Anda di halaman 1dari 18

1

BAB IV
TINJAUAN KASUS

A. TINJAUAN KASUS
Tanggal Masuk

: 08 April 2015

No RM

: 674823

Jam

: 09.30 WIB

Tempat : Ruang Anak Edelweis

Tanggal / Jam Pengkajian : 08 April 2015 / 09.30 Wib


S : Data Subjektif
1. Identitas Anak
Nama Anak
: An. Z.
Umur
: 5 tahun 2 bulan
Tanggal Lahir : 10 Maret 2009
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke
: 1 (satu)
2. Identitas Orang Tua
Nama Ibu

: Ny. E

Nama Ayah

: Tn. H

Umur

: 30 tahun

Umur

: 34 tahun

Kebangsaan

: Indonesia

Kebangsaan

: Indonesia

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

: S1 Akutansi

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: PNS

Pekerjaan

: Swasta

Alamat

: Pinang Mas
Bentiring

3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan anaknya terlihat pucat, lemah dan gelisah
43
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan anaknya terlihat pucat, lemah dan gelisah.
b. Riwayat kesehatan yang lalu

44

Ibu mengatakan anak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya yaitu terlihat
mudah lelah, lemah, pucat dan tidak lincah seperti biasanya
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan ada riwayat Thalasemia didalam keluarga yaitu ayah dari suaminya
(kakek).
5. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Pada saat sebelum sakit frekuensi makan pasien 2 kali sehari, porsi kecil berupa nasi,
lauk, dan sayur disertai minum air putih dan susu. Saat sakit, pola makan pasien
menurun, pasien lebih banyak minta minum atau susu.
b. Pola eliminasi
Pada saat sebelum sakit frekuensi BAB pasien 1-2 kali sehari, dengan konsistensi
45
lembek, warna kuning dan BAK 7-8 kali sehari. Saat sakit, pasien BAB 1-2 kali sehari
dan BAK 7-8 kali sehari.
c. Aktifitas
Pada saat sebelum sakit, pasien aktif bermain. Saat sakit, pasien terlihat tidak aktif
bermain, lemah dan cepat lelah.
d. Personal hygiene
Pada saat sebelum sakit, pasien mandi 2 kali sehari pakai sabun dan sampo. Saat sakit
pasien tidak mandi hanya di bersihkan dengan air hangat.
e. Pola istirahat
Pada saat sebelum sakit, pasien biasanya rutin tidur siang 2 jam dan tidur malam sejak
pukul 21.00 WIB. Saat sakit, pasien gelisah tidur dimalam hari.
O : Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum :
Kesadaran
:
Suhu
:
Nadi
:
Respirasi
:
BB
:
PB
:
2.

Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut
Benjolan

Lemah
Compos mentis
36,5C
85 x/m
21 x/m
19 Kg
110 cm

46

: tidak rontok
: tidak ada

Kebersihan
b. Muka
Warna
Oedema
c. Mata
Bentuk

d.

kelopak mata
Konjungtiva
Sklera
Hidung
Bentuk
Kebersihan
Polip
Pernafasan cuping hidung

: bersih
: pucat
: tidak ada
: simetris
: tidak cekung
: anemis
: ikterik
: simetris
: cukup bersih
: tidak ada
: tidak ada

e. Telinga
Bentuk

: simetris

Kebersihan
Pengeluaran

: cukup bersih
: tidak ada

f. Mulut
Bentuk
Mukosa bibir
Warna

: simetris
: kering
: pucat

Kesulitan menelan

: tidak ada

g. Leher
Pembesaran kelelenjar tiroid
Pembesaran kelenjar limfe
Pembesaran vena jugularis
h. Dada

: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada

Bentuk

: simetris

Pergerakan dada kiri dan dada kanan

: sama

Benjolan

: ada di sebelah kiri

Bunyi jantung

: resonan

Wheezing

: tidak ada

47

Irama jantung

: vesikuler.

