Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul KERAJAAN
SINGASARI
Makalah ini berisikan tentang informasi Kerajaan Singasari atau yang lebih
khususnya membahas Sejarah Kerajaan Singasari.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Talaga, Desember 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerajaan Singosari (1222-1293) adalah salah satu kerajaan besar di
Nusantara vang didirikan oleh Ken Arok pada 1222. Sejarah Kerajaan Singasari
berawal dari Kerajaan Tumapel, yang dikuasai oleh seorang akuwu (bupati).
Letaknya di daerah pegunungan yang subur di wilayah Malang dengan
pelabuhannya bernama Pasuruan. Dari daerah inilah Kerajaan Singosari
berkembang dan bahkan menjadi sebuah kerajaan besar di Jawa Timur, terutama
setelah berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri dalam pertempuran di dekat
Ganter tahun 1222 M. Kerajaan Singosari mencapai puncak kejayaan ketika
dipimpin oleh Raja Kertanegara (1268-1292) yang bergelar Maharajadhiraja
Kertanegara Wikrama Dharmottunggadewa.

B. Rumusan Masalah
1. Kapan
2.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Letak Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari adalah sebuah kerajaan Hindu Buddha di Jawa Timur yang
didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M. Lokasi kerajaan ini sekarang
diperkirakan di daerah Singosari, Malang. Kerajaan Singasari hanya sempat
bertahan 70 tahun sebelum mengalami keruntuhan. Kerajaan ini beribu kota di
Tumapel yang terletak di kawasan bernama Kutaraja. Pada awalnya, Tumapel
hanyalah sebuah wilayah kabupaten yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan
Kadiri dengan bupati bernama Tunggul Ametung. Tunggul Ametung dibunuh oleh
Ken Arok yang merupakan pengawalnya.

B. Awal Berdiri Kerajaan Singasari


Berdasarkan prasasti Kudadu, nama resmi Kerajaan Singhasari yang
sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel. Menurut Nagarakretagama, ketika
pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota Kerajaan Tumapel bernama Kutaraja.
Pada tahun 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama
Kertanagara sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota menjadi Singhasari.
Nama Singhasari yang merupakan nama ibu kota kemudian justru lebih terkenal
daripada nama Tumapel. Maka, Kerajaan Tumapel pun terkenal pula dengan
nama Kerajaan Singhasari.
Nama Tumapel juga muncul dalam kronik Cina dari Dinasti Yuan dengan
ejaan Tu-ma-pan.
Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan
Kerajaan Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu
adalah Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh
pengawalnya sendiri yang bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu
baru. Ken Arok juga yang mengawini istri Tunggul Ametung yang bernama Ken

Dedes. Ken Arok kemudian berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan


Kerajaan Kadiri.
Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kerajaan Kadiri
melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken
Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa
Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kerajaan Kadiri meletus di desa Ganter
yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.
Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian Kerajaan
Tumapel, namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam naskah itu,
pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang
berhasil mengalahkan Kertajaya raja Kerajaan Kadiri.
Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255, menyebutkan
kalau pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah
gelar anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam Nagarakretagama arwah
pendiri kerajaan Tumapel tersebut dipuja sebagai Siwa. Selain itu, Pararaton juga
menyebutkan bahwa, sebelum maju perang melawan Kerajaan Kadiri, Ken Arok
lebih dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.

C. Silsilah Raja Singasari


Silsilah Wangsa Rajasa dari sumber prasasti dan naskah kepujanggaan.
Silsilah wangsa Rajasa, keluarga penguasa Singhasari dan Majapahit. Penguasa
ditandai dengan blok warna dalam gambar ini.
Wangsa Rajasa yang didirikan oleh Ken Arok. Keluarga kerajaan ini menjadi
penguasa Singhasari, dan berlanjut pada kerajaan Majapahit. Terdapat
perbedaan antara Pararaton dan Nagarakretagama dalam menyebutkan urutan
raja-raja Singhasari.
1. Versi Pararaton
a) Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1247)
b) Anusapati (1247 - 1249)

c) Tohjaya (1249 - 1250)


d) Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 - 1272)
e) Kertanagara (1272 - 1292)
2. Versi Nagarakretagama
a) Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222 - 1227)
b) Anusapati (1227 - 1248)
c) Wisnuwardhana (1248 - 1254)
d) Kertanagara (1254 - 1292)
Kisah suksesi raja-raja Tumapel versi Pararaton diwarnai pertumpahan darah
yang dilatari balas dendam. Ken Arok mati dibunuh Anusapati (anak tirinya).
Anusapati mati dibunuh Tohjaya (anak Ken Arok dari selir). Tohjaya mati akibat
pemberontakan Ranggawuni (anak Anusapati). Hanya Ranggawuni yang
digantikan Kertanagara (putranya) secara damai. Sementara itu versi
Nagarakretagama tidak menyebutkan adanya pembunuhan antara raja
pengganti terhadap raja sebelumnya. Hal ini dapat dimaklumi karena
Nagarakretagama adalah kitab pujian untuk Hayam Wuruk raja Majapahit.
Peristiwa berdarah yang menimpa leluhur Hayam Wuruk tersebut dianggap
sebagai aib.
Di antara para raja di atas hanya Wisnuwardhana dan Kertanagara saja yang
didapati menerbitkan prasasti sebagai bukti kesejarahan mereka. Dalam Prasasti
Mula Malurung (yang dikeluarkan Kertanagara atas perintah Wisnuwardhana)
ternyata menyebut Tohjaya sebagai raja Kerajaan Kadiri, bukan raja Tumapel. Hal
ini memperkuat kebenaran berita dalam Nagarakretagama. Prasasti tersebut
dikeluarkan oleh Kertanagara tahun 1255 selaku raja bawahan di Kerajaan Kadiri.
Dengan demikian, pemberitaan kalau Kertanagara naik takhta tahun 1254 dapat
diperdebatkan. Kemungkinannya adalah bahwa Kertanagara menjadi raja muda
di Kerajaan Kadiri dahulu, baru pada tahun 1268 ia bertakhta di Singhasari.
Diagram silsilah di samping ini adalah urutan penguasa dari Wangsa Rajasa, yang
bersumber dari Pararaton.

D. Kehidupan Masa Kerajaan Singasari


1. Kehidupan Politik Dalam Negeri dan Luar Negeri
Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat
Jayakatwang ( Raja Kendiri ) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya,
juga Raden Wijaya ( cucu Mahesa Cempaka ) sebagai menantunya. Lalu
memperkuat

angkatan

perang.

Raja

Kertanegara

membangun

dan

memperkuat angkatan petang baik angkatan darat maupun angkatan laut


untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di dalam negeri, serta untuk
mewujudkan persatuan Nusantara.
Sebagai raja besar Raja Kertanegara dalam politik luar negerinya bercitacita mempersatukan seluruh Nusantara di bawah Panji Kerajaan Singasari. Ia
berusaha memperkuat partahanan kerjaan dalam menghadapi serangan
kerajaan Cina-Mongol ( Kaisar Khubilai Kahn ). Kertanegara mengirimkan
utusan ke Melayu yang dikenal dengan nama Ekspedisi Pamalayu 1275 yang
berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Hal ini ditandai dengan pengirimkan
Arca Amogapasa ke Dharmasraya atas perintah Raja Kertanegara. Selain
menguasai Melayu, Singasari juga menaklukan Pahang, Sunda, Bali,
Bakulapura (Kalimantan Barat), dan Gurun (Maluku). Kertanegara juga
menjalin hubungan persahabatan dengan raja Champa, dengan tujuan untuk
menahan perluasaan kekuasaan Kubilai Khan dari Dinasti Mongol.
Kubilai Khan menuntut raja-raja di daerah selatan termasuk Indonesia
mengakuinya sebagai yang dipertuan. Kertanegara menolak dengan melukai
nuka utusannya yang bernama Mengki. Tindakan Kertanegara ini membuat
Kubilai Khan marah besar dan bermaksud menghukumnya dengan
mengirimkan pasukannya ke Jawa.
Mengetahui sebagian besar pasukan Singasari dikirim untuk menghadapi
serangan Mongol maka Jayakatwang (Kediri) menggunakan kesempatan
untuk menyerangnya. Serangan dilancarakan dari dua arah, yakni dari arah

utara merupakan pasukan pancingan dan dari arah selatan merupakan


pasukan inti.
Pasukan Kediri dari arah selatan dipimpin langsung oleh Jayakatwang dan
berhasil masuk istana dan menemukan Kertanagera berpesta pora dengan
para pembesar istana. Kertanaga beserta pembesar-pembesar istana tewas
dalam serangan tersebut.
Ardharaja berbalik memihak kepada ayahnya (Jayakatwang), sedangkan
Raden Wijaya berhasil menyelamatkan diri dan menuju Madura dengan
maksud minta perlindungan dan bantuan kepada Aria Wiraraja. Atas bantuan
Aria Wiraraja, Raden Wijaya mendapat pengampunan dan mengabdi kepada
Jayakatwang. Raden Wijaya diberi sebidang tanah yang bernama Tanah Tarik
oleh Jayakatwang untuk ditempati.
Dengan gugurnya Kertanegara maka Kerajaan Singasari dikuasai oleh
Jayakatwang. Ini berarti berakhirnya kekuasan Kerajaan Singasari. Sesuai
dengan agama yang dianutnya, Kertanegara kemudian didharmakan sebagai
SiwaBuddha (Bairawa) di Candi Singasari. Arca perwujudannya dikenal
dengan nama Joko Dolog yang sekarang berada di Taman Simpang, Surabaya.
2. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi semenjak berdirinya Kerajaan Singasari tidak jelas
diketahui. Akan tetapi, mengingat Kerajaan Singasari berpusat di Jawa timur
yaitu di tepi sungai Brantas, kemungkunan masalah perekonomian tidak jauh
berbeda dengan kerajaan-kerajaan terdahulu, yaitu secara langsung maupun
tidak langsung rakyatnya ikut mengambil bagian dalam dunia pelayaran.
Keadaan ini juga di dukung oleh hasil-hasil bumi yang sangat besar hasilnya
bagi rakyat Jawa Timur.
Raja Kertanegara berusaha untuk menguasai jalur perdagangan di selat
Malaka. Penguasaan jalur pelayaran perdagangan atas selat Malaka itu,
bertujuan untuk membangun dan mengembangkan aktivitas perekonomian

