Anda di halaman 1dari 4

Dwi Haryadi Nugraha

NIM. 1491661022 / 22
Judul

Semester 3
Kelas A

Business & Professional Ethics


Review Artikel Pertemuan 13

: Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku Tidak Etis dan Kecenderungan


Kecurangan Akuntansi serta Akibatnya terhadap Kinerja Organisasi

Peneliti : Siti Thoyibatun


Ringkasan Penelitian:
1. Fenomena Penelitian
Kasus Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (KKA) di Indonesia terjadi secara
berulang-ulang. Media masa banyak memberitakan hal tersebut sehingga bagi masyarakat
kasus KKA sepertinya bukan rahasia lagi. Pada sektor publik KKA dilakukan dalam
bentuk kebocoran APBN. Di sektor swasta bentuk KKA juga terjadi dalam bentuk yang
sama yaitu ketidaktepatan dalam membelanjakan sumber dana. Hal demikian terjadi pula
pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (Wilopo, 2006).
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebagai lembaga publik ditengarai tidak terlepas dari hal
demikian. Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada tahun 2010 di
antaranya menginformasikan bahwa terdapat sisa dana bantuan sosial yang tidak
tersalurkan belum disetor kembali ke kas negara, terdapat pembayaran ganda honorarium
dan perjalanan dinas, dan juga terdapat rekening aktif yang dibuka tanpa memberi tahu
kementerian keuangan sehingga ilegal (kompas, 14 Juli 2011). Bentuk lain terungkap dari
hasil pengujian kepatuhan yang mengungkap adanya hal material dari ketidakpatuhan
yang berdampak pada kewajaran laporan keuangan (BPK, 2007). Oleh karenanya,
disarankan oleh BPK agar kelemahan yang ada segera diatasi agar fungsi pengendalian
dan pengawasan, serta kepatuhan terhadap aturan yang berlaku ditingkatkan
efektifitasnya.
2. Motivasi Penelitian
Pada penelitian sebelumnya KKA diketahui bahwa KKA dipengaruhi secara negatif oleh
kesesuaian Sistem Pengendalian Intern dan dipengaruhi secara positif oleh Sistem
Kompensasi. Berarti berdasar temuan tersebuat KKA akan cenderung meningkat ketika
gaji yang dibayarkan semakin banyak. Hal demikian tidak mendukung tujuan kenaikan
gaji yang dilakukan yang salah satunya adalah agar taraf kejadiaan KKA menurun. Oleh
karena itu melalui penelitian ini ingin diketahui juga pengaruh faktor ketaatan terhadap
aturan perilaku tidak etis dan KKA sebagai upaya untuk mendapat informasi yang lebih
lengkap mengenai penyebab terjadinya KKA.

Dwi Haryadi Nugraha


NIM. 1491661022 / 22

Semester 3
Kelas A

Business & Professional Ethics


Review Artikel Pertemuan 13

3. Tinjauan Teoritis
Teori agensi (Jensen dan Meckling, 1976) dipilih sebagai dasar pengembangan model
konsep dalam penelitian ini. Hal tersebut dipandang tepat karena tujuan pokok penelitian
adalah untuk mengonfirmasi model tentang faktor-faktor yang memengaruhi KKA dan
akibatnya pada akuntabilitas kinerja instansi yang sebenarnya merupakan salah satu
perkembangan masalah dalam konteks hubungan antara prinsipal dan pimpinan.
Didukung oleh beberapa bukti empiris faktor-faktor tersebut terdiri atas kesesuaian SPI
(Yu and Ming, 2008; Drew and Drew, 2010), sistem kompensasi (Jensen dan Meckling,
1976; He et al, 2009), dan ketaatan aturan akuntansi (IAI, 2004) dan perilaku tidak etis
(Dallas, 2002; Dijk, 2000).
Dalam rangka membuktikan kembali hasil studi Gaviria (2001) penelitian ini juga
mendeskripsikan pengaruh KKA terhadap akuntabilitas kinerja organisasi.
4. Rerangka Konsep Penelitian

5. Hipotesis
H1 : Kesesuaian SPI berpengaruh terhadap perilaku tidak etis.
H2 : Kesesuaian SPI berpengaruh terhadap KKA.
H3 : Sistem kompensasi berpengaruh terhadap perilaku tidak etis.
H4 : Sistem kompensasi berpengaruh terhadap KKA.
H5 : Ketaatan aturan akuntansi berpengaruh terhadap perilaku tidak etis.
H6 : Ketaatan aturan akuntansi berpengaruh terhadap KKA.
H7 : Perilaku tidak etis berpengaruh terhadap KKA.
H8 : KKA berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja.

