termasuk perubahan warna pada selaput lendir ( pucat, kebiruan, terlalu merah )
Perubahan tekanan darah.
Manik mata : sangat lebar atau sangat kecil.
Bau khas dari mulut atau hidung.
Aktivitas otot tidak normal misalnya kejang atau kelumpuhan.
Gangguan saluran cerna : mual, muntah atau diare, yang menyebabkan dehidrasi
berat.
10. Tanda-tanda lainnya yang seharusnya tidak ada.
Demam tifoid dengan tanda-tanda komplikasi
Biasanya terjadi pada minggu kedua dan ketiga demam. Komplikasi antara lain
perdarahan, perforasi, sepsis, ensefalopati, dan infeksi organ lain:
a.
kesadaran akut (kesadaran berkabut, apatis, delirium, somnolen, stupor atau koma)
dengan atau tanpa disertai kelainan neurologis lainnya dan dalam pemeriksaan cairan
otak masih dalam batas normal. Sindrom klinis seperti ini oleh beberapa peneliti
disebut tifoid toksik, ada juga yang menyebutnya sebagai demam tifoid berat, demam
tifoid ensefalopati atau demam tifoid dengan toksemia.
Ensefalopati tifoid adalah gejala yang kompleks, menunjukkan gejala ensefalopati
yang terjadi selama periode serangan demam tifoid atau setelah penyakit demam
tifoid. Istilah ensefalopati digunakan karena adanya ketiadaan lengkap dari perubahan
inflamatorik di otak atau meninges, walaupun ada patologi sistem saraf yang
mengindikasikan, misalnya peningkatan tekanan intrakranial
b.
Syok septik
Penderita dengan demam tifoid, panas tinggi serta gejala-gejala toksemia yang
berat. Selain itu, terdapat gejala gangguan hemodinamik seperti tekanan darah turun,
nadi
c.
halus
dan
cepat,
keringat
dingin
dan
akral
dingin.
d.
Hepatitis tifosa
Kelainan berupa ikterus, hepatomegali, dan kelainan tes fungsi hati. Bila
memenuhi 3 atau lebih criteria Khosa (1990): hepatomegali, ikterik, kelainan
laboratorium (antara lain: bilirubin > 30,6 umol/l, peningkatan SGOT/SGPT,
penurunan indeks PT), kelainan histoppatologi.
e.
Pankreatitis tifosa
Terdapat tanda pankreatitis akut dengan peningkatan enzim lipase dan amylase.
Tanda ini dapat dibantu dengan USG atau CT Scan.