Plasenta Previa
Plasenta Previa
PLASENTA PREVIA
Disusun untuk memenuhi mata kuliah Asuhan Kebidanan
Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Dosen Pengampu : Vina Aditya Astuti, S.ST
Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
(P17424613023)
(P17424613024)
(P17424613035)
(P17424613041)
(P17424613048)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami
semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah
Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal dapat selesai seperti
waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas
dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan
spiritual, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Krisdiana Wijayanti, M.Mid selaku Ketua Prodi D III Kebidanan Blora
Poltekkes Kmenkes Semarang
2. Dosen pengampu mata kuliah Asuhan Kebidanan Kegawatdarurata Maternal
dan Neonatal Poltekkes Semarang Kampus IV Blora
3. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis
sehingga makalah ini dapat terselesaikan
4. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar
makalah ini dapat kami selesaikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik yang
tulus dan ikhlas kepada semua pihak yang penulis sebutkan di atas. Tak ada
gading yang tak retak, untuk itu kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah
yang telah kami susun dan kami kemas masih memiliki banyak kelemahan serta
kekurangan-kekurangan baik dari segi teknis maupun non-teknis. Untuk itu
penulis membuka pintu yang selebar-lebarnya kepada semua pihak agar dapat
memberikan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan penulisanpenulisan mendatang. Dan apabila di dalam makalah ini terdapat hal-hal yang
dianggap tidak berkenan di hati pembaca mohon dimaafkan.
Blora, 2 Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Plasenta Previa....................................................................3
B. Etiologi..................................................................................................3
C. Tanda dan Gejala Plasenta Previa..........................................................4
D. Klasifikasi.............................................................................................5
E. Gambaran Klinis....................................................................................5
F. Diagnosa.................................................................................................7
G. Penanganan pada Plasenta Previa ........................................................7
H. Penatalaksanaan....................................................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................10
B. Saran....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdarahan antepartum pada umunya disebabkan oleh kelainan implantasi
plasenta (letak rendah dan previa), kelainan insersi tali pusat atau pembuluh
darah pada selaput amnion (vasa previa) dan separasi plasenta sebelum bayi
lahir. Untuk menurunkan angka kematian ibu di indonesia, departemen
kesehatan melakukan strategi agar semua asuhan dan sekitar 60 % dari
keseluruhan persalinan dilayani oleh tenaga kesehatan terlatih. Strategi ini
dilaksanakan untuk dapat mengenali dan menanggulangi gangguan kehamilan
dan persalinan sedini mungkin. Penyiapan sarana pertolongan gawat darurat
merupakan
langkah
antisipatif
terhadap
komplikasi
yang
mungkin
3.
Mahasiswa mampu mengklasifikasi plasenta previa
4. Mahasiswa mampu mengetahui tanda gejala dan cara penanganan plasenta
previa
5. Mahasiswa mampu mengetahui cara penanganan plasenta previa
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
Dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa untuk menambah
pengetahuan
mengenai
plasenta
previa
dan
dapat
menerapkan
3.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Plasenta Previa adalah posisi plasenta yang berada di segmen bawah
uterus, baik posterior maupun anterior, sehingga perkembangan plasenta yang
sempurna menutupi os serviks. (Varney DKK, 2007 : 641)
Plasenta previa ialah plasenta yang berimplantasi segmen bawah rahim
dan menutupi sebagian atau seluruh Ostium Uteri Internum. (Prawiroraharjo,
2009 : 162)
B. Etiologi
E. Gambaran Klinis
1. Tanda dan Gejala
a. Perdarahan per vagina tanpa disertai nyeri
b. Awitan perdarahan yang tiba tiba tanpa didahului tanda sebelumnya
c. Terjadi selama trimester tiga
d. Malpresentasi atau malposisi karena janin harus menyesuaikan diri
akibat adanya plasenta
2. Komplikasi
a. Perdarahan dan mengakibatkan syok
b. Prematuritas janin
c. Peningkatan mortalitas janin
d. Perdarahan pascapartum karena perdarahan pada tempat pelekatan
plasenta. Pada tempat tersebut, kontraksi serat otot uterus kurang
efektif
e. Sindrom Sheehan dan defek pembekuan dapat terjadi, namun sering
terjadi pada abrupsio plasenta (Morgan, 2009 : 379)
F. Diagnosa
vagina
4. Konsultasikan dengan dokter segera saat didiagnosis plasenta previa total,
parsial, atau marginal setelah 20 minggu kehamilan
5. Periksa apakah pasien Rh(D) negatif yang tidak tersensitisasi menerima
injeksi RHOGAM setelah tiap episode perdarahan umtuk mencegah
sensitisasi dari kemungkinan percampuran darah janin D-positif dengan
darah ibu.