i. Abdomen
Bentuk

: agak membuncit

Luka bekas operasi

: tidak ada

Nyeri tekan

: tidak ada

Turgor kulit

: Baik ( kembali cepat)

Palpasi

: terdapat pembesaran

48

limfa dan hati


j. Genetalia dan anus
Bentuk
Oedema
Kebersihan
lecet
k. Extremitas
Kelengkapan Jari
Oedema
Kelainan
l. Pemeriksaan Penunjang
HB pertama masuk
Leukosit
HB setelah dilakukan perawatan

: simetris
: tidak ada
: cukup
: tidak ada
: lengkap
: tidak ada
: tidak ada
: 6,7 gr %
: 6100 mm3
: 11 gr %

A : Analisa
An. Z umur 5 tahun 2 bulan dengan thalasemia

49

P : Penatalaksanaan

Hari/Tgl/Waktu

Penatalaksanaan

Evaluasi

Nama &

Paraf
Rabu, 08 April 2015
Pukul 10.00 wib

1. Memberitahu ibu tentang 1. Ibu mengetahui bahwa anaknya


kondisi anaknya

menderita thalasemia dan HB

Fatmi
Holyda

6,7 gr %
Jam 10.15 wib

2. Memulihkan

atau 2. Transfusi

Jam 10.45 wib

perfusi

ditangan kanan infus RL 20

jaringan

secara

gtt/menit. Rencana transfusi 2

3. Memberikan dukungan

setelah mendapat support dari

keluarga untuk

bidan (menjelaskan kalau

mengurangi kecemasan

keadaan anak baik dan

dan ketidaktahuan ibu

pengobatan anak ditanggung

tentang thalasemia
BPJS).
4. Memenuhi
kebutuhan 4. Ibu memberikan nutrisi dan
cairan

tepat

waktu

pada

anaknya
terjadinya 5. Mengontrol keadaan umum dan

infeksi/komplikasi
Jam 13.15 wib

3. Keluarga nampak lebih tenang

psikososial pada anak dan

5. Mencegah

Fatmi
Holyda

kolf PRC golongan darah A

nutrisi
Jam 13.00 wib

terpasangan

mengembalikan

mencukupi
Jam 10.30 wib

set

TTV anak sebelum dan sesudah

transfusi
6. Kolaborasi dengan dokter 6. Memberikan theraphy sebelum
dalam pemberian therapy

transfusi yaitu dexa ampul

obat

dan dyphenhidramine ampul

Fatmi
Holyda

Fatmi
Holyda

Fatmi
Holyda

Fatmi
Holyda
&

secara IV dan sesudah transfusi


therapy periprop 3x1, asam

Perawat

50

Jam 13.30 wib

folat 1x1 dan vitamin E 2x1


keluarga 7. Keluarga
bersedia
datang

7. Menganjurkan

untuk membawa anaknya

kembali setiap 2 sampai 4

transfusi setiap 2 sampai 4

minggu dan segera datang jika

minggu

ada keluhan

atau

bila

keluhan
8. Pendokumentasian

Jam 14.00 wib

ada

Fatmi
Holyda

8. Semua tindakan sudah dicatat


didalam

buku

Fatmi
Holyda

laporan

menggunkan format SOAP

51
51

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE-1


No. RM : 674823

RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu


CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal & Jam
08 April 2015
Jam : 14.10 WIB
(Dinas Sore)

Nama Pasien: An. Z


Nama Pengkaji : Fatmi Holyda
Catatan Perkembangan (SOAP)

