Gambar 1.2. Gas mengalir dari dalam botol yang memiliki tekanan menuju balon yang
memiliki tekanan rendah, Dari dalam botol gas mengalir ke balon dan memiliki bentuk
sesuai dengan bentuk balon
Gambar 1.3. Cairan mengalir ketika kran dibuka dari tempat yang tinggi ketempat yang
lebih rendah, bentuk zat cair berubah
dari bentuk tabung panjang menjadi bentuk gelas, namun volume zat cair tetap.
Kimia
: menunjukka interaksi dg zat lain
>
>
PERUBAHAN
Biasanya perubahan fisika dan kimia terjadi bersamaan .
Klasifikasi materi
>Unsur
>Zat tunggal
)>
homogen
)>
heterogen
>Senyawa
Materi
>Campran
>larutan
>koloid
>Suspensi
Wujud Zat
Wujud zat : Padat, cair dan gas ---- sifat khas masing-masing.
Perbedaan wujud zat karena faktor jarak antara partikel terkecil zat.
Perbedaan jarak --- perbedaan:
- daya tarik antar partikel,
- gerakan
- bentuk
- sifat mengalir zat
Partikel terkecil suatu materi bergantung pada jenisnya :
Unsur, senyawa atau campuran
Unsur : a. logam dan gas mulia atom
contoh : Na, He dll
b. non logam- molekul unsur
contoh : H2 dan P4
Senyawa: a. senyawa ion, ion positif Na+
ion negative-> Cl
b. Senyawa kovalen, molekul kovalen H2O, CH4
Campuran: komponen terkecil campuran ;
campuran unsur : emas dg tembaga
campuran senyawa : air dg gula
Ada 6 macam peralihan wujud zat :
Melebur - membeku -- ttk beku (Tb) dan Ttk lebur (Tf)
Menguap- mengembunMenyublim- deposisi--- ttk sublim (Ts)
Besarnya Titik lebur, beku dan sublim zat tergantung pada daya ikat antara partikel
Ikatan logam dan ikatan ion sangat kuat- wujud padat
Ikatan kovalen polar ( van der walls) -- gas, cair
Ikatan kovalen non polar sangat lemah( gaya London ) wujud gas. Bisa berupa cair /
padat bila memp. Mr yang besar.
PERALIHAN WUJUD
Mendidih, melebur dan menyublim.
Suatu padatan bila diberi kalor, mula-mula suhu naik dan kemudian terjadi proses
peleburan. Suhu pada saat zat melebur ------titik lebur ( Tf)
Besarnya kalor yang dipakai untuk meleburkan 1 mol zat disebut kalor peleburan
( Hfus)
Setelah semua melebur suhu naik kembali>Titik didih (Tb). Besarnya kalor untuk
menuapkan 1 mol zat kalor disebut kalor penguapan (Hvap)
Sebaliknya.
Gas didinginkan---suhu akan turun sampai ttk didih ( Tb) dan mulai mengembun.
Kemudian suhu akan turun sampai ttk lebur (Tf) dan mulai membeku
Kalor yg diperlukan menaikkan suhu zat bergantung pada jumlah mol (n) , kapasitas
kalor (Cp) dan perbedaan suhu (t)
q = n. Cp. t
Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud zat bergantung pada jumlah mol (n) ,
kalor penguapan (Hvap) dan kalor peleburan (Hfus) zat tersebut
q = n. Hvap
Contoh :
Hitunglah energi yang diperlukan untuk mengubah 36 gram air dari suhu 25 C menjadi
uap air bersuhu 100 C ?
Jawab :
Cp air = 75,3 kJ/ mol ;
H=40,7 kJ/mol
naftalena aka menyublim dan garam NaCl tidak. Uap itu akan terdiposisi jka
didinginkan sedikit, misalnya menabrak dinding kaca
Melebur.
Suatu padatan akan melebur bila dipanaskan. Suhu keseimbangan antara padat cair
disebut titik lebur.
Besarnya titik lebur suatu zat dipengaruhi oleh tekanan udara di atas zat itu, tetapi
pengaruhnya terlalu kecil.
LARUTAN
Larutan
Ada gaya ion dwi kutub di mana setiap ion negatif dikelilingi oleh molekul air yg
mengarahkan ujung positif dr moment dwi kutubnya ke arah ion negatif. Setiap ion
positif dikelilingi oleh molekul air dengan orientasi yang berbeda.
Ion yang tersolvasi ini dapat bergerak sbg kesatuan utuh bola medan listrik di alirkan.
Larutan yang terjadi merupakan penghantar listrik yang baik,
K2SO4 disebut elektrolit kuat
Kelarutan setiap zat dalam air berbeda-beda.
Hanya sedikit (0,0025 g) barium sulfat padat yang larut per liter air .
Reaksi ; BaSO4 (s) ---- Ba 2+aq) + SO42- (aq)
Hal ini menyatakan bhw jika cukup ion barium berair yg dicampurkan dg ion sulfat
berair, yg akan terjadi justru reaksi kebalikannya, dan padatan barium sulfat yang akan
terjadi.
Ba 2+aq) + SO42- (aq) ------- BaSO4 (s)
( reaksi pengendapan )
Untuk mempertahankan kenetralan kadang harus disiapkan ion sulfat berair dan barium
yang lain ( bariun klorida dan kalium sulfat )
BaCl2 (aq) + K2SO4 (aq) -----> BaSO4 (s) + 2 KCl (aq)
Ion kalium dan klorida muncul pada kedua ruas persamaan. Keduanya adalah hanya ion
pengamat., yg menjamin kenetralan dan tdk mengambil bagian dalam reaksi. Pengabaian
ion pengamat ini dari persamaan reaksi menghasilkan persamaan ion bersih ;
Ba 2+aq) + SO42- (aq) ------- BaSO4 (s)
Berdasarkan jumlah dalam larutan maka dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian
terkecil adalah zat terlarut dan yang terbesar adalah pelarut.
Contoh, jika kita ambil 1 gram kalium bicromat (K2Cr2O7) dan dimasukan kedalam
labu ukur yang berisi 100 mL air,
diaduk dan akan dihasilkan larutan kalium bicromat, dimana kalium bicromat sebagai
zat terlarutnya dan air adalah sebagai pelarutnya.
Asam cuka
CH3COOH
Gula
C12H22O11
Alkohol (etanol)
C2H5OH
Nyala lampu
Terang
Kurang terang
CuSO4
HNO3
CH3COOH
C2H2O4
C6H8O7