Anda di halaman 1dari 89

BUPATI ROKAN HULU

PROVINSI RIAU
PERATURAN BUPATI ROKAN HULU
NOMOR
12 TAHUN 2015
TENTANG
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI ROKAN HULU,
Menimbang

a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 43


peraturan Pemerintah Nomor 113 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa perlu menetapkan
Pengelolaan Keuangan Desa dengan Peraturan Bupati;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, perlu
ditetapkan dengan Peraturan Bupati Rokan Hulu
tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Mengingat

: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun


1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan,
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir,
Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten
Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas UndangUndang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4274);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003, Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
4. Undang-Undan Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2011, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun


2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
Sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan kedua atas Undang_Undang Nomor 23
Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014
Nomor
123 (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, TambahanLembaran
Negara Nomor 5558);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093.);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor
114
Tahun
2014
tentang
Pedoman
Pembangunan Desa ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2094);
12. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dn Kewenangan Lokal
Bersekala Desa ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 158);
13. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
2 Tahun 2015 Tentang Tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa ( Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);

14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah


Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2015 ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 297);
15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 131.14-268 Tahun 2011 tentang Pengesahan
Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Bupati
Rokan Hulu Provinsi Riau;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

PERATURAN
BUPATI
KEUANGAN DESA

TENTANG

PENGELOLAAN

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1.

Daerah adalah Kabupaten Rokan Hulu;

2.

Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah


Hulu;

3.

Bupati adalah Bupati Rokan Hulu;

4.

Camat adalah Perangkat Daerah yang mengepalai wilayah kerja


kecamatan;

5.

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yg memiliki batas wilayah


yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul, dan/hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6.

Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat desa sebagai


unsur penyelenggara pemerintahan desa.

7.

Kepala Desa adalah kepala pemerintahan desa yang dipilih langsung


oleh masyarakat melalui pemilihan kepala desa

8.

Perangkat Desa adalah unsur pembantu Kepala Desa, yang terdiri dari
Sekretariat, pelaksana teknis, dan unsur wilayah.

9.

Sekretaris Desa adalah Perangkat Desa yang bertugas membantu


Kepala
Desa
dalam
tertib
administrasi pemerintahan
dan
pembangunan serta pelayanan dan pemberdayaan masyarakat;

Kabupaten Rokan

10. Perangkat Desa lainnya adalah Kepala Urusan dan Kepala Dusun;
11. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan
wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
12. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama
BPD.
3

13. Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat
dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang
yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa
14. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan , penatausahaan , pelaporan dan
pertangungjawaban keuangan desa;
15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disingkat
APBDesa adalah rencana keuangan Tahunan pemerintahan Desa ;
16. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten dan
digunakan
untuk
membiayai
penyelenggaraan
pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat;
17. Rencana Pembangunan Jangka Pendek (Tahunan) yang selanjutnya
disebut Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa) adalah hasil
musyawarah masyarakat desa tentang program dan kegiatan yang
akan dilaksanakan untuk periode 1 (satu) Tahun yang ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Desa;
18. Pendapatan Desa adalah semua penerimaan yang melalui rekening
desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang
tidak perlu dibayar kembali oleh desa;
19. Pendapatan transfer adalah pendapatan yang bersumber dari
anggaran pendapatan dan belanja negara, anggaran pendapatan dan
belanja propinsi, dan anggaran pendapatan dan belanja daerah;
20. Alokasi Dana Desa yang selanjutnya dapat disingkat ADD adalah dana
yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten kepada Desa yang
merupakan bagain dari Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah yang diterima oleh Kabupaten Rokan Hulu untuk desa yang
terdiri dari Dana bagi hasil pajak dan sumber daya alam ditambah
Dana Alokasi Umum setelah dikurangi belanja Pegawai Pemerintah
Kabupaten Rokan Hulu;
21. Belanja Desa adalah semua pengeluaran dari rekening desa yang
merupakan kewajiban pemerintah desa dalam 1 (satu) tahun anggaran
yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa
22. Pembiayaan desa adalah semua penerimaan desa yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran desa yang akan diterima kembali, baik
pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun anggaran
berikutnya;
23. Rekening kas desa adalah rekening tempat penyimpanan uang
Pemerintah Desa yang menampung seluruh pendapatan desa dan
digunakan untuk membayar seluruh belanja desa pada bank yang
ditetapkan;
24. Surplus anggaran desa adalah selisih lebih antara pendapatan desa
dan belanja desa;
25. Defisit anggaran desa selisih kurang antara pendapatan desa dan
belanja desa;
26. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang selanjutnya disingkat SiLPA,
adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran
selama satu periode anggaran.
4

27. Kekayaan Desa adalah barang milik desa yang berasal dari kekayaan
asli desa, dibeli atau diproleh atas beban anggaran pendapatan dan
belanja desa atau perolehan hak lainya yang sah;
28. Tanah desa adalah tanah milik desa yang dikelola Pemerintah Desa
berupa tanah kas desa atau tanah lain yang dikuasai oleh desa;
29. Badan Usaha Milik Desa selanjutnya disingkat BUMDesa adalah badan
usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya dilmiliki Desa
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa
yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha
lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
30. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa yang selanjutnya
disebut PTPKD adalah unsur perangkat desa yang ditunjuk oleh
Kepala Desa untuk melaksanakan pengelolaan keuangan desa;
31. Bendahara Desa adalah pejabat yang diangkat oleh Kepala Desa dari
unsur staf sektretariat desa yang membidangi urusan administrasi
keuangan atau dari unsur lain untuk menatausahakan keuangan desa.
Pelaksana kegiatan adalah unsur perangkat desa dari sekretariat desa
dan pelaksana teknis yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
kegiatan dibidangnya;
32. Rencana anggaran biaya yang selanjutnya disingkat RAB adalah
perhitungan rencana biaya yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan
kegiatan dalam APBDesa;
33. Badan Usaha Milik Desa selanjutnya disingkat BUMDesa adalah badan
usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya dilmiliki Desa
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa
yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha
lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
34. Pinjaman Desa adalah semua transaksi yang mengakibatkan desa
menerima sejumlah uang dari lembaga keuangan sehingga desa
dibebani kewajiban untuk membayar kembali;
35. Utang desa adalah uang yang wajib dibayar pemerintah desa dan/atau
kewajiban Pemerintah Desa yang dinilai dengan uang berdasarkan
peraturan perundang-undangan, perjanjian, atau berdasarkan sebab
lainnya yang sah;
36. Dana cadangan desa adalah dana yang disisihkan untuk menampung
kebutuhan desa yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat
dipenuhi dalam satu tahun anggaran dan ditetapkan dengan
peraturan desa;
37. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
danmengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun
faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.

BAB II
AZAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Pasal 2
(1)

Keuangan desa dikelola berdasarkan azas-azas transparan, akuntabel,


partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran;

(2)

Pengelolaan keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


dikelola dalam masa 1 (satu) tahun anggaran yakni mulai tanggal 1
Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
BAB III
KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Pasal 3

(1)

Kepala Desa adalah Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa


dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan desa
yang dipisahkan;

(2)

Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, mempunyai


kewenangan :
a menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa
b menetapkan PTPKD
c menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan
desa
d menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan dalam
APBDesa
e melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
APBDesa.

(3)

Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa,


dibantu oleh Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa (PTPKD);

(4)

Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa (PTPKD) adalah Perangkat


Desa, terdiri dari :
a. Sekretaris Desa; dan
b. Kepala Seksi/Kaur dan
c. Bendahara.

(5)

Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a diatas,


bertindak selaku koordinator pelaksanaan pengelolaan keuangan desa
dan bertanggungjawab kepada Kepala Desa.

(6)

Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 5 mempunyai


tugas;
a. Menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan APBDesa.
b. Menyusun Ranperdes tentang APBDesa Perubahan APBDesa dan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa.
c. Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang
ditetapkan dalam APBDesa
d. Menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan Barang Milik
Desa.
6

e. Menyusun
Rancangan
Keputusan
Kepala
Desa
tentang
Pelaksanaan Peraturan Desa tentang APBDesa dan Perubahan
APBDesa.
f. Menyusun laporan dan pertanggungjawabab pelaksanaan APBDesa
g. Melakukan Verifikasi
pengeluaran APBDesa.

terhadap

bukti-bukti

penerimaan

dan

Pasal 4
(1)

Kepala Seksi/Kaur sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (4)


huruf b
bertindak sebagai pelaksana kegiatan sesuai dengan
bidangnya;

(2)

Kepala seksi/Kaur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai


tugas;
a. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya
b. Melaksanakan
kegiatan
dan
/atau
bersama
Lembaga
Kemasyarakatan Desa yang telah ditetapkan di dalam APBDesa
c.

Melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban


anggaran belanja kegiatan

d. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan


e.

Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Kepala


Desa dan

f.

Menyiapkan dokumen
pelaksanaan kegiatan

anggaran

atas

beban

pengeluaran

(3)

Bendahara sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (4) hurub c di


jabat oleh staf/Kaur Keuangan.

(4)

Kepala Desa menetapkan Bendahara Desa dengan Keputusan Kepala


Desa;

(5)

Bendahara Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mempunyai


tugas dan wewenang :
a. Mengelola buku administrasi keuangan desa;
b. Menerima dan mencatat semua penerimaan;
c.

Mengeluarkan uang dan mencatat semua pengeluaran;

d. Membuat Surat Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Desa;


e.

Menyimpan dan mendokumentasikan SPj;

f.

Membuat Laporan keuangan;

g.

Membuat data perhitungan APBDesa;

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa;


BAB IV
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
Pasal 5
(1)

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) disusun sesuai


kebutuhan penyelenggaranan Pemerintahan Desa, Pelaksanaan
7

Pembangunan, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, Pemberdayaan


Masyarakat Desa dan Belanja tak terduga sesuai dengan kemampuan
penerimaan desa;
(2)

Penyusunan APBDesa berpedoman pada RPJMDesa dan RKPDesa;

(3)

APBDesa, APBDesa Perubahan, dan Pertanggungjawaban pelaksanaan


APBDesa setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Desa;

(4)

Seluruh Pendapatan desa, belanja desa, dan pembiayaan desa


dianggarkan secara bruto dalam APBDesa;

(5)

APBDesa merupakan dasar pengelolaan keuangan desa dalam masa 1


(satu) tahun anggaran mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31
Desember;

(6)

Pengelolaan APBDesa meliputi penyusunan anggaran, pelaksanaan


anggaran, penatausahaan, perubahan anggaran, pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran;

(7)

Pengelolaan anggaran dipertanggungjawabkan selambat-lambatnya 1


(satu) bulan setelah tahun anggaran berakhir kepada Badan
Permusyawaratan Desa dalam bentuk keterangan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBDesa;
Bagian Kesatu
Struktur APBDesa
Pasal 6

(1)

Struktur Anggaran
terdiri dari :

Pendapatan

dan

Belanja

Desa

(APBDesa),

a. Pendapatan Desa;
b. Belanja Desa; dan
c. Pembiayaan Desa.
(2) Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dikasifikasikan menurut kelompok dan jenis ;
(3) Belanja Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diklasifikasikan menurut kelompok, kegiatan dan jenis;

huruf

(4) Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c


dikasifikasikan menurut kelompok dan jenis;
(5) Setiap mata anggaran dalam struktur APBDesa mempunyai kode
rekening sendiri;
Pasal 7
Kode Rekening dalam Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDesa) sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) di atas tercantum
dalam Lampiran I
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Bagian Kedua
Pendapatan Desa
Pasal 8
(1)

Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat (1) huruf


a, di atas, meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa
8

yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak
perlu dibayar kembali oleh desa.
(2)

(3)

Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1)


terdiri dari kelompok dan jenis rekening:
a.

Pendapatan Asli Desa (PADesa);

b.

Transfer dan

c.

Pendapatan lain-lain

Kelompok PADesa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, terdiri


atas jenis;
a.

Hasil Usaha;

b.

Hasil aset;

c.

Swadaya, partisipasi dan Gotong royong; dan

d.

Lain-laian pendapatan asli desa

(4)

Hasil Usaha desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a antara
lain hasil Bumdes;

(5)

Hasil aset sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b antara lain;
a.

Tanah Kas Desa;

b.

Pasar Desa;

c.

Pasar Hewan;

d.

Bangunan Desa

e.

Tambatan perahu;

f.

Hutan Milik Desa ;

g.

Tempat pemandian umum;

h.

Jaringan irigasi;

i.

Objek rekreasi Desa;

j.

Lapangan Desa; dan

k.

Aset lainnya milik Desa.

(6)

Swadaya, partisipasi dan gotong royong sebagaimana dimaksud pada


ayat (3) huruf c adalah membangun dengan kekuatan sendiri yang
melibatkan peran serta masarakat berupa tenaga, barang yang dinilai
dengan uang.

(7)

Lain-lain pendapat asli desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


huruf d antara lain;
a.

Pungutan desa;

b.

Hasil penjualan
dipisahkan;

c.

Jasa giro/Pendapatan bunga;

d.

Biaya surat-menyurat.

e.

Penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat


dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan jasa oleh desa;

f.

Pendapatan dari angsuran/cicilan penjualan;

kekayaan

desa

selain

tanah

desa

yang

Pasal 9
(1)

Kelompok transfer sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (2) huruf


b yang terdiri atas jenis;
a.

Dana desa;

b.

Bagian dari hasil pajak Daerah Kabupaten/Kota dan Retribusi


Daerah;

c.

Alokasi Dana Desa (ADD);

d.

Bantuan Keuangan dari APBD Propinsi; dan

e.

Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota

(2)

Bantuan Keuangan dari APBD Propinsi dan Kabupaten sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf d dan e dapat bersifat umum dan
khusus.

(3)

Bantuan keuangan bersifat khusus sebagaimana dimaksud pada ayat


(2) dikelola dalam APBDesa tetapi tidak diterapkan dalam ketentuan
penggunaan paling sedikit 70 (tujuh puluh perseratus) dan paling
banyak 30 (tiga puluh perseratus).

(4)

Kelompok pendapatan lain-lain sebagaimana pada pasal 8 ayat (2)


huruf c terdiri atas jenis;
a. Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat; dan
b. Lain-lain pendapat Desa yang sah.

Pasal 10
(1)

Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat


sebagaimana dimaksud pada pasal 9 ayat (4) huruf a, adalah
pemberian berupa uang dari piha ke tiga.

(2)

Lain-lain Pendapat Desa yang sah sebagaimana dimaksud pada pasal


9 ayat (4) huruf b, antara lain pendapatan sebagai hasil kerjasama
dengan pihak ketiga dan bantuan perusahaan yang berlokasi di desa;
Bagian ketiga
Belanja Desa
Pasal 11

(1)

Belanja Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf b,


meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan
kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan
diperoleh pembayaran kembali oleh desa;

(2)

Belanja Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan


dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewenangan Desa.
Pasal 12

(1) Belanja Desa yang ditetapkan dalam APBDesa digunakan dengan


ketentuan:
a. paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari jumlah anggaran belanja
Desa digunakan untuk:
10

1. penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan perangkat


Desa;
2. operasional Pemerintah Desa;
3. Tunjangan dan operasional BPD; dan
4. Insentif RT dan RW.
b. paling sedikit 70% (tujuh puluh persen) dari jumlah anggaran
belanja Desa digunakan untuk mendanai:
1. penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
2. pelaksanaan pembangunan Desa;
3. pembinaan kemasyarakatan Desa; dan
4. pemberdayaan masyarakat Desa.
(2)

Klasifikasi Belanja Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1)


huruf b, terdiri atas kelompok:
a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
b. Pelaksanaan Pembangunan Desa;
c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa;
d. Pemberdayaan Masyarakat Desa;
e. Belanja Tak terduga.

(3)

Kelompok belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibagi dalam


kegiatan sesuai dengan kebutuhan desa yang telah dituangkan dalam
RKPDesa;

(4)

Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas jenis


belanja:
a. Pegawai;
b. Barang dan Jasa; dan
c. Modal.
Pasal 13

(1)

Belanja Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (4) huruf


a, dianggarkan untuk pengeluaran penghasilan tetap dan tunjangan
bagi kepala Desa dan perangkat Desa serta tunjangan BPD;

(2) Belanja pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan


dalam kelompok Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Kegiatan
pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan.
(3)

Belanja
pegawai
sebagaimana
dimaksud
pelaksanaannya dibayarkan setiap bulan.

pada

ayat

(2)

Pasal 14
(1)

Belanja barang dan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat


(4) huruf b digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan
barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan;

(2)

Belanja barang dan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara
lain;
a. Alat tulis kantor;
b. Benda pos;
c.

Bahan/ material;

d. Pemeliharaan;
e.

Cetak / pengandaan;
11

f.

Sewa kantor;

g.

Sewa perlengkapan dan peralatan kantor;

h. Makan dan minum rapat;


i.

Pakaian dinas dan atributnya;

j.

Perjalanan dinas;

k. Upah kerja;
l.

Honorariun narasumber/ ahli;

m. Operasional pemerintah desa;


n. Operasional BPD;
o.

Insentif Rukun Tetangga/ Rukun Warga;

p. Pemberian barang/ pada masyarakat/kelompok masyarakat; dan


q. Pembayaran pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan
tanah kas desa.
(3)

Insentif Rukun Tetangga/Rukun Warga sebagaimna dimaksud pada


ayat (2) huruf O adalah bantuan uang untuk operasional lembaga
RT/RW dalam rangka membatu pelaksanaan tugas pelayanan
pemerintah, perencanaan pembangunan, ketentraman dan ketertiban,
serta pemberdayaan masyarakat desa.