S : Ibu mengatakan anaknya terlihat


pucat, lemah, gelisah dan mudah lelah
O : 1. Pemeriksaan Umum

Nama & Paraf


Fatmi Holyda
&
Perawat

- K/U

: Lemah

- Kesadaran :Composmentis
- Nadi: 130 x/m, RR: 28 x/m, T:
36,5C, BB: 19 Kg
A : An. Z umur 5 tahun 2 bulan dengan
thalasemia
P :
1. Mengobservasi keadaan pasien
2. Memberikan therapy obat IV
Jam 14.15 wib
Jam 14.30 wib

sebelum tranfusi dexa ampul dan


dyphenhidramine ampul
3. Tranfusi darah 2 kolf 500cc, PRC
golongan darah A
4. Mengontrol tranfusi darah saat

Jam 14.40 wib

Jam 15.30 wib

berlangsung
5. Tranfusi selesai
6. Mengganti dengan cairan infus
NaCl 100 cc lalu kemudian diganti
dengan

Jam 17.00 wib


Jam 17.15 wib

cairan

gtt/menit
7. Memberikan

infuse
therapy

RL

20

setelah

transfusi periprop 3x1, asam folat


1x1 dan vitamin E 2x1 serta
nganjurkan pasien makan malam
Jam 19.00 wib

dan istirahat

52

53

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE-2


No. RM : 674823
RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

Nama Pasien: An. Z


Nama Pengkaji : Fatmi Holyda

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal & Jam
09 April 2015
Jam : 08.00 WIB
(Dinas Pagi)

Catatan Perkembangan (SOAP)


S : Ibu mengatakan anaknya tidak pucat lagi,
tetapi badannya masih lemas dan gelisah
O : 1. Pemeriksaan Umum
- K/U

: Lemah

- Kesadaran

:Composmentis

- Nadi: 90 x/m, Pols: 20 x/m, T: 36,5,


BB: 19 Kg
Pemeriksaan HB: 10 gr%
A : An. Z umur 5 tahun 2 bulan dengan
thalasemia
P :
Jam 08.45 wib
Jam 09.00 wib

1. Mengobservasi keadaan pasien


2. Memberikan therapy periprop, asam
folat dan vitamin E
3. Pasien pulang atas permintaan sendiri
dan menlanjutkan pengobatan dirumah

Nama &
Paraf
Fatmi
Holyda

Jam 10.00 wib

4. Melepas infus set pasien, intervensi


dilanjutkan sampai pasien sehat
5. Memberikan therapy untuk pulang

Jam 12.00 wib


periprop 3x1, asam folat 1x1 dan

54

vitamin E 2x1
Jam 12.15 wib
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE-3
No. RM : 674823

RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

Nama Pasien: An. Z


Nama Pengkaji : Fatmi Holyda

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal & Jam
10 April 2015
Jam : 08.00 WIB
(Dinas Pagi)

Nama &

Catatan Perkembangan (SOAP)


S : Ibu mengatakan anaknya tidak pucat, lemas dan
gelisah lagi

Holyda

O : 1. Pemeriksaan Umum
- K/U

: Baik

- Kesadaran

:Composmentis

- Nadi: 100 x/m, Pols: 20 x/m, T: 36,5, BB: 19


Kg, pemeriksaan darah HB 11 gr%
A : An. Z umur 5 tahun 2 bulan dengan thalasemia,
intervensi tercapai
P :
Jam 08.45 wib
Jam 09.00 wib

Jam 09.10 wib

1. Mengobservasi keadaan pasien


2. Memberitahu ibu untuk control ulang bulan
depan atau bila ada keluhan
3. Memberikan therapy periprop 3x1, asam
folat 1x1 dan vitamin E 2x1
4. Menganjurkan keluarga pasien

