untuk
domestik
(rumah
tangga),
pertanian, perikanan, peternakan, industri
dan
lainnya.
Adanya
berbagai
kepentingan dalam pemanfaatan air dalam
berbagai aspek dapat menimbulkan
terjadinya konflik baik dalam penggunaan
air maupun cara memperolehnya.
Air yang berada di bumi baik itu
secara langsung maupun tidak langsung
berasal dari air hujan, disebut juga dengan
presipitasi. Pembentukan presipitasi di
atmosfer merupakan subjek dari ilmu
meteorologi. Air hujan yang jatuh ke
permukaan bumi akan mengalami
penguapan
(evapotranspirasi)
yang
hasilnya disebut dengan runoff,
air
tersebut ada yang diserap oleh vegetasi
kemudian masuk ke sungai lalu langsung
dialirkan ke laut dan sebagian lagi ada
yang tersimpan sepanjang tahun. Air yang
langsung dialirkan ke laut disebut dengan
aliran tidak mantap karena tidak dapat
diberdayakan sehingga air ini tidak dapat
digunakan sepanjang tahun sebanyak
65%-75%, sedangkan air yang tidak
PENDAHULUAN
Air merupakan salah satu
sumberdaya alam yang memiliki fungsi
sangat vital bagi kehidupan makhluk
hidup yang ada di muka bumi. Pengertian
tersebut menunjukkan bahwa air memiliki
peran yang sangat strategis dan harus
tetap tersedia dan lestari, sehingga mampu
mendukung kehidupan dan pelaksanaan
pembangunan di masa kini maupun di
masa mendatang karena tanpa adanya air
maka kehidupan tidak akan dapat
berjalan. Jumlah air di bumi sekitar 97%
adalah air asin sedangkan sisanya berupa
airtawar, hal ini tentu saja menjadi
perhatian yang sangat penting mengingat
keberadaan air yang bisa dimanfaatkan
terbatas sedangkan kebutuhan manusia
tidak terbatas sehingga perlu suatu
pengelolaan yang baik agar air dapat
dimanfaatkan secara lestari (Soemarto,
1987). Pemanfaatan air tentu akan sangat
berkaitan dengan ketersediaan dan jenis
pemanfaatan seperti pemanfaatan air
1
b.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan di
DAS Deli Propinsi Sumatera Utara.
Populasi yang dijadikan adalah seluruh
wilayah kecamatan yang termasuk ke
DAS Deli berjumlah 29 kecamatan yang
berada di 3 kabupaten/kota yaitu Kota
Medan, Kabupaten Deli Serdang, dan
Kabupaten Karo, dengan luas 47.313,454
Ha, yang sekaligus dijadikan sampel total
dari penelitian ini.
c.
Tahapan penelitian dapat terlihat
pada gambar 1.
1.
a.
Kebutuhan Air
Kebutuhan
air
rumah
tangga/domestik berasarkan SNI
2002.
Penggunaan air untuk keperluan
domestik diperhitungkan dari jumlah
penduduk di daerah perkotaan dan
pedesaan yang terdapat di Daerah Aliran
Sungai (DAS). Jumlah kebutuhan air
domestik (Qdom) dirumuskan sebagai
berikut :
d.
Keterangan :
P
= Curah hujan rata-rata
tahunan (mm/tahun)
Et
= Evapotranspirasi rata-rata
tahunan (mm/tahun).
Ro
= Aliran rata-rata tahunan
(mm/tahun)
Perubahan
simpanan
(legas tanah, airtanah dan
air genangan) air dalam
DAS.
Keterangan :
Qt
= Kebutuhan air untuk ternak
(m/tahun).
qskk = Kebutuhan
air
untuk
sapi/kerbau (liter/ekor/hari)
qkd = Kebutuhan
air
untuk
Domba/Kambing
(liter/ekor/hari).
qb
= Kebutuhan air untuk babi
(liter/ekor/hari).
qun = Kebutuhan
air
untuk
unggas (liter/ekor/hari).
Pskk = Jumlah sapi/kerbau.
Pkd = Jumlah domba/kambing.
Pb
= Jumlah babi.
Pun = Jumlah unggas.
0,365 = Angka konversi satuan
(356 hari/1000 liter).
e.
Apabila
neraca
tersebut
diterapkan untuk perhitungan rata-rata
jangka
panjang,
maka
perubahan
simpanan air dalam DAS dapat dianggap
nol, sehingga air yang tersedia :
2.
