Anda di halaman 1dari 2

PENGUKURAN KINERJA RANTAI PASOK MENGGUNAKAN METODE SUPPLY CHAIN

OPERATIONS REFERENCE (SCOR)


(STUDI KASUS : PT KEMBANG JOYO SRIWIJAYA)

Nama : Annisa Putri Utami

1. Deskripsi Rantai Pasok di PT Kembang Joyo Sriwijaya


Mendeskripsikan anggota serta aktivitas yang dilakukan pada setiap mata rantai pasok
perusahaan.
Data yang dibutuhkan : Struktur rantai pasok dari hulu ke hilir yang didapatkan melalui
wawancara dengan pemilik perusahaan dan/atau admin.
Output : Proses dan aktivitas setiap anggota rantai pasok, entitas rantai pasok (produk, pasar
dan stakeholder) serta deskripsi mengenai aliran barang, informasi dan finansial

2. Klasifikasi Aktivitas Rantai Pasok di PT Kembang Joyo Sriwijaya


Pemodelan AS-IS memetakan keadaan saat ini dari proses-proses plan (perencanaan), source
(pengadaan), make (produksi) dan deliver (pengiriman).
Data yang dibutuhkan : Data penjualan madu super di PT Kembang Joyo Sriwijaya serta
aktivitas setiap mata rantai yang didapatkan dari hasil wawancara dengan pemilik perusahaan,
admin dan kepala bagian produksi & gudang.
Output : Peta geografis aliran produk PT Kembang Joyo Sriwijaya serta aktivitas rantai pasok
dengan pendekatan SCOR.

3. Perhitungan Atribut Kinerja


Atribut kinerja yang diukur yaitu :
a. Supply Chain Reliability : Indikator untuk atribut kinerja Reliability adalah Perfect Order
Fulfillment (POF) yang merupakan persentase dari pesanan yang memenuhi kinerja
pengiriman dan terkirim tepat pada waktunya sesuai dengan permintaan konsumen.
Data yang dibutuhkan : Total pesanan, jumlah pesanan yang bermasalah
b. Supply Chain Responsiveness : Indikator untuk atribut kinerja Responsiveness adalah Order
Fulfillment Cycle Time (OFCT) yang merupakan jumlah waktu (hari) yang dibutuhkan sejak
order diterima hingga produk sampai ke tangan konsumen
Data yang dibutuhkan : Pesanan pelanggan, dokumen pengiriman.
c. Supply Chain Agility : Indikator untuk atribut kinerja Agility adalah Upside Supply Chain
Flexibility yaitu jumlah hari yang dibutuhkan untuk mencapai peningkatan tidak terencana
secara berkelanjutan sebanyak 20% dari jumlah produk yang dikirim, Upside Supply Chain
Adaptability yaitu persentase yang dapat dipenuhi jika terjadi pemesanan secara mendadak
dan Downside Supply Chain Adaptability yaitu persentase pemenuhan pesanan yang dapat
dipenuhi perusahaan jika terjadi penurunan pasokan bahan baku.
Data yang dibutuhkan : Jumlah pesanan yang terpenuhi, jumlah peningkatan pesanan dan
jumlah penurunan pasokan bahan baku.
Output : Nilai SCOR dari masing-masing atribut rantai pasok.

4. Pengukuran Kinerja Rantai Pasok


Proses benchmark antara hasil perhitungan atribut rantai pasok dengan tujuan yang ditetapkan
oleh perusahaan.
Data yang dibutuhkan : Hasil perhitungan SCOR dan tujuan perusahaan yang didapatkan dari
hasil wawancara dengan pemilik perusahaan.
Output : Nilai gap antara hasil SCOR dengan tujuan perusahaan yang disajikan dalam tabel.

5. Penetapan Prioritas Strategi Menggunakan Pairwise Comparison


Menentukan strategi perbaikan yang dapat dilakukan di perusahaan berdasarkan hasil SCOR
yang telah didapatkan. Perbandingan berpasangan dilakukan untuk menentukan prioritas
strategi yang diajukan. Kuisioner perbandingan berpasangan akan diberikan kepada 2
responden pakar yaitu kedua pemilik perusahaan.
Data yang dibutuhkan : Hasil kuisioner dari kedua responden pakar
Output : Strategi terbaik yang dapat diterapkan pada PT Kembang Joyo Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai