Disusun oleh:
Kelompok 3A
Abdurrohman
240210130008
Rosmala Titipanillah
240210130014
Carolina Sitepu
240210130015
Eka Wahyuni
240210130017
Inna Muslimah Hanifa M
240210130018
Siti Mira Sari Pratiwi
240210130019
I.
KONSEP PRODUK
Salah satu contoh yang mulai ditinggalkan adalah makanan-makanan
tradisional yang proses dan penyajiannya memakan waktu cukup lama bila
dibandingkan dengan berbagai makanan cepat saji (fast food) yang saat ini
terdapat dimana-mana. Tentunya, segala sesuatu yang cepat saji dan modern tak
selamanya memiliki segalanya, makanan fast food cenderung berlemak dan tidak
sehat. solusi agar makanan cepat saji tetap enak dan sehat yaitu dengan membuat
mochi.
Mochi merupakan salah satu kue basah jajanan tradisional khas Indonesia
yang memiliki cita rasa yang nikmat. Mochi ini terbuat dari tepung beras ketan
yang dicampur dengan bahan lainnya dan dibuat menjadi adonan dengan cara
diuleni yang kemudian bagian dalamnya biasa diisi dengan isian varian rasa.
Mochi ini disajikan dalam berbagai varian rasa yakni kacang hijau, kacang
tanah, pandan, kejudan coklat yang cukup mengganjal rasa lapar pada perut.
Mochi ini dapat disajikan dengan kurun waktu 20-25 menit sehingga tak
memakan waktu lama untuk segera melahapnya.
I.1
1.1.1
Konsep Produk
kalium mineral, vitamin, karbohidrat, tetapi tetap rendah lemak. Dari kandungan
inilah maka pisang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dan kecantikan.
Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan
energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral
seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung
vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai
neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Dengan begitu banyaknya
kandungan gizi dalam buah pisang, maka buah ini sangat potensial untuk
dijadikan salah satu bentuk olahan pangan, mengingat juga bahwa cukup sedikit
diketahui jenis olahan pangan yang berbahan baku pisang, oleh karena itu
kelompok kami memodifikasi kue mochi dengan memanfaatkan buah pisang
sebagai bahan isian, dengan tambahan corn flakes dan penambahan susu kental
manis, agar mampu mempertahankan tekstur lembut pada mochi pisang yang
dibuat. Toping yang dipakai pada produk kami yaitu menggunakan taburan gula
halus agar memberikan tekstur lembut dan tidak lengket pada bagian kulit mochi,
penambahan whipy cream sebagai toping tambahan ditujukan untuk menarik
minat konsumen dan mempercantik produk mochi pisang sehingga mampu
menaikan eksistensi makanan tradisional menjadi lebih modern.
Nama produk yang kami adopsi adalah MOJANG (Motji Pisang). Alasan
penamaan mojang yakni diambil dari bahasa Sunda yang artinya perempuan
cantik. Sehingga produk yang kami buat memiliki nilai estetika yang tinggi dan
disukai banyak orang. Pengambilan nama juga disesuai kan dengan daerah
kampus UNPAD yang berada di tanah pasundan sehingga penamaan mojang ini
akan lebih dikenal masyarakat sekitar sehingga mampu menaikan promosi dan
daya jual produk kami.
Produk motji pisang (MOJANG) merupakan produk modifikasi mochi
dengan mengganti bahan isian yang biasanya kacang hijau dengan campuran buah
pisang, corn flakes, dan susu kental manis. Tujuan dari penggantian isian pada
mochi ini agar produk mochi ini menjadi lebih kaya akan kandungan nutrisi dan
menjadi salah satu usaha pemanfaatan buah pisang yang sangat sedikit
pengembangan produknya. Mojang yang dibuat diberi tambahan toping gula halus
dengan tujuan memberikan sedikit rasa manis pada kulit motji dan mencegah
kelengketan pada produk motji. Penambahan whipy cream dan toping oreo
ditujukan untuk menambah nilai estetika produk mojang dari yang tampilan
sederhana menjadi lebih mewah sehingga usaha ini mampu menaikan eksistensi
makanan tradisional seperti mojang menjadi lebih modern dan diterima
masyarakat karena modifikasi tampilannya. Adapun keunggulan produk mojang
ini adalah:
1. Dapat memanfaatkan buah pisang sebagai pangan lokal yang kaya akan
nutrisi.
