TINJAUAN PUSTAKA
b. Epidemiologi
Immune Thrombocytopenic Purpura diperkirakan merupakan salah satu
penyebab kelainan perdarahan didapat yang banyak ditemukan oleh
dokter anak, dengan insidens penyakit simtomatik berkisar 3 sampai 8 per
100.000 anak pertahun. Immune Thrombocytopenic Purpura umumnya
terjadi pada anak usia 2-4 tahun, dengan insiden 4-8 kasus per 100.000
anak per tahun. Delapan puluh hingga sembilan puluh % anak dengan
ITP menderita episode perdarahan akut, yang akan pulih dalam beberapa
hari atau minggu dan sesuai dengan namanya (akut) akan sembuh dalam 6
bulan. Tidak ada perbedaan insidens antara laki dan perempuan pada ITP
akut. Puncak insidensi terjadi pada usia 2-5 tahun. Hampir selalu ada
riwayat infeksi bakteri, virus ataupun imunisasi 1-6 minggu sebelum
terjadinya penyakit ini. Perdarahan sering terjadi saat trombosit dibawah
20.000/l. PTI kronis terjadi pada anak usia >7 tahun, sering terjadi pada
anak perempuan. PTI yang rekuren didefinisikan sebagai adanya episode
trombositopenia >3 bulan dan terjadi 1-4% anak dengan PTI.
c. Patofisiologi
Mekanisme terjadinya trombositopenia pada ITP ternyata lebih kompleks
dari yang semula diduga. Kerusakan trombosit pada ITP melibatkan
autoantibodi terhadap glikoprotein yang terdapat pada membran
trombosit. Sehingga terjadi penghancuran terhadap trombosit yang
diselimuti antibodi (antibody-coated platelets) oleh makrofag yang
terdapat pada limpa dan organ retikuloendotelial lainnya. Megakariosit
dalam sumsum tulang bisa normal atau meningkat pada ITP.
penekanan
terhadap
produksi
trombosit.
Immune
Keadaan
ini
menyebabkan
destruksi
trombosit
yang
Pada ITP kronis mungkin telah terjadi gangguan dalam regulasi sistem
imun
seperti
pada
penyakit
autoimun
lainnya,
yang
berakibat
d. Manifestasi klinis
Perdarahan pada ITP dimanifestasikan oleh purpura, ekimosis, ptekie dan
perdarahan mukosa. Vesikel hemoragik atau bula dapat terlihat kaviti oral
dan lapisan mukosa lainnya. Perdarahan ginggiva dan epistaksis
e. Diagnosis
Anamnesis
obat
atau
bahan
lain
yang
dapat
menyebabkan
Pemeriksaan penunjang
Darah tepi :
-
f. Diagnosa banding
Diagnosa banding Trombositopenia
Kelainan
Penurunan
Gambaran Klinis
Laboratorium
produksi
trombosit
Kongenital
Trombocytopenia Absent
Radius (TAR) Syndrome
Anemia Fanconi
-Perawakan pendek
- Hiperpigmentasi kulit
- Hipoplasia ibu jari dan
radius
- Kelainan ginjal
- Mikrosefali
- Mikroftalmi
Trombositopenia
Amegakariositik
Didapat
pansitopenia karena
anemia aplastik
Trombositopenia pada
periode neonatal
-leukositosis
- anemia
Leukemia
Anemia aplastik
-riwayat kelelahan,
demam, berat badan
turun, pucat, nyeri tulang
- limfadenopati
- spleinomegali
- hepatomegali
-riwayat lelah,
perdarahan, infeksi
berulang
- pemeriksaan fisik
nonspesifik
- tidak ada spleinomegali
Neuroblastoma
-massa diabdomen
- ada sindrom
paraneoplastik
-gejala neurologik dari
-pansitopenia
- neutropeni berat
- hitung retikulosit
rendah
trombositopenia karena
metastasis ke sumsum
tulang
korda spinalis
- kadar vit B12 dan asam
folat rendah
Defisiensi nutrisi
Obat-obatan
- riwayat penggunaan
obat atau perubahan
dosis obat
