ISSAI 100
Anggota Kelompok 7 :
independensi dan efektif audit oleh lembaga-lembaga tertinggi audit. Kerangka INTOSAI
memiliki 4 tingkat, yaitu Level 1 kerangka prinsip-prinsip, level 2 fungsi dan etika professional
dalam organisasi, level 3 dan 4 etika audit individu dan prinsip profesional yang mendukung
ISSAI 100 prinsip dasar audit sektor publik memberikan informasi rinci tentang:
ISSAI 100 menetapkan prinsip-prinsip yang berlaku untuk semua audit sector publik. ISSAI 200,
300, dan 400 membangun dan mengambangkan prinsip yang diterapkan dalam konteks
keuanganm kinerja, dan kepatuhan audit. Prinsip dasar audit membentuk inti dari pedoman-
pedoman audit umum di level 4 ISSAI. Prinsip-prinsip yang digunakan untuk menetapkan
1
SAI dapat menyatakan bahwa standar yang telah dikembangkan atau diadopsi based on atau
konsisten dengan prinsip dasar audit hanya jika standar sepenuhnya mematuhi semua prinsip-
prinsip yang relevan. Laporan audit mungkin termasuk referensi untuk fakta bahwa standar yang
digunakan based on atau konsisten dengan ISSAI atau ISSAI yang relevan dengan pekerjaan
audit yang dilakukan. Referensi semacam itu dapat dilakukan dengan menyatakan:
Kami melakukan audit sesuai dengan standar, yang didasarkan based on (atau konsisten
Untuk pengadopsian dengan benar atau mengembangkan standar audit berdasarkan prinsip
mendasar audit, pemahaman tentang seluruh tulisan prinsip diperlukan. Untuk mencapai hal ini,
mungkin akan membantu untuk mencari pedoman yang relevan dalam pedoman audit umum.
SAI dapat memilih untuk mengadopsi pedoman-pedoman umum audit sebagai authoritative
standards. Dalam kasus tersebut, auditor harus mematuhi semua ISSAI relevan dengan audit.
Institutions.
Dalam rangka meningkatkan transparansi, pernyataan berikut dapat menetapkan ISSAI mana
yang dianggap relevan dan dapat diaplikasikan. Ini dapat dilakukan dengan menambahkan frasa
berikut:
Audit berdasarkan ISSAI xxx (nomor dan nama ISSAI atau range of ISSAI).
ISSAI menyediakan paduan sector publik tambahan tetapi persyaratannya sama dengan audit
keuangan. ISA merupakan seperangkat standar yang terpisahkan dan ISSAI tidak dapat
diimplementasikan secara individual. Jika ISSAI atau ISA telah diadopsi sebagai SAI standar
audit keuangan, laporan auditor harus mencakup referensi standar tersebut. Hal ini berlaku sama
2
untuk audit keuangan yang dilakukan dalam hal kombinasi dengan jenis lain dari audit. Audit
dilakukan sesuai dengan pedoman General Auditing Guidelines dan standar dari sumber lain
SAI mungkin dapat mengamanatkan untuk melakukan banyak jenis perjanjian yang berkaitan
dengan tanggungjawab manajemen dan orang yang bertanggungjawab dengan tata kelola dan
menggunakan dengan tepat public funds dan asset. Batas atau bentuk keterlibatan ini dan
Di Negara tertentu, SAI adalah pengadilan, terdiri dari hakim, dengan otoritas atas akuntan
negara dan pejabat publik lain yang harus render account untuk itu. Ada hubungan penting
antara otoritas ini, yurisdiksi dan karakteristik audit sector publik. Fungsi yuridiksi memerlukan
SAI untuk memastikan bahwa siapapun yang dibebankan dengan berurusan dengan dana publik
adalah orang yang bertanggungjawab, yang tunduk pada yurisdiksi. SAI dapat membuat
keputusan strategis untuk menganggapi persyaratan dalam mandate dan persyaratan legislatif
lainnya. Kepatuhan tersebut mungkin termasuk standar audit yang diterapkan, perjanjuan yang
Secara umum audit sector publik dapt digambarkan sebagai suatu proses sistematis yang obyektif
dalam mendapatkan dan mengevaluasi bukti untuk menentukan apakah informasi atau kondisi
sebenarnya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Audit sector publik penting dalam hal
menyediakan legistatif dan pengawasan, orang-orang yang bertanggungjawab dalam tata kelola
dan general public dengan informasi dan penilaian yang independen tentang pengelolaan dan
3
SAI sebagai pilar penting dalam sistem demokrasi nasional dan mekanisme tata kelola dan
memainkan peran penting dalam meningkatkan administrasi sektor publik dengan menekankan
Audit sektor publik dimulai dari objektivitas, yang mungkin berbeda tergantung pada jenis audit
yang sedang dilakukan. Namun, semua audit sektor publik memberikan kontribusi tata kelola
.dapat dipercaya, kesimpulan atau pendapat yang didasarkan pada bukti yang cukup dan
keyakinan yang berkelanjutan dalam penggunaan dana publik dan aset serta kinerja
Secara umum, audit sektor publik dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu audit laporan
keuangan, audit kepatuhan terhadap pihak berwenang dan audit kinerja. Tujuan audit diberikan
4
Audit keuangan berfokus pada menentukan apakah informasi keuangan entitas disajikan
sesuai dengan pelaporan dan peraturan keuangan yang berlaku. Hal ini dicapai dengan
mendapatkan bukti-bukti audit yang cukup dan tepat untuk memungkinkan auditor untuk
berpendapatan mengenai apakah informasi keuangan bebas dari salah saji material karena
Audit kinerja berfokus pada apakah intervensi, program, dan lembaga yang melakukan
pekerjaan sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, serta apakah
ada ruang untuk perbaikan. Kinerja diperiksa sesuai kriteria, dan penyebab
penyimpangan dari kriteria tersebut atau masalah lain. Tujuannya adalah untuk
Kepatuhan audit berfokus apakah subjek tertentu sesuai dengan kriteria yang telah
keuangan, dan informasi, di semua aspek yang material, sesuai dengan aturan entitas
yang diaudit. Otoritas ini mungkin termasuk aturan, hukum, dan peraturan, resolusi
anggaran, kebijakan, kode etika yang ditetapkan, persyaratan yang disetujui atau prinsip-
prinsip umum yang mengatur suara manajemen keuangan sektor publik dan etika pejabat
publik.
Audit sektor publik sangat diperlukan untuk administrasi publik. Audit sektor publik
meningkatkan kepercayaan dari pengguna yang dimaksudkan dengan memberikan informasi dan
5
penilaian yang independen dan obyektif mengenai penyimpangan dari standar yang diterima atau
Semua audit sektor publik memiliki elemen dasar yang sama: auditor, pihak yang bertanggung
jawab,pengguna dimaksudkan (pihak ketiga untuk audit). Mereka dapat dikategorikan sebagai
Pihak ketiga
Audit sektor publik melibatkan setidaknya tiga pihak yang berbeda: auditor, pihak yang
bertanggung jawab dan pengguna. Hubungan antara kedua belah pihak harus dilihat dalam
konteks yang pengaturan konstitusional yang spesifik untuk setiap jenis audit.
Auditor: Dalam sektor publik mengaudit peran auditor dipenuhi oleh Kepala SAI.
Secara keseluruhan tanggung jawab untuk audit sektor publik tetap seperti yang
laporan audit. Pengguna yang dimaksudkan mungkin badan legislatif atau pengawasan,
Materi pelajaran mengacu pada informasi, kondisi atau aktivitas yang diukur atau dievaluasi
terhadap kriteria tertentu. Hal ini dapat mengambil banyak bentuk dan memiliki karakteristik
yang berbeda tergantung pada tujuan audit. Sebuah materi pelajaran yang sesuai dapat
diidentifikasi dan mampu mengevaluasi secara konsisten, sehingga dapat dikenakan prosedur
6
untuk mengumpulkan bukti audit yang cukup dan tepat untuk mendukung opini audit atau
kesimpulan.
