Anda di halaman 1dari 30

PRAKTIKUM PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Konsep Produk dengan Tema Pemanfaatan Sayur Buah Lokal Indonesia


sebagai Pangan Fungsional

Disusun oleh:
Kelompok 3A
Abdurrohman
240210130008
Rosmala Titipanillah
240210130014
Carolina Sitepu
240210130015
Eka Wahyuni
240210130017
Inna Muslimah Hanifa M
240210130018
Siti Mira Sari Pratiwi
240210130019

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016

I.

KONSEP PRODUK
Salah satu contoh yang mulai ditinggalkan adalah makanan-makanan

tradisional yang proses dan penyajiannya memakan waktu cukup lama bila
dibandingkan dengan berbagai makanan cepat saji (fast food) yang saat ini
terdapat dimana-mana. Tentunya, segala sesuatu yang cepat saji dan modern tak
selamanya memiliki segalanya, makanan fast food cenderung berlemak dan tidak
sehat. solusi agar makanan cepat saji tetap enak dan sehat yaitu dengan membuat
mochi.
Mochi merupakan salah satu kue basah jajanan tradisional khas Indonesia
yang memiliki cita rasa yang nikmat. Mochi ini terbuat dari tepung beras ketan
yang dicampur dengan bahan lainnya dan dibuat menjadi adonan dengan cara
diuleni yang kemudian bagian dalamnya biasa diisi dengan isian varian rasa.
Mochi ini disajikan dalam berbagai varian rasa yakni kacang hijau, kacang
tanah, pandan, kejudan coklat yang cukup mengganjal rasa lapar pada perut.
Mochi ini dapat disajikan dengan kurun waktu 20-25 menit sehingga tak
memakan waktu lama untuk segera melahapnya.
I.1

Motji Pisang (MOJANG)

1.1.1

Konsep Produk

Konsep produk yang kita buat yaitu memodifikasi jajanan tradisional


mochi dengan memanfaatkan bahan baku utamanya yaitu buah pisang. Pisang
merupakan buah lokal dengan produktifitas paling tinggi diantara buah local
lainnya, kandungan karbohidrat yang tinggi serta beberapa komponen gizi lain
seperti vitamin, mineral dan lain-lain mampu mencukupi kebutuhan gizi manusia.
Menurut para ahli gizi, pisang mengandung banyak gizi, antar lain kalsium,

kalium mineral, vitamin, karbohidrat, tetapi tetap rendah lemak. Dari kandungan
inilah maka pisang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dan kecantikan.
Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan
energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral
seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung
vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai
neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Dengan begitu banyaknya
kandungan gizi dalam buah pisang, maka buah ini sangat potensial untuk
dijadikan salah satu bentuk olahan pangan, mengingat juga bahwa cukup sedikit
diketahui jenis olahan pangan yang berbahan baku pisang, oleh karena itu
kelompok kami memodifikasi kue mochi dengan memanfaatkan buah pisang
sebagai bahan isian, dengan tambahan corn flakes dan penambahan susu kental
manis, agar mampu mempertahankan tekstur lembut pada mochi pisang yang
dibuat. Toping yang dipakai pada produk kami yaitu menggunakan taburan gula
halus agar memberikan tekstur lembut dan tidak lengket pada bagian kulit mochi,
penambahan whipy cream sebagai toping tambahan ditujukan untuk menarik
minat konsumen dan mempercantik produk mochi pisang sehingga mampu
menaikan eksistensi makanan tradisional menjadi lebih modern.
Nama produk yang kami adopsi adalah MOJANG (Motji Pisang). Alasan
penamaan mojang yakni diambil dari bahasa Sunda yang artinya perempuan
cantik. Sehingga produk yang kami buat memiliki nilai estetika yang tinggi dan
disukai banyak orang. Pengambilan nama juga disesuai kan dengan daerah
kampus UNPAD yang berada di tanah pasundan sehingga penamaan mojang ini

akan lebih dikenal masyarakat sekitar sehingga mampu menaikan promosi dan
daya jual produk kami.
Produk motji pisang (MOJANG) merupakan produk modifikasi mochi
dengan mengganti bahan isian yang biasanya kacang hijau dengan campuran buah
pisang, corn flakes, dan susu kental manis. Tujuan dari penggantian isian pada
mochi ini agar produk mochi ini menjadi lebih kaya akan kandungan nutrisi dan
menjadi salah satu usaha pemanfaatan buah pisang yang sangat sedikit
pengembangan produknya. Mojang yang dibuat diberi tambahan toping gula halus
dengan tujuan memberikan sedikit rasa manis pada kulit motji dan mencegah
kelengketan pada produk motji. Penambahan whipy cream dan toping oreo
ditujukan untuk menambah nilai estetika produk mojang dari yang tampilan
sederhana menjadi lebih mewah sehingga usaha ini mampu menaikan eksistensi
makanan tradisional seperti mojang menjadi lebih modern dan diterima
masyarakat karena modifikasi tampilannya. Adapun keunggulan produk mojang
ini adalah:
1. Dapat memanfaatkan buah pisang sebagai pangan lokal yang kaya akan
nutrisi.
2. Harga terjangkau.
3. Dapat dikonsumsi untuk semua kalangan.
4. Karakteritik motji pisang menyerupai produk yang dimodifikasinya.

