Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BIOLOGI LAUT

EKOSISTEM PADANG LAMUN


DOSEN PENGAJAR :
Bony Irawan, M.Pd.

DISUSUN OLEH :
1. Agus Rianti
2. Afriliani
3. Ryanda Bima Jatra

140384205036
140384205011
140385205038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan Rahmat, Karunia
serta Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik. Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Biologi Laut.
Selain itu, penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman para mahasiswa mengenai Ekosistem padang lamun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Bony Irawan, M.Pd selaku
dosen pengajar mata kuliah Biologi Laut, atas bimbingan dan materi yang telah
diberikan kepada kami dalam kegiatan perkuliahan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, semua itu

karena kami masih dalam tahap pembelajaran. Oleh

karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa yang
akan datang.

Tanjungpinang, 11 Desember 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia yang memiliki panjang garis pantai 81.000 km, mempunyai
padang lamun yang luas bahkan terluas di daerah tropika. Luas padang lamun
yang terdapat di perairan Indonesia mencapai sekitar 30.000 km2. Jika di lihat dari
pola zonasi lamun secara korizontal, maka dapat dikatakan ekosistem lamun
terletak di antara dua ekosistem bahari penting yaitu ekosistem mangrove dan
ekosistem terumbu karang. Dengan letak yang berdekatan dengan dua ekosistem
pantai trofik tersebut, ekosistem lamun tidak terisolasi atau berdiri sendiri tetapi
berinteraksi dengan kedua ekosistem tersebut.
Oleh karena itu Indonesia di kenal dengan Negara maritim. Perairan laut
Indonesia kaya akan berbagai biota laut baik flora maupun fauna. Demikian luas
serta keragaman jasad-jasad hidup di dalam yang kesemuanya membentuk
dinamika kehidupan di laut yang saling berkesinambungan.
Pada tahun belakangan ini, perhatian terhadap biota laut semakin
meningkat dengan munculnya kesadaran dan minat setiap lapisan masyarakat
akan pentingnya lautan. Laut sebagai penyedia sumber daya alam yang produktif
baik sebagai sumber pangan, tambang mineral dan energi, media komunikasi
maupun kawasan rekreasi atau pariwisata. Karena itu wilayah pesisir dan lautan
merupakan tumpuan harapan manusia dalam pemenuhan kebutuhan di masa
depan. Salah satu sumber daya laut yang cukup potensial untuk dapat
dimanfaatkan adalah lamun, dimana secara ekologis lamun mempunyai beberapa
fungsi penting di daerah pesisir. Lamun merupakan produkitivitas primer
diperairan dangkal di seluruh dunia dan merupakan sumber makanan penting bagi
banyak organisme. Biomassa padang lamun secara kasar berjumlah 700 g bahan
kering/m2, sedangkan produkitivitasnya adalah 700 g arbon/m2/hari.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1

Apa yang di maksud dengan lamun?

1.2.2

Bagaimana karakteristik ekosistem padang lamun?

1.2.3

Bagaimana keragaman lamun?

1.2.4

Apa saja potensi yang dimiliki ekosistem padang lamun?

1.2.5

Bagaimana peranan ekosistem padang lamun?

1.2.6

Bagaimana parameter lingkungan yang mempengaruhi distribusi dan


pertumbuhan ekosistem padang lamun?

1.2.7

Apa saja faktor pembatas yang mempengaruhi ekosistem padang lamun?

1.3 Tujuan
1.3.1

Untuk mengetahui pengertian padang lamun.

1.3.2

Untuk mengetahui karakteristik ekosistem padang lamun.

1.3.3

Untuk mengetahui keragaman ekosistem padang lamun.

1.3.4

Untuk mengetahui potensi ekosistem padang lamun.

1.3.5

Untuk mengetahui peranan ekosistem padang lamun.

1.3.6

Untuk mengetahui Parameter lingkungan yang mempengaruhi distribusi


dan pertumbuhan ekosistem padang lamun.