(4)

Pemberian
barang
pada
masyarakat/kelompok
masyarakat
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf p dilakukan untuk
menunjang pelaksanaan kegiatan
Pasal 15

(1) Belanja Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (4) huruf c,
digunakan untuk pengeluaran dalam rangka pembelian/pengadaan
barang atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 (dua belas)
bulan.
(2) Pembelian /pengadaan barang atau bangunan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) digunakan untuk kegiatan penyelenggaraan kewenangan
desa.
Pasal 16
(1) Dalam keadaan darurat
dan/atau Keadaan Luar Biasa (KLB),
pemerintah Desa dapat melakukan belanja yang belum tersedia
anggarannya.
(2) Keadaan darurat dan/atau KLB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan keadaan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan
berulang dan/atau mendesak.
(3) Keadaan darurat sebagaimana dimaksud ayat (1) yaitu antara lain
dikarenakan bencana alam, sosial, kerusakan sarana dan prasarana.
(4) Keadaan luar biasa sebagaimana dimaksud ayat (1) karena KLB/wabah.
(5) Keadaan darurat dan luar biasa sebagaimana ayat (4) ditetapkan dengan
Keputusan Bupati
(6) Kegiatan dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dianggarkan dalam belanja tidak terduga.
12

Bagiaan Keempat
Pembiayaan Desa
Pasal 17
(1) Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf
c meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
(2) Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
kelompok:
a. Penerimaan Pembiayaan; dan
b. Pengeluaran Pembiayaan.
(3) Penerimaan Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,
mencakup:
a. Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya;
b. Pencairan Dana Cadangan; dan
c. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.
(4) SiLPA sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a antara lain
pelampauan penerimaan pendapatan terhadap belanja, penghematan
belanja, dan sisa dana kegiatan lanjutan.
(5) SilPA sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan penerimaan
pembiayaan yang digunakan untuk:
a. menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil
dari pada realisasi belanja;
b. mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan; dan
c. mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun
anggaran belum diselesaikan.
(6) Pencairan dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b
digunakan untuk menganggarkan pencairan dana cadangan dari
rekening dana cadangan ke rekening kas Desa dalam tahun anggaran
berkenaan.
(7) Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf c digunakan untuk menganggarkan hasil
penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.
Pasal 18
(1) Pengeluaran Pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat
(2) huruf b, terdiri dari :
a. Pembentukan Dana Cadangan; dan
b.
Penyertaan Modal Desa.
(2) Pemerintah Desa dapat membentuk dana cadangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a untuk mendanai kegiatan yang
penyediaan dananya tidak dapat sekaligus/sepenuhnya dibebankan
dalam satu tahun anggaran.
(3) Pembentukan dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dengan peraturan desa.
(4) Peraturan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit
memuat:
13

a. penetapan tujuan pembentukan dana cadangan;


b. program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan;
c. besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus
dianggarkan;
d. sumber dana cadangan; dan
e.
tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.
(5) Pembentukan dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaan Desa, kecuali dari
penerimaan yang penggunaannya telah ditentukan secara khusus
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(6) Pembentukan dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a ditempatkan pada rekening tersendiri.
(7) Penganggaran dana cadangan tidak
jabatan Kepala Desa.

melebihi

tahun akhir masa

BAB V
PENYUSUNAN RANCANGAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
Pasal 19
(1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD) untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun merupakan penjabaran visi dan misi dari
Kepala Desa yang terpilih;
(2) RPJMDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas ditetapkan
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Kepala Desa dilantik;
(3) RPJMDesa sebagimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam
betuk Peraturan Desa.
Pasal 20
(1)

Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menyusun


Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa) yang merupakan
penjabaran dari RPJMDesa berdasarkan hasil Musyawarah Rencana
Pembangunan Desa;

(2)

Bagi kepala Desa


diselesaikan paling
ditetapkan;

(3)

Penyusunan RKPDesa diselesaikan paling lambat akhir bulan Januari


tahun anggaran sebelumnya.

(4)

RKPDesa merupakan dasar dalam penyusunan Rancangan Peraturan


Desa tentang APBDesa;

(5)

RKPDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan


Peraturan Kepala Desa.

yang baru dilantik, penyusunan RKPDesa


lambat 2 (dua) bulan setelah RPJMDesa

Bagian Kesatu
Penyusunan RAPBDesa
Pasal 21
(1)

Pemerintah Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang


APBDesa berdasarkan pada RPJMDesa dan RKPDesa;
14

(2)

APBDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun sesuai dengan


kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan desa dan kemampuan
keuangan desa.

(3)

Dalam menyusun RAPBDesa disesuaikan dengan harga setempat dan


tidak melebihi indeks Standarisasi Harga Kabupaten;

(4)

APBDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setiap tahun ditetapkan


dengan Peraturan Desa.
Bagian Kedua
Rancangan APBDesa
Pasal 22

(1)

Sekretaris Desa mengkoordinasikan penyusunan rancangan Peraturan


Desa tentang APBDesa berdasarkan RKPDesa tahun berkenaan.

(2)

Sekretaris Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa tentang


APBDesa kepada Kepala Desa.

(3)

Kepala Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa tentang


APBDesa kepada BPD untuk dibahas dan disepakati bersama.

(4)

Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang disetujui bersama


sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa sebagaimana dimaksud ayat (3)
di atas, paling lambat 3 (tiga) hari kerja disampaikan kepada Bupati
untuk dievaluasi;

(5)

Rancangan APBDesa disepakati bersama oleh Kepala desa dan BPD


palinglambat 1 (satu) bulan setelah APBD Kabupaten ditetapkan.
Bagian Ketiga
Evaluasi Rancangan APBDesa
Pasal 23

(1) Bupati sebagaimana dimaksud pada pasal 22 ayat (4) di atas, harus
menetapkan Evaluasi Rancangan APBDesa paling lama 20 (dua puluh)
hari kerja;
(2) Apabila hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas,
melampaui batas waktu dimaksud, Kepala Desa dapat menetapkan
Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa menjadi Peraturan Desa;
(3) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diumumkan
dalam berita Desa dilakukan oleh Sekretaris Desa dan di delegasikan
kepada Sekretaris Desa dan diumumkan dalam Berita Desa;
(4) Dalam hal Bupati menyatakan hasil evaluasi Ranperdes tentang
APBDesa tidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi, Kepala Desa bersama BPD
melakukan penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung
sejak diterimanya hasil evaluasi;
(5) Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa dan BPD,
dan Kepala Desa tetap menetapkan Peraturan Desa tentang APBDesa
menjadi Peraturan Desa, Bupati membatalkan Peraturan Desa
dimaksud dan sekaligus menyatakan berlakunya pagu APBDesa
tahun anggaran sebelumnya;
(6) Pembatalan Peraturan Desa dan pernyataan berlakunya pagu
anggaran sebelumnya sebagaiamana dimaksud pada ayat (5) di atas,
ditetapkan dalam Keputusan Bupati;
15

(7)

Paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah pembatalan sebagaimana


dimaksud pada ayat (5) di atas, Kepala Desa harus memberhentikan
pelaksanaan Peraturan Desa dan selanjutnya Kepala Desa bersama
BPD mencabut peraturan desa dimaksud;

(8)

Pencabutan peraturan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (7) di


atas, dilakukan dengan Peraturan Desa tentang Pencabutan Peraturan
Desa tentang APBDesa;

(9)

Pelaksanaan pengeluaran atas pagu APBDesa tahun sebelumnya


sebagaimana dimaksud pada ayat (5) di atas, ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa.
Bagian Keempat
Pelaksanaan APBDesa
Pasal 24

(1)

Setiap pendapatan desa wajib dicatat dalam APBDesa;

(2)

Setiap pendapatan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut


harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah;

(3)

Setiap pendapatan
pendapatan;

(4)

Setiap pendapatan dimasukkan di rekening kas desa atas nama


Pemerintah Desa;
Program dan kegiatan yang masuk melalui desa merupakan sumber
penerimaan dan pendapatan desa dan wajib dicatat dalam APBDesa;

(5)

diadministrasi

sesuai

dengan

kode

rekening

(6)

Kepala Desa wajib mengintensifkan pemungutan pendapatan desa


yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya;

(7)

Pemerintah Desa dilarang melakukan pungutan selain dari yang


ditetapkan dalam peraturan desa;
Pasal 25

(1)

Pengembalian atas kelebihan pendapatan desa dilakukan dengan


membebankan pada pendapatan desa yang bersangkutan untuk
pengembalian pendapatan desa yang terjadi dalam tahun yang sama;

(2)

Untuk pengembalian kelebihan pendapatan desa yang terjadi pada


tahun-tahun sebelumnya dibebankan pada belanja tidak terduga;

(3)

Pengembalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, harus


didukung dengan bukti yang lengkap dan sah;
Pasal 26

(1)

Setiap pengeluaran belanja atas beban APBDesa harus didukung


dengan bukti yang lengkap dan sah;

(2)

Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapat


pengesahan oleh Sekretaris Desa atas kebenaran material yang timbul
dari penggunaan bukti dimaksud;

(3)

Pengeluaran kas desa yang mengakibatkan beban APBDesa tidak


dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan desa tentang APBDesa
ditetapkan menjadi peraturan desa;
16

(4)

Pengeluaran kas desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak


termasuk untuk belanja desa yang bersifat mengikat dan belanja desa
yang bersifat wajib yang ditetapkan dalam peraturan desa;

(5)

Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan


pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan
pajak yang dipungutnya ke Rekening Kas Negara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;

(6)

Penggunaan belanja tidak terduga terlebih dahulu harus dibuat RAB


yang telah disahkan oleh Kepala Desa.
Pasal 27

(1)

Pelaksana kegiatan mengajukan pendanaan untuk melaksanakan


kegiatan harus disertai dengan dokumen antara lain RAB.

(2)

Pelaksana kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah unsur


Perangkat Desa dari sekretariat desa dan pelaksana teknis.

(3)

RAB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diverifikasi oleh Sekretaris


Desa dan disahkan oleh Kepala Desa.

(4)

Pelaksana kegiatan bertanggung jawab terhadap tindakan pengeluaran


yang menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan dengan
mempergunakan
buku
pembantu
kas
kegiatan
sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan di desa.

(5)

Format RAB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan buku pembantu
kas kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tercantum dalam
lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
Pasal 28

(1)

Pelaksana kegiatan mengajukan surat permintaan pembayaran kepada


Kepala Desa tahap pertama untuk satu kegiatan dengan melampirkan
RAB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1).

(2)

Pengajuan surat permintaan pembayaran untuk tahap selanjutnya


dansurat permintaan pembayaran untuk kegiatan yang dilaksanakan
olehpenyedia barang atau jasa dilampiri dengan:
a. Pernyataan tanggung jawab belanja; dan
b. Lampiran bukti transaksi.

(3)

Surat permintaan pembayaran untuk tahap selanjutnya sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh
penyedia barang atau jasa tidak boleh dilakukan sebelum barang dan/
atau jasa diterima.

(4)

Format surat permintaan pembayaran sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) dan pernyataan tanggung jawab anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a tercantum dalam lampiran
yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 29

(1)

Pengajuan surat permintaan pembayaran sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 28 ayat (1) dan ayat (2), Sekretaris Desa berkewajiban
melakukan verifikasi dengan:
17

(2)

(3)

a. meneliti kelengkapan surat permintaan pembayaran yang diajukan


oleh pelaksana kegiatan;
b. menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBDesa yang
tercantum dalam surat permintaan pembayaran;
c. menguji ketersediaan dana untuk kegiatan dimaksud; dan
d. menolak pengajuan surat permintaan pembayaran oleh
pelaksanakegiatan apabila tidak memenuhi persyaraan yang
ditetapkan.
Berdasarkan surat permintaan pembayaran yang sudah diverifikasi
olehSekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Desa
menyetujui surat permintaan pembayaran dan bendahara desa
melakukan pembayaran.
Pembayaran yang telah dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan pencatatan pengeluaran oleh bendahara desa.

Pasal 30
Pengadaan barang dan jasa di desa berpedoman kepada Peraturan Bupati
tentang pengadaan barang dan jasa di desa.
Bagian Kelima
Pelaksanaan Pembiayaan Desa
Pasal 31
(1)

Setiap pembiayaan desa wajib dicatat dalam APBDesa.;

(2)

Setiap pembiayaan desa harus didukung oleh bukti yang lengkap dan
sah;

(3)

Setiap pembiayaan desa diadministrasi sesuai dengan kode rekening


pembiayaan.
Pasal 32

(1)

SilPA sebagaimana dimaksud pada Pasal 17


ayat (3) huruf a
merupakan penerimaan pembiayaan yang digunakan untuk:
a. Menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil
dari pada realisasi belanja;
b. mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan atas beban belanja
langsung;
c. mendanai kewajiban lainnya yang sampai akhir tahun anggaran
belum diselesaikan.

(1)
(2)

Pasal 33
Pembentukan dana cadangan oleh Pemerintah Desa ditetapkan
denganPeraturan Desa.
Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
memuat:
a. penetapan tujuan pembentukan dana cadangan;
b. program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan;
c. besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang
harusdianggarkan;
d. sumber dana cadangan; dan
e. tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.

18

(3)
(4)

(5)
(6)

(1)

Rancangan Peraturan Desa tentang pembentukan dana cadangan


dimaksud dalam ayat (1) dibahas bersamaan dengan pembahasan
rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa
Dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
bersumberdari penyisihan atas pendapatan Desa, kecuali dari
pendapatan transfer dan pendapatan lain yang penggunaannya
dibatasi untuk pengeluaran tertentu berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditempatkan
pada rekening tersendiri.
Pembentukan dana cadangan dianggarkan pada pengeluaran
pembiayaan dalam tahun anggaran yang berkenaan.
Pasal 34
dana cadangan dibukukan dalam rekening tersendiri atau disimpan
pada kas desa tersendiri atas nama dana cadangan pemerintah desa;

(2)

dana cadangan tidak dapat digunakan untuk membiayai kegiatan lain


diluar yang telah ditetapkan dalam peraturan desa tentang
pembentukan dana cadangan;

(3)

kegiatan yang ditetapkan berdasarkan peraturan desa sebagaimana


dimaksud pada huruf b dilaksanakan apabila dana cadangan telah
mencukupi untuk melaksanakan kegiatan.
Pasal 35

Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa


(ABPDesa), tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB VI
PERUBAHAN APBDesa
Pasal 36
(1)

Perubahan APBDesa dapat dilakukan apabila terjadi:


a. keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar
jenisbelanja;
b. keadaan yang menyebabkan SiLPA tahun sebelumnya harus
digunakan dalam tahun berjalan;
c. terjadi penambahan dan atau pengurangan dalam pendapatan
desa dalam tahun berjalan;
d. terjadinya peristiwa khusus seperti bencana alam, krisis
politik,krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang
berkepanjangan;
e. keadaan luar biasa; atau
f.
perubahan mendasar atas kebijakan pemerintah dan pemerintah
daerah.

(2)

Keadaan luar biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e


adalah keadaan yang menyebabkan estimasi pendapatan dan/atau
belanja dalam APBDesa mengalami kenaikan atau penurunan lebih
besar dari 50% (lima puluh persen).

19

(3)

Prosentase 50% (lima puluh persen) sebagaimana dimaksud pada ayat


(2) merupakan selisih kenaikan atau penurunan antara pendapatan
dan belanja desa dalam APBDesa.

(4)

Perubahan APBDesa hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1


(satu) tahun anggaran.

(5)

Perubahan APBDesa ditetapkan dengan Peraturan Desa.


Pasal 37

(1)

Penyampaian rancangan Peraturan Desa tentang perubahan APBDesa


dilakukan setelah APBDesa tahun berjalan dilaksanakan 6 (enam)
bulan.

(2)

Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan untuk


peristiwa khusus dan keadaan luar biasa sebagaimana dimaksud
pada pasal 36 ayat (1) huruf d dan huruf e.
Pasal 38

Peraturan Desa tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa


(ABPDesa), tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB VII
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDesa)
Pasal 39
(1)

Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan APBDesa


kepada Bupati melalui Camat meliputi:
a. laporan semester pertama; dan
b. laporan semester akhir tahun.

(2)

Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) berupa laporan realisasi APBDesa.

(3)

Laporan semester pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf


a disampaikan paling lambat pada akhir bulan Juli tahun berjalan.

(4)

Laporan semester akhir tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf b disampaikan paling lambat pada akhir bulan Januari tahun
berikutnya.

(5)

Bentuk, format, dan struktur laporan realisasi pelaksanaan APBDesa


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran IV.2
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 40

(1)

Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan


Keterangan Pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan
Peraturan Desa tentang APBDesa kepada BPD sebanyak 1 (satu) kali
dalam setahun;

20

(2)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban atas Peraturan Desa tentang


APBDesa sebagaimana disebutkan dalam ayat (1) dilaksanakan paling
lambat 1 (satu) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran berjalan;

(3)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada BPD sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) di atas disampaikan dalam musyawarah BPD;

(4)

BPD dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis atas Laporan


Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa, tetapi tidak dalam
kapasitas menolak atau menerima;
Pasal 41

(1)

Sekretaris Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang


Pertanggungjawaban
Pelaksanaan
APBDesa
dan
Laporan
Penyelengaraan Pemerintah Desa dan menyampaikan kepada Kepala
Desa;

(2)

Kepala Desa menyampaikan Rancangan Peraturan Desa tentang


Pertanggungjawaban
Pelaksanaan
APBDesa
dan
Laporan
Penyelengaraan Pemerintah Desa kepada BPD untuk dibahas dan
selanjutnya disetujui;

(3)

Persetujuan BPD paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah


penyempain Rancangan Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBDesa dan Laporan Penyelengaraan Pemerintah Desa
kepada BPD;

(4)

Persetujuan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan


dalam bentuk Keputusan BPD;

(5)

Berdasarkan persetujuan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (4),


Kepala Desa menetapkan Rancangan Peraturan Desa tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDesa menjadi Peraturan Desa;
Bagian kesatu
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDesa
Pasal 42

(1) Kepala Desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi


pelaksanaan APBDesa kepada Bupati melalui Camat setiap akhir tahun
anggaran.
(2)

Laporan
pertanggungjawaban
realisasi
pelaksanaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. pendapatan desa;
b. belanja desa; dan
c. pembiayaan desa.

(3)

Laporan
pertanggungjawaban
realisasi
pelaksanaan
APBDesa
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan
Desa.
Peraturan Desa tentang laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APBDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilampiri:
a. laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa tahun
anggaran berkenaan;
b. laporan kekayaan milik desa per 31 Desember tahun berkenaan; dan
c. laporan program Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah yang masuk ke Desa.

