menganalisis 3 skenario kebocoran berdasarkan pada ukuran kebocoran, indeks risiko klasik
yang dibandingkan dengan yang diperoleh dari pendekatan fuzzy. Hasil studi kasus
menunjukkan bahwa indeks dari penilaian risiko fuzzy,pada kebocoran kecil dan menengah
berbeda 30% dan 8% terhadap indeks risiko klasik masing-masing, dan menunjukkan bahwa
penilaian risiko fuzzy dapat mengatasi ketidakpastian dan ketidaktepatan penilaian risiko
klasik.
Penggunaan logika fuzzy di bidang penilaian risiko telah terbukti lebih unggul dan
penting dalam menghitung kategorisasi dan tingkat risiko untuk setiap proses, peralatan, dan
lain-lain, serta metode yang memberi kemudahan, kenyamanan dan hemat waktu.
Selanjutnya, fuzzy yang didasarkan atas model jauh lebih handal dan bisa menghasilkan hasil
yang paling akurat dan rinci. Pada studi masa depan, dengan meningkatkan dan
menginovasikan logika fuzzy dan set lunak lainnya yang terkait untuk mengatasi
ketidaktepatan dan ketidakpastian dari risiko umum setiap metode penilaian seperti What-IF,
FMEA, HAZOP, PRA, dan lain-lain atau bahkan metode penilaian risiko khusus untuk proses
khusus (Khaleghi et al, 2013).
DAFTAR PUSTAKA