Anda di halaman 1dari 10

KASUS AKUNTANSI DI DALAM

ASURANSI
AKUNTANSI DI DALAM ASURANSI
JIWA
Makalah Akuntansi Asuransi Jiwa
April 20, 2010
Filed Under: Umum
Pendahuluan
Asuransi adalah suatu sistem yang diterapkan untuk meminimalisir resiko kerugian
secara finansial dengan menyalurkan resikonya pada suatu pihak lain. Dalam proses
pembelian asuransi diperlukan adanya insurable interest.
Insurable interest dapat didefinisikan sebagai suatu kepentingan yang melekat atas
seseorang yang dipertanggungkan dalam suatu asuransi jiwa sehingga jika orang yang
dipertanggungkan tersebut mengalami hal yang tidak terduga atau meninggal dunia,
maka pihak yang berkepentingan (dalam hal ini adalah pihak yang dirugikan dengan
meninggalnya orang tersebut) akan menerima sejumlah ganti rugi yang cukup untuk
digunakan sebagai kompensasi.
Di negara negara maju seperti Amerika dan berbagai negara di belahan Eropa,
mayoritas penduduknya sudah memiliki kesadaran akan pentingnya peranan asuransi
sehingga tanpa harus ditawari pun mereka akan mencari sendiri produk asuransi yang
cocok bagi mereka. Sebaliknya, di negara negara berkembang seperti Indonesia,
kesadaran orang mengenai pentingnya asuransi belum terlalu diutamakan. Karena itu,
dalam modul ini kita akan membahas pengertian asuransi itu sendiri dan apa manfaat
yang bisa kita dapatkan dengan memiliki asuransi.
Contoh pihak yang memiliki insurable interest adalah sebagai berikut:
- Orang Tua dan Anak. Kedua belah pihak memiliki insurable interest karena adanya
hubungan darah.
- Suami dan Istri. Keduanya memiliki insurable interest karena mereka berdua terikat
dalam suatu hubungan pernikahan yang sah menurut hukum yang berlaku.
Keyman of Company adalah orang orang yang berperan sangat penting dalam suatu
perusahaan yang bila sampai orang tersebut meninggal dunia, maka perusahaan akan
menderita kerugian yang cukup besar. Dalam hal ini pihak yang memiliki insurable

interest adalah perusahaan tempat keyman of company bekerja.Orang yang membeli


asuransi entah itu asuransi jiwa, asuransi kesehatan atau produk asuransi lainnya
diharuskan membayar sejumlah dana tiap bulannya yang disebut sebagai premi
bulanan.
Sebagian orang menganggap bahwa membayar premi sama dengan membuang uang
dengan sia sia karena tidak terlihat manfaatnya secara nyata. Sebenarnya anggapan
itu salah total karena sebenarnya manfaat uang pertanggungan yang akan diterima
jauh lebih besar daripada jumlah premi yang dibayarkan.
Dengan membayar premi bulanan, ada sejumlah manfaat yang dapat kita diterima
antara lain:
- Kepastian bahwa nilai tunai investasi polis kita akan terus bertambah dari waktu ke
waktu.
- Jaminan finansial di masa depan karena perencanaan keuangan anda sudah dimulai
dari sekarang.
- Perlindungan terhadap segala jenis resiko yang mungkin terjadi selama masa
perencanaan keuangan selama pembayaran asuransi terus berjalan tepat waktu.
Satu hal perlu diingat adalah keterlambatan dalam melakukan pembayaran premi
dapat menyebabkan ditolaknya pengajuan klaim. Usahakanlah untuk selalu
melakukan pembayaran premi tepat pada waktunya agar anda tetap terlindung dari
segala resiko yang tidak terduga.
Konsep Dasar Asuransi Jiwa
Di dalam kehidupan sehari hari kita, ada beberapa resiko yang sulit untuk dihindari
dan bisa terjadi kapan saja, antara lain: meninggal dunia terlalu dini, sakit parah dan
cacat setelah menderita sakit tertentu misalnya penyakit stoke yang menyebabkan
kelumpuhan. Walaupun kita berusaha untuk menjaga diri kita sebaik baiknya,
namun tetap saja kita tidak akan pernah dapat menduga kapan kita akan memerlukan
asuransi karena kita juga tidak bisa menduga kapan kita akan mengalami musibah dan
resiko yang tidak terduga tersebut. Di sinilah peranan penting dari asuransi yaitu
untuk meminimalisir resiko yang kita tanggung bila sewaktu waktu kita mengalam
hal yang tidak kita inginkan.
Di dalam dunia asuransi, ada dua kategori asuransi yang kita kenal yaitu asuransi jiwa
dan asuransi umum. Dalam modul ini, kita akan membahas lebih spesifik pada konsep
dasar dari asuransi jiwa dan berbagai istilah yang harus kita pahami sebelum
mengajukan aplikasi asuransi jiwa. Sebenarnya apakah asuransi jiwa itu? Asuransi
jiwa dapat didefinisikan sebagai suatu pelimpahan resiko atas kerugian financial oleh
pihak tertanggung pada pihak penanggung.
Sebelum membahas lebih lanjut ke dalam topik asuransi jiwa, kita akan terlebih
dahulu membahas mengenai beberapa istilah umum yang digunakan dalam asuransi
jiwa antara lain:

