Anda di halaman 1dari 11

RAGAM BAHASA

Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

Disusun Oleh

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Rian Setiawan
Mira Melina
Gita Anggoro P
Yola Antika
Dwi Nuryana
Heti Puspawati
Oky Ramando

5213415033
5213415059
5213415031
5213415034
5213415039
6301415031

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah kami yang berjudul Ragam Bahasa . Makalah ini memberikan manfaat besar
terhadap kegiatan belajar mengajar. Kami menyajikan beberapa pokok bahasan tentang
pengertian ragam bahasa dan penjabaran ragam bahasa. Bahasa adalah sebuah sistem
lambing bunyi yang digunakan masyarakat untuk berinteraksi baik secara resmi maupun
tidak resmi. Bahasa digunakan oleh semua masyarakat, sehingga memiliki beberapa variasi.
Ragam bahasa itu sendiri adalah variasi bahasa berdasarkan media, situasi
pemakaiannya, penutur, waktu, komunikasi, dan topik yang dibicarakan. Pada situasi resmi
bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai alat untuk menyampaikan
idea atau gagasan yang penggunaanya memiliki aturan-aturan khusus yaitu berupa bahasa
standar atau bahasa baku. Sedangkan pada situasi tidak resmi bahasa hanya digunakan
sebagai alat untuk berinteraksi tanpa ada aturan khusus.
Kami menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
penulisan makalah ini. Dengan lapang dada dan tangan terbuka, kami senantiasa menerima
saran, gagasan, dan kritik membangun yang berwawasan kemitraan dari para pembaca, demi
perbaikan makalah ini pada masa yang akan datang.
Semoga bermanfaat dan bermakna.

Semarang, September 2015


Penulis,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

.........................................................................................

KATA PENGANTAR

.........................................................................................

ii

DAFTAR ISI

.........................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................

A. Latar Belakang .........................................................................................


B. Rumusan Masalah .........................................................................................
C. Tujuan Penulisan .........................................................................................

1
1
1

BAB II ISI

.........................................................................................

A. Pengertian Ragam Bahasa...............................................................................


B. Macam-Macam Ragam Bahasa.......................................................................
B.1. Ragam bahasa berdasarkan media..........................................................
B.2. Ragam bahasa berdasarkan penutur.......................................................
B.3. Ragam bahasa berdasarkan waktu..........................................................
B.4. Ragam bahasa berdasarkan pesan komunikasinya.................................
B.5. Ragam bahasa berdasarkan pokok persoalan.........................................

2
2
2
3
4
5
7

BAB III PENUTUP

.........................................................................................

A. Kesimpulan
B. Saran

.........................................................................................
.........................................................................................

8
8

Daftar Pustaka

....................................................9

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan maksud dan
perasaan seseorang kepada orang lain, tetapi
juga harus memperhatikan situasi
penggunaannya. Berdasarkan situasinya, penggunaaan bahasa Indonesia dapat dibedakan
atas situasi resmi dan tidak resmi. Pada situasi resmi bahasa tidak hanya sebagai alat
komunikasi, tetapi juga sebagai alat untuk menyampaikan suatu idea atau gagasan. Untuk
mendukung hal tersebut, maka harus menggunakan bahasa standar atau bahasa baku.
Sedangkan bahasa tidak resmi ini digunakan semata-mata hanya sebagai alat komunikasi
(perhubungan).

Bahasa itu sendiri memiliki ragam-ragam tertentu sesuai dengan pemakaiannya.


Salah satu yang harus kita pahami pada bahasa adalah gagasan tentang bahasa dan ragam
bahasa. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan suatu masyarakat untuk
bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Sedangkan ragam bahasa itu sendiri
adalah variasi bahasa bahasa berdasarkan media, situasi pemakaiannya, penutur, waktu,
pesan komunikasinya, dan pokok persoalan. Ragam bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan
interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam. Dalam
hal ini ragam bahasa memilki dua pandangan .Pertama, variasi itu dilihat sebagai adanya
keragaman sosial penutur bahasa dan keragaman fungsi bahasa itu. Kedua, Variasi bahasa itu
terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Variasi
bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan
masyarakat yang beraneka ragam. Selain itu, variasi bahasa terjadi biasanya akibat
perbedaan letak geografis atau daerah dimana mereka berasal atau tinggal.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud ragam bahasa?
2. Bagaimanakah penjabaran ragam bahasa?

A. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai
pengertian ragam bahasa dan penjabaran ragam bahasa. Dimana dapat bermanfaat dalam
proses belajar mengajar. Selain itu, tujuan dari penulisan makalah ini adalah unuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen kepada kami.

