Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH BIOLOGI SEL

STRUKTUR DINDING SELDAN MEMBRAN PLASMA

Disusun Oleh :

1.
2.
3.
4.
5.

Kelompok 5
Erna juliani
(140384205013)
Sherly Sridailami(140384205016)
Anisa Irvia
(140384205021)
Ardian
(140384205030)
Feni Yunika
(140384205067)
Dosen Pembimbing :
Trisna Amelia, M.Pd..

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan
hidayah-Nya lah, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sebagai
tugas kelompok pada mata kuliah Biologi Sel. Sesungguhnya makalah ini
membahas tentang Struktur Dinding Sel danMembran Plasma.
Terimakasih kami sampaikan kepada Ibu Trisna Amelia, M.Pd., atas dorongan
dan ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya dan semoga sesuai dengan yang diharapkan
Demikian makalah ini kami susun dengan semaksimal dan sebaik
mungkin.Namun masih begitu banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang
terdapat pada makalah ini.Oleh karena itu kami berharap kepada pembaca agar
memberikan saran dan kritiknya untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Tanjungpinang, April 2016

Kelompok 5

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1. Latar belakang.................................................................................. 1
1.2. Rumusan masalah............................................................................. 2
1.3. Tujuan penulisan.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
2.1. Dinding sel....................................................................................... 3
2.2. Membran plasma.............................................................................. 7
2.3. Perkembangan model mebran plasma ............................................. 15
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 19
3.1. Kesimpulan....................................................................................... 19
3.2. Saran................................................................................................. 19
DAFTAS PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa sel adalah unit terkecil penyusuntubuh
mahluk hidup.Yang dimaksud dengan mahluk hidup ini adalah hewan, tumbuhan,
danmanusia.Selain itu juga sel disebut sebagai satuan struktural dan fungsional
penyusun tubuhmahluk hidup, karena setiap struktur yang terdapat di dalam sel
memiliki fungsi. Sel itu sendiri tersusun atas organel-organel yang memiliki
peran

masing-masing

untukmelaksanakan proses kehidupan sel. Beberapa

diantara organel tersebut adalah membran plasma dan dinding sel yang terletak
dipermukaan sel.
Dinding sel merupakan matriks ekstraseluler yang menyelubungi seltumbuhan
di luar membran sel. Walaupun pada kenyataannya sel-sel hewan juga
memilikikomponen ekstrakseluler pada permukaan selnya, namun dinding sel
tumbuhan umumnyalebih tebal, lebih kuat dan yang paling penting bersifat lebih
kaku. Dinding sel merupakan pelindung bagi sel yang berada di dalamnya, setiap
dinding sel bertautan dengan dinding sel tetangga.Dinding sel bersifat
kakutersebut karena tersusun atas polisakarida.Polisakarida itu terdiri atas
hemiselulosa danpektin.Dinding sel dibentuk oleh diktiosom.
Membran plasma merupakan batas kehidupan, batas yang memisahkan sel
hidup dari sekelilingnya yang mati.Lapisan tipis yang luar biasa ini tebalnya kirakira hanya 8nm.Membran plasma mengontrol lalu lintas ke dalam dan ke luar sel
yang dikelilinginya.Membran sel terdiri dari senyawa-senyawa lipida, protein, dan
karbohidrat, dengan senyawa penyusun tersebut menyebabkan membran sel
bersifat hidrofobik dan hidrofilik.
Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki membran plasma.Akan tetapi dinding
sel hanyaterdapat pada sel tumbuhan.Untuk itulah makalah ini disusun guna
membahas bagian darisel yaitu dinding sel dan membran plasma.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana struktur dan komposisi penyusun dinding sel dan membran
plasma?
2. Apa saja fungsi masing-masing dari dinding sel dan membran plasma?
3. Bagaimana perkembangan model membran plasma?
4. Bagaimana mekanisme pergerakan zat-zat melintasi membran sel?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami struktur dinding sel dan membran plasma
2. Mengetahui dan memahami komponen penyusun dinding sel dan membran
plasma
3. Mengetahui dan memahami fungsi dinding sel dan membran plasma
4. Mengetahui dan memahami perkembangan model membran plasma
5. Mengetahui dan memahami mekanisme pergerakan zat-zat di membran
plasma

6. BAB II
PEMBAHASAN
7. 2.1. Dinding Sel
8. Dinding sel adalah lapisan kaku dan kuat yang mengelilingi

beberapa jenis sel. Dinding sel adalah fitur karakteristik sel tumbuhan,
bakteri, jamur, alga dan beberapa archaea.Daerah ini terletak di luar
membran sel. Fungsi utama dari dinding sel adalah untuk memberikan
kekakuan, kekuatan, dukungan struktural, perlindungan terhadap stres
mekanik dan infeksi.Dinding sel juga membantu dalam difusi gas masuk
dan keluar dari sel. Disaat sel masih muda dinding sel masih tipis dan
lunak.Dinding sel ini disebut dinding primer. Setelah sel dewasa, dinding
menjadi

tebal,kuat

dan

kaku.

