Anda di halaman 1dari 4

Dwi Haryadi Nugraha

NIM. 1491661022 / 22

Semester 3
Kelas AJawaban Kasus Pertemuan 14

KASUS: MULTINATIONALS AND TAX PLANNING


Perusahaan multinasional merupakan perusahaan yang berkantor pusat di satu negara
tetapi memiliki jaringan operasional di seluruh dunia. Umumnya, setiap perusahaan
multinasional membayar pajak penghasilan di suatu negara dimana perusahaan tersebut
memperoleh atau menghasilkan keuntungan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan Jerman yang
beroperasi di Amerika Serikat dan Swiss akan membayar pajak untuk pemerintah AS atas
keuntungan yang diterima perusahaannya di Amerika Serikat, dan pemerintah Swiss untuk
keuntungan yang diperoleh di Swiss.
Namun, tarif pajak tidak seragam di seluruh dunia, dan beberapa yurisdiksi
menurunkan tarif pajak mereka untuk mendorong perusahaan agar beroperasi atau
berinvestasi dalam yurisdiksi. Misalnya, di Amerika Serikat, Nevada dan Wyoming tidak
mengenakan pajak pendapatan perusahaan. Demikian pula, Pulau Cayman yang tidak
memberlakukan pajak pendapatan perusahaan pada bisnis apapun yang operasionalnya di
Pulau Cayman. The Isle of Man, terletak di laut Irisf, dan The Bailiwicks of Jersey and
Guernsey, terletak di Selat Inggris, yang keduanya menerapkan sistem tarif pajak perusahaan
Zero-Ten, dimana lembaga keuangan membayar pajak 10% dari keuntungan mereka
sementara semua bisnis lainnya tidak membayar pajak perusahaan.
Banyak perekonomian terbesar di dunia (sebagai contoh Australia, Kanada dan
Jerman) memiliki tarif pajak perusahaan sekitar 30%, sementara tarif pajak perusahaan di
Inggris lebih rendah sekitar 25% dan tarif pajak di AS kira-kira 39%. (Semua ini adalah tarif
pajak secara umum karena ada banyak pengecualian dan insentif di setiap negara yang
mempengaruhi tingkat realisasi pembayaran pajak.)
Karena perusahaan multinasional beroperasi di negara dengan tarif pajak yang tinggi
dan rendah, mereka dapat mengatur secara strategis urusan bisnis mereka untuk beralih
keuntungan dari sebuah negara dengan tarif pajak tinggi ke negara dengan tarif pajak rendah.
Mereka dapat melakukannya ini melalui transfer pricing dimana satu anak perusahaan
multinasional menjual barang barang untuk anak perusahaan multinasional sama di negara
lain dengan tarif pajak yang rendah. Harga penjualan atau pengalihan yang ditetapkan untuk
menggeser atau pindah keuntungan penjualan pada yurisdiksi dengan tarif pajak perusahaan
rendah, sehingga mengurangi beban pajak perusahaan secara keseluruhan. Dalam upaya untuk
menutup celah pajak ini, banyak negara serta OECD (organisasi untuk kerjasama ekonomi
dan pembangunan) didirikan pedoman transfer pricing yang mengharuskan bahwa penjualan
antara perusahaan dikontrol atau terkait berasa di Arms length price. Arms length price
1

