Amier I, Manoe VM (2006). Sari pediatri volume 5 no 2. Jakarta: Bagian
Ilmu Kesehatan Anak FK UI, pp: 72-77. Baehrman RE, Kliegman RM (2010). Nelson esensi pediatri edisi 4. Jakarta: EGC, pp: 212-213. Costa SP, Engel-hoek L, Bos AF (2008). Sucking and swallowing in infants and diagnostic tools. Journal of Perinatology 28 (1): 247257. Cunningham F, et al (2013). Obstetri williams edisi 23 volume 1. Jakarta: EGC, pp: 616-617. Dahlan MS (2012). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan: deskriptif, bivariat, dan multivariat, dilengkapi aplikasi dengan menggunakan spss edisi 5. Jakarta: Salemba Medika, pp: 143-149. Davies L, McDonald S (2011). Pemeriksaan kesehatan bayi pendekatan multidimensi. Jakarta: EGC, pp: 204-209. Depkes RI (2008). Asuhan persalinan normal asuhan esensial, pencegahan dan penanggulangan segera komplikasi persalinan dan bayi baru lahir. Jakarta: JNPK- KR, pp: 123- 163. Dinkes Provinsi Jawa Tengah (2014). Profil kesehatan provinsi jawa tengah tahun 2013. Semarang: Dinkes Provinsi Jawa Tengah, pp.8-9. Doenges ME, Moorhouse MF (2011). Rencana perawatan maternal/bayi: pedoman untuk perencanaan dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta: EGC, pp: 567. Dorland WAN (2012). Kamus saku kedokteran dorland. Jakarta: EGC, pp: 926. Effendi SH, Kadir MR (2013). Dampak jangka panjang hipoksia perinatal. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin Bandung, pp: 1-3. Hassan R (2007). Buku kuliah 3 ilmu kesehatan anak. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Indonesia, pp: 1072-1081. Hendrick B (2010). Premature births decline in US. http://www.medscape.com/view article/721675. Diakses Juli 2016.
44
45
Hendrik H (2013). Sucking-pads and primitive sucking reflex. Journal of
Neonatal Perinatal Medicine Volume 6 Number 4 pp: 1-2. Hidayat AAA (2007). Metode penelitian kebidanan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba Medika pp: 53, 98-100. Ibrahim EA (2006). Adaptasi sistem gastrointestinal bayi baru lahir dan feeding setelah kelahiran. Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei 2006. Medan: Universitas Sumatera Utara, pp: 45. Indrasanto E, dkk. (2008). Paket pelatihan pelayanan obstetri dan neonatal emergensi komprehensif (PONEK): asuhan neonatal esensial. Jakarta: JNPK-KR, IDAI, POGI, pp: 24. Kartikawati (2008). Pemeriksaan nervous kranialis. Jurnal Neurologi, 4546. Lestariningtyas A (2006). Kesesuaian pemeriksaan reflek- reflek primitif dan tes munchen untuk penilaian perkembangan motorik bayi. Universitas Diponegoro. Thesis. Lissauer T, Fanaroff AA (2013). Selayang neonatologi edisi kedua. Jakarta: Indeks, pp: 58-61. Lumbantobing SM (2012). Neurologi klinik pemeriksaan fisik dan mental. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, pp: 84-86. Maharani (2012). Respon stres bayi laki dan perempuan beda. dranak.com/respon-stres-bayi-laki-dan-perempuan-beda. Diakses 1 Agustus 2016. Mulastin (2014). Hubungan jenis persalinan dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSIA Kumala Siwi Pecangaan Jepara. Jurnal kesehatan dan budaya hikmah, pp: 1-7. Murti B (2013). Desain dan ukuran sampel untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif di bidang kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, pp:119. Nasya J (2015). Perbandingan persalinan pervaginam dan sectio caesarea terhadap berat ringannya asfiksia neonatorum di rumah sakit immanuel periode januari 2013 - desember 2014. Universitas Kristen Maranatha. Thesis.
46
Notoatmodjo S (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta, pp: 121-123, 133-138, 176-186. Nugroho PMC, Dewiyanti L, Rohmani A (2015). Tingkat keparahan asfiksia neonatorum pada bayi berat lahir rendah (bblr). Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 2 Nomor 1, 44-46. Pieter W (2012). Kelainan sistem saraf neonatus. http://www.serbaserbiperawat.com/2012/05/kelainan-sistem-syarafpada-neonatus.html. Diakses Januari 2016. Primadi A (2013). http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-asipada-bayi-lahir-kurang-bulan. Diakses Agustus 2016 Proverawati, Ismawati. 2010. Berat badan (bblr). Yogyakarta: Nuha Medika, pp: 33-36.
lahir
rendah
Purwadi G (2007) Pengaruh ensefalopati neonatal akibat asfiksia
neonatorum terhadap gangguan perkembangan neurologis. Diponegoro University. Thesis. Pusdiknakes (2014). Asuhan bayi baru lahir. Jakarta: Pusdiknakes, pp: 56. Rudolph AM (2014). Buku ajar pediatri rudolph edisi 20 volume 1. Jakarta: EGC, pp: 229-233, 240-259, 272-276. Saharso D, Herjana AY, Erny (2006). Pemeriksaan neurologis pada anak. Lokakarya tumbuh kembang anak. Surabaya: Universitas Airlangga, pp: 1-3. Sastroasmoro S, Ismael S (2008). Dasar- dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: Sagung Seto, pp: 112-119. Schott JM, Rossor MN (2015). The grasp and other primitive reflexes. journal of neurology, neurosurgery, and psychiatry 1(74): 558-560. Sofian A (2012). Rustam mochtar sinopsis obstetri edisi 3 jilid 1. Jakarta: EGC, pp: 291-293. Sohn M, Ahn Y, Lee S (2011). Assessment of primitive reflexes in high-risk newborns. Journal of Clinical Medicine Research. 12(6): 285-290. Sugiyono (2014). Cara mudah menyusun skripsi, tesis, dan disertasi. Bandung: Alfabeta, pp. 158-178. Suradi R (2012). Pemeriksaan fisis pada bayi baru lahir. Dalam: Kosim
47
MS, Yunanto A, Dewi R, Sarosa GI, Usman A (eds). Buku ajar
neonatologi edisi I. Jakarta: Badan Penerbit IDAI, pp:71-86. Taufiqurrahman MA (2010). Pengantar metodologi penelitian untuk ilmu kesehatan. Surakarta: UNS Press, pp.123-126. Tjokronegoro A, Utama H (2013). Perinatologi. Jakarta: Gaya Baru, pp: 30-40, 114-116. Trisnowiyanto, B (2012). Instrumen pemeriksaan fisioterapidan penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, pp: 3. Varney. (2007). Buku ajar asuhan kebidanan. edisi 4, volume 2. Jakarta : EGC, pp: 359. Woolridge MW (2016). The anatomy of infant sucking. https://www.health-e-learning.com/articles/anatomy_of_latch.pdf. Diakses Januari 2016. Yudanto (2015). Perkembangan motorik. Yogyakarta: FIK Universitas Negeri Yogyakarta, pp: 1-3.