Dinding

ini

disebut

dinding

sekunder.Komposisi dinding sel bervariasi pada tiap spesies dan juga


tergantung pada tahap pengembangan organisme.Protozoa dan hewan
tidak memiliki dinding sel.
1. Struktur Dinding Sel Prokariota
9.

Meskipun sel-sel prokariotik tidak mengandung organel

terikat membran, mereka memiliki organisasi yang sangat kompleks dan


struktur.Seperti

semua

sel,

prokariota

dikelilingi

oleh

membran

sitoplasma.Membran ini terdiri dari protein dan lipid dan lapisan


semipermeabel. Lapisan semipermeabel ini mengatur aliran bahan masuk
dan keluar dari sel.Bagi kebanyakan prokariota, membran sel dikelilingi
oleh dinding sel. Dinding sel hampir setiap sel bakteri mengandung
peptidoglikan, struktur saling silang yang terdiri dari rantai molekul gula,
dengan rantai melekat satu sama lain melalui jembatan terdiri dari asam
amino.Dinding

sel

ini

melindungi

sel

bakteri

dari

kejutan

osmotik.Beberapa sel bakteri juga memiliki membran luar terkait dengan


lapisan peptidoglikan oleh lipoprotein.Membran bagian luar adalah lipid
bilayer yang mengandung gula dan lipid dan dikenal sebagai
lipopolisakarida (LPS).

10.

Pada bakteri Gram positif kandungan peptidoglikan 40-

90% sedangkan pada bakteri Gram negatif mungkin hanya 1%.Bahan


penyusun dinding kedua yang penting dan banyak terdapat bakteri Gram
positif adalah polimer polio-fosfat yang di sebut asam teichoat.Beberapa
senyawa ini ditemukan pada dinding dan selaput sel. Bakteri Gram negatif
mempunyai dinding sel yang lebih rumit daripada dinding sel bakteri
Gram positif.
11.

Gambar 1. Perbedaan bakteri Gram Positif dan bakteri Gram Negatif

12.
13. Fungsi masing-masing komponen dinding sel prokariota :
Peptidoglikan fungsinya adalah mencegah lisis sel dalam media
yang hipotonis, dan menyebabkan sel kaku serta memberi bentuk

kepada sel.
Asam teichoat fungsinya untuk mengikat Mg dari lingkungan yang

berperan dalam metabolisme.


Molekul porin berfungsi dalam angkutan yaitu merintangi
masuknya molekul-molekul.

2. Struktur Dinding Sel Eukariota


a. Dinding sel jamur
14.

Ada beberapa kelompok organisme yang mungkin disebut

jamur.Beberapa kelompok telah dikeluarkan dari kerajaan jamur, sebagian


karena perbedaan mendasarkan biokimia dalam komposisi dinding sel.
Kebanyakan jamur memiliki dinding sel yang terdiri dari kitin dan
polisakarida.Jamur tidak memiliki selulosa di dinding sel mereka. Dinding
sel jamur terdiri dari beberapa lapisan yaitu:
1) Lapisan kitin
2) Lapisan -1,3-glucan
3) Lapisan mannoprotein
b. Dinding sel Tumbuhan
15.

Dinding sel pada tumbuhan harus memiliki kekuatan tarik

yang cukup untuk menahan tekanan osmosis yang dihasilkan dari


perbedaan dalam konsentrasi zat terlarut antara sel interior dan air di
bagian ekstraseluler. Dinding sel memiliki ukuran tebal sekitar 0,1 m.
16.

Gambar 2. Dinding sel tumbuhan

17.

1. Lapisan dinding sel tumbuhan


18. Dinding sel pada tumbuhan terdiri dari tiga lapisan yaitu:

Lamela tengah, merupakan lapisan yang kaya pektin. Lapisan terluar ini
berfungsi sebagai penghubung antara sel-sel tanaman yang berdekatan dan

saling menempelkannya.
Dinding sel primer, umumnya tipis dan fleksibel. Dinding sel primer

terbentuk sementara sel tumbuh.


