Anda di halaman 1dari 40

DAFTAR PUSTAKA

Ayers, Jean. F. (2000). The use of alternative therapies in the support of


breastfeeding. Journal of Human Lactation, 16(1), 52-56. Alamat
Pengunduhan : http://fnm.tums.ac.ir/userfiles/Abbasi_Z.pdf. Diunduh pada
: 22 Januari 2018.

Alligood, M. R. (2014). Nursing theorist and their work. 8th Ed. St. Louis: Mosby-
Year Book, Inc.

Balitbang Kemenkes RI, (2013) Riset Kesehatan Dasar, Riskesdas, Jakarta


Balitbang Kemenkes RI

Balitbang Kemenkes RI. (2016) Riset Kesehatan Dasar, Riskesdas, Jakarta


Balitbang Kemenkes RI

Biancuzzo, M (2003). Breastfeeding the newborn: Clinical strategies for nurses.


St. Louis: Mosby

Blair, T. (2003). Suckling of lactating mother. Diambil pada 23 Februari 2018

Budiarti, T. (2009). Efektifitas pemberian paket sukses ASI terhadap produksi ASI
ibu menyusui dengan seksio sesarea di wilayah Depok Jawa Barat. Tesis.
Depok: FIK UI. Tidak dipublikasikan.

Dharma, Kelana Kusuma. (2011). Metodologi Penelitian keperawatan. Trans Info


Media-Jakarta.
Dewey, K., Nommsen-Rivers, L., Heinig, M., Cohen, R. (2003). Risk factors for
suboptimal infant breastfeeding behavior, delayed onset lactation, and
excess neonatal weight loss. Journal Pediatrics, 112, 607-619.
Desmawati. (2008). Pengaruh Kombinasi Areola Massage Dan Rolling Massage
Terhadap Pengeluaran Asi Secara Dini Pada Ibu Post Partum Di
Puskesmas Pamulang Banten. Tesis. Depok: FIK UI (Tidak dipublikasikan)

Depkes RI (2011) Panduan Manajemen Laktasi : Diit Gizi masyarakat, Jakarta :


Depkes RI

Ebrahim, G.I. (2002). Air susu ibu. Yogyakarta: Yayasan Esentia Medica.

Edmond, K. M., Zandoh, C., Quigley, M. A., Amenga-Etego, S., Owusu-Agyei, S.,
& Kirkwood, B. R. (2006). Delayed Breastfeeding Initiation Increases Risk
of Neonatal Mortality. Pediatrics, 117 (3), e380-386. Pengunduhan :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5003313/pdf/asjsm-07-
02-31001.pdf. Diunduh pada : 22 Januari 2018.

111
Nurliawati, E. (2010). Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Produksi ASI
pada Ibu Paska Seksio Sesarea di Wilayah Kota dan Kabupaten
Tasikmalaya.http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20282685T%20Enok%20N
urliawati.pdf diunduh 10 Februari 2018 jam 19.30

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.


Jakarta : Salemba Medika.

F. Gary Cunningham et al, (2013) Obstetri Williams, Ed.23, Vol 1, Jakarta: EGC

Guyton & Hall (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Hastono, Sutanto, Priyo. (2007). Analisa Data Kesehatan. Depok: Fakultas


Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Hesti, Ky, Pramono, N., Wahyuni, S., Widyawati, Mn, Santoso, B. (2017). Effect
Of Combination Of Breast Care And Oxytocin Massage On Breast Milk
Secretion In Post Partum Mothers. Jurnal Kepercayaan Belitung, Volume
3, Edisi 6, November - Desember 2017 789

Hegar, Badrul., Suradi, Rulina., Hendarto, Aryono., Partiwi, I Gst Ayu.


(2008).Bedah asi; kajian dari berbagai sudut pandang ilmiah, Jakarta :
Ikatan Dokter Anak Indonesia cabang DKI Jakarta.

Jahdi, F., Mehrabadi, M., Mortazavi, F., & Haghani, H. (2016). The Effect of Slow-
Stroke Back Massage on the Anxiety Levels of Iranian Women on the First
Postpartum Day. Iranian Red Crescent Medical Journal, 18(8).

Kabir. (2009). Oketani Lactattion Management: A New methode to augment


breastmilk. Journal of Bangladesh college of physician and surgeon vol.27
(no.3)

Kathryn, S., Sheryl, W.A., Miriam, H. L. (2008). Breastfeeding in the workplace:


Other employees’ attitudes towards services for lactating mothers.
International Breastfeeding Journal, 25, 1746-4358.