1.1.2

Sifat Produk

Sifat produk mojang ini bersifat produk modifikatif bentuk, proses dan
kemasan dari mojang. Modifikasi bentuk yang dilakukan yaitu biasanya mojang
memiliki bentuk yang lebih kecil tetapi kelompok kami membuatnya dengan
ukuran yang sedikit lebih besar menyesuaikan dengan perhitungan BEP dan

efektifitas kemasan yang dipakai. Modifikasi proses yang dilakukan yaitu proses
pembuatan isian mochi yang biasanya kacang hijau, diisi dengan buah pisang
hasil proses blansing yang kemudian dihaluskan dan ditambahkan campuran corn
flakes dan susu kental manis untuk mempertahankan tekstur. Modifikasi kemasan
yang kami lakukan yaitu menggunakan kemasan yang sesuai dengan ukuran
mojang sehingga mojang terlihat lebih bervolume dengan tambahan toping whipy
cream dan oreo sehingga membuat motja terlihat lebih menarik dan cantik.

1.1.3

Sasaran Pasar

Target pasar dari mojang ini yaitu semua kalangan, mulai dari berbagai
usia dan kalangan bawah sampai menengah ke atas, karena motji ini
menggunakan pisang sebagai salah satu bahan bakunya yang kaya akan zat gizi
sehingga produk ini bisa dinikmati semua kalangan. Harga yang cukup terjangkau
pun menjadi nilai tambah produk ini, sehingga masyarakat mampu membelinya.

1.1.4

Kandungan Gizi

Tabel 1. Kandungan Gizi Motji Pisang (dalam 100 Gram Bahan)


No.
Kandungan Kimia
Kadar
1.
Air (gram)
73,80
2.

Energi (K)

92

3.

Karbohidrat (gram)

24

4.

Protein (gram)

1,0

5.

Lemak (gram)

0,3

6.

Vitamin
Vitamin C (mg/100 g)
Vitamin B (mg/100 g)

7.

3,0
0,05

Mineral
Ca, (mg/100 g)
Fe, (mg/100 g)

20
0,5

P, (mg/100 g)

42

Sumber: Dewati (2008)


1.1.5
1.

2.

Diagram Proses

Alat
1. Kompor
2. Panci
3. Baskom
4. Pisau
5. Blender
Bahan
A. Bahan kulit:
1. 75 gram tepung beras
2. 500 tepung ketan
3. 250 gram gula pasir
4. 1 bungkus vanili bubuk
5. 150 ml air hangat
6. Esens pisang secukupnya
B. Bahan
Bahanisi:
tepung ketan, beras, bubuk vanili, garam dan esens pisang
1. 500 g pisang ambon yang telah matang
2. bungkus corn flakes
3. kaleng susu kental manis
C. Bahan toping:
1. 1 bungkus oreo
Campurkan
2. 3 bungkus Whipy cream
3. 250 gram gula halus
Tuang air panas

Uleni
Tambahkan bahan pengisi (campuran pisang, corn flakes dan SKM)
Tipiskan adonan

Bentuk bulat

3.

Prosedur Pembuatan

Rebus

Motji pisang

Letakan toping oreo

Pengemasan

Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan Motji Pisang


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016
1.1.6

Kemasan

Kemasan yang dipakai produk mojang yaitu dengan menggunakan


kemasan cup plastik PET. Kemasan gelas plastik yang digunakan berukuran
diameter 8cm dengan tinggi 15cm. mochi yang akan dikemas oleh cup gelas
plastik ini dimasukan dengan posisi tegak, berisi satu buah mojang seukuran cup
gelasnya. Di bagian depan cup gelas diberikan identitas produk dan label legalitas
produk. Label diposisikan di badan cup gelas plastik, karena pada posisi ini
sangatlah terlihat yang menjadikan dominasi ketertarikan dari sebuah produk.

Maka warna dan tulisan yang dicantumkan dibuat semenarik mungkin untuk
menambah daya beli konsumen. Dan juga memberikan informasi-informasi
ketentuan sebuah kemasan.
I.2

Es Pisang Motji (ES MOJANG)

I.2.1

Konsep Produk

Nama produk yang kami adopsi adalah ES PISANG MOTJI. Alasan


penamaan es pisang motji yaitu sebenernya produk ini juga merupakan produk
mojang namun diberi tambahan fla susu dan es didalamnya. Penamaan pada es
pisang motji ini sudah cukup jelas untuk mendeskripsikan produknya yakni pisang
motji dengan tambahan es dan fla susu.
Produk ES PISANG MOTJI merupakan produk modifikasi mochi dengan
mengganti bahan isian yang biasanya kacang hijau dengan campuran buah pisang,
corn flakes dan susu kental manis. Namun pada es pisang motji ini ditambahkan
fla susu. Penambahan fla susu pada es pisang motji ini bertujuan sebagai
penambah cita rasa dan nilai estetika produk es pisang motji dari yang tampilan
sederhana menjadi lebih menarik sehingga usaha ini mampu menaikan eksistensi
makanan tradisional seperti mojang menjadi lebih modern dan diterima
masyarakat karena modifikasi tampilannya. Adapun keunggulan produk es pisang
motji ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
I.2.2

