Anda di halaman 1dari 64

SISTEMA NERVOSUM

Saifudin Zukhri

PENDAHULUAN

Sistem saraf adalah susunan organ yang continous


dan kompleks terutama terdiri dari jaringan saraf
Mempunyai sifat khusus :
- Irritabilitas : peka terhadap stimuli
- Konduktivitas : kemampuan mentransmisikan
respon ke stimuli
Fungsi sistem saraf :
INTERNAL

1. MONITOR : CNS (SENSORIS) RESEPTOR


2. KOORDINASI:
3. INSTRUKSI: CNS

EXTERNAL
APPROPRIATE RESPONSES
(Proces, Integrasi)
(MOTORIK) EFFEKTOR

PEMBAGIAN SISTEM SARAF


1. Sistem Saraf Pusat (SSP) :
- otak
- medulla spinalis
2. Sistem Saraf Tepi (SST) :
- Anatomik : - nervi cranialis
- nervi spinalis
- Fungsional : - somatik
- otonom : - symphatis
- parasymphatis

SEL SISTEM SARAF


1. Neuron : unit fungsional sistem saraf dan terdiri atas soma (badan
sel) dan prosesus sitoplasmik
Soma sel
Prosesus sitoplasmik, t.a :
Dendrit : menghantarkan impuls ke soma
Axon : menghantarkan impuls dari soma ke neuron lain, ke sel lain
(sel otot, sel kelenjar)
2. Neuroglia, t. a :
Astrosit
struktur penyokong, menjaga mikroenvirnment
yang
Oligodendrosit
sesusai untuk fungsi neuron, phagositosis
Mikroglia
Sel ependim

MENINGES

Otak terdapat di rongga kepala dan dilindungi oleh selaput otak


yang disebut meninges (selaput otak)
Meninges terdiri atas 3 lapis, yaitu :
- Piamater : selaput yang tipis dan halus, melekat langsung pada
permukaan otak
- Arachnoidmater : selaput di sebelah luar piamater
- Duramater : selaput terluar, tebal dan terdiri 2 lapis yaitu lapisan
periosteal dan lapisan meningeal. Kedua lapisan ini bersatu kecuali
pada bagian tertentu. Lapisan meningeal membentang ke fissura
otak dan membentuk lipatan/duplikasi :
Falk cerebri : terdapat pada pada fissura lo9ngitudinalis diantara
kedua hemisfer otak
Falk cerebelli : terdapat di midline diantara kedua hemisfer cerebelli
Tentorium cerebelli : memisahkan cerebrum dan cerebellum
Diaphragma sellae : menutupi sella tursica, lekukan pada os
sphenoidalis yang ditempati hipofise

LIQUOR CEREBROSPINALIS

Terdapat di ruang subarachnoid yang mengelilingi


otak dan medulla spinalis dan mengisi ventrikel otak
Dihasilkan oleh plexus choroideus di ventrikel lateralis
dan sel ependim di tepi canalis centralis medulla
spinalis
Sirkulasi cairan serebrospinalis :
Ventrikel lateralis mll for. interventrikulare mengalir ke
ventrikel III
Dari ventrikel III mll aquaductus cerebri(Sylvius)
mengalir ke ventrikel IV
Kemudian mengalir mll foramen di atap ventrikel IV
menuju ke ruang subaracnoid yang mengelilingi otak
dan medulla spinalis
LCS ini kemudian direabsorbsi oleh villi arachnoidea
menuju ke sinus venosus dan kembali ke sirkulasi
darah

Fungsi LCS :
Sebagai bantalan jaringan otak dan medulla
spinalis
Sebagai medium untuk pertukaran nutrisi dan
produk buangan antara otak dan medulla
spinalis dengan darah
Secara

klinik, sampel LCS dapat diambil


dengan melakukan lumbal punksi, dengan cara
memasukkan jarum pada ruang subarachnoid
diantara arcus neuralis VL III dan IV