King, F. S. (2000). Nutrition for developing countries. 2nd Ed. New York: Oxford
University Press Inc

Ko, Y. L., & Lee, H. J. (2014). Randomised controlled trial of the effectiveness of
using back massage to improve sleep quality among Taiwanese insomnia
postpartumwomen. Midwifery, 30(1), 60-64.

Lee, H. J., & Ko, Y. L. (2015). Back massage intervention for relieving lower back
pain in puerperal women: A randomized control trial study. International
journal of nursing practice, 21(S2), 32-37.

112
Lowdermilk, Perry, Cashion. (2013) Keperawatan Maternitas Edisi 8- Buku 2

Mannel, R., Martens, PJ., Walker, M., Mannel. (2008). Core curriculum for
lactation consultant Parctice, 2nd edition, Jones and Barlett Publisher,
Massachusets.

Mardiyaningsih, Eko. (2010). Efektifitas kombinasi marmet dan pijat oksitosin


terhadap produksi ASI ibu post seksio sesarea di rumah sakit wilayah jawa
tengah. Tesis. Depok: FIK UI (Tidak dipublikasikan)

Mardila (2014). Pengaruh perawatan payudara terhadap kelancaran ekskresi ASI


pada ibu post partum di Rumah bersalin Mardi Rahayu Semarang. Jurnal
Keperawatan Indonesia

Machmuda et al, (2013). Peningkatan colostrum pada ibu post partum Seksio
Caesarea yang dilakukan pijat payudara dengan metode Oketani.
http//uppu.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/1203 pdf diunduh
tanggal 10 Pebruari 2018

Mardita (2014) pengaruh perawatan payudara terhadap kelancaran ekskresi ASI


pada Ibu Post partum di Rumah Bersalin Mardi rahayu semarang journal
keperawatan Indonesia

Mariatul Kiftia, (2014). Efektivitas pijat oksitosin terhadap produksi ASI ibu post
partum wilayah kerja puskesmas kecamatan Darussalam pdf diunduh
tanggal 10 Pebruari 2018

Mgongo, M., Mosha, M. V., Uriyo, J. G., Msuya, S. E., & Stray-Pedersen, B.
(2013). Prevalence and predictors of exclusive breastfeeding among women
in Kilimanjaro region, Northern Tanzania: a population based cross-
sectional study. International breastfeeding journal, 8(1), 12.

Moore, E. R., Coty, M.B. (2006). Prenatal and postpartum focus groups with
primiparas: breastfeeding attitudes, support, barriers, self-efficacy, and
intention. Journal Pediatrics Health Care, 20, 35-46.

Netty Oktarina S. (2014). Comparison of Breast Care and Oxytosin Massage Effect
on Milk Production Post Caesarean Delivery in The Postnatal Care Unit
RSUD Bandung. Skripsi. Fakultas Keperawatan Universitas Padjajaran

Nommsen-Rivers, L. A., Chantry, C. J., Peerson, J. M., Cohen, R. J., & Dewey, K.
G. (2010). Delayed onset of lactogenesis among first-time mothers is related
to maternal obesity and factors associated with ineffective breastfeeding.
The American Journal of Clinical Nutrition, 92 (3), 574-584.

113
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta
Jakarta

Nuraeni. (2016). Pengaruh pijat punggung terhadap pengeluaran colostrum pada


ibu post seksio sesarea di ruang rawat post partum rumah sakit sumber
waras Jakarta. Skripsi. Salemba : STIK St. Carolus (Tidak dipublikasikan)

Patel, U., & Gedam, D. S. (2013). Effect of back massage on lactation among
postnatal mothers. International journal of medical research and Review,
1(01).

Patel U¹, Gedam DS² (2013) Effect of back Massage on Lactation among Postnatal
Mothers. International journal Medical Research and Review, 1 (01)

Perkumpulan Perinatologi Indonesia (2003) Manajemen Laktasi menuju persalinan


Aman dan Bayi lahir Sehat. Jakarta : PERINASIA (2003)

Pollard, Maria (2016). Evidence based care for breastfeeding mothers. Jakarta :
EGC

Ramsay, (2006). Breast anatomy research. http://www.medelabreastfeedingus.


Diunduh tanggal 2 Februari 2018

Regina VT Novita. (2011). Efektifitas Paket Bunda Ceria Terhadap Rasa Nyeri dan
Pembengkakan payudara serta produksi ASI pada ibu post partum di
Jakarta. Tesis. Depok: FIK UI (Tidak dipublikasikan)

Roesli, Utami. (2009). Panduan Praktis menyusui. Jakarta : Pustaka Bunda.