kerajaannya. Dengan kata lain, Raja Kertanegara berusaha menarik perhatian


para pedagang untuk melakukan kegiatannya di wilayah kerajaan singasari.
3. Kehidupan Budaya
Kehidupan kebudayaan masyarakat Singasari dapat diketahui dari
peninggalan candi-candi dan patung-patung yang berhasil dibangunnya. Candi
hasil peninggalan Singasari, di antaranya adalah Candi Kidal, Candi Jago, dan
Candi Singasari. Adapun arca atau patung hasil peninggalan Kerajaan
Singasari, antara lain Patung Ken Dedes sebagai perwujudan dari
Prajnyaparamita lambang kesempurnaan ilmu dan Patung Kertanegara dalam
wujud Patung Joko Dolog di temuakan di dekat Surabaya, dan patung
Amoghapasa juga merupakan perwujudan Raja Kertanegara yang dikirim ke
Dharmacraya ibukota kerajaan melayu.
Kudua perwujudan patung Raja Kertanegara baik patung Joko Dolog
maupun patung Amoghapasa menyatakan bahwa Raja Kertanegara menganut
agama Budha beraliran Tantrayana ( Tantriisme ).
4. Kehidupan Agama
Bahkan didalam keagamaan terjadi sekatisme antara Agama Hindu dan
Budha, dan melahirkan Agama Syiwa Budha pemimpinya diberi jabatan
Dharma Dyaksa sedangkan Kartanegara menganut Agama Budha Mahayana
dengan menjalankan Upacara keagamaan secara Pestapora sampai mabuk
untuk mencapai kesempurnaan dalam hal ini Kartanegara menyebut dirinya
CANGKANDARA (pimpinan dari semua agama).

E. Masa Kejayaan Kerajaan Singasari


Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singhasari
(1272 - 1292). Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar
Jawa. Pada tahun 1275 ia mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk
menjadikan Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi ekspansi
bangsa Mongol. Saat itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya

(kelanjutan dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini akhirnya dianggap telah


ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti arca Amoghapasa yang dari
Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara.
Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali.
Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singhasari meminta
agar Jawa mengakui kedaulatan Mongol. Namun permintaan itu ditolak tegas
oleh Kertanagara. Nagarakretagama menyebutkan daerah-daerah bawahan
Singhasari di luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain, Melayu, Bali, Pahang,
Gurun, dan Bakulapura.

F. Penyebab Runtuhnya Kerajaan Singasari


Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar
Jawa akhirnya mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi
pemberontakan Jayakatwang bupati Gelanggelang, yang merupakan sepupu,
sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu
Kertanagara mati terbunuh.
Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun
ibu kota baru di Kerajaan Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun
berakhir.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi perjalanan kerajaan Singasari bisa dikatakan berlangsung singkat. Hal ini
terkait dengan adanya sengketa yang terjadi dilingkup istana kerajaan yang
kental dengan nuansa perebutan kekuasaan. Pada saat itu Kerajaan Singasari
sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa. Akhirnya Kerajaan
Singasari mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi
pemberontakan Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu,
sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanegara sendiri. Dalam serangan itu
Kertanegara mati terbunuh. Setelah runtuhnya Singasari, Jayakatwang menjadi
raja dan membangun ibu kota baru di Kediri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singasari
pun berakhir.

B. Saran
1. Perlu adanya penjelasan lebih tentang sejarah Kerajaan Singasari.
2. Perlu dikembangkannya materi pokok sejarah Kerajaan Singasari ini.
3. Setiap siswa dan siswi penerima materi diharapkan benar-benar tahu tentang
sejarah Kerajaan Singasari ini.

DAFTAR PUSTAKA
http://anaktujuhsembilan.blogspot.co.id/2015/04/makalah-sejarah-kerajaansingosari.html
http://evieliszna.blogspot.co.id/2015/04/makalah-kerajaan-singasari.html
http://lailameika13.blogspot.co.id/2015/03/kehidupan-politik-ekonomisosial-dan.html

Anda mungkin juga menyukai