Anda di halaman 1dari 20

Usain Bolt Sabet Medali Emas Atletik Ketiga

15 Agustus, 2016 - 15:18


OLAH RAGA

Atlet Jamaika Usain Bolt/REUTERS


RIO DE JANEIRO, (PR).- Pelari asal Jamaika, Usain Bolt,
menjadi atlet pertama yang mendapatkan gelar juara ketiga
kalinya dalam olimpiade cabang lari 100m setelah mengalahkan
atlet Amerika Justin Gatlin dalam Olimpiade Rio 2016.
Dilansir dari BBC, Bolt (29) berlari selama 9,91 detik dalam
olimpiade finalnya untuk mengulang kesuksesaannya setelah
menjadi juara di Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London
2012.
Gatlin yang telah dilarang untuk ikut olimpiade selama dua kali
akibat doping yang digunakannya, menyelesaikan kompetisi 0,08
detik di belakang Bolt dan mendapatkan medali perak.
Sementara itu, Andre de Grasse, atlet asal Kanada menyabet
medali perunggu dengan waktu 9,91 detik dan mengalahkan
rekan satu negara Bolt, Yohan Blake.

Bolt telah memenangkan cabang olahraga lari 100m, 200m dan


lari estafet 4x100m pada olimpiade sebelumnya. Olimpiade Rio
akan menjadi olimpiade terakhir untuknya.
Pemegang rekor dunia ini dikabarkan akan pensiun dari dunia
atletik setelah Piala Dunia 2017 yang akan datang.

OLIMPIADE 2016 - Emas 100m putri milik pelari


Elaine Thompson
Minggu, 14 Agustus 2016 21:46 WIB | 5.416 Views

Elaine Thompson dari Jamaika berbaring di jalur lintasan lari


setelah memenangkan medali emas untuk babak final cabang
olahraga atletik kategori putri 100 meter Olimpiade Rio 2016 di
Stadion Olympic di Rio De Janeiro, Sabtu (13/8/2016).
(REUTERS/Carlos Barria )
Rio de Janeiro (ANTARA News) - Pelari Jamaika Elaine
Thompson tampil mengejutkan yang bahkan mengejutkan dirinya
sendiri dengan menjadi pemenang lomba bergengsi lari 100 meter
putri Olimpiade Rio, sebaliknya rekan senegaranya Shelly-Ann
Fraser-Pryce gagal mewujudkan ambisinya menjadi juara ketiga
kali berturut-turut.

Pelari berusia 24 tahun itu sempat tertinggal pada urutan kedua


namun memacu kecepatan pada 50 meter terakhir untuk merebut
gelar perseorangan terbesar pertamanya dengan catatan waktu
10,71 detik, seperseratus detik lebih lambat dari catatan waktu
terbaiknya.
"Ketika saya melintasi garis dan menoleh sekilas untuk melihat,
jelas saya tidak tahu bagaimana harus merayakannya," kata dia
kepada wartawan. "Saya sungguh bahagia, saya senang sekali,
Jamaika punya begitu banyak sprinter berbakat dan menjadi juara
Olimpiade kedua membuat saya sangat bahagia."
Pelari Amerika Serikat Tori Bowie merebut medali perak dengan
catatan waktu 10,83 detik, sedangkan Fraser-Pryce yang tadinya
berusaha menjadi wanita pertama yang memenangi medali emas
atletik pada tiga Olimpiade berturut-turut, memenangi perunggu
dengan selisih tujuh perseribu detik pada 10,86.
"Saya hanya menginginkan peluang mempertahankan gelar
juara," kata Fraser-Pryce yang berusia 29 tahun itu. "Yang paling
membahagiakan adalah juara 100 meter masih tetap di Jamaika."
Usain Bolt, yang akan bertanding pada 100 meter putra Minggu
waktu Brasil, segera menyelamati rekan senegaranya itu lewat
Twitter dengan mengagungkan semangat bertarung dan mental
juara Fraser-Pryce.
Marie-Josee Ta Lou dari Pantai Gading yang sebenarnya
bercatatan waktu sama 10,86 dengan Fraser-Pryce, gagal naik
podium karena dari perhitungan dia masih seperseribu detik di
bawah Fraser-Pryce.
Tori Bowie dan Elaine Thompson juga akan berlomba pada
nomor 200 meter putra, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik


COPYRIGHT ANTARA 2016

Hasil tim atletik Indonesia di Olimpiade Rio 2016


Sejauh mana dua atlet atletik Indonesia akan berlaga
di Olimpiade Rio?
Rappler.com
Published 8:21 AM, August 17, 2016
Updated 8:21 AM, August 17, 2016

JAKARTA, Indonesia Indonesia berkesempatan untuk


mengirimkan dua atletnya di cabang olahraga atletik dalam
Olimpiade Rio 2016.
Mereka adalah Maria Natalia Londa, atlet lompat jauh, dan
Sudirman Hadi, atlet lari.
Rabu, 17 Agustus
Babak penyisihan

Atlet atletik Maria Natalia Londa 12 dari 19 orang dalam babak


penyisihan nomor lompat jauh putri. Ia mencatatkan lompatan
terbaik sejauh 6,29 di kualifikasi Grup B, atau peringkat 25 dari
total keseluruhan 38 atlet.
Hasil ini membuat Maria gagal melaju ke babak final, karena
hanya lompatan sejauh 6,75 atau 12 atlet terbaik yang lolos.
Sabtu, 13 Agustus
Babak pertama
Sudirman Hadi tak mampu mengulangi kesuksesannya pada
babak penyisihan. Ia harus finish di peringkat terakhir dari 9
pelari di nomor 100m putra, babak pertama heat 4.
Hadi menyelesaikan balapannya dalam waktu 10,70 detik. Pelari
Kanada, Andre De Grasse, finish pertama di babak pertama heat 4
dengan kecepatan 10,04 detik.
Hadi gagal masuk peringkat 2 teratas di heat 4 dan juga tidak
masuk top 8 dari yang di luar top 2 keseluruhan heat. Dipastikan
ia tak melaju ke babak berikutnya. Dengan demikian, usai sudah
perjalanan Hadi di Olimpiade Rio 2016.
Babak penyisihan
Atlet lari Sudirman Hadi finish di peringkat 2 dari 8 pelari di
babak penyisihan nomor 100m putra. Ia berhasil selesai dengan
kecepatan 10,77 detik hanya selisih 0,05 detik dengan Riste
Pandev dari Makedonia di peringkat 1.
Dengan hasil ini Sudirman berhasil lolos ke babak pertama
nomor 100m putra yang akan berlangsung malam ini pukul 22.00
WIB. Rappler.com

Olimpiade Rio 2016


Maria Londa Gagal Tembus Babak Final Olimpiade
Rio 2016 Agustus 2016 11:00 WIB

Atlet lompat jauh Indonesia, Maria Natalia Londa, belum


berhasil menembus babak final Olimpiade Rio 2016/ Reuters
A+ ARIO DE JANEIRO - Atlet lompat jauh Indonesia, Maria Natalia
Londa, belum berhasil menembus babak final Olimpiade Rio
2016. Lompatan terbaiknya di kesempatan tersebut tidak cukup
membawanya lolos dari babak kualifikasi.
Di babak kualifikasi yang digelar di Olympic Stadium, Rio de
Janeiro, Rabu (17/8/2016) pagi Waktu Indonesia, Maria membuat
lompatan terbaik dengan jarak 6,29 meter. Adapun pada
perlombaan tersebut, Ivana Spanovic (Serbia) mencatat lompatan
terjauh dengan 6,87 meter.

