Anda di halaman 1dari 7

Kasus Gangguan Sistim Immun

Petunjuk:
- Tugas ini adalah tugas individu.
- Jawaban mohon dikirim via Email, Diterima paling lambat tanggal 4 Mei 2016
pukul 24.00 wib.
- Mohon sertakan daftar pustaka yang digunakan.
Selamat Mengerjakan
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Seorang Laki-laki 78 tahun dirawat di unit medical dengan diagnose Steven Johnson
Syndrome. Keadaan Umum tampak sakit berat. Kesadaran somnolen. Tekanan
darah 150/90 mmHg. Nadi 110x/mt, suhu 38.5oC dan pernafasan 21x/mt. kondisi
pasien seperti dibawah ini.

Tugas Mahasiswa
1. Buatlah pengkajian data focus yang harus dikaji pada kasus diatas
(data subjektif dan objektif/pemeriksaan fisik) buat alasan
mengapa pengkajian tersebut dilakukan. ( buat dalam pengkajian
teori keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien).
2. Adakah test diagnostik yang perlu dilakukan terhadap pasien dan apa
tujuannya?
3. Buat Daftar Diagnosa Keperawatan yang mungkin ditemukan pada
pasien diatas.

Jawaban soal Kasus


1. Pengkajian Fokus
A. Pengkajian
1. Identitas
Kaji nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan,
pekerjaan, alamat, dan nomor register.
2. Riwayat Kesehatan
a) keluhan utama
Kaji apa keluhan utama yang dirasakan oleh pasien.
b) Riwayat Kesehatan Sekarang
Kaji bagaimana kondisi klien saat dilakukan pengkajian. Klien dengan Steven
Johnson biasanya mengeluhkan demam, malaise, kulit merah dan gatal, nyeri
kepala, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan
c) Riwayat Kesehatan Dahulu
Kaji riwayat alergi makanan klien, riwayat konsumsi obat-obatan dahulu, riwayat
penyakit yang sebelumnya dialami klien.
d) Riwayat Kesehatan Keluarga
Kaji apakah di dalam keluarga klien, ada yang mengalami penyakit yang sama.
e) Riwayat Psikososial
Kaji bagaimana hubungan klien dengan keluarganya dan interaksi sosial.
3. Pola Fungsional Gordon
a) Pola persepsi kesehatan - manajemen kesehatan
pada pola ini kita mengkaji:
a. Bagaimanakah pandangan klien terhadap penyakitnya?
b. Apakah klien klien memiliki riwayat merokok, alkohol, dan konsumsi obat-obatan
tertentu?
c. Bagaimakah pandangan klien terhadap pentingnya kesehatan?
pada klien dengan Steven Johnson, biasanya penting dikaji riwayat konsumsi obatobatan tertentu.
b) Pola nutrisi metabolik
pada pola ini kita mengkaji:
a. Bagaimanakah pola makan dan minum klien sebelum dan selama dirawat di
b.
c.
d.
e.
f.

rumah sakit?
Kaji apakah klien alergi terhadap makanan tertentu?
Apakah klien menghabiskan makanan yang diberikan oleh rumah sakit?
Kaji makanan dan minuman kesukaan klien?
Apakah klien mengalami mual dan muntah?
Bagaimana dengan BB klien, apakah mengalami penurunan atau sebaliknya?