Pemanfaatan buah pisang sebagai panganan lokal yang kaya akan nutrisi
Harga terjangkau
Dapat dikonsumsi untuk semua kalangan
Karakteritik es pisang motji menyerupai produk yang dimodifikasinya
Sifat produk
Sifat produk es pisang motji ini bersifat produk modifikatif bentuk, proses

dan kemasan dari es pisang motji. Modifikasi bentuk yang dilakukan yaitu
biasanya mochi memiliki bentuk bulat tetapi kelompok kami membuatnya dengan

ukuran yang dipotong-potong miring menyesuaikan dengan perhitungan BEP dan


efektifitas kemasan yang dipakai. Modifikasi proses yang dilakukan yaitu proses
pembuatan isian mochi yang biasanya kacang hijau, diisi dengan buah pisang
hasil proses blansing yang kemudian dihaluskan dan ditambahkan campuran corn
flakes dan susu kental manis untuk mempertahankan tekstur. Penambahan fla susu
pada es pisang motji ini ditujukan menyerupai produk es pisang yang ada di
pasaran. Modifikasi kemasan yang kami lakukan yaitu menggunakan kemasan
yang sesuai dengan bentuk mangkok serta tutup sehingga es pisang motji terlihat
lebih bervolume dengan tambahan toping diatasnya sehingga membuat es pisang
mochi terlihat lebih menarik dan cantik.
I.2.3

Sasaran Pasar
Target pasar dari es pisang motji ini yaitu sama dengan produk mojang

yang dimana semua kalangan mulai dari berbagai usia dan kalangan bawah
sampai menengah ke atas dapat mengonsumsi produk ini, karena es pisang motji
ini menggunakan pisang sebagai salah satu bahan bakunya yang kaya akan zat
gizi sehingga produk ini bisa dinikmati semua kalangan. Harga yang cukup
terjangkau pun menjadi nilai tambah produk ini, sehingga masyarakat mampu
membelinya.

I.2.4

Kandunga Gizi

Tabel 2. Kandungan Gizi Es Pisang Motji (dalam 100 Gram Bahan)


No.
Kandungan Kimia
Kadar

1.

Air (gram)

80,30

2.

Energi (K)

95

3.

Karbohidrat (gram)

26

4.

Protein (gram)

1,5

5.

Lemak (gram)

0,5

6.

Vitamin
Vitamin C (mg/100 g)
Vitamin B (mg/100 g)

7.

3,0
0,05

Mineral
Ca, (mg/100 g)
Fe, (mg/100 g)
P, (mg/100 g)

20
0,5
42

Sumber: Dewati (2008)


I.2.5 Diagram Proses
1. Alat
1. Kompor
2. Panci
3. Baskom
4. Pisau
5. Blender
2. Bahan
A. Bahan kulit motji:
1. 250 gram tepung beras
2. 350 gram tepung ketan
3. 150 mlliter air hangat
4. 150 gram gula pasir
5. 1 bungkus vanili bubuk
6. Esens pisang
B. Bahan isi motji:
1. 500 gram pisang ambon yang telah matang
2. bungkus corn flakes
3. kaleng susu kental manis
C. Bahan toping es pisang motji:
1. 3 liter susu murni
2. Susu kental manis secukupnya
3. Prosedur Pembuatan
Bahan tepung beras, ketang, vanili,
garam dan esens pisang

Campurkan
Tuang air panas
Uleni
Tambahkan bahan
pengisi (campuran
pisang, corn dan SKM)

Tipiskan adonan
Bentuk bulat
Rebus
Motji pisang

Tambahkan es batu, fla


susu, susu kental manis

Potong-potong kecil
Pengemasan

Gambar 2. Diagram Alir Proses Pembuatan Es Pisang Motji


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016

I.2.6

Kemasan
Kemasan yang dipakai produk es pisang motji yaitu dengan menggunakan

kemasan cup plastik PET dengan tutup plastik. Kemasan mangkok plastik yang
digunakan berukuran diameter 10 cm dengan tinggi 10 cm. Es pisang motji
yang akan dikemas oleh mangkok plastik ini dimasukan dengan posisi tegak,
berisi potongan motji dengan fla susu serta toping, kemudian ditutup dengan tutup
mangkok plastik. Di bagian depan kemasan diberikan identitas produk dan label
legalitas produk. Label diposisikan di badan cup gelas plastik, karena pada posisi
ini sangatlah terlihat yang menjadikan dominasi ketertarikan dari sebuah produk.
Maka warna dan tulisan yang dicantumkan dibuat semenarik mungkin untuk
menambah daya beli konsumen. Dan juga memberikan informasi-informasi
ketentuan sebuah kemasan.

II.

PERHITUNGAN BEP DAN HPP


Perhitungan BEP atau Break Event Point dilakukan dengan
membagi nilai fixed costs dengan harga jual per poduk yang dikurangi
dengan variable costs per unit. Sedangkan nilai fixed costs didapatkan dari
pengeluaran untuk percobaan, pendirian stand, dan dekorasi. Fixed cots
produk Motji Pisang lebih tinggi dibandingkan dengan Es Pisang Motji.
Selain itu pengeluaran yang digunakan untuk mencoba membuat Motji
Pisang dan Es Pisang Motji tidak sama. Penjualan dilakukan dengan
menggunakan harga jual Motji Pisang 6000 rupiah dan Es Pisang Motji
7000 rupiah.

