Anda di halaman 1dari 4

9.

6C Pengaruh Variabel Proses Pada Periode Laju yang Konstan


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pengukuran eksperimen laju pengeringan biasanya
lebih sering digunakan dari pada menggunakan persamaan untuk prediksi. Namun, persaman
ini cukup membantu untuk memprediksi pengaruh perubahan variabel proses pengeringan
ketika keterbatasan data experimen yang tersedia.
1. Pengaruh kecepatan udara. Ketika konduksi dan radiasi transfer panas tidak disajikan,
laju (RC) pengeringan konstan proporsional untuk h dan karenanya untuk G0.8 diberikan
pada persamaan (9.6-9) untuk

aliran udara paralel pada permukaan. Pengaruh dari

kecepatan gas kurang penting ketika radiasi dan konduksi disajikan.


2. Pengaruh kelembaban gas. Jika kelembaban gas (H) berkurang diberikan (T) dari gas,
kemudian dari grafik kelembaban suhu bulb basah akan berkurang. Kemudian digunakan
persamaan (9.6-7), RC akan meningkat. Untuk contoh, jika kondisi original RC1, T1, TW1, H1
dan HW1, kemudian jika H1 diganti ke H2 dan HW1 diganti ke HW2, RC2 menjadi

3. Pengaruh suhu gas. Jika suhu (T) gas di tingkatkan, (TW) juga meningkat, tapi tidak
sebanyak peningkatan (T). Oleh karena itu, (Rc) meningkat mengikuti rumus

4. Pengaruh Ketebalan dari padatan menjadi kering. Untuk transfer panas dengan hanya
konvensi, laju Rc independent dari ketebalan x1 dari padatan. Namun, waktu untuk
pengeringan antara isi kelembaban tetap X1 dan X2 akan proporsional langsung terhadap
ketebalan x1. Dapat dilihat pada persamaan (9.6-2), dimana peningkatan ketebalandengan
A konstan akan meningkat langsung nilai dari LS Kg padatan kering.
5. Percobaan pengaruh variabel proses. Data percobaan akan memberikan pengaruh terhadap
ketebalan material, kelembaban, kecepatan udara, dan T - TW.
9.7

Metode Perhitungan Untuk Laju Pengeringan

9.7A Menggunakan Metode Graphical Integrasi


Didalam laju pengeringan ditampilkan pada gambar 9.5-1b, laju dari pengeringan R tidak
tetap tetapi menurun ketika pemgeringan hasil akhir kadar air bebas XC. Ketika kadar air
bebas X sama dengan nol, laju juga nol.

Waktu untuk pengeringan beberapa bagian antara X1 dan X2 diberikan persamaan (9.6-1).

Jika laju konstan, persamaan (9.6-1) bisa diintegrasi ke persamaan (9.6-2). Namun, dalam
periode laju, R bervariasi. Untuk beberapa bentuk dari kurva laju pengeringan, pada
persamaan (9.6-1) bisa diintegrasi dengan memplot 1/R versus X dan menentukan luas
dibawah kurva.
EXAMPLE 9.7-1. Graphical Integration in Falling-Rate Drying Period
A batch of wet solid whose drying-rate curve is represented by Fig. 9.5-1b is to be dried
from a free moisture content of X1 = 0.38 kg H2O/ kg dry solid to X2 = 0.004 kg H2O/kg
dry solid. The weight of the dry solid is Ls = 399 kg dry solid and A = 18.58 m2 of top
drying surface. Calculate the time for drying. Note that Ls/A = 399/18.58 = 21.5 kg/m2
Solution: From Fig. 9.5-1b, the critical free moisture contentis Xc = 0.195 kg H2O/kg
dry solid. Hence, the drying is in the constant-rate and falling-rate period.

9.7B Metode Perhitungan Untuk Kasus Dalam Laju


Dalam kasus tertentu dalam laju alir, persamaan untuk waktu pengeringan digunakan
persamaan (9.6-1) dan bisa diintegrasi.
1. Rate is a linear function of X. Jika X1 dan X2 kurang dari Xc dan laju R linear dalam bagian
X,

Dimana a adalah slope dari garis dan b konstan. Persamaan differensiasi (9.7-1) diberikan
pada persamaan dR = a dX. Substitusi ke persamaan (9.6-1),

Jika, R1 = aX1 + b dan R2 = aX2 + b,

2. Rate is a linear function through origin. Dalam beberapa kasus sebuah garis lurus dari the
critical moisture content melalui sumber yang cukup mewakili seluruh periode laju. Dalam
gambar. 9.5-1b ini akan menjadi garis lurus dari C ke E. Sering berkurang lagi data yang

mendetail, asumsi ini dapat dibuat. Kemudian, untuk garis lurus yang memalui asal, dimana
laju pengeringan langsung.

Anda mungkin juga menyukai