CEREBRUM

Cerebrum terdiri atas 2 hemisferium cerebri


Tiap hemisfer dibagi oleh fissura dan sulci menjadi 6
lobus
Fissura longitudinalis : membagi cerebrum menjadi 2
belahan kanan-kiri
Fissura transversalis : memisahkan hemisferium cerebri
dengan cerebellum
Sulcus centralis (Rolando) : memisahkan lobus frontalis
dan lobus parietalis
Sulcus lateralis (Sylvius) : memisahkan lobus frontalis
dan lobus temporalis
Sulcus parieto-occipitalis : memisahkan lobus parietalis
dan lobus occipitalis

Gyrus cerebri
Permukaan hemisferium cerebri mempunyai
convolusi/lilitan yang disebut gyrus gyri. Gyri
yang penting :
- Gyrus precentralis : terdapat di lobus frontalis tiap
hemisfer, tepat di anterior sulcus centralis pusat
aktivitas motorik
- Gyrus postcentralis : terdapat di lobus parietalis,
tepat di posterior sulcus centralis pusat aktivitas
sensoris
Lobus cerebri :
- Lobus frontalis
- Lobus parietalis
- Lobus temporalis
- Lobus occipitalis
- Lobus centralis/insularis
- Lobus limbicus

Cerebrum

terdiri :
Substansia grisea : masa otak yang
terdiri soma sel neuron. Menyusun
lapisan luar otak (corteks) dan
nucleus cerebri
Substansia alba : masa otak yang
terdiri axon neuron, menyusun
lintasan-lintasan di otak

Substansia

grisea

Substansia

alba

KORTEK SEREBRI

AREA FUNGSIONAL KORTEK SEREBRI

GANGLIA BASALIA

Substansia grisea yang terletak di dalam masa


substansia alba
Terdiri pasangan nucleus yang berhubungan dengan
gross body movement dan berhubungan dengan
neuron di gyrus precentralis
T.a :
- Nucleus caudatus
- Nukleus lenticularis : putamen dan globus pallidus
- Claustrum
Gangguan pada ganglia basalia mengakibatkan
gangguan akativitas motorik seperti Parkinson,
chorea dan athetosis

DIENCEPHALON
Artinya

between brain terletak


diantara cerebrum dan mesencephalon,
tertutup oleh kedua hemisferium cerebri
kecuali tampak dari bagian basal
Terdiri atas struktur yang mengelilingi
ventrikel III, yaitu :
- Thalamus
- Hypothalamus
- Epithalamus

SISTEM LIMBIK
Terdiri

sekelompok struktur di cerebrum


dan diencephalon yang terlibat dalam
emosi dan aktivitas perilaku bawah sadar
T.a : gyrus cinguli, formatio hippocampi,
lobus pyriformis (corteks cerebri), fornix,
area septalis, hypothalamus, corpus
mammilare, nucleus amygdaloid nuclei
thalamic anterior

MESENCEPHALON

Bagian otak yang pendek yang menghubungkan pons dan


cerebellum dengan cerebrum
Fungsi : sebagai lintasan konduksi dan pusat refleks
T.a :
Corpora quadrigemina : 4 tonjolan bulat yang disebut colliculi,
menyusun atap mesencephalon yaitu colliculi superior
refleks visual dan colliculi unferior refleks auditori
Pedunculus cerebri : 2 berkas serabut berbentuk silinder yang
dibentuk traktus ascenden dan descenden, menyusun dasar
mesencephalon
Terdapat aquaductus cereberi (Sylvius) yang menghubungkan
ventrikel III dan IV
Terdapat nuclei nervi cranialis III, IV dan V
Substansia nigra penting untuk fungsi motorik
Nucleus ruber berperan dalan tonus otot dan postur

PONS
Artinya

jembatan
Menghubungkan cerebellum dengan
mesencephalon, diencephalon,
cerebrum dan medulla spinalis
Terdapat pusat respirasi : mengatur
kecepatan dan dalamnya pernafasan
Terdapat nuclei nervi cranialis V, VI
dan VII