Kriteria adalah tolok ukur yang digunakan untuk mengevaluasi materi pelajaran. Kriteria yang
digunakan mungkin tergantung pada berbagai faktor, termasuk tujuan dan jenis audit. Kriteria
dapat spesifik atau lebih umum, dan mungkin diambil dari berbagai sumber, termasuk undang-
undang, peraturan, standar, prinsip dan praktik terbaik. Mereka harus dibuat tersedia untuk para
Informasi Subyek mengacu pada hasil evaluasi atau mengukur materi pelajaran terhadap kriteria.
Hal ini dapat mengambil banyak bentuk dan memiliki karakteristik yang berbeda tergantung
Jenis-jenis perikatan
mengumpulkan bukti audit yang cukup dan tepat untuk memberikan dasar memadai
kriteria pokok. Hasil dari pengukuran materi disajikan dalam laporan audit dalam bentuk
temuan, kesimpulan, rekomendasi atau pendapat. Audit dari materi pelajaran juga dapat
7
Audit keuangan selalu perikatan atestasi, karena mereka didasarkan pada informasi keuangan
yang disajikan oleh pihak yang bertanggung jawab. Berikut ini merupakan informasi pokok
Audit Keuangan: Pokok audit keuangan adalah posisi keuangan, kinerja, arus kas atau
unsur-unsur lain yang diakui, diukur dan disajikan dalam laporan keuangan. Informasi
berisikan program-program tertentu, entitas atau dana atau kegiatan tertentu (dengan
output mereka, hasil dan dampak), situasi yang ada (termasuk penyebab dan konsekuensi)
serta informasi non-keuangan atau keuangan tentang salah satu unsur ini. Langkah-
langkah evaluasi untuk menilai sejauh mana kriteria yang ditetapkan telah atau belum
dipenuhi.
Audit Kepatuhan: Subjek audit kepatuhan didefinisikan oleh lingkup audit. Terkait
dengan transaksi keuangan atau informasi. Untuk keterlibatan atestasi kepatuhan itu lebih
fokus pada informasi pokok, yang mungkin menjadi pernyataan kesesuaian sesuai dengan
Pengguna akan menjadi yakin tentang keandalan dan relevansi informasi yang mereka gunakan
sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Oleh karena itu audit menyediakan informasi
berdasarkan bukti yang cukup dan tepat, dan auditor harus melakukan prosedur untuk
mengurangi atau mengelola risiko mencapai kesimpulan yang tidak pantas. Tingkat jaminan
8
yang dapat diberikan kepada pengguna harus dikomunikasikan secara transparan. Karena
Tergantung pada audit dan kebutuhan pengguna, jaminan dapat dikomunikasikan dengan dua
cara:
Melalui pendapat dan kesimpulan yang secara eksplisit menyampaikan tingkat jaminan.
Ini berlaku untuk semua keterlibatan atestasi dan keterlibatan pelaporan langsung
tertentu.
Dalam bentuk lain. Dalam beberapa keterlibatan pelaporan langsung auditor tidak
memberikan eksplisit Pernyataan jaminan pada subyek. Dalam kasus tersebut auditor
Tingkatan jaminan
Keyakinan memadai tinggi tetapi tidak mutlak. Kesimpulan audit dinyatakan positif,
menyampaikan bahwa, dalam opini auditor, pokok materi atau tidak sesuai dalam semua hal
material, atau, jika relevan, bahwa informasi pokok memberikan pandangan yang benar dan adil,
di sesuai dengan kriteria yang berlaku. Prosedur yang dilakukan dalam Audit jaminan terbatas
jika dibandingkan dengan apa yang diperlukan untuk mendapatkan jaminan wajar.
9
Prinsip-prinsip yang dijelaskan di bawah merupakan dasar bagi pelaksanaan audit. Auditing
adalah proses kumulatif dan berulang. Namun, untuk keperluan presentasi prinsip mendasar
prinsip dikelompokkan oleh prinsip-prinsip yang berkaitan dengan persyaratan organisasi SAI.
Persyaratan Organisasi
SAI harus menetapkan dan memelihara prosedur yang sesuai untuk etika dan kualitas
kontrol.