untuk

memberikan makanan gizi seimbang agar


Jam 09.15 wib

Paraf
Fatmi

pertumbuhan dan perkembangannya optimal


5. Menjelaskan pada ibu dan keluarga bahwa
anaknya tidak boleh terlalu lemas

55
Jam 09.30 wib
B. PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis membahas perbedaan yang ada antara penatalaksanaan kasus dengan
konsep teori yang telah diuraikan pada Bab II. Karena penulis menggunakan manajemen kebidanan
SOAP, maka pembahasan akan diuraikan langkah demi langkah sebagai berikut:
1. S (Subjektif)
Pendokumentasian manajemen kebidanan, langkah pertama adalah pengkajian data,
terutama data yang diperoleh dari anamnesis (Sudarti, 2010).
Menurut Mansjoer (2007) anak dengan thalasemia menunjukkan gejala klinis pucat,
lemah, gangguan pertumbuhan dan perkembangan, penurunan nafsu makan, dan pembesaran
organ (hati, limpa, jantung). Pada kasus An. Z umur 5 tahun 2 bulan anak terlihat pucat, lemah
dan gelisah.
Jadi antara praktik dan teori sesuai, pada praktek ditemukan anak terlihat pucat, lemah
dan gelisah.

2. O (Objektif)
Merupakan data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi
dan kejadian (Sudarti, 2010). Data objektif menggambarkan dokumentasi hasil pemeriksaan
fisik klien, hasil laboratorium dan uji diagnostic lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk
mendukung asuhan sebagai langkah kedua SOAP. Pada kasus An.Z dengan thalasemia umur 5
tahun 2 bulan anak terlihat pucat, lemah dan gelisah, pada pemeriksaan abdomen terdapat
pembesaran kelenjar limfa dan hati dan pemeriksaan darah HB 6,7 gr%.

56

Jadi antara teori dan praktek sesuai, pada praktek ditemukan pembesaran kelenjarr limfa
dan hati, penurunan kadar HB yaitu 6,7 gr%.
.
3. A (Assessment)
Assessment menggambarkan dokumentasi hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan)
dari data subjektif dan objektif (Sudarti, 2010).
Pada kasus ini, penulis mendapatkan diagnose kebidanan seorang anak umur 5 tahun 2
bulan dengan thalasemia. Dalam langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori
dan praktek.
4. P (Penatalaksanaan)
Penatalaksanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang.
Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data ( Sudarti, 2010).
Penatalaksanaan anak dengan thalasemia adalah kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan
tranfusi darah secara rutin. Pada kasus An. Z setelah dilakukan pemantauan selama 3 hari,
diperoleh hasil anak sudah tidak pucat, lemas dan gelisah lagi, pemeriksaan darah HB 11 gr%
Jadi pada penanganan kasus An. Z telah sesuai dengan yang diharapkan dan tidak
terdapat kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan.

BAB V
PENUTUP

Dalam bab terakhir penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul Asuhan
Kebidanan Pada Anak dengan Thalasemia Di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu ini
penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Asuhan kebidanan pada anak dengan thalasemia dapat diterapkan melalui
pendekatan manajemen kebidanan menurut SOAP diantaranya sebagai berikut :
1. Dalam melakukan pengkajian terhadap An. Z umur 5 tahun 2 bulan dengan
thalasemia, anak terlihat pucat, lemah dan gelisah. Setelah dilakukan
pemantauan selama 3 hari dan diberikan transfuse darah, diperoleh hasil anak
sudah tidak pucat lagi dan sudah aktif kembali.
2. Objektif diperoleh dari pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Hasil pemeriksaan yang diperoleh adalah anak
terlihat pucat, lemah dan gelisah, pada pemeriksaan abdomen terdapat
pembesaran kelenjar limfa dan hati dan pemeriksaan darah HB 6,7 gr%.
Setelah dilakukan pemantauan selama 3 hari, diperoleh hasil anak sudah tidak
pucat, lemas dan gelisah lagi, hasil pemeriksaan darah HB 11 gr%
3. Dilakukan dengan pengumpulan data secara teliti dan akurat sehingga
didapatkan diagnose kebidanan An. Z umur 5 tahun 2 bulan dengan
thalasemia. Setelah dilakukan asuhan selama 3 hari didapatkan diagnosa

