2016
senyawa
senyawa
yang
memiliki
ikatan
tunggal
yang
berbentuk siklis
6. Menjelaskan sifat fisika dan kimia senyawa yang memiliki
isomer geometris
7. Menganalisis, mengevaluasi konsep dan menyusun peta
konsep yang terdapat dalam ajar isomer konformasi dan
geometeris
Bahan Ajar 2
2016
A. Pendahuluan
Stereokimia merupakan suatu kajian tentang aspek-aspek statis dan
dinamis dari bentuk 3-dimensi suatu molekul. Stereokimia merupakan
pengetahuan yang menfasilitasi suatu dasar untuk memahami struktur,
mekanisme reaksi, dan produk sintesis dalam kimia organik. Stereoisomer
dapat didefinisikan sebagai berikut: Stereoisomers are isomers with the
same constitution, but differ in the arrangement of their atoms in space.
They may have different physical and chemical properties. Stereoisomers
can be defined further into conformers and configurational isomers.
Makna dari pernyataan tersebut yaitu stereoisomer merupakan isomer
yang sama dengan seperti isomer konstitusi (rangka), namun berbeda
dalam susunan atom/gugus atomnya yang dalam bentuk ruang. Senyawa
yang memiliki stereoisomer umumnya memiliki sifat fisik dan kimia yang
berbeda. Stereoisomer dapat didefinisikan lebih lanjut menjadi konformer
dan isomer konfigurasi.
konformasi yang berbeda, butena dengan rumus molekul C4H8 seperti 2butena yang memiliki struktur molekul CH3-CH = CHCH3 akan memiliki
konfigurasi geometris yang berbeda seperti cis-trans, sedangkan 2butanol C4H9OH dengan struktur molekul CH3-CH2-HC*(OH)-CH3 yang
memiliki atom C* kiral, dapat membentuk isomer optik (R)-2-butanol atau
(S)-2-butanol.
Berdasarkan
kajian
dari
beberapa
literatur,
stereoisomer
dapat
dan
mengelompokan
isomer
optik.
stereoisomer
Namun
demikian
menjadi dua
ada
kelompok
juga
yaitu
literatur
isomer
Bahan Ajar 2
2016
isomer optik.
B. Isomer Konformasi (Conformational Isomers)
Isomer konformasi merupakan isomer yang
orientasi ruangnya berbeda akibat dari
Rotasi yang terjadi pada atom karbon dengan hibridisasi sp3. Csp3 Csp3
akan berotasi sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat
energinya
yang
mekanisme, dan
berdampak
pada
kestabilan
sementara
molekul,
konformasi tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain pada suhu
kamar tetapi memiliki sifat fisik dan kimia yang tidak identik, seperti
tingkat energi dan hasil reaksi.
Bahan Ajar 2
2016
Etana dapat digambarkan dalam proyeksi Newman maupun kudakuda normal, di mana molekul dsepanjang ikatan antara dua atom
karbon Csp3 Csp3. Ikatan
direpresentasikan
dalam bentuk
berputar dengan sudut putar 60o, maka akan diperoleh dua bentuk
yaitu goyang (staggered) dan eklips (eclipsed). Konformasi bentuk
goyang (Staggered) merupakan suatu konformasi yang memiliki
energi rendah di mana ikatan
berdekatan saling menjauh
antar
Bahan Ajar 2
2016
saling selaras (0o sudut dihedral) lainnya. Dari kedua perbedaan dari
kedua bentuk tersebut mengakibatkan terjadinya perbedaan energi
pada senyawa etana, CH3-CH3 seperti terlihat pada gambar 3 di
bawah ini.
jumlah anggota atom karbon (C) yang lebih tinggi daripada etana.
Rumus molekul propana (CH3 - CH2 - CH3) juga memiliki dua
konformasi ekstrim yaitu eklips (eclipsed) dan goyang (staggered),
hambatan energi di propana sebesar 14kJ.mol-1, yang sedikit lebih
tinggi dari
Bahan Ajar 2
Bila atom
2016
bawah ini.
Bahan Ajar 2
2016
struktur cincin yang paling stabil, dengan sudut ikatan 108o (seperti
pentagon biasa) sedangkan sikloheksana, dengan sudut ikatan 120o,
akan tetapi kenyataan bentuk ini kurang stabil.
lebih
kurang
stabil,
seperti
senyawa
siklopropana
von Baeyer
mendekati
sudut Csp3
gugus
CH2
pada
senyawa
sikloalkana
akan
Bahan Ajar 2
2016
dengan
Bahan Ajar 2
2016
b. Siklobutana.
c. Siklopentana
(Cyclopentane).
Siklopentana
bila
membentuk
konformasi planar menurut Baeyer akan ada torsi yang cukup besar
regangan. Hal ini disebabkan oleh adanya interaksi eklips atom H-H
sebanyak 10 H. Siklo pentane agar membentuk struktur yang stabil,
maka
siklopentana
akan
berbentuk
amplop
(Envelope)
dan
Bahan Ajar 2
2016
Bentuk
dari
struktur
molekul
sikloheksana
akan
Bahan Ajar 2
2016
bentuk
konformasi
akan
memiliki
bentuk-bentuk
konformasi
tertentu
Bahan Ajar 2
Analisis
konformasi
(Monosubstituted
dari
Cyclohexanes)
monosubtitusi
sikoheksana
paling
yaitu
2016
stabil
yang
memiliki substituen
2) Sikloheksana Disubtitusi
Bahan Ajar 2
terdisubstitusi
cis
dan
trans
merupakan
2016
bentuk
isomer
diklorosikloheksana,
(b)
senyawa
1,3-dimetil
kedua bentuk
13
Bahan Ajar 2
2016
14
Bahan Ajar 2
2016
cis-trans
isomer bila: (1) alkena dengan unit C = CH2 tidak dapat membentuk
isomer cis-trans; (2) Alkena dengan unit C = CX2, di mana dua
kelompok X adalah gugus atom sama, bukan merupakan isomer cistrans; (3) Alkena dari tipe X-CH = CH-X dinyatakan sebagai isomer
cis dan trans. Cis jika dua kelompok X berada di sisi yang sama dari
ikatan rangkap karbon-karbon, dan trans jika dua kelompok X
berada di sisi berlawanan dari ikatan rangkap karbon-karbon.
