PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Indonesia kini menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja bagi para
pemberlakuan
Masyarakat
Ekonomi
ASEAN/MEA)
yang
akan
karena para sarjana diharapkan dapat menjadi wirausahawan muda terdidik yang
mampu merintis usahanya sendiri, melalui mata kuliah kewirasahaan ini di harapkan
kepada mahasiswa/I mampu membuka peluang perkerjaan sendiri apabila telah tamat
nanti dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN/MEA.
1.2 Rumusan Masalah
1)
2)
3)
4)
5)
6)
wirausaha.
5) Untuk mengetahui macam-macam tipe kewirausahaan.
6) Untuk dapat melakukan Tahapan melakukan wirausaha.
1.4 Mamfaat Makalah :
1) Mmperkuat pertumbuhan ekonomi.
2) Meningkatkan produktivitas
3) Mneciptakan teknologi, produk dan jasa baru
4) Mengubah dan meremajakan persaingan pasar.
BAB II
ISI
atau
entrepreneurship
berasal
dari
bahasa
Perancis
d. Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepernimpinan,
kepeloporan, keteladanan. la selalu ingin tampil berbeda lebih dulu lebih
menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan keinovasiannya,
ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih
cepat, lebih dulu dan segera berada di pasar.
e. Berorientasi ke Masa Depan
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki
perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena ia memiliki pandangan yang
jauh ke masa depan, maka selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya.
Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda dengan yang sudah ada sekarang. Meskipun dengan risiko yang
mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan tantangan demi
pembaharuan masa depan . Pandangan yang jauh ke depan, membuat
wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada sekarang.
Oleh sebab itu, ia selalu mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang
f. Kreatifitas dan inovasi
Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru (thinking new things)
dan keinovasian adalah melakukan sesuatu yang baru (doing new
things).Kreatifitas diartikan sebagai kemampuan mengembangkan ide-ide
baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan
mencari peluang. Keinovasian diartikan sebagai kemampuan untuk
menerapkan kreatifitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan
peluang untuk mempertinggi dan meningkatkan taraf hidup. Oleh karena itu,
kewirausahaan adalah "thinking and doing new things or old thinks in new
ways" Kewirausahaan adalah berpikir dan bertindak sesuatu yang baru atau
berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.
j. Memiliki Tenaga Dalam
Memiliki tenaga dalam : artinya bahwa seorang wirausaha harus memiliki:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Keuletan
Ketabahan
Ketekunan
Kejujuran
Kedisiplinan
Ketulusan
Keikhlasan
Kesopanan, keramahan
5) High level of energy yakni memiliki semangat dan energi yang tinggi untuk
bekerja keras mencapai tujuannya.
6) Future orientation yakni berorientasi pada masa depan dan jangka panjang.
7) Skill of organizing yakni mempunyai ketrampilan mengorganisir sumbersumber daya untuk mencapai tujuannya.
8) Value of achievement over money yakni lebih menghargai prestasi
dibandingkan uang, karena uang akan mengalir masuk dengan sendirinya jika
seorang wirausaha mempunyai prestasi yang bagus.
Harris dalam Suryana (2006:28) menyatakan bahwa wirausaha yang sukses
pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu memiliki ilmu
pengetahuan,ketrampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilainilai pribadiserta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
Berdasarkan McClelland dalam Alma (2006:81) menyatakan bahwa wirausaha
memiliki kebutuhan akan prestasi, yang berarti keinginan seseorang terhadap prestasi
yang tinggi, penguasaaan keahlian, pengendalian, atau standar yang tinggi. Penelitian
McClelland menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki motif untuk berprestasi
tinggi cenderung memilih karier sebagai pengusaha sebanyak 66%, sedangkan
mahasiswa yang memiliki motif berprestasi rendah, hanya 10% yang berkeinginan
untuk menjadi pengusaha.
pesaing dengan industri yang sama, inkubator sebagai sumber ide, sumber daya alam
dan manusia, teknologi dan kebijakan pemerintah.
Minat seseorang terhadap suatu obyek diawali dari perhatian seseorang
terhadap obyek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan
berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Minat dapat
berubah-ubah
tergantung
dari
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya
di
bank atau investor dapat menjadi sulit karena mereka hanya memulai dan mungkin
menghadapi risiko tinggi, pemberi pinjaman biasanya tidak mau memberikan modal
dan beberapa kompensasi melalui biaya pinjaman. Berdasarkan teori pembangunan
sosial, kebijakan dan program pemerintah memainkan peranan penting untuk
memastikan perubahan kualitas dalam struktur dan kerangka masyarakat yang
membantu masyarakat untuk mewujudkan tujuan dan tujuan hidup. Sebagai studi
sebelumnya menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah, lembaga, dan program dapat
mempengaruhi bisnis dengan berbagai cara .