Roesli, Utami. (2008). Inisiasi menyusui dini plus ASI eksklusif. Jakarta : Pustaka
Bunda.

Simkin, P. (2007). Kehamilan, Melahirkan, & Bayi : Panduan lengkap. Jakarta :


Arcan

Soraya, L.L., (2006). Persiapan menyusui untuk calon ibu.


http://isoraya.multiply.com/journal. Diambil pada tanggal 20 Pebruari 2018

Soekidjo Notoatmodjo. (2012). Metodologi penelitian kesehatan Jakarta : Rineka


Cipta

Selasi (2013) , sumber : tidak untuk dipublikasikan

Survei Demografi dan kesehatan Indonesia (2012) diiunduh tanggal 11 Februari


2018 jam 22.00

114
Suradi, R., & Tobing, H. K. P. (2004). Bahan bacaan manajemen laktasi.
Jakarta:Perinasia.

Sears, W. M., & Sears R.N. M.M., (2007). The Baby Book, Everything You need to
know about your baby from birth to age two. Jakarta: PT Seambi Ilmu
Semesta.

Thompson, J., Heal, L., Roberts, C., & Ellwood, D. (2010). Women’s breasfeeding
experiences following a significant primary postpartum haemorrage: A
multicentre cohort study. International Breasfeeding Journal, 5(1), 5.

Vidayanti V. (2015). Pengaruh pijat penggung menggunakan minyak Esensial


Lavender Terhadap Produksi ASI Pasca Bedah Sesar di RSUP
Panembahan Senopati Bantul. Medika Respati 10. (3)

Wahyu Nur Safitri, Susilaningsih, Ardi Panggayuh. (2014). Pijat punggung dan
percepatan pengeluaran ASI pada ibu post partum di Ruang Bersalin As-
Syifa Husada Kabupaten Malang. Poltekes Kemenkes Malang

Walker, M., & Wetson, A. (2006). Breastfeeding management for clinician: Using
the evidance. Massachussets : Jones and Barlett Publisher

WHO (2003). Breastfeeding counseling : A training course. Pelatihan konselor


laktasi. New York : Nutrition Section UNICEF. Tidak dipublikasikan

WHO (2006). Integrated management of pregnancy and childbirth; pregnancy, 2nd


edition. Geneva.

Worthington-Roberts. (2000). Nutrition throughout the life cycle. The McGraw Hill
Book Companies.

115
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
PEI,IERINTAH KABUPATEN SUMBA BARAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAIKABUBAK
Jalan Adhyaksa Km . 3 Nomor: Waikabubak - Provinsi NTT
Telepon Nomor : (0387) 21701, Email : rsudvukb@gmail.com

Waikabubak, 08 Juni 2018

Nomor : RSUD.445?8153.121612018 Kepada


Sifat Biasa
: Yth, Dekan Fakultas llmu Keperawatan
Lampiran : - Universitas Muhammadiyah Jakarta
Hal :Keteranoan Penelitian di-
Jakarta

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :dr.Baringin Pasaribu
Nip : 19770502 200501 1 015
PangkaUGol : Pembina Tk.l- lv/b
Jabatan : Direktur RSUD Waikabubak
Alamat : Jl. Adyaksa Km.3 Waikabubak- Sumba Barat
Menerangkan bahwa, Mahasiswa/idi bawah ini :
Nama :Grasiana Florida Boa
NPM : 2016980055
Tahun Akademik 2017 12018
JudulPenelitian :

"Efektifttas Pijat Punggung dan PiJat Oksitosin Terhadap Produksi ASI pada
lbu Post Sectio Caesarea di Ruang Post Partum RSUD tlUaikabubak, Kec.Loli
Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 20{8"

Benar-benar telah melakukan Penelitian sejak tanggal 30 April sld 08 Juni 2018 di
Ruang Post Partum RSUD Waikabubak.

Demikian keterangan ini kami buat untuk dapat di pergunakan seperlunya.