II.1

Motji Pisang (MOJANG)

Tabel 2. Biaya Langsung


N
Jenis
Jumlah
o
Barang
Bahan
1. Tepung Beras 75
2. Tepung Ketan 500
3. Pisang
500
4. Gula Pasir
250
5. Vanili
1
6. Oreo
1
7. Susu Kaleng

8. Corn Flakes

9. Kemasan
25

Satuan
Bahan
Gram
Gram
Gram
Gram
bungkus
bungkus
Kaleng
bungkus
Buah

Tabel 3. Biaya Tidak Langsung


N
Jumlah
Jenis Barang
o
Bahan
1. Gas
1 kg

Harga
Rp 10.000/kg
Rp 16.000/kg
Rp. 15.000/kg
Rp. 15.000/kg
Rp. 500/bks
Rp. 4000/bks
Rp. 10.000/klg
Rp. 27.000/bks
Rp. 600/buah
Total

Harga
Rp 17000/ 3 kg
Total

Harga Bahan
yang Digunakan
Rp. 7.500
Rp. 8.000
Rp. 7.500
Rp. 3.750
Rp. 500
Rp. 4.000
Rp. 5.000
Rp. 6.750
Rp. 15.000
Rp. 58.000

Harga Bahan
yang Digunakan
Rp 5.600
Rp 5.600

Tabel 4. Biaya Pemasaran


No
1.
2.
Total

Jumlah

Jenis Barang

Harga

Bahan

Poster dan Stiker


Dekorasi

1
1

Rp 20.000
Rp 10.000
Rp 30.000

Tabel 5. Harga Pokok Produk


Perincian Biaya Pembuatan
Komponen Biaya
Biaya Bahan Langsung
Biaya Primer
Biaya Bahan Tak Langsung
Biaya Produksi
Biaya Komersial
Harga Pokok Produk Per Produksi
Harga Pokok Produk Per Satuan
Tabel 6. Break Event Point (BEP)
Rumus
Keterangan
Total pendapatan =
total Pengeluaran

HPP per Produksi /


Harga Jual Produk

Tabel 7. Revenue/Cost
Rumus
Total Pendapatan/Total
Biaya Produksi

Jumlah (Rp)
Rp. 58.000
Rp. 58.000
Rp 5.600
Rp. 63.600
Rp. 30.000
Rp. 93.600
Rp 3.744

BEP
Q = 93.600/6000
Q = 15,6
Q = 16 pcs

Keterangan
(Harga Jual x Q)/ Total Biaya
Produksi
(6000x16) / 93.600

BEP
R/C=
96.000/93.600
R/C = 1,02

Jumlah produk yang dibuat sesuai BEP: 16 pcs


Harga Jual Produk : Rp 6000
Total Pendapatan

= Rp 6000 x 16 porsi
= Rp96.000,-

Keuntungan/produk

= Harga jual Harga pokok per satuan produk


= Rp 6.000 Rp 3.744
= Rp 2.256,-

Keuntungan total

= Total Pendapatan Harga Pokok Produk per Produksi


= Rp 96.000 Rp 59.904

= Rp 36.096,Pembuatan Motji Pisang memerlukan biaya total sebesar


Rp96.000,- yang terdiri dari biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya
pemasaran, sehingga didapatkan harga pokok per produk adalah sebesar
Rp. 3.744,-. Harga jual produk adalah Rp 6000,- per satuan produk
sehingga didapatkan keuntungan dari setiap produknya sebesar Rp 2.256,BEP merupakan suatu keadaan dimana dalam suatu operasi
perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/impas (penghasilan =
total biaya). Produk Motji Pisang memiliki titik impas atau titik balik
modal ketika produk terjual sebanyak 16 produk.
R/C (Revenue Cost Ratio) merupakan efesiensi usaha, yaitu ukuran
perbandingan antara penerimaan usaha (Revenue= R dengan total biaya
(cost= TC). Dengan nilai R/C, dapat diketahui apakah suatu usaha
menguntungkan atau tidak menguntungkan. Maka usaha kami efesiensi
(menguntungkan karena nilai R/C > 1 yaitu 1.02.
Seluruh produk yang diproduksi dapat terjual seluruhnya saat
launching, yaitu sebanyak 24 buah sehingga keuntungan yang didapatkan
oleh kelompok kami, yaitu sebesar Rp 54.000,II.2

Es Pisang Motji (ES MOJANG)

Tabel 8. Biaya Langsung


Jumlah
Bahan

Satuan
Bahan

250
350

gram
gram

Rp 10.000/kg
Rp 16.000/kg

3.
4.
5.

Tepung Beras
Tepung
Ketan
Pisang
Gula Pasir
Vanili

Harga Bahan
yang
Digunakan
Rp. 2.500
Rp. 4.500

500
150
1

Rp. 15.000/kg
Rp. 15.000/kg
Rp. 500/bks

Rp. 7.500
Rp. 1.750
Rp. 500

6.
7.
8.
9.
10

Susu Kaleng
Susu Murni
Kemasan
Es batu
Corn flakes

3
15
5
1/4

gram
gram
bungku
s
kaleng
liter
buah
buah
bungku

Rp. 10.000/klg
Rp. 18.000/ltr
Rp. 600/buah
Rp. 2.000/buah
Rp. 27.000/bungkus

Rp. 5.000
Rp. 6.000
Rp. 9.000
Rp. 10.000
Rp. 6.750

N
o

Jenis
Barang

1.
2.

