Anda di halaman 1dari 44

ANALISIS

JURNAL
Kelompok 3
Agustina Nur Fauziah 18708251001
Herianto 18708251009
Wulan Pamungkasih 18708251011
Journal of Education in Science, Environment and Health (JESEH), 3(2), 138-156. DOI: 10.21891/jeseh.325792

CHARACTERIZING MIDDLE GRADE STUDENTS’


INTEGRATED ALTERNATIVE SCIENCE KNOWLEDGE
ABOUT THE EFFECTS OF CLIMATE CHANGE
(Mengkarakterisasikan Pengetahuan Alternatif Sains Terintegrasi Siswa
Kelas Menengah tentang Pengaruh Perubahan Iklim)

Peneliti: SARAH J FICK, NANCY BUTLER SONGER

Article History
Received: 21 March 2017 Accepted: 20 May 2017
ABSTRAK
Reformasi terbaru menekankan pergeseran bagaimana siswa harus belajar dan 3
mendemonstrasikan pengetahuan sains. Reformasi ini meminta siswa untuk mempelajari
pengetahuan konten menggunakan praktik sains dan teknik, menciptakan pengetahuan sains
terintegrasi. Sementara ada literatur tentang pengembangan penilaian sains terintegrasi,
beberapa penelitian menguji karakter Alternative Integrated Science Knowledge (AISK) yang
ditunjukkan oleh para siswa ketika menanggapi butir-butir penilaian ini. Penelitian ini
menggambarkan AISK siswa kelas menengah dalam menanggapi tugas sains terintegrasi.
Siswa menyelesaikan tugas pra-pembelajaran dengan membuat prediksi, membenarkan
prediksi mereka tentang kisaran geografis habitat spesies, dan menyesuaikan prediksi
tersebut berdasarkan skenario perubahan iklim. Temuan ini mengungkapkan empat bidang
AISK: 1) Penafsiran dan Analisis Data Iklim, 2) Mengidentifikasi Pola Iklim, 3) Mengidentifikasi
Penyebab Pola Iklim, dan 4) Menjustifikasi Klaim Iklim. Untuk setiap area, pola spesifik dalam
AISK diidentifikasi dan dijelaskan. Temuan menunjukkan bahwa penilaian terintegrasi dapat
memberikan wawasan ke dalam usaha keras siswa yang mengoordinasikan konten dan
praktik sains untuk produk pengetahuan terintegrasi, dan menyajikan kontinum yang dapat
dibandingkan dengan AISK siswa. Karya ini memiliki potensi untuk digunakan dalam
pengembangan strategi pengajaran untuk mendukung siswa mengembangkan pengetahuan
sains terintegrasi.
Keywords:

Integrated knowledge
Middle grades
Climate change
Predictions
5

○ Dahulu, orang-orang di kelas sains pra-perguruan tinggi


dicirikan mengetahui pengetahuan sains jika mereka bisa
PENDAHULUAN membaca definisi istilah ilmiah utama atau mengingat
rumus ilmiah yang penting.
○ Sejak 1990-an, ada pergeseran yang lambat dalam hal
bagaimana kita mengkarakterisasi pengetahuan sains di
Amerika Serikat dan internasional.
6

Dimensi Pengetahuan Sains


Kerangka untuk Pendidikan Sains K-12 (Kerangka; NRC,
2012) dan Standar Sains Generasi Berikutnya (NGSS
PENDAHULUAN Lead States, 2013) telah bergeser ke penekanan pada
pengetahuan sains yang memiliki tiga dimensi yang saling
berhubungan:
○ (1) disciplinary core ideas (DCIs),
○ (2) science and engineering practices (SEPs),
○ (3) crosscutting concepts (CCCs).
7
 Disciplinary core ideas adalah aspek mendasar dari
empat disiplin ilmu: Ilmu Kehidupan, Bumi dan Ilmu
Luar Angkasa, Ilmu Fisika, dan Ilmu Teknik.

