Anda di halaman 1dari 19

Kebutuhan Gizi Saat Menoouse

Mata Kuliah : Sistem Reproduksi II

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Budi Ramanda
Dana Chrisdayanti
Denny Kurniawan
Mariani
Nurdiana
Rizky A. P
Steffi Selfie

(I31112035)
(I31112017)
(I31112007)
(I31112045)
(I31112052)
(I31112098)
(I31112084)

FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Kebutuhan Gizi Saat Menopouse.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami lebih jauh
tentang kebutuhan gizi saat menopouse, serta sebagai salah satu bentuk tugas pada
Mata Kuliah Sistem Reproduksi.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah turut membantu, memberikan bimbingan, serta
memberikan motivasi kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik, maka pada kesempatan ini penulis

dengan rasa hormat

menyampaikan terima kasih kepada:


1. Ns. Winarianti, S.Kep, selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Sistem
Reproduksi yang memberikan masukan-masukan dan membimbing kami,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Teman-teman mahasiswa/mahasiswi Fakultas Kedokteran

UNTAN

Program Studi Ilmu Keperawatan yang ikut membantu serta mendukung,


sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan sangat baik.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar makalah ini
lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat menjadi sarana belajar dan bermanfaat
bagi masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi pembaca.

Pontianak, Oktober 2014

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar belakang............................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
A. Pengertian gizi dan menopouse..................................................................4
1. Pengertian gizi.......................................................................................4
2. Pengertian menopouse...........................................................................4
B. Tanda dan gejala Menopouse.....................................................................5
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi status nutrisi saat
menopause........................................................................8
D. Kebutuhan gizi saat menopouse.................................................................9
E. Makanan yan diajurkan dan Harus dihindarkan saat menopouse............11
F. Penanganan..............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menopause meruapakan proses yang sangat alamiah dan
normal pada setiap manusia. Menopause bisa terjadi pada
wanita maupun pria. Menopause yang terjadi pada wanita
ketika

akhir

siklus

menstruasi

yang

terakhit

tetapi

kepastianya baru diperoleh jika seorang wanita sudah tidak


mengalami siklus haidnya selama minimal 12 bulan. Hal ini
disebabkan oleh hormon estrogen dan progesteron dari
ovarium wanita berkurang, ovarium berhenti melepaskan sel
telur sehingga aktiftas menstruasi berkurang dan akhirnya
berhenti

(Proverawaty,

2010).

Sedangkan

pada

pria

menopause adalah kondisi di mana hormon testosteronnya


mengalami penurunan. Setidaknya, satu dari empat pria di
Indonesia merasa segala aktivitas di kehidupannya telah
mengalami penurunan akibat dari andropause ini. Terlebih
seiring dengan usia yang semakin bertambah tua, tingkat
testosteronnya

pun

semakin

berkurang.

Dr.

Alvin

Ng,

menjelaskan bahwa andropuse yang dialami kaum adam


berbeda dengan menopause yang dialami oleh kaum hawa.
Misalnya, fungsi seksual maupun fertilitas tidak berhenti
sama sekali, hanya terjadi penurunan secara bertahap dan
tanda

akhir

dari

bagian

pertama

kehidupan

pria

dan

menyiapkannya untuk bagaian kedua. Menopause pada pria


bukan awal dari suatu akhir, seperti yang dikhawatirkan
banyak orang, melainkan akhir dari suatu awal. Ini adalah
jalan ke arah waktu yang paling antusias, berpengaruh,
produktif, dan berarti dalam kehidupan seorang pria
Sampai akhir abad ke-21 di Indonesia kan dijumpai sekitar
8-10 % lansia dan wanita lebih banyak dibandingkan dengan

kaum pria. Wanita yang mencapai usia sekitar 45 tahun


mengalami penuaan indung telur, sehingga tidak sanggup
memenuhi hormon estrogen. Sedangkan pada pria di Amerika
Serikat, terdapat 25.1752.000 pria berusia antara empat
puluh dan lima puluh lima yang sekarang sedang melewati
Jalan Menopause pada pria. Dalam waktu kurang dari dua
puluh lima tahun, di tahun 2020, jumlah pria di Amerika
Serikat yng melewati