Dinding sel sekunder, merupakan lapisan tebal yang terbentuk dalam
dinding sel utama setelah sel menjadi dewasa. Dinding sel sekunder tidak
ditemukan di dalam semua jenis sel dan hanya ditemukan di dalam
pembuluh kayu.
19. Berikut adalah tabel perbedaan antara dinding sel primer dan
dinding sel sekunder:
20. Karakteristik

23. Fleksibilitas

21. Dindin

22. Dindi

g Sel

ng Sel

Primer

Sekun

24. Tinggi

dan

der
25. Rend
ah

ekstensibilitas
26. Ketebalan

27. Dinami

28. Statis

29. Susunan

s
30. Acak

31. Sejaja

mikrofibril
32. Kadar selulosa

33. Rendah

r
34. Tingg

35. Kadar

36. 50%

i
37. 25%

hemiselulosa
38. Kadar lipid

39. 5-10%

40. Sedik
it

tidak
41. Kadar protein

42. 5%

ada
43. Rend
ah

44. Pertumbuhan

45. Multin

46. Aposi

47. Kekristalan

et
48. 50%

si
49. 25%

50.

2. Komponen penyusun dinding sel tumbuhan


a) Selulosa
51.

Selulosa adalah polimer lurus (dengan berat molekul tinggi)

terdiri atas unit-unit D-glukosa yang berikatan dengan ikatan glikosida 1,4 (-1,4 D-glukan).
b) Hemiselulosa
52.

Hemiselulosa adalah heteropolimer yang terdiri atas

bermacam-macam

polisakharida

dan

merupkan

molekul

yang

bercabang.Fungsinya melapisi mikrofibril selulosa dengan berperan


sebagai zat perekat.
c) Pektin
53.

Pektin adalah polisakharida yang sangat kompleks.Satu ciri

umunya adalah adanya Gugus asam yang berasal dari residu asam
glukuronat dan galakturonat.
d) Protein struktural dan plastik
54.

Dinding

juga

mengandung

komponen

nonpolisakharida.Fragmen-fragmen protein dengan ciri yang tidak umum


telat diisolasi dari dinding sel primer.Protein itu mengandung banyak
hidroksiprolin.
55.

Plastik biologis terdiri atas lignin dan kutin.Lignin dibentuk

oleh plimerisasi precursor lignin, yaitu koumaril alcohol, konifril alcohol,


dan sinpil alcohol.Kutin terdapat sebagai bahan yang meliputi dinding sel
dari sel-sel permukaan.
3. Fungsi Dinding Sel
a) Fungsi Dinding sel Dalam Bakteri

56.

Dinding

sel

terdiri

dari

peptidoglikan

dan

kaku.

Menyediakan bentuk pada sel. Membantu menjaga organel dalam sel.


Tidak membiarkan sel meledak karena perubahan tekanan osmotic
b) Fungsi Dinding sel Dalam Jamur

57.

Bertindak sebagai penghalang struktural.Menentukan pola

pertumbuhan sel. Melindungi sel dari meledak selama perubahan tekanan


osmotik. Bertindak sebagai tempat pengikatan reaksi enzim Menengahi
interaksi sel pada organisme lain.
c)

Fungsi dinding sel dalam tumbuhan


Menentukan Bentuk, Kekuatan dan Dukungan
Mengontrol Tekanan Turgor
Lalu Lintas Zat
Perlindungan
Penyimpanan Karbohidrat
pensinyalan
58. 2.2. Membran Plasma
59. Membran plasma (disebut juga membran sel) adalah bagian sel
yang membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan di sekitarnya,
membran ini dimiliki oleh semua jenis sel. Membran sel merupakan
bagian terluar sel pada sel hewan dan protozoa, namun pada sel tumbuhan
dan bakteri terletak dibawah dinding sel. Untuk mempelajari membran
plasma, para peneliti menggunakan sel darah merah sebagai objek
penelitiannya. Sel darah merah digunakan karena tidak memiliki organelorganel lain sehingga tidak mengganggu proses pemisahan membran sel.
60. Membran sel bersifat selektif permeabel, membran ini akan
menyeleksi molekul-molekul apa saja yang boleh masuk ke dalam sel.
Beberapa molekul dapat lewat dengan mudah, namun yang lain harus
melewati molekul transport atau bahkan tidak bisa lewat sama sekali.
Transportasi molekul keluar masuk sel dibedakan menjadi tanspor pasif
dan transpor aktif.Transpor pasif terjadi begitu saja tanpa membutuhkan
energi, sedangkan transport aktif membutuhkan energi.