1.3.7

Untuk mengetahui faktor pembatas yang mempengaruhi ekosistem padang


lamun.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi lamun
Perairan pesisir merupakan lingkungan yang memperoleh sinar matahari
cukup yang dapat menembus sampai ke dasar perairan. Di perairan ini juga kaya
akan nutrien karena mendapat pasokan dari dua tempat yaitu darat dan lautan
sehingga merupakan ekosistem yang tinggi produktivitas organiknya. Karena
lingkungan yang sangat mendukung di perairan pesisir maka tumbuhan lamun
dapat hidup dan berkembang secara optimal. Lamun didefinisikan sebagai satusatunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang mampu beradaptasi secara
penuh di perairan yang salinitasnya cukup tinggi atau hidup terbenam di dalam air
dan memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati. Beberapa ahli juga mendefinisikan
lamun (Seagrass)

sebagai tumbuhan air berbunga, hidup di dalam air laut,

berpembuluh, berdaun, berimpang, berakar, serta berbiak dengan biji dan tunas.
Karena pola hidup lamun sering berupa hamparan maka dikenal juga
istilah padang lamun (Seagrass bed)

yaitu hamparan vegetasi lamun yang

menutup suatu area pesisir/laut dangkal, terbentuk dari satu jenis atau lebih
dengan kerapatan padat atau jarang. Sedangkan sistem (organisasi) ekologi
padang lamun yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik disebut Ekosistem
Lamun (Seagrass ecosystem). Habitat tempat hidup lamun adalah perairan
dangkal agak berpasir dan sering juga dijumpai di terumbu karang. Padang lamun
adalah ekosistem pesisir yang ditumbuhi oleh lamun sebagai vegetasi yang
dominan. Lamun (seagrass) adalah kelompok tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae) dan berkeping tunggal (Monokotil) yang mampu hidup secara
permanen di bawah permukaan air laut. Komunitas lamun berada di antara batas
terendah daerah pasangsurut sampai kedalaman tertentu dimana cahaya matahari
masih dapat mencapai dasar laut.

Gambar 1 (morfologi lamun)


2.2 Karakteristik ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun memiliki kondisi ekologis yang sangat khusus
dan berbeda dengan ekosistem mangrove dan terumbu karang. Karakteristik
ekosistem padang lamun antara lain adalah :
1. Terdapat di perairan pantai yang landai, di dataran lumpur/pasir.
2. Pada batas terendah daerah pasang surut dekat hutan bakau atau di dataran
terumbu karang.
3. Mampu hidup sampai kedalaman 30 meter, di perairan tenang dan
terlindung.
4. Sangat tergantung pada cahaya matahari yang masuk ke perairan.
5. Mampu melakukan proses metabolisme secara optimal jika keseluruhan
tubuhnya terbenam air termasuk daur generative.
6. Mampu hidup di media air asin.
7. Mempunyai sistem perakaran yang berkembang baik.
2.3 Keragaman Ekosistem padang lamun
Beberapa jenis lamun yang terdapat di perairan pantai Indonesia adalah
sebagai berikut :

1. Enhalus acoroides

Enhalus acoroides merupakan tanaman yang kuat, yang memiliki daun yang
panjang dengan permukaan yang halus dan memiliki rhizoma yang tebal. Terdapat
bunga yang besar dari bawah daun. Lamun ini di temukan sepanjang Indo-Pasifik
barat di daerah tropis.

Gambar 2 (Enhalus acoroides)


2. Halophila decipiens
Halophila decipiens memiliki daun yang berbentuk seperti dayung dan
seluruh tepi daun bergerigi. Terdapat sepasang petiole secara langsung dari
rhizoma. Di temukan sepanjang daerah tropis dan subtropis.

Gambar 3 (Halophila decipien)

3. Halophila ovalis
Halophila ovalis memiliki daun yang berbentuk seperti dayung dengan
pembagian yang bervariasi. Pada pinggiran daun halus. Terdapat sepasang daun

pada petiole yang muncul secara langsung dari rhizoma. Daun kadang-kadang
memiliki titik-titik merah dekat bagian tengah vein. Lamun ini di temukan di
sepanjang Indo-Pasifik Barat sampai ke daerah temperatur Australia.

Gambar 4. (Halophila ovalis)


4. Halophila minor
Halophila minor memiliki daun berbentuk bulat panjang. Panjang daun 0,51,5 cm. Pasangan daun dengan tegakan pendek.