Jalan Menopause pada pria akan

meningkat menjadi 57.500.000. Di seluruh dunia, terdapat


sekitar 408 juta pria berusia antara empat puluh dan lima
puluh lima yang sekarang sedang melewati Jalan Menopause.
Di tahun 2020 jumlah di seuruh dunia akan meningkat
menjadi sekitar 690 juta pria. Tujuh puluh enam juta generasi
baby boomer di Amerika Serikat lahir antara 1946 dan 1964
mengubah cara setiap orang memandang usia pertengahan
dan penuaan. Mereka adalah yang pertama mengenali
pentignya menopause pada pria.
Dengan semakin meningkatnya usia, nutrisi yang masuk ke
dlam tubuh juga harus diperhatiakn . Kesiapan menghadapi
menopause,

mengkonsumsi

makanan

bergizi

yaitu

mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Pemenuhan


dengan

gizi

mengahambat

seimbang
berbagai

sangat
dampak

memabntu
negatif

dalam

menopause

terhadap kinerja otak, mencegah kulit kering, serta berbagai


penyakit lainya ( Sibagariang, 2010 ).
Jika kita berbicara masalah kebutuhan zat gizi atau nutrisi
pada masa menopause selalu akan dihubungkan dengan
masalah kesehatan reproduksi maupun organ organ tubuh
lainya. Kondisi kesehatan ini, terutama setelah memasuki
masa menopause tentu tidak sama, hal ini sangat tergantung
dengan kualitas makanan yang dikonsumsi sejak dini.
Gizi lengkap dan seimbang tidak hanya diperlukan saat
tumbuh

kembang.

Pada

masa

menopause

juga

tetap

membutuhkannya. Tentu saja kualitas dan kuantitas makanan


sebaiknya sesuai dengan kondisi kesehatan.
Penyesuaian kondisi ini sangat penting karena fungsi organ
tubuh pada saat menopause tidak sebaik dan sekuat dulu
lagi. Kelengkapan gigi-geligi juga umumnya sudah berkurang,
sehingga

mereka

butuh

makanan

dikunyah, ditelan, dan dicerna.


Pola makan yang sehat

yang

selama

lunak,

menopause

mudah
harus

memperhatikan tiga hal yaitu, kuantitas, kualitas, serta


keragaman jenis makanan. Jumlah asupan gizi dalam tubuh
sebaiknya seimbang dengan kecukupan gizi yang diperlukan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan gizi dan menopause pada
wanita maupun pria?
2. Apa saja tanda dan gejala saat menopause pada wanita
maupun pria?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi kebutuhan status gizi
pada menopause?
4. Bagaimana kebutuhan gizi yang diperlukan saat
menopause pada wanita maupun pria?
5. Apa saja contoh makanan yang dianjurkan dan dilarang
saat menopouse?
6. Bagaimana penanganan yang dilakukan saat menopause
terjadi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian gizi dan menopause pada
wanita dan pria
2. Untuk memahami tanda dan gejala menopause pada
wanita dan pria
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi status gizi
dengan menopause
4. Untuk mengetahui kebutuhan gizi saat menopause baik
pada wanita maupun pria

5. Untuk mengetahui makanan yang dianjurkan dan yang


harus dihindarkan saat menopause
6. Untuk mengetahui apa saja penanganan yang dapat
dilakukan saat menopause

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gizi dan Menopause
1. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui prose
pencernaan,absorbsi,
metabolisme,
digunakan

dan

transportasi,
pengeluaran

untuk

zat-zat

mempertahankan

penyimpanan,
yang

tidak

kehidupan,

pertumbuhan dan fungsi normal dan organ-oragan, serta


menghasilkan energi ( Supariasa,dkk,2002).
Gizi merupakan komponen kimia dalam makanan yang
digunakan

oleh

tubuh

sebagai

sumber

energi

dan

membantu pertumbuhan, perbaikan dan perawatan selsel tubuh(Joyce James.dkk).