PENDAHULUAN
 Crosscutting Concepts adalah tema yang luas dari sains
yang melintasi disciplinary core ideas, seperti: sistem
dan model sistem, energi dan materi, konsistensi dan
perubahan, dll. (NRC, 2012).

 Crosscutting Concepts (CCCs) akan mendukung siswa dalam


membuat koneksi lintas disiplin ilmu dan untuk mendukung
pemahaman yang lebih dalam tentang konten sains (NRC, 2012).
8
 Science and Engineering Practices (SEPs) adalah
cara untuk mengetahui, misalnya, cara untuk
mengetahui bagaimana konten sains
PENDAHULUAN dikembangkan.

 Kerangka kerja (NRC, 2012) menyatakan


bahwa siswa harus belajar sains sebagai
integrasi dari science practices, disciplinary core
ideas, and crosscutting concepts (misalnya,
produk tiga dimensi).
9
1 Beberapa komponen yang mencerminkan
penggunaan yang terhubung praktik-praktik ilmiah
Karakteristik yang berbeda dalam konteks ide-ide disiplin yang
Pengetahuan saling berhubungan dan crosscutting concepts.
Sains
Terintegrasi 2 Mencerminkan sifat progresif dari pembelajaran dengan
memberikan informasi tentang di mana siswa jatuh pada
suatu kontinum antara awal yang diharapkan dan titik akhir
dalam unit atau kelas tertentu.

3 Sistem interpretatif untuk mengevaluasi berbagai produk siswa yang


cukup spesifik untuk berguna dalam membantu guru memahami berbagai
tanggapan siswa dan yang menyediakan alat untuk membantu mereka
memutuskan langkah selanjutnya dalam instruksi. ”(NRC, 2014; p. 130)
10

Alternative Integrated Science Knowledge (AISK)

Sementara banyak kelompok penelitian telah berfokus pada


alternative science knowledge siswa (misalnya Driver et al., 2008;
Minstrell, 2001; Arslan et al., 2012) kontribusi mereka terutama
berfokus pada cara-cara siswa salah memahami konten,
misalnya, tanpa pertimbangan untuk bagaimana siswa mungkin
mewakili kesalahpahaman dalam pengetahuan sains
terintegrasi.
11

Alternative Integrated Science Knowledge (AISK)

Sementara kadang-kadang para peneliti ini memberikan


wawasan tentang bagaimana alasan siswa (misalnya Keeley &
Tucker, 2016) dan kepastian mereka tentang pengetahuan
mereka (Arslan et al., 2012), secara umum, tidak ada
dokumentasi sistematis alternative integrated science knowledge
(AISK) dalam literatur.
12
Prediksi Ilmiah Siswa
 Prediksi ilmiah terdiri dari bukti yang dihasilkan untuk mendukung klaim
tentang peristiwa yang tidak diketahui atau masa depan yang dapat
diverifikasi di lain waktu. Dua contoh prediksi sehari-hari yang dialami
individu adalah laporan cuaca harian dan prediksi tentang dampak jangka
panjang dari perubahan iklim.

 Dalam penelitian ini, proses pemilihan pembenaran melibatkan


identifikasi bukti, pengalaman, atau prinsip ilmiah yang tepat untuk
mendukung prediksi. Saat menggunakan pembenaran adalah bagian
penting untuk mendorong siswa guna mendukung pemikiran mereka,
guru sering gagal mendorong siswa untuk menggunakan pembenaran
untuk mendukung prediksi mereka (Arias et al., 2016).
13
○ Penelitian ini dirancang untuk menjawab pertanyaan
penelitian: Apa sajakah alternative integrated science
knowledge yang dilakukan siswa kelas delapan dalam
DESAIN menanggapi item penilaian terintegrasi?
PENELITIAN

o Penelitian deskriptif ini berfokus pada karakterisasi jenis


informasi yang dilakukan siswa kelas delapan dalam
mendemonstrasikan pra-pembelajaran relatif terhadap
tugas penilaian yang meminta siswa untuk
mengembangkan prediksi terintegrasi tentang dampak
perubahan iklim pada habitat spesies.
14

