Anda di halaman 1dari 1

Perkembangan Akuntansi Forensik di Indonesia

Source http://imagama.feb.ugm.ac.id/akuntansi-forensik/ , hukumonline.com

Krisis tahun 1999 membuat Indonesia mulai mengenal akuntansi forensik. Ini didukug
dengan skadal Bank Bali yang akhirnya menjadi salah satu titik awal akuntansi forensic kembali
dianggap penting. Keberhasilan Pricewaterhouse Coopers (PwC) sebuah kantor Akuntan Besar
dunia (The Big Four) dalam membongkar kasus Bank Bali pada tahun 1999 membuka bahwa
akuntansi forensik sangat diperlukan dalam penanganan suatu kasus. Saat itu PwC dengan
software khususnya mampu menunjukkan arus dana yang rumit berbentuk seperti diagram
cahaya yang mencuat dari matahari (sunburst). Kemudian PwC meringkasnya menjadi arus dana
dari orang-orang tertentu.

Ada 5 metode yang digunakan dalam audit tersebut yaitu follow the money atau
mengikuti aliran uang hasil korupsi Bank Bali dan in depth interview yang kemudian
mengarahkan kepada para pejabat dan pengusaha yang terlibat dalam kasus ini. Tak hanya itu,
tahun 2009 Indonesia kembali di gegerkan oleh kasus PT Bank Century, Tbk. Banyak aliran dana
segar yang diberikan kepada bank swasta ini, penemuan ini merupakan hasil kinerja para akuntan
forensik dan audit investigasi.

Hingga saat ini pendekatan akuntansi forensik banyak digunakan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan, Komisi Pemberantasan Korupsi, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan,
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Bank Dunia, dan Kantor-kantor Akuntan
Publik di Indonesia. Namun sayang meski perkembangan akuntansi forensik di Indonesia cukup
maju, namun jika dibandingkan dengan beberapa Negara lain maka Indonesia masih dibilang
tertinggal. Kanada dan Amerika Serikat saat ini sudah memiliki standar yang baku, sedangkan
Indonesia sama sekali belum memiliki standar yang memadai.

Anda mungkin juga menyukai