
dan
linguistik
mengembangkan
memandang
ilmu
suatu
jaringan
kebiasaan
dan
peranan
yang
consistency
pada
proposisi-proposisi
ilmu
atau
kebudayaan
(cultural
dimension);
kebudayaan
yang
dihayati
sebagai
suatu
faktor
yang
Cabang ilmu
suatu interaksi.
sebagai berikut.
Dimensi
Dimensi
Dimensi
Aspek realita
Dimensi
Dimensi
Dimensi
Bagan 1. Dimensi Ilmu
kebudayaan
sejarah
kemanusiaan
rekreasi
sistem
lainnya
5. Struktur ilmu
Ilmu sebagai sekumpulan pengetahuan sistematik terdiri
dari komponen-komponen yang berkaitan atau dikoordinasikan
agar dapat menjadi dasar teoritis atau memberikan penjelasan.
Setiap cabang ilmu mempunyai objek sebenarnya (poper object)
yang dapat dibedakan menjadi objek material dan objek formal.
objek material adalah fenomena di dunia yang ditelaah oleh ilmu,
sedangkan
objek
penelaahan
formal
ilmuwan
pengelompokkan
yang
adalah
pusat
perhatian
terhadap
fenomena
sistematik
dapat
itu.
dalam
Suatu
mengelompokkan
merupakan
kumpulan
penyataan
deskriptif
merupakan
memberikan
kumpulan
pernyataan
petunjuk-petunjuk
atau
preskriptif
ketentuan-
c.
Eksposisi
pola;
bentuk
ini
merangkum
pernyataan-
yang
berusaha
menggambarkan
atau
pula
proporsisi-proporsisi
yang
dapat
dibedakan
kaidah
ilmiah
harus
dilengkapi
dengan
verifiabilitas
dan
komunalitas.
Keumuman
mematuhi
kaidah-kaidah
logika.
Ciri
objektivitas
pengetahuan
ilmiah
harus
dapat
diperiksa
kebenarannya,
masyarakat
ilmuan.
Terakhir
ciri
komunalitas
berarti
Objek material
Ide abstrak
Benda fisis
Jasad hidup
Gejala rohani
Peristiwa sosial
Proses tanda
Objek formal
Pusat perhatian
Objek sebenarnya
Deskripsi
Bentuk pernyataan Preskripsi
Eksposisi pola
Rekonstruksi historis
Pengetahuan ilmiah
Ragam proporsisi
Ciri pokok
Pembagian sistematis
Asas ilmiah
Kaidah ilmiah
Teori ilmiah
Sistematis
Keumuman
Rasionalitas
Objektivitas
Verifiabilitas
Komunalitas
6. Dasar-dasar ilmu
dan
aksiologi
(http://afidburhanuddin.wordpress.com).
a. Ontologi
Menurut bahasa ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu
on/ontos = being atau ada dan logos = logic atau ilmu. Artinya
teori tentang keberadaan atau ilmu tentang yang ada. Pengertian
menurut istilah ontologi adalah ilmu yang membahas tentang
hakikat yang ada, sesuatu yang merupakan ultimate reality yang
berbentuk jasmani/kongkret maupun rohani/abstrak. Ontologi
merupakan
cabang
dari
metafisika
yang
membicarakan
dimana
saja).
(http://afidburhanuddin.wordpress.com).
Pengkajian objek yang dilakukan ilmuwan tidak boleh
melakukan upaya yang bersifat mengubah kodrat manusia,
merendahkan martabat manusia dan mencampuri permasalahan
Syam
epistemologi
sumber,
ialah
proses,
(1988:32)
suatu
syarat,
cabang
batas,
mengemukakan
filsafat
yang
validitas
bahwa
membahas
dan
hakekat
pengertian,
pengetahuan.
mendalam
struktur,
Landasan
segenap
metode
epistimologi
proses
dalam
dan
validitas
membahas
usaha
ilmu
secara
memperoleh
2) Esthetic
expression
(ekspresi
keindahan);
bidang
ini
bidang
ini
sebenarnya
dari
pengetahuan.
Landasan
aksiologis
ilmu
pendidikan
menuntun
sebagai
anak,
orang
educare
Romawi
yaitu
memandang
mengeluarkan
dan
kata
lain
pendidikan
adalah
upaya
menuntun,
merealisasikan
kecerdasan pikiran.
potensi
anak
mengenai
akhlak
dan
selaras
dengan
alam
dan
masyarakatnya
(Achmad,
potensi
dirinya
untuk
secara aktif
memiliki
kekuatan
mulia, serta
Prof.