BAB II
ISI
A. Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut media, situasi pemakaian, penutur,
waktu, komunikasi, dan topik yang dibicarakan. Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa
sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah
penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau
di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi,
seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku. Bahasa
baku itu sendiri adalah bahasa standar yang dianggap baik dan biasa digunakan dikalangan
terdidik, di dalam karya ilmiah, dan biasanya juga pada surat dinas.
B. Macam-macam Ragam Bahasa

1. Ragam bahasa berdasarkan media


Di dalam bahasa Indonesia dikenal kosa kata bahasa Indonesia ragam baku, yang
sering disebut sebagai kosa kata baku bahasa Indonesia. Kosa kata baku bahasa Indonesia,
memiliki ciri kaidah bahasa Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolak ukur yang
ditetapkan berdasarkan kesepakatan penutur bahasa Indonesia, bukan otoritas suatu lembaga
atau instansi tertentu. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan digunakannya kosa
kata ragam baku di dalam pemakian ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu makna
bahasa ragam yang bersangkutan.
Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak menutup
kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi
panutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia.Yang perlu diperhatikan ialah kaidah
tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi
pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan (Fishman ed., 1968; Spradley, 1980).
Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media dibagi menjadi dua yaitu :
a) Ragam bahasa lisan
Ragam bahasa lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media
lisan, yang terkait oleh ruang dan waktu. Karena situasi dan kondisi pembicaraan
menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara
lisan. Pembicaraan lisan dalam situasi formal memiliki tuntutan kaidah kebakuan
yang berbeda dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai.
Biasanya pada situasi formal digunakan bahasa yang standar atau bahasa baku yamg
memiliki ketentuan khusus. Sedangkan pada situasi tidak formal biasanya
menggunakan bahasa tidak baku. Jika pada situasi tertentu ragam bahasa lisan
dituliskan, maka ragam bahasa tersebut tidak dapat disebut sebagai ragam bahasa
tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam bahasa lisan, hanya saja diwujudkan dalam
bentuk tulis.
Ciri-ciri ragam bahasa lisan yaitu :
Memerlukan orang kedua/lawan bicara;
Terikat situasi, kondisi, ruang & waktu;
Hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
Berlangsung cepat;
Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah.
Yang termasuk dalam ragam bahasa lisan diantaranya pidato, ceramah,
sambutan, berbincang-bincang, telepon dan presentasi. Kegiatan tersebut sering
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam situasi formal maupun situasi
tidak formal.
b) Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang disampaikan melalui media tulisan
dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam bahasa tulis, kita harus

memperhatikan tata cara penulisan (ejaan), tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata
lain, kita dituntut untuk memperhatikan kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk
kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan,
dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan idea tau gagasan.
Contoh dari ragam bahasa tulis adalah surat, karya ilmiah, dan surat kabar. Dalam
ragam bahsa tulis perlu memperhatikan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar
sesuai dengan ketentuan penggunaan bahasa yang sedang berlaku. Terutama dalam
pembuatan karya-karya ilmiah yang harus teliti dalam penggunaan ejaan.
Ciri Ragam Bahasa Tulis :
Tidak memerlukan lawan bicara.
Tidak terikat ruang dan waktu.
Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat.
Pembentukan kata dilakukan secara sempurna.
Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap, dan
Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.
Berlangsung lambat
Memerlukan alat bantu pendukung.

2. Ragam bahasa berdasarkan penutur


Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/diolek)
Semakin luas pemakaian bahasa dapat menimbulkan banyak perbedaan pada
pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di
Jawa Barat berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang di
Jawa Tengah, Bali, Jawa Timur dan daerah lainnya. Masing-masing memiliki ciri
khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah
tampak pada pelafalan hurufb pada posisi awal saat melafalkan nama-nama kota
seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan lain-lain. Logat bahasa Indonesia orang
Bali tampak pada pelafalan huruft seperti pada kata ithu, kitha, dan canthik. Logat
bahasa Indonesia orang Bandung tampak pada pelafalan huruf p seperti pada kata
inpus, pisa, dan pilla.
b. Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang
berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan
kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film,
dan fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan kata
tersebut dengan lafal pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, dan pakultas. Perbedaan
tidak hanya pada pelafalan, tetapi juga pada bidang tata bahasa, misalnya kata mbawa
seharusnya diucapkan dengan kata membawa, nyari seharusnya mencari.
c. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi oleh sikap penutur terhadap lawan bicara (jika
lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan). Sikap itu antara lain
a.