- Polis yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan fisik perjanjian pertanggungan
jiwa yang dibuat antara pihak penanggung dan pihak pemegang polis.
- Premi adalah istilah yang menjelaskan sejumlah uang yang dibayar oleh pihak
pemegang polis pada pihak penanggung untuk mendapatkan suatu nilai perlindungan
atas kejadian yang tidak diinginkan.
- Uang Pertanggungan yaitu adalah sejumlah dana yang akan diberikan pada ahli
waris atau pihak pemegang polis itu apabila polis tersebut sudah jatuh tempo atau
pihak yang tertanggung meninggal dunia.
Selain istilah umum yang telah disebutkan di atas, juga masih ada beberapa istilah
yang berkaitan dengan pihak pihak yang terlibat dalam suatu perjanjian asuransi
antara lain:
- Pihak Penanggung yaitu pihak perusahaan asuransi jiwa yang ditunjuk untuk
menanggung resiko yang akan terjadi pada pihak tertanggung.
- Pihak Pemegang Polis yaitu pihak yang memutuskan untuk mengadakan
pertanggungan
- jiwa pada pihak penanggung dan juga dapat sebagai pembayar premi asuransi.
-Pihak Tertanggung yaitu pihak yang jiwanya dipertanggungkan pada pihak
penanggung.
- Pihak yang Ditunjuk yaitu pihak yang ditunjuk oleh pihak tertanggung untuk
menerima uang pertanggungan dari pihak penanggung jika pihak yang tertanggung
meninggal dunia.
Memiliki asuransi jiwa berarti kita meminimalisir resiko yang akan ditanggung diri
kita dan keluarga kita apabila terjadi hal yang tidak diinginkan suatu saat nanti. Jadi
pertimbangkanlah pengajuan asuransi jiwa untuk anda dan keluarga anda.
Manfaat Asuransi Jiwa
Kita tidak pernah berharap sesuatu yang buruk akan terjadi dalam kehidupan kita
ataupun pada keluarga kita namun walaupun kita sudah berusaha untuk menjaga diri
kita dan keluarga kita sebaik baiknya tentunya resiko untuk mengalami hal hal
yang tidak diinginkan seperti penyakit, kecelakaan atau bahkan kematian tidak dapat
dihindari.di sinilah asuransi jiwa memainkan peranannya dalam kehidupan kita.
Dengan memiliki asuransi jiwa untuk diri kita sendiri dan keluarga kita, berarti kita
me-manage resiko yang akan kita hadapi dengan mempersiapkan sejumlah dana yang
nantinya akan bermanfaat bagi keluarga kita apabila terjadi sesuatu yang tidak terduga
pada kita.
Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai keuntungan yang bisa kita dapatkan dari