Dwi Haryadi Nugraha


NIM. 1491661022 / 22

Semester 3
Kelas AJawaban Kasus Pertemuan 14

adalah harga yang akan dikenakan di pasar antara penjual dan pembeli merupakan
kesepakatan tanpa paksaan.
Namun, transfer pricing ini tergantung pada sebagian besar pertimbangan
profesional, terutama jika barang yang akan dipindahkan tidak dijual di pasar yang kompetitif.
Selain itu juga, tidak semua negara menggunakan prinsip Arms Length. Ini berarti bahwa
perusahaan multinasional dapat memindahkan keuntungan mereka secara strategis di seluruh
dunia untuk meminimalkan pajak yang mereka bayar. Perhatikan contoh berikut:
- Unit di Inggris dari Amazon.com Inc memiliki penjualan $6.5 milyar tapi dibayar hanya
$3.7 juta untuk pajak karena mereka telah mentransfer sebagian besar keuntungan melalui
sebuah perusahaan yang terkait di Luxembourg, dimana tarif pajak perusahaan sangat
rendah.
- Apple Inc telah dituduh menyiapkan dua anak perusahaan di Irlandia untuk meminimalkan
pajak yang akan dibayar; salah satu anak perusahaan menghasilkan $30 miliar keuntungan
tetapi tidak ada membayar pajak, sementara yang lain memiliki keuntungan dari $22 miliar
dan membayar pajak hanya $10 juta.
- GlaxoSmithKline PLC dinilai kembali sebesar $51 juta dalam pajak sebagai akibat dari
mentransfer pendapatan dari anak perusahaan Kanada untuk anak perusahaan di Swiss.
- Google Inc mengalihkan $9.8 milyar untuk anak perusahaan di Bermuda, sehingga mampu
mengelola untuk menghindari membayar $2 miliar dalam pajak.
- Dengan memindahkan $21 miliar pendapatan untuk anak perusahaan di Irlandia, Puerto
Rico dan Singapura, Microsoft Corp dikurangi pajaknya sekitar $4.5 milyar.
- Starbucks Corp secara sukarela membayar $15 juta tambahan pajak ke Inggris setelah
perusahaan tersebut dituduh atas penyalahgunaan kebijakan transfer pricing.
Tarif pajak bervariasi di seluruh dunia mendorong perusahaan-perusahaan
multinasional untuk memindahkan keuntungan mereka secara strategis untuk meminimalkan
pajak mereka. Transfer pricing yang agresif adalah ilegal dan perusahaan telah
mempidanakan bagi yang terlibat dalam praktik tersebut. Namun, banyak praktisi pajak
berpendapat bahwa selama harga ditetapkan sesuai dalam pedoman umum prinsip Arms
Lenght, maka transfer pricing menghasilkan pemikiran bisnis yang baik. Hal tersebut mampu
mengurangi biaya pajak dan oleh karena itu berarti bahwa tersedia lebih banyak uang yang
untuk didistribusikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Orang lain
berpendapat bahwa manipulasi transfer pricing hanya tersedia untuk perusahaan
multinasional. Perusahaan non-multinasional tidak bisa menggeser keuntungan luar negeri.
2

Dwi Haryadi Nugraha


NIM. 1491661022 / 22

Semester 3
Kelas AJawaban Kasus Pertemuan 14

Mereka membayar pajak berdasarkan keuntungan yang mereka peroleh di dalam yurisdiksi,
sementara perusahaan-perusahaan multinasional beroperasi di yurisdiksi pajak yang sama,
menghindari membayar pajak pada keuntungan yang mereka peroleh karena sistem transfer
pricing buatan.
Pertanyaan
1

Apakah Anda menganggap transfer pricing untuk menjadi cara yang etis untuk
mengurangi kewajiban pajak bisnis? Mengapa, dan mengapa tidak?
Jawab:
Transfer pricing bukanlah cara yang etis untuk mengurangi kewajiban pajak bisnis. Dari
sisi etika bisnis, praktik transfer pricing dapat menimbulkan moral hazard, yaitu
kecerobohan atau ketidakpedulian terhadap kerugian. Moral hazard ini bertentangan
dengan ketentuan yang berlaku. Transfer pricing dapat membuat potensi penerimaan
pajak suatu negara berkurang atau hilang. Perusahaan multinasional memiliki
kecenderungan untuk menggeser kewajiban perpajakannya dari negara-negara yang
memiliki tarif pajak yang tinggi ke negara-negara yang menetapkan tarif pajak rendah.
Hal inilah yang membuat masalah transfer pricing menjadi masalah internasional karena
banyak negara yang memiliki kepentingan, terutama bagi negara berkembang seperti
Indonesia yang dalam transaksi yang mengandung transfer pricing menjadi negara
sumber penghasilan. Transfer pricing dapat menimbulkan distorsi penerimaan negara.