CEREBELLUM
Terletak di inferior pons
Merupakan bagian terbesar setelah cerebrum
Struktur :
Cerebllum terdiri bagian central yaitu vermis dan 2
masa lateral yaitu hemisferium cerebellaris
Sebagaimana pada cerebrum, substansia griseanya
membentuk corteks pada permukaan dan
mengikuti lipatan/folia yang dipisahkan oleh fissura
Pada potongan melintang substansia grisea diluar
dan substansia alba di dalam tampak seperti
pohon, disebut arbor vitae
Fungsi :
- Koordinasi ketepatan dan gerakan halus dari otot
- Menjaga postur
- Membantu menjaga keseimbangan

MEDULLA OBLONGATA

Panjang sekitar 1 inchi, membentang dari pons hingga


medulla spinalis, berakhir setinggi foramen magnum
Bagian anteriornya terdiri tonjolan substansia alba
yang disebut pyramid, sebagai lanjutan axon dari
pedunculus cerebri
Bagian posteriornya terdiri sebagian traktus sensoris
ascenden, yang nukleusnya terdapat di otak yang
lebih tinggi atau di cerebellum
Centrum medularis merupakan nuklei yang terlibat
dalam fungsi kontrol denyut jantung, tekanan darah,
respirasi, batuk, menelan dan muntah
Terdapat nuclei nervi cranialis IX, X, XI dan XII

Mesencephalon

cerebri/
Pons
Medulla oblongata

trunkus
batang otak

MEDULLA SPINALIS
Medula

spinalis terletak di dalam canalis


neuralis columna vertebralis,
membentang dari inferior medula
oblongata setinggi foramen magnum
hingga VL I/II
Fungsi :
- Pusat aktivitas refleks tubuh
- Mentransmisikan impuls dari dan ke otak
melalui traktus descenden dan ascenden

STRUKTUR UMUM

Berbentuk silinder berongga, agak pipih


Diameter bevariasi, umumnya sebesar jari
kelingking, panjang rata-rata 42 cm
Terdapat 2 pembesaran, yaitu di regio cervical dan
lumbal, menandai tempat keluarnya nervi spinalis
yang menginervasi lengan dan tungkai
Ke-31 pasang nervi spinalis keluar berurutan
melalui foramina intervertebralis sesuai dengan
segmen masing-masing
Medula spinalis berakhir setinggi batas bawah VL
I/II. Nervi spinalis yang keluar sebelum ujung bawah
medula spinalis berjalan ke bawah sebagai cauda
equina untuk keluar dari canalis spinalis sesuai
dengan foramina yang sesuai dengan segmennya
Medula spinalis juga dibungkus oleh meninges
sebagaimana yang membungkus otak

STRUKTUR INTERNA MS

Struktur interna MS terdiri inti substansia grisea


yang dikelilingi substansia alba
Terdapat canalis centralis yang kecil, dikelilingi
substansia grisea yang berbentuk seperti huruf H
Batang di atas dan di bawah huruf H disebut cornu :
Cornu posterior : mengandung badan sel yang
menerima sinyal melalui nervi spinalis dari neuron
sensoris
Cornu anterior : mengandung motor neuron yang
axonnnya mengirimnkan impuls melalui nervi
spinalis ke otot atau kelenjar
Cornu lateralis : tonjolan diantara cornu anterior dan
cornu posterior di regio thorakal dan lumbal,
mengandung badan sel neuron SSO
Commisura grisea : menghubungkan substansia
grisea antara sisi kanan dan kiri MS

Tiap

nervi spinalis mempunyai radix


anterior dan radix posterior. Radix
posterior terdiri kelompok serabut sensorik
yang masuk MS, sedangkan radix anterior
membawa serabut motorik dari MS
Tiap radix anterior dan posterior pada tiap
sisi MS bersatu membentuk nervi spinalis
Ganglia radix posterior merupakan
pembesaran pada radix posterior yang
mengandung badan sel neuron sensoris