Gambar 5. (Halophila minor)


5. Halophila spinulosa
Halophila spinulosa memiliki struktur daun yang berpasangan dan sejajar
dalam satu tegakan. Setiap pinggiran daun bergerigi. Ditemukan di Australis
bagian utara, daerah Malaysia dan sepanjang daerah tropis.

Gambar 6. (Halophila spinulosa)


6. Thalassia hempricii
Thalassia hempricii memiliki bentuk daun seperti selendang (strap-like)
yang muncul dari stem yang tegak lurus dan penutup penuh oleh sarung daun
(leaf sheath). Ujung daun tumpul dan bergerigi tajam. Rhizoma tebal dengan node
scar yang jelas, biasanya berbentuk segitiga dengan Ieaf sheath yang keras.

Gambar 7. (Thalassia hempricii)

10

7. Cymodocea rotundata
Cymodocea rotundata memiliki kantong daun yang tertutup penuh dengan
daun muda, kadang-kadang berwarna gelap, daun biasanya muncul dari vertical
stem, ujung yang halus dan bulat. Bijinya berwarna gelap dengan punggung yang
menonjol. Lamun ini di temukan di sepanjang Indo-Pasifik Barat di daerah tropis.

Gambar 8. Cymodocea rotundata


8. Cymodocea serrulata
Cymodocea serrulata memiliki daun berbentuk selempang yang
melengkung dengan bagian pangkal menyempit dan ke arah ujung agak
melebar. Ujung daun yang bergerigi memiliki warna hijau atau orange pada
rhizoma.

Gambar 9. (Cymodocea serrulata)

11

9. Halodule pinifolia
Halodule pinifolia merupakan species terkecil

dari genus Halodule.

Bentuk daun lurus dan tipis. Biasanya pada bagian tengah ujung daun robek.
Lamun ditemukan di sepanjang Indo-Pasifik Barat di daerah tropis dan sangat
umum di daerah intertidal.

Gambar 10. (Halodule pinifolia)

10. Halodule uninervis

Halodule uninervis memiliki ujung daun yang berbentuk trisula dan


runcing, terdiri dari 1-3 urat halus yang jelas kelihatan, memiliki sarung serat
dan rhizoma biasanya berwarna putih dengan serat-serat berwarna hitam kecil
pada nodes-nya. Lebar dan panjang daunnya masing-masing 0.2 4 mm dan
5 25 cm. Lamun di sepanjang Indo-Pasifik barat di daerah tropis dan sangat
umum di daerah intertidal.

Gambar 11. (Halodule uninervis)

11. Syringodium isoetifolium

Syringodium isoetifolium memiliki bentuk daun yang silinder dan


terdapat rongga udara di dalamnya. Daun dapat mengapung di permukaan
dengan mudah. Ditemukan di Indo-Pasifik Barat di seluruh daerah tropis.

Gambar 12. (Syringodium isoetifolium)


12. Thalassodendron ciliatum

Thalassodendron ciliatum memiliki daun yang berbentuk sabit. Rhizoma


sangat keras dan berkayu. Terdapat bekas-bekas goresan di antara rhizoma dan
tunas. Di temukan di Indo-Pasifik barat di seluruh daerah tropis.

Gambar 13. (Thalassodendron ciliatum)

2.4 Potensi lamun


Berikut adalah potensi padang lamun yang bisa dimanfaatkan oleh
manusia, yaitu:
1. Bahan pembuat keranjang.
2. Digunakan untuk produksi soda dan garam.
3. Bahan pengisi (stuffing material).
4. Bahan alas kandang bagi binatang.
5. Bahan pembuat atap rumah.
6. Daerah perkembangbiakan spesies udang dan ikan yang ditangkap di

lepas pantai.
7. Daerah penangkapan ikan bagi bermacam-macam ikan, udang, teripang,

serta moluska dan daerah ini mudah dijangkau karena dangkal dan
biasanya terlindung, sehingga tidak dibutuhkan perahu.
8. Pengambilan biji enhalus Acoroides dan Rhizoma cymodocea sp. bagi

konsumsi manusia.
9. Padang lamun biasa digunakan untuk tempat akuakultur (budidaya).

