Anda di halaman 1dari 2

DEMAM TYPOID DENGAN KEDARURATANDAN KOMPLIKASI

Adapun Kriteria Rujukan pada kasus demam typoid yaitu:


a. Telah mendapat terapi selama 5 hari namun belum tampak perbaikan.
b. Demam tifoid dengan tanda-tanda kedaruratan.
c. Demam tifoid dengan tanda-tanda komplikasi dan fasilitas tidak mencukupi.
Demam Typoid dengan Kedaruratan
Gejala dan tanda pada kedaruratan medis sangat beragam, khas maupun tidak khas.
Perubahan yang tidak normal dari tanda vital penderita sudah mengarah pada kedaruratan
medis. Beberapa hal yang dapat diamati pada penderita yang mengarahkan kecurigaan kita
pada adanya masalah medis adalah :
Tanda:
1. Perubahan status mental ( tidak sadar, bingung ).
2. Perubahan irama jantung ; nadi cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau
sangat kuat.
3. Perubahan pernafasan ; irama dan kualitas warna pada selaput lendir ( pucat,
kebiruan, terlalu merah ).
4. Perubahan keadaan kulit ; suhu, kelembaban, keringat berlebihan, sangat kering,
5.
6.
7.
8.
9.

termasuk perubahan warna pada selaput lendir ( pucat, kebiruan, terlalu merah )
Perubahan tekanan darah.
Manik mata : sangat lebar atau sangat kecil.
Bau khas dari mulut atau hidung.
Aktivitas otot tidak normal misalnya kejang atau kelumpuhan.
Gangguan saluran cerna : mual, muntah atau diare, yang menyebabkan dehidrasi

berat.
10. Tanda-tanda lainnya yang seharusnya tidak ada.
Demam tifoid dengan tanda-tanda komplikasi
Biasanya terjadi pada minggu kedua dan ketiga demam. Komplikasi antara lain
perdarahan, perforasi, sepsis, ensefalopati, dan infeksi organ lain:
a.

Tifoid toksik (Tifoid ensefalopati)


Penderita dengan sindrom demam tifoid dengan panas tinggi yang disertai dengan
kekacauan mental hebat, kesadaran menurun, mulai dari delirium sampai koma.
Ensefalopati merujuk pada seiap penyakit degeneratif pada otak. Terkadang, gejala
demam tifoid diikuti oleh suatu sindrom klinis berupa gangguan atau penurunan

kesadaran akut (kesadaran berkabut, apatis, delirium, somnolen, stupor atau koma)
dengan atau tanpa disertai kelainan neurologis lainnya dan dalam pemeriksaan cairan
otak masih dalam batas normal. Sindrom klinis seperti ini oleh beberapa peneliti
disebut tifoid toksik, ada juga yang menyebutnya sebagai demam tifoid berat, demam
tifoid ensefalopati atau demam tifoid dengan toksemia.
Ensefalopati tifoid adalah gejala yang kompleks, menunjukkan gejala ensefalopati
yang terjadi selama periode serangan demam tifoid atau setelah penyakit demam
tifoid. Istilah ensefalopati digunakan karena adanya ketiadaan lengkap dari perubahan
inflamatorik di otak atau meninges, walaupun ada patologi sistem saraf yang
mengindikasikan, misalnya peningkatan tekanan intrakranial
b.

Syok septik
Penderita dengan demam tifoid, panas tinggi serta gejala-gejala toksemia yang
berat. Selain itu, terdapat gejala gangguan hemodinamik seperti tekanan darah turun,
nadi

c.

halus

dan

cepat,

keringat

dingin

dan

akral

dingin.

Perdarahan dan perforasi intestinal (peritonitis)


Komplikasi perdarahan ditandai dengan hematoschezia. Dapat juga diketahui
dengan pemeriksaan feses (occult blood test). Komplikasi ini ditandai dengan gejala
akut abdomen dan peritonitis. Pada foto polos abdomen 3 posisi dan pemeriksaan
klinis bedah didapatkan gas bebas dalam rongga perut.

d.

Hepatitis tifosa
Kelainan berupa ikterus, hepatomegali, dan kelainan tes fungsi hati. Bila
memenuhi 3 atau lebih criteria Khosa (1990): hepatomegali, ikterik, kelainan
laboratorium (antara lain: bilirubin > 30,6 umol/l, peningkatan SGOT/SGPT,
penurunan indeks PT), kelainan histoppatologi.

e.

Pankreatitis tifosa
Terdapat tanda pankreatitis akut dengan peningkatan enzim lipase dan amylase.
Tanda ini dapat dibantu dengan USG atau CT Scan.

Anda mungkin juga menyukai