asuransi jiwa marilah kita melihat ke beberapa contoh kasus yang ada di bawah ini :
Contoh kasus pertama, kecelakaan yang mengakibatkan terjadinya cacat seumur
hidup untuk korban. Misalnya saja tanpa diduga seseorang mengalami kecelakaan dan
mengalami cacat tubuh sehingga tidak memungkinkan baginya untuk dapat bekerja
lagi. Bila orang tersebut memiliki asuransi jiwa, orang tersebut tidak perlu khawatir
mengenai bagaimana keluarganya akan mendapatkan biaya hidupnya karena orang
tersebut akan menerima uang pertanggungan sebagai bekal hidup di masa yang akan
datang dari pihak penanggung yang dalam hal ini adalah perusahaan asuransi.
Contoh kasus kedua, menderita penyakit kritis dan harus dirawat di rumah sakit.
Misalnya saja ada seseorang yang tadinya kelihatan sehat dan tidak menunjukkan
gejala penyakit apapun tiba tiba terdiagnosa menderita penyakit kritis. Bila orang
tersebut memiliki asuransi jiwa, maka perusahaan asuransi akan membayarkan
sejumlah uang untuk meringankan biaya pengobatannya. Perusahaan asuransi juga
akan mengganti jumlah uang yang orang tersebut keluarkan selama dirawat di rumah
sakit. Jumlah uang yang diganti oleh perusahaan asuransi tergantung dengan
perjanjian dan produk asuransinya.
Contoh kasus ketiga, meninggal dunia. Kematian tidak dapat dihindari dalam
kehidupan manusia. Bila seseorang sudah memiliki asuransi jiwa maka saat orang
tersebut meninggal dunia, ahli waris dari orang tersebut akan menerima sejumlah
uang pertanggungan dari pihak penanggung yaitu perusahaan asuransi sebagai bekal
bagi keluarga yang ditinggalkan. Hal ini akan sangat berguna apabila orang yang
meninggal juga adalah tulang punggung keluarga.
Dari ketiga contoh kasus yang ada di atas saja, kita sudah dapat melihat berbagai
manfaat yang bisa kita dapatkan dengan memiliki asuransi jiwa. Bila anda rela
mengeluarkan uang untuk mengasuransikan mobil anda yang nilainya tidak sebanding
dengan betapa berharganya jiwa anda, mengapa anda tidak mengasuransikan jiwa
anda juga? Pertimbangkanlah pentingnya nilai dari suatu asuransi jiwa agar anda tidak
menyesal di kemudian hari.
Sistem Klaim Asuransi
Zaman sekarang ini kita dapat menemukan banyak sekali perusahaan asuransi yang
berlomba lomba untuk menjaring peserta asuransi. Produk yang ditawarkan pun
beraneka ragam dan tentunya dengan harga yang kompetitif. Ada kalanya, kita
menemukan produk asuransi yang hampir sama dari lebih dari satu perusahaan
asuransi dan harganya juga cukup kompetitif, sehingga kita jadi bingung untuk
menentukan pilihan kita. Sebenarnya ada satu cara untuk dapat menentukan pilihan
produk asuransi mana yang kita pilih yaitu dengan memperhatikan sistem klaim dari
perusahaan perusahaan asuransi tersebut.
Secara umum terdapat 2 macam sistem pergantian yang biasanya dianut oleh
perusahaan perusahaan asuransi kesehatan di dunia yaitu sistem reimbursement dan
sistemprovider.
Perusahaan asuransi yang menganut sistem reimbursement atau yang juga dikenal
dengan sebutan sistem penggantian mengharuskan kita sebagai peserta asuransi untuk
mengeluarkan uang terlebih dahulu untuk membayar biaya pengobatan, biaya rumah
sakit, biaya laboratorium dan biaya lainnya baru kemudian kita dapat melakukan
klaim dan menerima penggantian dari perusahaan asuransi tempat dimana kita
menjadi peserta asuransi kesehatan.