Gizi adalah elemen yaang terdapat dalam makanan
yang dapat dimnfaatkan secara langsung oleh tubuh

seperti halnya karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan


air.
2. Pengertian Menopause
a. Pada Wanita
Menopause berasal dari kata Yunani yaitu kata men
yang

bearti

bulan

dan

peuseis

yang

bearti

penghentian sementara. Sebenarnta secar linguistik


kata yang lenih tepat adalah menocease yang bearti
berhentinya masa haid. Dalam pandangan medis,
menopause didefinisikan sebagi masa penghentian
haid untuk selamanya. Biasanya menopause terjadi
pada wanita mulai usia 45-55 tahun. Masa menopause
ini tidak bisa serta merta diketahui, tetapi biasanya
akan

diketahui

andira,2010 ).
Menopause

setelah
secara

setahun

harfiah

berlalu

bearti

Dita

menstruasi

terakhir, dan biasanya terjadi pada akhir usia empat


puluhan tahun ( dr.Carol dan Elizabeth Topp,2006 ).
b. Pada Pria
Menopause pada pria disebut juga viropause atau
andropause

dimulai

dengan

perubahan

hormon,

fisiologi, dan kimia yang terjadi dalam semua pria


pada umumnya berlangsung antara umur empat puluh
dan lima puluh lima tahun, walaupun ini dapat terjadi
pada pria semuda tiga puluh lima tahun atau baru
muncul di usia enam puluh lima tahun. Perubahan ini
mempengaruhi semua aspek kehidupan pria. Jadi
menopause pada pria adalah kondisi fisik dengan
dimensi psikologi, antar pribadi, sosial, dan spiritual.
Tujuan dari menopause pada pria adalah memberi
tanda akhir dari bagian pertama kehidupan pria dan
menyiapkannya untuk bagaian kedua. Menopause
pada pria bukan awal dari suatu akhir, seperti yang

dikhawatirkan banyak orang, melainkan akhir dari


suatu awal. Ini adalah jalan ke arah waktu yang paling
antusias, berpengaruh, produktif, dan berarti dalam
kehidupan seorang pria.
B. Tanda dan gejala Menopause
1. Pada wanita
Tanda dan gejala dari menpause dilihat dari fisik dan
psikologinya ( Aqila,2010) antara lain
a. Gejala fisik
Perdarahan
Perdarahan yang terjadi saat menopause tidak
seperti saat normal. Siklus perdarhan yang keluar
dari vagina tidak teratur. Perdarahan ini terjadi
terutama diawal menopause. Perdarahan akan
terjadi dalam rentang berapa bulan dan akan
berhenti sama sekali. Gejala ini disebut gejala
peralihan.
Rasa Panas ( hot Flush ) dan keringat malam
Gejala klasik yang dirasakn oleh wanita
menopause. Hot flush adalah suatu kondisi ketika
tubuh mengalami rasa panas yang menyebar dari
wajah hingga ke seluruh tubuh. Rasa panas ini
terjadi terutama pada wajah,leher, dan kepala.
Rasa panas ini sering diikuti oleh timbulnya warna
kemerahan pada kulit dan keluarnya keringat yang
terjadi selama 30 detik sampai beberapa menit
dan akan menghilang dalam waktu 5-10 tahun.
Keluhan ini diduga berasal dari hipotalamus dan
terkait dengan pelebasn LH dan fluktasi hormon
estrogen , seperti diketahui pada masa menopause
kadar hormon estrogen dalam darah menurun
drastis sehingga mempengaruhi beberapa fungsi
tubuh.
Vagina menjadi kering dan kurang elastis

Penurunan kadar estrogen menyebabkan vagina


menjai kering dan kurang elastis. Oleh karena itu,
sebagian wanita menopause aka meraskan sakit
saat

berhubungan

seksual.

