Anda di halaman 1dari 9

Lampiran 1 SK No : 017/SK/DIR/RSRP/I/2015

PANDUAN PENGINTEGRASIAN
DAN KOORDINASI AKTIVITAS
ASUHAN PASIEN

RS. ROYAL PRIMA


Jln. Ayahanda No. 68 A Medan 20118
Tlp. 06188813182 88813183 (Hunting) Fax. 061-80013181
Website : www.royalprima.com Email : contact@royalprima.com
BAB I
PENDAHULUAN

1. Pendahuluan
Pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien menjadi tujuan
agar menghasilkan proses asuhan yang efisien, penggunaan yang lebih efektif
sumber daya manusia serta sumber daya lain, dan kemungkinan hasil asuhan
pasien yang lebih baik. Jadi ketua Instalasi/Unit dapat mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan lebih baik asuhan pasien (contoh asuhan secara tim, ronde
pasien multi departemen, kombinasi bentuk rencana asuhan, rekam medis pasien
terintegrasi, manager kasus/case manager).
2. Definisi
Pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien merupakan
pengelompokkan kegiatan berdasarkan tim kerja dalam memberikan proses
asuhan pasien sesuai dengan pelayanan yang dibutuhkan. Proses asuhan pasien
bersifat dinamis dan melibatkan banyak praktisi pelayanan kesehatan dan
melibatkan berbagai unit tim kerja di rumah sakit.
Unit tim kerja di rumah sakit yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Unit tim kerja Kedokteran


Unit tim kerja Keperawatan
Unit tim kerja Laboratorium dan Pemeriksaan penunjang
Unit tim kerja Farmasi
Unit tim kerja Keselamatan pasien
Unit tim kerja Rehabilitasi Medik
Unit tim kerja Gizi

3. Tujuan
a. Untuk menghasilkan proses asuhan yang efisien.
b. Penggunaan yang lebih efektif sumber daya manusia dan sumber daya lain.
c. Memberikan hasil asuhan pasien yang lebih baik.
BAB II
RUANG LINGKUP
Unit tim kerja di rumah sakit yaitu :
a. Unit tim kerja Kedokteran
Tim kerja kedokteran merupakan tim yang bekerja secara professional
yang memberikan asuhan kepada pasien didukung oleh pengetahuan

Panduan Pengintegrasian Dan Koordinasi Aktivitas Asuhan Pasien RSRP

kedokteran secara menyeluruh (holistic) dan terpadu, berkesinambungan


untuk menyelesaikan semua keluhan pasien.
b. Unit tim kerja Keperawatan
Tim kerja keperawatan merupakan tim yang bekerja secara sistematis yang
dilakukan oleh perawat bersama pasien dalam menentukan kebutuhan
asuhan

keperawatan

dengan

melakukan

pengkajian,

menentukan

diagnosis, merencanakan tindakan yang akan dilakukan, melaksanakan


tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan dengan
berfokus pada pasien.
c. Unit tim kerja Laboratorium
Tim kerja laboratorium merupakan tim yang bekerja secara teliti untuk
semua kegiatan yang ditunjukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan
hasil pemeriksaan laboratorium, dengan metode pengambilan spesimen
yang benar. Pemeriksaan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur
pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sampel dari penderita
dimana dapat berupa urin, darah, sputum (dahak) dll. Pemeriksaan ini
bertujuan mendukung dan menyingkirkan diagnosis lainnya.
d. Unit tim kerja Farmasi
Tim kerja farmasi yaitu suatu bagian/unit/divisi atau fasilitas yang di RS,
yang bekerja menyelenggarakan semua kegiatan pekerjaan kefarmasian
yang ditujukan untuk keperluan RS.
e. Unit tim kerja Keselamatan pasien
Tim keselamatan pasien rumah sakit merupakan tim yang bekerja untuk
membuat asuhan pasien lebih aman yang bekerja secara sistem meliputi
assesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjut serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko.
f. Unit tim kerja Rehabilitasi Medik
Tim rehabilitasi medik adalah tim yang memberikan pelayanan kesehatan
terhadap gangguan fisik dan fungsional yang diakibatkan oleh keadaan
atau kondisi sakit, penyakit atau cedera melalui panduan intervensi medik,
keterapian fisik dan atau rehabilitatif untuk mencapai kemampuan fungsi
yang optimal.
g. Unit tim kerja Gizi

Panduan Pengintegrasian Dan Koordinasi Aktivitas Asuhan Pasien RSRP

Tim gizi di rumah sakit bekerja untuk memberikan pelayanan gizi yang
disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi,
dan status metabolisme tubuhnya.

BAB III
TATA LAKSANA
Pelayanan diintegrasikan dan dikoordinasikan di unit tim kerja rumah sakit
a. Unit Tim Kerja Kedokteran
Tim dokter mengintegrasikan komponen asuhan pasien secara komprehensif
dengan :
1. Memahami epidemiologi penyakit yang dialami pasien.
2. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan jasmani secara memadai.
3. Memahami ragam perbedaan faali dan metabolisme obat.