Pada tingkat apa transfer pricing akan berhenti menjadi hal yang wajar, dan menjadi
tidak etis dan mungkin ilegal?
Jawab:
Sisi negatif dari transfer pricing yaitu sengaja menimbulkan adanya hasil penjualan yang
disembunyikan, membuat negara mengalami kerugian terkait pajak dan royalti atas
pendapatan yang disembunyikan. Hal ini merupakan perilaku yang tidak etis. Prakteknya,
royalti adalah nilai yang harus dibayar sesuai harga jual. Adanya dugaan transfer pricing
yang memperkecil nilai jual mengakibatkan royalti yang harus dibayarkan juga turun.
Jika di lihat dari sisi hukum, penggelapan pajak karena transfer pricing telah
menyimpang dari ketentuan perpajakan yang berlaku, karena secara substansi negara
seharusnya dapat mengenai pajak terhadap perusahaan multinasional tersebut dalam
jumlah yang lebih besar. Sehingga dengan demikian perusahaan yang melakukan hal
tersebut akan dikenai sanksi pidana perpajakan yang berlaku dalam suatu negara.

Dwi Haryadi Nugraha


NIM. 1491661022 / 22

Semester 3
Kelas AJawaban Kasus Pertemuan 14

Penghindaran pajak dan penggelapan pajak memiliki kemiripan tujuan namun


penghindaran pajak lebih pada tidak melanggar aturan yang berlaku. Sedangkan
penggelapan pajak ini telah tergolong perilaku tidak etis, yang terlihat dari timbulnya
moral hazard. Namun mengenai legalitas, masalah transfer pricing belum pernah diadili
secara pidana, karena sebenarnya tujuan pajak itu bukan menghukum orang, melainkan
agar uang atau hak negara tidak dimanipulasi. Di dalam Undang-Undang Perpajakan
Indonesia pasal 18 ayat 3 juga ditegaskan masalah perpajakan bukan masuk dalam ranah
pidana.
3

Apakah transfer pricing memberlakukan beban pajak yang secara etis tidak adil pada
perusahaan non-multinasional yang tidak dapat terlibat dalam skema seperti itu karena
mereka tidak memiliki operasi internasional?
Jawab:
Transfer pricing tidak menyebabkan suatu beban pajak yang tidak adil secara etika pada
perusahaan nonmultinasional, sebab perusahaan nonmultinasional semestinya berbisnis di
suatu negara dengan memperhitungkan tarif pajak yang berlaku di negara tersebut, yang
memang menjadi tanggung-jawabnya untuk dipenuhi kewajiban pajaknya. Sebab, tarif
pajak suatu negara tentu telah dipertimbangkan oleh fiskus sesuai dengan keadaan suatu
negara, dimana negara yang sedang berkembang mungkin cenderung memberlakukan
tarif pajak yang cukup tinggi, untuk memajukan perekonomian negara tersebut.

Apakah pemerintah-pemerintah memiliki tanggung jawab etis untuk menyelaraskan tarif


pajak di seluruh dunia?
Jawab:
Jika pemerintah-pemerintah di seluruh dunia bersama-sama bertanggung jawab secara
etis untuk menyelaraskan tarif pajak, mungkin ini merupakan salah satu solusi yang bisa
diambil untuk mencegah usaha penggelapan pajak melalui transfer pricing. Memang
dikatakan bahwa adanya tarif pajak yang rendah di suatu negara memiliki tujuan untuk
untuk mendorong perusahaan agar beroperasi atau berinvestasi dalam yurisdiksi, namun
untuk tujuan tersebut mungkin suatu negara bisa memberikan dukungan dalam bentuk
lain. Namun demikian, sesungguhnya ini sulit diwujudkan karena adanya perbedaanperbedaan antar suatu negara, seperti kondisi perekonomian dan potensi pendapatan
negara, yang menyebabkan sulitnya untuk menyamakan tarif pajak, karena dapat menjadi
tidak sesuai dengan kondisi yang terjadi di dalam negara.