TRAKTUS SPINALIS

Substansia alba MS, terdiri axon yang bermyelin dibagi


menjadi funiculi anterior, posterior dan lateralis. Di dalam
funiculi terdapat fasciculi atau traktus
T.a :
Traktus ascenden(sensoris) membawa informasi dari tubuh
ke otak, misalnya :
Fasciculus gracilis dan fasciculus cuneatus
Traktus spinocerebellaris anterior
Traktus spinocerebellaris posterior
Traktus spinothalamicus anterior
Traktus descenden (motorik) membawa impuls motorik dari
motak ke MS dan dari MS ke tubuh, misalnya :
Traktus corticospinalis lateralis (pyramidalis)
Traktus corticospinalis anterior (pyramidalis)
Traktus extrapyramidal : Traktus reticulospinalis
Traktus vestibulospinalis lateralis
Traktus vestibulospinalis medialis
Traktus rubrospinalis

SISTEM SARAF TEPI


SST

terdiri semua jaringan saraf yang


terdapat di luar otak dan medula
spinalis, terdiri atas :
Nervi cranialis
Nervi spinalis

NERVI CRANIALIS

Terdapat 12 pasang nervi cranialis, ditandai dengan angka


Romawi atau sesuai namanya, keluar dari berbagai bagian
batang otak, t.a :
N. olfactorius (NC I) : untuk pembauan (sensoris)
N. opticus (NC II) : untuk penglihatan (sensoris)
N. oculomotorius (NC III) : menginervasi otot bola mata kecuali m.
obliqus superior dan rectus lateralis (motorik) dan membawa info
proprioceptif otot yang diinervasi ke otak (sensoris)
N. trochlearis (NC IV) : menginervasi m. obliqus superior bola
mata (motorik) dan membawa info proprioseptif dari otot
tersebut(sensoris)
N. trigeminus (NC V) : menginervasi otot pengunyah kecuali m.
buccinator (motorik) . Serabut sensorisnya bercabang menjuadi 3
:
Cabang opthalmicus : membawa informasi dari palpebra, bola
mata, kel. air mata, cavum nasi, sisi hidung dan kulit dahi dan
kepala
Cabang maxillaris : membawa informasi dari kulit wajah, cavum
oris (gigi atas, gusi dan bibir) dan palatum
Cabang mandibularis : membawa informasi dari gigi bawah, gusi,
bibir, kulit mandibula dan area temporalis kulit kepala

N. abducens (NC VI) : menginervasi m. rektus lateralis bola


mata (motorik) dan membawa informasi proprioseptif dari
otot tersebut ke otak(sensorik)
N. facialis (NC VII) : menginervasi otot-otot ekspresi wajah,
kel. air mata dan kel. salivarii (motorik) dan membawa
informasi dari reseptor pengecap di 2/3 bagian anterior lidah
(sensorik)
N. vestibulocochlearis (NC VIII) : sensorik
Cabang cochlearis : membawa informasi dari reseptor untuk
pendengaran di telinga dalam
Cabang vestibularis : membawa informasi yang diperlukan
untuk keseimbangan dan orientasi ruang kepala yang
diterima dari reseptor sensoris di telinga dalam
N. glossopharingeus (NC IX) : menginervasi otot-otot bicara
dan menelan dan kel. parotis (motorik) dan membawa
informasi pengecap dari 1/3 bagian posterior lidah dan
sensasi umum dari pharing dan laring (sensorik)
N. vagus (NC X) : menginervasi hampir semua organ di
thoraks dan abdomen (motorik) dan membawa informasi
dari pharing, laring, trachea, oesophagus, jantung dan
viscera abdominalis ke otak (sensorik)

N.

accesorius (NC XI) : bagian cranial


menginervasi otot volunter pharing dan
laring, sedangkan bagian spinal
menginervasi m. trapezius dan m.
sternocleidomastoideus (motorik) ;
membawa informasi dari otot-otot tersebut
(sensorik)
N. hypoglossus (NC XII) : menginervasi
otot-otot lidah (motorik) dan membawa
informasi dari otot-otot tersebut (sensorik)