Tembusan : denqan llgrmat Kepada :


1. Bupati Sumba Barat di Waikabubak;
2,. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Sumba Barat diWaikabubak ;
3. Kepala Ruangan Kebidanan RSUD Waikabubak ditempat;
4. Yang bersangkutan di tempat;
Lampiran 3
SURAT PERMOHONAN PADA CALON RESPONDEN

Judul Penelitian : Efektifitas pijat punggung dan pijat oksitosin terhadap produksi
ASI pada ibu dengan post sectio caesarea di ruang post partum
RSUD Waikabubak Kecamatan Loli Kabupaten Sumba Barat NTT
NTT tahun 2018
Peneliti : Grasiana Florida Boa
NPM : 2016980055
Saya mahasiswi Magister Keperawatan (peminatan maternitas) Universitas Muhammadiyah
Jakarta bermaksud mengadakan penelitian untuk mengetahui “Efektifitas Pijat Punggung Dan
Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Dengan Post Sectio Caesarea . Ibu post sectio
Caesarea setelah 24 jam yang berpartisipasi dalam penelitian ini, akan diberikan intervensi pijat
punggung dan pijat oksitosin dalam waktu 30 menit yang dilaksanakan setiap hari pada waktu
pagi dan sore selama 6 hari , kemudian dilakukan pengukuran produksi ASI pada hari ke 7
meliputi : BB badan bayi, frekwensi BAK, Frekwensi BAB, Frekwensi menyusui, serta jumlah
jam istirahat/tidur setelah bayi menyusui.

Saya menjamin bahwa penelitian ini tidak ada dampak negatif bagi Ibu. Bila selama penelitian ibu
merasa tidak nyaman, maka ibu berhak untuk berhenti menjadi sample dalam penelitian ini saya
berjanji dan menjunjung tinggi hak-hak responden dengan cara menjaga kerahasiaan dari data
yang diperoleh baik dalam proses pengumpulan, pengolahan atau penyajian. Peneliti juga
menghargai keinginan responden untuk tidak berpartisipasi atau keluar kapan saja dalam penelitian
ini.

Adapun hasil penelitian ini akan dijadikan masukan bagi perawat dalam merawat ibu post partum
dengan sectio caesarea.

Melalui penjelasan singkat ini, peneliti mengharapkan responden untuk dapat berpartisipasi.
Terimakash atas kesediaan dan partisipasinya.
Waikabubak, 2018

Peneliti

(Grasiana Florida Boa)


Lampiran 4
SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

Judul Penelitian : Efektifitas pijat punggung dan pijat oksitosin terhadap produksi
ASI pada ibu dengan post sectio caesarea di ruang post partum
RSUD Waikabubak Kecamatan Loli Kabupaten Sumba Barat NTT
NTT tahun 2018
Peneliti : Grasiana Florida Boa
Nomor Telepon : 081331990338
Peneliti telah melakukan penjelasan tentang penelitian yang akan dilaksanakan, saya mengetahui
bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pijat punggung dan pijat oksitosin
terhadap produksi ASI pada Ibu post sectio caesarea saya mengetahui keikutsertaan saya dalam
penelitian ini sangat besar manfaatnya bagi peningkatan pelayanan pasien post sectio caesarea.
Saya mengerti bahwa resiko yang terjadi sangat kecil, saya juga berhak untuk berhenti
keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa adanya hukuman atau hilangnya hak keperawatan.
Saya mengerti bahwa catatan mengenai penelitian ini akan dirahasiakan, dan kerahasiaan ini akan
dijamin. Semua berkas yang mencantumkan identitas subjek penelitian hanya digunakan untuk
pengolahan data dan bila data sudah tidak digunakan akan dimusnahkan hanya peneliti yang tahu
kerahasiaan ini.
Demikian secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya bersedia dan
berpartisipasi dalam penelitian ini

Waikabubak, ......................2018

Responden Peneliti

( ) (Grasiana Florida Boa)


Lampiran 7

PANDUAN PENATALAKSANAAN PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU

POST SECTIO CAESAREA

A. Konsep Penatalaksanaan Peningkatan Produksi ASI

Berbagai metode nonfarmakologis dapat dilakukan untuk memperlancar

pengeluaran ASI. Menurut Ayer (2014) mengungkapkan ada berbagai alternatif

teknik untuk memperlancar proses menyusui, antara lain penggunaan herbal,

akupuntur, imagery, pijat, diet, dan penggunaan daun kol. Pijat relaksasi oketani

dan pijat laktasi merupakan metode sederhana yang diperlukan ibu yang baru

melahirkan, karena memiliki manfaat untuk meningkatkan produksi ASI, kadar

protein kolostrum dan karbohidrat colostrum (Machmudah et al., 2013). Ada

beberapa metode yang diestimasi dapat meningkat produksi ASI antara lain :