Harga

s
Total
Tabel 9. Biaya Tidak Langsung
N
Jumlah
Jenis Barang
o
Bahan
1. Gas
0,5 kg

Rp. 46.750

Harga
Rp 17000/ 3 kg
Total

Harga Bahan
yang Digunakan
Rp 2.800
Rp 2.800

Tabel 10. Biaya Pemasaran


No
1.
2.
Total

Jumlah

Jenis Barang

Harga

Bahan

Poster dan Stiker


Dekorasi

1
1

Rp 20.000
Rp 10.000
Rp 30.000

Tabel 11. Harga Pokok Produk


Perincian Biaya Pembuatan
Komponen Biaya
Biaya Bahan Langsung
Biaya Primer
Biaya Bahan Tak Langsung
Biaya Produksi
Biaya Komersial
Harga Pokok Produk Per Produksi
Harga Pokok Produk Per Satuan
Tabel 12. Break Event Point (BEP)
Rumus
Keterangan
Total pendapatan =
total Pengeluaran
Tabel 13. Revenue/Cost
Rumus
Total Pendapatan/Total
Biaya Produksi

HPP per Produksi /


Harga Jual Produk

BEP
Q = 79.550/7000
Q = 11,364
Q = 12 pcs

Keterangan
(Harga Jual x Q)/ Total Biaya
Produksi
(7000x10) / 69.550

Jumlah produk yang dibuat sesuai BEP: 10 pcs


Harga Jual Produk : Rp 7.000

Jumlah (Rp)
Rp. 46.750
Rp. 46.750
Rp 2.800
Rp. 49.550
Rp. 30.000
Rp. 79.550
Rp 5.303

R/C
R/C=
70.000/69.550
R/C = 1,01

Total Pendapatan

= Rp 7.000 x 10 porsi
= Rp 70.000,-

Keuntungan/produk

= Harga jual Harga pokok per satuan produk


= Rp 7.000 Rp 5.303
= Rp 1.697,-

Keuntungan total

= Total Pendapatan Harga Pokok Produk per Produksi


= Rp 70.000 Rp 53.030
= Rp 16.970,-

Pembuatan Es Pisang Mochi memerlukan biaya total sebesar Rp.


79.550,- yang terdiri dari biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya
pemasaran, sehingga didapatkan harga pokok per produk adalah sebesar
Rp.5.303,-. Harga jual produk adalah Rp 7.000,- per satuan produk
sehingga didapatkan keuntungan dari setiap produknya sebesar Rp. 1.697,BEP merupakan suatu keadaan dimana dalam suatu operasi
perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/impas (penghasilan =
total biaya). Produk Es Mochi Pisang memiliki titik impas atau titik balik
modal ketika produk terjual sebanyak 12 produk.
R/C (Revenue Cost Ratio) merupakan efesiensi usaha, yaitu ukuran
perbandingan antara penerimaan usaha (Revenue= R dengan total biaya
(cost= TC). Dengan nilai R/C, dapat diketahui apakah suatu usaha
menguntungkan atau tidak menguntungkan. Maka usaha kami efesiensi
(menguntungkan karena nilai R/C > 1 yaitu 1.01.
Seluruh produk yang diproduksi dapat terjual seluruhnya saat
launching, yaitu sebanyak 23 buah sehingga keuntungan yang didapatkan
oleh kelompok kami, yaitu sebesar Rp 39.000,-

III.

KUISIONER

Gambar 3. Kuisioner Produk


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016)
Uji sensori ini terdiri dari lima range tingkat kesukaan yaitu suka, agak
suka, biasa, agak tidak suka dan tidak suka. Berikut hasil dari rekapitulasi
kuisioner mengenai atribut mutu produk seperti warna, rasa, tekstur, aroma dan
bentuk dari produk Motji Pisang dan Es Pisang Motji. Warna merupakan atribut
yang penting pada suatu produk karena warna merupakan salah satu penyebab
ketertarikan konsumen untuk membeli produk. Rasa lebih banyak melibatkan
panca indera lidah. Penginderaan cecapan dapat dibagi menjadi empat cecapan
utama yaitu asin, asam, manis, dan pahit. Rasa makanan dapat dikenali dan
dibedakan oleh kuncup-kuncup cecapan yang terletak pada papila yaitu noda
merah jingga pada lidah. Rasa merupakan salah satu penentu dari kesukaan

konsumen. Jika rasa suatu produk tidak sesuai dengan harapan konsumen maka
produk tersebut tidak akan lama umur produksinya. Tekstur merupakan pelengkap
dari rasa. Jika rasa yang dimiliki itu tidak enak namun teksturnya pas maka
produk tersebut memiliki nilai tambahnya.
3.1
Motji Pisang
Tabel 14. Data Hasil Kuisioner Uji Sensori Motji Pisang
Panelis
Warna
Aroma
Rasa
Tekstur
1
5
4
5
3
2
5
5
5
4
3
4
4
4
4
4
3
2
4
4
5
5
4
5
4
6
3
3
3
3
7
4
4
5
4
8
5
5
5
5
9
4
4
5
4
10
4
4
3
2
11
4
3
5
3
12
3
3
4
3
13
4
3
2
2
14
5
5
5
4
15
5
5
4
3
16
4
5
4
2
Jumlah
67
63
68
54
Rata rata
4,18
3.93
4.25
3,37
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016)
Keterangan Kode Nilai :
1 = Tidak Suka
2 = Agak Tidak Suka
3 = Biasa
4 = Agak Suka
5 = Suka

Bentuk
3
5
4
4
5
3
5
4
5
5
4
3
3
5
5
5
68
4.25

Berdasarkan data hasil kuisioner uji sensori produk Motji Pisang pada
Tabel 14. diperoleh keterangan bahwa:
Rata-rata penilaian konsumen terhadap warna, aroma, rasa, tekstur dan
bentuk produk secara berurutan adalah 4.18, 3.93, 4.25, 3.37 dan 4.25 dari
skala 1-5.