2.5 Peranan lamun


Menurut Azkab (1988), ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem
di laut

dangkal yang paling produktif. Di samping itu ekosistem lamun

mempunyai peranan penting dalam menunjang kehidupan dan perkembangan


jasad hidup di laut dangkal, menurut hasil penelitian diketahui bahwa peranan
lamun di lingkungan perairan laut dangkal sebagai berikut:
1. Sebagai produsen primer
Lamun

mempunyai

tingkat

produktifitas

primer

tertinggi

bila

dibandingkan dengan ekosistem lainnya yang ada di laut dangkal seperti


ekosistem terumbu karang. Lamun memiliki tingkat produktifitas primer tertinggi
bila dibandingkan dengan ekosistem lainnya yang ada dilaut dangkal seperti
ekosistem terumbu karang. Sebagai habitat biota : Lamun memberikan tempat
perlindungan dan tempat menempel berbagai hewan dan tumbuh-tumbuhan
(alga). Disamping itu, padang lamun (seagrass beds) dapat juga sebagai daerah
asuhan, padang pengembalaan dan makanan berbagai jenis ikan herbivora dan

ikan-ikan karang (coral fishes). Sebagai penangkap sedimen : Daun lamun yang
lebat akan memperlambat air yang disebabkan oleh arus dan ombak, sehingga
perairan disekitarnya menjadi tenang. Disamping itu, rimpang dan akar lamun
dapat menahan dan mengikat sedmen, sehingga dapat menguatkan dan
menstabilkan dasar permukaan. Jadi, padang lamun disini berfungsi sebagai
penangkap sedimen dan juga dapat mencegah erosi. Sebagai pendaur zat hara :
Lamun memegang peranan penting dalam endauran berbagai zat hara dan
elemenelemen yang langka dilingkungan laut. Khususnya zat-zat hara yang
dibutuhkan oleh algae epifit.
Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem bahari yang produktif,
ekosistem lamun pada perairan dangkal berfungsi sebagai Menstabilkan dan
menahan sedimensedimen yang dibawa melalui tekanantekanan dari arus dan
gelombang.Daun-daun memperlambat dan mengurangi arus dan gelombang serta
mengembangkan sedimentasi.Memberikan perlindungan terhadap hewanhewan
muda dan dewasa yang berkunjung ke padang lamun. Daundaun sangat embantu
organisme-organisme epifit. Mempunyai produktifitas dan pertumbuhan yang
tinggi. Menfiksasi karbon yang sebagian besar masuk ke dalam sistem daur rantai
makanan.
2. Sebagai habitat biota
Padang lamun merupakan ekosistem yang tinggi produktifitas organiknya,
dengan keanekaragaman biota yang cukup tinggi.

Pada ekosistem ini hidup

beraneka ragam biota laut seperti ikan, Krustasea, Moluska ( Pinna sp., Lambis
sp., dan Strombus sp.), Echinodermata ( Holothuria sp., Synapta sp., Diadema sp.,
Arcbaster sp., Linckia sp.) dan cacing ( Polichaeta).
2.6 Parameter

lingkungan

yang

mempengaruhi

pertumbuhan ekosistem padang lamun


a. Kecerahan
Lamun membutuhkan intensitas cahaya yang
tinggi untuk melaksanakan proses fotosintesis.
Hal ini terbukti dari hasil observasi yang
menunjukkan bahwa distribusi padang lamun
hanya terbatas pada perairan yang tidak terlalu

distribusi

dan

dalam,jika suatu perairan mendapat pengaruh


akibat aktivitas pembangunan sehingga
meningkatkan sedimentasi pada badan air yang
akhirnya mempengaruhi turbiditas maka akan
berdampak buruk terhadap proses fotosintesis.
Kondisi ini secara luas akan mengganggu
produktivitas primer ekosistem lamun.
b. Temperatur
Walaupun padang lamun secara geografis tersebar luas yang diindikasikan
oleh adanya kisaran toleransi yang luas terhadap temperatur. Pada
kenyataannya sepsis lamun di daerah tropic mempunyai toleransi yang rendah
terhadap perubahan temperatur. Kisaran temperatur optimal bagi spesies
lamun adalah 28 30oC.
c. Salinitas
Kisaran salinitas yang dapat ditolerir tumbuhan lamun adalah 10 40 dan
nilai optimumnya adalah 35 . Penurunan salinitas akan menurunkan
kemampuan lamun untuk melakukan fotosintesis. Toleransi lamun terhadap
salinitas bervariasi juga terhadap jenis dan umur. Lamun yang tua dapat
mentoleransi fluktuasi salinitas yang besar. Salinitas juga berpengaruh
terhadap biomassa, produktivitas, kerapatan, lebar daun dan kecepatan
pulih.Salah satu factor yang menyebabkan rusaknya ekosistem padang lamun
adalah meningkatnya salinitas.
d. Substrat
Padang lamun hidup pada berbagai macam tipe substrat, mulai dari Lumpur
sampai sedimen dasar yang terdiri dari endapan Lumpur halus sebesar 40%.
Kedalaman substrat berperan dalam menjaga stabilitas sedimen yang
mencakup dua hal, yaitu pelindung tanaman dari arus laut, dan tempat
pengolahan serta pemasok nutrient.
e. Kecepatan Arus Perairan