Sementara untuk sistem provider, sebagai peserta asuransi, kita tidak perlu
mengeluarkan uang sedikitpun terlebih dahulu untuk membiayai seluruh biaya yang
berkaitandengan pengobatan kita. Kita hanya perlu menunjukkan kartu keanggotan
asuransi kesehatan untuk dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang kita butuhkan.
Dari hal yang tertulis di atas, sistem provider seakan akan tampak lebih
menyenangkan karena tanpa harus mengeluarkan uang terlebih dahulu, kita sudah
dapat menerima pelayanan kesehatan yang kita butuhkan. Sebenarnya, kedua sistem
tersebut memiliki keuntungan dan kerugian masing masing. Dalam sistem
reimbursement walaupun kita harus mengeluarkan uang terlebih dahulu sebelum kita
dapat menerima pelayanan kesehatan baru kemudian kita menerima nilai
pertanggungan kembali dari perusahaan asuransi setelah menyerahkan dokumen
dokumen administrasi lengkap (biasanya uang penggantian akan cair sekitar 7 hari
sejak diserahkannya dokumen dokumen administrasi rumah sakit dan biaya yang
diganti tidak 100% melainkan sesuai dengan perjanjian awal), namun keuntungannya
kita dapat menentukan sendiri di rumah sakit mana kita akan memperoleh layanan
kesehatan dan semuanya terserah pada kita.
Hal ini sangat berbeda dengan yang diterapkan dalam sistem provider, di mana
peserta asuransi hanya perlu menunjukkan kartu keanggotaan asuransi kesehatan
tanpa perlu mengeluarkan dana terlebih dahulu untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan. Di dalam sistem provider, kebebasan kita untuk menentukan pilihan rumah
sakit mana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sangatlah terbatas pada daftar
rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi kita. Berarti apabila kita
ingin mendapatkan pelayanan kesehatan dari rumah sakit lain yang tidak ada di dalam
daftar kerja sama, maka kartu keanggotaan asuransi kesehatan kita tidak bisa
digunakan.
Kedua macam sistem klaim asuransi memiliki keuntungan dan kerugian masing
-masing. Kini keputusan ada di tangan kita apakah kita memilih sistem reimbursement
atau sistem provider.
Akuntansi Asuransi jiwa Sahriah
Dalam akuntansi asuransi syariah belum diatur secara khusus dalam PSAK
sebagaimana akuntansi perbankan syariah yang sudah diatur dengan keluarnya PSAK
No. 59. Oleh karena itu berlaku prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum,
terutama PSAK No. 28 tentang Akuntansi Asuransi Kerugian dan PSAK No. 36
tentang Akuntansi Asuransi jiwa.
Penyajian Neraca Keuangan
Dalam Aktiva dan Kewajiban tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar
(unclassified), tetapi mendahulukan kelompok akun investasi dan kelompok akun
kewajiban kepada pemegang polis. Dengan demikian laporan keuangan
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada
pemegang polis.
Aktiva disajikan dengan menempatkan akun Investasi pada urutan pertama diikuti
akun akun aktiva lain. Akun akun yang lain disajikan berdasarkan akun likuiditas.
Kewajiban disajikan dengan menempatkan akun Kewajiban Kepada Pemegang Polis
pada urutan pertama dan diikuti oleh akun kewajiban yang lain. Akun akun

kewajiban yang lain disajikan berdasarkan urutan jatuh tempo. Hutang subordinasi
jika ada disajikan setelah Kewajiban Lain sebelum Ekuitas. Ekuitas disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi.
Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi disusun dalam bentuk single step.Pendapatan premi disajikan
sedemikian rupa sehingga menunjukkan jumlah premi bruto , premi reasuransi, dan
kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan.Premi reasuransi
disajikan sebagai pengurang hasil bruto.
Hasil Investasi disajikan setelah pendapatan investasi dikurangi dengan beban
investasi terkait langsung.Keuntungan (kerugian) penjualan investasi, dan selisih kurs
valuta asing yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai pengurang premi
bruto.
Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi pengungkapan seperti ditentukan oleh
prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali dinyatakan lain seperti yang ditentukan
Dalam paragraf 45 PSAK No.36, yaitu:
Pengungkapan khusus yang diperlukan adalah sebagai berikut :
1.Kebijakan akuntansi mengenai :
- Pengakuan pendapatan premi dan penuntutan kewajiban manfaat polis masadepan
serta premi yang belum merupakan pendapatan.
- Transaksi reasuransi termasuk sifat, tujuan, dan efek transaksi reasuransi tersebut
terhadap operasi perusahaan.
- Pengakuan beban klaim dan penentuan estimasi klaim tanggungan sendiri.
- Kebijakan akuntansi lain yang penting sebagaimana ditentukan dalam Pernyataan
Standar Akuntansi yang berlaku.
2. Biaya Akuisisi Ditangguhkan. Pengungkapan mengenai sifat, jumlah, jenis dan
metode
alokasi pembebanan biaya akuisisi ditangguhkan.
3. Kewajiban Kepada Pemegang Polis. Perincian Kewajiban Kepada Pemegang Polis
serta penjelasan mengenai metode, asumsi dan sistem perhitungan yang digunakan

sebagai dasar perhitungan Kewajiban kepada pemegang polis tersebut.