58

kebidanan An. Z umur 5 tahun 2 bulan dengan keadaan umum anak baik,
intervensi dihentikan.
4. Pelaksanaan asuhan yang diberikan pada anak dengan thalasemia sesuai
57
dengan rencana yang telah di buat yaitu melakukan pemeriksaan HB dan
melakukan transfuse darah. Setelah diberikan asuhan selama 3 hari, keadaan
umum anak membaik.
B. Saran
Dari adanya kesimpulan tersebut diatas maka penulis dapat memberikan
saran sebagai berikut:
1. Bagi Keluarga Pasien
Keluarga disarankan untuk segera datang ketenaga kesehatan jika terjadi
keluhan yang sama.
2. Bagi Bidan
Diharapkan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan pada anak dengan
thalasemia hendaknya tetap mempertahankan standar pelayanan kebidanan
3. Bagi institusi
a. RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu
Untuk RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu diharapkan untuk lebih
meningkatkan pelayanan dengan pendekatan menejemen kebidanan secara
komperhensif, sehingga pasien dan keluarga merasa senang dan nyaman
terhadap pelayanan yang diberikan.

59

b. Pendidikan
Diharapkan mahasiswa dapat memberikan dan melaksanakan asuhan
kebidanan pada anak dengan thalasemia sesuai dengan teori karena teori
mendasari setiap praktek, sehingga antara teori dan praktek tidak ada
kesenjangan serta dapat dijadikan bahan referensi.

DAFTAR PUSTAKA

Brough Helen (et al). 2007. Rujukan Cepat Pediatri & Kesehatan Anak.
Jakarta: EGC.
Dinas Kesehatan Kota Bengkulu. 2013. Profil Kesehatan Kota Bengkulu
Hockenberry, M.J. dan Wilson, D. 2009. Wongs esensials of pediatric
nursing. Phildelphia: Mosby Elseiver.
Khalilullah. 2010. Refrat Thalasemia. Bagian / SMF Ilmu kesehatanAnak FKUNSYIAH
Kebijakan Kesehatan Indonesia (KKI). 2013. Angka Kematian Balita. Artikel
di akses dari http://Kematian_balita.or.id/data_.htm
Mansjoer. 2007. Kapita Selekta kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
Nursalam dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan anak. Jakarta: salemba
Medika
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC
SDKI, 2012. Angka Kematian Balita (AKABA). Artikel di akses dari
http://SDKI.or.id/data_.htm
Suriadi dkk. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta. PT Percetakan
Penebar Swadaya
Suriadi, Rita Yuliani. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak, edisi I. Jakarta:
CV. Sagung Solo
Wahyuni, S. 2008. Thalasemia Mayor. Jakarta: Nuha Medika
61
Wiknjosatro. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarowono
Prawirohardjo
WHO, 2012. World Health Statistic 2009. France. http://www.who.int/
healthinfo/statistics/programme/en/index.htm
Yayasan Thalasemia Indonesia. 2012. Grafik data penderita Thalasemia yang
Berobat di Pusat Thalasemia RSCM. Artikel diakses dari
60
http://Thalasemiayti.or.id/data_penderita.htm.
Pada tanggal 21 Januari
2015

LEMBAR KONSULTASI PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH


POLITEKNIK KESEHATAN PROVINSI BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN
TA. 2014/2015

Nama

: FATMI HOLYDA

NIM

: B.2012122

Judul KTI

: Asuhan Kebidanan Pada Anak Dengan Thalasemia Di Ruangan


Edelweis Rsud Dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2015

Pembimbing : Heni Hidayati, SST


No

Tanggal

Materi Bimbingan

Paraf
Pembimbing

ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK DENGAN THALASEMIA


DI RUANGAN EDELWEIS RSUD dr. M. YUNUS BENGKULU
TAHUN 2015

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh:

FATMI HOLYDA
B.2012122

POLITEKNIK KESEHATAN PROVINSI BENGKULU


JURUSAN KEBIDANAN
BENGKULU
2015

Anda mungkin juga menyukai