1. Pijat punggung

2. Pijat oksitosin

B. TUJUAN

1. Panduan intervensi ini adalah panduan nonfarmakologis dan non invasi dalam

meningkatkan produksi ASI pada Ibu post Sectio Caesarea

2. Agar ibu memiliki kemampuan secara mandiri dalam meningkatkan produksi

ASI dengan melibatkan Support sistem dalam keluarga


Lampiran 7

C. MANFAAT

1. Pijat Punggung untuk meningkatkan aliran dalam darah, pembuangan-

pembuangan sisa-sisa metabolik semakin lancar sehingga memacu hormon

endorpin yang berfungsi memberikan rasa nyaman dan merangsang

pengeluaran colostrum dan atau ASI

2. Pijat oksitosin untuk merangsang hormon oksitosin agar dapat memperlancar

ASI dan meningkatkan kenyamanan ibu, mengurangi bengkak (engorgement),

mengurangi sumbatan ASI, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi

sakit (Depkes RI, 2007).

D. MATERI / TEKNIK PEMIJATAN PUNGGUNG

1. Eufleurage pada punggung

a. Posisi ibu duduk dikursi atau di pinggiran Tempat Tidur dengan

memeluk bantal

b. Tuangkan minyak untuk memijat ke telapak tangan

c. Letakkan tangan dipunggung bagian bawah

d. Jarak antara tangan kiri dan kanan kurang lebih 3 jari

e. Lakukan gerakan memijat (eufleurage) mulai dari pinggang bawah

sampai ke pundak dengan menggunakan telapak tangan sebanyak 6

kali
Lampiran 7

2. Thumb Walking/ Jempol berjalan

Lakukan pada lokasi yang sama menggunakan ibu jari tangan kanan dan
kiri dengan gerakan menekan – nekan (thumb Walking) punggung bagian
bawah sampai ke pundak dilakukan sebanyak 6 kali
Lampiran 7

3. Thumb Dancing (jempol menari)

Dengan menggunakan kedua jari juga, lakukan gerakan menari (thumb


dancing) secara berkesinambungan dimulai pada daerah yang sama dengan
gerakan sebelumnya, dilakukan sebanyak 6 kali.

4. Pijat Skapula

a. Anjurkan ibu untuk menekuk tangan kanan ke belakang, sampai terlihat

tulang belikat ibu, kemudian tentukan titik pada daerah tulang belikat dengan

cara menarik garis horisontal dari ketiak ibu ke daerah samping tulang

belikat, lakukan penekanan pada satu titik kurang lebih 30 detik

b. Lakukan penekanan yang sama dengan memberi jarak satu ibu jari diatas titik

sebelumnya, kemudian lakukan gerakan yang sama pada titik yang lain

sebanyak 6 kali

c. Posisi tangan ibu masih menekuk, gunakan ibu jari untuk memijat daerah

tulang belikat ibu mulai dari arah pundak kebawah ketiak mengikuti tulang

belikat, tangan yang lain menahan pundak ibu, lakukan secara bergantian

pada posisi yang lain sebanyak 6 kali


Lampiran 7

5. Pijat Pundak

a. Gerakan selanjutnya anjurkan ibu untuk menegakkan badan, tangan pemijat

yang lain menahan dahi ibu, gerakan dimulai dengan memijat belakang

telinga ibu secara melingkar pada satu titik, lalu tangan digerakan kearah

pundak memakai telunjuk dan Ibu jari yang melebar.

b. Lakukan gerakan yang sama dimulai dari pertengahan telinga dan bahu

c. Tentukan tulang leher yang menonjol, kedua ibu jari digerakan secara

berlawanan arah membentuk segitiga dari satu titik pada tulang leher yang

menonjol kedaerah punggung

d. Gerakan terakhir kedua tangan mencengkram dan melepas pundak ibu secara

bersamaan sebanyak 3 kali


Lampiran 7

(Pattel 2013; Sumber Selasi, 2013)

E. MATERI /TEKNIK PEMIJATAN OKSITOSIN

1. Melepaskan baju ibu bagian atas

2. Ibu duduk bersandar kedepan, lipat lengan diatas meja, dan meletakkan kepala

diatas lengannya dan payudara tergantung lepas

3. Melumuri kedua tangan dengan minyak atau baby oil

4. Memijat disepanjang kedua sisi tulang belakang ibu, menggunakan ibu jari atau

kepalan tangan

5. Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan –gerakan

melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya

6. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang kearah bawah, dari

leher kearah tulang belikat, selama 2-3 menit

7. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin secara

bergantian.
Lampiran 7

(Depkes, 2007)