Keterangan :
Et
= evapotranspirasi aktual
(mm/tahun)
P
= curah hujan rata-rata DAS
(mm/tahun)
T
= suhu
udara
rata-rata
tahunan (oCelsius) pada
median elevasi DAS
Eo = evaporasi permukaan air
bebas (mm/tahun).
Data
Curah Hujan
Jumlah
Penduduk
Peta DAS
Keb.
Domestik
Peta Ketinggian
DAS Deli
Peta Curah
Hujan DAS
Pertanian
Keb.
Pertanian
Perikanan
Peternakan
Industri
Keb.
Perikanan
Keb.
Peternakan
Keb.
Industri
Suhu Udara
Setiap Stasiun
Curah Hujan
Evapotranspirasi
aktual
Surplus Air
Persentase
Aliran Mantap
Keterangan :
Awal
Hasil
Imbangan Air
Di DAS Deli
HASIL
1.
2.
a.
3.
Seberapa
besar
cadangan
ketersediaan air yang berada di DAS Deli
bergantung dari luas DAS tersebut dan
berapa besar evapotranpirasinya. Elevasi
yang ada pada setiap kabupaten yang
berada di DAS Deli berbeda-beda, baik
itu dari di Kabupaten Karo dengan
ketinggiannya berkisar antara 1200-2000
m dpl, Kabupaten Deli Serdang yang
ketinggiannya berkisar antara 200-2000 m
dpl, dan Kota Medan berkisar yang
ketinggiannya berkisar antara 0-200 m
dpl.
Dari
data
yang
diperoleh
dijelaskan bahwa kecamatan yang masuk
DAS Deli yang membutuhkan air paling
banyak untuk kegiatan industri berada
Kecamatan Medan Deli adalah 3.389,195
m3/orang/tahun (40,03%) dan yang paling
sedikit membutuhkan air untuk kegiatan
industri berada di Kecamatan Medan Baru
adalah 3,775 m3/orang/tahun (0,04%).
250000,00
200000,00
Surplus Air
R = 0,2415
0,00
0,00
250000,00
Surplus Air
200000,00
150000,00
100000,00
R = 0,0255
0,00
0,00
100000,00
50000,00
50000,00
150000,00
R = 0,9657
30000000,00
20000000,00
10000000,00
0,00
0,00
-10000000,00
5000,00
10000,00
Luas DAS
4.
50000000
45000000
40000000
35000000
30000000
25000000
20000000
15000000
10000000
Ketersediaan Air
5000000
Kebutuhan Air
10
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian
menjelaskan bahwa dengan jumlah
penduduk yang berada di tiga kabupaten
yang masuk di DAS Deli berjumlah
1.197.501 jiwa dan ketersediaan airnya
adalah
202.649.845,91
m3/tahun
sedangkan jumlah kebutuhannya air yang
diperlukan oleh masyarakat yang berada
di sekitar DAS Deli adalah 63.305.774,05
m3/tahun.
Dengan
banyaknya
ketersediaan air di DAS Deli tersebut
tentunya dapat memberikan kontribusi
(masukan) bagi masyarakat untuk dapat
mempergunakan air yang tersedia dengan
semaksimal mungkin.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian,
peneliti memberikan saran-saran sebagai
berikut
1. Kepada
pemerintah
dan
masyarakat kiranya dapat lebih
menjaga ketersediaan air di DAS
Deli dengan cara mengawasi
secara ketat terhadap penebangan
hutan liar dan pembuangan
sampah sembarangan ke sungai
karena
akan
mempengaruhi
terhadap simpanan air di dalam
tanah dan kualitas air yang dapat
digunakan. Selain itu pengawasan
masuknya masyarakat pendatang
ke kecamatan yang kebutuhan air
lebih
tinggi
dibandingkan
ketersediaan airnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data
dan pembahasan, maka hasil penelitian
dapat disimpulkan sebagai berikut :
2. Untuk
penelitian
lanjutan
diharapkan dapat melaksanakan
penelitian
dengan
desain
penelitian
yang
lebih
dikembangkan
dari
desain
penelitian
ini
dengan
menggunakan metode penelitian
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Asdak, Chay. 1995. Hidrologi Dan
Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.
12
Badan
Badan
(httpeprints.ums.ac.id123313FG-23-1-2009-ugro.pdf, diakses
1 April 2011).
Pararaja, Arifin
http://arifinpararaja.blogspot.co
m/) diakses 29 Mei 2011.
Seyhan,