2. Harga terjangkau.
3. Dapat dikonsumsi untuk semua kalangan.
4. Karakteritik motji pisang menyerupai produk yang dimodifikasinya.
1.1.2
Sifat Produk
Sifat produk mojang ini bersifat produk modifikatif bentuk, proses dan
kemasan dari mojang. Modifikasi bentuk yang dilakukan yaitu biasanya mojang
memiliki bentuk yang lebih kecil tetapi kelompok kami membuatnya dengan
ukuran yang sedikit lebih besar menyesuaikan dengan perhitungan BEP dan
efektifitas kemasan yang dipakai. Modifikasi proses yang dilakukan yaitu proses
pembuatan isian mochi yang biasanya kacang hijau, diisi dengan buah pisang
hasil proses blansing yang kemudian dihaluskan dan ditambahkan campuran corn
flakes dan susu kental manis untuk mempertahankan tekstur. Modifikasi kemasan
yang kami lakukan yaitu menggunakan kemasan yang sesuai dengan ukuran
mojang sehingga mojang terlihat lebih bervolume dengan tambahan toping whipy
cream dan oreo sehingga membuat motja terlihat lebih menarik dan cantik.
1.1.3
Sasaran Pasar
Target pasar dari mojang ini yaitu semua kalangan, mulai dari berbagai
usia dan kalangan bawah sampai menengah ke atas, karena motji ini
menggunakan pisang sebagai salah satu bahan bakunya yang kaya akan zat gizi
sehingga produk ini bisa dinikmati semua kalangan. Harga yang cukup terjangkau
pun menjadi nilai tambah produk ini, sehingga masyarakat mampu membelinya.
1.1.4
Kandungan Gizi
Energi (K)
92
3.
Karbohidrat (gram)
24
4.
Protein (gram)
1,0
5.
Lemak (gram)
0,3
6.
Vitamin
Vitamin C (mg/100 g)
Vitamin B (mg/100 g)
7.
3,0
0,05
Mineral
Ca, (mg/100 g)
Fe, (mg/100 g)
20
0,5
P, (mg/100 g)
42
2.
Diagram Proses
Alat
1. Kompor
2. Panci
3. Baskom
4. Pisau
5. Blender
Bahan
A. Bahan kulit:
1. 75 gram tepung beras
2. 500 tepung ketan
3. 250 gram gula pasir
4. 1 bungkus vanili bubuk
5. 150 ml air hangat
6. Esens pisang secukupnya
B. Bahan
Bahanisi:
tepung ketan, beras, bubuk vanili, garam dan esens pisang
1. 500 g pisang ambon yang telah matang
2. bungkus corn flakes
3. kaleng susu kental manis
C. Bahan toping:
1. 1 bungkus oreo
Campurkan
2. 3 bungkus Whipy cream
3. 250 gram gula halus
Tuang air panas
Uleni
Tambahkan bahan pengisi (campuran pisang, corn flakes dan SKM)
Tipiskan adonan
Bentuk bulat
3.
Prosedur Pembuatan
Rebus
Motji pisang
Pengemasan
Kemasan
Maka warna dan tulisan yang dicantumkan dibuat semenarik mungkin untuk
menambah daya beli konsumen. Dan juga memberikan informasi-informasi
ketentuan sebuah kemasan.
I.2
I.2.1
Konsep Produk
Pemanfaatan buah pisang sebagai panganan lokal yang kaya akan nutrisi
Harga terjangkau
Dapat dikonsumsi untuk semua kalangan
Karakteritik es pisang motji menyerupai produk yang dimodifikasinya
Sifat produk
Sifat produk es pisang motji ini bersifat produk modifikatif bentuk, proses
dan kemasan dari es pisang motji. Modifikasi bentuk yang dilakukan yaitu
biasanya mochi memiliki bentuk bulat tetapi kelompok kami membuatnya dengan
Sasaran Pasar
Target pasar dari es pisang motji ini yaitu sama dengan produk mojang
yang dimana semua kalangan mulai dari berbagai usia dan kalangan bawah
sampai menengah ke atas dapat mengonsumsi produk ini, karena es pisang motji
ini menggunakan pisang sebagai salah satu bahan bakunya yang kaya akan zat
gizi sehingga produk ini bisa dinikmati semua kalangan. Harga yang cukup
terjangkau pun menjadi nilai tambah produk ini, sehingga masyarakat mampu
membelinya.
