Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

MOPY MOLEN CRISPY

DISUSUN OLEH :

AGUSTIN WINDAYANI P 15030234010

DAMAR AGUNG T 15030234033

APRITA ERIN W 15030234047

KIMIA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2016
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan lingkungan maka orang
sekarangmulai berhati-hati dalam memilih dan membeli sesuatu. Salah satu hal
dimana orangsangat hati-hati dan teliti sekali dalam memilih dan membeli adalah
ketika membelimakanan.
Zaman dulu orang membeli makanan hanya berpedoman pada rasanya
yangenak dan murah, ini terutama bagi kalangan masyarakat menengah ke
bawah.Duahal inilah yang menjadi prioritas utama dalam membeli makanan.
Mereka tidakbegitu memikirkan kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung
didalam makananyang mereka beli.
Dewasa ini, bisnis kuliner menjadi salah satu bentuk bisnis yang
menjanjikan. Berbagai macam jenis makanan bermunculan dengan ragam
kreatifitas yang menarik. Makanan biasa dikreasikan menjadi makanan yang
memiliki cita rasa dan nilai jual tinggi. Salah satu makanan biasa yang sering kita
temui adalah pisang dengankandungan protein yang tinggi. Namun, masyarakat
mulai jenuh dengan bentuk dan rasa pisang yang biasa-biasa saja, tidak adanya
inovasi.
Untuk itu, diperlukan inovasi baru dalam mengolah pisang tersebut
sehinggapenyajiannya tidak monoton. Kami mencoba mengkreasikan pisang
tersebut denganmengolahnya menjadi molen dengan taburan crispy yang sehat,
bergizi, serta rasa yang mampu mengundang selera.

B. Justifikasi Pemilihan Obyek Usaha


Alasan kami menawarkan produk ini adalah karena saat ini semakin banyak
masyarakat yang menderita stroke, stroke merupakan salah satu penyebab kematian
terbesar saat ini. Oleh karena itu masyarakat beralih pada makanan yang tinggi
kalium seperti pisang. Namun masyarakat memandang pisang itu sebagai makanan
yang tidak menarik dari rasa maupun bentuknya. Padahal,pisang merupakan makanan
yang memiliki gizi tinggi, seperti protein, lemak, karbohidrat, kalori dan mineral,
fosfor, vitamin C dan B6, kalium, kalsium, magnesium, dan mangan. Dan yang paling
penting, dengan kandungan sekitar 1%lemak, jadi tidak mengandung kolestrol dan
natrium, sehingga sangat aman bagi kesehatan jantung. Selain itu, pisangsebagai
makanan pembuka saat makan pagi, makan siang, dan makan malam karena
mengandung kalium guna mengurangi kemungkinan pembekuan darah di otak sekitar
21%.
Sebagian besar masyarakat Indonesia belum mengetahui cara mengolah pisang
yang lebih menarik, biasanya mereka hanya mengolah pisang dengan cara di bentuk
molen dan digoreng. Sehingga ada rasa bosan dan malas untuk mengkonsumsi
makanan sehat ini. Untuk itu kami menciptakan kreasi baru dari pisang yaitu molen
crispy. Makanan ini bisa dijadikan camilan santai maupun sarapan.
C. Tujuan
1. Mendapatkan keuntungan dari produk ini
2. Membudayakan makanan sehat
3. Membuat produk makanan yang mempunyai inovasi baru dan disukai
seluruh kalangan masyarakat
4. Menjual produk dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas dan
rasa yang memukau.
5. Menjadi salah satu usaha kuliner yang sukses di Surabaya dengan omset
yangtinggi sehingga dapat membuka banyak cabang di Indonesia dan
menampungbanyak karyawan.

BAB II
ANALISIS PRODUK

A. Gambaran Produk
Dengan mengacu pada persoalan di atas kami memberikan suatu inovasi
di bidang kuliner. Produk yang kami tawarkanadalah MOPY (Molen Crispy)
yaitu camilan baru yang sehat dan bergizi berbahan dasar pisangyang dikombinasikan
dengan beraneka rasa dari selai pilihan lalu diolah dengan bahan-bahan pilihan serta
dibuat lebih menarik agar memiliki daya jual yang tinggi dan mampu bersaing dengan
produk sejenis lainnya. Produkini berbentuk menyerupai risol dan rasa pisang yang
unik dikemas dalam bentuk molen.
Molen Crispy ini dapat dikonsumsi sebagai camilan saat santai maupun untuk
sarapan. Molen Crispy ini tidak memakai bahan pengawet sehngga mampu bertahan
selama kurang lebih satu bulan(jika dalam keadaan belum digoreng dan disimpan
di lemari es).Tidak hanya menjual molen crispy, kami juga menjual minuman yaitu
Teh JAVANA (kemasan botol).