Kriteria sensori yang paling disukai konsumen adalah rasa dan bentuk
produk, terbukti dengan rata-rata penilaian konsumen yang paling tinggi,
yaitu 4.25 dari skala 1-5 dengan masuk ke rata-rata agak suka ke suka.
Kriteria sensori yang paling kurang disukai konsumen adalah tekstur
produk, terbukti dengan rata-rata penilaian konsumen yang paling rendah,
yaitu 3.37 dari skala 1-5 dengan masuk ke rata rata biasa ke agak suka.
Tabel 15. Data Hasil Pertanyaan Kuisioner Motji Pisang
No.
1

Pertanyaan
Apakah Anda sudah pernah mencoba
produk ini?
Apakah Anda menyukai produk ini?

Apakah harga yang kami tawarkan


sudah sesuai?
Saran:
3

Ya

Tidak

Keterangan
lain

12

16

15

Alasan: rasa
produk enak,
unik, bentuk
menarik dan
manis
Saran harga:
Rp. 4.000

1) Isi pisangnya pada produk sebaiknya lebih banyak


2) Tekstur produk sebaiknya lebih kenyal sehingga mudah dipotong
3) Sebaiknya tambah varian warna dan topping
4) Kulit motji terlalu tebal dan lebih baik disajikan dingin
Berdasarkan data hasil pertanyaan kuisioner produk Mochi Pisang pada
Tabel 15, diperoleh keterangan bahwa:
25% responden sudah pernah mencoba produk Mochi Pisang dan 75%
responden lainnya tidak pernah mencoba produk Mochi Pisang.
100% responden menyukai produk Mochi Pisang dengan alasan bahwa
Alasan: rasa produk enak, unik, bentuk menarik dan manis
93,75% responden sepakat bahwa harga yang kami tawarkan sudah sesuai,
sedangkan 6,75% responden lainnya tidak sepakat dengan harga yang
kami tawarkan.

Beberapa saran dari responden antara lain: isi produk sebaiknya lebih
banyak, tekstur produk sebaiknya lebih halus, sebaiknya ada penambahan varian
warna dan topping dan sebaiknya harga jual Rp 4.000,00.
3.2

Es Pisang Motji

Tabel 16. Data Hasil Kuisioner Uji Sensori Es Pisang Motji


Panelis
Warna
Aroma
Rasa
Tekstur
1
5
5
5
5
2
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
6
3
4
5
2
7
2
4
4
5
8
5
5
4
4
9
3
3
2
4
10
5
5
5
5
11
4
4
4
4
12
5
5
5
4
13
3
2
2
2
14
5
5
5
4
15
5
5
4
3
Jumlah
63
64
61
59
Rata - rata
4,2
4,26
4.06
3,93
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016)
Keterangan Kode Nilai:
1 = Tidak Suka
2 = Agak Tidak Suka
3 = Biasa
4 = Agak Suka
5 = Suka

Bentuk
5
3
4
3
5
3
3
5
2
5
3
4
2
5
5
57
3,8

Berdasarkan data hasil kuisioner uji sensori produk Mochi Pisang pada
Tabel 16. diperoleh keterangan bahwa:
Rata-rata penilaian konsumen terhadap warna, aroma, rasa, tekstur dan
bentuk produk secara berurutan adalah 4.2, 4.26, 4.06, 3.93 dan 3.8 dari
skala 1-5.
Kriteria sensori yang paling disukai konsumen adalah warna dan aroma
produk, terbukti dengan rata-rata penilaian konsumen yang paling tinggi,
yaitu 4.2 dari skala 1-5 dengan masuk ke rata-rata agak suka ke suka.

Kriteria sensori yang paling kurang disukai konsumen adalah bentuk


produk, terbukti dengan rata-rata penilaian konsumen yang paling rendah,
yaitu 3.8 dari skala 1-5 dengan masuk ke rata rata biasa ke agak suka.
Tabel 17. Data Hasil Pertanyaan Kuisioner Mochi Pisang
No.
1
2

Pertanyaan
Apakah Anda sudah pernah mencoba
produk ini?
Apakah Anda menyukai produk ini?

Ya

Tidak

Keterangan
lain

15

Alasan: rasa
produk enak,
segar, dan
manis
Saran harga:
Rp. 3.000

Apakah harga yang kami tawarkan


14
1
sudah sesuai?
Saran:
1) Kuahnya harus lebih manis dan kurang dingin
2) Tekstur produk sebaiknya lebih kenyal dan tidak lengket sehingga mudah
dipotong
3) Aftertaste terasa tepung dan warnanya dipercantik lagi
4) Isi pisangnya kurang banyak, lebih baik dominan pisang dan proporsi
tepungnya lebih sedikit
3

Berdasarkan data hasil pertanyaan kuisioner produk Es Pisang Mochi pada


Tabel 17, diperoleh keterangan bahwa:
46% responden sudah pernah mencoba produk Es Pisang Mochi dan 54%
responden lainnya tidak pernah mencoba produk Es Pisang Mochi.
100% responden menyukai produk Es Pisang Mochi dengan alasan bahwa
Alasan: rasa produk enak, segar dan manis
94% responden sepakat bahwa harga yang kami tawarkan sudah sesuai,
sedangkan 6% responden lainnya tidak sepakat dengan harga yang kami
tawarkan.
Beberapa saran dari responden antara lain: isi produk sebaiknya lebih
banyak, tekstur produk sebaiknya Kuahnya harus lebih manis dan kurang dingin,
tekstur produk sebaiknya lebih kenyal dan tidak lengket sehingga mudah
dipotong, aftertaste terasa tepung dan warnanya dipercantik lagi, isi pisangnya

kurang banyak, lebih baik dominan pisang dan proporsi tepungnya lebih sedikit
dan sebaiknya harga jual Rp 3.000,00.