Pada babak penyisihan, atlet lompat jauh terbagi dalam dua grup.
Maria Londa yang tergabung di Grup B berada di peringkat ke-12
dengan jarak lompatan tadi. Lompatan Londa bisa dibilang belum
maksimal, pasalnya, rekor lompatan terjauh dia adalah 6,70 meter
yang dia catat saat memenangkan medali emasi di Asian Games
2014.
Sekadar informasi, selain Maria Londa, Indonesia juga mengirim
satu atlet atletik lain ke Olimpiade Rio. Dia adalah Sudirman
Hadi yang turun di nomor lari 100 meter putra

Kompetisi loncat indah di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro yang


dijadwalkan berlangsung 7-19 Agustus di Maria Lenk Aquatic
Center di Barra da Tijuca. Olahraga ini menjadi salah satu dari
empat olahraga air di Olimpiade, bersama dengan berenang, polo
air dan renang indah.
Olimpiade 2016 akan menampilkan kompetisi di delapan
pertandingan loncat indah (pria dan wanita masing-masing 4
pertandingan). Loncatan 3m, loncatan indah 3m, loncatan 10m,
dan loncatan indah 10m.
Kompetisi loncat indah akan diikuti hingga 136 atlet. Semua atlit
harus berusia minimal 14 tahun per 31 Desember 2016.
Total Perolehan Medali Loncat Indah Olimpiade Rio 2016
Ranking Negara
Emas
1
China
7
2
Britania Raya 1
3
Amerika Serikat 0
4
Italia
0
5
Malaysia
0
6
Meksiko
0
7
Kanada
0
8
Australia
0
9
Jerman
0

Perak
2
1
2
1
1
1
0
0
0

Perunggu Total
1
10
1
3
1
3
1
2
0
1
0
1
2
2
1
1
1
1

Total

24

Peraih Medali
Putra
Event

Emas

Perak
Britania
3 m springboard
China
Raya
(detail)
Cao Yuan
Jack Laugher
Meksiko
10 m platform
China
Germn
(detail)
Chen Aisen
Snchez
Amerika
Britania
Serikat
Synchronized 3 m Raya
Sam Dorman
springboard
Chris Mears &
&
(detail)
Michael
Jack Laugher
Hixon
Amerika
Serikat
Synchronized 10 m China
David Boudia
platform
Chen Aisen &
&
(detail)
Lin Yue
Steele
Johnson
Putri
Event

Emas

3 m springboard
(detail)

China
China
Shi Tingmao He Zi

10 m springboard
(detail)

China
Ren Qian

Perak

China
Si Yajie

Synchronized 3 m
China
Italia
springboard
Shi Tingmao Tania

Perunggu
Jerman
Patrick
Hausding
Amerika
Serikat
David Boudia
China
Cao Yuan &
Qin Kai

Britania
Raya
Tom Daley &
Daniel
Goodfellow

Perunggu
Italia
Tania
Cagnotto
Kanada
Meaghan
Benfeito
Australia
Maddison

Cagnotto &
(detail)
Francesca
Dallap
Malaysia
China
Synchronized 10 m
Cheong Jun
Chen Ruolin
platform
Hoong &
&
(detail)
Pandelela
Liu Huixia
Rinong
&
Wu Minxia

Keeney &
Anabelle
Smith
Kanada
Meaghan
Benfeito &
Roseline
Filion

OLIMPIADE 2016 IOC Cabut Medali Perak


Olimpiade 2012 Atlet Ukraina - See more at:
http://www.inionews.xyz/1125-olimpiade-2016-ioccabut-medali-perak-olimpiade-2012-atletukraina.html#sthash.1SStgVPq.dpuf

Rio de Janeiro (ANTARA News) Medali perak atlet Ukraina


Oleksandr Pyatnytsya yang diraihnya dalam Olimpiade London
2012 dari nomor lempar lembing dicabut pada Selasa setelah ia
dinyatakan positif menggunakan obat terlarang melalui tes ulang
yang dilakukan Komite Olimpiade Internasional (IOC).