Gambar 20. Dua senyawa yang membentuk isomer cis dan trans
Senyawa yang berisomer trans biasanya lebih stabil daripada
isomer cis, karena pada posisi trans gugus atom yang besar saling
menjauh, sehingga rintang sterik dapat terkurangi.
15
Bahan Ajar 2
2016
Penamaan untuk cis/trans harus mengikuti aturan Chan-InlogPrelog (CIP) berdasarkan skala prioritas, seperti beberapa contoh di
bawah ini.
a. Senyawa dengan rumus molekul C2H2Br2 (1,2-dibromoetana)
Atom Br memiliki skala prioritas dari pada atom H, sehingga
atom Br dengan atom Br yang bersama-sama disebut cis
sedangkan atom Br yang berseberangan disebut trans.
16
Bahan Ajar 2
2016
pada senyawa yang memiliki 2 atau lebih yang memiliki ikatan atom
karbon ikatan rangkap seperti pada contoh di bawah ini
17
Bahan Ajar 2
2016
adalah nol
18
Bahan Ajar 2
2016
trans mampu berikan lebih erat, dan berada pada kedaan padat dalam
kondisi normal.
karena ikatan
ganda yang memegang karbon lainnya harus diam. Hal ini tidak
mungkin karena adanya ikatan pi.
19
Bahan Ajar 2
2016
Gambar 26. Beberapa perbedaan sifat fisik (titik didih dan titik leleh)
senyawa
yang memiliki isomer geomeris cis/trans
Perhatikan asambutedioat pada gambar 27 di bawah ini, marilah
kita perhatikan senyawa yang memiliki rumus molekul (C4H4O4) yang
memiliki atom 4 atom C dimana terdapat ikatan rangkap C = C pada
atom C2 dan C3 dan dua gugus asam karboksilat (COOH).
20
Bahan Ajar 2
2016
tinggi. Dampak yang sama perbedaan titik leleh dan titik didik pada
isomer cis-trans juga dapat dilihat pada isomer cis-trans dari senyawa
2-butena,
bawah ini.
Tabel 5. Perbedaan titik leleh dan titik lebur dari senyawa 2-butena
Isomer
cis-2- butena
trans-2butena
Titik leleh
(C)
-139
-106
Bahan Ajar 2
2016
Bahan Ajar 2
2016
mungkin
berpikir
bahwa
argumen
yang
sama
akan
menyebabkan titik lebur/titik leleh yang lebih tinggi untuk isomer cis
juga, tetapi ada faktor penting lain yang beroperasi. Agar gaya
antarmolekul untuk bekerja dengan baik, molekul harus mampu
merapat secara bersama-sama dalam keadaan padat.
Kerapatan isomer trans lebih baik daripada isomer cis. isomer cis
yang berbentuk "U"
isomer trans yang berbentuk lurus. Isomer cis miskin dalam kemasan
berarti bahwa gaya antarmolekul yang tidak efektif seperti yang
seharusnya dan lebih sedikit energi yang diperlukan untuk mencairkan
molekul sehingga titik lebur isomer cis menjadi relatif lebih rendah.
2. Aturan untuk (E) dan (Z)
Suatu senyawa hidrokarbon tidak jenuh (alkena) bila memiliki 3
atau
23
Bahan Ajar 2
2016
Cl
Br
17
35
53 nomer atom
Skala prioritas
b. Jika atom-atom yang diikat merupakan isotop satu sama lainnya,
maka Isotop dengan nomer massa tinggi memperoleh skala prioritas
1
H (12D)
H (13T)
Skala Prioritas
c. Atom-atom yang terikat pada ikatan rangkap dua atau tiga diberikan
kesetaraan dengan ikatan tunggal, sehingga atom-atom itu dapat
diberlakukan
sebagai
gugus
yang
berikatan
tunggal
dalam
No
Struktur
Untuk penentuan
prioritas setara
dengan
R - C=O
R
RC=O
O
RCO
R
O
24
Bahan Ajar 2
OH
3
RCN
R2C = CR2
R C6H5
2016
R C O-C
OH
N
R C N-C
N
C
C
R2 C - CR2
R C12
O
-CH=CHR2;
-R-C6H5
-CN;
-CH2OH; -CH;
-C -; -C- OH
25
Bahan Ajar 2
fluoro,
2016
gugus
Daftar Pustaka
Alinger NL, 1986, Organic Chemistry, Second Edition, Worth Publisher, Ins,
USA.
Ernest L. Eliel and Samuel H. Wilen, Stereochemistry of Organic
Compounds(Wiley Interscience 1994), pp.52-53
Fessenden RJ and JS. Fessenden, 1994, Kimia Organik Jilid 1 dan 2, Edisi
ketiga, Alih bahasa Oleh A Hadyana Pudjaatmaka, Erlangga, Jakarta.
26
Bahan Ajar 2
2016
konsep
utama,
superordinat,
ordinat,
subordinat,
urgen
tersebut
subyang
dengan
27