Biasanya

waniat

menopause juga akan meraskan gatal pada daerah


vagina

yang

dapat

menyebabkan

wanita

menopause rentan terhadap infeksi vagina.


Saluran uretra mengering, menipis, dan kurang
elastis
Uretra merupakan saluran yang menyalurkan air
seni dari kandung kemih keluar tubuh. Pada saat
menopause
menipis,

saluran

dan

penurunan

uretra

berkurang

kadar

juag

mengering,

keelastisannya

estrogen.

akibat

Perubahan

ini

menyebabkan wanita menopause rentan terkena


infeksi

saluran

kencing

dan

ngompol

( inkontinensia ).
Kurang tidur ( insomnia )
Mengalami insomnia merupaka hal yang wajar
pada sat menopause. Kemungkian ini sejalan
dengan rasa tegang yang dialami wanita akibbat
keringat

di

malam

hari,

ras

panas,

wajah

meemerah, yang menjadikan tidur tidak nyaman.


Gangguan Punggung dan tulang
Rendahnya kadar estrogen menjadi salah satu
penyebab

prose

osteoprosis

pada

wanita

menopause. Kadar estrogen yang berkuarang pada


saat menopause. Akan diikuti dengan penurunan
penyerapan kalsium yang terdapat pada makanan.
Tubuh mengatasi masalah ini dengan menyerap
kembali kalsium yang terdapat dalam tulang yang
akibatnya tulang menjadi keropos dan rapuh.
b. Gejala Psikologis

Gejala ini merupakan perubahan perubahan yang


terjadi pada aspeks psikologis maupun kognitif wanita
( Dita Andira,2010 ) diantaranya :
Perubahan Emosi
Perubahn emsi disini tampak pada kelelahan
mental,

menjdi

suasana

hati

lekas
yang

marah,

dan

perubahan

begitu

cepat.

Biasnya

perubahan yang terjadi tidak disadari oleh wanita


tersebut. Tak jarang orang disekitar dibuat bingung
akan perubahan ini.
Perubahan Kognitif
Memasuki masa menopause daya ingat wanita
menurun. Terkadang sesuatu yang harus diingat,
harus diulang-ulang, terlebih dahulu. Selain itu,
kemampuan

berpikirnyapun

mengalami

penurunan.
Depresi
Tidak seksdar perubahan stekan,suasana hati
atau emosional yang berlangsung drastis, tetapi
wanita juag merasa tertekan, terpuruk, dan merasa
hidupnya sudah tidak berguna lagi. Gejala defresi
diantarana murung atau letih, sulit tidur pulas
terutama

menjelang

dini

hari,

lelah

terus

menerus,cenderung hilang nafsu makan dan lainlain.


2. Pada pria
a. Gejala-gejala fisik paling umum dari menopause pada
pria termasuk:
Diperlukan waktu lebih lama untuk sembuh dari

luka atau sakit


Daya tahan untuk aktivitas fisik kurang
Merasa gemuk atau berat berambah
Kesulitan membaca huruf berukuran kecil
Mudah lupa atau memori hilang
Rambut rontok atau menipis

b. Gejala-gejala psikologi paling umum dari menopause


pada pria termasuk :
Mudah tersinggung
Sering ragu-ragu
Gelisah da rasa takut
Depresi
Kehilangan rasa percaya diri dan kegembiraan
Kehilangan tujuan dan arah hidup
Merasa kesepian, tidak menarik, dan tidak dicintai
Mudah lupa dan sulit berkonsentrasi
c. Gejala-gejala seksual paling umum dari menopause
pada pria termasuk :
Minat dalam seks berkurang
Kegelisahan dan rasa takut mengenai perubahan
seksual meningkat
Fantasi melakukan

hubungan

seksual

dengan

orang lain meningkat.


C.