NERVI SPINALIS
Terdapat

31 pasang nervi spinalis yang keluar

dari MS
Semuanya mengandung komponen motorik
dan sensorik
Nervi spinalis diberi nama dan diberi nomor
berdasarkan tempat keluarnya dari regio
columna vertebralis, yaitu :
Nervi cervicalis : 8 pasang, C1 C8
Nervi thoracalis : 12 pasang, T1 T12
Nervi lumbalis : 5 pasang, L1 L5
Nervi sacralis : 5 pasang, S1 S5
Nervi coccygeus : sepasang

Setelah nervi spinalis meninggalkan MS melalui


foramina intervertebralis, bercabang menjadi 4, yaitu :
Ramus meningeus : masuk kembali ke MS melalui
foramen yang sama tempatnya keluar, kemudian
menginervasi meninges, pembuluh darah MS dan
ligamen intervertebralis
Ramus posterior : terdiri serabut yang terdidtribusi ke
posterior menginervasi otot dan kulit punggung,
kepala, leher dan badan pada regio nervi spinalis
tersebut
Ramus anterior : terdiri serabut yang menginervasi
badan bagian anterior dan lateral serta ekstremitas
Ramus communicans (visceralis) : bagian dari SSO

Plexus nervosum : kelompok serabut saraf yang


dibentuk ramus anterior nervi spinalis, kec. T1-T11
yang menjadi n. intercostalis
Plexus cervicalis : dibentuk rami anterior n. C1 C4
dan sebagian C5 menginervasi otot leher dan
kulit kepala, leher dan dada.
Plexus brachialis : dibentuk rami anterior n. C5-C8
dan T1 menginervasi ektremitas atas dan
sebagian otot leher dan bahu
Plexus lumbalis : dibentuk rami anterior T12 L4
menginervasi kulit dan otot dinding abdomen,
femur dan genetalia eksterna
Plexus sacralis : dibentuk rami anterior S1 - S3
dengan tambahan dari L4-5 dan S4 menginervasi
ekstremitas bawah, glutea dan regio perinealis
Plexus coccygeus : dibentuk ramus anterior S5 dan
nervus coccygeus dengan tambahan dari S4
menginervasi regio coccygeus

SISTEM SARAF SOMATIK


Sistem

saraf yang menginervasi


struktur somatik (otot skelet)
Perbedaan sistem saraf somatik &
otonom :

SISTEM SARAF OTONOM


Gambaran umum
SSO merupakan sistem motorik efferen visceral
menginervasi jantung, semua otot polos
seperti pada pembuluh darah, viscera dan
kelenjar
Bekerja secara involunter, pusat kontrolnya
terdapat di hypothalamus dan medula oblongata
Serabut afferen visceral membawa sensasi
nyeri dan informasi mengenai denyut jantung,
tekanan darah dan respirasi, dibawa ke SSP
sepanjang lintasan yang sama dengan serabut
visceral SSO

SSO

dibagi menjadi 2 :
Sistem saraf symphatis
Sistem saraf parasymphatis
Sebagian besar organ yang diinervasi SSO
menerima inervasi dari kedua sistem tersebut
Kedua sistem berbeda secara anatomis dan
secara fungsional bersifat antagonistik
Kedua sistem mempunyai dua neuron antara
efektor dan SSP. Neuron pertama atau neuron
preganglioner terdapat di SSP sedangklan
neuron kedua atau neuron postganglioner
terdapat diluar SSP

SISTEM SARAF SYMPHATIS

Disebut juga divisi thoracolumbal


Mempunyai neuron preganglioner yang pendek dan
neuron postganglioner yang panjang
Badan sel neuron preganglioner terdapat di cornu
lateral medula spinalis segmen thorakal dan bagian
atas segmen lumbal
Serabut preganglioner keluar melalui ramus anterior
bersama serabut efferen somatik, kemudian berjalan
menuju ganglion paravertebralis yang terdapat di
kedua sisi sepanjang columna vertebralis membentuk
rangkaian ganglion symphatis paravertebralis (trunkus
symphaticus). Ketika serabut preganglioner mencapai
ganglion tersebut, selanjutnya akan mengikuti salah
satu lintasan berikut :