resmi, akrab, dan santai. Kedudukan lawan bicara atau pembaca terhadap penutur
atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati
bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat
jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan
ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Semakin formal jarak penutur dengan lawan
bicara, maka akan semakin resmi dan semakin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang
digunakan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat keformalannya, maka semakin
rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Bahasa baku dipakai dalam :
Pembicaraan di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapat dinas
menyampaikan materi kuliah/pelajaran.
Pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya dengan atasan, dengan
guru/dosen, dengan pejabat.
Komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan, undangundang, dan karya ilmiah.
Wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
3. Ragam bahasa berdasarkan waktunya
Ragam bahasa Indonesia berdasarkan waktunya dibagi menjadi tiga yaitu ragam bahasa
lama atau ragam bahasa kuno,ragam bahasa baru atau ragam bahasa modern, dan ragam
bahasa kontemporer.

a. Ragam bahasa kuno atau ragam bahasa lama


Ragam bahasa kuno atau ragam bahasa lama dipakai sejak zaman Kerajaan
Sriwijaya sampai dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Dengan ragam bahasa
lama atau ragam bahasa kuno dapat dilacak keberadaannya dari sejumlah peinggalanpeninggalan sejarah seperti dokumen kuno, prasasti, dan tulisan-tulisan yang tertuang
dalam peranti yang masih sederhana.
b. Ragam bahasa baru
Ragam bahasa baru diatur dengan kaidah-kaidah kebahasaan khusus yang
selalu ada pembaharuan dan perbaikkan. Ketentuan kebahasaan yang diperbarui
misalnya adalah pada EYD (.Ejaan yng Disempurnakan). Pada masa lalu orang
sangat mengenal penulisan dengan bentuk seperti Soejono , boelan dan kata
lainnya. Tetapi adanya perkembangan zaman, ketentuan dan kaidah kebahasaan ini
tetelah diperbarui dengan mengubah bentuk penulisan tersebut menjadi Sujomo dan
bulan.
c. Ragam bahasa kontemporer/masa kini
Ragam bahasa yang mencuat akhir-akhir ini. Adapun yang dimaksud adalah
entitas (wujud) bahasa.Sekarang ini bentuk kebahasaan cenderug mengabaikan

ketentuan kaidah-kaidah yang berlaku. Sehingga banyak melahirkan bahasa-bahasa


yang tidak sesuai dengan EYD ( Ejaan yang Disempurnakan ).
4. Ragam bahasa berdasarkan pesan komunikasinya
Ragam bahasa berdasarkan pesan komunikasi dibagi atas lima yaitu:
a. Ragam bahasa ilmiah,
Ragam bahasa ilmiah adalah sarana verbal yang efektif, efesien, baik dan benar.
Ragam ini lazim digunakan untuk mengomunikasikan proses kegiatan dan hasil
penalaran ilmiah, misalnya dalam penulisan proposal kegiatan ilmiah, laporan
kegiatan yang berbentuk surat, artikel atau makalah, karya tulis ilmiah contohnya,
skripsi tesis dan lain-lain.
Ciri-ciri bahasa ilmiah:
struktur kalimat jelas dan bermakna lugas,
struktur wacana bersifat formal,
singkat, berisi analisis dan pembuktian, menyajikan konsep secara lengkap,
cermat dalam menggunakan unsur baku istilah/kata, ejaan, bentuk kata,
kalimat, paragraf dan wacana,
cermat dan konsisten menggunkan penalaran dari penentu topik,
pendahuluan, deskripsi teori, deskripsi data, analisis data, hasil analisis
sampai dengan kesimpulan dan saran,
menggunakan istilah khusus yang bersifat teknis dalam bidang ilmu tertentu,
objektif dapat diukur kebenarannya secara terbuka oleh umum,
konsistem dalam pembahasan topik, pengendalian variabel, permasalahan dan
lain sebagainya.
Contoh :
Keputusan strategi mempunyai implikasi yang kompleks bagi
kegiatan bisnis.
Keputusan pembauran pelanggan dengan strategi memenangkan
pesaingan akan mempengaruhi keseluruhan unit kerja usaha atau
divisi usaha yang lain.
b. Ragam bahasa pidato
Ragam bahasa pidato memiliki tujuan yaitu untuk menghibur, memberitahu,
dan mengajak/meminta. Ragam bahasa pidato digunakan dalam tiga situasi yaitu,
situasi resmi, setengah resmi, dan tidak resmi. Selain itu juga ada pendekatan isi
pidato yang terdiri dari pendekatan akademis/intelektual, pendekatan moral dan
pendekatan social.
Ragam bahasa pidato dibagi menjadi dua jenis yaitu:
ragam bahasa pidato ilmiah terdiri dari beberapa jenis antara lain, presentasi
makalah ilmiah, presentasi skripsi, presentasi tesis dan lain sebagainya.

