Anda di halaman 1dari 3

AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Heritage Asset Accounting of Swedia

KELOMPOK :
HADYAN FADILLAH
MEYLIA CANDRAWATI
NURUL FITRI
YULI PERMATASARI

16/402016/PEK/21551
16/402034/PEK/21569
16/402044/PEK/21579
16/402078/PEK/21613

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
Heritage Asset Accounting of Swedia

Definisi
Pemerintah Swedia tidak mendefinisikan secara spesifik mengenai aset bersejarah. Hal ini
karena pemerintah menganggap bahwa apakah penting membedakan perlakuan aset bersejarah
dengan aset lainnya. Jenis-jenis aset bersejarah di Swedia adalah koleksi seni, kastil, reruntuhan
(ruins), monumen, benda-benda purbakala, taman nasional, lukisan, bangunan, mebel, peralatan,
bahkan ada aset yang tidak berwujud.
Pengakuan
Pengakuan aset bersejarah di Swedia berkaitan dengan potensi jasa dariaset bersejarah,
meskipun tidak jarang aset bersejarah juga sering menghasilkan manfaat ekonomi, yang mungkin
berupa tarif masuk (tiket masuk) dan sebagainya.

Operational heritage assets atau aset bersejarah untuk kegiatan operasional harus diakui
sebagai aset dalam laporan keuangan pemerintah.

Non operational heritage assets atau aset bersejarah yang bukan digunakan untuk
kegiatan operasi pemerintah tidak semua negara memperlakukan aset tersebut sama
dengan aset tetap pada umumnya. Non-operational heritage assets terbagi menjadi tiga
jenis yaitu:
1. Tanah dan Bangunan Bersejarah
2. Koleksi Benda Bersejarah
3. Situs-situs bersejarah

Swedia mengakui koleksi benda bersejarah hanya jika aset bersejarah tersebut diperoleh pada
periode berjalan.
Pengukuran
Swedia mengimplemtasikan akuntansi akrual dan penggunaan biaya historis untuk
mengukur kos aset bersejarah. Misalnya dalam penggunaan uang untuk pembelian aset
bersejarah maka seharusnya dilaporkan sebagai perubahan asset bukan sebagai biaya dalam
laporan keuangan kinerja (laporan operasi).

Penilaian
Swedia menggunakan biaya historis sebagai basis penilain aset bersejarah. Selain itu
Swedia tidak mengkapitalisasi aset bersejarah yang sudah dimiliki dan mengkapitalisasi aset
bersejarah tambahan. Alasan pemerintah Swedia tidak mengkapitalisasi aset bersejarah yang
sudah dimiliki karena sangat sulit menentukan nilai aset bersejarah yang umumnya sudah tua dan
sesuai dengan kerangka konseptual, hanya aset yang dapat diukur saja yang secara andal dapat
diakui.
Pengungkapan
Aset bersejarah dalam laporan keuangan pemerintah tidak diungkapkan secara terpisah
dengan aset lainnya. Aset bersejarah dicatat sebagai Building, land and other real estate.
Depresiasi
Swedia tidak menyusutkan heritage assests dengan pertimbangan aset tersebut biasanya
memiliki umur ekonomis yang tidak terbatas.
Pelaporan
Pelaporan heritage assets di Swedia dilaporkan dalam neraca karena termasuk dalam
Building, Land, and other real estate.

Anda mungkin juga menyukai