(4)

APBDesa

21

(5)

Pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporanpenyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Pasal 43

(1)

Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDesa


dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Desa sebagaimana tersebut
pada pasal 42 ayat (3) diatas
menjadi bahan pengawasan dan
pembinaan lebih lanjut;

(2)

Penyampaian
Peraturan
Desa
tentang
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBDesa dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Desa
sebagaimana tersebut pada ayat (1) dilaksanakan selambat-lambatnya
7 (tujuh) hari kerja setelah Peraturan Desa ditetapkan;
Pasal 44

Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran


Pendapatan dan Belanja Desa (ABPDesa), tercantum dalam Lampiran IV.1
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB VIII
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA
Bagian Kesatu
Azas Umum Penatausahaan Keuangan Desa
Pasal 45
(1)

Pejabat Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) dan bendahara


desa wajib menyelenggarakan penatausahaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

(2)

Pejabat Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) menandatangani


atau mengesahkan dokumen penerimaan atau pengeluaran dokumen
yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar penerimaan
atau pengeluaran atas pelaksanaan APBDesa, dan bertanggungjawab
terhadap kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan
surat bukti dimaksud.
Bagian Kedua
Pelaksanaan Penatausahaan Keuangan Desa
Pasal 46

(1)

Perbendaharaan
keuangan
desa
dilaksanakan
oleh
seorang
berndahara desa yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Desa;

(2)

Apabila bendahara desa berhalangan, maka :


a. Melebihi 3 (tiga) hari sampai 1 (satu) bulan bendahara desa wajib
memberikan surat kuasa kepada perangkat desa lainnya untuk
melaksanakan tugas-tugas perbendaharaan desa diketahui kepala
desa.

22

b. Melebihi 1 (satu) bulan sampai selama-lamanya 3 (tiga) bulan,


harus ditunjuk pejabat (Pj) bendahara desa dan diadakan berita
acara serah terima.
c. Bendahara desa sudah 3(tiga) bulan belum juga dapat
melaksanakan tugas, maka dianggap yang bersangkutan telah
mengundurkan diri atau berhenti dari jabatan sebagai bendahara
desa dan segera ditetapkan penggantinya.
Bagian Ketiga
Penatausahaan Penerimaan
Pasal 47
(1)

Penatausahaan penerimaan wajib dilaksanakan oleh Bendahara Desa;

(2)

Penatausahaan
menggunakan :

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(1)

di

atas,

a. Buku Kas umum;


b. Buku Kas pembantu Pajak;dan
c. Buku Bank Desa
(3)

Bendahara Desa dalam melakukan penatausahaan sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) diatas dilampiri dengan :
a. Surat Tanda Setoran.
b. Surat tanda Bukti pembayaran dari pihak ketiga.
c. Bukti penerimaan lainnya yang sah.

(4)

Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan penerimaan uang


yang menjadi tanggungjawabnya melalui laporan pertanggungjawaban
penerimaan kepada Kepala Desa paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya;

(5)

Laporan pertanggungjawaban penerimaan sebagaimana dimaksud


pada ayat (3) di atas, dilampiri dengan :
a. Buku Kas Umum;
b. Buku Kas Pembantu pajak; dan
c. Buku Bank Desa
Bagian Keempat
Penatausahaan Pengeluaran
Pasal 48

(1)

Penatausahaan Pengeluaran wajib dilakukan oleh Bendahara Desa;

(2)

Penatausahaan pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di


atas, menggunakan :
a. Buku Kas Umum;
b. Buku Kas Pembatu pajak; dan
c.

Buku Bank desa.

23

(3)

Setiap pengeluaran pembiayaan dilakukan setelah mendapat


persetujuan dari Kepala Desa dan dibukukan beserta bukti
pengeluaran yang sahuntuk dipertanggungjawabkan.

(4)

Pengeluaran hanya dapat dilakukan terhadap belanja yang tercantum


dalam
Peraturan Desa tentang APBDesa atau Peraturan Desa
tentang Perubahan APBDesa melalui pengajuan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP);

(5)

Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang


yang menjadi tanggungjawabnya melalui laporan pertanggungjawaban
pengeluaran kepada Kepala Desa paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya;

(6)

Dokumen yang digunakan Bendahara Desa dalam melaksanakan


penatausahaan pengeluaran meliputi :
a. Buku Kas Umum;
b. Buku Kas Pembantu Pajak; dan
c.

Buku Bank Desa.

d. Bukti pengeluaran yang sah dan bukti pendukung pengeluaran


nya;
Bagian Kelima
Pertanggungjawaban Penggunaan Dana
Pasal 49
(1)

Laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran harus


dilampirkan dengan :
a. Buku Kas Umum;
b. Buku Kas Pembantu Pajak;
c. Buku bank desa
d. Register Penutupan Kas;
e. Laporan Realisasi Anggaran

(2)

Bendahara Desa dapat menyimpan uang dalam bentuk tunai dalam Kas
Desa paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh puluh juta rupiah)
dalam rangkamemenuhi kebutuhan operasional pemerintah desa.
Pasal 50

Format pertanggungjawaban Penggunaan dana seabagaimana dimaksud


pada pasal 49 ayat (1) tercantum dalam Lampiran V dan merupakann
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB IX
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Pasal 51
(1)

Pemerintah Kabupaten dan Camat wajib membina dan mengawasi


pelaksanaan pengelolaan keuangan desa.

(2)

Pembinaan
dan
pengawasan
oleh
Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

Kabupaten

24

a. Memberikan pedoman dan bimbingan pelaksanaan Alokasi Dana


Desa;
b. Memberikan bimbingan dan pelatihan dan penyelenggaraan
keuangan desa yang mencakup perencanaan dan penyusunan
APBDesa, pelaksanaan,
Penatausahaan , pelaporan dan
pertanggung-jawaban APBDesa;
c. Membina dan mengawasi
pendayagunaan aset desa;

pengelolaan

keuangan

desa

dan

d. Memberikan pedoman dan bimbingan pelaksanaan administrasi


keuangan desa.
(3)

Pembinaan dan pengawasan oleh Camat sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1) meliputi :
a. Memfasilitasi administrasi keuangan desa;
b. Memfasilitasi pengelolaan keuangan desa dan pendayagunaan
aset desa;
c. Memfasilitasi penyelenggaraan keuangan desa yang mencakup
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban APBDesa.
Pasal 52

(1)

Badan Permusyawaratan Desa dan masyarakat dapat melakukan


pengawsan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa tentang APBDesa.

(2)

Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas bukan


merupakan pemeriksaan, tetapi pengawasan yang lebih mengarah
untuk menjamin pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Desa tentang APBDesa.
Pasal 53

(1)

Pengawasan atas ketertiban dan kelancaran pelaksanaan Anggaran


dan Pendapatan Belanja Desa dilakukan oleh Badan Permusyawaran
Desa (BPD).

(2)

Kepala Desa melakukan pengawasan dan pemeriksaan Keuangan Desa


secara rutin kepada Bendaharawan Desa setiap akhir bulan.

(3)

Kepala Desa dan Sekretaris Desa melakukan pengawasan atas


ketertiban dan kelancaran pertanggungjawaban Dana Operasional
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setiap kali pencairan dana
tersebut;
BAB X
TUNTUTAN PERBENDAHARAAN DAN TUNTUTAN GANTI RUGI
Pasal 54

(1)

Bendaharawan Desa bertanggungjawab atas Administrasi Pengelolaan


Keuangan Desa sebagai pelaksana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa.

(2)

Apabila terdapat penyimpangan karena alasan pribadi maka menjadi


beban dan tanggungjawab Bendaharawan Desa secara pribadi.
25

(3)

Penyimpangan yang dilakukan karena kebijaksanaan Pemerintah


Desa, maka Kepala Desa wajib mempertangungjawabkannya kepada
BPD.

(4)

Terhadap penyimpangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan


ayat (3) diselesaikan berdasarkan aturan tentang tuntutan
perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi yang berlaku serta peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan penyimpangan dimaksud.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 55

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai
teknis pelaksanaannya ditetapkan oleh Bupati.
Pasal 56
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengatahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Rokan Hulu.
Ditetapkan di Pasir Pengaraian
pada tanggal 28 Rabiul Akhir 1436 H
18 Februari 2015 M
BUPATI ROKAN HULU,
ttd
H. A C H M A D
Diundangkan di Pasir Pengaraian
pada tanggal 28 Rabiul Akhir 1436 H
18 Februari 2015M
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN ROKAN HULU,
Ttd
DAMRI
BERITA DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2015 NOMOR 12

26

LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI ROKAN HULU


NOMOR
: 12
TAHUN 2015
TANGGAL
28 Rabiul Akhir 1436 H
18 Februari 2015 M
FORMAT KODE REKENING DALAM PENYUSUNAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDes )
TAHUN ANGGARAN 2015

KODE
REK.

URAIAN

PENDAPATAN

1.1

Pendapatan Asli Desa

1.1.1

Hasil Usaha

1.1.1.1

- Bagian Laba UED-SP/BUMDesa

1.1.2

Hasil Aset

1.1.2.1

- Tanah Kas Desa

1.1.2.2

- Pasar Desa

1.1.2.3

- Pasar Hewan

1.1.2.4

- Tambatan Perahu

1.1.2.5

- Sewa Bangunan Desa

1.1.2.6

-Hutan milik Desa.

1.1.2.7

-Tempat Pemandian Umum.

1.1.2.8

-Objek rekreasi

1.1.2.9

-Jaringan Irigasi

1.1.2.10

-Lapangan Desa

1.1.2.11

-Aset lainnya milik desa

ANGGARAN

KET.

-dst..
1.1.3

Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong

1.1.3.1

- hasil swadaya kontribusi dana

1.1.3.2

- hasil swadaya tenaga kerja

1.1.3.3

- kegiatan gotong royong kepada pihak ke


III

1.1.4

- dst....
Lain lain Pendapatan Asli Desa yang sah

1.1.4.1

- Pungutan desa
- Pendapatan ampang-ampang Desa
- Pendapatan bagi hasil dari KUD
- Pendapatan Administrasi Desa

1.1.4.2
1.1.4.3
1.1.4.4
1.1.4.5

-Jasa giro/ pendapatan bunga


-Hasil penjualan kekayaan desa selain
tanah desa yang dipisahkan
-Pendapatan dari angsuran/ cicilan
penjualan
-Penerimaan Komisi,potongan akibat dari
penjualan/ pengadaan barang dan jasa
oleh desa
-dst.

1.2

Pendapatan Transfer

1.2.1
1.2.2

Dana Desa
Bagian dari hasil pajak & Restribusi

27

1.2.3

Alokasi Dana Desa ( ADD )

1.2.4

Bantuan Keuangan :

1.2.4.1

Bantuan Provinsi

1.2.4.2

Bantuan Kabupaten / Kota

1.2.5

dst ..

1.3

Pendapatan Lain lain

1.3.1

Hibah

1.3.2

Sumbangan dari pihak ke - 3 yang tidak


mengikat

1.3.3

Bantuan Perusahaan yang beroperasi di


desa

1.3.4

Kerja sama dengan pihak ke3


Dst
JUMLAH PENDAPATAN

BELANJA

2.1

Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan


Desa

2.1.1

Penghasilan Tetap/Tunjangan

2.1.1.1

Belanja Pegawai

2.1.1.1.1

- Penghasil tetap Kepala Desa dan


Perangkat

2.1.1.1.2

- tunjangan kepala desa dan perangkat


desa

2.1.1.1.3

- tunjangan BPD

2.1.2

Operasional Perkantoran

2.1.2
2.1.2.2.

Belanja Barang dan Jasa


Belanja Bahan

2.1.2.2.1

Belanja alat tulis kantor

2.1.2.2.2

Belanja perlengkapan kantor

2.1.2.2.3

Belanja peralatan kantor

2.1.2.2.3

Belanja Jasa Kantor

2.1.2.2.3.1

Belanja telepon

2.1.2.2.3.2

Belanja air

2.1.2.2.3.3

Belanja listrik

2.1.2.2.3.4

Belanja Surat kabar/majalah

2.1.2.2.3.5

Belanja Perangko

2.1.2.2.3.6

Belanja alat kebersihan

2.1.2.2.3.7

Belanja langganan internet

2.1.2.2.3.8

Belanja Iain-lain

2.1.2.2.3

Belanja Pemeliharaan

2.1.2.2.3.1

Belanja pemeliharaan bangunan dan atau


gedung

2.1.2.2.3.2

Belanja pemeliharaan peralatan kantor

2.1.2.2.3.3

Belanja pemeliharaan perlengkapan kantor

2.1.2.2.3.4

Belanja pemeliharaan computer

2.1.2.2.3.5

Belanja pemeliharaan kendaraan dinas

2.1.2.2.3.6

Belanja pemeliharaan tarn an

28

2.1.2.2.3.7

Belanja pemeliharaan sarana dan


prasarana transportansi

2.1.2.2.3.8

Belanja pemeliharaan sarana dan


prasarana produksi

2.1.2.2.3.9

Belanja pemeliharaan sarana dan


prasarana perekonomian

2.1.2.2.3.10

Belanja pemeliharaan sarana dan


prasarana sosial/keagamaan

2.1.2.2.3.11

Belanja pemeliharaan sarana dan


prasarana pendidikan

2.1.2.2.3.12
2.1.2.2.3.13

Belanja pemeliharaan sarana dan


prasarana kesehatan
Belanja Pemeliharaan lainnya

2.1.2.2.4

Belanja Cetak dan penggandaan

2.1.2.2.4.1

Belanja penggandaan

2.1.2.2.4.2

Belanja cetak dan jilid

2.1.2.2.5

Belanja sewa perlengkapan dan peralatan


kantor

2.1.2.2.5.1

Belanja sewa meja dan kursi

2.1.2.2.5.2

Belanja sewa tenda

2.1.2.2.5.3

Belanja sewa soundsystem

2.1.2.2.6

Belanja Makanan dan minuman

2.1.2.2.6.1

Belanja makanan dan minuman rapat

2.1.2.2.7.

Belanja pakaian dinas

2.1.2.2.7.1

Belanja pakaian dinas Kepala Desa

2.1.2.2.7.2

Belanja pakaian dinas perangkat

2.1.2.2.7.3

Belanja pakaian dinas staf desa

2.1.2.2.8

Belanja perjalanan dinas

2.1.2.2.8.1

Perjalanan dinas dalam daerah

2.1.2.2.8.2

Perjalanan dinas luar daerah

2.1.2.2.9

Belanja bahan bakar minyak (BBM)

2.1.2.2.10

Upah tenaga kerja

2.1.2.3

Belanja Modal

2.1.2.3.1

Belanja Modal Tanah

2.1.2.3.1.1

Belanja modal tanah

2.1.2.3.2.1

Belanja modal sarana prasarana


perkantoran

2.1.2.3.2.2

Belanja printer/computer

2.1.2.3.2.3

Belanja meja kursi

2.1.2.3.2,4

Belanja lemari

2.1.2.3.2.5

Belanja filling cabinet

2.1.2.3.2.6

Belanja rak arsip

29

2.1.2.3.2.7

Belanja modal gedung kantor

2.1.2.3.2.8

Belanja kendaraan dinas

2.1.3
2.1.3.2

Operasional BPD
Belanja Barang dan Jasa

2.1.3.2.1

Belanja bahan

2.1.3.2.1.1

Belanja alat tulis kantor

2.1.3.2.1.2

Belanja perlengkapan kantor

2.1.3.2.1.3

Belanja peralatan kantor

2.1.3.2.2

Belanja cetak dan penggandaan

2.1.3.2.2.1

Belanja penggandaan

2.1.3.2.2.2

Belanja cetak dan jilid

2.1.3.2.3

Belanja makanan dan minuman

2.1.3.2.3.1

Belanja makanan dan minuman rapat

2.1.3.2.4

Belanja pakaian dinas

2.1.3.2.4.1

Pakaian dinas anggota BPD

2.1.3.2.5.

Belanja perjalanan dinas

2.1.3.2.5.1

Perjalanan dinas dalam daerah

2.1.3.2.5,2

Perjalanan dinas luar daerah

2.1.4

Pembayaran Insentif RT/RW dan


Operasional RT/ RW

2.1.4.1

Insentif RT/RW

2.1.4.1.1

Insentif RT

2.1.4.1.2

Insentif RW

2.1.4.2

Belanja Barang dan Jasa

2.1.4.2.1

Belanja bahan

2.1.4.2.1.1

Belanja alat tulis kantor

2.1.4.2.1.2

Belanja perlengkapan kantor

2.1.4.2.1.3

Belanja peralatan kantor

2.1.4.2.2

Belanja cetak dan penggandaan

2.1.4.2.2.1

Belanja penggandaan

2.1.4.2.2.2

Belanja cetak dan jilid


dst...

2.2

Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa

2.2.1

Kegiatan pemenuhan kebutuhan Dasar

2.2.1.2

Belanja Barang dan Jasa

2.2.1.3

Belanja Modal

2.2.2

Kegiatan Pembangunan Sarana dan


Prasarana Desa

2.2.2.2

Belanja Barang dan Jasa

2.2.2.3

Belanja Modal

2.2.3

Kegiatan pengembangan potensi ekonomi

2.2.3.2

Belanja Barang dan Jasa

2.2.3.3

Belanja Modal

30

2.2.3.4

Kegiatan Pemanfaatan Sumber daya Alam


dan Lingkungan

2.2.3.4.2

Belanja Barang dan Jasa

2.2.3.4.3

Belanja Modal

2.2.3.5

Kegiatan...............

2.2.3.5.2

Belanja Barang dan Jasa

2.2.3.5.3

Belanja Modal

2.2.3.6

dst...

2.3

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

2.3.1

Kegiatan Pembinaan Ketentraman dan


Ketertiban

2.3.1.2

Belanja Barang dan jasa


dst..............

2.3.2

Kegiatan penguatan kebangsaan

2.3.2.1

Belanja Modal
dst..............

2.3.2.2

Belanja Barang dan Jasa

2.3.2.2.1

Kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional

2.3.2.2.2

Peringatan Hari Besar Islam

2.3.2.2.3

Operasional Masjid

2.3.2.2.4

Operasinal Surau Suluk


dst..............

