Peta Konsep
Struktur Atom dan
Spektra Atom
Struktur dan Spektra
Atom Hidrogen
10.1 Struktur
Atom
Hidrogen
10.2 Orbital
Atom dan
Energinya
Spektra Atom
Kompleks
10.6
Kekurangan
Kuantum dan
Batas Ionisasi
10.8
pemasangan
Orbit Putaran
10.3 Transisi
Spektra dan
Aturan Seleksi
10.5 Orbital medan
konsisten-diri
10.4 Pendekatan
Orbital
10.7 Keadaan
singlet dan triplet
10.9 Simbol
Pernyataan dan
Peraturan Seleksi
STRUKTUR DAN
SPEKTRA ATOM
HIDROGEN
PENDAHULUAN
Dengan,
Dengan
n= 1, 2, ........ Dan l = 0, 1, 2, ....., n-1
: 1, 2, 3 ....
: 0, 1, 2, 3 ....
m : 0, 1, 2, 3, ...
a. Tingkat Energi
Keadaan berikatan (bound states) : energi elektron lebih
rendah daripada energinya ketika elektron berada jauh tak
terhingga dan pada keadaan diam (yang sesuai dengan energi
nol). Densitas elektron terpusat terpusat di antara intiinti
atom
Keadaan tak berikatan (unbound states) : keadaan tempat
dinaikkannya elektron, jika elektron dikeluarkan dari atom
oleh tubrukan berenergi tinggi/ foton. Energi elektron tak
berikatan itu tidak terkuantitatifkan dan membentuk
keadaan kontinum atom.
b. Energi Pengionan
Energi pengionan atom I adalah energi minimum
yang diperlukan untuk mengionkan atom dalam
keadaan dasar (energi rendah).
Atom terionkan jika elektron sudah tereksitasi sapai
tingkat E=0 yang sesuai dengan n= sehingga
energi yang harus diberikan
I = hcRH= 2,179 x 10-18 J = 13,60 eV
n=
l=
d. Orbital Atom
ATURAN SELEKSI
Aturan seleksi merupakan pernyataan tentang transisi mana yang
dibolehkan. Aturan ini diturunkan (untuk atom) dengan
mengenali transisi yang menghimpun momentum sudut jika foton
dipancarkan atau diabsorbsi. Aturan seleksi untuk atom
hidrogenik adalah:
STRUKTUR DARI
ATOM BANYAK
ELEKTRON
Atom Helium
Hamparan orbital digunakan untuk menyatakan
struktur elektronik atom dengan menampilkan
konfigurasinya
Atom He memiliki 2 elektron. Elektron pertama dan
kedua menempati orbital hidrogenik 1s, sehingga
konfigurasi elektron keadaan dasar He adalah 1s2
Asas Pauli
Tidak lebih dari dua elektron yang dapat menempati sembarang
orbital tertentu, dan jika dua elektron menempati satu orbital,
spinnya harus berpasangan.
Misal, 2 elektron akan menempati subkulit 1s. Tiga bilangan
kuantum pertama akan mempunyai nilai yang sama (n = 1, l = 0,
m = 0). Untuk itu bilangan kuantum yang terakhir, yaitu bilangan
kuantum spin(s) harus mempunyai nilai berbeda (+1/2 atau -1/2)
Jumlah elektron
maksimal untuk tiap
subkulit sama dengan
dua kali dari jumlah
orbitalnya.
orbital s maksimal 2
elektron,
orbital p maksimal 6
elektron,
orbital d maksimal
10 elektron, dan
orbital f maksimal
14 elektron,
Asas Aufbau
Tujuannya untuk mencari urutan penempatan orbital
hidrogenik sehingga menghasilkan konfigurasi
keadaan dasar atom netral.
Prinsip Aufbau verasal dari asas larangan Pauli yang
mengatakan bahwa tidak ada 2 elektron dalam
sebuah atom yang dapat memiliki bilangan kuantum
sama, karena harus membangun ke tingkat energi
yang lebih tinggi.
Aturan Hund
Atom pada keadaan dasar membentuk konfigurasi
dengan jumlah elektron tak berpasangan terbesar.
Aturan Hund menyatakan bahwa:
1. Setiap orbital di subtingkat diisi elektron tunggal
sebelum orbital diisi pasangan elektron.
2. Semua elektron tunggal yang mengisi orbital akan
mempunyai spin yang sama.
Prosedur Hartree-Fock :
Misalkan pada atom Na, pendekatan orbital menghasilkan
konfigurasi 1s22s22p63s1 dan orbital diperkirakan=orbital
hidrogenik. Persamaan Schrodinger dapat dituliskan untuk
elektron itu dengan menganggao bahwa energi potensialnya
berasal dari tarikan inti dan tolakan elektron rata-rata dari
elektron lain dalam orbital hampiran itu.
Struktur halus:
P melambangkan total
momentum angular orbital
bilangan kuantum, L.
2P melambangkan perkalian
dari pernyataan.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
D
A
F
T
A
R
P
U
S
T
A
K
A