IV.

KENDALA
Pengertian Hambatan atau kendala adalah menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2002: 385) hambatan adalah halangan atau rintangan. Hambatan


memiliki arti yang sangat penting dalam setiap melaksanakan suatu tugas atau
pekerjaan. Suatu tugas atau pekerjaan tidak akan terlaksana apabila ada suatu
hambatan yang mengganggu pekerjaan tersebut. Hambatan merupakan keadaan
yang dapat menyebabkan pelaksanaan terganggu dan tidak terlaksana dengan
baik. Setiap manusia selalu mempunyai hambatan dalam kehidupan sehari-hari,
baik dari diri manusia itu sendiri ataupun dari luar manusia.
Hambatan cenderung bersifat negatif, yaitu memperlambat laju suatu hal
yang dikerjakan oleh seseorang. Dalam melakukan kegiatan seringkali ada
beberapa hal yang menjadi penghambat tercapainya tujuan, baik itu hambatan
dalam pelaksanaan program maupun dalam hal pengembangannya. Hal itu
merupakan rangkaian hambatan yang dialami seseorang dalam belajar. Menurut
Rochman Natawijaya dalam Sutriyanto (2009: 7), hambatan belajar adalah suatu
hal atau peristiwa yang ikut menyebabkan suatu keadaan yang menghambat dalam
mengaplikasikannya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Adapun faktor-faktor yang dapat menghambat hasil dari sebuah prestasi
tidak terlepas dari hambatan yang ada pada kedua faktor yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 9), yaitu:
1.

Faktor internal, merupakan pendukung utama tercapainya prestasi sebab


faktor ini memberikan dorongan yang lebih stabil dan kuat yang muncul dari
dalam diri.

2.

Faktor eksternal, merupakan penguat yang berpengaruh terhadap kualitas


selanjutnya.
Adapun kendala yang terjadi selama ataupun sebelum proses menuju
pelaksanaan expo yang dilaksanakan tepatnya pada tanggal 30 november 2016
diantaranya yakni sebagai berikut:

1.

Tahap percobaan
Faktor internal:
Adanya ketidaksamaan pemikiran pada setiap individu dalam
kelompok sehingga menghambat proses percobaan pembuatan
produk.
Kurang kepercayaan antar individu sehingga terjadi kebingungan
pada setiap percobaan yang akan dilaksanakan.
Faktor eksternal:
Peralatan yang kurang mendukung
Formulasi bahan yang selalu berubah-rubah, hal ini dikarenakan
tekstur produk yang dihasilkan masih keras pada produk unggulan
(mochi pisang)
Isian pada mochi pisang masih keras dan bentuk masih belum
menarik.
Pada es mochi pisang pada saat pemotongan untuk menghasilkan
bentuk seragam terkendala dengan lengketnya pisau pada produk
saat pemotongan.
Adonan mudah keras.

2.

Tahap expo
Faktor internal:
Salah satu anggota sakit sehingga tidak bisa ikut membantu dalam
proses produksi dan pelaksanaan expo.
Faktor eksternal:
Stand terlalu kecil, sehingga pada saat menjajakan produk di atas
meja tidak maksimal dan dibuat repot.
Jarak antar stand yang satu dengan yang lain terlalu sempit.
Konsumen berdesakkan saat akan membeli, sehingga dari kita
kewalahan dan sedikitnya tidak terkondisikkan.

V.

PERENCANAAN STRATEGIS

V.1

Evaluasi Operasional Internal dan Eksternal

Tabel 1. Operasional Internal


No
Variabel
Atribut
1.
Kualitas produk 1) Motji Pisang
Tekstur kenyal
Rasa manis
Warna merah muda dan putih
Aroma pisang
Berbentuk bulat

2.

Variasi produk

2)

1)

Es Motji Pisang
Tekstur kenyal dan legit
Rasa manis
Warna merah muda dan berkuah putih vla.
Aroma vanilla dari vla
Irisan berbentuk oval
Motji Pisang
Adanya topping whipped cream dan potongan oreo

2) Es Motji Pisang
Penambahan fla susu
3.
Teknologi
Perebusan
4.
Tenaga kerja
Masing-masing produk membutuhkan dua orang tenaga
kerja produksi, satu orang pendesain kemasan dan
promosi, dan satu orang untuk pengelolaan keperluan
administratif
5.
Produk baru
Produk inovasi dengan memanfaatkan buah tropis lokal
yaitu pisang ambon sebagai bahan isi motji.
6.
Lokasi produksi
Bandung, Jawa Barat
Sumber: Dokumentasi Pribadi (2016)