2.3.3

Kegiatan Pemanfaatan Ruang

2.3.3.1

Belanja Modal

2.3.3.2

Belanja Barang dan Jasa


Inventarisasi jumlah bangunan dan Tanah
Kas Desa

2.3.3.3

dst...........

2.3.4

Pemberian barang kepada masyarakat /


kelompok Masyarakat

2.3.4.1

Belanja Barang dan Jasa

2.3.4.2

Belanja Modal

2.3.6

Kegiatan........

2.4

Bidang Pemberdayaan Masyarakat

2.4.1

Kegiatan Pelatihan Kepala Desa dan


Perangkkat Desa

2.4.1.2
2.4.2

Belanja Barang dan Jasa


Kegiatan Pemberdayaan masyarakat
terhadap program PKK

2.4.2.1

Belanja Modal
dst...................

2.4.2.2
2.4.2.2.1

Belanja Barang dan Jasa


Penunjang kegiatan 10 program pokok PKK

2.4.2.2.2

Pertemuan rutin PKK

2.4.2.2.3

Transport PKK ke Kecamatan

2.4.2.2.4

Transport PKK ke Kabupaten

31

2.4.2.2.5

Kegiatan Pertemuan Rutin Kader

2.4.3

Kegiatan Pemberdayaan masyarakat


terhadap Karang Taruna

2.4.3.1

Belanja Modal
dst...................

2.4.3.2

Belanja Barang dan Jasa

2.4.4.

dst...................
Kegiatan Pemberdayaan masyarakat
terhadap LPMD

2.4.4.1

Belanja Modal

2.4.4.2

Belanja Barang dan Jasa

2.4.4.2.2

Insentif Pengurus LPMD


dst...

2.4.5

Kegiatan Pemberdayaan masyarakat


terhadap LINMAS

2.4.51

elanja Modal
dst...................

2.4.5.2
2.4.5.2.1

Belanja Barang Dan Jasa


Operasional LINMAS

2.4.5.2.2

Insentif LINMAS

2.4.5.2.3

Pengadaan kaos linmas


dst...................

2.4.6

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat


terhadap Paud

2.4.6.1

Belanja Modal
dst...................

2.4.6.2

Belanja Barang Dan Jasa

2.4.6.2.1

Pengadaan meja kursi guru PAUD


Pengadaan meja belajar dan papan tulis
PAUD

2.4.6.2.2
2.4.6.2.3

Insentif Guru PAUD

2.4.6.2.4

dst..............

2.4.8

Kegiatan Peningkatan kualitas proses


Perencanaan Desa

2.4.8.2

Belanja Barang dan Jasa

2.4.9
2.4.9.2

Kegiatan Peengelolaan Hutan Desa dan


Hutan Kemasyarakatan
Belanja Barang dan Jasa

2.4.9

dst...

2.5

Bidang Tak Terduga

2.5.1

Kegiatan Kejadian Luar Biasa

2.5.1.2

Belanja Barang dan Jasa

2.5.2

Kegiatan............
JUMLAH BELANJA
SURPLUS/DEFISIT

32

PEMBIAYAAN

3.1

Penerimaan Pembiayaan

3.1.1

SILPA

3.1.2

Pencairan Dana Cadangan

3.1.3

Hasil Kekayaan yang dipisahkan

3.1.4

Penerimaan Pinjaman
JUMLAH

3.2

Pengeluaran Pembiayaan

3.2.1

Pembentukan Dana Cadagan

3.2.2

Penyertaan Modal

3.2.3

Pembayaran Hutang

3.2.4

Pemberian Pinjaman Dana


JUMLAH

BUPATI ROKAN HULU


ttd
H. A C H M A D

33

LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI ROKAN HULU


NOMOR
:
12
TAHUN 2015
TANGGAL
28
Rabiul Akhir 1436 H
18 Februari 2015 M

PERATURAN DESA..
NOMOR
TAHUN 20..
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN 20..
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA ..
Menimbang

a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 20 Peraturan


Bupati Kabupaten Rokan Hulu Nomor 12 Tahun 2015
tentang Pengelolaan Keuangan Desa , Kepala Desa
menetapkan
Rancangan
Peraturan
Desatentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa);
b. bahwa Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) sebagaimana
dimaksud pada huruf a, telah dibahas dan disepakati
bersama Badan Permusyawaratan Desa;
c. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan
Rancangan Peraturan Desa ................. tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)
menjadi Peraturan Desa.............. tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa(APBDes) Desa Tahun
Anggaran ........

Mengingat

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun


1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan,
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir,
Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten
Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang Undang Nomor 34 Tahun 2008,
tentang
Perubahan
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 (Lembaran Negara
Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 107,
Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor
4880);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003, Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-UndanRepublik Indonesia Nomor 6 tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 82 Tahun 2014, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

34

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun


2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
Sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan kedua atas Undang_Undang Nomor
23 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60
Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang bersumber dari
Anggaran Pendapat dan Belanja Neagara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5558);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis
Peraturan Di Desa ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2091);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2093);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor
114
Tahun
2014
tentang
Pedoman
Pembangunan Desa ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2094);
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dn Kewenangan Lokal
Bersekala Desa ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 158);
11. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
2 Tahun 2015 Tentang Tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa ( Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
12. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2015 ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 297);
13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 131.14-268 Tahun 2011 tentang Pengesahan
35

,Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Bupati


Rokan Hulu Propinsi Riau;
14. Peraturan Daerah Kabupaten
Rokan
Hulu
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah 2015 (Lembaran Daerah
Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2014 Nomor 5);
15. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 9 Tahun 2015
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah
Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2015 Nomor 9);
16. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 10 Tahun 2015
Tentang Penetapan Besaran Lokasi dan Alokasi Dana
Desa di Kabupaten Rokan Hulu Tahun Anggaran 2015
(Berita Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2015
Nomor 10);
17. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 11 Tahun 2015
tentang Penetapan Besaran Pengahisilan Tetap Kepala
Desa, Perangkat Desa dan Tunjangan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) diKabupaten Rokan
Hulu Tahun Anggaran 2015 (Berita Daerah Kabupaten
Rokan Hulu Tahun 2015 Nomor 11);
18. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 19 Tahun 2015
Tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian
Dana Desa Setiap Desa di Kabupaten Rokan Hulu
Tahun Anggaran
2015( Berita Daerah Kabupaten
Rokan Hulu Tahun 2015 Nomor 19);
19. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 22 Tahun 2015
tentang Tata Cara Pengadaan Barang /Jasa di Desa
(Berita Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2015
Nomor 22);
20. Keputusan
Bupati
Rokan
Hulu
Nomor
Kpts.030/DPKA/417/2014
tentang
Standarisasi
Satuan Harga Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten
Rokan Hulu Tahun Anggaran 2015;
21. Keputusan
Bupati
Rokan
Hulu
Nomor
Kpts.970/DPKA/25/2015
tentang
Penetapan
Perhitungan Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan perkotaan antara Pemerintah Daerah
dan Pemerintah Desa untuk Tahun 2014
22. Keputusan
Bupati
Rokan
Hulu
Nomor..Tahun.tentang(diisi Sesuai dengan
SK Bupati tentang Pengangkatan Kepala Desa yang
bersangkutan).
23. Keputusan
Bupati
Rokan
Hulu
Nomor..Tahun.tentang..
(diisi
Sesuai
dengan SK Bupati tentang Pengangkatan Pimpinan dan
Anggota BPD).
24. Peraturan Desa Nomor ...........Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDesa) Tahun 20 - 20 (Lembaran Desa Tahun
20 Nomor)

36

25. Peraturan Desa Nomor Tahun 2015 Tentang


Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKPDesa)
Dengan Kesepakatan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA.............
Dan
KEPALA DESA .....................
MEMUTUSKAN :

Menetapkan

: PERATURAN
DESA
.................
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN 20..
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud :
1. Desa adalah Desa................................;
2. Pemerintah Desa adalah Pemerintahan Desa ..........................;
3. Kepala Desa adalah Kepala Desa .;
4. Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur
dan
mengurus
kepentingan
masyarakat
setempat,
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormat dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
5. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD, adalah
lembaga
yang
merupakan
perwujudan
demokrasi
dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa;
6. Kepala Desa adalah Pemimpin Desa yang dipilih secara langsung oleh
penduduk desa yang bersangkutan;
7. Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh
Kepala Desa dan Badan Badan Permusyawaratan Desa;
8. Pemerintah Desa atau Kepala Desa dan Perangkat Desa;
9. Peraturan Desa adalah peraturan yang dibuat oleh Kepala Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa.
BAB II
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
Pasal 2
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ...... dengan
rincian
sebagai berikut:
1. Pendapatan Desa
Rp............
2. Belanja Desa
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp............
b. Bidang Pembangunan
Rp............
37

c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan


d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
e. Bidang Tak Terduga
Jumlah Belanja
Surplus/Defisit Rp............
3. Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan
b. Pengeluaran Pembiayaan
Selisih Pembiayaan ( a b )

Rp............
Rp............
Rp............
Rp............
Rp............
Rp............
Rp............

Pasal 3
Uraian lebih lanjut mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desasebagaimana dimaksud Pasal 1, tercantum dalam lampiran Peraturan
Desa iniberupa Rincian Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Pasal 4
Lampiran sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 merupakan bagian yang
tidakterpisahkan dari Peraturan Desa ini.
BAB.III
PENUTUP
Pasal 5
Kepala Desa menetapkan Peraturan Kepala Desa dan/atau Keputusan
KepalaDesa guna pelaksanaan Peraturan Desa ini.
Pasal 6
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan
Peratruan Desa pada Lembaran Desa.
Ditetapkan di ....................
pada tanggal .....................
KEPALA DESA ...................
Tanda tangan

(NAMA)
Diundangkan di Desa ..
pada tanggal
SEKRETARIS DESA ..
Tanda tangan
(NAMA)
LEMBARAN DESA................... TAHUN ............ NOMOR .........

38

Lampiran : Peraturan desa...


Nomor
:
Tanggal

Tahun 20
................. 14 H
................ 20 M

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDes )


DESA .....................KECAMATAN ................
TAHUN 2015
KODE
REK.

URAIAN

PENDAPATAN

1.1

Pendapatan Asli Desa

1.1.1

Hasil Usaha

1.1.1.1

- Bagian Laba UED-SP/BUMDesa

1.1.2

Hasil Aset

1.1.2.1

- Tanah Kas Desa

1.1.2.2

- Pasar Desa

1.1.2.3

- Pasar Hewan

1.1.2.4

- Tambatan Perahu

1.1.2.5

- Sewa Bangunan Desa

1.1.2.6

-Hutan milik Desa.

1.1.2.7

-Tempat Pemandian Umum.

1.1.2.8

-Objek rekreasi

1.1.2.9

-Jaringan Irigasi

1.1.2.10

-Lapangan Desa

1.1.2.11

-Aset lainnya milik desa

ANGGARAN

KET.

-dst..
1.1.3

Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong

1.1.3.1

- hasil swadaya kontribusi dana

1.1.3.2

- hasil swadaya tenaga kerja

1.1.3.3

- kegiatan gotong royong kepada pihak ke


III

1.1.4

- dst....
Lain lain Pendapatan Asli Desa yang sah

1.1.4.1

- Pungutan desa
- Pendapatan ampang-ampang Desa
- Pendapatan bagi hasil dari KUD
- Pendapatan Administrasi Desa

1.1.4.2
1.1.4.3
1.1.4.4
1.1.4.5

-Jasa giro/ pendapatan bunga


-Hasil penjualan kekayaan desa selain
tanah desa yang dipisahkan
-Pendapatan dari angsuran/ cicilan
penjualan
-Penerimaan Komisi,potongan akibat dari
penjualan/ pengadaan barang dan jasa
oleh desa
-dst.

1.2

Pendapatan Transfer

1.2.1
1.2.2

Dana Desa
Bagian dari hasil pajak & Restribusi

39

1.2.3

Alokasi Dana Desa ( ADD )

1.2.4

Bantuan Keuangan :

1.2.4.1

Bantuan Provinsi

1.2.4.2

Bantuan Kabupaten / Kota

1.2.5

dst ..

1.3

Pendapatan Lain lain

1.3.1

Hibah

1.3.2

Sumbangan dari pihak ke - 3 yang tidak


mengikat

1.3.3

Bantuan Perusahaan yang beroperasi di


desa

1.3.4

Kerja sama dengan pihak ke3


Dst
JUMLAH PENDAPATAN

BELANJA

2.1

Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan


Desa

2.1.1

Penghasilan Tetap/Tunjangan

2.1.1.1

Belanja Pegawai

2.1.1.1.1

- Penghasil tetap Kepala Desa dan


Perangkat

2.1.1.1.2

- tunjangan kepala desa dan perangkat


desa

2.1.1.1.3

- tunjangan BPD

2.1.2

Operasional Perkantoran

2.1.2
2.1.2.2.

Belanja Barang dan Jasa


Belanja Bahan

2.1.2.2.1

Belanja alat tulis kantor

2.1.2.2.2

Belanja perlengkapan kantor

2.1.2.2.3

Belanja peralatan kantor

2.1.2.2.3

Belanja Jasa Kantor

2.1.2.2.3.1

Belanja telepon

2.1.2.2.3.2

Belanja air

2.1.2.2.3.3

Belanja listrik

2.1.2.2.3.4

Belanja Surat kabar/majalah

2.1.2.2.3.5

Belanja Perangko

2.1.2.2.3.6

Belanja alat kebersihan

2.1.2.2.3.7

Belanja langganan internet

2.1.2.2.3.8

Belanja Iain-lain

2.1.2.2.3

Belanja Pemeliharaan

2.1.2.2.3.1

Belanja pemeliharaan bangunan dan atau


gedung

2.1.2.2.3.2

Belanja pemeliharaan peralatan kantor

2.1.2.2.3.3

Belanja pemeliharaan perlengkapan kantor

2.1.2.2.3.4

Belanja pemeliharaan computer

2.1.2.2.3.5

Belanja pemeliharaan kendaraan dinas

2.1.2.2.3.6

Belanja pemeliharaan tarn an

40

2.1.2.2.3.7

Belanja pemeliharaan sarana dan


prasarana transportansi

2.1.2.2.3.8

Belanja pemeliharaan sarana dan


prasarana produksi

2.1.2.2.3.9

Belanja pemeliharaan sarana dan


prasarana perekonomian

2.1.2.2.3.10

Belanja pemeliharaan sarana dan


prasarana sosial/keagamaan

2.1.2.2.3.11

Belanja pemeliharaan sarana dan


prasarana pendidikan

2.1.2.2.3.12
2.1.2.2.3.13

Belanja pemeliharaan sarana dan


prasarana kesehatan
Belanja Pemeliharaan lainnya

2.1.2.2.4

Belanja Cetak dan penggandaan

2.1.2.2.4.1

Belanja penggandaan

2.1.2.2.4.2

Belanja cetak dan jilid

2.1.2.2.5

Belanja sewa perlengkapan dan peralatan


kantor

2.1.2.2.5.1

Belanja sewa meja dan kursi

2.1.2.2.5.2

Belanja sewa tenda

2.1.2.2.5.3

Belanja sewa soundsystem

2.1.2.2.6

Belanja Makanan dan minuman

2.1.2.2.6.1

Belanja makanan dan minuman rapat

2.1.2.2.7.

Belanja pakaian dinas

2.1.2.2.7.1

Belanja pakaian dinas Kepala Desa

2.1.2.2.7.2

Belanja pakaian dinas perangkat

2.1.2.2.7.3

Belanja pakaian dinas staf desa

2.1.2.2.8

Belanja perjalanan dinas

2.1.2.2.8.1

Perjalanan dinas dalam daerah

2.1.2.2.8.2

Perjalanan dinas luar daerah

2.1.2.2.9

Belanja bahan bakar minyak (BBM)

2.1.2.2.10

Upah tenaga kerja

2.1.2.3

Belanja Modal

2.1.2.3.1

Belanja Modal Tanah

2.1.2.3.1.1

Belanja modal tanah

2.1.2.3.2.1

Belanja modal sarana prasarana


perkantoran

2.1.2.3.2.2

Belanja printer/computer

2.1.2.3.2.3

Belanja meja kursi

2.1.2.3.2,4

Belanja lemari

2.1.2.3.2.5

Belanja filling cabinet

2.1.2.3.2.6

Belanja rak arsip

41

2.1.2.3.2.7

Belanja modal gedung kantor

2.1.2.3.2.8

Belanja kendaraan dinas

2.1.3
2.1.3.2

Operasional BPD
Belanja Barang dan Jasa

2.1.3.2.1

Belanja bahan

2.1.3.2.1.1

Belanja alat tulis kantor

2.1.3.2.1.2

Belanja perlengkapan kantor

2.1.3.2.1.3

Belanja peralatan kantor

2.1.3.2.2

Belanja cetak dan penggandaan

2.1.3.2.2.1

Belanja penggandaan

2.1.3.2.2.2

Belanja cetak dan jilid

2.1.3.2.3

Belanja makanan dan minuman

2.1.3.2.3.1

Belanja makanan dan minuman rapat

2.1.3.2.4

Belanja pakaian dinas

2.1.3.2.4.1

Pakaian dinas anggota BPD

2.1.3.2.5.

Belanja perjalanan dinas

2.1.3.2.5.1

Perjalanan dinas dalam daerah

2.1.3.2.5,2

Perjalanan dinas luar daerah

2.1.4

Pembayaran Insentif RT/RW dan


Operasional RT/ RW

2.1.4.1

Insentif RT/RW

2.1.4.1.1

Insentif RT

2.1.4.1.2

Insentif RW

2.1.4.2

Belanja Barang dan Jasa

2.1.4.2.1

Belanja bahan

2.1.4.2.1.1

Belanja alat tulis kantor

2.1.4.2.1.2

Belanja perlengkapan kantor

2.1.4.2.1.3

Belanja peralatan kantor

2.1.4.2.2

Belanja cetak dan penggandaan

2.1.4.2.2.1

Belanja penggandaan

2.1.4.2.2.2

Belanja cetak dan jilid


dst...