I.2.4
Kandunga Gizi
1.
Air (gram)
80,30
2.
Energi (K)
95
3.
Karbohidrat (gram)
26
4.
Protein (gram)
1,5
5.
Lemak (gram)
0,5
6.
Vitamin
Vitamin C (mg/100 g)
Vitamin B (mg/100 g)
7.
3,0
0,05
Mineral
Ca, (mg/100 g)
Fe, (mg/100 g)
P, (mg/100 g)
20
0,5
42
Campurkan
Tuang air panas
Uleni
Tambahkan bahan
pengisi (campuran
pisang, corn dan SKM)
Tipiskan adonan
Bentuk bulat
Rebus
Motji pisang
Potong-potong kecil
Pengemasan
I.2.6
Kemasan
Kemasan yang dipakai produk es pisang motji yaitu dengan menggunakan
kemasan cup plastik PET dengan tutup plastik. Kemasan mangkok plastik yang
digunakan berukuran diameter 10 cm dengan tinggi 10 cm. Es pisang motji
yang akan dikemas oleh mangkok plastik ini dimasukan dengan posisi tegak,
berisi potongan motji dengan fla susu serta toping, kemudian ditutup dengan tutup
mangkok plastik. Di bagian depan kemasan diberikan identitas produk dan label
legalitas produk. Label diposisikan di badan cup gelas plastik, karena pada posisi
ini sangatlah terlihat yang menjadikan dominasi ketertarikan dari sebuah produk.
Maka warna dan tulisan yang dicantumkan dibuat semenarik mungkin untuk
menambah daya beli konsumen. Dan juga memberikan informasi-informasi
ketentuan sebuah kemasan.
II.
II.1
8. Corn Flakes
9. Kemasan
25
Satuan
Bahan
Gram
Gram
Gram
Gram
bungkus
bungkus
Kaleng
bungkus
Buah
Harga
Rp 10.000/kg
Rp 16.000/kg
Rp. 15.000/kg
Rp. 15.000/kg
Rp. 500/bks
Rp. 4000/bks
Rp. 10.000/klg
Rp. 27.000/bks
Rp. 600/buah
Total
Harga
Rp 17000/ 3 kg
Total
Harga Bahan
yang Digunakan
Rp. 7.500
Rp. 8.000
Rp. 7.500
Rp. 3.750
Rp. 500
Rp. 4.000
Rp. 5.000
Rp. 6.750
Rp. 15.000
Rp. 58.000
Harga Bahan
yang Digunakan
Rp 5.600
Rp 5.600
Jumlah
Jenis Barang
Harga
Bahan
1
1
Rp 20.000
Rp 10.000
Rp 30.000
Tabel 7. Revenue/Cost
Rumus
Total Pendapatan/Total
Biaya Produksi
Jumlah (Rp)
Rp. 58.000
Rp. 58.000
Rp 5.600
Rp. 63.600
Rp. 30.000
Rp. 93.600
Rp 3.744
BEP
Q = 93.600/6000
Q = 15,6
Q = 16 pcs
Keterangan
(Harga Jual x Q)/ Total Biaya
Produksi
(6000x16) / 93.600
BEP
R/C=
96.000/93.600
R/C = 1,02
= Rp 6000 x 16 porsi
= Rp96.000,-
Keuntungan/produk
Keuntungan total
Satuan
Bahan
250
350
gram
gram
Rp 10.000/kg
Rp 16.000/kg
3.
4.
5.
Tepung Beras
Tepung
Ketan
Pisang
Gula Pasir
Vanili
Harga Bahan
yang
Digunakan
Rp. 2.500
Rp. 4.500
500
150
1
Rp. 15.000/kg
Rp. 15.000/kg
Rp. 500/bks
Rp. 7.500
Rp. 1.750
Rp. 500
6.