Setiap SAI harus menetapkan dan memelihara prosedur etika dan kualitas kontrol pada tingkat
organisasi yang akan memberikan dengan keyakinan memadai bahwa SAI dan personilnya telah
mematuhi standar profesional dan etika, hukum dan peraturan yang berlaku Persyaratan. ISSAI
30 - Kode Etik dan ISSAI 40 - Quality Control untuk SAI. Keberadaan prosedur ini di tingkat SAI
10
merupakan prasyarat untuk menerapkan atau mengembangkan standar nasional berdasarkan
Prinsip-prinsip umum;
Prinsip-prinsip etika harus diwujudkan dalam profesional auditor. The SAI harus memiliki
kebijakan menangani persyaratan etika dan menekankan kebutuhan untuk kepatuhan setiap
auditor. Auditor harus tetap independen sehingga laporan mereka tidak memihak. Auditor dapat
Bimbingan pada prinsip-prinsip etika dari integritas, objektivitas, kompetensi profesional dan
Ethics
Sikap auditor harus ditandai dengan skeptisisme, yang harus diterapkan ketika membentuk
keputusan terkait dengan tindakan. Auditor harus berhati-hati untuk memastikan bahwa perilaku
profesional mereka telah sesuai. Skeptisisme profesional berarti menjaga jarak profesional dan
peringatan dan mempertanyakan sikap ketika menilai kecukupan dan kesesuaian bukti yang
diperoleh di seluruh audit. Hal ini juga memerlukan pikiran terbuka dan mau menerima semua
11
pandangan dan argumen. Auditor harus menghindari perilaku yang mungkin mendiskreditkan
pekerjaan mereka.
Pengendalian kualitas
kualitas
Auditor harus melakukan audit sesuai dengan standar profesional pada kualitas kebijakan dan
harus mematuhi prosedur profesional kualitas control kualitas kontrol SAIs bertujuan untuk
memastikan audit yang dilakukan secara konsisten. Kualitas prosedur pengendalian harus
mencakup hal-hal seperti arah, review dan pengawasan proses audit dan kebutuhan untuk
Individu dalam tim audit harus secara kolektif memiliki pengetahuan, keterampilan dan keahlian
yang diperlukan untuk berhasil menyelesaikan audit. Pengalaman dari jenis audit yang
dilakukan, kesesuaian dengan standar yang berlaku dan undang-undang, pemahaman tentang
operasi entitas dan kemampuan dan pengalaman untuk berolahraga pertimbangan profesional.
Risiko Audit
Auditor harus mengelola risiko dan memberikan laporan baik itu tidak pantas sekalipun
Audit risiko audit adalah risiko bahwa laporan audit mungkin tidak pantas. Auditor melakukan
prosedur untuk mengurangi atau mengelola risiko agar mencapai kesimpulan yang pantas. Ketika
12
tujuannya adalah memberikan keyakinan memadai, auditor harus mengurangi risiko audit ke
Materialitas
Materialitas relevan dalam semua audit. Menentukan materialitas adalah masalah pertimbangan
profesional dan tergantung pada interpretasi auditor dari kebutuhan pengguna. Sanksi ini
mungkin berhubungan dengan item individu atau sekelompok item yang diambil bersama-sama.
Pertimbangan materialitas mempengaruhi keputusan mengenai sifat, waktu dan luasnya audit
Dokumentasi
Auditor harus mempersiapkan dokumentasi audit yang cukup rinci untuk memberikan
pemahaman yang jelas tentang pekerjaan yang dilakukan, bukti yang diperoleh dan
Dokumentasi audit harus mencakup strategi audit dan rencana audit. Ini harus mencatat prosedur
secara rinci yang dilakukan dan bukti yang diperoleh dan mendukung hasil dikomunikasikan
audit.
Komunikasi
Sangat penting bahwa entitas yang diaudit harus diinformasikan semua hal yang berhubungan
dengan audit. Ini adalah kunci untuk mengembangkan hubungan kerja yang konstruktif.
13
Komunikasi harus memperoleh informasi yang relevan dengan audit dan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola dengan pengamatan yang tepat waktu dan temuan.