61.

Gambar 3. Struktur Membran Plasma

62.

1. Struktur Membran Plasma


63.

Struktur membran plasma hampir sama untuk setiap jenis

sel. Struktur membran dalam gambar di atas merupakan penggambaran


untuk membran plasma hewan. Secara struktural, membran plasma
tersusun atas fosfolipid bilayer yaitu dua lapisan lemak yang berikatan
dengan fosfat.Struktur fosfolipid adalah sebagai berikut.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
Gambar 4.Fosfolipid
71. bilayer
72. Fosfolipid merupakan molekul yang mirip dengan kepala dan
ekor.Kepala dari fosfolipid merupakan molekul fosfat sedangkan ekornya
adalah lemak.Gambar 4.di atas merupakan dua lapis fosfolipid dimana
kepala fosfatnya menghadap ke arah luar dan dalam, sedangkan ekor
lemaknya di tengah-tengah. Kepala fosfat bersifat hidrofilik (suka air)
sehingga terletak di luar, sedangkan bagian dalam bersifat hidrofobik

(tidak suka air) sehingga terletak di tengah.Fosfolipid bilayer merupakan


struktur utama pembentuk membran plasma, diantara fosfolipid tersebut
juga terdapat bagian-bagian lain yang menyempurnakan kerja membran
plasma. Bagian tersebut antara lain:
a. Protein membran
73.

Protein membran merupakan protein yang terdapat pada

membran sel. Walaupun penyusun membran secara struktural adalah


fosfolipid, namun protein dalam fosfolipid dapat mencapai lebih 50% dari
berat membran tersebut.Hal ini terjadi karena struktur protein yang lebih
besar dan kompleks dibandingkan lemak.
74.
Protein membran terdiri dari protein integral dan protein
perifer.Protein integral adalah protein yang menembus dua lapis fosfolipid,
sedangkan protein perifer adalah protein yang tidak menembus dua lapis
fosfolipid. Protein integral ini berperan dalam transpor molekul keluar dan
masuk sel. Protein integral akan berperan sebagai saluran/ channel yang
memungkinkan beberapa molekul dapat melewatinya. Protein perifer
biasanya merupakan hormon atau enzim yang menempel sementara di
membran sel untuk mengatur kerja dari sel tersebut.
b. Glikolipid dan glikoprotein
75.

Glikolipid dan adalah molekul karbohidrat yang menempel

pada lemak, sedangkan glikoprotein adalah molekul karbohidrat yang


menempel pada molekul protein. Glikolipid dan glikoprotein berfungsi
sebagai tanda pengenal bagi sel. Antara orang yang satu dengan orang
yang lain memiliki jenis glikolipid dan glikoprotein yang berbeda.
Antibodi dalam tubuh kita akan menyerang sel-sel asing yang masuk ke
dalam tubuh, bagaimana caranya antibodi mengetahui bahwa sel tersebut
adalah

sel

asing?

dengan

mendeteksi

struktur

glikolipid

dan

glikoproteinnya tentu saja. Glikolipid hanya terdapat pada sel hewan saja.
c. Kolesterol
76.

Kolesterol dalam membran plasma akan berada di antara

molekul fosfolipid dengan bagian hidroxil yang bersifat polar akan berada
di dekat kepala fosfolipid. Kolesterol memiliki fungsi yang penting bagi
membran plasma. Saat kondisi lingkungan panas, kolesterol akan berperan
10

dalam menghambat pergerakan fosfolipid sehingga mencegah fosfolipid


menjadi terlalu cair. Namun saat suhu lingkungan dingin, kolesterol akan
bekerja dengan menghambat interaksi antar lemak sehingga menjaga
membran dari beku dan mempertahankan struktur membran cukup cair.
Kolesterol terdapat pada membran sel hewan, sedangkan pada membran
sel tumbuhan fungsinya digantikan oleh sterol.
d. Sitoskeleton
77.

Sitoskeleton

atau

tulangnya

sel

berguna

untuk

memperthankan bentuk sel dan posisi organel sel. Sitoskeleton terdiri atas
dua macam, yaitu mikrotubulus dan mikrofilamen. Sitoskeleton bukan
bagian langsung dari membran sel, hanya saja sitoskeleton akan berikatan
dengan bagian dasar dari protein integral. Dengan mengikat protein
integral di berbagai tempat, sitoskeleton akan mempertahankan bentuk sel
sehingga tidak berubah terlalu ekstrim.

78.

79.

