DISFUNGSI EREKSI
A. Definisi
Disfungsi ereksi pada umumnya disebabkan oleh dua hal yatu faktor fisik dan
psikis. Penyebab utamanya tidak lain adalah adanya gangguan yang menghalangi
atau mengurangi aliran darah ke penis pada waktu ereksi atau juga kerusakan
syaraf menuju penis, gangguan hormon, masalah psikologi, atau karena akibat
pemakaian obat-obatan tertentu.Gangguan yang mempersempit arteri dan
mengurangi pemasukan darah (seperti atherosclerosis, diabetes, tekanan darah
tinggi, dan tingkat kolesterol darah yang tinggi) atau operasi yang mempengaruhi
pembuluh darah dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Juga, ketidaknormalan
dalam pembuluh pada penis kadangkala bisa kembali mengalirkan darah ke dalam
tubuh dengan cepat sehingga ereksi tidak bisa dipertahankan meskipun aliran
darah tercukupi. Adapun gangguan lainnya yaitu gangguan hormon (seperti
rendahnya tingkat testosterone) menyebabkan disfungsi ereksi. Demikian juga,
faktor-faktor yang mengurangi tingkat energi seorang pria (seperti sakit, lelah, dan
stress) dapat membuat kesulitan mencapai ereksi.
C. Gejala
Gairah seks (libido) menurun pada pria dengan disfungsi ereksi, meskipun
beberapa pria mempertahankan libido secara normal. Tanpa memperhatikan
perubahan libido, pria dengan disfungsi ereksi mempunyai kesulitan dalam
berhubungan seks yang mana disebabkan penis yang ereksi tidak cukup keras,
panjang atau bertambah untuk penetrasi atau karena ereksi tidak dapat terbentuk.
Beberapa pria berhenti mengalami ereksi ketika tidur atau bangun. Yang lainnya
bisa mencapai ereksi kuat kadangkala namun tidak bisa mencapai atau menjaga
ereksi di lain waktu.
Pada saat tingkat hormon testosteron rendah, akibatnya lebih mungkin
turunnya libido daripada disfungsi ereksi. Sebagai tambahan, tingkat testosteron
yang rendah bisa menimbulkan pengeroposan tulang, kehilangan tenaga, dan
kehilangan kepadatan otot.
D. Pilihan Terapi
Untuk mendiagnosa penyebab disfungsi ereksi, dokter bertanya seputar
penyakit dan kondisi yang bisa berperan serta dalam disfungsi ereksi dan obatobatan yang digunakan. Pemeriksaan fisik umum, termasuk pemeriksaan organ
kelamin dan prostat, dilakukan. Dokter bisa mengukur fungsi syaraf yang
mensuplai kelamin. Mengukur tekanan darah pada kaki dan menghitung detak
pada kaki dan tangan bisa mengungkap masalah pada pembuluh arteri.Tindakan
yang dapat membantu mencegah atau mengontrol memberi kontribusi disfungsi
ereksi, seperti tekanan darah tinggi, atherosclerosis, dan diabetes, juga bisa
E. Produk Obat
Obat-obatan yang sering digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi
contohnya Sildenafil, epimas dan tadalafil dikenal sebagai penghalang
phosphodiesterase. Obat-obatan oral lainnya yang telah digunakan untuk
mengobati disfungsi ereksi adalah phentolamine, yohimbine dan testosteron.
Mereka memiliki kegunaan yang terbatas dan dapat menimbulkan efek samping
yang signifikan.