Panduan Pengintegrasian Dan Koordinasi Aktivitas Asuhan Pasien RSRP

4. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi.


5. Menyelenggarakan penilaian risiko khusus usia tertentu.
6. Menyelenggarakan upaya pencegahan, penapisan, dan panduan serta
penyuluhan gizi pada pasien.
7. Menyelenggarakan konseling psikologi normal kepada pasien
8. Mengkonsultasikan atau merujuk pasien tepat pada waktunya bila
diperlukan.
9. Menyelenggarakan layanan paliatif dan jelang ajal
10. Menjunjung tinggi aspek etika pelayanan kedokteran.
b. Unit Tim Kerja Keperawatan
Unit tim kerja keperawatan membagi tugasnya berdasarkan tugas staf
keperawatan ruangan di rumah sakit, yaitu sebagai berikut:
1. Kepala ruangan bertugas merencanakan pekerjaan dalam menentukan
perawatan pasien, membuat penugasan, melakukan supervisi dan
menerima instruksi dokter.
2. Perawat yang bertugas sebagai penanggung jawab melakukan asuhan
keperawatan langsung kepada pasien dan membuat supervisi asuhan
keperawatan yang diberikan oleh pembantu tenaga keperawatan.
3. Perawat pelaksana bertugas melaksanakan asuhan keperawatan langsung
pada pasien dengan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan pasien,
pasien yang dalam masa pemulihan kesehatan dan pasien dengan penyakit
kronik serta membantu tindakan sederhana.
4. Tenaga administrasi ruangan bertugas menjawab telepon, menyampaikan
pesan, memberikan informasi, mengerjakan pekerjaan administrasi
ruangan, mencatat pasien masuk dan pasien pulang, membuat duplikat
jadwal

dinas

ruangan,

membuat

permintaan

lab

untuk

obat-

obatan/persediaan yang diperlukan atas instruksi kepala ruangan.


c. Unit Tim kerja Laboratorium
Unit tim kerja laboratorium melakukan pemeriksaan laboratorium untuk
mendapatkan hasil yang akurat melalui tahapan :
1. Pre Analitik yaitu sebagai tahap persiapan awal, dimana tahap ini
menentukan kualitas sampel yang nantinya akan dihasilkan dan
mempengaruhi proses kerja berikutnya. Pre Analitik meliputi kondisi
pasien, cara dan waktu pengambilan sampel. Perlakuan terhadap proses
persiapan sampel sampai sampel selesai dikerjakan.

Panduan Pengintegrasian Dan Koordinasi Aktivitas Asuhan Pasien RSRP

2. Analitik yaitu dimana staf laboratorium melakukan tahap pengerjaan


pengumpulan sampel sehingga diperoleh hasil pemeriksaan.
3. Pasca Analitik yaitu dimana staf laboratorium telah masuk tahap akhir
pemeriksaan

yang

dikeluarkan

untuk

menyakinkan

bahwa

hasil

pemeriksaan yang dikeluarkan benar-benar valid atau benar.


d. Unit Tim Kerja Farmasi
Staf Farmasi melakukan pengelolaan mulai dari perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayanan langsung kepada pasien
sampai dengan pengendalian semua perbekalan kesehatan yang beredar dan
digunakan dalam RS untuk pasien rawat inap, rawat jalan, maupun untuk
semua unit termasuk untuk poliklinik RS.
e. Unit Tim kerja Keselamatan Pasien
Langkah langkah kegiatan pelaksanaan Keselamatan Pasien (Patient Safety) di
Rumah Sakit :
1. Rumah Sakit membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit, dengan
susunan organisasi sebagai berikut; Ketua: dokter, Anggota: dokter, dokter
gigi, perawat, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya.
2. Rumah Sakit mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan
internal tentang insiden.
3. Rumah Sakit melakukan pelaporan insiden ke Komite Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (KKPRS) secara rahasia.
4. Rumah Sakit memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit dan
menerapkan tujuh langkah keselamatan pasien rumah sakit seperti :
a) Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien, dengan
menciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil.
b) Membangun komitmen dan fokus yang kuat dan jelas tentang
keselamatan pasien di rumah sakit.
c) Mengintegrasikan
aktivitas
pengelolaan

risiko,

dengan

mengembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko serta melakukan


identifikasi dan asesmen hal yang potensial bermasalah.
d) Tim keselamatan pasien mengembangkan sistem pelaporan KKPRS
ketika terjadi insiden.
e) Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien secara terbuka.
f) Tim keselamatan pasien belajar dan berbagai pengalaman tentang
keselamatan pasien.