IOC mengatakan, Pyatnytsya dinyatakan positif saat dilakukan


uji zat terlarang turinabol, dan telah didiskualifikasi.
Oleksandr Pyatnytsya, 31, Ukraina, berkompetisi dalam nomor
atletik, telah didiskualifikasi dari Olimpiade London 2012 dan
diperintahkan untuk mengembalikan medali perak nomor lempar
lembing, kata IOC dalam sebuah pernyataan.
Analisis ulang sampel Pyatnytsya dari Olimpiade London 2012
menghasilkan tes positif untuk dehydrochlormethyltestosterone
zat terlarang (turinabol).
IOC, yang menyimpan sampel selama satu dekade, telah menguji
kembali ratusan sampel dari Olimpiade Beijing 2008 dan
Olimpiade London, menemukan 98 kasus positif.
(Uu.D011)
Editor: Heppy Ratna
- See more at: http://www.inionews.xyz/1125-olimpiade-2016-ioc-cabut-medali-perakolimpiade-2012-atlet-ukraina.html#sthash.1SStgVPq.dpuf

OLIMPIADE 2016 Cao Yuan Perkukuh Dominasi


China Di Loncat Indah - See more at:
http://www.inionews.xyz/1654-olimpiade-2016-caoyuan-perkukuh-dominasi-china-di-loncatindah.html#sthash.3jEvL9fQ.dpuf

Rio de Janeiro (ANTARA News) Cao Yuan dengan mudah


merebut medali emas dari loncat indah papan 3 meter untuk
memastikan dominasi China pada cabang loncat indah yang
sudah merebut lima medali emas Olimpiade Rio de Janeiro,
Brasil.
Atlet usia 21 tahun ini memuncaki grupnya baik pada penyisihan
maupun semifinal serta memimpin final 12 sejak loncatan
pertama sampai loncatan keenam dengan total poin 547,60.
Ini adalah medali emas pertama Cao dari nomor perseorangan
dan emas kedua dalam karirnya sejak nomor non individual pada
Olimpiade London 2012.
Atlet Inggris Jack Laugher yang juga berusia 21 tahun merebut
medali perak, sedangkan wakil Jerman Patrick Hausding merebut
perunggu, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT ANTARA 2016
Sumber: http://www.antaranews.com
- See more at: http://www.inionews.xyz/1654-olimpiade-2016-cao-yuan-perkukuhdominasi-china-di-loncat-indah.html#sthash.3jEvL9fQ.dpuf

Angkat Besi Sumbang Medali Kedua untuk


Indonesia di Olimpiade Rio 2016

Eko Yuli Irawan mempersembahkan medali perak kedua untuk


Indonesia (Foto: Reuters)
RIO DE JANEIRO Indonesia kembali berhasil medali perak
pada pesta olahraga terbesar di dunia, Olimpiade Rio 2016.
Medali tersebut dipersembahkan oleh Eko Yuli Irawan melalui
cabang olahraga angkat besi pada Selasa (9/8/2016).
Pada babak final, Indonesia menyumbangkan dua wakil pada
cabang olahraga angkat besi kelas 62 kg putra. Selain Eko
adapula nama Muhamad Hasabi. Sayang, Hasabi gagal
mencatatkan hasil manis. Ia duduk di posisi ketujuh dengan total
angka 290 kg.
Sementara Eko sukses mencatatkan raihan 312 kg atau selisih
enam kg dari peraih medali emas, Oscar Figueroa dari Kolombia.

Sementara pada posisi ketiga ditempati oleh atlet asal


Kazakhstan, Farkhad Kharki dengan total nilai 305 kg.
Dengan hasil manis yang berhasil diraih Eko maka Indonesia
telah berhasil mengantongi dua medali perak. Saat ini, Indonesia
berada di posisi ke-21 dengan raihan dua perak.
Medali perak pertama Indonesia di Olimpiade Rio 2016
disumbangkan oleh lifter putri Indonesia, Sri Wahyuni Agustiani.
Ia berhasil meraih medali perak di kategori 48 kg putri.
Inilah 2 Atlet Angkat Besi Indonesia Yang Raih Medali
Olimpiade
Kapanlagi.com - Sudah hampir sepekan Olimpiade 2016 digelar
di Rio de Janeiro, Brasil. Dalam sepekan penyelenggaraannya,
Indonesia masih harus rela bertahan di peringkat 39 dunia.
Negara kita tercinta sejauh ini mengumpulkan dua medali perak
yang sama-sama disumbangkan oleh dua atlet angkat besi.
Siapakah mereka?
Kedua atlet hebat ini adalah Sri Wahyuni yang menjadi
penyumbang medali pertama Indonesia di Olimpiade 2016. Sri
berhasil meraih medali perak di angkat besi putri kelas 48 kg
pada hari Sabtu (6/8) pekan lalu. Lalu dua hari kemudian, Eko
Yuli Irawan kembali menyumbang medali. Medali perak diraih
Eko lewat cabang angkat besi putra kelas 62 kg pada hari Selasa
(9/8).