Dwi Haryadi Nugraha


NIM. 1491661022 / 22

Semester 3
Kelas A

Business & Professional Ethics


Review Artikel Pertemuan 13

6. Metodologi Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survey tipe confirmatory research (Newman, 1991), yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengonfirmasi keberlakuan model yang didapat dari
teori dan kajian penelitian terdahulu.
b. Tempat & Waktu penelitian, Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel
Penelitian dilaksanakan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Jawa Timur yang
berada di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama.
Data penelitian dikumpulkan selama empat bulan, yaitu mulai Juli sampai Oktober
2008. Penelitian ini tidak menggunakan sampel karena ingin diperoleh informasi
yang berkenaan dengan seluruh keragaman yang ada.
c. Variabel Penelitian
Kesesuaian SPI merupakan variabel X1, sistem kompensasi merupakan variabel X2,
ketaatan aturan akuntansi merupakan variabel X3, perilaku tidak etis merupakan
variabel Y1, kecenderungan kecurangan akuntansi (KKA) merupakan variabel Y2,
dan akuntabilitas kinerja merupakan Y3.
d. Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen dilakukan terhadap 72 orang mahasiswa S2 dan S3 yang minimal
memiliki pengalaman 2 tahun sebagai dosen. Dan hasilnya, instrumen yang
digunakan adalah valid dan reliabel.
e. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data diperoleh dengan cara membagi kuesioner kepada semua
responden. Untuk daerah Malang dan Surabaya, kuesioner disampaikan dengan
berkunjung langsung sedangkan di luar kedua lokasi dikirim dan diterima kembali
via pos.
f. Metode Analisis Data
Diawali dengan uji asumsi klasik kemudian setelah semua data memenuhi sarat,
berikutnya data dianalisis dengan regresi linier.
7. Simpulan
KKA dipengaruhi kejadiannya oleh faktor kesesuaian SPI, sistem kompensasi, ketaatan
terhadap aturan, dan perilaku tidak etis. Dari keempat faktor tersebut ketaatan terhadap
aturan dan perilaku tidak etis merupakan faktor yang berpengaruh positif. Kesesuaian
SPI dan sistem kompensasi merupakan faktor yang berpengaruh negatif terhadap KKA.
Perilaku tidak etis sebagai salah satu faktor kuat yang berpengaruh terhadap semakin
naiknya KKA dipengaruhi kejadiannya oleh faktor kesesuaian SPI, sistem kompensasi,
dan ketaatan terhadap aturan akuntansi.
3

Dwi Haryadi Nugraha


NIM. 1491661022 / 22

Semester 3
Kelas A

Business & Professional Ethics


Review Artikel Pertemuan 13

KKA berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja tidak terbukti dalam penelitian ini.
Kemungkinan

hal

ini

disebabkan

bahwa

akuntabilitas

yang

dijaring

belum

menggambarkan akuntabilitas yang sebenarnya, sebab akuntabilitas diukur hanya


berdasar hal-hal yang berhubungan dengan uang saja.
8. Saran Penelitian Berikutnya
Pengukuran untuk semua variabel unobsevable didasarkan atas indikator pada penelitian
sebelumnya yang dilakukan di perusahaan yang memiliki tujuan utama mencari laba,
sedangkan penelitian ini dilakukan pada lembaga pendidikan milik negara yang tidak
memiliki prioritas pada tujuan mencari laba. Ketepatan indikator yang dipilih lebih
didasarkan pada pertimbangan apakah indikator merupakan unsur pembentuk variabel
secara tepat ataukah tidak. Mengingat ada perbedaan tujuan tersebut, pemilihan indikator
sebaiknya juga didasarkan hasil studi di lapangan yang ditujukan untuk menguji
ketepatan tiap indikator.
9. Saran Lainnya
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kesesuaian SPI, sistem kompensasi, dan
ketaatan terhadap aturan akuntansi merupa kan faktor yang efektif untuk mengendalikan
perilaku tidak etis dan KKA. Untuk itu disarankan agar SPI yang diterapkan
mempertimbangkan kebermanfaatannya bagi tujuan SPI dan sedapat mungkin selalu
mempertimbangkan pelanggaran etika dalam menilai kinerja karyawan yang selanjutnya
juga menjadi dasar dalam menentukan beban tugas yang selama ini menjadi dasar dalam
menentukan honorarium.
Critical Review:
-

Rumusan masalah dan tujuan penelitian belum diungkapkan di dalam jurnal ini.
Hipotesis yang dibuat telah berkaitan dengan hasil penelitian.
Penelitian ini dapat dilanjutkan kembali dengan mengkonfirmasi kembali hasil penelitian
yang ditolak, dan mengkinikan penelitian setelah dilakukan pada tahun 2008.

Anda mungkin juga menyukai