Ada juga muncul dalam masyarakat yang sering menghormati bagi mereka
yang memiliki kerja keras dan keberhasilan memulai bisnis mereka sendiri. Melalui
lingkungan di mana orang-orang sukses, pengusaha potensial dan pengusaha, di mana
keduanya bisa mendiskusikan ide-ide, tantangan dan solusi, bisnis baru yang akan
diproduksi.
2.1.4 Teori Demografi Kewirausahaan
Di bawah faktor pribadi, banyak faktor telah mengidentifikasi hubungan
dengan demografi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pengalaman kerja.
Menurut penelitian di berbagai negara, telah ditemukan bahwa ada hubungan antara
demografi dan kewirausahaan. Sebelumnya peneliti telah menemukan perbedaan
gender tidak signifikan dengan memulai usaha.
Dalam usia tertentu seseorang bisa membuat keputusan untuk menjadi
seorang pengusaha. Usia 26-40 dapat dianggap sebagai periode kesiapan pemilihan
pekerjaan. Orang-orang di usia ini kemungkinan akan datang keberhasilan. Usia
dapat menjadi korelasi positif jika dihubungkan dengan pengalaman profesional,
kemandirian, ketersediaan peningkatan modal.
Kegiatan bisnis dengan pengetahuan yang cukup diperlukan. Para peneliti
telah menemukan bahwa pengetahuan dan informasi merupakan elemen dasar untuk
awal kepercayaan diri individu dalam sebuah usaha pengusaha. Dengan pengetahuan
yang cukup, mentransfer ide menjadi suatu organisasi yang dapat membuat
pengusaha mendapatkan sumber daya.
Sikap biasanya dibentuk oleh pengalaman sebelumnya, bahwa pengusaha
yang langsung mendapatkan pengalaman dengan kegiatan kewirausahaan di masa
lalu akan memiliki sikap kewirausahaan yang lebih kuat. Selain itu, siswa yang
memiliki pengalaman dengan bisnis keluarganya sangat mungkin untuk menjadi
seorang pengusaha. Mahasiswa yang keluarganya memiliki usaha memiliki rasa yang
lebih besar prestasi, inovasi, dan kontrol pribadi sebagai akibat berinteraksi dan
bekerja dalam bisnis.
Riyanti (2003:33) menyatakan bahwa demografi sangat penting dikaji karena
demografi adalah factor yang melekat pada wirausaha dan mempengaruhi
keberhasilan seorang wirausaha. Mazzarol dalam Indarti et al., (2008) menyatakan
bahwa faktor-faktor demografi seperti gender, umur, pendidikan dan pengalaman
bekerja seseorang berpengaruh terhadap keinginan seseorang untuk menjadi seorang
wirausaha. Faktor demografi merupakan faktor yang penting mempengaruhi
seseorang tertarik untuk berwiraswasta. Kondisi demografi yang ada dalam diri
seseorang dapat dipandang sebagai sesuatu yang mempengaruhi dalam keberhasilan
usaha. Faktor demografi ini meliputi : usia dimana usia kronologis adalah usia ketika
seseorang memulai karir sebagai wiraswasta.Faktor demografi yang lain yaitu
pengalaman di mana dalam menjalankan usaha merupakan pendorong terbaik
keberhasilan, terutama usaha baru itu berkaitan dengan pengalaman usaha
sebelumnya. Kebutuhan akan pengalaman tergantung dari diri pribadi bagaimana
dapat mencari atau mengelola pengalaman yang diperoleh. Wirausaha yang
berpengalaman mengelola usaha sebelumnya dapat melihat lebih banyak jalan untuk
membuka usaha baru. Faktor demografi yang terakhir yaitu pendidikan karena
pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal tersebut terkait langsung dengan
bidang usaha yang dikelola. Semakin banyak seseorang tertarik untuk belajar dalam
dunia pendidikan akan meningkatkan dalam usahanya.
10
11
12
13
melakukan suatu hal yang mungkin belum pernah dilakukan sehingga memicu
dirinya untuk belajar dan mencoba.
3) Menjadi bos, adalah keinginan untuk menjadi bos suatu saat nanti atau
mendirikan usaha sendiri.
4) Inovasi, merupakan menciptakan sesuatu yang baru ataupun mengembangkan
sesuatu yang sudah ada menjadi berbeda dari yang lainnya.
5) Kepemimpinan, merupakan proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi.
6) Fleksibilitas, merupakan kelonggaran saat memiliki suatu usaha sendiri seperti
dari jam kerja yang bisa diatur sendiri.
7) Keuntungan, merupakan laba yang diperoleh dari usaha yang dibukanya
sendiri.
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha
Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha pada
mahasiswa yaitu:
A. Pengaruh Ekspektasi Pendapatan terhadap Minat Berwirausaha
Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh seseorang baik berupa uang
maupun barang. Berwiraswasta dapat memberikan pendapatan yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Keinginan untuk memperoleh pendapatan
itulah yang dapat menimbulkan minatnya untuk berwirausaha (Suhartini, 2011).
Dalam bisnis, pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan
dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan.
