BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Mutu pelayanan keperawatan sangatlah ditentukan oleh mutu professional perawat itu
sendiri, mutu professional inipun menuntut adanya pemimpin-pemimpin yang handal. Handal
dalam memimpin anggotanya untuk melaksanakan kerjasama dalam memberikan asuhan
keperawatan. Keberhasilan mutu kepemimpinan yang handal baik sebagai pemimpin maupun
sebagai anggota dapat dievaluasi dengan hasil yang didapat. Kepemimpinan transformasional
menjadi salah satu pilihan dalam membangun kerjasama yang solid. Seorang pemimpin
perawat yang memiliki kualitas kepemimpinan transformasional akan meningkatkan
efektivitas staf dalam peran, karena pemimpin transformasional menginspirasi dan
memotivasi anggota dengan cara-cara yang melampaui pertukaran dan pemberian imbalan.
Kepemimpinan transformasional beroperasi baik terutama dalam hubungan pengawasan
dekat, dibandingkan dengan hubungan yang lebih jauh, dan pengawasan lebih dekat sering
lebih khas dalam pengaturan kesehatan mental. Hubungan dekat ini mungkin khas dari
hubungan atasan-supervise dan juga ditangkap dalam pengertian "pemimpin-tingkat
pertama". Kepemimpinan transformasional dianggap meningkatkan motivasi intrinsik
pengikut melalui ekspresi nilai dan pentingnya tujuan pemimpin.
Setelah membaca dan menganalisa dari berbagai literatur mengenai kepemimpinan
transformasional, ada beberapa hal yang disarankan oleh kelompok terkait dengan aplikasi
dari gaya kepemimpinan transformasional yaitu dalam penerapannya gaya kepemimpinan ini
harus menjadi role model dimana pemimpin membina hubungan dan empati dengan
pekerjanya, memotivasi, membangung suasana yang kondusif sehingga bawahan tidak
merasa terancam dan tertekan dalam menyampaikan idenya yang memunculkan rasa bangga
dan kepercayaan diri yang membuat bawahan lebih menjadi inovatif dan kreatif. Namun
menilik dari adanya kekurangan dari model kepemimpinan ini kelompok menyarankan
pemimpin tetap memberikan arahan dan jalur-jalur yang tetap harus diingat oleh bawahan
sehingga kinerja dari bawahan masih sesuai dengan standar operasional yang berlaku
diorganisasi.