ragam bahasa pidato resmi yaitu dilihat dari sudut situasinya (pidato
kenegaraan), resmi karena kemuliaan isi dan situuasinya (khotbah agama
dalam gedung ibadah), resmi karena informasi dan kekhidmatan situasi
penyampaian dalam suatu upacara (pidatoo akad nikah atau perkawinan) dan
resmi karena isi atau materi mengandung kebenaran universal dan
disampaikan untuk mewakili suatu negara.
c. Ragam bahasa tulis resmi
Ragam bahasa tulis resmi ditandai oleh:
penyajian materi/pesan yang bersifat mulia dan kebenaran yang bersifat
universal,
penggunaan fungsi-fungsi gramatikal secara eksplisit dan konsisten,
penggunaan bentuk lengkap, entuk yang tidak singkat,

penggunaan imbuhan secara eksplisit dan konsisten,


penggunaan kata ganti resmi dan menghindari kata ganti tidak resmi,
penggunaan pola frase yang baku,
penggunaan ejaan yang baku pada bahasa tulis, dan lafal yang baku pada
bahasa lisan,
dan tidak menggunakan unsur tidak baku misalnya unsur kedaerahan atau
asing.

d. Ragam bahasa sastra


Ragam bahasa sastra mengutamakan unsur-unsur keindahan seni. Penulis
cenderung menekankan gaya pengungkapan secara simbolik dengan memadukan
unsur intrinsik dan ekstrinsik, misalnya roman, novel, cerpen dan lain-lain.
e. Ragam bahasa berita,
Ragam bahasa berita lazimnya digunakan dalam pemberitaan pada media
elektronik (televisii dan radio), media cetak (majalah, surat kabar) dan jurnal. Bahasa
berita menyajikan fakta secara utuh dan objektif. Untuk menjaga keobjektifan berita,
penyaji harus memperhatikan beberapa hal, antara lain:
tidak menambah atau mengurangi fakta yang disajikan,
tidak mengubah fakta berdasarkan pendapat penyaji,
tidak penambah tanggapan pribadi,
tidak memihak kepada siapa pun dan
tidak menggunakan perasaan suka atau tidak suka.
5. Ragam bahasa berdasarkan pokok persoalan

Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan.


Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan
ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama
berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau
pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga,
seni, atau teknologi berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan
politik. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang
pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.
Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah
kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya
masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang agama.
Koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang kedokteran. Improvisasi,
maestro, kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan seni. Kalimat yang
digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa berdasarkan media, situasi pemakaiannya,
penutur, waktu, komunikasi, dan topik yang dibicarakan. Ragam bahasa berdasarkan
medianya dibagi menjadi dua yaitu bahasa ragam lisan dan bahasa ragam tulis.Ragam
bahasa berdasarkan penutur dibagi menjadi tiga yaitu ragam bahasa berdasarkan daerah,
ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur, dan ragam bahasa berdasarkan sikap penutur.
Ragam bahasa berdasarkan waktunya dibagi menjadi tiga yaitu bahasa ragam lama atau
bahasa ragam kuno, bahasa ragam baru atau bahasa ragam modern, dan bahasa ragam
kontemporer. Sedangkan ragam bahasa berdasarkan komunikasinya dibagi menjadi empat
yaitu ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa sastra, ragam bahasa pidato, dan ragam bahasa
berita. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan bahasa baku tulis. Pada

ragam bahasa baku tulis pemakaian bahasa menggunakan bahasa yang standar yaitu bahasa
baku yang sudah dibuat ketentuan khusus.
B. Saran
Sebagai warga negara Indonesia terutama masyarakat berpendidikan tinggi, sudah
seharusnya menggunakan bahasa dengan baik dan benar sesuai ejaan. Untuk berinteraksi
dalam kehidupan sehari-hari usahakanlah untuk selalu menggunakan bahasa yang benar,
agar generasi penerus juga mendapatkan dampak yang baik di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA
(httpsbenysusanto31.files.wordpress.com201304makalah-ragam-bahasa-indonesia.pdf
diakses pada tanggal 27 September 2015 pada pukul 21.00 WIB)1
(http://gudangmakalah.blogspot.co.id/2013/01/makalah-bahasa-indonesia-ragam-bahasa.html diakses
tanggal 26 September 2015 pada pukul 19.20 333WIB)2
(http://khairunnisa1992.blogspot.co.id/2012/05/makalah-bahasa-indonesia-dan-berbagai.html diakses
tanggal 29 September 2015 pada pukul 19.00 WIB)3

Anda mungkin juga menyukai