Gambar 5.Sitoskeleton pada sel

2. Komponen Penyusun Membran Plasma


80.

Komponen penyusun membran sel terdiri dari komponen

lipid, protein dan karbohidrat. Ratio komposisi tiap-tiap komponen


tidaklah sama pada setiap membran sel karena tergantung dari tipe selnya
juga spesiesnya. Umumnya, kandungan lipid pada membran sel berkisar
40%, protein 40%, karbohidrat 1-10% dan air 20%.
81.
Lipid pada membran sel memiliki dua lapisan dimana satu
lapisan terorientasi ke arah luar dan lapisan yang lain terorientasi ke arah
sitoplasma. Protein pada membran sel merupakan protein globuler.Proteinprotein tersebut terdistribusi secara tidak merata pada membran sel.
11

Sebagian protein membran terletak pada bagian perifer dan sebagian yang
lainnya tertanam pada setengah lapisan lipid atau tertanam menembus
kedua lapisan lipid.Bagian karbohidrat membran sel biasanya dalam
bentuk oligosakarida.Karbohidrat pada membran biasanya terikat pada
lipid dan sebagian yang lainnya terikat pada protein.
a. Lipid
82. Setiap molekul lipid bersifat amfifatik.Lipid amfifatik mengandung
komponen ekor yang bersifat hidrofobik (tidak suka air) dan
komponen kepala yang bersifat hidrofilik (suka air). Lipid
membran terdiri dari 3 kelas utama yaitu : fosfolipid,
glikospingolipid, dan sterol.
1) Fosfolipid
83.

Terdapat dua macam fosfolipid yaitu fosfogliserida dan

sfingomielin.Fosfogliserida merupakan unsur yang paling banyak,


mempunyai rangka gliserin, mengikat dua asam lemak dengan ikatan ester
pada C1 dan C2.Bisa juga mengikat alkohol terfosforilasi (serin,
etanolamin, kolin, inositol).
84.
Sedangkan sfingomielin mempunyai rangka sfingosin
(derivat amino alkohol) mengikat satu asam lemak dengan ikatan amida
yang merupakan unsur dalam selubung mielin.Sfingomielin banyak
dijumpai pada jaringan otak dan saraf.
85.
Fosfolipid pada umumnya mengandung gliserol.Gugus
hidroksil 1 dan 2 diesterifikasi dengan asam lemak dengan rentang karbon
12-24.Esterifikasi dengan rentang karbon 16 dan 18 paling umum
dijumpai pada hewan berdarah panas.Suatu kelompok fosfat terikat secara
kuat pada posisi karbon 3.Fosfolifida meliputi:
86. 1.asam fosfatidat dan fosfatidilgliserol
87. 2.fosfatidilkolin
88. 3.fosfatidiletanolamin
89. 4.fosfatidil-inositol
90. 5.fosfatidilserin
91.
Fosfatidilkolin atau lesitin mengandung gliserol dan asam
lemak serta asam fosfat dan kolin.Tersebar luas di dalam sel- sel tubuh dan
mempunyai fungsi metabolik dan struktural yang sangat penting pada

12

membran

sel.

Fosfatidiletanolamin atau sefalin mirip dengan fosfatidilkolin, hanya


kolinnya diganti dengan etanolamin.Seperti halnya fosfatidilserin dan
fosfatidil- etanolamin, fosfatidilinositol juga merupakan komponen
membran yang sangat penting.
92.
Asam fosfatidat penting sebagai perantara pada sintesis
triasigliserol dan fosfolipida tetapi tidak banyak ditemukan di dalam
jaringan.
Kardiolipin adalah fosfolipid yang ditemukan di dalam membran
mitokondria yang dibentuk dari fosfatidilgliserol.
2) Glikospingolipid
93.

Merupakan lipid yang mengandung gula seperti :

94. Serebrosida (mengandung ikatan heksosa tunggal, glukosa atau


galaktosa) dan gangliosida (mengandung ikatan gula yang lebih
kompleks) dimana keduanya secara khusus penting dalam system
saraf pusat.
3) Sterol
95.

Sterol yang lazim dijumpai adalah kolesterol. Merupakan

komponen utama dalam membran plasma, sedikit pada badan golgi,


mitokondria dan nucleus. Letak kolesterol tersisip diantara fosfolipid dan
berperan dalam menentukan tingkat fluiditas membran.Untuk lebih
jelasnya silahkan perhatikan gambar dibawah ini.
b. Protein
96. Berdasarkan posisinya pada membran, terdapat dua macam protein
yaitu : protein integral : globular, amfipatik dengan dua ujung hidrofil
yang dipisahkan region hidrofob dalam lapisan bilayer lipid dan protein
perifer : terikat lemah pada bagian hidrofil protein integral.
97. Protein plasma memiliki fungsi yang sangat luas, antara lain
sebagai protein pembawa senyawa yang melewati membran plasma,
menerima isyarat (signal) hormonal, dan meneruskan isyarat tersebut ke
bagian sel sendiri atau ke sel lainnya.