Bagi investor, pendapatan kurang penting dibanding keuntungan, yang merupakan
jumlah uang yang diterima setelah dikurangi pengeluaran.
Ekspektasi atau harapan akan penghasilan yang lebih baik merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi apakah seseorang ingin menjadi seorang wirausaha
14
atau tidak. Jika seseorang berharap untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi
dengan menjadi seorang wirausaha, maka ia akan semakin terdorong untuk menjadi
seorang wirausaha.
Penelitian yang dilakukan oleh Suhartini (2011) menyimpulkan bahwa
pendapatan berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Seseorang akan tertarik untuk
menjadi wirausaha karena pendapatan yang diperolehnya jika sukses melebihi
karyawan. Seseorang dengan harapan pendapatan yang lebih tinggi daripada bekerja
menjadi karyawan menjadi daya tarik untuk menjadi wirausaha.
B. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha
Lingkungan Keluarga adalah kelompok masyarakat terkecil yang terdiri dari
ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga yang lain. Keluarga merupakan peletak dasar
bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh
awal terhadap terbentuknya kepribadian. Rasa tanggung jawab dan kreativitas dapat
ditumbuhkan sedini mungkin sejak anak mulai berinteraksi dengan orang dewasa.
Orangtua adalah pihak yang bertanggung jawab penuh dalam proses ini. Salah satu
unsur kepribadian adalah minat. Minat berwirausaha akan terbentuk apabila keluarga
memberikan pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap dan aktifitas
sesama anggota keluarga saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak
langsung. Orang tua yang berwirausaha dalam bidang tertentu dapat menimbulkan
minat anaknya untuk berwirausaha dalam yang sama pula (Suhartini, 2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Suhartini (2011) menyimpulkan bahwa
lingkungan keluarga berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Semakin kondusif
lingkungan keluarga disekitarnya maka akan semakin mendorong seseorang untuk
menjadi seorang wirausaha. Apabila lingkungan keluarga mendukung maka
seseorang akan semakin tinggi niatnya untuk menjadi wirausaha dibandingkan jika
tidak memiliki dukungan dari lingkungan keluarga.
15
16
17
18
dilakukan
menjadi labil
dan gagal.
19
perbedaan
pengusaha
biasa
dengan
Penguasaha Biasa
seorang
wirausahawan.
Wirausahawan Bisnis
atau warisan
Umumnya mengikuti pola yang sudah umum
Bekerja untuk perusahaan
Biasanya merekrut orang untuk turut andil
menjadi bisnis
Seorang inovator
Perusahaan bekerja untuknya
Merekrut orang untuk membuat hidup mereka
lebih baik
20
creative entrepreneur merupakan produk yang unik dan karena itu memiliki
perjalanan hidupnya masing-masing.
Difinisi lain tentang creative entrepreneur yaitu dari seorang konsultan
kebijakan, John Howkins. John Howkins mendefinisikan creative entrepreneur
sebagai orang yang 'menggunakan kreativitas untuk memunculkan kekayaan di dalam
diri mereka sendiri' ketimbang menggunakan modal eksternal.
D. Technopreneur
Technopreneur adalah seorang wirausahawan yang menghasilkan kekayaan
dengan
cara
memanfaatkan
teknologi
informasi
yang
pesat
berkembang.
produknya
dengan
memanfaatkan
teknologi
informasi.
E. Social entrepreneur
Social entrepreneur adalah seorang wirausahawan yang bergerak di bidang
usaha perbaikan kondisi-sosial, lingkungan, pendidikan, dan ekonomi masyarakatnya.
Social entrepreneur adalah seorang yang menjalankan usahanya menciptakan
perbaikan social melalui pasar.
F. Academic Entrepreneur
Academic Entrepreneur merupakan akademisi yang mengajar atau mengelola
lembaga pendidikan dengan pola dan gaya entrepreneur sambil tetap menjaga tujuan
mulia pendidikan.
21
H. Government entrepreneur
Government entrepreneur merupakan seseorang atau sekelompok orang yang
memimpin dan mengelola lembaga negara atau instansi pemerintahan dengan jiwa
dan kecakapan wirausaha.
Sebenarnya tujuan dari pembelajaran kewirausahaan adalah bagaimana
mentransformasikan jiwa, sikap dan perilaku wirausaha dari kelompok business
entrepreneur yang dapat menjadi bahan dasar guna merambah lingkungan
entrepreneur lainnya, yakni academic, government dan social entrepreneur.
22
Organisasi,
Kepemimpinan
yang
meliputi
bagaimana
23
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
25
Kesuksesan dalam berwirausaha tidak lepas dari faktor diri sendiri dan faktor
lingkungan, dan sebaliknya faktor yang menyebabkab kegagalan dalam
berwirausaha pun dipengaruhi oleh faktor diri sendiri dan lingkungan
Daftar Pustaka
Alma, Prof. Dr. Buchari, 2007, Kewirausahaan, Edisi Revisi, Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Hendro. 2011 . Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Penerbit Erlangga.
26
27