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

status

nutrisi

saat

menopause
1. Penurunan hormone
Menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan
kerja

usus

menjadi

lambat,

sehingga

menimbulkan

gangguan buang air besar seperti sembelit. Rendahnya


hormone estrogen dan hormone paratiroid menyebabkan
pengapuran pada tulang (dekalsifikasi), artinya tulang
kekurangan kalium sehingga keropos dan mudah patah.
Menurunnya pengeluaran hormone insulin dan tiroksin
menyebabkan
Perubahan
menurunnya

perubahan

metabolism,

pada

metabolism

peurunan

pengeluaran

estrogen

hormone

tubuh.
serta

paratiroid

menyebabkan perubahan sistem jantung dan pembuluh


darah.
2. Gizi
Gizi seimbang sangat diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan tubuh baik untuk energy, penambahan kalsium
dan sebagainya.
D. Kebutuhan Gizi Saat Menopause

Kebutuhan akan gizi (protein, karbohidrat, lemak, vitamin,


mineral) pada saat menopause baik pada pria maupun wanita
tidak jauh berbeda. Hal ini disebabkan secara fisiologis fungsi
tubuh khususnya sistem reproduksi mengalami penurunan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memakan - makanan
yang mengandung gizi tinggi dan menghindari makanan
bergula dan berlemak yang "berkalori namun tidak bergizi"
(Maulana, 2005).
Tubuh kita memerlukan kalori dari makanan yang kita
konsumsi sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas
sehari-hari. Tanpa kalori yang cukup, kita pasti akan merasa
lemas, seperti mobil tanpa bensin. kebutuhan kalori untuk
pria yang mengalami andropause sebanyak

2100 kkal

sedand pada wanita yang menopause sebanyak 1700 kkal.


1. Mineral
Mineral yang penting dan mutlak diperlukan pada masa
menopause

adalah

kalsium.

Diperlukan

1.000-1.500 miligram kalsium setiap

paling

tidak

hari. Jika tidak,

osteoporosis bukan tidak mungkin akan terjadi, yaitu


penyusutan tulang, mudah patah dan lain sebagainya.
Vitamin D dalam bentuk aktif merangsang absorbsi
kalsium melalui langkah-langkah kompleks.Kalsium dapat
di peroleh dari susu, keju, daging dan yogurt.
2. Vitamin
Secara garis besar kebutuhan masa menopause dapat
disarankan disamakan dengan kebutuhan wanita maupun
pria dewasa, akan tetapi jika difokuskan, kebutuhan zat
gizi pada masa menopause adalah mengatur asupan
vitamin A, B, C, D, dan E.
Vitamin A, seperti diketahui

sangat

baik

untuk

membantu pertumbuhan, kesehatan kulit dan mata.


Sumber, wortel, bayam, sawi, tomat.

10

Vitamin B kompleks untuk mencegah rasa lelah dan


membantu metabolisme protein. Sumber, kecambah,
gandum, ikan tuna.
Vitamin C berguna

untuk

mencegah

terjadinya

osteoporosis sumber, jeruk, sawi, jambu, biji, manga.


Vitamin D, berguna dalam pembentukan dan
pemeliharaan tulang tulang.Sumber, keju, yogurt, ikan
air tawar, krim.
Vitamin E untuk membantu mengurangi gejala panas
serta keluhan psikologis. Sumber, kacang tanah,
kacang kedelai, kelapa, jagung.
3. Protein
Kurangi konsumsi protein anda hingga tidak lebih dari
15% dari jumlah kalori anda. Dapatkan lebih banyak
protein dari sumber nabati dan kurangi sumber hewani.
Protein mempunyai fungi khas yang tidak dapat di
gantikan zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara
sel-sel dan jaringan tubuh. Kecukupan zat gizi protein
dapat diperoleh dari susu,

ikan, telur, keju, kacang-

kacangan, tahu, dan tempe.


4. Fitoestrogen
Pada masa menopause estrogen dalam tubuh sudah
berkurang, zat fitoestrogen dapat menjadi pengganti
estrogen tubuh. Selain itu zat fitoestrogen juga dapat
menjadi anti oksidan bagi tubuh tetapi zat ini hanya
bermanfaat

khusus

untuk

wanita

yang

menopouse

sedangkan pada pria untuk menambah kadar testosteron


menggunakan
mengandung

terapi

sulih

fitoestrogen

hormon.