13

98. Protein membran plasma juga berfungsi sebagai pangkal pengikat


komponen-komponen sitoskeleton dengan senyawa-senyawa ekstraseluler.
Molekul-molekul protein permukaan luar memberikan ciri-ciri individual
tiap sel dan macam protein dapat berubah sesuai dengan differensiasi
sel.Protein perifer tidak berinteraksi dengan bagian tengah membran
hidrofobik, tetapi terikat secara langsung melalui asosiasi dengan protein
integral membran atau secara langsung berinteraksi dengan bagian polar
lipida membran.Misalnya protein sitokeleton, protein kinase (pada
permukaan sitoplasmik membran), dan protein matriks ekstraseluler
(permukaan eksoplasmik).Protein transmembran mengandung segemen
panjang asam-asam amino hidrofobik yang tertanam pada bilayer lipida.
99. Ada dua tipe interaksi yang menstabilkan protein integral
membran, yaitu interaksi ionic dengan daerah kepala yang bersifat
polar dan interaksi hidrofobik dengan bagian tengah yang bersifat
hidrofobik, misalnya glikoforin.
100. Beberapa protein integral berikatan dengan membran
melalui ikata koovalen pada rantai hidrokarbon. Dikenal ada tiga tipe
protein integral berdasarkan perlekatannya pada rantai hidrokarbon, yaitu:
Glycosyl-phosphatidylinositol-Proteins, Myristate-Proteins, dan FarnesylProteins. Kedudukan dan orientasi protein pada membran bervariasi sesuai
macam membran, sel dan jaringan.Ia dapat berupa protein integral atau
protein perifer.
101.

Glikoprotein pada membran eritrosit merupakan suatu

protein yang menembus membran sel.


102.

Protein integral membran terdiri atas empat kelas, yaitu

protein tipe A, protein tipe B, protein tipe C, dan protein tipe D. Protein
tipe A dan C secara struktural sama, tetapi tertanam pada setengah lapisan
membran yang berbeda.Contoh protein tipe A adalah Cytochrom b5 pada
retikulum endoplasma. Protein B adalah kompleks protein yang berperan
dalam sistim transpor. Protein D adalah protein trans membran. Protein
tipe B merupakan kumpulan molekul yang memiliki struktur yang terdiri

14

atas Na+, K+, ATP-ase dan suatu anion protein transpor.Contoh protein
tipe D adalah glikoforin pada membran eritrosit.
103.

Protein membran plasma dapat berfungsi sebagai enzim.

Enzim-enzim pada membran plasma dapat dikelompok-kan


menjadi dua kategori berdasarkan tempat aktivitas katalitiknya,
yaitu:

Ektoenzim, yaitu enzim dimana aktivitas katalitiknya berlangsung pada

permukaan luar membran plasma.


Endoenzim, yaitu enzim dimana aktivitas katalitiknya berlangsung pada

permukaan dalam membran plasma.


c. Karbohidrat
104.

Karbohidrat pada membran plasma terikat pada lipid atau

protein dalam bentuk glikolipid dan glikoprotein.Glikolipid merupakan


kumpulan berbagai jenis unit-unit monosakarida yang berbeda seperti
gula-gula sederhana D-glukosa, D- galaktosa, D-manosa, L-fruktosa, Larabinosa, D-xylosa, dan sebagainya. Karbohidrat ini memegang peranan
penting dalam berbagai aktivitas sel, antara lain dalam sistim kekebalan.
Karbo-hidrat pada membran plasma merupakan hasil sekresi sel dan tetap
berasosiasi dengan membran membentuk glikokaliks.
3. Fungsi Membran plasma
105.

Membran plasma sangat penting untuk menjaga kehidupan

sel. Fungsi membran plasmaadalah sebagai berikut.


a. Melindungi isi sel
106.

Membran sel berfungsi mempertahankan isi sel.

b. Membatasi isi sel dari lingkungan luarnya.


c. Mengatur keluar masuknya molekul-molekul
107.

