TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Electronic Government
Pemerintahan elektronik atau e-government (berasal dari kata Bahasa
Inggris electronics government, juga disebut e-gov, digital government, online
government atau dalam konteks tertentu transformational government)
adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan
informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang
berkenaan dengan pemerintahan. Electronic government dapat diaplikasikan
pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan
efisiensi
internal,
menyampaikan
pelayanan
publik,
atau
proses
Di
sisi
lan,
UNDP
mendefenisikan electronic
(United
Nation
Development
Programme)
28
29
30
Kementrian
Komunikasi
dan
Informasi,
berpendapat
bahwa:
processes. Italy mungkin termasuk salah satu negara yang paling lengkap
dan detail dalam mendefinisikan electronic government, yaitu The use of
modern ICT in the modernization of our administration, which comprise the
following classes of action: Computerization designed to enhance operational
efficiency within individual departments and agencies; Computerization of
services to citizens and firms, often implying integration among the services
of different departments and agencies; Provision of ICT access to final users
of government services and information. Ketika mempelajari penerapan
electronic government di Asia Pasifik, Clay G. Wescott (Pejabat Senior Asian
Development Bank), mencoba mendefinisikannya sebagai berikut: Egovernment is the use of information and communications technology (ICT) to
promote more efficient and cost-effective government, facilitate more
convenient government services, allow greater public access to information,
and make government more accountable to citizens.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa electronic government
adalah upaya untuk penyelenggaraan pemerintah yang berbasis elektronik
dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik secara efektif dan
efisien. Definisi menarik dikemukakan oleh Jim Flyzik (US Departement Of
Treasury) ketika diwawancarai oleh Price Waterhouse Coopers, dimana ia
mendefinisikan electronic government is about bringing the government into
the world of the internet and work on the internet time.
32
Dari
pengertian
diatas
intinya
adalah
electronic
government
masyarakat
berbicara
masih
melaui
bisa
telepon
berhubungan
dengan
untuk mendapatkan
pos-pos
pelayanan
33
34
hubungan
interaksi
perkembangan
dengan
dunia
perekonomin
usaha
untuk
nasional
dan
35
3. Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembagalembaga negara serta penyediaan fasilitas dialog publik bagi
masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam perumusan kebijakan
negara.
4. Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan
dan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga
pemerintah dan pemerintah daerah otonom.
Dengan mempertimbangkan kondisi saat ini, pencapaian tujuan
strategis electronic government perlu dilaksanakan melalui 6 (enam) strategi
yang berkaitan erat, yaitu:
a. Mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya,
serta terjangkau oleh masyarakat luas.
b. Menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah dan
pemerintah daerah otonom secara holistic.
c. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.
d. Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan
industri telekomunikasi dan teknologi informasi.
e. Mengembangkan kapasitas SDM baik pada pemerintah maupun
pemerintah otonom, disertai dengan meningktakan
e-literacy
masyarakat.
f. Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapantahapan yang realistic dan terukur.
36
pengelolaan
informasi,
mulai
dari
pebentukan,
dan
perkembangan
regulasi
bisnis
yang
teknologi
mempengaruhi kelancaran
aliran
membentuk
informasi,
konteks
terutama
bagi
yang
maupun
organisasi,serta
informasi disosialisasikan
sejauh
mana
tekologi
pendidikan.
37
transparansi,
kontrol,
dan
akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan.
3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi dan
interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholder untuk
keperluan sehari-hari.
4. Memberikan peluang kepada pemerintah untuk mendapatkan
sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan
pihak-pihak yang berkepentingan.
5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara
cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi
sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.
6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra
pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik
secara merata dan demokratis.
38
umum
yang
menjadi
asal-usul
timbulnya
pelayanan.
39
kepada
seseorang jika
40
41
42
43
44
kesadaran
aparat
yang
terlihat
dalam
pelayanan,
mekanisme
kerja
sehingga
menghasilkan
output
yang
dapat
memuaskan pada pengguna jasa Iayanan. Oleh karena itu aturan yang
dibuat
harus
betul-betul
memperhatikan
dinamika
organisasi
yang
45
menyangkut pada hal sisi prosedur dan metode kerja sebagai suatu tata
laksana agar pelaksanaannya berjalan dengan baik.
d. Faktor Pendapatan
Pemenuhan kebutuhan hidup dalam setiap orang merupakan suatu
motivasi utama bagi setiap orang dimana kebutuhan akan hidup seseorang
setiap hari akan selalu meningkat sesuai dengan kemajuan zaman, setiap
manusia pun akan selalu merasa kurang nyaman, kekurangan inilah yang
menjadi
motivasi
bagi
seseorang
pemenuhan
atas
kekurangannya,
faktor tersebut diatas dimana sarana tersebut terdiri dari sarana kerja dan
fasilitas kerja. Sarana kerja adalah semua benda yang berfungsi secara
langsung maupun tidak langsung misalnya mesin ketik, perlengkapan
komunikasi dll, sedangkan layanan dapat berupa fasilitas ruangan, telepon
umum dan alat panggil lainnya. Perlengkapan sarana ini pulalah yang sangat
mendukung terhadap kecepatan dan ketepatan dalam pemberian pelayanan,
46
Pemahaman
yang
cukup
tentang
masalah
dibidang
tugasnya.
47
b. Layanan Tulisan
Layanan ini merupakan bentuk layanan yang paling penting efisien
yang biasanya dilakukan dalam jarak jauh. Dalam era globalisasi dewa ini
suatu hal yang perlu diperhatikan dalam layanan ini terletak pada kecepatan
dalam pengelolaan masalah dan proses penyelesaiannya. Pada layanan ini
pula terdapat dua golongan yaitu:
ini
ditunjukkan
kepada
orang-orang
yang
berkepentingan.
c. Layanan perbuatan.
Bentuk layanan yang terakhir ini dilakukan dengan perbuatan yang
dilakukan dengan tingkat keahlian atau keterampilan seseorang dan muncul
persamaan dengan layanan secara lisan yang memiliki spesifikasi tertentu
dimana seseorang tidak hanya membutuhkan penjelasan tetapi juga
memerlukan tindakan yang harus dipegang dalam layanan ini adalah mutu
pelayanan yang diberikan kepada seseorang atau masyarakat.
48
49
50
berbagai fungsi baik sebagai fungsi perorangan dan fungsi sebagai roda
pemerintahan dari sebuah tatanan keIembagaan yang bertujuan untuk
mencapai tujuan nasional.
Pertama perlu diberikan penjelasan terhadap adanya kesalahpahaman
umum bahwa pengertian birokrasi diberikan kepada hal-hal seperti jika
seorang ingin mendapatkan informasi tertentu dikirim dari pejabat satu
kepada pejabat yang lain, tanpa mendapatkan informasi yang diinginkan.
Demikian pula keharusan pengisian formulir-formulir dalam enam lembar atau
lebih. Sehingga birokrasi dihubungkan dengan kemacetan-kemacetan
administrasi atau tidak adanya efisiensi. Padahal pengertian birokrasi yang
sebenarnya bukan itu. Birokrasi dimaksudkan untuk mengorganisir secara
teratur suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh banyak orang.
Birokrasi adalah tipe dari suatu organisasi yang dimaksudkan untuk
mencapai tugas-tugas administratif yang besar dengan cara mengkoordinir
secara sistematis (teratur) pekerjaan dari banyak orang. Dalam suatu
perumusan lain dikemukakan bahwa birokrasi adalah tipe organisasi yang
dipergunakan pemerintahan modern untuk pelaksanaan berbagai tugastugasnya yang bersifat spesialisasi, dilaksanakan dalam sistem administrasi
dan khususnya oleh aparatur pemerintah (Tjokroamidjoyo, Bintoro, 1988).
Menurut (Blau dan Page, 1956) birokrasi justru untuk melaksanakan
prinsip-prinsip organisasi yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi
51
administratif,
biarpun kadangkala
dalam pelaksanaannya
birokratisasi
Kewenangan
tersebut
hanyalah
terbatas
kepada
52
jabatan.
Penggunaan
dari
prerogatif
status
untuk
dan
terutama
kepada
pelanggan.
Dengan
teknis
sewenang-wenang.
dan
dilindungi
Didalam
terhadap
suatu
pemberhentian
organisasi
birokrasi,
Kebijaksanaan
kepegawaian
demikian
secara
yang
ketat.
mungkin
Tidak
sedikit
ada
bagi
sesuatu
menyimpang,
tetapi
kebijaksanaan
memberikan
seringkali juga menumpulkan inisatif dan gagasan baru. Keadaan seperti ini
tidak akan sesuai dengan kebutuhan proses perubahan sosial yang cepat,
atau tidak memberikan dorongan bagi usaha perubahan dimana standarstandar serta aturan-aturan rutinnya itu sendiri perlu terus menerus
disempurnakan.
Dilain pihak birokrasi dapat menjadi alat bagi pembaharuan. Hal ini
terlaksana, jika tujuan-tujuan organisasi memang diarahkan bagi suatu
strategi pembaharuan dan pembangunan. Kecuali itu elite birokrasi bersikap
mudah menerima pemikiran-pemikiran pembaharuan dan pembangunan.
Dengan demikian birokrasi adalah suatu alat untuk dapat merealisir
pembangunan sosial ekonomi. Karena bagaimanapun juga, tujuan-tujuan
perubahan tersebut didalam masyarakat modern perlu dilembagakan dalam
bentuk birokrasi. Kemudian dengan adanya perkembangan apa yang disebut
teknorasi,
maka
birokrasi
mendapatkan
darah
baru
dalam
bentuk
bentuk
pembaharuan
birokrasi
yang
merupakan
sumbangan
pemikiran dari David Osborne dan Ted Gaebler dalam bukunya yang berjudul
Reinventing Govermenment. Berdasarkan pemikiran mereka, pemerintahan
Amerika Serikat merasa perlu membuat suatu Pembaharuan (perestroika)
56
57
58