Makanan

Kacang-kacangan,

yang

Kedelai,

Wortel, Kubis , Brokoli


5. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat gizi sumber utama energi
dalam

tubuh

dan

zat

gizi

yang

dikonsumsi

dalam

presentase paling besar dalam menu makanan sehari-hari


yaitu mencapai 55%, bahkan lebih dari keseluruhan kalori.
11

Nutrisi

anjuran

Karbohidrat

makanlah

lebih

banyak

karbohidrat kompleks, seperti biji- biji utuh (whole grain),


roti, kacang-kacangan, nasi, sayur, danbuah- buahan.
Kurangi makanan yang banyak mengandung gula serta
batasi

karbohidrat

sederhana.

Perbanyak

makanan

berserat.
6. Lemak
Jumlah lemak yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah
berkisar

20%-30%

dari

seluruh

jumlah

kalori.

Hindari/batasi penggunaan lemak asal hewani yang tinggi


kandungan asam lemak jenuh dan gunakan lemak asal
kacang-kacangan

serta

biji-bijian yang

lebih

banyak

kandungan asam lemak tak jenuh.


E. Makanan

yang

menopause
1. Makanan

dianjurkan

yang

dan

dianjurkan

harus

dihindarkan

saat

untuk

dikonsumsi

saat

menopause
Menambahkan makanan ekstra seperti yang tercantum
di bawah ini dapat membantu mengurangi gejala yang
berhubungan dengan menopause. Beberapa makanan
ekstra meliputi tahu, kacang merah, yoghurt, blueberry,
dan alpukat. Makanan ini dapat membantu menjaga daya
ingat, mencegah osteoporosis, dan melawan tanda-tanda
penuaan.

Makanan-makanan

ini

juga

lezat

untuk

dikonsumsi, mudah untuk mempersiapkannya, dan sangat


baik untuk kesehatan.
Tahu, merupakan sumber pengganti daging dan
protein. Sama

halnya dengan

produk kedelai

lainnya, dapat membantu menurunkan kolesterol dan


mencegah

penyakit

jantung.

Tahu

juga

dapat

mengurangi efek samping yang disebabkan oleh


menopause.

12

Kacang

Merah

dan

kacang-kacangan

lainnya

mengandung serat tinggi yang dapat membantu


mengurangi risiko berbagai jenis kanker. Dalam hal
ini, wanita membutuhkan 30 gram serat setiap hari.
Yogurt, dikemas dengan kandungan tinggi kalsium,
dapat membantu mencegah osteoporosis. Yogurt
juga mengandung protein, yang dapat membantu
tubuh untuk menjaga massa otot dan melawan rasa
lelah.
Blueberry, penelitian terbaru menunjukkan bahwa
blueberry dapat membantu memulihkan rasa lupa
dalam jangka

pendek, karena

antioksidan

yang

terkandung di dalamnya.
Alpukat, mengandung antioksidan, seperti vitamin E,
yang dapat melindungi penglihatan dan kulit. Sejalan
dengan usia, radikal bebas merusak sel-sel tubuh.
Antioksidan dapat membantu melawan kerusakan ini.
Alpukat mengandung lemak tinggi, hal ini mungkin
terdengar buruk, namun lemak dalam alpukat adalah
lemak tak jenuh tunggal yang merupakan lemak
sehat. Lemak ini terbukti dapat memperbaiki rambut
dan kulit.
Secara
ekstra

ini

membantu.

keseluruhan,
dalam

menambahkan

menu

Mengubah

makanan

makanan,akan
gaya

hidup

sangat
dengan

menyertakan olahraga, banyak minum air putih, dan


makanan

yang

kaya

nutrisi

akan

membantu

meringankan gejala-gejala menopause.