Serabut preganglioner bersinaps dengan dengan neuron


postganglioner symphatis (setinggi level masuk)
berjalan kembali ke nervi spinalis axonnya berjalan
pada ramus anterior dan posterior menuju efektor otot
polos
Serabut preganglioner berjalan ke atas atau bawah pada
trunkus symphaticus dan bersinaps di ganglion pada
level di atas atau di bawahnya sebagian serabut
postganglionernya berjalan ke nervi spinalis pada level
tersebut dan sebagian serabut menginervasi efektor di
regio yang mendapat inervasi dari nervi tersebut
Serabut preganglioner di regio thorakal berjalan melalui
trunkus symphaticus tanpa bersinaps membentuk nervi
splanchnicus mayor dan minor kemudian menuju ganglia
colateral untuk bersinaps (ganglion celiacum,
mesenterika superior dan mesenterika inferior) yang
mengandung neuron postgangliobner dekat dengan
organ yang diinervasi serabut postganglonernya
menginervasi viscera abdomen dan pelvis

SISTEM SARAF PARASYMPHATIS


Disebut

juga divisi craniosacral


Mempunyai neuron preganglioner yang
panjang membentang hingga dekat organ
yang diinervasi dan neuron postganglioner
yang pendek
Badan sel neuron preganglioner terdapat di
nuclei batang otak, terdapat di NC III, VII, IX,
X dan di substansia grisea lateralis S2, 3 dan
4 medula spinalis
Neuron postganglionernya terdapat di ganglia
terminalis yang terdapta di dekat atau
dinding oragan yang diinervasinya

Serabut

parasymphatis yang berasal dari regio


cranial di batang otak menginervasi mata,
struktur di kepala, abdomen dan viscera pelvis
Serabut parasymphatis yang berasal dari
regio sacralis medula spinalis membentuk
nervi splanchnicus pelvicum dan menginervasi
sistem urinarius, sistem reproduksi dan bagian
bawah colon
Serabut parasympahatis tidak berjalan di
ramus posterior dan anterior nervi spinalis
sehingga efektor di kulit seperti kelenjar
keringat, m. erektror pilli dan pembuluh darah
kulit kulit tidak menerima inervasi
parasymphatis

NEUROTRANSMITER DI SSO
Acetylcholin

dilepaskan oleh serabut


preganglioner symphatis, serabut
preganglioner dan postganglioner
parasymphatis serabut cholinergik
Norepinephrin (noradrenalin)
dilepaskan oleh serabut
postganglioner symphatis serabut
adrenergik

EFEK STIMULASI OTONOM TERHADAP


ORGAN EFEKTOR
Organ/sistem
Mata
Pupil
m. ciliaris
Kelenjar
-Lacrimalis
-Sebacea
-Salivarii
-gastrointestinal
m. Erektor pilli
Jantung
-Otot jantung
-Pembuluh

koroner

Efek symphatis

Efek parasymphatis

Dilatasi
No efek, relaksasi u
melihat jauh

Konstriksi
Kontraksi u melihat dekat

No efek
Sekresi banyak
Sekresi kental, viskus
No efek/inhibisi

Stimulasi sekresi
No efek
Sekresi cair, serous
Sekresi cair, enzim

Kontraksi, menegakkan
rambut dan mrinding

No efek

Frekuensi

frekuensi dan kekutan


kontraksi
vasokontriksi

kekuatan

kontraksi
vasodilatasi

Paru-paru

Brokhodilatasi,
vasokontriksi

Bronkhokontriksi

Otot sal. cerna

Inhibisi peristaltik,
stimulasi sphincter

Stimulasi peristaltik,
inhibisi sphincter

hepar

Glikogenolisis dan
glukoneogenesis

No efek

ren

Vasokontriksi, output
urin, formasi renin

No efek

Pembuluh darah

Sebagian besar
Sedikit/no efek
vasokontriksi, tekanan
darah, vasodilatasi di otot
skelet selama exercise