2.2

Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa

2.2.1

Kegiatan pemenuhan kebutuhan Dasar

2.2.1.2

Belanja Barang dan Jasa

2.2.1.3

Belanja Modal

2.2.2

Kegiatan Pembangunan Sarana dan


Prasarana Desa

2.2.2.2

Belanja Barang dan Jasa

2.2.2.3

Belanja Modal

2.2.3

Kegiatan pengembangan potensi ekonomi

2.2.3.2

Belanja Barang dan Jasa

2.2.3.3

Belanja Modal

42

2.2.3.4

Kegiatan Pemanfaatan Sumber daya Alam


dan Lingkungan

2.2.3.4.2

Belanja Barang dan Jasa

2.2.3.4.3

Belanja Modal

2.2.3.5

Kegiatan...............

2.2.3.5.2

Belanja Barang dan Jasa

2.2.3.5.3

Belanja Modal

2.2.3.6

dst...

2.3

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

2.3.1

Kegiatan Pembinaan Ketentraman dan


Ketertiban

2.3.1.2

Belanja Barang dan jasa


dst..............

2.3.2

Kegiatan penguatan kebangsaan

2.3.2.1

Belanja Modal
dst..............

2.3.2.2

Belanja Barang dan Jasa

2.3.2.2.1

Kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional

2.3.2.2.2

Peringatan Hari Besar Islam

2.3.2.2.3

Operasional Masjid

2.3.2.2.4

Operasinal Surau Suluk


dst..............

2.3.3

Kegiatan Pemanfaatan Ruang

2.3.3.1

Belanja Modal

2.3.3.2

Belanja Barang dan Jasa


Inventarisasi jumlah bangunan dan Tanah
Kas Desa

2.3.3.3

dst...........
2.3.4

Pemberian barang kepada masyarakat /


kelompok Masyarakat

2.3.4.1

Belanja Barang dan Jasa

2.3.4.2

Belanja Modal

2.3.6

Kegiatan........

2.4

Bidang Pemberdayaan Masyarakat

2.4.1

Kegiatan Pelatihan Kepala Desa dan


Perangkkat Desa

2.4.1.2
2.4.2

Belanja Barang dan Jasa


Kegiatan Pemberdayaan masyarakat
terhadap program PKK

2.4.2.1

Belanja Modal
dst...................

2.4.2.2
2.4.2.2.1

Belanja Barang dan Jasa


Penunjang kegiatan 10 program pokok PKK

2.4.2.2.2

Pertemuan rutin PKK

2.4.2.2.3

Transport PKK ke Kecamatan

2.4.2.2.4

Transport PKK ke Kabupaten

2.4.2.2.5

Kegiatan Pertemuan Rutin Kader

43

2.4.3

Kegiatan Pemberdayaan masyarakat


terhadap Karang Taruna

2.4.3.1

Belanja Modal
dst...................

2.4.3.2

Belanja Barang dan Jasa

2.4.4.

dst...................
Kegiatan Pemberdayaan masyarakat
terhadap LPMD

2.4.4.1

Belanja Modal

2.4.4.2

Belanja Barang dan Jasa

2.4.4.2.2

Insentif Pengurus LPMD


dst...

2.4.5

Kegiatan Pemberdayaan masyarakat


terhadap LINMAS

2.4.51

elanja Modal
dst...................

2.4.5.2
2.4.5.2.1

Belanja Barang Dan Jasa


Operasional LINMAS

2.4.5.2.2

Insentif LINMAS

2.4.5.2.3

Pengadaan kaos linmas


dst...................

2.4.6

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat


terhadap Paud

2.4.6.1

Belanja Modal
dst...................

2.4.6.2

Belanja Barang Dan Jasa

2.4.6.2.1

Pengadaan meja kursi guru PAUD


Pengadaan meja belajar dan papan tulis
PAUD

2.4.6.2.2
2.4.6.2.3

Insentif Guru PAUD

2.4.6.2.4

dst..............

2.4.8

Kegiatan Peningkatan kualitas proses


Perencanaan Desa

2.4.8.2

Belanja Barang dan Jasa

2.4.9
2.4.9.2

Kegiatan Peengelolaan Hutan Desa dan


Hutan Kemasyarakatan
Belanja Barang dan Jasa

2.4.9

dst...

2.5

Bidang Tak Terduga

2.5.1

Kegiatan Kejadian Luar Biasa

2.5.1.2

Belanja Barang dan Jasa

2.5.2

Kegiatan............
JUMLAH BELANJA
SURPLUS/DEFISIT

44

PEMBIAYAAN

3.1

Penerimaan Pembiayaan

3.1.1

SILPA

3.1.2

Pencairan Dana Cadangan

3.1.3

Hasil Kekayaan yang dipisahkan

3.1.4

Penerimaan Pinjaman
JUMLAH

3.2

Pengeluaran Pembiayaan

3.2.1

Pembentukan Dana Cadagan

3.2.2

Penyertaan Modal

3.2.3

Pembayaran Hutang

3.2.4

Pemberian Pinjaman Dana


JUMLAH

...................,................2015
Kepala Desa..............
..........................................
BUPATI ROKAN HULU,
ttd
H. A C H M A D

45

LAMPIRAN III : PERATURAN BUPATI ROKAN HULU


NOMOR
: 12
TAHUN 2015
TANGGAL
28
Rabiul Akhir 1436 H
18
Februari 2015 M

PERATURAN DESA..
NOMOR
TAHUN 20..
TENTANG
PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN 20..
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA ..
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang

KEPALA DESA ..
a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 36 ayat (5)
Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 12 Tahun 2015
tentang Keuangan Desa, Kepala Desa menetapkan
Peraturan
Desa
tentang
Perubahan
Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa);
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas,
perlu diatur Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa Kabupaten Rokan Hulu Tahun Anggaran
2014 yang ditetapkan dengan Peraturan Desa;

Mengingat

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun


1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan,
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir,
Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten
Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang Undang Nomor 34 Tahun 2008,
tentang
Perubahan
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 (Lembaran Negara
Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 107,
Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor
4880);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003, Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-UndanRepublik Indonesia Nomor 6 tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 82 Tahun 2014, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
46

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
Sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan kedua atas Undang_Undang Nomor
23 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60
Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang bersumber dari
Anggaran Pendapat dan Belanja Neagara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5558);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis
Peraturan Di Desa ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2091);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2093);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor
114
Tahun
2014
tentang
Pedoman
Pembangunan Desa ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2094);
10. Peraqturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dn Kewenangan Lokal
Bersekala Desa ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 158);
11. Peraqturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
2 Tahun 2015 Tentang Tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa ( Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
12. Peraqturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2015 ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 297);
13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 131.14-268 Tahun 2011 tentang Pengesahan
47

,Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Bupati


Rokan Hulu Propinsi Riau;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 5
Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah
Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2014 Nomor 5);
15. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 9 Tahun 2015
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah
Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2015 Nomor 9);
16. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 10 Tahun 2015
Tentang Penetapan Besaran Lokasi dan Alokasi Dana
Desa di Kabupaten Rokan Hulu Tahun Anggaran 2015
(Berita Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2015
Nomor 10);
17. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 11 Tahun 2015
tentang Penetapan Besaran Pengahisilan Tetap Kepala
Desa, Perangkat Desa dan Tunjangan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) diKabupaten Rokan
Hulu Tahun Anggaran 2015 (Berita Daerah Kabupaten
Rokan Hulu Tahun 2015 Nomor 11);
18. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 19 Tahun 2015
Tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian
Dana Desa Setiap Desa di Kabupaten Rokan Hulu
Tahun Anggaran
2015( Berita Daerah Kabupaten
Rokan Hulu Tahun 2015 Nomor 19);
19. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 22 Tahun 2015
tentang Tata Cara Pengadaan Barang /Jasa di Desa
(Berita Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2015
Nomor 22);
20. Keputusan
Bupati
Rokan
Hulu
Nomor
Kpts.030/DPKA/417/2014
tentang
Standarisasi
Satuan Harga Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten
Rokan Hulu Tahun Anggaran 2015;
21. Keputusan
Bupati
Rokan
Hulu
Nomor
Kpts.970/DPKA/25/2015
tentang
Penetapan
Perhitungan Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan perkotaan antara Pemerintah Daerah
dan Pemerintah Desa untuk Tahun 2014
22. Keputusan
Bupati
Rokan
Hulu
Nomor..Tahun.tentang(diisi Sesuai dengan
SK Bupati tentang Pengangkatan Kepala Desa yang
bersangkutan).
23. Keputusan
Bupati
Rokan
Hulu
Nomor..Tahun.tentang..
(diisi
Sesuai
dengan SK Bupati tentang Pengangkatan Pimpinan dan
Anggota BPD).
24. Peraturan Desa Nomor ...........Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDesa) Tahun 20 - 20 (Lembaran Desa Tahun
20 Nomor)

48

25. Peraturan Desa Nomor Tahun 2015 Tentang


Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKPDesa)
Dengan Kesepatan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA.............
Dan
KEPALA DESA .....................
MEMUTUSKAN :

Menetapkan

: PERATURAN
DESA
.................
TENTANG
PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 20..
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud :


1.

Desa adalah Desa................................;

2.

Pemerintah Desa adalah Pemerintahan Desa ..........................;

3.

Kepala Desa adalah Kepala Desa .;

4.

Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur
dan
mengurus
kepentingan
masyarakat
setempat,
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormat dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;

5.

Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD, adalah


lembaga
yang
merupakan
perwujudan
demokrasi
dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa;

6.

Kepala Desa adalah Pemimpin Desa yang dipilih secara langsung oleh
penduduk desa yang bersangkutan;

7.

Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh


Kepala Desa dan Badan Badan Permusyawaratan Desa;

8.

Pemerintah Desa atau Kepala Desa dan Perangkat Desa;

9.

Peraturan Desa adalah peraturan yang dibuat oleh Kepala Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa.
Pasal 2

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ...... setelah


perubahan, dengan rincian sebagai berikut:
1. Pendapatan Desa
a. Semula
Rp
b. Bertambah/ berkurang
Rp
Jumlah pendapatan desa setelah perubahan
Rp
2. Belanja Desa
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
49

1) Semula
Rp
2) Bertambah/ berkurang
Rp
Jumlah bidang penyelenggaran pemerintahan setelah perubahan Rp
b. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
1)
Semula
Rp
2) Bertambah/ berkurang
Rp
Jumlah bidang pembangunan desa setelah perubahan
Rp
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
1)
Semula
Rp
2) Bertambah/ berkurang
Rp
Jumlah bidang pembinaan kemasyarakatan setelah perubahan Rp
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
1)
Semula
Rp
2)
Bertambah/ berkurang
Rp
Jumlah bidang pemberdayaan Masyarakat setelah perubahan Rp
e. Bidang Tidak Terduga
1) Semula
2) Bertambah/ berkurang
Jumlah belanja tidak terduga setelah perubahan
Jumlah Belanja Desa
1) Semula
2) Bertambah/ berkurang
Jumlah belanja desa setelah perubahan

Rp
Rp
Rp

f.

Surplus/Defisit
1) Semula
2) Bertambah/ berkurang
Jumlah surplus/defisit setelah perubahan

Rp
Rp
Rp

g.

Rp
Rp
Rp

3. Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan
1) Semula
Rp
2) Bertambah/ berkurang
Rp
Jumlah penerimaan pembiyaan setelah perubahan
Rp
b. Pengeluaran Pembiayaan
1) Semula
2) Bertambah/ berkurang
Jumlah pengeluaran pembiayaan setelah perubahan
Jumlah Pembiayaan setelah perubahan
Selisih Pembiayaan setelah perubahan( a b )

Rp
Rp
Rp
Rp......
Rp......

Pasal 3
Uraian lebih lanjut mengenai Perubahan Anggaran Pendapatan dan
BelanjaDesa sebagaimana dimaksud Pasal 1, tercantum dalam lampiran
PeraturanDesa ini berupa Rincian Struktur Perubahan Anggaran
Pendapatan danBelanja Desa.

Pasal 4
50

Lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan bagian yang


tidakterpisahkan dari Peraturan Desa ini.
Pasal 5
Kepala Desa menetapkan Peraturan Kepala Desa dan/atau Keputusan
KepalaDesa guna pelaksanaan Peraturan Desa ini.

Pasal 6
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap
orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan PeraturanDesa ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Desa ..
Ditetapkan di
pada tanggal ..
KEPALA DESA
tanda tangan
(NAMA)
Diundangkan di Desa ..
pada tanggal .
SEKRETARIS DESA
Tanda tangan
(NAMA)
LEMBARAN DESA................... TAHUN .....NOMOR............

Lampiran : Peraturan desa...

51

Nomor
Tanggal

Tahun 20.
................. 14.H
................ 20.M

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDes )


DESA .....................KECAMATAN ................
TAHUN 2015

KODE REK.

URAIAN

KODE REK.

URAIAN

1
1.1
1.1.1

PENDAPATAN
Pendapatan Asli Desa
Hasil Usaha
- Bagian Laba UEDSP/BUMDesa
Hasil Aset
- Tanah Kas Desa
- Pasar Desa
- Pasar Hewan
- Tambatan Perahu
- Sewa Bangunan Desa
-Hutan milik Desa.
-Tempat Pemandian Umum.
-Objek rekreasi
-Jaringan Irigasi
-Lapangan Desa
-Aset lainnya milik desa
-dst..
Swadaya, Partisipasi dan
Gotong Royong
- hasil swadaya kontribusi
dana

1.1.1.1
1.1.2
1.1.2.1
1.1.2.2
1.1.2.3
1.1.2.4
1.1.2.5
1.1.2.6
1.1.2.7
1.1.2.8
1.1.2.9
1.1.2.10
1.1.2.11

1.1.3
1.1.3.1
1.1.3.2
1.1.3.3
1.1.4
1.1.4.1

LEBIH/
BERKU
RANG

KET.

- hasil swadaya tenaga kerja


- kegiatan gotong royong
kepada pihak ke III
- dst....
Lain lain Pendapatan Asli
Desa yang sah
- Pungutan desa
- Pendapatan ampangampang Desa
- Pendapatan bagi hasil dari
KUD
- Pendapatan Administrasi
Desa

1.1.4.3

-Jasa giro/ pendapatan


bunga
-Hasil penjualan kekayaan
desa selain tanah desa yang
dipisahkan

1.1.4.4

-Pendapatan dari angsuran/

1.1.4.2

ANGGARAN

JUMLAH
PERUBAHAN

52

cicilan penjualan
1.2
1.2.3
1.2.4
1.2.4.1
1.2.4.2
1.2.5
1.3
1.3.1
1.3.2
1.3.3

Pendapatan Transfer
Alokasi Dana Desa ( ADD )
Bantuan Keuangan :
Bantuan Provinsi
Bantuan Kabupaten / Kota
dst ..
Pendapatan Lain lain
Hibah
Sumbangan dari pihak ke - 3
yang tidak mengikat
Bantuan Perusahaan yang
beroperasi di desa

1.3.4

Kerja sama dengan pihak ke3


Dst
JUMLAH PENDAPATAN

BELANJA
Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
Penghasilan Tetap/Tunjangan
Belanja Pegawai

2.1
2.1.1
2.1.1.1
2.1.1.1.1

- Penghasil tetap Kepala Desa


dan Perangkat

2.1.1.1.2

- tunjangan kepala desa dan


perangkat desa

2.1.1.1.3

- tunjangan BPD

2.1.2
2.1.2
2.1.2.2.
2.1.2.2.1
2.1.2.2.2
2.1.2.2.3

Operasional Perkantoran
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Bahan
Belanja alat tulis kantor
Belanja perlengkapan kantor
Belanja peralatan kantor

2.1.2.2.3
2.1.2.2.3.1
2.1.2.2.3.2
2.1.2.2.3.3
2.1.2.2.3.4
2.1.2.2.3.5
2.1.2.2.3.6
2.1.2.2.3.7
2.1.2.2.3.8
2.1.2.2.3

Belanja Jasa Kantor


Belanja telepon
Belanja air
Belanja listrik
Belanja Surat kabar/majalah
Belanja Perangko
Belanja alat kebersihan
Belanja langganan internet
Belanja Iain-lain
Belanja Pemeliharaan
Belanja pemeliharaan
bangunan dan atau gedung
Belanja pemeliharaan
peralatan kantor
Belanja pemeliharaan
perlengkapan kantor
Belanja pemeliharaan

2.1.2.2.3.1
2.1.2.2.3.2
2.1.2.2.3.3
2.1.2.2.3.4

53

2.1.2.2.3.5
2.1.2.2.3.6
2.1.2.2.3.7
2.1.2.2.3.8
2.1.2.2.3.9
2.1.2.2.3.10
2.1.2.2.3.11
2.1.2.2.3.12
2.1.2.2.3.13

2.1.2.2.4
2.1.2.2.4.1
2.1.2.2.4.2

2.1.2.2.5
2.1.2.2.5.1
2.1.2.2.5.2
2.1.2.2.5.3

2.1.2.2.6
2.1.2.2.6.1
2.1.2.2.7.
2.1.2.2.7.1
2.1.2.2.7.2
2.1.2.2.7.3
2.1.2.2.8
2.1.2.2.8.1
2.1.2.2.8.2
2.1.2.2.9
2.1.2.2.10
2.1.2.3
2.1.2.3.1
2.1.2.3.1.1

computer
Belanja pemeliharaan
kendaraan dinas
Belanja pemeliharaan tarn an
Belanja pemeliharaan sarana
dan prasarana transportansi
Belanja pemeliharaan sarana
dan prasarana produksi
Belanja pemeliharaan sarana
dan prasarana perekonomian
Belanja pemeliharaan sarana
dan prasarana
sosial/keagamaan
Belanja pemeliharaan sarana
dan prasarana pendidikan
Belanja pemeliharaan sarana
dan prasarana kesehatan
Belanja Pemeliharaan lainnya
Belanja Cetak dan
penggandaan
Belanja penggandaan
Belanja cetak dan jilid
Belanja sewa perlengkapan
dan peralatan kantor
Belanja sewa meja dan kursi
Belanja sewa tenda
Belanja sewa soundsystem
Belanja Makanan dan
minuman
Belanja makanan dan
minuman rapat
Belanja pakaian dinas
Belanja pakaian dinas Kepala
Desa
Belanja pakaian dinas
perangkat
Belanja pakaian dinas staf
desa
Belanja perjalanan dinas
Perjalanan dinas dalam
daerah
Perjalanan dinas luar daerah
Belanja bahan bakar minyak
(BBM)
Upah tenaga kerja
Belanja Modal
Belanja Modal Tanah
Belanja modal tanah

54

2.1.2.3.2.1
2.1.2.3.2.2
2.1.2.3.2.3
2.1.2.3.2,4
2.1.2.3.2.5
2.1.2.3.2.6
2.1.2.3.2.7
2.1.2.3.2.8

Belanja modal sarana


prasarana perkantoran
Belanja printer/computer
Belanja meja kursi
Belanja lemari
Belanja filling cabinet
Belanja rak arsip
Belanja modal gedung kantor
Belanja kendaraan dinas

2.1.3
2.1.3.2
2.1.3.2.1
2.1.3.2.1.1
2.1.3.2.1.2
2.1.3.2.1.3

Operasional BPD
Belanja Barang dan Jasa
Belanja bahan
Belanja alat tulis kantor
Belanja perlengkapan kantor
Belanja peralatan kantor

2.1.3.2.2
2.1.3.2.2.1
2.1.3.2.2.2

Belanja cetak dan


penggandaan
Belanja penggandaan
Belanja cetak dan jilid

2.1.3.2.3.1

Belanja makanan dan


minuman
Belanja makanan dan
minuman rapat

2.1.3.2.4
2.1.3.2.4.1

Belanja pakaian dinas


Pakaian dinas anggota BPD

2.1.3.2.5.