2. Zat atau makanan yang perlu di hindari saat menopause
Perubahan metabolisme yang dialami pada masa
menopause menjadikan perlu adanya perhatian dalam
hal makanan. Anjuran yang benar sangat diperlukan,

13

karena banyak pendapat yang salah tetapi diyakini


kebenarannya.
Kopi bukan jenis makanan beracun bagi wanita
menopause, tetapi konsumsi kopi berlebihan akan
berdampak

peroposan

berlebihan

akan

tulang.

menyebabkan

Konsumsi
kalsium

kopi

dibuang

dalam jumlah banyak bersama denagn kencing,


sehingga
kalsium,

tubuh
yang

dapat

dalam

menderita

jangka

waktu

kekurangan
lama

akan

mengakibatkan osteoporosis. Zat aktif dalam kopi


juga mempunyai efek diuretic yaitu merangsang
pengeluaran

kencing.

Kebiasaan

kurang

minum

banyak dijumpai pada usia lanjut, sehingga konsumsi


kopi yang berlebihan akan memicu dehidrasi. Kopi
juga mempunyai efek terhadap zat besi. Minum kopi
bersamaan dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi, akan menghalangi penyerapan
zat besi.
Teh merupakan minuman yang sering dikatakan
menyehatkan. Tetapi ada hal dari teh yang perlu
diketahui

yaitu

mengahambat

kandungan
penyerapan

polifenolnya
zat

besi.

dapat
Menurut

penelitian, wanita menopause memiliki kadar zat besi


dalam tubuh yang rendah, sehingga konsumsi teh
secara berlebihan akan memperburuk keadaan.
Hindari makanan berkaloritinggi (tinggi gula tinggi
lemak) karena sistem metabolisme dalam tubuh pada
masa menopause sudah berkurang.
Hindari mengkonsumsi makanan setangah matang,
karena

makanan

mengandung

setengah

bakteri-bakteri

kesehatan.

14

matangbanyak
yang

merusak

Hindari makanan yang mengandung pengawet dan


pemanis

buatan,

makanan

tersebut

karena
dapat

zat

pengawet

memicu

dalam

tubuhnya

sel

kanker.
Hindari minuman ringan atau minuman bersoda,
karena dapat menghambat penyerapan zat gizi lain.
F. Penanganan
Untuk mengurangi gejala-gejala yang terjadi pada masa
menopause selain dengan mengkonsumsi makanan bergizi.
1.
Berolahraga
Berolahraga sangat berguna bagi kesehatan jasmani
maupun rohani. Olahraga pada menopause tidak boleh
yang terlalu berat, olahraga yang yang di anjurkan adalah
olahraga ringan seperti jalan-jalan santai maupun yoga.
Menjauhi rokok dan alkohol
Untuk mengurangi gejala-gejala pada menopause, rokok

2.

dan alcohol adalah hal utama yang harus di hindari, karena


rokok dan alcohol akan memperburuk keadaan menopause.
Kurangi melakukan pekerjaan yang terlalu berat
Pekerjaan
yang
terlalu
berat
pada
menopause

3.

mengakibatkan terjadinya hal-hal buruk. Karena pada masa


menopause metabolisme dalam tubuh menurun.
4.
Jadwal makan yang tepat dan tidak terlalu banyak
5.

porsi makannya
Makan makanan

yang

mudah

dicerna

(rendah

lemak) karena fungsi pencernaan menurun.


DAFTAR PUSTAKA
J.Heffner,Linda dan Danny J. Schust. 2006. At a Glance Sistem
Reproduksi Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga
Livoti,Carol dan Elizabeth Topp. 2006. VAGINA. Jakarta : PT Indeks
Diamond, Jed. 2003 MNOPOUSE PADA PRIA. Batam : Interaksara
Muaris, Hindah. Tanpa tahun. Makan Sehat & Lezat di Masa
Menopouse Dessert. Jakarta: Gramedia

15

Kurniali, Peter C & Abikusmo, Nugroho. 2007. Healthy Food for


Healthy People: Memilih dan Menentukan Makanan Terbaik untuk
Hidup Lebih Sehat. Jakarta: Gramedia

16

Anda mungkin juga menyukai