○ Penilaian yang dikembangkan mengharuskan siswa


untuk menunjukkan pengetahuan mereka tentang
ide-ide inti disiplin data iklim melalui tiga sub-bidang
DESAIN
praktik sains interpretasi dan analisis: identifikasi,
PENELITIAN identifikasi pola, dan manipulasi data.

o Pertanyaan penilaian membutuhkan berbagai tingkat


pengetahuan sebelumnya dari fenomena ilmiah dan geografi
melalui praktik sains interpretasi dan analisis. Penilaian ini
berfokus pada pengetahuan terintegrasi yang dirancang
untuk menjadi replikasi yang realistis dari tugas kelas.
15

KONSTRUKSI ○ Penilaian ini dirancang untuk menghasilkan bukti


ANALISIS DATA pengetahuan sains pra-pembelajaran siswa tentang
potensi dampak perubahan iklim terhadap spesies.
Tiga dimensi ilmu pengetahuan terpadu (misalnya,
DCI, CCC dan SEP) yang membentuk dasar untuk
penilaian ini diilustrasikan pada Tabel 1.
16
Tabel 1. Pemahaman sains terintegrasi berfungsi sebagai fokus penilaian
17
 Penilaian ini juga dirancang untuk memberikan bukti18
kemampuan siswa untuk mengembangkan produk
pengetahuan terintegrasi tentang efek potensial
perubahan iklim (DCI), menganalisis data dari model
KONSTRUKSI (SEP) untuk menemukan pola (CCC) untuk
ANALISIS DATA mendukung prediksi (SEP) dalam produk
pengetahuan sains terintegrasi.

 Jika siswa benar-benar berhasil, mereka akan


mendemonstrasikan DCI tentang dampak perubahan iklim
pada habitat spesies (penyebab dan efek CCC) melalui SEP
menggunakan model untuk membuat prediksi. DCIs spesifik,
CCC, dan SEP yang terkait dengan berbagai pertanyaan
penilaian diwakili dalam Tabel 2.
Tabel 2. Tugas penilaian dan dimensi yang terintegrasi dalam tugas penilaian 19
20

KONSTRUKSI ○ Penilaian juga difokuskan pada pengetahuan


ANALISIS DATA terintegrasi suhu dan data curah hujan melalui
praktek sains menganalisis dan menafsirkan data
dan menggambar pada bukti untuk membangun
prediksi ( Tabel 2: Peta 6, 7, dan 8).
21
 Tugas penilaian menggunakan alat visualisasi online 22

(Peters & Songer, 2013) untuk presentasi visualisasi


geografis.

PELAKSANAAN  Pertanyaan penilaian disajikan pada halaman web


PENILAIAN yang sama dengan alat. Set lengkap item penilaian
disajikan pada Tabel 2, dan setiap perubahan dalam
halaman web diwakili oleh baris yang diberi label
dengan nomor peta.

 Untuk setiap halaman penilaian, satu pertanyaan, atau serangkaian


pertanyaan dikaitkan dengan peta tunggal suhu atau data curah hujan.
Ketika seorang siswa mengubah peta, atau serangkaian pertanyaan,
peta akan diatur ulang ke pengaturan asli sehingga memberikan siswa
dengan peta kosong untuk memulai pertanyaan berikutnya.
○ Siswa yang menyelesaikan penilaian terdiri dari 23
enam siswa kelas delapan di sekolah piagam
sains yang terfokus di pusat perkotaan kota
besar di Midwestern.
POPULASI
PENELITIAN ○ Sekolah melayani siswa yang tinggal di mana
saja di distrik kota, yang mencakup hampir
seluruh kota. Kelas delapan kelas tahun itu
terdiri dari 96,4% siswa Afrika-Amerika, sisanya
<4% terdiri dari ras lain; 61% dari siswa adalah
laki-laki, dengan hanya 39% perempuan. Kurang
dari 10 siswa di sekolah diklasifikasikan sebagai
Pelajar Bahasa Inggris.
24