Produktivitas padang lamun juga dipengaruhi oleh kecepatan arus perairan.


Pada saat kecepatan arus sekitar 0,5 m/detik, jenis Turtle grass mempunyai
kemampuan maksimal untuk tumbuh.
2.7 faktor pembatas yang mempengaruhi ekosistem padang lamun
Pada perairan pantai yang keruh, maka cahaya merupakan faktor pembatas
pertumbuhan dan produksi lamun.
a. Kedalaman
Kedalaman perairan dapat membatasi distribusi lamun secara vertikal.
Lamun tumbuh di zona intertidal bawah dan subtidal atas hingga mencapai
kedalaman 30m. Zona intertidal dicirikan oleh tumbuhan pionir yang didominasi
oleh Halophila ovalis, Cymodocea rotundata dan Holodule pinifolia, Sedangkan
Thalassodendron ciliatum mendominasi zona intertidal bawah. Selain itu,
kedalaman perairan juga berpengaruh terhadap kerapatan dan pertumbuhan
lamun. Brouns dan Heijs (1986) mendapatkan pertumbuhan tertinggi E. acoroides
pada lokasi yang dangkal dengan suhu tinggi.
b. Nutrien
Dinamika nutrien memegang peranan kunci pada ekosistem padang lamun
dan ekosistem lainnya. Ketersediaan nutrient menjadi fektor pembatas
pertumbuhan, kelimpahan dan morfologi lamun pada perairan yang jernih. Unsur
N dan P sedimen berada dalam bentuk terlarut di air antara, terjerat/dapat
dipertukarkan dan terikat. Hanya bentuk terlarut dan dapat dipertukarkan yang
dapat dimanfaatkan oleh lamun.
Ditambahkan bahwa kapasitas sedimen kalsium karbonat dalam menyerap
fosfat sangat dipengaruhi oleh ukuran sedimen, dimana sedimen hahis mempunyai
kapasitas penyerapan yang paling tinggi.Di Pulau Barang Lompo kadar nitrat dan
fosfet di air antara lebih besar dibanding di air kolom, dimana di air antara
Penyerapan nutrien oleh lamun dilakukan oleh daun dan akar. Penyerapan oleh
daun umumnya tidak terlalu besar terutama di daerah tropik. Penyerapan nutrien
dominan dilakukan oleh akar lamun.

c. Substrat
Lamun dapat ditemukan pada berbagai karakteristik substrat. Di Indonesia
padang lamun dikelompokkan ke dalam enam kategori berdasarkan karakteristik
tipe substratnya, yaitu : lamun yang hidup di substrat lumpur, lumpur
pasiran,pasir, pasir lumpuran, puing karang dan batu karang.
Kebutuhan substrat yang utama bagi pengembangan padang lamun adalah
kedalaman sedimen yang cukup. Peranan kedalaman substrat dalam stabilitas
sedimen mencakup 2 hal yaitu : pelindung tanaman dari arus laut dan tempat
pengolahan dan pemasok nutrien. Tipe substrat juga mempengaruhi standing crop
lamun. Selain itu rasio biomassa di atas dan dibawah substrat sangat bervariasi
antar jenis substrat. Pada Thalassia, rasio bertambah dari 1 : 3 pada lumpur halus
menjadi 1 : 5 pada lumpur dan 1 : 7 pada pasir kasar.

Anda mungkin juga menyukai