7.
8.
9.
10
Susu Kaleng
Susu Murni
Kemasan
Es batu
Corn flakes
3
15
5
1/4
gram
gram
bungku
s
kaleng
liter
buah
buah
bungku
Rp. 10.000/klg
Rp. 18.000/ltr
Rp. 600/buah
Rp. 2.000/buah
Rp. 27.000/bungkus
Rp. 5.000
Rp. 6.000
Rp. 9.000
Rp. 10.000
Rp. 6.750
N
o
Jenis
Barang
1.
2.
Harga
s
Total
Tabel 9. Biaya Tidak Langsung
N
Jumlah
Jenis Barang
o
Bahan
1. Gas
0,5 kg
Rp. 46.750
Harga
Rp 17000/ 3 kg
Total
Harga Bahan
yang Digunakan
Rp 2.800
Rp 2.800
Jumlah
Jenis Barang
Harga
Bahan
1
1
Rp 20.000
Rp 10.000
Rp 30.000
BEP
Q = 79.550/7000
Q = 11,364
Q = 12 pcs
Keterangan
(Harga Jual x Q)/ Total Biaya
Produksi
(7000x10) / 69.550
Jumlah (Rp)
Rp. 46.750
Rp. 46.750
Rp 2.800
Rp. 49.550
Rp. 30.000
Rp. 79.550
Rp 5.303
R/C
R/C=
70.000/69.550
R/C = 1,01
Total Pendapatan
= Rp 7.000 x 10 porsi
= Rp 70.000,-
Keuntungan/produk
Keuntungan total
III.
KUISIONER
konsumen. Jika rasa suatu produk tidak sesuai dengan harapan konsumen maka
produk tersebut tidak akan lama umur produksinya. Tekstur merupakan pelengkap
dari rasa. Jika rasa yang dimiliki itu tidak enak namun teksturnya pas maka
produk tersebut memiliki nilai tambahnya.
3.1
Motji Pisang
Tabel 14. Data Hasil Kuisioner Uji Sensori Motji Pisang
Panelis
Warna
Aroma
Rasa
Tekstur
1
5
4
5
3
2
5
5
5
4
3
4
4
4
4
4
3
2
4
4
5
5
4
5
4
6
3
3
3
3
7
4
4
5
4
8
5
5
5
5
9
4
4
5
4
10
4
4
3
2
11
4
3
5
3
12
3
3
4
3
13
4
3
2
2
14
5
5
5
4
15
5
5
4
3
16
4
5
4
2
Jumlah
67
63
68
54
Rata rata
4,18
3.93
4.25
3,37
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016)
Keterangan Kode Nilai :
1 = Tidak Suka
2 = Agak Tidak Suka
3 = Biasa
4 = Agak Suka
5 = Suka
Bentuk
3
5
4
4
5
3
5
4
5
5
4
3
3
5
5
5
68
4.25
Berdasarkan data hasil kuisioner uji sensori produk Motji Pisang pada
Tabel 14. diperoleh keterangan bahwa:
Rata-rata penilaian konsumen terhadap warna, aroma, rasa, tekstur dan
bentuk produk secara berurutan adalah 4.18, 3.93, 4.25, 3.37 dan 4.25 dari
skala 1-5.
Kriteria sensori yang paling disukai konsumen adalah rasa dan bentuk
produk, terbukti dengan rata-rata penilaian konsumen yang paling tinggi,
yaitu 4.25 dari skala 1-5 dengan masuk ke rata-rata agak suka ke suka.
Kriteria sensori yang paling kurang disukai konsumen adalah tekstur
produk, terbukti dengan rata-rata penilaian konsumen yang paling rendah,
yaitu 3.37 dari skala 1-5 dengan masuk ke rata rata biasa ke agak suka.
Tabel 15. Data Hasil Pertanyaan Kuisioner Motji Pisang
No.
1
Pertanyaan
Apakah Anda sudah pernah mencoba
produk ini?
Apakah Anda menyukai produk ini?