○ Dari enam siswa yang diwawancarai, dua


siswa adalah perempuan, dan satu siswa
POPULASI adalah etnis selain dari Afrika-Amerika.
PENELITIAN ○ Para siswa berasal dari bagian kelas yang
berbeda, tetapi mereka memiliki guru sains
yang sama. Guru memilih siswa yang
mewakili berbagai kemampuan untuk
berpartisipasi dalam penelitian. Kemampuan
siswa didasarkan pada kinerja mereka di
kelas sains.
25

PENGUMPULAN DATA

Siswa menyelesaikan penilaian secara individual di kelas sains mereka


dengan guru yang hadir. Guru berada di bagian yang berbeda dari
ruangan.

Penilaian terdiri dari 19 pertanyaan yang membutuhkan waktu 40


hingga 70 menit untuk diselesaikan. Penilaian disampaikan melalui
format penilaian interaktif yang terdiri dari gugus tugas.
26

PENGUMPULAN DATA
Ketika siswa menyelesaikan tugas, penulis pertama meminta siswa untuk
memberikan informasi tentang proses yang mereka gunakan untuk menjawab
pertanyaan, dan mengapa siswa memilih jawaban tertentu. Penyelesaian
penilaian dicatat menggunakan perangkat lunak ScreenFlow (Telestream
2011).

Perangkat lunak ScreenFlow menyimpan rekaman layar komputer yang terus-


menerus dengan catatan terkoordinasi dari kebisingan sekitar di ruangan.
Rekaman terdiri dari tangkapan layar berkesinambungan dari aktivitas layar
siswa disertai dengan audio tanggapan yang dijelaskan siswa, pemikiran keras
dari proses yang mereka gunakan untuk menjawab pertanyaan, dan tanggapan
tertulis yang diberikan siswa untuk pertanyaan penilaian.
27

Respon verbal dan tertulis siswa awalnya ditranskripsi.


Proses transkripsi ini menggunakan rekaman audio dan
tangkapan layar yang terkoordinasi untuk menentukan
tanggapan verbal spesifik konteks apa pun, seperti “ada di
sini,” di mana siswa menunjukkan lokasi dengan kursor
ANALISIS DATA
mereka. Dalam memeriksa respon siswa terhadap tugas
penilaian, putaran berulang dari coding (Miles &
Huberman 1994) awalnya ditandai tanggapan tertulis
sebagai benar atau salah.

Kode dikelompokkan ke dalam kategori luas yang mencerminkan


jenis AISK yang diwakili dalam respon siswa. Jenis kesalahan ini
kemudian disortir ke dalam kategori kesalahan yang ditunjukkan
pada Tabel 3.
28

JENIS KESALAHAN
○ Kesalahan Tipe 1: Interpretasi Data Iklim dan Analisis:
Sistem Bumi + Menganalisis dan Menafsirkan Data.
HASIL ○ Kesalahan Tipe 2: Mengidentifikasi Pola Iklim: Sistem
Bumi + Pola + Menganalisis dan Menafsirkan Data.
○ Kesalahan Tipe 3: Mengidentifikasi Penyebab Variasi
Iklim: Sistem Bumi + Sebab dan Akibat + Menganalisis
dan Menafsirkan Data.
○ Kesalahan Tipe 4: Membenarkan Spesies Range Prediksi:
Sistem Bumi + Evolusi Biologi + Menganalisis dan
Menafsirkan Data + Argumentasi.
29
Kesalahan Tipe 1: Penafsiran dan Analisis Data Iklim:
HASIL Sistem Bumi (DCI) + Menganalisis dan Menafsirkan
Data (SEP)
Kesalahan Siswa
Ketika Membuat  Kesalahan ini terkait dengan menafsirkan dan
Prediksi Perubahan menganalisis data yang diwakili dalam peta. Ini
Iklim adalah kesalahan di mana siswa mengalami
kesulitan mengkoordinasikan DCI dan SEP dari
analisis data untuk mengkomunikasikan
informasi yang disajikan. Misalnya, siswa
mengitari area yang lebih kecil atau lebih besar
dari area dengan data yang ditentukan atau
mereka menunjukkan kesalahan dalam
menafsirkan data iklim yang diwakili dalam peta.
30
○ Kesalahan Tipe 2: Mengidentifikasi Pola Iklim: Sistem
HASIL Bumi (DCI) + Pola (CCC) + Analisis dan Menafsirkan
Data (SEP)
Kesalahan Siswa
Ketika Membuat ○ Kesalahan ini berfokus pada siswa mengalami
Prediksi Perubahan kesulitan menggambarkan pola yang mereka
Iklim identifikasi dalam data. Banyak siswa yang
mengacu pada data tanpa referensi ke lokasi.

