BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
langsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati atau diukur
melalui kontruksi atu lebih dikenal dengan nama variabel. Jadi variabel
adalah simbol atu lambang yang menunjukan nilai atau bilangan dari konsep.
2012
Prevalensi angka
2013 kejadian serotinus
2014
B. Desain Penelitian
tentang suatu keadaan secara obyektif jenis penelitian ini adalah untuk
Serotinus di Polik KIA/KB Rumah Sakit Umum Poso tahun 2015. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dihasilkan dari
pengambilan data melalui pengisian kuisioner dan data sekunder yaitu data
yang diperoleh dari catatan rekam medic RSUD Poso untuk melengkapi latar
1. Tempat
2. Waktu
Penelitian ini akan dilakukan pada Bulan Mei sampai dengan Juli 2015
1. Populasi
2. Sampel
dilaksanakan. Yaitu semua ibu hamil yang kebetulan bertemu yang datang
24
penelitian dilakukan.
pengisian kusioner yang dibagikan kepada semua ibu hamil yang dataing
penelitian.
E. Defenisi Operasional
untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat untuk suatu objek
1. Pengetahuan
1. Data Sekunder
Data skunder adalah data yang sudah tersedia dari Dinas kesehatan
Kab. Poso maupun data dari rekam medic RSUD Poso untuk menunjang
Data yang telah diperoleh dikumpulkan dalam satu tabel induk, kemudian
1. Editing
2. Coding
Pemberian nomor kode atau bobot pada jawaban yang telah diteliti
3. Cleaning
4. Tabulation
5. Describing
26
(Notoatmojo 2010).
f
Rumus : P = x 100 %
N
N : Jumlah sampel
H. Penyajian Data
dan narasi
27
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan mei sampai dengan juli
sampling.
Tabel 4.1
Prevalensi kejadian serotinus Tahun 2012
Di Rumah Sakit Umum Daerah Poso
Prevalensi Frekuensi Presentase %
Januari 6 31,57
Februari 9 47,37
Maret 4 21,06
N 19 100
Berdasarkan tabel 4.1 diatas maka angka kejadian serotinus pada tahun
2012 yang tertinggi pada bulan februari sejumlah 9 kasus (47,37%) dan
Tabel 4.2
Prevalensi kejadian serotinus Tahun 2013
Di Rumah Sakit Umum Daerah Poso
Prevalensi Frekuensi Presentase %
April 1 20
Oktober 2 40
November 1 20
Desember 1 40
N 5 100
28
Berdasarkan tabel 4.2 diatas maka angka kejadian serotinus pada tahun
2013 yang tertinggi pada bulan oktober sejumlah 2 kasus (40%) dan terendah
pada bulan april, november, dan desember masing –masing 1 kasus (20%).
Tabel 4.3
Prevalensi kejadian serotinus Tahun 2014
Di Rumah Sakit Umum Daerah Poso
Prevalensi Frekuensi Presentase %
April 2 50
Mei 2 50
N 4 100
Berdasarkan tabel 4.3 diatas maka angka kejadian serotinus pada tahun
2014 hanya berjumlah 4 kasus masing – masing pada bulan april sebanyak 2
B. Pembahasan
1. Tahun 2012
Dari data tahun 2012, yang mempunyai angka kejadian serotinus yang
serotinus pada tahun 2012 masih cukup tinggi dengan jumlah angka
2. Tahun 2013
Dari data tahun 3013, yang mempunyai angka kejadian serotinus yang
bulan pada tahun 2013 yaitu bulan april, november, desember hanya ada
3. Tahun 2014
Dari data tahun 2014, di dapat hasil angka kejadian serotinus hanya 4
kasus.ini terjadi pada bulan april dan mei masing – masing 2 kasus
(50%).
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahun 2014 angka kejadian
2009).
30
BAB V
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang diakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Poso
tahun 2012 dengan 15 kasus (62,5 %), tahun 2013 sebanyak 5 kasus (17,86)
dan kasus serotinus paling rendah pada tahun 2014 sebanyak 4 kasus
(14,29%).
B. Saran