Belanja perjalanan dinas


Perjalanan dinas dalam
daerah
Perjalanan dinas luar daerah

2.1.3.2.3

2.1.3.2.5.1
2.1.3.2.5,2

2.1.4
2.1.4.1
2.1.4.1.1
2.1.4.1.2
2.1.4.2
2.1.4.2.1
2.1.4.2.1.1
2.1.4.2.1.2
2.1.4.2.1.3

2.1.4.2.2
2.1.4.2.2.1
2.1.4.2.2.2

Pembayaran Insentif RT/RW


dan Operasional RT/ RW
Insentif RT/RW
Insentif RT
Insentif RW
Belanja Barang dan Jasa
Belanja bahan
Belanja alat tulis kantor
Belanja perlengkapan kantor
Belanja peralatan kantor
Belanja cetak dan
penggandaan
Belanja penggandaan
Belanja cetak dan jilid
dst...

55

2.2
2.2.1
2.2.1.2
2.2.1.3
2.2.2
2.2.2.2
2.2.2.3

Bidang Pelaksanaan
Pembangunan Desa
Kegiatan pemenuhan
kebutuhan Dasar
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Kegiatan Pembangunan
Sarana dan Prasarana Desa

2.2.3.4.2
2.2.3.4.3
2.2.3.5
2.2.3.5.2
2.2.3.5.3
2.2.3.6

Belanja Barang dan Jasa


Belanja Modal
Kegiatan pengembangan
potensi ekonomi
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Kegiatan Pemanfaatan
Sumber daya Alam dan
Lingkungan
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Kegiatan...............
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
dst...

2.3

Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan

2.2.3
2.2.3.2
2.2.3.3
2.2.3.4

2.3.1
2.3.1.2

2.3.2
2.3.2.1
2.3.2.2
2.3.2.2.1
2.3.2.2.2
2.3.2.2.3
2.3.2.2.4
2.3.3
2.3.3.1
2.3.3.2
2.3.3.3

2.3.4
2.3.4.1
2.3.4.2
2.3.6

Kegiatan Pembinaan
Ketentraman dan Ketertiban
Belanja Barang dan jasa
dst..............
Kegiatan penguatan
kebangsaan
Belanja Modal
dst..............
Belanja Barang dan Jasa
Kegiatan Peringatan Hari
Besar Nasional
Peringatan Hari Besar Islam
Operasional Masjid
Operasinal Surau Suluk
dst..............
Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Belanja Modal
Belanja Barang dan Jasa
Inventarisasi jumlah
bangunan dan Tanah Kas
Desa
dst...........
Pemberian barang kepada
masyarakat / kelompok
Masyarakat
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Kegiatan........

56

2.4
2.4.1
2.4.1.2

2.4.2
2.4.2.1
2.4.2.2
2.4.2.2.1
2.4.2.2.2
2.4.2.2.3
2.4.2.2.4
2.4.2.2.5

2.4.3
2.4.3.1
2.4.3.2
2.4.4.

Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
Kegiatan Pelatihan Kepala
Desa dan Perangkkat Desa
Belanja Barang dan Jasa
Kegiatan Pemberdayaan
masyarakat terhadap
program PKK
Belanja Modal
dst...................
Belanja Barang dan Jasa
Penunjang kegiatan 10
program pokok PKK
Pertemuan rutin PKK
Transport PKK ke Kecamatan
Transport PKK ke Kabupaten
Kegiatan Pertemuan Rutin
Kader
Kegiatan Pemberdayaan
masyarakat terhadap Karang
Taruna
Belanja Modal
dst...................
Belanja Barang dan Jasa
dst...................
Kegiatan Pemberdayaan
masyarakat terhadap LPMD

2.4.4.1

Belanja Modal
dst...................

2.4.4.2.
2.4.4.2.1
2.4.4.2.2

Belanja Barang Dan Jasa


Operasional LPMD

2.4.5
2.4.51
2.4.5.2
2.4.5.2.1
2.4.5.2.2
2.4.5.2.3
2.4.6

Insentif Pengurus LPMD


dst...
Kegiatan Pemberdayaan
masyarakat terhadap
LINMAS
Belanja Modal
dst...................
Belanja Barang Dan Jasa
Operasional LINMAS
Insentif LINMAS P
Pengadaan kaos linmas
dst...................
Kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat terhadap Paud

2.4.6.1

Belanja Modal
dst...................

2.4.6.2

Belanja Barang Dan Jasa

57

2.4.8.2

Pengadaan meja kursi guru


PAUD
Pengadaan meja belajar dan
papan tulis PAUD
Insentif Guru Pos PAUD
dst..............
Kegiatan Peningkatan
kualitas proses Perencanaan
Desa
Belanja Barang dan Jasa

2.4.9
2.4.9.2
2.4.9

Kegiatan Peengelolaan Hutan


Desa dan Hutan
Kemasyarakatan
Belanja Barang dan Jasa
dst...

2.4.6.2.1
2.4.6.2.2
2.4.6.2.3
2.4.6.2.4
2.4.8

2.5
2.5.1
2.5.1.2
2.5.2

Bidang Tak Terduga


Kegiatan Kejadian Luar Biasa
Belanja Barang dan Jasa
Kegiatan............
JUMLAH BELANJA
SURPLUS/DEFISIT

3
3.1
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4

3.2
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4

PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiayaan
SILPA
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Kekayaan yang
dipisahkan
Penerimaan Pinjaman
JUMLAH
Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan Dana Cadagan
Penyertaan Modal
Pembayaran Hutang
Pemberian Pinjaman Dana
JUMLAH
...................,................2015

KEPALA DESA............

BUPATI ROKAN HULU,


ttd
H. A C H M A D

58

LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI ROKAN HULU


NOMOR
:
12
TAHUN 2015
TANGGAL
28
Rabiul Akhir 1436 H
18
Februari 2015 M

PERATURAN DESA..
NOMOR
TAHUN 20..
TENTANG
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DESATAHUN ANGGARAN 20..
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA ..
Menimbang

a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 42 ayat (3)


Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 12 Tahun 2015
tentang Keuangan Desa, Kepala Desa menetapkan
Peraturan Desa tentang Laporan Pertanggungjawaban
Realisasi Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APBDesa);
c. bahwa Rancangan Peraturan Desa tentang Laporan
Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja
Desa
(APBDesa)
sebagaimanadimaksud pada huruf a, telah dibahas dan
disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa;
c. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan
RancanganPeraturan Desa ................. tentang Laporan
Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) menjadi
Peraturan
Desa..............
tentang
Laporan
Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa(APBDes) Desa Tahun
Anggaran ........

Mengingat

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun


1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan,
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir,
Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten
Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang Undang Nomor 34 Tahun 2008,
tentang
Perubahan
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 (Lembaran Negara
Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 107,
Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor
4880);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003, Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
59

3. Undang-UndanRepublik Indonesia Nomor 6 tahun


2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 82 Tahun 2014, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
Sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan kedua atas Undang_Undang Nomor
23 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5539);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60
Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang bersumber dari
Anggaran Pendapat dan Belanja Neagara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5558);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis
Peraturan Di Desa ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2091);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2093);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor
114
Tahun
2014
tentang
Pedoman
Pembangunan Desa ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2094);
10.Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dn Kewenangan Lokal
Bersekala Desa ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 158);
11.Peraqturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
2 Tahun 2015 Tentang Tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa ( Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
12.Peraqturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Prioritas
60

Penggunaan Dana Desa Tahun 2015 ( Berita Negara


Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 297);
13.Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 131.14-268 Tahun 2011 tentang Pengesahan
,Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Bupati
Rokan Hulu Propinsi Riau;
14.Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor
5 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 (Lembaran
Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2014 Nomor 5);
15.Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 9 Tahun 2015
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah
Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2015 Nomor 9);
16.Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 10 Tahun 2015
Tentang Penetapan Besaran Lokasi dan Alokasi Dana
Desa di Kabupaten Rokan Hulu Tahun Anggaran 2015
(Berita Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2015
Nomor 10);
17.Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 11 Tahun 2015
tentang Penetapan Besaran Pengahisilan Tetap Kepala
Desa, Perangkat Desa dan Tunjangan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) diKabupaten Rokan Hulu
Tahun Anggaran 2015
(Berita Daerah Kabupaten
Rokan Hulu Tahun 2015 Nomor 11);
18.Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 19 Tahun 2015
Tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian
Dana Desa Setiap Desa di Kabupaten Rokan Hulu
Tahun Anggaran
2015( Berita Daerah Kabupaten
Rokan Hulu Tahun 2015 Nomor 19);
19.Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 22 Tahun 2015
tentang Tata Cara Pengadaan Barang /Jasa di Desa
(Berita Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2015
Nomor 22);
20.Keputusan
Bupati
Rokan
Hulu
Nomor
Kpts.030/DPKA/417/2014
tentang
Standarisasi
Satuan Harga Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten
Rokan Hulu Tahun Anggaran 2015;
21.Keputusan
Bupati
Rokan
Hulu
Nomor
Kpts.970/DPKA/25/2015
tentang
Penetapan
Perhitungan Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan perkotaan antara Pemerintah Daerah
dan Pemerintah Desa untuk Tahun 2014.
22.Keputusan
Bupati
Rokan
Hulu
Nomor..Tahun.tentang(diisi Sesuai dengan SK
Bupati tentang Pengangkatan Kepala Desa yang
bersangkutan).
23.Keputusan
Bupati
Rokan
Hulu
Nomor..Tahun.tentang..
(diisi
Sesuai
dengan SK Bupati tentang Pengangkatan Pimpinan dan
Anggota BPD).

61

24.Peraturan Desa Nomor ...........Tahun 2015 tentang


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDesa) Tahun 20 - 20 (Lembaran Desa Tahun
20 Nomor)
25.Peraturan Desa Nomor Tahun 2015 Tentang
Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKPDesa)
Dengan Kesepakatan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA.............
Dan
KEPALA DESA .....................
MEMUTUSKAN :

Menetapkan

: PERATURAN
DESA
.................
TENTANG
PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN 20..
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud :
1. Desa adalah Desa................................;
2. Pemerintah Desa adalah Pemerintahan Desa ..........................;
3. Kepala Desa adalah Kepala Desa .;
4. Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur
dan
mengurus
kepentingan
masyarakat
setempat,
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormat dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
5. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD, adalah
lembaga
yang
merupakan
perwujudan
demokrasi
dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa;
6. Kepala Desa adalah Pemimpin Desa yang dipilih secara langsung oleh
penduduk desa yang bersangkutan;
7. Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh
Kepala Desa dan Badan Badan Permusyawaratan Desa;
8. Pemerintah Desa atau Kepala Desa dan Perangkat Desa;
9. Peraturan Desa adalah peraturan yang dibuat oleh Kepala Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa.
BAB II
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
Pasal 2
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ...... dengan
rincian sebagai berikut:
62

1. Pendapatan Desa
Rp.....
2. Belanja Desa
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp............
b. Bidang Pembangunan
Rp............
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp............
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp............
e. Bidang Tak Terduga
Rp............
Jumlah Belanja
Rp............
Surplus/Defisit Rp............
3. Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan
Rp............
b. Pengeluaran Pembiayaan
Rp............
Selisih Pembiayaan ( a b )
Rp............
Pasal 3
Uraian lebih lanjut mengenai hasil Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa sebagaimana dimaksud Pasal 1, tercantum dalam lampiran
Peraturan Desa ini terdiri dari :
1. Lampiran I : laporan Pertanggungjawaban Realisasi APBDesa Tahun
Anggaran.....
2. Lampiran II : Laporan Kekayaan Milik Desa sampai dengan 31
Desember .......
3. Lampiran III : Laporan Sektoral dan Program Daerah yang masuk
kedesa.
Pasal 4
Lampiran sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 merupakan bagian yang
tidakterpisahkan dari Peraturan Desa ini.
BAB.III
PENUTUP
Pasal 5
Kepala Desa menetapkan Peraturan Kepala Desa dan/atau Keputusan
KepalaDesa guna pelaksanaan Peraturan Desa ini.
Pasal 6
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan
PeraturanDesa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa
Ditetapkan di .......
pada tanggal .........
KEPALA DESA ......
Tanda tangan
(NAMA)
Diundangkan di Desa ..
pada tanggal
SEKRETARIS DESA ..
Tanda tangan
(NAMA)
LEMBARAN DESA................... TAHUN ............ NOMOR .........
63

Anak Lampiran IV : Peraturan desa...


Nomor
:
Tanggal

A.

Tahun 20.
................. 143.. H
................ 20. M

FORMAT STRUKTUR LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN ANGARAN


PERNDAPATAN DAN BELANJA DESA SEMESTER PERTAMA
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI
PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
PEMERINTAH DESATAHUN ANGGARAN.
SEMESTER PERTAMA

KODE
REK.
KODE
REK.
1
1.1
1.1.1
1.1.1.1
1.1.2
1.1.2.1
1.1.2.2
1.1.2.3
1.1.2.4
1.1.2.5
1.1.2.6
1.1.2.7
1.1.2.8
1.1.2.9
1.1.2.10
1.1.2.11

1.1.3
1.1.3.1
1.1.3.2
1.1.3.3
1.1.4
1.1.4.1

URAIAN

ANGGARAN

JUMLAH
REALISASI

LEBIH/
BERKU
RANG

KET.

URAIAN
PENDAPATAN
Pendapatan Asli Desa
Hasil Usaha
- Bagian Laba UEDSP/BUMDesa
Hasil Aset
- Tanah Kas Desa
- Pasar Desa
- Pasar Hewan
- Tambatan Perahu
- Sewa Bangunan Desa
-Hutan milik Desa.
-Tempat Pemandian Umum.
-Objek rekreasi
-Jaringan Irigasi
-Lapangan Desa
-Aset lainnya milik desa
-dst..
Swadaya, Partisipasi dan
Gotong Royong
- hasil swadaya kontribusi
dana
- hasil swadaya tenaga kerja
- kegiatan gotong royong
kepada pihak ke III
- dst....
Lain lain Pendapatan Asli
Desa yang sah
- Pungutan desa
- Pendapatan ampang-ampang
Desa
- Pendapatan bagi hasil dari
KUD
- Pendapatan Administrasi
Desa

64

1.1.4.2
1.1.4.3
1.1.4.4
1.2
1.2.3
1.2.4
1.2.4.1
1.2.4.2
1.2.5
1.3
1.3.1
1.3.2
1.3.3

-Jasa giro/ pendapatan bunga


-Hasil penjualan kekayaan desa
selain tanah desa yang
dipisahkan
-Pendapatan dari angsuran/
cicilan penjualan
Pendapatan Transfer
Alokasi Dana Desa ( ADD )
Bantuan Keuangan :
Bantuan Provinsi
Bantuan Kabupaten / Kota
dst ..
Pendapatan Lain lain
Hibah
Sumbangan dari pihak ke - 3
yang tidak mengikat
Bantuan Perusahaan yang
beroperasi di desa

1.3.4

Kerja sama dengan pihak ke3


Dst
JUMLAH PENDAPATAN

BELANJA
Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa

2.1
2.1.1
2.1.1.1
2.1.1.1.1

Penghasilan Tetap/Tunjangan
Belanja Pegawai
- Penghasil tetap Kepala Desa
dan Perangkat

2.1.1.1.2

- tunjangan kepala desa dan


perangkat desa

2.1.1.1.3

- tunjangan BPD

2.1.2
2.1.2
2.1.2.2.
2.1.2.2.1
2.1.2.2.2
2.1.2.2.3

Operasional Perkantoran
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Bahan
Belanja alat tulis kantor
Belanja perlengkapan kantor
Belanja peralatan kantor

2.1.2.2.3
2.1.2.2.3.1
2.1.2.2.3.2
2.1.2.2.3.3
2.1.2.2.3.4
2.1.2.2.3.5
2.1.2.2.3.6
2.1.2.2.3.7
2.1.2.2.3.8
2.1.2.2.3

Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja

Jasa Kantor
telepon
air
listrik
Surat kabar/majalah
Perangko
alat kebersihan
langganan internet
Iain-lain
Pemeliharaan

65

2.1.2.2.3.1
2.1.2.2.3.2
2.1.2.2.3.3
2.1.2.2.3.4
2.1.2.2.3.5
2.1.2.2.3.6

Belanja pemeliharaan
bangunan dan atau gedung
Belanja pemeliharaan peralatan
kantor
Belanja pemeliharaan
perlengkapan kantor
Belanja pemeliharaan computer
Belanja pemeliharaan
kendaraan dinas
Belanja pemeliharaan tarn an

2.1.2.2.3.7

Belanja pemeliharaan sarana


dan prasarana transportansi

2.1.2.2.3.8

Belanja pemeliharaan sarana


dan prasarana produksi

2.1.2.2.3.1
1

Belanja pemeliharaan sarana


dan prasarana perekonomian
Belanja pemeliharaan sarana
dan prasarana
sosial/keagamaan
Belanja pemeliharaan sarana
dan prasarana pendidikan

