RESUME disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia yang diampu oleh Dra. Soesy Asiah S, M.Si.
oleh: Kelompok 8 Pendidikan Biologi A 2013 Agustina Nur Fauziah 1303761 Mega Laeni
1300997
Riska Yuliana Dewi
1300381
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2016
Resume oleh Riska Yuliana Dewi 1300381 (halaman 69-77)
BAB IV - METABOLISME 4.1 Nutrien Nutrien : Zat-zat kimia yang terdapat dalam makanan yang membentuk bagian struktur tubuh dan menghasilkan energi. Nutrien terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Karbohidrat, lemak dan protein dicerna dengan bantuan enzim di saluran pencernaan menjadi monosakarida, asam lemak + gliserol dan asam amino. Zat zat yang termasuk nutrien masuk ke peredaran darah dan sel tubuh. Dalam sel tubuh, zat tersebut diubah menjadi bagian struktural sel tubuh. Contoh : lemak dan protein membentuk membran sel. Sebagian zat diubah menjadi molekul pengatur proses fisiologis tubuh. Contoh : hormon dan enzim dioksidasi, energi yang dihasilkan digunakan untuk menghasilkan panas dan ATP. 4.2 ATP (Adenosin Triphosphat) ATP : senyawa berenergi tinggi jika dihidrolisa bisa melepaskan energinya. Energi dalam ATP dipakai untuk sintesa protein, kontraksi otot, replikasi ADN, transport aktif, dsb. Agar sel tubuh berfungsi normal, sel tubuh tidak boleh kurang ATP. Pada semua sel hidup energi kimia yang tersimpan dalam karbohidrat, protein dan lemak sewaktu dikatabolisme/dioksidasi ditransferkan ke ATP. 2 cara pembentukan ATP : 1. Oksidatif phosphorilasi. 2. Substrat phosphorilasi. Vitamin dan mineral : Bagian dari enzim yang diperlukan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Air : berfungsi dalam reaksi hidrolisa dan mempertahankan keseimbangan suhu tubuh. Senyawa nukleotida yang berenergi tinggi : GTP (Guanosin Tri Phosphat), UTP (Uridin Triphosphat). Metabolisme : proses kimia yang terjadi di tubuh. Metabolisme dibagi menjadi : 1. Katabolisme : menyangkut reaksi dekomposisi zat kimia yang menghasilkan energi. CO2 + H 2 O + Contoh : Glukosa Energi. 2. Anabolisme : menyangkut reaksi sintesa yang menghasilkan zat kimia yang memiliki berat molekul besar. Zat kimia tersebut untuk
membentuk bagian struktural tubuh. Energi didapatkan dari reaksi
katabolisme. Contoh : pembentukan peptida dari asam amino. Anabolisme dan katabolisme berlangsung bersamaan. 4.3 Oksidasi Oksidasi : reaksi katabolisme yang memecah nutrien dan menghasilkan energi. Dapat berupa pengambilan elektron atau atom hidrogen dari molekul. 4.4 Reduksi Reduksi : penambahan elektron ke molekul atau pengambilan oksigen dari molekul. 4.5 Metabolisme Karbohidrat Glukosa, galaktosa, dan fruktosa hasil pencernaan diabsorpsi oleh usus. Glukosa dan galaktosa melalui proses co-transport. Fruktosa melalui proses difusi berfasilitas. Semua zat masuk ke vena portae hepatica. Di hati, galaktosa dan fruktosa diubah jadi glukosa. Jika tubuh butuh energi, glukosa dioksidasi oleh sel dan menghasilkan 4 kkal/gram. Jika tubuh tidak butuh energi, maka di otot dan hati glukosa diubah jadi glikogen. Hati bisa merubah glukosa menjadi lemak. Glikogen hati dapat diubah jadi glukosa darah karena punya enzim glukosa-6phosphatase, tapi sel otot tidak melakukannya. Glukosa masuk ke sel melalui proses difusi berfasilitas dengan bantuan insulin. Insulin mengikat diri dengan reseptor membran plasma pada sel otot dan lemak. Setelah glukosa masuk ke sel, akan diphosphorilasi jadi glukosa 6phosphat. Glukosa 6-phosphat tidak dapat keluar dari sel-sel tubuh, kecuali sel hati, sel epithel usus, dan sel tubulus ginjal yang mempunyai enzim phosphatase. 1. Oksidasi Glukosa Oksidasi glukosa terjadi dalam tahapan : a. Glikolisis. Ada 10 rangkaian reaksi dalam sitoplasma sel yang merubah satu molekul glukosa jadi 2 molekul asam piruvat. Glikolisis : jalur khusus yang terjadi pada katabolisme karbohidrat.
Setiap reaksi bolak-balik dan dikatalisasi oleh enzim tertentu, 3
reaksi pertama memerlukan input energi berupa 2 ATP. Di pembentukan asam piruvat, setiap senyawa 3-Carbon menghasilkan 2 ATP. Total ATP yang dihasilkan di reaksi glikolisis : 4 ATP 2 ATP = 2 ATP. Di keadaan anaerob, asam piruvat tidak masuk ke siklus krebs. Terjadi reaksi : NADH 2 NAD Asam piruvat Asam laktat Asam laktat yang terbentuk ditransportkan ke hati. Di hati diubah kembali menjadi asam piruvat atau tetap ada dalam sel menunggu keadaan aerob. 1) Substrat Phosphorilasi : bila satu gugus phosphat dari satu molekul langsung ditransfer ke ADP untuk menghasilkan ATP. b. Dekarboksilasi Oksidatif. Di keadaan aerob, asam piruvat masuk menembus membran dalam mitokondria ke matriks melalui sistem transport khusus. Di mitokondria dibantu rangkaian enzim yang disebut piruvatdehidrogenase dan vitamin B1. Asam piruvat dekarboksilase oksidatif jadi asetil co-A dan menghasilkan NADH 2 + CO2 . c. Siklus Krebs. Terjadi di matriks mitokondria. Gugus asetil berikatan dengan asam oksalo-acetat membentuk asam sitrat dan terjadi reaksi berupa dekarboksilasi, dll. Dekarboksilasi di siklus krebs menghasilkan 2CO 2 . Reaksi dekarboksilasi oksidatif asam piruvat menghasilkan satu CO2 . 3 CO2 berdifusi keluar sel dan masuk ke peredaran darah terus ke paru-paru. NAD : nukleotida yang mengandung adenin dan nicotinamide (vitamin B kompleks). Contoh : asam piruvat yang dioksidasi (dikatalisasi oleh dehidrogenase) kehilangan 2 atom H.