Ya
Tidak
Keterangan
lain
12
16
15
Alasan: rasa
produk enak,
unik, bentuk
menarik dan
manis
Saran harga:
Rp. 4.000
Beberapa saran dari responden antara lain: isi produk sebaiknya lebih
banyak, tekstur produk sebaiknya lebih halus, sebaiknya ada penambahan varian
warna dan topping dan sebaiknya harga jual Rp 4.000,00.
3.2
Es Pisang Motji
Bentuk
5
3
4
3
5
3
3
5
2
5
3
4
2
5
5
57
3,8
Berdasarkan data hasil kuisioner uji sensori produk Mochi Pisang pada
Tabel 16. diperoleh keterangan bahwa:
Rata-rata penilaian konsumen terhadap warna, aroma, rasa, tekstur dan
bentuk produk secara berurutan adalah 4.2, 4.26, 4.06, 3.93 dan 3.8 dari
skala 1-5.
Kriteria sensori yang paling disukai konsumen adalah warna dan aroma
produk, terbukti dengan rata-rata penilaian konsumen yang paling tinggi,
yaitu 4.2 dari skala 1-5 dengan masuk ke rata-rata agak suka ke suka.
Pertanyaan
Apakah Anda sudah pernah mencoba
produk ini?
Apakah Anda menyukai produk ini?
Ya
Tidak
Keterangan
lain
15
Alasan: rasa
produk enak,
segar, dan
manis
Saran harga:
Rp. 3.000
kurang banyak, lebih baik dominan pisang dan proporsi tepungnya lebih sedikit
dan sebaiknya harga jual Rp 3.000,00.
IV.
KENDALA
Pengertian Hambatan atau kendala adalah menurut Kamus Besar Bahasa
2.
1.
Tahap percobaan
Faktor internal:
Adanya ketidaksamaan pemikiran pada setiap individu dalam
kelompok sehingga menghambat proses percobaan pembuatan
produk.
Kurang kepercayaan antar individu sehingga terjadi kebingungan
pada setiap percobaan yang akan dilaksanakan.
Faktor eksternal:
Peralatan yang kurang mendukung
Formulasi bahan yang selalu berubah-rubah, hal ini dikarenakan
tekstur produk yang dihasilkan masih keras pada produk unggulan
(mochi pisang)
Isian pada mochi pisang masih keras dan bentuk masih belum
menarik.
Pada es mochi pisang pada saat pemotongan untuk menghasilkan
bentuk seragam terkendala dengan lengketnya pisau pada produk
saat pemotongan.
Adonan mudah keras.
2.
Tahap expo
Faktor internal:
Salah satu anggota sakit sehingga tidak bisa ikut membantu dalam
proses produksi dan pelaksanaan expo.
Faktor eksternal:
Stand terlalu kecil, sehingga pada saat menjajakan produk di atas
meja tidak maksimal dan dibuat repot.
Jarak antar stand yang satu dengan yang lain terlalu sempit.
Konsumen berdesakkan saat akan membeli, sehingga dari kita
kewalahan dan sedikitnya tidak terkondisikkan.
V.
PERENCANAAN STRATEGIS
V.1
2.
Variasi produk
2)
1)
Es Motji Pisang
Tekstur kenyal dan legit
Rasa manis
Warna merah muda dan berkuah putih vla.
Aroma vanilla dari vla
Irisan berbentuk oval
Motji Pisang
Adanya topping whipped cream dan potongan oreo
2) Es Motji Pisang
Penambahan fla susu
3.
Teknologi
Perebusan
4.
Tenaga kerja
Masing-masing produk membutuhkan dua orang tenaga
kerja produksi, satu orang pendesain kemasan dan
promosi, dan satu orang untuk pengelolaan keperluan
administratif
5.
Produk baru
Produk inovasi dengan memanfaatkan buah tropis lokal
yaitu pisang ambon sebagai bahan isi motji.
6.
