Anda di halaman 1dari 7

2.02.

2013
Diameter Pipa Air Bersih Untuk Bangunan
Dalam merancang kebutuhan air bersih khususnya dalam bangunan bangunan besar, yang
membutuhkan banyak percabangan dalam pembagian jalur distribusinya, adalah sangat perlu
dihitung terlebih dahulu besaran dari diameter pipa yang akan digunakan, sehingga kapasitas
aliran air dapat merata dan sesuai dengan kebutuhan aliran masing masing unit alat plumbing
yang digunakan.
Dasar perhitung adalah dengan menggunakan standar acuan American National Standards
Institute (ANSI), dimana satuan unit alat plumbing menggunanakan satuan WSFU (The Water
Supply Fixture Units), yaitu satuan suplai air berdasarkan jenis alat plumbing yang digunakan.
Satuan WSFU ini merupakan kode umum yang digunakan untuk alat alat plumbing, dimana 1
WSFU = 1 GPM = 3.79 liter/minute.
Berikut ini tabel Water Supply Fixture Units (WSFU) yang didefinisikan oleh the Uniform
Plumbing Code (UPC).

Tabel 01.A WSFU

Tabel 01B. WSFU

Tabel 02. Unit Peralatan Plumbing


Setelah kita memahami Tabel diatas, barulah kita mulai mencari diameter pipa yang akan kita

gunakan.

Gambar 01. Layout dan Isometric Plumbing Kamar Hotel


Diameter Pipa
Penentuan diameter pipa yang akan digunakan untuk distribusi air bersih ditinjau satu persatu
dimulai dari alat plambing yang terjauh dari setiap lantai dan selanjutnya diteruskan mencari
diameter pipa yang dibutuhkan dan mengalirkan air yang cukup untuk suatu alat plambing sesuai
dengan ketentuan masing-masing alat.

Diameter pipa untuk distribusi air bersih dapat dihitung berdasarkan kecepatan aliran air dengan
rumus utama :
Q = V. A
dimana :
Q = Laju aliran air yang dibutuhkan (m3/s)
V = Kecepatan aliran air yang melalui pipa (m/s)
A = Luas penampang pipa (m2)

Perhitungan teknik Nielsen, untuk semua alat plambing kecepatan air dibatasi tidak melebihi 2,4
m/s. Apabila kecepatan air lebih dari 2,4 m/s maka akan timbul suara pluit dan suara berisik pada
sambungan pipa, interval kecepatan air (1,8 sd 2,4)m/s.
Menentukan ukuran pipa kita tetapkan suatu kecepatan asumsi yaitu 2 m/s, setelah itu didapatkan
diameter yang dikehendaki berdasarkan gambar 01. barulah didapat kecepatan aliran air yang
sesungguhnya. Kecepatan aliran air ini tidak boleh melebihi dari batas yang telah ditentukan
yaitu 2,4 m/s.
Menentukan ukuran pipa kita tetapkan suatu kecepatan asumsi yaitu 2 m/s, setelah itu didapatkan
diameter yang dikehendaki berdasarkan gambar 01. barulah didapat kecepatan aliran air yang
sesungguhnya. Kecepatan aliran air ini tidak boleh melebihi dari batas yang telah ditentukan
yaitu 2,4 m/s.

Adapun langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:


Contoh pada titik 13 untuk diameter pipa air bersih pada gambar 01 :

Lihat jenis alat plambing yang akan dilalui oleh air yang melewati diameter pipa yang akan
dicari. Pada titik 1 terdapat Water Closed (WC ).
Tentukan nilai unit alat plambing dari tabel 02 :
Dari tabel tersebut didapat untuk mempunyai unit beban alat plambing sebesar 3 WSFU ( Water
Supply Fixture Units ).
Tentukan laju aliran air dari tabel 02 :
Dari tabel tersebut didapat laju aliran air sebesar 0,41 L/s.
Cari diameter pipa dari gambar 01. dengan asumsi kecepatan aliran air tersebut 2 m/s.
Dari tabel tersebut diameter yang mendekati adalah 15 mm.
Perhitungan :

Kemudian secara berturut turut dihitung berdasarkan lokasi alat plambing dan titik titik
persimpangan daerah perpipaan.
Adapun hasilnya adalah sesuai dengan table berikut :

Tabel 03. Hasil perhitungan Diameter Pipa Air bersih

Gbr.02. Penempatan Pipa pada shaft


Sumber :
1. Panduan Sistem Bangunan Tinggi; Jimmy S. juwana,Ir,MSAE.
2. SISTEM MEKANIKAL GEDUNG; Pusat Bahan Ajar UMB; Yuriadi Kusuma\

Anda mungkin juga menyukai