B. Keunggulan Produk
Berikut ini keunggulan dari Molen Crispy yang kami tawarkan:
1. Berbahan dasar pisang dan selai
2. Camilan baik untuk kesehatan
3. Tidak mengandung bahan pengawet
4. Harga terjangkau
5. Praktis, mudah, dan hemat

C. Keterkaitan dengan produk lain termasuk perolehan bahan baku


Pembelian buah pisang di pasar Mangga Dua yang terletak dekat dengan
daerah Prapen yang menjadi pusat produksi camilan MOPY. Sedangkan untuk bahan
adonan, pembelian di toko bahan kue dan roti BM di daerah Bendul Merisi. Bahan
yang dipilih dengan kualitas baik yang akan diolah dengan cara yang higenis
membuat camilan ini tetap baik dan sehat hingga ke tangan konsumen.

BAB III
ANALISIS PRODUKSI

A. Bahan baku, Bahan penolong, dan Peralatan yang digunakan


1. Alat
Alat yang digunakan untuk membuat Molen Crispy diantaranya :
Baskom sedang
Sarung tangan plastik
Wajan
Spatula
Pisau
Talenan
Gilingan kayu
Solet
Sendok

2. Bahan
Pisang
Tepung terigu
Tepung panir
Selai coklat
Selai stroberi
Selai melon
Selai blueberry
Mentega Amanda
Garam
Gula
Minyak goreng

B. Pasokan Bahan Baku


Pembelian buah pisang di pasar Mangga Dua yang terletak dekat dengan
daerah Prapen yang menjadi pusat produksi camilan MOPY. Sedangkan untuk bahan
adonan, pembelian di toko bahan kue dan roti BM di daerah Bendul Merisi. Bahan
yang dipilih dengan kualitas baik yang akan diolah dengan cara yang higenis
membuat camilan ini tetap baik dan sehat hingga ke tangan konsumen.

C. Proses Produksi
Langkah pertama yang dilakukan adalah meniapkan alat dan bahan yang diperlukan.
Adapun langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut :
1. Timbang semua bahan adonan yang diperlukan sesuai dengan jumlah pisang
yang tersedia.
2. Kupas kulit pisang dari buahnya.
3. Masukkan semua bahan adonan dalam baskom (Tepung terigu, mentega
Amanda, garam, dan gula).
4. Campur dna aduk semua bahan adonan hingga bertekstur kalis.
5. Ambil adonan kurang lebih 50 gram, bentuk bulat-bulat, lalu pipihkan dengan
penggiling kayu.
6. Diisi dengan pisang dan selai lalu digulung di atas telenan.
7. Dicelupkan di adonan pencelup (tepung terigu, air, dan garam) lalu guling-
gulingkan di atas tepung panir. (lakukan hal yang sama sampai buah pisang
dan adonan habis)
8. Goreng hingga warna kuning keemasan, angkat dan tiriskan.
9. MOPY siap disajikan.

D. Rencana Produksi
Tempat produksi akan dilaksanakan di Jl.Kyai Abdullah No. 29 Prapen, Surabaya.
Proses produksi yang akan dilakukan adalah pengumpulan bahan baku, proses
pembuatan sampai pengepakan.

BAB IV
ANALISIS PASAR

A. Profil Konsumen
Di era kompetitif saat ini persaingan semakin ketat sehingga dibutuhkan
beberapa inovasi dalam berbisnis, salah satunya adalah dengan memberikan sedikit
sentuhan pada desain rasaMolen Crispy yang kami buat agar memberikan kesan
menarik pada konsumen. Dengan banyaknya aktivitas warga perkotaan maka mereka
tidak mempunyai waktu yang banyak dalam menyajikan makan untuk keluarga
mereka, oleh karena itu kami membuat Molen Crispy yang instan tinggal digoreng
dengan rasa yang tidak kalah enaknya dengan makanan-makanan berbahan baku
pisang sejenisnya dan dengan biaya yang relatif terjangkau oleh kalangan masyarakat.
Sasaran utama produk MOPY (Molen Crispy)ini adalah masyarakat,
terutama menengah ke bawah yang dari segi ekonomi masih kurang tapi memerlukan
asupan gizi yang cukup maka kami berinovasi mengolah bahan baku yang sederhana
agar mendapat kesan menarik bagi konsumen. Apalagi bagi mereka yang mempunyai
kesibukan di luar rumah, karena mereka tidak mempunyai waktu luang untuk
memasak. Sekarang ini makanan instan banyak dicari oleh setiap lembaga
masyarakat.

B. Potensi dan Segmentasi Pasar


1. Potensi
Produk ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan, karena
makananini sangat dikenal dan harganya yang ekonomis serta dapat
dinikmati oleh semua kalangan. MOPY (Molen Crispy) ini mampu bertahan
selama kurang lebih 3 hari(disimpan di freezer sebelum digoreng).
2. Segmentasi
Segmen pasar MOPY (Molen Crispy) adalah masyarakat menengah ke
bawah karena dari segi ekonomi mereka yang masih rendah, tetapi membutuhkan
asupan gizi yang tinggi

C. Pesaing dan Peluang Pasar


1. Pesaing Pasar
Industri nugget di Indonesia menembus pasaran yang menjanjikan bagi para
pengusahanya sehingga mereka terus mengembangkan usahanya di kota-kota
besar sampai ke daerah-daerah. Konsumsi molen di Indonesia cukup tinggi karena
molenmerupakan makanan instan yang siap saji, mudah didapat, praktis, dan
bergizi.
Melihat potensi pasar tersebut, masih sedikit industri yang bergerak dalam
bidang molen yang berbahan dasar pisang, apalagimolen crispy yang harganya
murah terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah terutama kalangan
Mahasiswa.

2. Peluang Pasar
Kesibukan merupakan rutinitas warga perkotaan yang mayoritas mereka
berangkat pagi pulang petang sehingga mereka butuh makanan instan siap saji
untuk anak-anaknya, suami dan istri untuk bekal ke sekolah dan kantor. Apalagi
para mahasiswa yang merantau dan tidak ada banyak waktu untuk memasak.
Kebutuhan akan gizi serta ditambah lagi kesadaran akan kebutuhan gizi semakin
tinggi maka setiap masyarakat mulai pilah pilih dalam segi makanan, terutama
yang mereka utamakan adalah makanansehat dan bergizi untuk memenuhi
kebutuhan gizi setiap hari. Dalam makanan olahan yang kami buat dari bahan
baku pisangsangat banyak kandungan gizi yang terdapat di dalamnya yang sangat
baik bagi kesehatan.

D. Media Promosi
Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat
mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Kami melakukan
promosiproduk kami pada tahap awal melalui mulut ke mulut. Selanjutnya
dilakukan jugapromosi melalui media sosial yang kini marak di dunia maya, seperti
Facebook, Twitter, BBM, Whatsapp, Line, Instagram, dll. Selain itu kami juga
menggunakan media cetak seperti brosur.

E. Target dan Rencana Penjualan


Target Penjualan kami adalah civitas akademi di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam khusunya di Jurusan Kimia. Rencana penjualan kami yaitu
menjual MOPY Molen Crispy dan Teh Javana. Modal yang kami sediakan untuk
usaha ini adalah Rp. Rp 88.500 untuk 2 kali penjualan dengan target penjualan
mendapatkan laba kotor Rp Rp 80.000 untuk tiap satu kali penjualan. Laba yang kami
dapatkan ini untuk 2 kali penjualan atau 1 kali produksi . Sehingga jika total berjualan
9 kali maka kita akan mendapatkan Laba kotor sebesar Rp Rp 720.000 dan Laba
bersih sebesar Rp Rp. 256.000

F. Strategi Pemasaran yang akan Diterapkan


Strategi pemasaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Penetapan harga
Harga jual produk berdasarkan perbandingan harga pasar berkisar Rp 2.000,00
2. Kuantitas produk
Kuantitas produk disesuaikan dengan jumlah permintaan sehingga tidak terjadi
kelebihan jumlah produksi.
3. Pengembangan produk
Untuk pengembangan lebih lanjut, kami akan menawarkan MOPY (MOlen
crisPY) dengan rasa yang lebih bervariasi seperti tuna, daging ayam, daging sapi,
dan lain sebagainya.
4. Brand Image
Merek dagang produk akan lebih dikenal oleh masyarakat melalui bazar, door to
door, dan media sosial.
5. Kepercayaan
Kami membangun kepercayaan dengan meyakinkan konsumen dengan tampilan
produk yang menarik dan bersih.
6. Tempat dan lokasi
Kami memilih lokasi yang strategis untuk proses produksi dan memasarkan
produk ke tempat-tempat yang mudah dijangkau oleh orang banyak.
7. Kerjasama
Melakukan kerjasama dengan pihak kampus terutama jurusan yang mengadakan
kegiatan kewirausahaan.
BAB V
ANALISIS KEUANGAN