o Berdasarkan uraian yang diberikan oleh siswa, sulit untuk menentukan


sejauh mana pengamatan mereka mencerminkan pola seperti yang
didefinisikan dalam tugas.
31
○ Kesalahan Tipe 3: Mengidentifikasi Penyebab Variasi Iklim:
HASIL Sistem Bumi (DCI) + Sebab dan Akibat (CCC) + Analisis dan
Menafsirkan Data (SEP)
Kesalahan Siswa ○ Ada beberapa tanggapan yang menunjukkan kurangnya
Ketika Membuat pengetahuan yang akurat tentang penyebab variasi iklim
Prediksi Perubahan (Tabel 4). : Kesalahan Tipe 3). Jawaban-jawaban ini
Iklim sebagai jawaban atas pertanyaan yang menanyakan
kepada siswa apa yang mungkin menjadi penyebab pola
yang mereka amati. Dalam kasus ini, kurangnya
pengetahuan siswa tentang iklim menjadi jelas dalam
kesulitan mereka mampu menggambarkan penyebab
suatu pola.
○ Kesalahan Tipe 4: Membenarkan Klaim Iklim: Sistem Bumi 32
(DCI) + Argumentasi (SEP)
HASIL ○ Siswa juga membuat kesalahan ketika membenarkan
prediksi iklim mereka. Kesalahan ini ditunjukkan ketika
Kesalahan Siswa siswa memberikan deskripsi yang tidak lengkap tentang
Ketika Membuat pembenaran mereka (level 1), menggunakan informasi
Prediksi Perubahan yang tidak terkait untuk mendukung prediksi mereka
Iklim (level 2), membuat pernyataan prediksi sebagai
pembenaran (level 3), atau ide alternatif tentang materi
DCI termasuk dalam pembenaran mereka (level 4).
○ Dengan kata lain, siswa sering menggunakan sesuatu
selain bukti DCI yang relevan untuk mendukung klaim
mereka.
33
34
35

HASIL
○ Dalam mencari jawaban siswa sebagaimana
Pola di Seluruh diwakili dalam tabel 4, tidak ada pola yang jelas
Siswa dalam tingkat kesalahan yang dibuat siswa di
seluruh pertanyaan.
Tinjauan hasil di semua siswa dan tugas mengungkapkan 36

pola umum ini:


 Penggunaan peta yang menunjukkan variasi suhu dan
curah hujan tampaknya membuat tugas lebih
PEMBAHASAN kompleks, meningkatkan tingkat kesulitan tugas
terkait.
 Sementara sebagian besar siswa berhasil dengan
tugas identifikasi dasar dengan representasi ini,
beberapa berjuang dengan pertanyaan pengantar.
Mereka yang berhasil dengan identifikasi umumnya
ditantang oleh pertanyaan yang mengharuskan
mereka untuk membuat penyesuaian, menggambarkan
pola, membuat prediksi, atau menggambarkan
penyebab yang mungkin.
37