2.1.2.2.3.1
2

Belanja pemeliharaan sarana


dan prasarana kesehatan

2.1.2.2.3.1
3

Belanja Pemeliharaan lainnya

2.1.2.2.3.9
2.1.2.2.3.1
0

2.1.2.2.4
2.1.2.2.4.1
2.1.2.2.4.2

Belanja Cetak dan


penggandaan
Belanja penggandaan
Belanja cetak dan jilid

2.1.2.2.5
2.1.2.2.5.1
2.1.2.2.5.2
2.1.2.2.5.3

Belanja sewa perlengkapan dan


peralatan kantor
Belanja sewa meja dan kursi
Belanja sewa tenda
Belanja sewa soundsystem

2.1.2.2.6
2.1.2.2.6.1

Belanja Makanan dan


minuman
Belanja makanan dan
minuman rapat

2.1.2.2.7.2
2.1.2.2.7.3

Belanja pakaian
Belanja pakaian
Desa
Belanja pakaian
perangkat
Belanja pakaian

2.1.2.2.8
2.1.2.2.8.1
2.1.2.2.8.2

Belanja perjalanan dinas


Perjalanan dinas dalam daerah
Perjalanan dinas luar daerah

2.1.2.2.7.
2.1.2.2.7.1

dinas
dinas Kepala
dinas
dinas staf desa

66

2.1.2.2.9
2.1.2.2.10
2.1.2.3
2.1.2.3.1
2.1.2.3.1.1

2.1.2.3.2.1
2.1.2.3.2.2
2.1.2.3.2.3
2.1.2.3.2,4
2.1.2.3.2.5
2.1.2.3.2.6
2.1.2.3.2.7
2.1.2.3.2.8

Belanja bahan bakar minyak


(BBM)
Upah tenaga kerja
Belanja Modal
Belanja Modal Tanah
Belanja modal tanah
Belanja modal sarana
prasarana perkantoran
Belanja printer/computer
Belanja meja kursi
Belanja lemari
Belanja filling cabinet
Belanja rak arsip
Belanja modal gedung kantor
Belanja kendaraan dinas

2.1.3
2.1.3.2
2.1.3.2.1
2.1.3.2.1.1
2.1.3.2.1.2
2.1.3.2.1.3

Operasional BPD
Belanja Barang dan Jasa
Belanja bahan
Belanja alat tulis kantor
Belanja perlengkapan kantor
Belanja peralatan kantor

2.1.3.2.2
2.1.3.2.2.1
2.1.3.2.2.2

Belanja cetak dan penggandaan


Belanja penggandaan
Belanja cetak dan jilid

2.1.3.2.3.1

Belanja makanan dan


minuman
Belanja makanan dan
minuman rapat

2.1.3.2.4
2.1.3.2.4.1

Belanja pakaian dinas


Pakaian dinas anggota BPD

2.1.3.2.5.
2.1.3.2.5.1
2.1.3.2.5,2

Belanja perjalanan dinas


Perjalanan dinas dalam daerah
Perjalanan dinas luar daerah

2.1.3.2.3

2.1.4
2.1.4.1
2.1.4.1.1
2.1.4.1.2
2.1.4.2
2.1.4.2.1
2.1.4.2.1.1
2.1.4.2.1.2
2.1.4.2.1.3

Pembayaran Insentif RT/RW


dan Operasional RT/ RW
Insentif RT/RW
Insentif RT
Insentif RW
Belanja Barang dan Jasa
Belanja bahan
Belanja alat tulis kantor
Belanja perlengkapan kantor
Belanja peralatan kantor

67

2.1.4.2.2
2.1.4.2.2.1
2.1.4.2.2.2

2.2
2.2.1
2.2.1.2
2.2.1.3
2.2.2
2.2.2.2
2.2.2.3
2.2.3
2.2.3.2
2.2.3.3
2.2.3.4

Belanja cetak dan penggandaan


Belanja penggandaan
Belanja cetak dan jilid
dst...
Bidang Pelaksanaan
Pembangunan Desa
Kegiatan pemenuhan
kebutuhan Dasar
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Kegiatan Pembangunan Sarana
dan Prasarana Desa
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Kegiatan pengembangan
potensi ekonomi
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Kegiatan Pemanfaatan Sumber
daya Alam dan Lingkungan

2.2.3.4.2
2.2.3.4.3
2.2.3.5
2.2.3.5.2
2.2.3.5.3
2.2.3.6

Belanja Barang dan Jasa


Belanja Modal
Kegiatan...............
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
dst...

2.3

Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan

2.3.1
2.3.1.2

2.3.2
2.3.2.1
2.3.2.2
2.3.2.2.1
2.3.2.2.2
2.3.2.2.3
2.3.2.2.4
2.3.3
2.3.3.1
2.3.3.2
2.3.3.3

2.3.4

Kegiatan Pembinaan
Ketentraman dan Ketertiban
Belanja Barang dan jasa
dst..............
Kegiatan penguatan
kebangsaan
Belanja Modal
dst..............
Belanja Barang dan Jasa
Kegiatan Peringatan Hari Besar
Nasional
Peringatan Hari Besar Islam
Operasional Masjid
Operasinal Surau Suluk
dst..............
Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Belanja Modal
Belanja Barang dan Jasa
Inventarisasi jumlah bangunan
dan Tanah Kas Desa
dst...........
Pemberian barang kepada
masyarakat / kelompok

68

Masyarakat
2.3.4.1
2.3.4.2
2.3.6

2.4
2.4.1
2.4.1.2

2.4.2
2.4.2.1
2.4.2.2
2.4.2.2.1
2.4.2.2.2
2.4.2.2.3
2.4.2.2.4
2.4.2.2.5
2.4.3
2.4.3.1
2.4.3.2
2.4.4.

Belanja Barang dan Jasa


Belanja Modal
Kegiatan........
Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
Kegiatan Pelatihan Kepala Desa
dan Perangkkat Desa
Belanja Barang dan Jasa
Kegiatan Pemberdayaan
masyarakat terhadap program
PKK
Belanja Modal
dst...................
Belanja Barang dan Jasa
Penunjang kegiatan 10
program pokok PKK
Pertemuan rutin PKK
Transport PKK ke Kecamatan
Transport PKK ke Kabupaten
Kegiatan Pertemuan Rutin
Kader
Kegiatan Pemberdayaan
masyarakat terhadap Karang
Taruna
Belanja Modal
dst...................
Belanja Barang dan Jasa
dst...................
Kegiatan Pemberdayaan
masyarakat terhadap LPMD

2.4.4.1

Belanja Modal
dst...................

2.4.4.2.
2.4.4.2.1
2.4.4.2.2

Belanja Barang Dan Jasa


Operasional LPMD

2.4.5
2.4.51
2.4.5.2
2.4.5.2.1
2.4.5.2.2
2.4.5.2.3

Insentif Pengurus LPMD


dst...
Kegiatan Pemberdayaan
masyarakat terhadap LINMAS
Belanja Modal
dst...................
Belanja Barang Dan Jasa
Operasional LINMAS
Insentif LINMAS P
Pengadaan kaos linmas
dst...................

69

2.4.6

Kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat terhadap Paud

2.4.6.1

Belanja Modal
dst...................

2.4.6.2

Belanja Barang Dan Jasa


Pengadaan meja kursi guru
PAUD
Pengadaan meja belajar dan
papan tulis PAUD
Insentif Guru Pos PAUD
dst..............
Kegiatan Peningkatan kualitas
proses Perencanaan Desa

2.4.6.2.1
2.4.6.2.2
2.4.6.2.3
2.4.6.2.4
2.4.8
2.4.8.2

2.4.9
2.4.9.2
2.4.9
2.5
2.5.1
2.5.1.2
2.5.2

Belanja Barang dan Jasa


Kegiatan Peengelolaan Hutan
Desa dan Hutan
Kemasyarakatan
Belanja Barang dan Jasa
dst...
Bidang Tak Terduga
Kegiatan Kejadian Luar Biasa
Belanja Barang dan Jasa
Kegiatan............
JUMLAH BELANJA
SURPLUS/DEFISIT

3
3.1
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4

3.2
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4

PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiayaan
SILPA
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Kekayaan yang
dipisahkan
Penerimaan Pinjaman
JUMLAH
Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan Dana Cadagan
Penyertaan Modal
Pembayaran Hutang
Pemberian Pinjaman Dana
JUMLAH
.............................., 2015
Kepala Desa.......................
.......................................

70

B.

FORMAT STRUKTUR LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN ANGARAN


PERNDAPATAN DAN BELANJA DESA AKHIR TAHUN
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI
PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
PEMERINTAH DESATAHUN ANGGARAN.

KODE
REK.
KODE
REK.
1
1.1
1.1.1
1.1.1.1
1.1.2
1.1.2.1
1.1.2.2
1.1.2.3
1.1.2.4
1.1.2.5
1.1.2.6
1.1.2.7
1.1.2.8
1.1.2.9
1.1.2.10
1.1.2.11

1.1.3
1.1.3.1
1.1.3.2
1.1.3.3
1.1.4
1.1.4.1

1.1.4.2
1.1.4.3
1.1.4.4

URAIAN

ANGGARAN

JUMLAH
REALISASI

LEBIH/
BERKU
RANG

KET.

URAIAN
PENDAPATAN
Pendapatan Asli Desa
Hasil Usaha
- Bagian Laba UEDSP/BUMDesa
Hasil Aset
- Tanah Kas Desa
- Pasar Desa
- Pasar Hewan
- Tambatan Perahu
- Sewa Bangunan Desa
-Hutan milik Desa.
-Tempat Pemandian Umum.
-Objek rekreasi
-Jaringan Irigasi
-Lapangan Desa
-Aset lainnya milik desa
-dst..
Swadaya, Partisipasi dan
Gotong Royong
- hasil swadaya kontribusi
dana
- hasil swadaya tenaga kerja
- kegiatan gotong royong
kepada pihak ke III
- dst....
Lain lain Pendapatan Asli
Desa yang sah
- Pungutan desa
- Pendapatan ampang-ampang
Desa
- Pendapatan bagi hasil dari
KUD
- Pendapatan Administrasi
Desa
-Jasa giro/ pendapatan bunga
-Hasil penjualan kekayaan desa
selain tanah desa yang
dipisahkan
-Pendapatan dari angsuran/
cicilan penjualan

71

1.2
1.2.3
1.2.4
1.2.4.1
1.2.4.2
1.2.5
1.3
1.3.1
1.3.2
1.3.3

Pendapatan Transfer
Alokasi Dana Desa ( ADD )
Bantuan Keuangan :
Bantuan Provinsi
Bantuan Kabupaten / Kota
dst ..
Pendapatan Lain lain
Hibah
Sumbangan dari pihak ke - 3
yang tidak mengikat
Bantuan Perusahaan yang
beroperasi di desa

1.3.4

Kerja sama dengan pihak ke3


Dst
JUMLAH PENDAPATAN

BELANJA
Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa

2.1
2.1.1
2.1.1.1
2.1.1.1.1

Penghasilan Tetap/Tunjangan
Belanja Pegawai
- Penghasil tetap Kepala Desa
dan Perangkat

2.1.1.1.2

- tunjangan kepala desa dan


perangkat desa

2.1.1.1.3

- tunjangan BPD

2.1.2
2.1.2
2.1.2.2.
2.1.2.2.1
2.1.2.2.2
2.1.2.2.3

Operasional Perkantoran
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Bahan
Belanja alat tulis kantor
Belanja perlengkapan kantor
Belanja peralatan kantor

2.1.2.2.3
2.1.2.2.3.1
2.1.2.2.3.2
2.1.2.2.3.3
2.1.2.2.3.4
2.1.2.2.3.5
2.1.2.2.3.6
2.1.2.2.3.7
2.1.2.2.3.8
2.1.2.2.3

Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja

2.1.2.2.3.1
2.1.2.2.3.2
2.1.2.2.3.3
2.1.2.2.3.4

Jasa Kantor
telepon
air
listrik
Surat kabar/majalah
Perangko
alat kebersihan
langganan internet
Iain-lain
Pemeliharaan

Belanja pemeliharaan
bangunan dan atau gedung
Belanja pemeliharaan peralatan
kantor
Belanja pemeliharaan
perlengkapan kantor
Belanja pemeliharaan computer

72

2.1.2.2.3.5
2.1.2.2.3.6

Belanja pemeliharaan
kendaraan dinas
Belanja pemeliharaan tarn an

2.1.2.2.3.7

Belanja pemeliharaan sarana


dan prasarana transportansi

2.1.2.2.3.8

Belanja pemeliharaan sarana


dan prasarana produksi

2.1.2.2.3.1
1

Belanja pemeliharaan sarana


dan prasarana perekonomian
Belanja pemeliharaan sarana
dan prasarana
sosial/keagamaan
Belanja pemeliharaan sarana
dan prasarana pendidikan

2.1.2.2.3.1
2

Belanja pemeliharaan sarana


dan prasarana kesehatan

2.1.2.2.3.1
3

Belanja Pemeliharaan lainnya

2.1.2.2.3.9
2.1.2.2.3.1
0

2.1.2.2.4
2.1.2.2.4.1
2.1.2.2.4.2

Belanja Cetak dan


penggandaan
Belanja penggandaan
Belanja cetak dan jilid

2.1.2.2.5
2.1.2.2.5.1
2.1.2.2.5.2
2.1.2.2.5.3

Belanja sewa perlengkapan dan


peralatan kantor
Belanja sewa meja dan kursi
Belanja sewa tenda
Belanja sewa soundsystem

2.1.2.2.6
2.1.2.2.6.1

Belanja Makanan dan


minuman
Belanja makanan dan
minuman rapat

2.1.2.2.7.2
2.1.2.2.7.3

Belanja pakaian
Belanja pakaian
Desa
Belanja pakaian
perangkat
Belanja pakaian

2.1.2.2.8
2.1.2.2.8.1
2.1.2.2.8.2

Belanja perjalanan dinas


Perjalanan dinas dalam daerah
Perjalanan dinas luar daerah

2.1.2.2.9
2.1.2.2.10
2.1.2.3
2.1.2.3.1
2.1.2.3.1.1

Belanja bahan bakar minyak


(BBM)
Upah tenaga kerja
Belanja Modal
Belanja Modal Tanah
Belanja modal tanah

2.1.2.2.7.
2.1.2.2.7.1

dinas
dinas Kepala
dinas
dinas staf desa

73

2.1.2.3.2.1
2.1.2.3.2.2
2.1.2.3.2.3
2.1.2.3.2,4
2.1.2.3.2.5
2.1.2.3.2.6
2.1.2.3.2.7
2.1.2.3.2.8

Belanja modal sarana


prasarana perkantoran
Belanja printer/computer
Belanja meja kursi
Belanja lemari
Belanja filling cabinet
Belanja rak arsip
Belanja modal gedung kantor
Belanja kendaraan dinas

2.1.3
2.1.3.2
2.1.3.2.1
2.1.3.2.1.1
2.1.3.2.1.2
2.1.3.2.1.3

Operasional BPD
Belanja Barang dan Jasa
Belanja bahan
Belanja alat tulis kantor
Belanja perlengkapan kantor
Belanja peralatan kantor

2.1.3.2.2
2.1.3.2.2.1
2.1.3.2.2.2

Belanja cetak dan penggandaan


Belanja penggandaan
Belanja cetak dan jilid

2.1.3.2.3.1

Belanja makanan dan


minuman
Belanja makanan dan
minuman rapat

2.1.3.2.4
2.1.3.2.4.1

Belanja pakaian dinas


Pakaian dinas anggota BPD

2.1.3.2.5.
2.1.3.2.5.1
2.1.3.2.5,2

Belanja perjalanan dinas


Perjalanan dinas dalam daerah
Perjalanan dinas luar daerah

2.1.4
2.1.4.1
2.1.4.1.1
2.1.4.1.2

Pembayaran Insentif RT/RW


dan Operasional RT/ RW
Insentif RT/RW
Insentif RT
Insentif RW

2.1.4.2
2.1.4.2.1
2.1.4.2.1.1
2.1.4.2.1.2
2.1.4.2.1.3

Belanja Barang dan Jasa


Belanja bahan
Belanja alat tulis kantor
Belanja perlengkapan kantor
Belanja peralatan kantor

2.1.4.2.2
2.1.4.2.2.1
2.1.4.2.2.2

Belanja cetak dan penggandaan


Belanja penggandaan
Belanja cetak dan jilid
dst...
Bidang Pelaksanaan
Pembangunan Desa
Kegiatan pemenuhan

2.1.3.2.3

2.2
2.2.1

74

kebutuhan Dasar
2.2.1.2
2.2.1.3
2.2.2
2.2.2.2
2.2.2.3
2.2.3
2.2.3.2
2.2.3.3
2.2.3.4

Belanja Barang dan Jasa


Belanja Modal
Kegiatan Pembangunan Sarana
dan Prasarana Desa
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Kegiatan pengembangan
potensi ekonomi
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Kegiatan Pemanfaatan Sumber
daya Alam dan Lingkungan

2.2.3.4.2
2.2.3.4.3
2.2.3.5
2.2.3.5.2
2.2.3.5.3
2.2.3.6

Belanja Barang dan Jasa


Belanja Modal
Kegiatan...............
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
dst...

2.3

Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan

2.3.4
2.3.4.1
2.3.4.2
2.3.6

Kegiatan Pembinaan
Ketentraman dan Ketertiban
Belanja Barang dan jasa
dst..............
Kegiatan penguatan
kebangsaan
Belanja Modal
dst..............
Belanja Barang dan Jasa
Kegiatan Peringatan Hari Besar
Nasional
Peringatan Hari Besar Islam
Operasional Masjid
Operasinal Surau Suluk
dst..............
Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Belanja Modal
Belanja Barang dan Jasa
Inventarisasi jumlah bangunan
dan Tanah Kas Desa
dst...........
Pemberian barang kepada
masyarakat / kelompok
Masyarakat
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Kegiatan........