Peningkatan destruksi
trombosit
Imun
Neonatal allomimune
Obat-obatan
ptekie menyeluruh
beberapa jam
setelah lahir
hitung
normal
trombosit
ibu
obat
Infeksi HIV
Penyakit kolagen
vaskular/autoimun
Nonimun
Sindrom uremik
hemolitik
Trombositopenia akut
- gejala sistemik,
termasuk nyeri atau
pembengkakan sendi
abnormal
DIC (Disseminated
Intravascular
Coagulation)
Gangguan
riwayat transfusi
trombosit
beberapa jam sebelum
trombositopenia
anemia
mikrositik
mikroangiopati
-Sianosis
- Gagal jantung
Polisitemia kompensasi
Kualitas
Trombosit
Sindrom
Aldrich
-Eksema
Sindrom Bernard-Souller
Menurun
dominan autosom
kadang
lebih
gusi
gastrointestinal
dan
besar
Sindrom May-Hegglin
-Menurun
secara -Ukuran
dominan autosom
-
Kebanyakan
trombosit
asimptomatik
Perdarahan ringan
Sekuestrasi
Sindrom
Merrit
hemangioendothelioma
periode neonatal
Hipersplenisme
leukosit
- Spleinomegali
(tergantung penyakit)
-Dihubungkan
abnormal
dengan
g. Tatalaksana
Penatalaksanaan ITP pada anak meliputi suportif dan terapi farmakologis.
Tindakan suportif merupakan hal yang penting dalam penatalaksaan ITP
pada anak, diantaranya membatasi aktifitas fisik, mencegah perdarahan
akibat trauma, menghindari obat yang dapat menekan produksi trombosit
atau merubah fungsinya dan yang penting adalah memberi pengertian
pada pasien dan atau orang tua tentang penyakitnya.
Kemoterapi
Diuretik thiazide
Alkohol
Esterogen
Kloramfenikol
Radiasi terionisasi I
Sulfonamid
Quinidine
Kinina
Karbamazepin
Asam Valproat
Heparin
Digoksin
Aspirin
Dipiridamol
>50-150
Gejala dan
Pemeriksaan fisik
Tidak ada
>20
Tidak ada
>20 dan/atau
Perdarahan mukosa
Dirawat di RS dan
<10
Perdarahan minor
Trombosit ( x109/L)
Rekomendasi
Tidak ada
Pengobatan individual
(terapi/preventif)
Perdarahan berat
Medikamentosa
1) Pengobatan dengan kortikosteroid diberikan bila:
Perdarahan retina
Beberapa kemungkinan pengobatan ITP pada anak dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Beberapa kemungkinan pengobatan ITP pada anak
Imunoglobulin intravena
dengan
kortikosteroid
dan
transfusi trombosit.
Pada ITP kronik : 0,4 g/kg BB/x, setiap 2 8
minggu.
Antibodi anti-R(D)
interferon
Siklosporin
Azatioprin
Faktor risiko
Jika ITP terjadi pada usia <1tahun atau >10 tahun, kelainan ini cenderung
menjadi kronik dan dihubungkan dengan kelainan imun yang umum.
Edukasi dan konseling keluarga dan pasien dilakukan untuk pasien dengan
gejala minimal, ringan dan sedang. Pendekatan ini lebih tidak memakan biaya
dengan efek samping minimal. Pasien dan keluarga pasien dapat diberikan
edukasi mengenai:
Berikan pelembab kulit agar kulit anak tidak kering dan mencegah
rasa gatal. Apabila timbul rasa gatal maka anak akan cenderung
menggaruk daerah yang gatal. Hal ini dapat menyebabkan memar dan
perdarahan.
ITP kronis
ITP dikatakan kronis jika trombositopenia menetap hingga lebih dari 6
bulan. Insidens kelainan ini berkisar 1 dalam 250.000 anak tiap tahun,
termasuk 10-20% dari anak dengan ITP. Kelainan ini lebih banyak
ditemukan pada anak yang lebih tua, terutama wanita muda. Biasanya
disertai suatu penyakit yang mendasari atau didapatkan bukti adanya suatu
perubahan imunitas.