A. Investasi yang Diperlukan (kebutuhan modal disertai perhitungannya)


1. Biaya Tetap (Fixed cost)
Dibawah ini merupakan alat-alat yang kami gunakan

No. Nama Barang Jumlah barang Harga Satuan Jumlah Harga


1. Tabung gas LPG 3 Kg 1 buah Rp 17.000 Rp 17.000
Total Rp 17.000

2. Biaya Variabel (variable cost) per produksi (2 kali penjualan, setiap penjualan
memasarkan 20 buah)

No. Nama Bahan Jumlah barang Jumlah Harga


1. Buah pisang 1 cengkeh (40 buah) Rp 10.000
2. Selai coklat Kg Rp 4.000
3. Selai stroberi Kg Rp 4.000
4. Selai melon Kg Rp 4.000
5. Selai blueberry Kg Rp 4.000
6. Tepung panir Kg Rp 5.000
7. Tepung terigu Kg Rp 2.000
8. Mentega Amanda Kg Rp 4.000
9. Garam 1 sdm Rp 250
10. Gula 1 sdt Rp 250
11. Minyak goreng L Rp 6.000
12. Plastik pembungkus 40 buah Rp 1.600
Total Rp 45.100

3. Modal Teh JAVANA


Teh Javana per botol @2200 x 12 = Rp 26.400

Total modal = MOPY + Teh JAVANA


= Rp 62.100 + Rp 26.400
= Rp 88.500

B. Penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP)


1. MOPY
HPP = Biaya produksi : jumlah produksi
= Rp 45.100 : 44 buah
= Rp 1.025 dibulatkan menjadi Rp 1.000

Laba = HPPx 50%


= Rp 1.025 x 50%
= Rp 512,5 dibulatkan menjadi Rp 500

Harga Jual = HPP + Laba


= Rp 1.025 + Rp 512,5
= Rp 1.537,5 dibulatkan menjadi Rp 1.500

Kelompok kami bersepakat menjual dengan harga Rp 2000 karena termasuk harga
normal di pasaran dan sesuai dengan ukuran produk.

2. Teh JAVANA
Harga Beli 1 kardus (12 buah) : Rp 26.400,00
Harga 1 botol = Rp 26.400,00 : 12
= Rp 2.200,00

Harga jual 1 botol = Rp 3.000,00

Laba : Harga Jual Harga Beli

= Rp 3.000,00 - Rp 2.200,00

= Rp 800,00

C. Rencana dan Neraca Awal


1. Pendapatan per hari (22 buah MOPY yang dipasarkan)
Jumlah produksi x harga x 1 hari = 22 x Rp 2.000 x 1 hari = Rp 44.000
Jumlah penjualan teh JAVANA = 12 x Rp 3.000,00 x 1 hari = Rp 36.000
Total = Pendapatan MOPY + Pendapatan teh JAVANA
= Rp 44.000 + Rp 36.000
= Rp 80.000

2. Pendapatan selama 9 hari penjualan


Jumlah produksi x harga x 9 hari = 22 x Rp 2.000 x 9 hari = Rp 396.000
Jumlah penjualan teh JAVANA = 12 x Rp 3.000,00 x 9 hari = Rp 324.000
Total = Pendapatan MOPY + Pendapatan teh JAVANA
= Rp 396.000 + Rp 324.000
= Rp 720.000

D. Rencana Laporan Laba/Rugi


1. MOPY
= Pendapatan selama 9 hari penjualan (biaya variable x 5 kali produksi)
= Rp 396.000 (Rp 45.100 x 5)
= Rp 396.000 Rp 225.500
= Rp 170.500

2. Teh JAVANA
= Pendapatan selama 9 hari penjualan (harga beli 1 kardus x 9 kali penjualan)
= Rp 324.000 Rp 238.500
= Rp 85.500

Total Laba:
= MOPY + teh JAVANA
= Rp 170.500 + Rp 85.500 = Rp 256.000

BAB VI
PERSONALIA
Ketua : Damar Agung Triwahyuono
Sekretaris : Aprita Erin Wardiana
Bendahara : Agustin Windayani Putri

BAB VII
RENCANA ANGGARAN BIAYA
A. Kebutuhan Investasi
Kami tidak membutuhkan investasi dalam penjualan ini karena modal berasal dari
masing-masing anggota.
B. Kebutuhan Modal Kerja
Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal dari pengeluaran biaya
masing-masing anggota sebesar Rp 17.000, sehingga total modal keseluruhan
sebanyak Rp 51.000.
DAFTAR PUSTAKA

Browsing keyword (makalah proposal usaha) terserah milih yg mana


Browsing kedua keyword (cara menghitung HPP dalam makalah proposal kewirausahaan)
pilih yg atas sendiri
Browsing tambahan dari yg kalian cari

Anda mungkin juga menyukai