a. Dosis yang biasa adalah 1 vial, yang cukup untuk tranfusi samapi
15 ml darah janin kedalam sirkulasi ibu
b. Dosen harus lebih besar bila cairan mungkin ditranfusikan lebih
dari 15 ml
c. Uji Betke- Kleihauer dapat dilakukan untuk menentukan jumlah
darah janin dalam sirkulasi ibu
6. Anjurkan untuk membatasi aktivitas atau tirah baring pada pasien yang
didiangnosis plasenta previa parsial atau total.
a. Observasi pasien secara ketat sampai janin cukup bulan atau
sampai terjadi periode perdarahan serius yang memerlukan
pelahiran segera dilaksanakan
b. Rencanakan kelahiran melalui sectio ceasaria karena plasenta
menutupi ostium uteri dan mencegah turunya janin ke vagina.
(Morgan, 2009 : 379)
H. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan di rumah :
Pasien dianjurkan harus istirahat ditempat tidur. Jika perdarahan
banyak pasien dianjurkan untuk tidur miring atau menggunakan bantal
dibawah pinggul kannanya, untuk mencapai agar panggul miring dan
menghindari supine hypotensive syndrome. Perdarahan hebat yang
terjadi akan memperlihatkan kondisi sebagai berikut : pucat, berkeringat,
gelisah, merasa haus, denyut nadi meningkat, dan tekanan darah
menurun, jika terjadi perdarahan pada kehamilan tidak boleh melakukan
2.
3. Observasi
Pemantauan suhu, nadi, tekanan darah, dan denyut jantung janin harus
dilakukan. Nadi dan tekanan darah dicatat lebih sering dengan ketentuan:
tiap seperempat jam jika perdarahan berlanjut. Denyut jantung janin
harus selalu dipantau dengan cardiotocography jika perdarahan menetap.
Urine diperiksa kadar protein jika perdarahan hebat, diberikan pada kasus
perdarahan hebat yang tiba-tiba. Pemberian infus intravena dapat dimulai
jika perdarahan menetap dan dipertahankan sampai perdarahan berhenti.
Wanita tersebut harus ditempat tidur sampai perdarahan berhenti.
(Marmi, 2014 : 84)
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Plasenta Previa adalah posisi plasenta yang berada di segmen bawah
uterus, baik posterior maupun anterior, sehingga perkembangan plasenta yang
sempurna menutupi os serviks. Penyebab plasenta previa tidak diketaui, tetapi
faktor faktor berikut diketaui dapat dihubungkan dengan Multiparitas,
kehamilan multople, umur, uterus sikatrik, riwayat myomektomi, kelainan
Plasenta. Plasenta Previa dapat diklasifikasikan antara lain Plsenta Previa
Totalis / complis, plasenta previa parsialis, plasenta marginalis, plasenta letak
rendah
Tanda dan gejala plasenta previa yaitu ditandai dengan perdarahan tanpa
rasa sakit pada vagina terjadi pada malam hari, uterus tidak terasa lembut
ataukeras saat disentuh, kepala fetus tidak mau menyembul, terdapat mall
presentasi, posisi miring atau melintang, posisi tidak stabil umumnya terjadi
pada multi gravid. Kemudian penangan plasenta previa dapat dilakukan
dengan:
pengetahuan
atau
knowledge
untuk
mengembangkan
10
DAFTAR PUSTAKA
Llewellyn-Jones, Derek . 2002. Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta :
Hipokrates
Marmi, dkk. 2014. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Masriroh, Siti. 2013. Keperawatan Obstetrik Dan Ginekologi. Yogyakarta :
Imperium
Morgan, Geri dan Carole Hamilton. 2009. Obstetri & Ginekologi Panduan
Praktik . Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal. Jakarta. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan .Jakarta : PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Varney, Helen dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi : 4 Volume 1.
Jakarta : EGC