 Pertanyaan-pertanyaan aplikasi seringkali lebih


menantang bagi para siswa. Akibatnya, tugas-
tugas ini memunculkan lebih banyak siswa
PEMBAHASAN AISK tentang perubahan iklim, penyebabnya
dan dampaknya yang terkait pada spesies.
 Kesalahan siswa cenderung menggumpal
sekitar satu atau dua tingkat dalam jenis
kesalahan, tetapi tingkat dalam satu jenis
kesalahan tidak muncul terkait dengan apakah
seorang siswa berhasil dalam jenis kesalahan
yang berbeda.
Memerlukan Tugas-Tugas Pengkajian yang 38
Mencirikan Alternative Integrated Science
Knowledge (AISK)
 Tugas-tugas yang disajikan di sini menuntut siswa untuk
PEMBAHASAN menunjukkan pengetahuan mereka tentang gagasan inti
disiplin dan konsep-konsep lintas-batas melalui praktik
sains dan oleh karena itu kemajuan siswa untuk mencapai
pengetahuan sains terpadu yang lengkap.
 Tugas-tugas ini juga memberikan bukti bahwa sementara
beberapa siswa dapat memanfaatkan pengetahuan DCI
yang sesuai tentang iklim, perubahan iklim, dan habitat
spesies untuk membenarkan prediksi mereka, banyak
siswa menunjukkan kisaran jenis kesalahan yang kurang
dari cita-cita ini.
39
Bergerak Maju

○ Contoh-contoh yang disajikan di sini


menunjukkan kebutuhan untuk penilaian
PEMBAHASAN formatif yang mendukung guru untuk
mengidentifikasi tantangan yang dialami
siswa saat mengembangkan pengetahuan
terintegrasi. Penelitian ini juga menunjukkan
bahwa siswa dapat mengekspresikan
pengetahuan terintegrasi bahkan ketika ide-
ide inti disipliner menantang bagi siswa.
40
... untuk selanjutnya
 Temuan ini juga memberikan contoh AISK yang
ditunjukkan oleh siswa kelas menengah sebagai
PEMBAHASAN tanggapan terhadap item penilaian terintegrasi.
Karya ini menyajikan upaya pertama pada
kontinum sains terintegrasi yang dapat
dibandingkan dengan kemajuan siswa.
 Karya ini memiliki potensi untuk digunakan
dalam pengembangan penilaian formatif dan
strategi pengajaran untuk mendukung siswa
mengembangkan pemahaman terintegrasi.
41
KELEBIHAN
1. Cara pengambilan data pada penelitian ini detail, karena semua
hal yang dilakukan siswa direkam dengan perangkat lunak
(screen flow) dan dianalisis.
2. Peneliti juga melakukan wawancara dan hasilnya juga direkam.
3. Peneliti mencantumkan saran bahwa penelitian berpotensi
untuk pengembangan penilaian formatif dan strategi
pengajaran untuk mendukung siswa mengembangkan
pemahaman terintegrasi.
4. Penekanan pada pengetahuan sains yang memiliki tiga dimensi
yang saling berhubungan yakni disciplinary core ideas (DCIs),
science and engineering practices (SEPs), dan crosscutting
concepts (CCCs).
5. Penelitian AISK (Alternative Integrated Science Knowledge)
belum banyak dilakukan.
42
KEKURANGAN

1. Di abstrak tidak terdapat tujuan dan kesimpulan.


2. Jumlah sampel terlalu sedikit (hanya 6), dan jumlah
populasi tidak diketahui.
3. Di bagian akhir jurnal tidak terdapat kesimpulan.
43
POTENSI PENELITIAN SELANJUTNYA

1. Tiga dimensi yakni disciplinary core ideas (DCIs),


science and engineering practices (SEPs), dan
crosscutting concepts (CCCs) dapat dikembangkan
sebagai penelitian tesis.
2. Kategori kesalahan yang dilakukan siswa dapat
digunakan sebagai tolak ukur/ dasar teori dalam
penelitian lainnya (kategori kesalahan menurut NGSS
Lead State 2013)
44

Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai