Anda di halaman 1dari 4

8.

2 Jenis Alat Evaporasi dan Metode Operasi


8.2A Jenis Umum Evaporator
Dalam penguapan, kalor ditambahkan ke larutan untuk menguapkan pelarut,
dimana pelarut yang digunakan biasanya adalah air. Panas yang tersedia umumnya
berasal dari kondensasi uap seperti uap di salah satu sisi permukaan logam dengan
cairan menguap di sisi lain. Jenis alat yang digunakan bergantung pada konfigurasi dari
permukaan alat perpindahan panas dan cara yang digunakan untuk memberikan
pengadukan atau sirkulasi cairan. Jenis-jenis umum evaporator dibahas di bawah ini :
1. Ketel atau panci terbuka
Merupakan jenis evaporator yang paling sederhana dimana cairan direbus
dengan keadaan alat terbuka. Panas yang dialirkan berasal dari jacket atau koil
yang terletak di dalam alat. Keuntungan dari alat ini adalah murah dari segi
ekonomi dan mudah dalam pengoperasiannya, namun memiliki kekurangan
yaitu boros dalam penggunaan panas. Dalam beberapa kasus, terkadang
pengaduk digunakan dalam pengoperasian.
2. Horizontal-tube evaporator dengan sirkulasi alami
Horizontal-tube evaporator dengan sirkulasi alami ditunjukkan pada Gambar
8.2-1a. Koil pada horizontal-tube evaporator mirip dengan koil pada tabung heat
exchanger. Steam masuk ke dalam tubes, dimana ia mengembun. Embun dari
steam keluar dari tubes melalui ujung tubes lainnya. Cairan yang mendidih
menutupi tabung. Uap meninggalkan pemukaan cairan, dan keluar melalui
beberapa perangkat seperti baffle untuk mencegah akumulasi dari tetesan cairan
dan keluar dari atas. Jenis ini relatif murah dan digunakan untuk cairan encer
yang memiliki koefisien perpindahan panas yang tinggi dan cairan yang bukan
pada skala penyimpanan. Karena sirkulasi cairan yang buruk, jenis alat ini tidak
cocok untuk cairan yang kental. Di hampir semua kasus, horizontal-tube
evaporator dan jenis evaporator yang akan dibahas di bawah ini di operasikan
secara terus menerus, dimana umpan masuk pada laju yang konstan dan
konsentrat keluar pada laju yang konstan.
3. Vertical-type evaporator dengan sirkulasi alami
Pada evaporator jenis ini, digunakan tabung vertikal, dimana cairan berada di
dalam tabung dan uap yang mengembun berada di luar tabung. Karena mendidih
dan menurunnya kerapatan, cairan naik ke dalam tabung dengan sirkulasi alami
seperti pada Gambar 8.2-1b dan mengalir ke bagian bawah melalui pusat ruang
terbuka atau sudut bagian bawah. Sirkulasi alami ini meningkatkan koefisien
perpindahan panas. Jenis alat ini tidak digunakan untuk cairan yang kental.
Vertical-type evaporator disebut juga dengan evaporator tabung pendek. Variasi
ini merupakan basket-type, dimana digunakan tabung vertikal, tetapi elemen
pemanas yang ada ditangguhkan pada alat sehingga ada annular ruang terbuka
sebagai downcorner. Basket-type berbeda dari evaporator vertikal dengan
sirkulasi alami, yang memiliki pusat dari annular ruang terbuka sebagai
downcorner. Evaporator jenis ini banyak digunakan dalam industri gula, garam,
dan soda kaustik.
4. Long-tube vertical-type evaporator
Karena koefisien perpindahan panas di sisi uap sangat tinggi dibandingkan
dengan sisi cair yang menguap, diinginkan kecepatan cairan yang tinggi. Pada
Gambar 8.2-1c, cairan berada di dalam tabung. Panjang tabung 3 – 10 m dan
pembentukan gelembung uap di dalam tabung menyebabkan tindakan
pemompaan memberikan kecepatan cairan cukup tinggi. Umumnya, cairan
melewati tabung hanya sekali dan tidak diresirkulasi. Waktu kontak bisa sangat
rendah dalam jenis ini. Dalam beberapa kasus, seperti ketika rasio umpan ke
tingkat penguapan rendah, resirkulasi alami dari produk melalui evaporator
dilakukan dengan menambahkan pipa besar yang menghubungkan antara aliran
keluar konsentrat dengan aliran umpan. Evaporator jenis ini banyak digunakan
untuk memproduksi susu kental.
5. Falling-film-type evaporator
Variasi dari jenis long-tube evaporator adalah falling-film evaporator, dimana
cairan diumpankan ke bagian atas tabung dan mengalir ke bawah mengikuti
tabung dengan bentuk seperti kertas tipis. Jenis ini banyak digunakan untuk
material yang sensitif terhadap panas seperti jus jeruk dan jus buah lainnya,
karena rentang waktu pemanasan sangat kecil (5 sampai 10 s atau lebih) dan
koefisien perpindahan panas yang tinggi.
6. Forced-circulation-type evaporator
Koefisien perpindahan panas pada aliran cairan yang tipis dapat ditingkatkan
dengan cara pemompaan yang menyebabkan sirkulasi terpaksa dari cairan di
dalam tabung. Hal ini dapat dilakukan pada jenis evaporator long-tube vertical
type yang terdapat pada Gambar 8.2-1c dengan menyambungkan pipa dengan
pompa antara aliran keluar konsentrat dengan aliran umpan. Namun, biasanya
dalam evaporator jenis ini, tabung vertikal lebih pendek daripada long-tube type.
7. Agitated-film evaporator
Dalam evaporator resistensi utama untuk perpindahan panas berada pada sisi
cairan. Salah satu cara untuk meningkatkan turbulensi dalam film dan koefisien
perpindahan panas adalah dengan memberikan pengaduk mekanik pada film.
Hal ini dilakukan dengan memodifikasi agitated-film evaporator hanya dengan
jacketed-tube tunggal besar yang memiliki pengaduk di dalamnya. Cairan masuk
pada bagian atas tabung dan mengalir ke bawah, menyebar film turbulen oleh
vertical-agitator blades. Cairan konsentrat keluar melalui bagian bawah dan uap
melewati separator dan keluar melalui bagian atas. Jenis evaporator ini sangat
berguna untuk bahan-bahan yang memiliki kekentalan tinggi, dimana koefisien
perpindahan pananya lebih baik daripada forced-circulation evaporator.
Evaporator jenis ini digunakan untuk material viskos yang sensitif terhadap
panas seperti karet lateks, gelatin, antibiotik, dan jus buah-buahan. Kekurangan
dari evaporator jenis ini adalah harga yang mahal dan digunakan untuk kapasitas
kecil.
8. Open-pan solar evaporator
Open-pan solar evaporator merupakan proses yang sangat tua tetapi masih
digunakan. Untuk mengkristalkan garam, air garam dimasukkan ke dalam panci
terbuka dan dibiarkan menguap perlahan di bawah sinar matahari.

Anda mungkin juga menyukai