Perencanaan audit
Auditor harus memastikan bahwa persyaratan audit telah ditetapkan dengan jelas
Audit mungkin diperlukan oleh undang-undang, diminta oleh badan legislatif atau pengawasan,
diprakarsai oleh SAIs atau kesepakatan dengan entitas yang diaudit. Informasi penting dapat
mencakup subjek, ruang lingkup dan tujuan audit, akses ke data, laporan yang akan dihasilkan
dari audit, proses audit, kontak orang, dan peran dan tanggung jawab berbagai pihak yang terikat.
Auditor harus memperoleh pemahaman tentang sifat dari entitas / program untuk
melakukan audit
Hal ini bisa dilakukan dengan memahami tujuan yang relevan, operasi, lingkungan peraturan,
pengendalian internal, keuangan dan lainnya sistem dan proses bisnis, dan meneliti potensi
Auditor harus melakukan penilaian risiko atau analisis masalah dan merevisi yang
Risiko yang teridentifikasi akan bervariasi sesuai tujuan audit. Auditor harus mempertimbangkan
dan menilai risiko berbagai jenis kekurangan, penyimpangan atau salah saji yang mungkin
terjadi dalam kaitannya dengan materi pelajaran. Kedua risiko umum dan khusus harus
dipertimbangkan. Auditor juga harus menilai respon manajemen untuk mengidentifikasi risiko,
14
Auditor harus mengidentifikasi dan menilai risiko penipuan yang relevan dengan tujuan
audit.
Auditor harus membuat pertanyaan dan melakukan prosedur untuk mengidentifikasi dan
menanggapi risiko penipuan. Mereka harus menjaga sikap professional skeptisisme dan waspada
Perencanaan secara efisien untuk audit tertentu meliputi aspek strategis dan
pendekatan.
Melakukan audit
Pemilihan prosedur tergantung pada penilaian risiko atau analisis masalah. Bukti harus cukup
Auditor harus mengevaluasi bukti audit dan menarik kesimpulan setelah menyelesaikan
prosedur audit
Auditor akan meninjau dokumentasi audit untuk menentukan apakah subyek telah cukup dan
tepat. Sebelum menarik kesimpulan, auditor mempertimbangkan kembali penilaian awal dari
risiko dan materialitas serta menentukan apakah perlu prosedur audit tambahan. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh temuan audit. Berdasarkan temuan, auditor harus
melakukan penilaian yang profesional untuk mencapai kesimpulan pada subyek atau informasi
materi pelajaran.
15
Pelaporan dan tindak lanjut
Proses audit melibatkan mempersiapkan laporan untuk mengkomunikasikan hasil audit untuk
stakeholders, orang yang bertanggung jawab dalam pemerintahan dan masyarakat. Tujuannya
untuk memfasilitasi tindak lanjut dan tindakan korektif. Laporan harus mudah dipahami, bebas
Komitmen pernyataan
Dalam attestation engagement laporan tersebut umumnya disebut sebagai Laporan Auditor.
Komitmen langsung
Informasi tambahan tentang kriteria, metodologi dan sumber data juga dapat diberikan, dan
segala keterbatasan untuk ruang lingkup audit harus dijelaskan. Laporan audit harus menjelaskan
Opini
Opini audit digunakan untuk menyampaikan tingkat kepastian, sehingga pendapat harus
dalam format standar. Opini mungkin tidak dimodifikasi atau diubah menjadi: Berkualitas
(kecuali) - di mana auditor tidak setuju dengan, atau tidak dapat memperoleh bukti yang cukup
untuk audit. Merugikan - di mana auditor, yang telah mendapat bukti audit yang cukup dan tepat,
16
menyimpulkan bahwa penyimpangan atau salah baik secara individu maupun secara agregat,
keduanya material dan meresap. Pelepasan Tanggung Jawab Hukum - di mana auditor tidak
dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat karena pembatasan ketidakpastian atau
Tindak Lanjut
Tindak lanjut SAI memiliki peran dalam aksi pemantauan yang dilakukan oleh pihak yang
bertanggung jawab dalam menanggapi hal yang diangkat dalam laporan audit. Tindak lanjut
berfokus pada apakah entitas yang diaudit cukup dalam menangani masalah yang diajukan
17