Anda mungkin juga menyukai

  • Kuisioner Sitem WB
    Kuisioner Sitem WB
    Dokumen51 halaman
    Kuisioner Sitem WB
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Spi Bab7 Print
    Spi Bab7 Print
    Dokumen19 halaman
    Spi Bab7 Print
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Kuisioner
    Kuisioner
    Dokumen13 halaman
    Kuisioner
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Tugas Etbis
    Tugas Etbis
    Dokumen2 halaman
    Tugas Etbis
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • PUBLIKASI
    PUBLIKASI
    Dokumen2 halaman
    PUBLIKASI
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Ipi 366003
    Ipi 366003
    Dokumen8 halaman
    Ipi 366003
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen31 halaman
    Bab 2
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Kasus Integratif Kasus Bab11
    Kasus Integratif Kasus Bab11
    Dokumen1 halaman
    Kasus Integratif Kasus Bab11
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Asp 15
    Asp 15
    Dokumen32 halaman
    Asp 15
    priandhita asmoro
    Belum ada peringkat
  • Pura Kesuma Dewi
    Pura Kesuma Dewi
    Dokumen17 halaman
    Pura Kesuma Dewi
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Asp 15
    Asp 15
    Dokumen32 halaman
    Asp 15
    priandhita asmoro
    Belum ada peringkat
  • Jamaica 4-6
    Jamaica 4-6
    Dokumen3 halaman
    Jamaica 4-6
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Teknologi Kedelai
    Teknologi Kedelai
    Dokumen10 halaman
    Teknologi Kedelai
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Tugas Etbis
    Tugas Etbis
    Dokumen2 halaman
    Tugas Etbis
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Good Corporate Governance
    Good Corporate Governance
    Dokumen29 halaman
    Good Corporate Governance
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Tugas Etbis
    Tugas Etbis
    Dokumen2 halaman
    Tugas Etbis
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Review Artikel
    Review Artikel
    Dokumen4 halaman
    Review Artikel
    GhebyKusnadiLiem
    Belum ada peringkat
  • Review Artikel
    Review Artikel
    Dokumen4 halaman
    Review Artikel
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen5 halaman
    JUDUL
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Tugas Etbis
    Tugas Etbis
    Dokumen2 halaman
    Tugas Etbis
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Tugas UTS Etbis
    Tugas UTS Etbis
    Dokumen2 halaman
    Tugas UTS Etbis
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Wal-Mart Bribery in Mexico
    Wal-Mart Bribery in Mexico
    Dokumen4 halaman
    Wal-Mart Bribery in Mexico
    GhebyKusnadiLiem
    Belum ada peringkat
  • Review Artikel
    Review Artikel
    Dokumen4 halaman
    Review Artikel
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Lanjutan UTS
    Manajemen Lanjutan UTS
    Dokumen9 halaman
    Manajemen Lanjutan UTS
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Analisis 2013
    Analisis 2013
    Dokumen14 halaman
    Analisis 2013
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Translate
    Translate
    Dokumen14 halaman
    Translate
    GhebyKusnadiLiem
    Belum ada peringkat
  • Sna 15 086 1
    Sna 15 086 1
    Dokumen30 halaman
    Sna 15 086 1
    Jannah Jhen
    Belum ada peringkat
  • Review Artikel
    Review Artikel
    Dokumen4 halaman
    Review Artikel
    nanajunit
    Belum ada peringkat
  • Jamaica 4-6
    Jamaica 4-6
    Dokumen3 halaman
    Jamaica 4-6
    nanajunit
    Belum ada peringkat