Sri Wahyuni Merdeka

Perjuangan Sri meraih medali perak pun bukan hal yang mudah.
Saat itu perempuan yang pada Sabtu (13/8) esok berusia 22 tahun
ini berusaha mencoba angkatan clean and jerk terakhir 115 kg
untuk meraih medali emas. Namun usaha Sri gagal dan medali
emas diraih atlet Thailand, Tanasan Sopita yang meraih angkatan
200 kg. Hebatnya, Sri cuma beda 8 poin dari Tanasan padahal dia
lebih ringan daripada Tanasan.
Olimpiade 2016 ini adalah ajang Olimpiade pertama yang diikuti

Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Bekasi ini.


Namun sebelumnya Sri sudah meraih prestasi seperti medali
perak Asian Games 2014, medali emas SEA Games 2013 dan
juara di sejumlah turnamen internasional,

Eko Yuli Irawan Merdeka

Lalu peraih medali kedua adalah Eko yang berhasil mencatat


angkatan total 312 kilogram hasil dari snatch 142 kg dan clean &

jerk 170 kg. Eko yang meraih medari perunggu di Olimpiade


London 2012 ini sempat mencoba 146 kg tapi gagal pada
kesempatan kedua dan ketiga. Hingga akhirnya medali emas
diraih atlet Kolombia, Figueroa Mosquera.
Atas hasil yang diraih dua atlet angkat besi ini, Indonesia
memang aptut bangga. Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi,
Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) memang
berupaya menjaga sumbangan medali rutin di Olimpiade. "Sejak
Olimpiade Beijing 2008 hingga Rio 2016, kita selalu dapat
medali. Tradisi ini harus dipertahankan. Mengenai bonus untuk
Sri dan Eko, selain yang sudah dijanjikan Kemenpora, PABBSI
akan memberi hadiah rumah. Kan ada kenangannya nanti,"
ungkap Rosan P Roeslani, Ketua Umum PB PABBSI. (mdk/aia)
Olimpiade 2016.

Deni Tersisih, Angkat Besi Gagal Tambah Medali

Lifter Deni yang turun di kelas 77 kg putra tercecer di peringkat 5

Grup B setelah hanya mampu mengangkat beban total 323 kg di


Riocentro, Pavillion 2, Rabu (10/8/2016) waktu setempat/reuters
A+ ARIO DE JANEIRO - Harapan Indonesia menambah medali dari cabang
angkat besi di Olimpaide Rio 2016 menguap. Lifter Deni yang turun di
kelas 77 kg putra tercecer di peringkat 5 Grup B setelah hanya mampu
mengangkat beban total 323 kg di Riocentro, Pavillion 2, Rabu
(10/8/2016) waktu setempat.
Sulit bagi Deni yang tampil di Olimpiade Rio 2016 ini di kelas baru.
Pada Olimpiade London 2012, Deni turun di kelas 69 kg. Pria kelahiran
26 Juli 1989 itu hanya berhasil melakukan angkatan snatch 146 kg, dan
clean and jerk seberat 177 kg. Meski demikian Deni memperbaiki catatan
yang pernah diraihnya di Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat
dengan angkatan snatch 145 kg dan clean and jerk 170 kg atau total 315
kg.
Di kelas ini, atlet Kolombia Andres Mauricio Caicedo Piedrahita
menempati posisi pertama dengan total angkatan 346 kg). Di peringkat
kedua, atlet Spanyol Andres Eduardo Mata Perez yang sukses
mengangkat total 343 kg. Lalu, Nico Mueller (Jerman) menjadi terbaik
ketiga dengan total angkatan 332.
Dengan hasil ini cabang angkat besi memastikan hanya menyumbang dua
medali perak dari lifter putra Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 62 kg
dengan total angkatan 312 kg, dan Sri Wahyuni Agustiani di kelas 48 kg.
Dua atlet Indonesia yang tampil pada Selasa (9/8/2016), Triyatno (69 Kg)
dan I Ketut Ariana (69 Kg) gagal menyumbang medali. Triyatno mampu
mencatat angkatan total 317 kg. Namun jumlah tersebut masih kalah jauh
dari total angkatan milik lifter China, Shi Zhiyong, yang mencapai 352 kg
dan berhak membawa pulang medali emas
Total Perolehan Medali Angkat Besi Olimpiade Rio 2016
Ranking Negara
1
China