Lodge
dalam
Ahmadi
(2014:31)
lebih
sempit,
pendidikan
dibatasi
pada
fungsi
dalam
pendidikan
sendirinya.
3) Bentuk kegiatan;
maupun
pendidikan
yang
berbentuk
ada
dengan
segala
macam
Pendidikan
diselenggarakan
di
merupakan
sekolah
sebagai
pengajaran
yang
pendidikan
formal.
pendidikan
yang
berlangsung
diciptakan
khusus
dalam
untuk
bentuk
kurikulum.
Kegiatan
pendidikan
lebih
kemampuan-kemampuan
tertentu,
sehingga
adalah
masyarakat,
usaha
dan
sadar
yang
pemerintah
dilakukan
melalui
oleh
kegiatan
kegiatan-kegiatannya
sembarangan.
2) Lingkungan pendidikan;
lingkungan
pendidikan
menyelenggarakan
tidak
pendidikan
yang
pendidikan
berlangsung
diciptakan
secara
berlangsung
khusus
teknis
dalam
untuk
pendidikan
berlangsung di kelas.
3) Bentuk kegiatan; pendidikan dapat berbentuk pendidikan
formal, pendidikan informal dan pendidikan non-formal.
Kegiatan pendidikan dapat berbentuk bimbingan, pengajaran
sebagai
persekutuan
hidup
seutuhnya
warga
dan
dalam
kelompok
berbagai
sosial.
Jenis
lingkungan
kegiatan
usaha
sadar
dan
terencana
untuk
menuntun,
kegiatan
bimbingan,
pengajaran
dan
latihan
demi
historis,
pendidikan
jauh
lebih
tua
dari
ilmu
Selanjutnya
S.
Brodjonagoro
Kemudian
M.J.
Langeveld
menyatakan
bahwa
betapa
hendaknya
bertindak
(http://rustamalis.blogs.uny.ac.id).
Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat kita simpulkan
bahwa
ilmu
membicarakan
pendidikan
adalah
masalah-masalah
ilmu
pengetahuan
umum
pendidikan
yang
secara
melihat
pendidikan
sebagai
gejala
manusiawi;
melihat
pendidikan
dan
kemudian
mengklasifikasikan
karena
mendeskripsikan
ilmu
atau
pendidikan
tak
menjelaskan,
ingin
sekedar
melainkan
ingin
latar
belakang
kebudayaan
dan
filsafat
yang
atau
interaksi
pendidikan.
Jalur
dan
jenis
jenjang
pendidikan).
f Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode).
g Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan
pendidikan)
dan
tentang kehidupan.
Aliran-aliran
bahan
ajaran
konstan
(perenial)
yakni
cara
berpikir
Rekonstruksionisme
juga
progresif
dalam
menerapkan
pendidikan.
mazhab
filsafat
perkembangan,
sistem
pendidikan
formal
dalam
seperti
tanpak
dalam
c Landasan kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal
balik,
sebab
kebudayaan
dapat
dilestarikan/dikembangkan
formal.
Anggota
perubahan-perubahan
masyarakat
yang
sesuai
berusaha
dengan
melakukan
perkembangan
teknologi
Pendidikan
ke dalam
berkaitan
erat
penyelenggaraan
pendidikan.
dengan
penyaluran
proses
Keadaan
yang
dapat
ditemukan
dalam
pendidikan
dalam
memilih
kesempatan
untuk
memasuki
program
dalam
fisik
dan
keistimewaan
mental
atau
memperoleh
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian ilmu bermakna ganda terdiri atas pengetahuan,
aktivitas dan metode. Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia
yang rasional dan kognitif sehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman,
kemasyarakatan atau individu untuk tujuan mencapai kebenaran,
memperoleh
pemahaman,
memberikan
penjelasan
ataupun
adalah
usaha
sadar
dan
terencana
untuk
proses
pembelajaran
mengembangkan
potensi
agar
dirinya
siswa
mengenai
secara
aktif
akhlak
dan
masalah-masalah
umum
pendidikan
secara
dalam
ilmu
pendidikan
adalah
siswa,
guru,
materi
Daftar Pustaka