Membran

plasma

bersifat

semipermeabel

(selektif

permeabel), artinya ada zat-zat tertentu yang dapat melewati membran


dan ada pula yang tidak. Molekul-molekul tersebut berguna untuk
mempertahankan kehidupan sel.
d. Sebagai reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel.

15

108.

Rangsangan itu berupa zat-zat kimia, misalnya hormone,

racun, rangsangan listrik; dan rangsangan mekanik, misalnya tusukan dan


tekanan. Sebagai contoh sel Amoeba. Sel Amoeba yang tidak memiliki
indera ternyata mampu menerima rangsang, baik rangsang kimia, listrik,
maupun mekanik.

Bagian

sel yang

berfungsi sebagai

reseptor

adalah glikoprotein.
e. Membran sel juga berfungsi sebagai Protein membran
109.

Protein membran memiliki berbagai macam fungsi, antara

lain: (i) Melekatkan membrane pada sitoskeleton tau rangka sel, (ii)
Membentuk junction (pertemuan) diantara dua selyang bertetangga, (iii)
Sejumlah protein membran berperan sebagai enzim, (iv) sejumlahprotein
membran berfungsi sebagai reseptor permukaan bagi pesuruh-pesuruh
kimia darisel-sel lain, dan (v) beberapa protein membran membantu
pergerakan subtansi-subtansimelintasi membrane.
110.

2.3. Perkembangan Model Membran Plasma

111.

Untuk

menggambarkan

tentang

membran

sel

dan

memudahkan dalam mempelajarinya juga penjelasannya, para ilmuwan


mengalami perkembangan dalam membuat model untuk menggambarkan
bagaimana sebenarnya membran sel itu.Banyak ilmuwan yang telah
mengusulkan model membran sel, namun model membran sel yang diakui
saat ini adalah model membran menurut Singer dan Nikolson (model
membran mosaik cair).Model membran yang diusulkannya merupakan
penyempurnaan dari berbagai model membran yang telah diusulkan oleh
para ilmuwan sebelumnya.Berikut merupakan berbagai model membran
yang pernah diusulkan oleh para ilmuwan.
1. Model Membran Menurut Charles Overton (1895)
112.

Senyawa hidrofobik masuk ke dalam sel lebih cepat

daripada senyawa hidrofilik.Pada bagian sebelah luar sel terdapat senyawa


hidrofobik yang mudah larut.Overton menduga bahwa lapisan tersebut
terdiri atas kolesterol, lesitin dan minyak lemak. Oleh karena itu,
berdasarkan pengamatannya ia mempostulatkan bahwa zat yang larut
16

dalam lipid memasuki sel jauh lebih cepat daripada zat yang tidak larut
dalam lipid.
113.

Sedangkan Langmuir menemukan bahwa bila suatu lipida

yang terdiri dari molekul yang memiliki bagian polar (hidrofilik) dan nonpolar (hidrofobik) diteteskan pada air, maka lipida tersebut meluas
membentuk lapisan monomolekul.Bagian hidrofilik setiap molekul
mengarah ke air, sedangkan bagian hidrofobiknya menjauhi air.
114. Menurut Plowe, lapisan luar protoplasma pada sel
tumbuhan adalah suatu lapisan elastik yang berbeda dari bagian lain dari
sitoplasma dan disebut plasmalemma atau membrane plasma. Menurut
Plowe, membrane plasma adalah suatu satuan fisik yang mempunyai suatu
organisasi molekul yang memisahkan membrane plasma dari bagian lain
sel.
2. Model Membran Menurut Gorter dan Grendel (1925)
115.

Memperkenalkan konsep bahwa membran sel dibentuk oleh

molekul lipid bilayer. Ujung polar molekul lipid pada satu lapisan
mengarah ke luar, sedangkan ujung polar lipid pada lapisan yang lain
mengarah kea rah dalam atau sitoplasma.
116.

117.

Gambar 6. Model membran

Gorter dan Grendel

118.

17

4. Model membran menurut J.F. Danielli dan E.N. Harvey (1933)


119.

Dia mengusulkan bahwa membran plasma terdiri atas dua

fase yaitu fase cair dan fase minyak.Bagian lipid yang hidrofobik
mengarah ke fase cair.Protein terhidrasi bekerja sebagai suatu buffer
diantara kepala lipid yang hidrofilik dan fase cair.

120.
121.

Gambar 7. Model membran Danielli & Harvey

122.

123.
3. Model membran menurut Danielli dan Davson (1954)
124.

Membran plasma terdiri dari dua lapisan lipidaprotein.