Tabel 2. Operasional Eksternal


No
Variabel
Atribut
1.
Pesaing
Produk sejenis motji menggunakan isian ice cream
dengan berbagai essence.
2.
Bahan baku
Ketersediaan bahan baku pelengkap mudah didapat di
pasar dan atau swalayan
Ketersediaan bahan baku utama (pisang dan tepung
beras) banyak dijual di toko penyedia bakan baku
pembuatan kue
3.
Budaya
Masyarakat tidak merasa asing terhadap kedua produk
masyarakat
karena kedua produk sudah pernah ada
4.
Potensi pasar
Permintaan pasar terhadap kedua produk cukup besar
sehingga kedua produk memiliki potensi yang cukup
kuat untuk bersaing di pasar
5.
Placement
Produk dipasarkan di tempat bazaar dan pusat jajanan
dengan target konsumen langsung mengkonsumsi
produk karena produk tidak tahan lama.
6.
Harga
Harga per kemasan produk motji pisang adalah
Rp5000,00 dan harga per kemasan produk es mochi
pisang adalah Rp 7000,00
Sumber: Dokumentasi Pribadi (2016)
V.2

Analisis Matriks SWOT


Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Matriks ini dapat menghasilkan empat set


kemungkinan alternatif strategis, yaitu:
1) Strategi SO (Strength Opportunities)
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya.
2) Strategi ST (Srength Threats)
Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3) Strategi WO (Weakness Opportunities)
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4) Strategi WT (Weakness Threats)

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Tabel 3. Analisis SWOT
Strength
Kualitas produk yang
baik dari segi warna,
rasa, tekstur, dan
kekenyalan
Merupakan produk
dengan penggunaan
Internal
pisang untuk
Factor
mendukung produk
Evaluation
buah lokal
Memiliki kandungan
fungsional gizi yang
tinggi karena berbahan
dasar pisang dan
proses pembuatannya
mempertahankan
kandungan gizi produk
External
Merupakan produk
Factor
jajanan tradisional
Evaluation
yang memiliki
kemasan menarik.
Opportunities
Strategi Strength
Opportunities
Respon baik dari
Pengembangan produk
masyarakat setempat
baru maupun produk
substitusi
Permintaan pasar
Penambahan kapasitas
terhadap kedua
produk tinggi
dan mesin produksi
Produk mochi pisang
disukai oleh semua
umur dan tidak
terbatas oleh level
konsumen (dapat
dikonsumsi oleh
konsumen menengah
kebawah maupun
menengah keatas)
Threats

Pesaing produk
sejenis semakn

Weakness
Kurangnya modal
pengembangan
produk baru dan
modal perluasan
lokasi produksi
Perluasan lokasi
produksi masih belum
terealisasi
Daya simpannya
rendah.
Kurangnya tenaga
kerja untuk
pengembangan

Strategi Weakness
Opportunities
Pemanfaatan sisa
bahan baku yang tidak
terpakai
Bekerja sama dengan
produsen yang
menggunakan bahan
baku yang tidak
terpakai
Bekerja sama dengan
jasa penyedia modal
Pengajuan modal
untuk fasilitas
pengembangan

Strategi Srength
Strategi Weakness
Threats
Threats
Strategi promosi yang Pemasaran dengan
tepat baik wilayah
sistem online

banyak
setempat maupun luar
daerah
Pesaing produk
Standarisasi produk
mochi semakin
banyak
Kedua produk
memiliki umur
simpan yang pendek
sehingga tidak dapat
disimpan lama.
Sumber: Dokumentasi Pribadi (2016)

V.3

Dokumentasi Launching

Gambar 4. Dokumentasi Launching Produk


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016)

VI.

KESIMPULAN
1. Konsep produk yang kita buat yaitu dari bahan baku pangan lokal
yaitu pisang, yang diolah menjadi motji pisang. Karena pisang tinggi
karbohidrat jadi tinggi akan pati dan tentunya akan memenuhi
kebutuhan energi yang kita butuhkan.
2. Pengembangan produk dengan pemanfaatan buah pisang kedua yaitu
es motji pisang dengan isian pisang dengan kombinasi corn flakes
dan susu kental manis, serta disajikan dengan tambahan es batu, fla
susu,, choco cips, dan agar-agar.
3. Modifikasi kemasan juga dilakukan pada produk motji pisang dan es
motji pisang ini sehingga mampu menambah nilai estetika dan
praktis untuk dapat meningkatkan daya jual konsumen.
4. Seluruh produk motji pisang yang diproduksi dapat terjual
seluruhnya saat launching, yaitu sebanyak 24 buah dari nilai BEP 16
buah sehingga keuntungan yang didapatkan oleh kelompok kami,
yaitu sebesar Rp 54.000,5. Seluruh produk es pisang motji yang diproduksi dapat terjual
seluruhnya saat launching, yaitu sebanyak 23 buah dari nilai BEP 12
buah sehingga keuntungan yang didapatkan oleh kelompok kami,
yaitu sebesar Rp 39.000,-

DAFTAR PUSTAKA
Ashari, S. 2006. Holtikultura Aspek Budidaya (Edisi Revisi). Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press). Jakarta. 481 hlm.
Balqis, Iip, dkk. 2016. Resep Pembuatan Kue Cubit Pisang.
http://www.lezatgrup.com/lezatgrup/index.php?
option=com_content&task=view&id=1502. (Diakses pada tanggal 04
Oktober 2016 pukul 21.00 WIB).
Badan Pusat Statistik. (2013, Juli) bps.go.id. [Online].
http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321
Prabawati, S., Suyanti.,dan D. A. Setyabudi. 2008. Teknologi Pascapanen dan
Teknik Pengolahan Pisang. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Departemen Pertanian. 68 hlm.
Winarno, F. G. 1984. Kimia Pangan dan Gizi.Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.

Anda mungkin juga menyukai