pada klien dengan Steven Johnson, biasanya mengalami penurunan nafsu makan,
sariawan pada mulut, dan kesulitan menelan.
c) Pola eliminasi
pada pola ini kita mengkaji
a. Bagaimanakah pola BAB dan BAK klien ?
b. Apakah klien menggunakan alat bantu untuk eliminasi?
c. Kaji konsistensi BAB dan BAK klien
d. Apakah klien merasakan nyeri saat BAB dan BAK?
Klien dengan Steven Johnson, biasanya akan mengalami retensi urin, konstipasi,
membutuhkan bantuan untuk eliminasi dari keluarga atau perawat.
d) Pola aktivitas - latihan
pada pola ini kita mengkaji:
a. Bagaimanakah perubahan pola aktivitas klien ketika dirawat di rumah sakit?
b. Kaji aktivitas yang dapat dilakukan klien secara mandiri
c. Kaji tingkat ketergantungan klien 0 = mandiri 1 = membutuhkan alat bantu 2 =
membutuhkan pengawasan 3 = membutuhkan bantuan dari orang lain 4 =
ketergantungan
d. Apakah klien mengeluh mudah lelah?
Klien dengan Steven Johnson biasanya tampak gelisah dan merasa lemas, sehingga
sulit untuk beraktifitas.
e) Pola istirahat - tidur
pada pola ini kita mengkaji:
a. Apakah klien mengalami gangguang tidur?
b. Apakah klien mengkonsumsi obat tidur/penenang?
c. Apakah klien memiliki kebiasaan tertentu sebelum tidur?
Klien dengan Steven Johnson, akan mengalami kesulitan untuk tidur dan istirahat
karena nyeri yang dirasakan, rasa panas dan gatal-gatal pada kulit.
f) Pola kognitif - persepsi
pada pola ini kita mengkaji:
a. Kaji tingkat kesadaran klien

b. Bagaimanakah fungsi penglihatan dan pendengaran klien, apakah mengalami


perubahan?
c. Bagaimanakah kondisi kenyamanan klien?
d. Bagaimanakah fungsi kognitif dan komunikasi klien?
Klien dengan Steven Johnson akan mengalami kekaburan pada penglihatannya, serta
rasa nyeri dan panas di kulitnya
g) Pola persepsi diri - konsep diri
Pada pola ini kita mengkaji:
a. Bagaimanakah klien memandang dirinya terhadap penyakit yang dialaminya?
b. Apakah klien mengalami perubahan citra pada diri klien?
c. Apakah klien merasa rendah diri?
Dengan keadaan kulitnya yang mengalami kemerahan, klien merasa malu dengan
keadaan tersebut, dan mengalami gangguan pada citra dirinya.
h) Pola peran hubungan
pada pola ini kita mengkaji:
a. Bagaimanakah peran klien di dalam keluarganya?
b. Apakah terjadi perubahan peran dalam keluarga klien?
c. Bagaimanakah hubungan sosial klien terhadap masyarakat sekitarnya?
i) Pola reproduksi dan seksualitas
Pada pola ini kita mengkaji:
a. Bagaimanakah status reproduksi klien?
b. Apakah klien masih mengalami siklus menstrusi (jika wanita)?
j) Pola koping dan toleransi stress
Pada pola ini kita mengkaji:
a. Apakah klien mengalami stress terhadap kondisinya saat ini?
b. Bagaimanakah cara klien menghilangkan stress yang dialaminya?
c. Apakah klien mengkonsumsi obat penenang?
k) Pola nilai dan kepercayaan
Pada pola ini kita mengakaji:
a. Kaji agama dan kepercayaan yang dianut klien
b. Apakah terjadi perubahan pola dalam beribadah klien?

4. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi:
Warna, suhu, kelembapan, kekeringan
Palpasi:
Turgor kulit, edema
Data fokus:
Nama : Tn..........
Umur : 78 Tahun
Dx

: Steven Jonhson

DS

: gatal-gatalpada kulit, sulit menelan, pandangan kabur, aktivitas menurun.

DO

: kemerah-merahan pada kulit, memegang tenggorokan, tampak gelisah, tampak lemas


dalam beraktivitas.

2.