Panduan Pengintegrasian Dan Koordinasi Aktivitas Asuhan Pasien RSRP

g) Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien,


dengan menggunakan informasi yang ada tentang kejadian atau
masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan.
5. Rumah Sakit mengembangkan standar pelayanan medis berdasarkan hasil
dari analisis akar masalah dan sebagai tempat pelatihan standar-standar
yang baru dikembangkan.
f. Unit Tim kerja Rehabilitasi Medik
Tim kerja rehabilitasi medik memberikan pelayanan kepada pasien berupa :
1. Pelayanan Fisioterapi yaitu dimana tim rehabilitasi medik memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien untuk mengembangkan, memelihara
dan memulihkan gerak dan fungsi organ tubuh dengan penanganan secara
manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektro terapeutik dan
mekanis), pelatihan.
2. Pelayanan Okupasi Terapi yaitu tim rehabilitasi medik memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien untuk dapat mengembangkan,
memelihara, memulihkan fungsi dan mengupayakan kompensasi/adaptasi
untuk aktifitas sehari-hari, produktivitas, dan waktu luang melalui
remediasi dan fasilitasi.
3. Pelayanan Terapi Bicara dimana tim rehabilitasi medik memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien untuk memulihkan dan mengupayakan
kompensasi/adaptasi fungsi komunikasi, bicara dan menelan dengan
melalui

pelatihan

remediasi,

stimulasi

dan

fasilitasi

(fisik,

elektroterapiutis dan mekanis).


4. Pelayanan Ortotis-Prostetis dimana tim rehabilitasi medik memberikan
pelayanan keteknisian medik kepada pasien yang ditujukan kepada
individu untuk merancang, membuat dan mengepas alat bantu guna
pemeliharaan dan pemulihan fungsi, atau pengganti anggota gerak.
5. Pelayanan Psikologi dimana tim rehabilitasi medik memberikan pelayanan
untuk pengembangan, pemeliharaan mental emosional serta pemecahan
problem yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi sakit, penyakit dan cedera.
g. Unit Tim kerja Gizi
Tim kerja gizi di rumah sakit melakukan kegiatan pelayanan gizi meliputi :
1. Penyelenggaraan makanan
Tim kerja gizi melakukan proses kegiatan penyelenggaraan makanan
meliputi perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan

Panduan Pengintegrasian Dan Koordinasi Aktivitas Asuhan Pasien RSRP

kepada pasien, dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal


melalui pemberian diit yang tepat.
2. Pelayanan gizi di ruang rawat
Tim kerja gizi melakukan serangkaian proses kegiatan yang dimulai dari
perencanaan hingga evaluasi diit pasien di ruang rawat. Pelaksanaan
kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat meliputi: membaca catatan medik
pasien dan menganamnesa makanan, merancang diit, penyuluhan
konsultasi gizi, pemesanan makanan ke dapur utama, monitoring dan
evaluasi diit, pengiriman daftar permintaan makanan dari ruangan,
melakukan pengawasan, pencatatan dan pelaporan ke unit terkait.
3. Penyuluhan konsultasi dan rujukan gizi
Tim kerja gizi melakukan kegiatan penyampaian pesan-pesan gizi yang
direncanakan dan dilaksanakan untuk menanamkan dan meningkatkan
pengertian sikap serta perilaku positif pasien dan lingkungannya terhadap
upaya peningkatan gizi dan kesehatan.
4. Penelitian dan pengembangan gizi
Tim kerja gizi melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan adalah
serangkaian kegiatan instalasi gizi dalam upaya mendapatkan cara yang
berdaya guna dan berhasil guna dalam meningkatkan kualitas pelayanan
gizi, dengan melibatkan dan menggunakan dana dan sarana yang tersedia.

Panduan Pengintegrasian Dan Koordinasi Aktivitas Asuhan Pasien RSRP

BAB IV
DOKUMENTASI
Pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien merupakan
pengelompokkan kegiatan berdasarkan tim kerja dalam memberikan proses
asuhan pasien sesuai dengan pelayanan yang dibutuhankan. Proses asuhan pasien
bersifat dinamis dan melibatkan banyak praktisi pelayanan kesehatan dan
melibatkan berbagai unit tim kerja di RS. Royal Prima.
Panduan pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien wajib
berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan dan dilampirkan dengan dokumen
sebagai berikut:
Dokumen Regulasi
a. Kebijakan Pengintegrasian Dan Koordinasi Aktivitas Asuhan Pasien
b. Panduan Pengintegrasian Dan Koordinasi Aktivitas Asuhan Pasien
c. SPO Pengintegrasian Dan Koordinasi Aktivitas Asuhan Pasien
Demikian panduan ini dibuat, maka pengintegrasian dan koordinasi aktivitas
asuhan pasien wajib berdasarkan buku pedoman ini terhitung setelah
ditandatangani oleh Direktur RS. Royal Prima.

Panduan Pengintegrasian Dan Koordinasi Aktivitas Asuhan Pasien RSRP

Anda mungkin juga menyukai