Molekul lipid amfifatik mengarah dengan daerah hidrofobik ke arah fase


minyak dan permukaan lain mengarah ke daerah eksternal. Protein
terhidrasi berperan sebagai suatu buffer pelapis antara kepala lipid yang
hidrofilik dan fase cair.

125.
126.
127.

Gambar 8. Model membran Danielli & Davson

18

4. Model membran menurut Robertson (1957)


128.

Membran plasma merupakan struktur berlapis tiga yang

terdiri dari dua lapisan terluar yang padat yang etrdiri atas protein dengan
tebal masing-masing 2,0 nm dan lapisan yang tengah berupa lipid dengan
tebal 3,5 nm. Jadi tebal membran keseluruhan adalah 7,5 nm. Ketiga
lapisan membran tersebut disebut Unit Membran.Protein pada kedua
permukaan

bilayer

lipid

memiliki

konfirmasi

memanjang

tetapi

asimetris.Model membrane Robertson tidak dapat menerangkan sifat-sifat


permeabilitas dan transport zat melintasi membran.

129.
130.

Gambar 9. Model membran Robertson

131.
5. Model Membran Menurut Singer dan Nikolson (1972)
132.

Menurut Singer dan Nikolson, membran sel memiliki

ketebalan berkisar 8,5 nm. Membran plasma terdiri dari :

Lapisan lipid bilayer yang dikelilingi oleh protein globular. Protein


globular ada yang tertanam pada matriks membrane dan ada yang terikat

pada polar lipida.


Protein membran, berada dalam keadaan tersebar bukan sebagai suatu

lapisan yang berkesinambungan.


Protein yang terikat pada permukaan polar lipid disebut protein perifer
atau protein ekstrinsik. Sedangkan protein yang tertanam pada matriks

atau menembus lapisan lipid disebut protein integral atau protein intrinsik.
Protein perifer dan integral yang berkaitan dengan molekul gula disebut
glikoprotein sedangkan molekul lipid yang berikatan dengan gula disebut
glikolipid.

19

133.
134.

Gbr 6. Model membran Singer & Nikolson

135.
136.

137.

20

138.

BAB III
PENUTUP

139.

3.1. Kesimpulan

140.

Dinding sel merupakan sebuah membran yang terbentuk

pada bagian luar dari membran sel yang berperan sangat penting dalam
membentuk struktur sel yang kaku, memberi kekuatan dan perlindungan
kepada sel terhadap tekanan mekanik. Manfaat dinding sel ialah
mempertahankan dan menentukan bentuk sel, dukungan dan kekuatan
mekanik,

mencegah

membran

sel

meledak

saat

berada

di

dalam medium hipotonik (yaitu, tahan tekanan air), mengendalikan laju


dan arah pertumbuhan sel dan mengatur volume sel, bertanggung jawab
dalam desain dan mengendalikan morfogenesis tanaman sejak dinding
tanaman berkembang hingga penambahan sel, berperan dalam proses
metabolisme, penghalang fisik untuk agar benda-benda asing tertentu tidak
masuk kedalam sel dan sebagai tempat penyimpanan karbohidrat.
141.
Membran plasma (disebut juga membran sel) adalah bagian
sel yang membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan di sekitarnya,
membran ini dimiliki oleh semua jenis sel. Fungsi membran sel yaitu
membatasi isi sel dengan lingkungannya,mengatur permeabilitas terhadap
senyawa-senyawa atau ion ion yang melewatinya yang diatur oleh protein
integral, Bertindak sebagai reseptor, misal terhadap zat kimia dan hormon.
Berperan sangat penting dalam dalam transpor berbagai molekul, baik
mikromolekul maupun makromolekul.
142.
143.
144.

3.2. Saran
Isi makalah dan beberapa pembahasan di atas tidak

sepenuhnya sempurna, untuk itu penulis mohon kepada para pembaca agar
dapat memberikan kritik dan saran yang baik. Penulis berharap dengan
adanya kritik dan saran dari pembaca akan membuat makalah ini lebih
baik lagi.Atas perhatian para pembaca, penulis mengucapkan terima kasih.

21

145.
146.

DAFTAR PUSTAKA

http://whanday.blogspot.co.id/2011/11/sejarah-

perkembangan-membran-sel.html di akses tanggal 1 April 2016.


147.

http://dokumen.tips/documents/dinding-sel-dan-membran-

sel-kelompok2.html di akses tanggal 1 April 2016.


148.

Reece,campbell Mitchel.2000.BIOLOGI JILID 1.Jakarta:

Erlangga

22

Anda mungkin juga menyukai