Pemeriksaan Diagnostik
Adapun pemeriksaan diagnostik pada Steven Jhonson Syndrome (Prrice & Wilson, 2014)
ialah
a. Pemeriksaan darah lengkap/ hematologi bertujuan untuk mengetahui kelainan dari
kuantitas dan kualitas sel darah merah, sel darah putih dan trombosit serta menguji
perubahan yang terjadi pada plasma yang terutama berperan pada proses pembekuan
darah. Pemeriksaan hematologi dapat menunjukkan kadar sel darah putih yang normal
atau leukositosis nonspesifik. Penurunan tajam kadar sel darah putih dapat
mengindikasikan kemungkinan infeksi bakterial berat.
b. Pemeriksan fungsi ginjal (Determine renal function and evaluate urine for blood), untuk
melihat adanya gangguan fungsi ginjal yang terjadi karena kompensasi penguapan yang
banyak pada lokasi tubuh. Untuk dapat menjalankan fungsinya secara maksimal, maka
ginjal harus sehat, untuk itu perlu diadakan uji fungsi ginjal, supaya kerusakan yang
terjadi pada ginjal dapat dideteksi sejak dini sehingga progresivitas kerusakan ginjal dapat
diperlambat.
c. Pemeriksaan cairan elektrolit. Pemeriksaan elektrolit pemeriksaan untuk memantau
kesetimbangan cairan di dalam tubuh. Air/ cairan elektrolit ini berperan penting dalam
fungsi kerja saraf dan otot. Keabnormalan K dalam serum atau plasma darah dapat
mengindikasikan adanya gangguan kesehatan tubuh. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan
bersamaan dengan pemeriksaan elektrolit darah yang lain seperti natrium (Na), klorida

(Cl), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg). Pada steven jhonson syndrome tujuan yang
ingin diketahui adalah untuk mendiagnosa dan mengukur manajemen ginjal, endokrin,
asam-basa, keseimbangan air, dan kondisi lainnya akibat eritema yang banyak dan
penguapan cairan dimana-mana.
d. Pemeriksaan bronchoscopy, esophagogastro duodenoscopy (EGD), dan kolonoskopi dapat
dilakukan. Untuk melihat adanya sumbatan, edema, dan lesi pada beberapa jaringan
tubuh.
e. Foto Thorax: Biasnaya menggunakan chest radiography untuk mengindikasikan adanya
pneumonitis atau kelainan pada organ yang ada pada dada.
Foto thorax digunakan untuk mendiagnosis banyak kondisi yang melibatkan dinding
thorax, tulang thorax dan struktur yang berada di dalam kavitas thorax termasuk paruparu, jantung dan saluran-saluran yang besar. Beberapa penyakit imunologi seperti steven
jhonson syndrome sering terdiagnosis oleh foto thorax. steven jhonson syndrome sering
digunakan untuk skrining penyakit

paru yang terkait dengan riwayat alergi karena

pekerjaan di industri-industri seperti pertambangan dimana para pekerja terpapar oleh


debu.
f. Pemeriksaan histopatologi dan imonohistokimia dapat mendukung ditegakkannya
diagnosa. Pemeriksaan histopatologi dan imonohistokimia dilakukan melalui pemeriksaan
terhadap perubahan-perubahan abnormal pada tingkat jaringan. histopatologi dan
imonohistokimia dapat dilakukan dengan mengambil sampel jaringan atau dengan
mengamati jaringan setelah kematian terjadi Pemeriksaan histopatologi bertujuan untuk
memeriksa penyakit berdasarkan pada reaksi perubahan jaringan.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan menurut (Gulanick & Myers, 2014) hal : 935 ialah
a. Kerusakan pada integritas kulit berhubungan dengan lesi dan reaksi inflamasi lokal
b. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake tidak
adekuat respons sekunder dari kerusakan krusta pada mukosa mulut.
c. Risiko tinggi Infeksi berhubungan dengan penurunan imunitas, adanya port de entree
pada lesi.
d. Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan lunak, erosi jaringan lunak.
e. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik secara umum.
f. Gangguan gambaran diri (citra diri) berhubungan dengan perubahan struktur kulit,
perubahan peran keluarga.
g. Kecemasan berhubungan dengan kondisi penyakit, penurunan kesembuhan

Anda mungkin juga menyukai