Lokasi produksi
Bandung, Jawa Barat
Sumber: Dokumentasi Pribadi (2016)
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Tabel 3. Analisis SWOT
Strength
Kualitas produk yang
baik dari segi warna,
rasa, tekstur, dan
kekenyalan
Merupakan produk
dengan penggunaan
Internal
pisang untuk
Factor
mendukung produk
Evaluation
buah lokal
Memiliki kandungan
fungsional gizi yang
tinggi karena berbahan
dasar pisang dan
proses pembuatannya
mempertahankan
kandungan gizi produk
External
Merupakan produk
Factor
jajanan tradisional
Evaluation
yang memiliki
kemasan menarik.
Opportunities
Strategi Strength
Opportunities
Respon baik dari
Pengembangan produk
masyarakat setempat
baru maupun produk
substitusi
Permintaan pasar
Penambahan kapasitas
terhadap kedua
produk tinggi
dan mesin produksi
Produk mochi pisang
disukai oleh semua
umur dan tidak
terbatas oleh level
konsumen (dapat
dikonsumsi oleh
konsumen menengah
kebawah maupun
menengah keatas)
Threats
Pesaing produk
sejenis semakn
Weakness
Kurangnya modal
pengembangan
produk baru dan
modal perluasan
lokasi produksi
Perluasan lokasi
produksi masih belum
terealisasi
Daya simpannya
rendah.
Kurangnya tenaga
kerja untuk
pengembangan
Strategi Weakness
Opportunities
Pemanfaatan sisa
bahan baku yang tidak
terpakai
Bekerja sama dengan
produsen yang
menggunakan bahan
baku yang tidak
terpakai
Bekerja sama dengan
jasa penyedia modal
Pengajuan modal
untuk fasilitas
pengembangan
Strategi Srength
Strategi Weakness
Threats
Threats
Strategi promosi yang Pemasaran dengan
tepat baik wilayah
sistem online
banyak
setempat maupun luar
daerah
Pesaing produk
Standarisasi produk
mochi semakin
banyak
Kedua produk
memiliki umur
simpan yang pendek
sehingga tidak dapat
disimpan lama.
Sumber: Dokumentasi Pribadi (2016)
V.3
Dokumentasi Launching
VI.
KESIMPULAN
1. Konsep produk yang kita buat yaitu dari bahan baku pangan lokal
yaitu pisang, yang diolah menjadi motji pisang. Karena pisang tinggi
karbohidrat jadi tinggi akan pati dan tentunya akan memenuhi
kebutuhan energi yang kita butuhkan.
2. Pengembangan produk dengan pemanfaatan buah pisang kedua yaitu
es motji pisang dengan isian pisang dengan kombinasi corn flakes
dan susu kental manis, serta disajikan dengan tambahan es batu, fla
susu,, choco cips, dan agar-agar.
3. Modifikasi kemasan juga dilakukan pada produk motji pisang dan es
motji pisang ini sehingga mampu menambah nilai estetika dan
praktis untuk dapat meningkatkan daya jual konsumen.
4. Seluruh produk motji pisang yang diproduksi dapat terjual
seluruhnya saat launching, yaitu sebanyak 24 buah dari nilai BEP 16
buah sehingga keuntungan yang didapatkan oleh kelompok kami,
yaitu sebesar Rp 54.000,5. Seluruh produk es pisang motji yang diproduksi dapat terjual
seluruhnya saat launching, yaitu sebanyak 23 buah dari nilai BEP 12
buah sehingga keuntungan yang didapatkan oleh kelompok kami,
yaitu sebesar Rp 39.000,-
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, S. 2006. Holtikultura Aspek Budidaya (Edisi Revisi). Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press). Jakarta. 481 hlm.
Balqis, Iip, dkk. 2016. Resep Pembuatan Kue Cubit Pisang.
http://www.lezatgrup.com/lezatgrup/index.php?
option=com_content&task=view&id=1502. (Diakses pada tanggal 04
Oktober 2016 pukul 21.00 WIB).
Badan Pusat Statistik. (2013, Juli) bps.go.id. [Online].
http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321
Prabawati, S., Suyanti.,dan D. A. Setyabudi. 2008. Teknologi Pascapanen dan
Teknik Pengolahan Pisang. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Departemen Pertanian. 68 hlm.
Winarno, F. G. 1984. Kimia Pangan dan Gizi.Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.