2.4

Bidang Pemberdayaan
Masyarakat

2.3.1
2.3.1.2

2.3.2
2.3.2.1
2.3.2.2
2.3.2.2.1
2.3.2.2.2
2.3.2.2.3
2.3.2.2.4
2.3.3
2.3.3.1
2.3.3.2
2.3.3.3

75

2.4.1

Kegiatan Pelatihan Kepala Desa


dan Perangkkat Desa

2.4.1.2

Belanja Barang dan Jasa

2.4.2
2.4.2.1
2.4.2.2
2.4.2.2.1
2.4.2.2.2
2.4.2.2.3
2.4.2.2.4
2.4.2.2.5
2.4.3
2.4.3.1
2.4.3.2
2.4.4.

Kegiatan Pemberdayaan
masyarakat terhadap program
PKK
Belanja Modal
dst...................
Belanja Barang dan Jasa
Penunjang kegiatan 10
program pokok PKK
Pertemuan rutin PKK
Transport PKK ke Kecamatan
Transport PKK ke Kabupaten
Kegiatan Pertemuan Rutin
Kader
Kegiatan Pemberdayaan
masyarakat terhadap Karang
Taruna
Belanja Modal
dst...................
Belanja Barang dan Jasa
dst...................
Kegiatan Pemberdayaan
masyarakat terhadap LPMD

2.4.4.1

Belanja Modal
dst...................

2.4.4.2.
2.4.4.2.1
2.4.4.2.2

Belanja Barang Dan Jasa


Operasional LPMD

2.4.5
2.4.51
2.4.5.2
2.4.5.2.1
2.4.5.2.2
2.4.5.2.3
2.4.6

Insentif Pengurus LPMD


dst...
Kegiatan Pemberdayaan
masyarakat terhadap LINMAS
Belanja Modal
dst...................
Belanja Barang Dan Jasa
Operasional LINMAS
Insentif LINMAS P
Pengadaan kaos linmas
dst...................
Kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat terhadap Paud

2.4.6.1

Belanja Modal
dst...................

2.4.6.2

Belanja Barang Dan Jasa


Pengadaan meja kursi guru
PAUD
Pengadaan meja belajar dan
papan tulis PAUD

2.4.6.2.1
2.4.6.2.2

76

2.4.6.2.3
2.4.6.2.4
2.4.8
2.4.8.2

2.4.9
2.4.9.2
2.4.9
2.5
2.5.1
2.5.1.2
2.5.2

Insentif Guru Pos PAUD


dst..............
Kegiatan Peningkatan kualitas
proses Perencanaan Desa
Belanja Barang dan Jasa
Kegiatan Peengelolaan Hutan
Desa dan Hutan
Kemasyarakatan
Belanja Barang dan Jasa
dst...
Bidang Tak Terduga
Kegiatan Kejadian Luar Biasa
Belanja Barang dan Jasa
Kegiatan............
JUMLAH BELANJA
SURPLUS/DEFISIT

3
3.1
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4

3.2
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4

PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiayaan
SILPA
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Kekayaan yang
dipisahkan
Penerimaan Pinjaman
JUMLAH
Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan Dana Cadagan
Penyertaan Modal
Pembayaran Hutang
Pemberian Pinjaman Dana
JUMLAH
.............................., 2015
Kepala Desa.......................
.......................................

77

Lampiran II : Peraturan desa...


Nomor
:
Tanggal

Tahun 2015
................. 1436 h
................ 2015 m

LAPORAN KEKAYAAN MILIK DESA


SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20...
URAIAN

TAHUN N
(Tahun Periode
Pelaporan)

TAHUN N-1
(Tahun
Sebelumnya)

I. ASET DESA
A. ASET LANCAR
1. Kas Desa
a. Uang kas di Bendahara Desa
b. Rekening Kas Desa
2. Piutang
a. Piutang Sewa Tanah
b. Piutang Sewa Gedung
c. dst......
3. Persediaan
a. Kertas Segel
b. Materai
c. dst......
JUMLAH ASET LANCAR
B. ASET TIDAK LANCAR
1. Investasi Permanen
- Penyertaan Modal
Desa

Pemerintah

2. Aset Tetap
- Tanah
- Peralatan dan Mesin
- Gedung dan bangunan
- Jalan, Jaringan dan Instalasi
- dst.......
3. Dana Cadangan
- Dana Cadangan
4. Aset tidak lancar Lainnya

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR


JUMLAH ASET (A + B)
II. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
JUMLAH KEKAYAAN BERSIH( I II )
TANGGAL ..............................
TTD
(KEPALA DESA ..............)
Penjelasan tabel:
78

1. Aset desa adalah barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli desa,
dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
atau perolehan hak lainnya yang sah.
2. Uang kas adalah uang milik Pemerintah Desa, baik yang disimpan di
Bendahara Desa maupun di rekening kas desa.
3. Piutang Desa adalah tagihan uang desa kepada pihak yang mengelola
kekayaan desa, antara lain berupa tanah, gedung yang diharapkan akan
dilunasi dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun anggaran sejak
ditetapkannya kerjasama tersebut.
4. Persediaan adalah suatu kekayaan berupa barang milik pemerintah desa
yang dinilai dengan uang baik berupa uang kertas maupun surat berharga
dalam periode normal, antara lain kertas segel, materai, deposito, giro.
5. Aset Desa tidak lancar meliputi penyertaan modal pemerintah desa dan
aset tetap milik desa antara lain tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, jaringan dan instalasi.
6. Dana cadangan adalah dana yang disisikan untuk menampung kebutuhan
yang memerlukan dana yang relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam
satu tahun anggaran.
7. Kewajiban adalah utang yang timbul karena adanya pinjaman oleh
Pemerintah.
8. Kekayaan bersih adalah selisih antara aset dan kewajiban pemerintah
desa.
Catatan :
Terkait dengan angka 7, bahwa dalam APBDesa khususnya pada
pembiayaan tidak dibuka peluang untuk pinjaman.

79

Lampiran III : Peraturan Desa...


Nomor
:
Tanggal

Tahun 2015
................. 1436 H
................ 2015 M

PROGRAM SEKTORAL DAN PROGRAM DAERAH YANG MASUK KE DESA


Tanggal
Desa
Kecamatan
Kabupaten
No.

Jenis
Kegiatan

:
:
:
:

Lokasi
Kegiatan

Rincian
Kegiatan

Volume

Satuan

Sumber
Dana

Jumlah
(Rp)

Sub Total Jenis Kegiatan (1)

Rp.

Sub Total Jenis Kegiatan (2)

Rp.

Sub Total Jenis Kegiatan (3)

Rp.

Sub Total (4)


Total (1 s/d 4)

Rp.
Rp.
tanggal, ....................
Kepala Desa
(.............................)

BUPATI ROKAN HULU,


BUPATI ROKAN HULU,
Ttd
H. A C H M A D

80

LAMPIRAN V : PERATURAN BUPATI ROKAN HULU


NOMOR
: 12
TAHUN 2015
TANGGAL
28
Rabiul Akhir 1436 H
18
Februari 2015 M

PENATAUSAHAAN PENERIMAAAN DAN PENGELURAN KEUANGAN DESA


A. RENCANA ANGGARAN BIAYA

RENCANA ANGGARAN BIAYA


DESA KECAMATAN .
TAHUN ANGGARAN ................
1. Bidang
: ..............................
2. Kegiatan : ..............................
3. Waktu Pelaksanaan :
Rincian Pendanaan

NO.

URAIAN

VOLUME

HARGA
SATUAN
(Rp.)
4

JUMLAH
(Rp.)
5

JUMLAH (Rp.)
................., tanggal .
Disetujui/mengesahkan
Kepala Desa

Pelaksana Kegiatan

Cara pengisian :
1. Bidang diisi dengan kode rekening berdasarkan klasifikasi kelompok belanja
desa.
2. Kegiatan diisi dengan kode rekening sesuai dengan urutan kegiatan dalam
APBDesa.
3. kolom 1 diisi dengan nomor urut
4. kolom 2 diisi dengan uraian berupa rincian kebutuhan dalam kegiatan.
5. kolom 3 diisi dengan volume dapat berupa jumlah orang/barang.
6. kolom 4 diisi dengan harga satuan yang merupakan besaran untuk membayar
orang/barang
7. kolom 5 diisi dengan jumlah perkalian antara kolom 3 dengan kolom 4.

81

B.

FORMAT BUKU KAS PEMBANTU KEGIATAN


BUKU KAS PEMBANTU KEGIATAN
DESA.. KECAMATAN..
TAHUN ANGGARAN.

1. Bidang :
2. Kegiatan :

No

Tanggal

Uraian


Pinda
han Jumlah
dari
halaman
sebelumnya

Jumla
h

Total
Penerimaan

Pene

Penge
rimaan
luaran(Rp.)
(Rp.)

No

D
S

B
mor Bukti

B
ari
wadaya
elanja
elanja
Bendah Masyara
Barang
Modal
ara
kat
dan Jasa
3

J
S
umlah
aldo
Pengemb
Kas
alian ke
(Rp.)
Bendaha
ra

Total Pengeluaran

Total
Pengeluaran + Saldo
Kas
Desa..
.,Tanggal

Pelaksana Kegiatan

+
Cara pengisian:
1. Bidang diisi berdasarkan klasifikasi kelompok.
2. Kegiatan diisi sesuai dengan yang ditetapkan dalam APBDesa.
3. Kolom 1 diisi dengan nomor urut.
4. Kolom 2 diisi dengan tanggal transaksi.
5. Kolom 3 diisi dengan uraian transaksi.
6. Kolom 4 diisi dengan jumlah rupiah yang diterima bendahara.
7. Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah yang diterima dari masyarakat.
8. Kolom 6 diisi dengan nomor bukti transaksi.
9. Kolom 7 diisi dengan jenis pengeluaran belanja barang dan jasa.
10. Kolom 8 diisi dengan jenis pengeluaran belanja modal.
11. Kolom 9 diisi dengan jumlah rupiah yang dikembalikan kepada bendahara.
12. Kolom 10 diisi dengan jumlah saldo kas dalam rupiah.

82

C.

FORMAT SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)


SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN ( SPP )
DESA KECAMATAN .
TAHUN ANGGARAN ................

1. Bidang
: ..............................
2. Kegiatan : ..............................
3. Waktu Pelaksanaan :
Rincian Pendanaan
NO.

URAIAN

:
PAGU
ANGGARAN
(Rp.)

PENCAIRAN
S.D. YG
LALU
(Rp.)

PERMINTAAN
SEKARANG
(Rp.)

JUMLAH
SAMPAI
SAAT INI
(Rp.)

SISA
DANA
(Rp.)

JUMLAH
................., tanggal .
Telah dilakukan verifikasi
Sekretaris Desa

Pelaksana Kegiatan

Setujui untuk dibayarkan


Kepala Desa

Telah dibayar lunas


Bendahara

Petunjuk pengisian:
1. Bidang diisi dengan kode rekening berdasarkan klasifikasi kelompok
belanja desa.
2. Kegiatan diisi dengan kode rekening sesuai dengan urutan kegiatan
dalam APBDesa.
3. Kolom 1 dengan nomor urut.
4. Kolom 2 diisi dengan rincian penggunaan dana sesuai rencana kegiatan.
5. Kolom 3 diisi dengan rincian pagu dana sesuai dengan rencana kegiatan.
6. Kolom 4 diisi dengan rincian jumlah anggaran yang telah dibayar
sebelumnya.
7. Kolom 5 diisi dengan rincian yang dimintakan untuk dibayar.
8. Kolom 6 diisi dengan jumlah permintaan dana sampai saat ini.
9. Kolom 7 disi dengan sisa anggaran.

83

D.

FORMAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB BELANJA


PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB BELANJA
DESA KECAMATAN .
TAHUN ANGGARAN ................

1. Bidang
: ..............................
2. Kegiatan : ..............................
NO.

PENERIMA

URAIAN

JUMLAH
(Rp.)
4

JUMLAH (Rp.)
Bukti-bukti pengeluaran atau belanja tersebut diatas sebagai terlampir, untuk
kelengkapan administrasi dan pemerikasaan sesuai peraturan perundangundangan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
............................,tanggal ..................................
Pelaksana Kegiatan

..........................................................

84

E.

BUKU KAS UMUM


BUKU KAS UMUM
DESA KECAMATAN .
TAHUN ANGGARAN .......................

No.

Tgl.

KODE REKENING

URAIAN

JUMLAH

PENERIMA
AN
(Rp.)

PENGELU
ARAN
(Rp.)

NO
BUKTI

Rp.

MLAH
PENGELU
ARAN
KOMULA
TIF
8

Rp.

., tanggal
MENGETAHUI
KEPALA DESA,

BENDAHARA DESA,

..
.
Cara Pengisian :
Kolom 1diisi dengan nomor urut penerima kas atau pengeluaran kas
Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan kas atau pengeluaran kas
Kolom 3 diisi dengan kode rekening penerimaan kas atau pengeluaran kas
Kolom 4 diisi dengan uraian transaksi penerimaan kas atau pengeluaran kas
Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah penerimaan kas
Kolom 6 diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran kas
Kolom 7 diisi dengan nomor bukti transaksi
Kolom 8 diisi dengan penjumlahan komulatif pengeluaran kas
Kolom 9 diisi dengan saldo kas.
Catatan :
sebelum ditandatangani Kepala Desa wajib di periksa dan di paraf oleh
Sekretaris Desa.

85

SALDO

F.

BUKU KAS PEMBANTU PAJAK


BUKU KAS PEMBANTU PAJAK
DESA KECAMATAN .
TAHUN ANGGARAN ........
No
.
1

TANGGAL

URAIAN

PEMOTONGAN
(Rp.)
4

PENYETORAN
(Rp.)

SALDO
(Rp.)
5

JUMLAH
., tanggal
MENGETAHUI
KEPALA DESA,

BENDAHARA DESA,

Cara Pengisian :
Kolom 1diisi dengan nomor urut penerimaan atau pengeluaran kas pengeluaran
Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran kas pengeluaran
Kolom 3 diisi dengan uraian penerimaan kas atau pengeluaran kas
Kolom 4 diisi dengan jumlah rupiah penerimaan kas.
Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran kas.
Kolom 6 diisi dengan saldo buku kas bendahara.

86

G.

BUKU BANK DESA


BUKU BANK DESA
DESA KECAMATAN .
TAHUN ANGGARAN .........

No
.
1

Tan
ggal
tran
saks
i
2

Uraian
transak
si
3

BULAN

BANK CABANG

REK. NO.
:
Pemasukan
Bukti
Setor
Bunga
transaks
an
bank
i
(rp.)
(rp.)
4

Pengeluaran
Biaya
Penar Paj
adminis
ikan
ak
trasi
(rp.)
(rp.)
(rp.)
7
8
9

SALD
O
10

TOTAL TRANSAKSI BULAN INI


TOTAL
TRANSAKSI
KUMULATIF
., tanggal
MENGETAHUI

BENDAHARA DESA,

KEPALA DESA,
..

Cara Pengisian :
Kolom 1diisi dengan nomor urut pemasukan dan pengeluarandengan Bank.
Kolom 2 diisi dengan tanggal transaksi Bank.
Kolom 3 diisi dengan uraian transaksipemasukan dan pengeluaran.
Kolom 4 diisi dengan bukti transaksi.
Kolom 5 diisi dengan pemasukan jumlah setoran.
Kolom 6 diisi dengan pemasukan jumlah bunga bank..
Kolom 7 diisi dengan pengeluaran jumlah penarikan.
Kolom 8 diisi dengan pengeluaran jumlah pajak.
Kolom 9 diisi dengan pengeluaran biaya administrasi.
Kolom 10 diisi dengan saldo Bank.

87

H.

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN

Kode
Rek.

Uraian

Angg
aran

Realisasi
keuangan
Reali
SPJ
sasi

Realisasi
Fisik %
Reali
Target
sasi

Saldo

Ket

Pendapatan
PADes
Transper
Dana Desa
Bagi
Hasil
Pajak
- Alokasi Dana
Desa
- Bantuan
Pem.
Propinsi
- Bantuan
Pem.
Kabupaten
3 Lain-lain
II
Belanja
1 Bid.Penyelen
garaan
Pemerintah
Desa
2 Bid.
Pelaksanaan
Pembangu
nan
3 Bid.Pembina
an
Masyarakat
4 Bid.
Pemberdaya
an
Masyarakat
5 Bid.
Takterduga
Jumlah
1
2
-

..,.20
Kepala Desa..

88

I.

REGISTER PENUTUPAN KAS


REGISTER PENUTUPAN KAS

Tanggal Penutupan Kas


Nama Penutupan Kas/Pemegang Kas
Tanggal Penutupan Kas Bulan Lalu
Jumlah Penerimaan
Jumlah Pengeluaran

:
:
:
:Rp.
:Rp

Saldo Buku
Saldo Kas

:.
:..

Terdiri dari:
1. Lembar Uang Kertas @ Rp. 100.000,-

: ..Lembar

Lembar Uang Kertas @ Rp. 50.000,:.Lembar


Lembar Uang Kertas @ Rp. 20.000,:.Lembar
Lembar Uang Kertas @ Rp. 10.000,:.Lembar
Lembar Uang Kertas @ Rp. 5.000,:.Lembar
Lembar Uang Kertas @ Rp. 2.000,:.Lembar
Lembar Uang Kertas @ Rp. 1.000,:.Lembar

2. Keping Uang Logam @ 1.000,:..Keping

:Rp..
:Rp
:Rp
:Rp
:Rp
:Rp
:Rp
:Rp..

Keping Uang Logam @ 5.00,:Keping


:Rp
Keping Uang Logam @ 2.00,:Keping
:Rp
Keping Uang Logam @ 1.00,:Keping
:Rp
Keping Uang Logam @
50,:Keping
:Rp
3. Ordonasi/ SPM/SPP/Wesel

Cek, Saldo Bank, Matrai dan Sebagainya :Rp

J u m l a h.
Rp..

Perbedaan Kas
:..

Penjelasan Mengenai perbedaan Kas .


Mengetahui:
Kepala Desa.

Desa,2015
Bendahara

BUPATI ROKAN HULU,


ttd
H. A C H M A D

89

Anda mungkin juga menyukai