Emas
5

Perak
2

Perunggu Total
0
7

2
3
4
5
6
6
6
9
10
10
10
13
13
15
16
16
16
16
16
16
Total

Thailand
2
Iran
2
Korea Utara
1
Kazakhstan
1
China Taipei
1
Kolombia
1
Georgia
1
Uzbekistan
1
Armenia
0
Belarus
0
Indonesia
0
Filipina
0
Turki
0
Mesir
0
Jepang
0
Lituania
0
Rumania
0
Korea Selatan 0
Spanyol
0
Amerika Serikat 0
15

1
0
3
1
0
0
0
0
2
2
2
1
1
0
0
0
0
0
0
0
15

1
0
0
3
1
1
1
0
0
0
0
0
0
2
1
1
1
1
1
1
15

4
2
4
5
2
2
2
1
2
2
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
45

Peraih Medali
Putra
Event
56 kg
(detail)
62 kg
(detail)
69 kg
(detail)
77 kg
(detail)

Emas

Perak

Perunggu
Sinphet
Long Qingquan Om Yun-chol
Kruaithong
China
Korea Utara
Thailand
scar Figueroa Eko Yuli Irawan Farkhad Kharki
Kolombia
Indonesia
Kazakhstan
Daniyar
Shi Zhiyong
Izzat Artykov
Ismayilov
China
Kirgizstan
Turki
Nijat Rahimov L Xiaojun
Mohamed
Kazakhstan
China
Mahmoud

Mesir
85 kg
(detail)

Kianoush
Rostami
Iran

94 kg
(detail)

Sohrab Moradi
Iran

105 kg
(detail)
+105 kg
(detail)
Putri
Event

Ruslan
Nurudinov
Uzbekistan
Lasha
Talakhadze
Georgia

Tian Tao
China

Aurimas
Vadzim Straltsou
Didbalis
Belarus
Lituania
Simon
Aleksandr
Martirosyan
Zaychikov
Armenia
Kazakhstan
Irakli
Gor Minasyan
Turmanidze
Armenia
Georgia

53 kg
(detail)
58 kg
(detail)

Perak
Sri Wahyuni
Sopita Tanasan
Agustiani
Thailand
Indonesia
Hsu Shu-ching Hidilyn Diaz
China Taipei
Filipina
Sukanya Srisurat Pimsiri Sirikaew
Thailand
Thailand

63 kg
(detail)

Deng Wei
China

69 kg
(detail)

Xiang Yanmei
China

75 kg
(detail)

Rim Jong-sim
Korea Utara

+75 kg
(detail)

Meng Suping
China

48 kg
(detail)

Gabriel Sncrian
Rumania

Emas

Choe Hyo-sim
Korea Utara

Perunggu
Hiromi Miyake
Indonesia
Yoon Jin-hee
Korea Selatan
Kuo Hsing-chun
China Taipei
Karina
Goricheva
Kazakhstan

Zhazira
Sara Ahmed
Zhapparkul
Mesir
Kazakhstan
Darya Naumava Lidia Valentn
Belarus
Spanyol
Sarah Robles
Kim Kuk-hyang
Amerika
Korea Utara
Serikat

Anda mungkin juga menyukai