4. Hutang Subordinasi.Penjelasan mengenai karakteristik perjanjian pinjaman
subordinasi,tingkat bunga,dan nilai sisa pinjaman.
5. Ekuitas Asuransi Jiwa Bersama. Penjelasan mengenai sifat serta peraturan
perundang
undangan yang berkaitan dengan ekuitas usaha bersama. Penjelasan mengenai metode
serta jumlah pembagian keuntungan kepada pemegang polis.
6. Pendapatan Premi Bruto.Pengungkapan pendapatan premi tahun pertama (first year
premium) dan premi tahun lanjutan (renewal) secara terperinci berdasarkan kelompok
perorangan dan kumpulan serta jenis asuransi.
7. Klaim dan Manfaat. Pengungkapan jenis , jumlah dan sebab kenaikan klaim dan
Manfaat yang signifikan.
Pengakuan Pendapatandan Beban PendapatanPremi kontrak jangka pendek
Premi kontrak jangka pendek (beberapa term life insurance, seperti credit life
insurance) diakui sebagai pendapatan dalam periode kontrak sesuai dengan proporsi
jumlah proteksi asuransi yang diberikan. Jika periode resiko berbeda secara signifikan
dengan periode kontrak, premi diakui sebagai pendapatan selama peride resiko sesuai
dengan jumlah proteksi asuransi yang diberikan.
Hal ini menyebabkan premi diakui sebagai pendapatan secara merata sepanjang
periode kontrak (periode resiko, jika berbeda), kecuali jika proteksi asuransi menurun
sesuai dengan skedul yang telah ditentukan sebelumnya.
Premi Kontrak Jangka Panjang
Premi kontrak jangka panjang (whole life contracts dan guarranted renewable term
life contracts) diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo dari pemegang
polis.Kewajiban untuk biaya yang diharapkan timbul sehubungan dengan kontrak
tersebut diakui selama periode sekarang dan periode diperbaharuinya kontrak. Nilai
sekarang estimasi manfaat polis masa datang yang dibayar kepada pemegang polis
atau wakilnya dikurangi dengan nilai sekarang estimasi premi masa datang yang akan
diterima dari pemegang polis (kewajiban manfaat polis masa datang ) diakui pada saat
pendapatan premi diakui. Estimasi didasarkan pada asumsi, seperti hasil investasi
yang diharapkan, mortalita, morbiditas, terminasi, dan beban beban yang ditetapkan
pada saat kontrak asuransi dibuat.
Pendapatan Lain
Komisi reasuransi dan komisi keuntungan reasuransi diakui sebagai pendapatan lain.
Beban Beban Klaim

Klaim meliputi klaim yang telah disetujui (settled claims), klaim dalam proses
penyelesaian (outstanding claims), dan klaim yang terjadi namun belum dilaporkan.
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum
dilaporkan , ditentukan berdasarkan estimasi kewajiban klaim tersebut.
Perubahan dalam jumlah estimasi kewajiban klaim, sebagai akibat prosespenelaahan
lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang
dibayarkan, diakui sebagai penambah atau pengurang beban dalam laporan laba rugi
pada periode terjadinya perubahan.
Klaim reasuransi diakui sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama
dengan pengakuan beban klaim.
Beban Akuisisi
Biaya akuisisi dialokasikan berdasarkan perhitungan aktuaria karena Kewajiban
Manfaat Polis Masa Depan menggunakan Metode Tingkat Premi Murni (Net Level
Premium Method).

Kasus : Gaji & PPh Pasal 21


Dari : Su
Saya sering mencari referensi dari blog Bapak. Saya ingin menanyakan tentang PPh
21 karyawan dan hal lain :
1. Jika seorang karyawan tetap mendapatkan gaji Rp. 4.000.000 sebulan, perusahaan
memberikan karyawan tersebut asuransi dengan membayar premi kepada perusahaan
asuransi selama setahun dan tidak dipotong dari gaji karyawan. Tidak ada Jamsostek
dan lainnya. Akan tetapi take home pay nya selalu tergantung dengan jumlah hari
kerja karyawan tersebut bekerja. Misalnya : Jika pada bulan Agustus karyawan
tersebut hanya bekerja 22 hari dari yang seharusnya 26 hari, makagajinya akan di
potong.
Bagaimana perhitungan PPh 21-nya? apakah sama seperti perhitungan PPh 21 untuk
gaji yang tetap setiap bulan?(- )Jika seorang karyawan berstatus karyawan tetap
apakah lajim dikenakan kebijakan potong gaji seperti di atas? karena konotasi saya,
karyawan tersebut menjadi seperti karyawan harian.
2. Jika suatu perusahaan pertama di dirikan untuk bidang sosial dan bergerak dibidang
modal ventura, tetap mengambil keuntungan dalam bentuk bunga dan menerima
bantuan dana donor dari pihak luar. Pada tahun 2007 di jadikan bentuk Perseroan
( akte pendirian pada bulan Juli ). NPWP terbit tertanggal ., sudah ada SITU
akan tetap blom ada SIUP.(-) Apakah pelaporan pajak PPh 21 badan dan karyawan di
mulai bulan Agustus atau September?
3. Selama ini setiap dana donor dari pihak laen akan selalu dicatat dalam akun
pendapatan. Apakah bole jika setiap dana bantuan dari luar itu di masukan ke dalam