Penis/clitoris

Ejakulasi penis

Ereksi penis/clitoris

Metabolisme selualer

rate

No efek

Sel adiposa

Stimulasi pemecahan
lemak untuk energi

No efek

jazakumullahuterimakasihmaturnuwun

Anda mungkin juga menyukai

  • Epilepsi Pada Wanita Hamil
    Epilepsi Pada Wanita Hamil
    Dokumen9 halaman
    Epilepsi Pada Wanita Hamil
    meichan2611
    Belum ada peringkat
  • Uji Nyala Warna
    Uji Nyala Warna
    Dokumen1 halaman
    Uji Nyala Warna
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • 3 Larutan
    3 Larutan
    Dokumen23 halaman
    3 Larutan
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • 13.hirokarbon - 2
    13.hirokarbon - 2
    Dokumen25 halaman
    13.hirokarbon - 2
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • 4 Termokimia
    4 Termokimia
    Dokumen23 halaman
    4 Termokimia
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • Farmakologi Nikotin
    Farmakologi Nikotin
    Dokumen24 halaman
    Farmakologi Nikotin
    Andre Christian Sopacua
    Belum ada peringkat
  • Hi Per Sensitivit As
    Hi Per Sensitivit As
    Dokumen12 halaman
    Hi Per Sensitivit As
    max
    Belum ada peringkat
  • Materi Dan Energi
    Materi Dan Energi
    Dokumen8 halaman
    Materi Dan Energi
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • Analisa Kimia 1
    Analisa Kimia 1
    Dokumen19 halaman
    Analisa Kimia 1
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • 2 Konstr Larutan1
    2 Konstr Larutan1
    Dokumen21 halaman
    2 Konstr Larutan1
    Ricko Saputra
    Belum ada peringkat
  • 1.materi Energi
    1.materi Energi
    Dokumen25 halaman
    1.materi Energi
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • AROMA KIMIA
    AROMA KIMIA
    Dokumen23 halaman
    AROMA KIMIA
    Dean Wuri Astuty
    Belum ada peringkat
  • 13.hirokarbon - 2
    13.hirokarbon - 2
    Dokumen25 halaman
    13.hirokarbon - 2
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • AROMA KIMIA
    AROMA KIMIA
    Dokumen23 halaman
    AROMA KIMIA
    Dean Wuri Astuty
    Belum ada peringkat
  • 4 Termokimia
    4 Termokimia
    Dokumen23 halaman
    4 Termokimia
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • Analisa Kimia Kualitatif
    Analisa Kimia Kualitatif
    Dokumen9 halaman
    Analisa Kimia Kualitatif
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • TERPENOID
    TERPENOID
    Dokumen8 halaman
    TERPENOID
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • 2 Amylum
    2 Amylum
    Dokumen7 halaman
    2 Amylum
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • ANION
    ANION
    Dokumen12 halaman
    ANION
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • 12a.senyawa Hidrokarbon
    12a.senyawa Hidrokarbon
    Dokumen27 halaman
    12a.senyawa Hidrokarbon
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • 13.hirokarbon - 2
    13.hirokarbon - 2
    Dokumen25 halaman
    13.hirokarbon - 2
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • Terapi Kanker
    Terapi Kanker
    Dokumen10 halaman
    Terapi Kanker
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • Bab III Tetes Mata
    Bab III Tetes Mata
    Dokumen1 halaman
    Bab III Tetes Mata
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • Analisis Kadar Vitamin C Metode
    Analisis Kadar Vitamin C Metode
    Dokumen7 halaman
    Analisis Kadar Vitamin C Metode
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • EREKSI
    EREKSI
    Dokumen5 halaman
    EREKSI
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • Makalah Hemoroid Baru
    Makalah Hemoroid Baru
    Dokumen19 halaman
    Makalah Hemoroid Baru
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • AROMA KIMIA
    AROMA KIMIA
    Dokumen23 halaman
    AROMA KIMIA
    Dean Wuri Astuty
    Belum ada peringkat
  • Farsos Prilaku Obat
    Farsos Prilaku Obat
    Dokumen27 halaman
    Farsos Prilaku Obat
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat
  • Akne (Jerawat)
    Akne (Jerawat)
    Dokumen4 halaman
    Akne (Jerawat)
    Ewith Ratih Irianti T
    Belum ada peringkat