FAD (Flavin Adenin Dinukleotida) : berupa coenzim dan
hidrogen carier, namun mengandung riboflavin yaitu vitamin B2 . Dalam siklus krebs dihasilkan
6 NADH 2
dari setiap 2 Acetil
Co-A yang masuk.
GTP : senyawa phosphat energi tinggi dan turunan dari basa Nitrogen Guanidin. Resume oleh Agustina Nur Fauziah 1303761 (halaman 77-82) Rantai Transport Elektron: Serangkaian reaksi oksidasi-reduksi yang terjadi pada Krista mitokondria menyangkut pergerakan H+ melintasi membrane interna mitokondria dan transport elektron pada serangkaian enzim-enzim (co-enzim Q dan enzim-enzim sitokrom) yang terdapat pada membran interna mitokondria, pada tahap transport ini, elektron akan diberikan pada oksigen menjadi O- dan O- ini akan bergabung dengan 2H+ membentuk air. Reaksi sangat kompleks, tetapi secara keseluruhan dapat disingkat menjadi 2H+ + 2 elektron + O2 H2O + energi Oksidatif Phosphorilasi: Proses terbentuknya ATP dari ADP + Phosphat inorganik dengan bantuan energi yang berasal dari reaksi Hidrogen + Oksigen air. Terjadi dalam mitokondria. 3 jenis molekul carier yang terletak pada membran dalam, yang dapat dioksidasi dan direduksi bolak-balik, yaitu co-enzim FAD, co-enzim Q dan sistem sitokrom (protein berpigmen merah yang menggandung zat besi). Proses transport elektron menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk memproduksi 2 ATP dan 2 ADP. Glukoneogenesis: Proses dimana glukosa disintesa dari sumber-sumber bukan karbohidrat. Sejumlah glukosa (sedikit) dapat dibentuk dari asam amino (melalui asam asksaloasetat dan asam piruvat) dan gliserol (melalui 3-phosphogliseraldehid). Glukoneogenesis distimulasi hormon Cortison, Tyroxin, Adrenalin, glukagon dan hormon pertumbuhan. 4.6 Metabolisme Lemak Asam lemak gliserol (bahan pembentuk lemak netral) dapat dioksidasi membentuk ATP. Setiap gram lemak menghasilkan 9 kkal. Lemak bisa dibentuk menjadi phospholipid dan kolesterol yang merupakan bahan struktur sel, juga lipoprotein, prostaglandin trombosan, selaput myelin, sedangkan hormon-hormon steroid dan garam empedu berasal dari garam empedu berasal dari kolesterol.
Fungsi utama lemak adalah sebagai cadangan energi karena dapat
disimpan dalam jumlah besar pada jaringan lemak di bawah kulit (50%) sisanya di omentum perut, sekitar genitalis, ginjal, jantung, dll. Lemak dalam tubuh kita setiap saat dirombak menjadi asam lemak dan gliserol yang masuk ke peredaran darah untuk digunakan dalam jaringan lain. Hormon yang menunjang lipolysis yakni Cortison dan Thyroid. Gliserol dapat diubah menjadi 3-phospholiseraldehid dan masuk ke dalam jalur glikolisis sedangkan asam lemaknya dikatabolisme melalui reaksi betaoksidasi di dalam matriks mitokondria menghasilkan Asetil Co-A. Glukosa mudah dibentuk menjadi lemak melalui proses lipogenesis yang terjadi bila mengonsumsi kalori (karbohidrat, lemak & protein) melebihi yang diperlukan tubuh untuk mengsintesa ATP. Dalam keadaan normal, hati dapat mengubah 2 Asetil Co-A menjadi Asam aseto-asetat kemudian menjadi asam beta-hidroksibutirat dan aseton yang semuanya itu biasa disebut benda keton. Benda keton bersifat asam dan dapat menurunkan pH darah dan menyebabkan acidosis. Kadar normalnya dalam darah sangat rendah, yakni 1mg %. Benda keton berlebih diekskresikan melalui udara ekspirasi (paru-paru), air kemih, sehingga berbau aseton (seperti buah-buahan).
Kelompok 3 Anfisman 2013
1. Pada metabolime laktat, mengapa laktat harus diubah menjadi piruvat kembali? apa yang terjadi jika gas CO2 berlebih ? 2. Apa efek dari kebanyakan oksaloasetat dalam tubuh kita ? 3. Dalam keadaan normal, hati dapat mengubah 2 Asetil Co-A menjadi Asam aseto-asetat kemudian menjadi asam beta-hidroksibutirat dan aseton yang semuanya itu biasa disebut benda keton. Jika organ hati bermasalah, adakah yang menggantikannya untuk menghasilkan keton? Mengapa? 4. Jika benda keton berlebih tidak dapat diekskresikan, maka akan menalalmi acidosis. Apakah acidosis bisa menyebabkan kematian? Mengapa?