akun modal perusahaan setelah perusahaan tersebut sudah berbentuk perseroan?


dengan demikian akan mengurangi laba perusahaan dan akan mengurangi PPh badan.
Apakah hal itu boleh dilakukan dan apakah akan ada akibatnya?
Jawaban :
Terimakasih sudah menjadikan blog saya sebagai referensi.
Langsung ke jawaban atas pertanyaan :
1) PPh Pasal 21 ( saya penggal menjadi beberapa bagian, supaya jelas).
Asalkan gaji dibayarkan secara bulanan, maka perhitungan PPh Pasal 21-nya akan
sama saja seperti pegawai tetap, bahkan untuk pegawai harian sekalipun. Hanya saja,
untuk pegawai harian, tidak dikurangi dengan biaya jabatan (yang 5% atau max
1,296,000/tahun), sedangkan pegawai tetap dikurangi tunjangan jabatan.
Masalah asuransi, asuransi apapun yang dipakai (tidak harus jamsostek), asalkan
perusahaan asuransi tersebut sudah mendapat pengesahan dari menteri keuangan,
maka sudah dimasukkan ke dalam perhitungan PPh Pasal 21. Jika asuransi tersebut
100% ditanggung oleh perusahaan, maka itu dianggap sebagai tambahan atas
penghasilan karyawan, artinya atas nilai premi asuransi yang dinikmati oleh pegawai,
diberlakukan sebagai bagian dari penghasilan (faktor penambah penghasilan).
Pegawai tetap dibayar berdasarkan kehadiran, jelas tidak sesuai dengan aturan
depnaker. Yang namanya pegawai tetap, kehadiran seharusnya tidak mempengaruhi
gaji pokok. Jika dimakusdkan untuk mengefektifkan hari kerja.
Sebenarnya ada cara lain yang lebih sesuai dengan aturan depnaker (dengan tetap bisa
membuat karyawan rajin masuk kerja), yaitu :
Gaji dibuatkan strukturnya :
(-). Gaji Pokok (dibuat tetap, tdk terpengaruh jml kehadiran),
(-). Ditambah dengan tunjangan kehadiran (terpengaruh juml kehadiran).
Misalnya :
Gaji yang tadinya solid Rp 4,000,000 (tetapi tergantung jml kehadiran), dipecah
menjadi :
(-) Gaji tetap Rp 3,000,000
(-) Tunj Kehadiran (per hari) : Rp 1,000,000 : 26
Make sense ? atau dibuatkan formulasi yang ideal.
2) PPh Pasal 21 dilaporkan sejak NPWP diterbitkan, jika diterbitkan lewat dari masa
pelaporan (diatas tanggal 20) maka dilaporkan di bulan depannya.

Tambahan : Pada penghitungan SPT Tahunannya nanti, Jumlah pendapatan bruto


karyawan dihitung sejak mulai bekerja diperusahaan anda hingga penutupan tahun
takwim, atau hingga karyawan berhenti (bila karyawan berhenti sebelum penutupan
tahun takwim). Bukan sejak NPWP diterbitkan.
3). Dana sumbangan; Sumbangan ya sumbangan-modal ya modal. Jika yayasan sudah
berubah menjadi perseroan, seharunya tidak ada istilah sumbangan lagi, jikapun ada
maka itu dianggap sebagai dana hibah, dana hibah berbeda dengan penjualan. Hibah
mendapat perlakuan khusus. Nanti saya carikan perlakuan dan perhitungannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
http://makalahdanskripsi.blogspot.com
http://penasehatkeuangan.wordpress.com/

SONNY AGUS FRIDIAN


21208184
Posted 8th April by fridian
0

Add a comment

Loading
Send feedback

Anda mungkin juga menyukai