F. PROSES KEGIATAN

Rencana Kegiatan Intervensi Pijat Punggung Dan Pijat Oksitosin

No Waktu Kegiatan Media Metode Narasumber

1 5 menit Pembukaan : Peneliti


1. Mengucap salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan manfaat
2 15 menit Penjelasan tentang konsep Ceramah SOP Peniliti
dan manfaat pijat punggung diskusi
dan pijat oksitosin
3 10 menit Diskusi terkait materi: Diskusi Peneliti
1. Memberikan simulasi
kesempatan pada ibu
dan keluarga untuk
bertanya
2. Memberikan tanggapan
dan penjelasan sesuai
dengan pertanyaan
4 10–30 Mempraktikkan cara Simulasi Peneliti
menit memijat
5 10 menit Evaluasi Diskusi

6 5 menit Penutup
Lampiran 7

G. EVALUASI

Evaluasi kegiatan intervensi pijat punggung dan pijat oksitosin terdiri dari :

1. Evaluasi proses selama kegiatan ini peneliti memberikan materi tentang cara

memijat punggung dan memijat oksitosin. Peneliti memberikan demontrasi

cara-cara tersebut, kemudian memberi kesempatan kepada keluarga (Orangtua

atau Suami) untuk ikut mempraktikkan.

2. Evaluasi hasil, di lakukan post tes secara praktik dengan langsung meminta

keluarga (orang tua atau Suami) untuk mendemonstrasikan cara-cara yang

sudah diajarkan.
Lampiran 2
Kode Responden

LEMBAR OBSERVASI PROEDUR EFEKTIFITAS PIJAT PUNGGUNG, PIJAT OKSITOSIN SERTA


KOMBINASI PIJAT PUNGGUNG DAN OKSITOSIN

Petunjuk :
1. Berikan tanda chek list () pada kolom pagi jika prosedur dilakukan pada pagi hari
2. Tulislah pada kolom pelaksana siapa yang melakukan pemijatan
3. Lembar observasi dilakukan oleh peneliti

JADWAL INTERVENSI PIJAT PUNGGUNG


Indikator Produksi ASI Indikator Produksi ASI
No 1 2 3 4 5 6
PRE intervensi Post Intervensi
Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore
1 BB bayi : …………… (gram) BB bayi : …………… (gram)
Frekuensi menyusui dalam 24 Frekuensi menyusui dalam 24
2
jam : …………… kali jam : …………… kali
Frekuensi BAK dalam 24 jam : Frekuensi BAK dalam 24 jam :
3
…………….. kali …………….. kali
Frekuensi BAB dalam 24 jam : Frekuensi BAB dalam 24 jam :
4
…………….. kali …………….. kali
Lama Bayi Tidur setelah Lama Bayi Tidur setelah
5
menyusui...............jam menyusui...............jam
Lampiran 2
Kode Responden

LEMBAR OBSERVASI PROEDUR EFEKTIFITAS PIJAT PUNGGUNG, PIJAT OKSITOSIN SERTA PIJAT
KOMBINASI PUNGGUNG DAN OKSITOSIN

Petunjuk :
1. Berikan tanda chek list () pada kolom pagi jika prosedur dilakukan pada pagi hari
2. Tulislah pada kolom pelaksana siapa yang melakukan pemijatan
3. Lembar observasi dilakukan oleh peneliti

JADWAL INTERVENSI PIJAT OKSITOSIN


Indikator Produksi ASI Indikator Produksi ASI
No 1 2 3 4 5 6
PRE intervensi Post Intervensi
Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore
1 BB bayi : …………… (gram) BB bayi : …………… (gram)
Frekuensi menyusui dalam 24 Frekuensi menyusui dalam 24
2
jam : …………… kali jam : …………… kali
Frekuensi BAK dalam 24 jam : Frekuensi BAK dalam 24 jam :
3
…………….. kali …………….. kali
Frekuensi BAB dalam 24 jam : Frekuensi BAB dalam 24 jam :
4
…………….. kali …………….. kali
Lama Bayi Tidur setelah Lama Bayi Tidur setelah
5
menyusui...............jam menyusui...............jam
Lampiran 2
Kode Responden

LEMBAR OBSERVASI PROEDUR EFEKTIFITAS PIJAT PUNGGUNG, PIJAT OKSITOSIN SERTA PIJAT
KOMBINASI PUNGGUNG DAN OKSITOSIN

Petunjuk :
1. Berikan tanda chek list () pada kolom pagi jika prosedur dilakukan pada pagi hari
2. Tulislah pada kolom pelaksana siapa yang melakukan pemijatan
3. Lembar observasi dilakukan oleh peneliti

JADWAL INTERVENSI PIJAT PUNGGUNG DAN OKSITOSIN


Indikator Produksi ASI Indikator Produksi ASI
No 1 2 3 4 5 6
PRE intervensi Post Intervensi
Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore
1 BB bayi : …………… (gram) BB bayi : …………… (gram)
Frekuensi menyusui dalam 24 Frekuensi menyusui dalam 24
2
jam : …………… kali jam : …………… kali
Frekuensi BAK dalam 24 jam : Frekuensi BAK dalam 24 jam :
3
…………….. kali …………….. kali
Frekuensi BAB dalam 24 jam : Frekuensi BAB dalam 24 jam :
4
…………….. kali …………….. kali
Lama Bayi Tidur setelah Lama Bayi Tidur setelah
5
menyusui...............jam menyusui...............jam
Lampiran 2
Kode Responden
Lampiran 2
Kode Responden

Lembar ini Tidak perlu di print, tapi lembar dibawahnya harus


diprint.
Lampiran 1

Kode Responden

LEMBAR KUESIONER KARAKTERISTIK RESPONDEN

Tanggal Pengisian Kuesioner : __________________


Waktu Pengisian Kuesioner *(Di checklist  oleh peneliti!)
 Pre - Intervensi *

A. DATA DEMOGRAFI
Isilah pertanyaan dibawah ini !
(*Coret yang
1. Nama Responden (Inisial) : *(Ny) _______________________
tidak perlu)

2. Usia : __________________________________ Tahun


3. Tingkat Pendidikan (Berikan tanda check list  pada salah satunya) :
 SD
 SMP
 SMA
 Perguruan Tinggi
4. Status Pekerjaan (Berikan tanda check list  pada salah satunya) :
 Bekerja
 Tidak Bekerja
5. Paritas
 Primipara
 Multipara
Lampiran 2
Kode Responden
Lampiran 1

Kode Responden
Lampiran 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

TEKNIK PIJAT OKSITOSIN

A. Pengertian

Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidak lancaran

produksi ASI selain pijat punggung. Pijat oksitosin ini dilakukan dengan cara

memijat sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang kosta kelima-

keenam, sehingga diharapkan dengan melakukan pemijatan ini ibu akan

merasa rilkeks dan kelelahan setelah melahirkan akan hilang jika ibu rileks dan

tidak kelelahan akan membantu merangsang pengeluaran hormon oksitosin.

B. Tujuan

Pijat oksitosin berfungsi untuk merangsang hormon oksitosin agar dapat

memperlancar ASI dan meningkatkan kenyamanan ibu, mengurangi bengkak

(engorgement), mengurangi sumbatan ASI, mempertahankan produksi ASI

ketika ibu dan bayi sakit (Depkes RI, 2007).

C. Waktu

Lama pemijatan 10 menit

D. Alat yang dipersiapkan

1. Minyak/baby oil

2. Meja dan kursi

3. Waslap

4. Air hangat dan dingin


E. Langkah-Langkah Pemijatan Oksitosin:

1. Melepaskan baju ibu bagian atas

2. Ibu duduk bersandar kedepan, lipat lengan diatas meja, dan meletakkan

kepala diatas lengannya dan payudara tergantung lepas

3. Melumuri kedua tangan dengan minyak atau baby oil

4. Memijat disepanjang kedua sisi tulang belakang ibu, menggunakan ibu jari

atau kepalan tangan

5. Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan –

gerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya

6. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang kearah bawah, dari

leher kearah tulang belikat, selama 2-3 menit

7. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin secara

bergantian.
F. Evaluasi

Setelah dilakukan tindakan pemijatan punggung diharapkan produksi ASI

meningkat dengan cara :

1. Frekwensi menyusui dalam 24 jam

2. Frekwensi BAK dalam 24 jam

3. Frekwensi BAB dalam 24 jam

4. Lama bayi tidur setelah menyusui 2-3 jam

5. BB bayi naik 140-200gram/minggu


Lampiran 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

TEKNIK PIJAT PUNGGUNG

A. Pengertian

Pijat punggung adalah melakukan pijat didaerah punggung dengan

menggunakan tangan dari pinggang bawah (otot gluteus) sampai ke

pundak ( Pattel , 2013 ; Perry and Poter, 2013).

B. Tujuan

Meningkatkan aliran dalam darah, pembuangan-pembuangan sisa-sisa

metabolik semakin lancar sehingga memacu hormon endorpin yang

berfungsi memberikan rasa nyaman dan merangsang pengeluaran

colostrum dan atau ASI

C. Waktu

Lama pemijatan 30 menit

D. Alat yang dipersiapkan

1. Sarung/ kain panjang

2. Minyak zaitun/kelapa murni

3. Kursi dan bantal/Tempat Tidur

E. Langkah-Langkah Pemijatan:

1. Eufleurage pada punggung

a. Posisi ibu duduk dikursi dengan memeluk bantal

b. Tuangkan minyak untuk memijat ke telapak tangan

c. Letakkan tangan dipunggung bagian bawah


d. Jarak antara tangan kiri dan kanan kurang lebih 3 jari

e. Lakukan gerakan memijat (eufleurage) mulai dari pinggang

bawah sampai ke pundak dengan menggunakan telapak tangan

sebanyak 6 kali

2. Thumb Walking/ Jempol berjalan

Lakukan pada lokasi yang sama menggunakan ibu jari tangan kanan

dan kiri dengan gerakan menekan – nekan (thumb Walking) punggung

bagian bawah sampai ke pundak dilakukan sebanyak 6 kali


3. Thumb Dancing (jempol menari)

Dengan menggunakan kedua jari juga, lakukan gerakan menari (thumb

dancing) secara berkesinambungan dimulai pada daerah yang sama

dengan gerakan sebelumnya, dilakukan sebanyak 6 kali.

4. Pijat Skapula

a. Anjurkan ibu untuk menekuk tangan kanan ke belakang, sampai

terlihat tulang belikat ibu, kemudian tentukan titik pada daerah

tulang belikat dengan cara menarik garis horisontal dari ketiak ibu

ke daerah samping tulang belikat, lakukan penekanan pada satu titik

kurang lebih 30 detik

b. Lakukan penekanan yang sama dengan memberi jarak satu ibu jari

diatas titik sebelumnya, kemudian lakukan gerakan yang sama pada

titik yang lain sebanyak 6 kali

c. Posisi tangan ibu masih menekuk, gunakan ibu jari untuk memijat

daerah tulang belikat ibu mulai dari arah pundak kebawah ketiak
mengikuti tulang belikat, tangan yang lain menahan pundak ibu,

lakukan secara bergantian pada posisi yang lain sebanyak 6 kali

5. Pijat Pundak

a. Gerakan selanjutnya anjurkan ibu untuk menegakkan badan, tangan

pemijat yang lain menahan dahi ibu, gerakan dimulai dengan

memijat belakang telinga ibu secara melingkar pada satu titik, lalu

tangan digerakan kearah pundak memakai telunjuk dan Ibu jari yang

melebar.

b. Lakukan gerakan yang sama dimulai dari pertengahan telinga dan

bahu

c. Tentukan tulang leher yang menonjol, kedua ibu jari digerakan

secara berlawanan arah membentuk segitiga dari satu titik pada

tulang leher yang menonjol kedaerah punggung

d. Gerakan terakhir kedua tangan mencengkram dan melepas pundak

ibu secara bersamaan sebanyak 3 kali


(Pattel 2013; Sumber Selasi, 2013)

F. Evaluasi

Setelah dilakukan tindakan pemijatan punggung diharapkan produksi ASI

meningkat dengan cara :

1. Frekwensi menyusui dalam 24 jam

2. Frekwensi BAK dalam 24 jam

3. Frekwensi BAB dalam 24 jam

4. Lama bayi tidur setelah menyusui 2-3 jam

5. BB bayi naik 140-200gram/minggu


Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
CURICULUM VITAE

Nama : Grasiana Florida Boa

NPM : 2016980055

Tempat/Tanggal lahir : Bajawa, 01 Juli 1972

Janis Kelamin : Perempuan

Agama : Katholik

Alamat : Loda Pare BTN Blok D no. 20 Rt 004 Rw 002

Kec. Loli – Sumba Barat.

No. Telepon : 081331990338

Riwayat pendidikan :

1. SD Inpres Lebijaga, lulus tahun 1985

2. SMP Negeri 1 Bajawa, lulus tahun 1988

3. SMA Negeri 435 Bajawa, lulus tahun 1991

4. Akademi Keperawatan ST. Vincentius Apaulo Surabaya, Lulus tahun 1994

5. Mahasiswa (Program Khusus) Program Studi Ilmu Keperawatan FIK-UNAIR,

Surabaya, Lulus tahun 2009 .

6. Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Keperawatan, angkatan tahun 2016-2018.

Anda mungkin juga menyukai