Anda di halaman 1dari 16

Makalah Hukum Lingkungan

KEPENDUDUKAN

Disusun oleh :
Lare Demetria Agiasti

21080113140087

Afifah Nadya Aini

21080113130083

Dinda Putri Wijayanti

21080113140080

Ervando Tommy Al-hanif

21080113140081

Lizardhi Anung Bramedha 21080113130076

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aspek kependudukan merupakan hal paling mendasar dalam pembangunan. Dalam
nilai universal, penduduk merupakan pelaku dan sasaran pembangunan sekaligus yang
menikmati hasil pembangunan. Dalam kaitan peran penduduk tersebut, kualitas mereka perlu
ditingkatkan melalui berbagai sumber daya yang melekat, dan pewujudan keluarga kecil yang
berkualitas, serta upaya

untuk menskenario

kuantitas

penduduk dan persebaran

kependudukan.
Masalah lingkungan adalah persoalan yang timbul sebagai akibat dari berbagai gejala
alam. Dalam arti ini masalah lingkungan adalah sesuatu yang melekat pada lingkungan itu
sendiri, dan sudah ada sejak alam semesta ini, khususnya bumi dan segala isinya diciptakan
oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Masalah kependudukan dan masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang
cukup mendapat perhatian dunia. Masalah kependudukan mendapat perhatian karena
dikhawatirkan dapat menimbulkan dampk negatif terhadap kehidupan manusia itu sendiri
beserta lingkungannya. Kelestarian lingkungan hidup yang menyangkut kawasan laut, darat
dan udara dipantau terus karena pada akhir-akhir ini menunjukkan gejala kemerosotan makin
meningkat dari tahun ke tahun.
Beberapa langkah telah dilakukan untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut,
diantaranya program keluarga berencana dan pendidikan kependudukan.
Salah satu pertemuan di Pounex, Swiss, menyimpulkan bahwa masalah lingkungan
tidak saja disebabkan oleh kemajuan melainkan juga oleh keterbelakangan dan kemiskinan.
Masalah lingkungan yang akhir ini misalnya penyakit menular yang disebabkan oleh
lingkungan yang kotor dan erosi yang disebabkan karena kerusakan hutan. Sementara di
negara maju kerusakan lingkungan disebabkan oleh kurang atau tidaknya adanya
pembangunan. Oleh karena itu, tanpa pembangunan masalah lingkungan justru akan menjadi
makin parah.
Indonesia adalah salah satu negara yang tidak luput dari masalah kependudukan.
Pertambahan penduduk yang cepat, penyebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas
penduduk yang rendah merupakan ciri-ciri masalah kependudukan di Indonesia.

Pertumbuhan penduduk yang cepat (lebih dari 2%), akan mengakibatkan terjadinya struktur
penduduk muda, sehingga akan ketergantungan tinggi. Keadaan yang demikian akan menjadi
beban dalam pembangunan yang telah tercapai sebagian hanya digunakan untuk konsumsi
penduduk yang tidak produktif.
Penyebaran penduduk yang tidak merata akan mengakibatkan pemanfaatan sumber
daya manusia tidak atau kurang efektif. Maka dari itu dirumuskan untuk memperhitungkan
antara pertumbuhan penduduk dengan perundang yang menyangkut tentang hal tersebut.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka yang menjadi permasalahan fenomena
pertumbuhan penduduk terhadap kerusakan lingkungan adalah :
a) Apa yang melatar belakangi terjadinya kerusakan lingkungan dikarenakan
pertumbuhan penduduk?
b) Bagaimanakah perbuatan manusia yang dapat merusak lingkungan?
c) Apa dampak dari kerusakan lingkungan Hidup yang disebabkan oleh manusia?
d) Bagaimana kita mengupayakan mencegah kerusakan lingkungan?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan latarbelakan dapa dirumuskan tujuan makalah adalah sebagi berikut:
a) Untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh Dosen Mata Kuliah Hukum
Lingkungan
b) Penyusunan ini juga untuk membuka jendela pengetahuan tentang permasalahan
lingkungan
Menanamkan kesadaran bagi masyarakat mengenai kesadaran menjaga lingkungan

BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1

Pengertian Kependuduk
Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan, persebaran,

mobilitas,

penyebaran,

kualitas,

kondisi

kesejahteraan,

yang

menyangkut politik,

ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan ( uu No. 23 Th 2006).


Ilmu Kependudukan dimaksudkan untuk memberikan pengertian yang lebih luas dari
pada demografi, karena sejumlah ahli demografi telah menggunakan istilah demografi untuk
menunjuk pada demografi formal, demografi murni, atau kadang-kadang demografi teoritis.
Sedangkan arti dari demografi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari
kata :

demos, yang artinya rakyat/penduduk


grafein, yang artinya menggambar atau menulis.
Demografi: adalah tulisan atau karangan tentang rakyat atau penduduk

Demografi adalah suatu studi mengenai jumlah distribusi dan komposisi dan koposisi
penduduk serta komponen-komponen yang menyebabkan perubahan yang diidentifikasi
sebagai

natalitas,

gerak

penduduk

teritorial

dan

mobilitas

sosial

(perubahan

status). Merupakan analisa statistik penduduk, hanya mempersoalkan hubungan antar


variable demografi (Dependen dan independen)
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia
selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan
tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu:
fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Dalam arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang
mendiami atau menduduki tempat tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan pada
benda-benda sejenis yang terdapat pada suatu tempat. Dalam kaitannya dengan manusia,
maka pengertian penduduk adalah manusia yang mendiami dunia atau bagian-bagiannya.
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana
mereka tinggal.

2.2

PKLH (Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup)


Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup berasal dari dua konsep dasar

pendidikan, yaitu pendidikan kependudukan dan pendidikan kelestarian lingkungan hidup.


Pendidikan kependudukan mempunyai tujuan utama dalam upaya perubahan sikap serta
perilaku, reproduksi dan penyebaran penduduk secara rasional dan bertanggung jawab.
Adapun tujuan lain yaitu : agar masyarakat/anak didik dapat mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan pertumbuhan penduduk secara cepat serta segala akibatnya maupun dapat
menghubungkan antara pertumbuhan penduduk tersebut dengan program pembangunan yang
dilaksanakan oleh pemerintah dalam usaha mencapai kesejahteraan masyarakat. Maka
diharapkan mereka dapat menyesuaikan hal itu dalam kehidupan keluarga masyarakat bangsa
dan manusia pada umumnya. Sedangkan pendidikan lingkungan hidup mempunyai tujuan
utama pada upaya perubahan sikap serta perilaku dalam mengelola sumber daya alam secara
rasional dan bertanggung jawab.
Meskipun tujuan kedua konsep dasar itu berbeda, dikaji lebih mendalam keduanya
memiliki beberapa kesamaan, yaitu sama-sama memiliki dua objek kajian yang berupa
dinamika penduduk dan perilaku integrasi manusia terhadap lingkungannya, keduanya samasama menunjang terbinanya kualitas penduduk yang lebih baik. Atas dasar kesamaan
tersebut, pada tahun 1984 pendidikan kependudukan dan pendidikan lingkungan hidup yang
semula terpisah digabungkan menjadi satu nama yaitu pendidikan kependudukan dan
lingkungan hidup yang batasannya sebagai berikut :
Suatu program pendidikan untuk membina anak/peserta didik agar memiliki
pengertian, kesadaran, sikap dan perilaku yang rasional dan bertanggung jawab tentang
pengaruh timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek
kehidupan manusia.
Berdasarkan batasan diatas, dapat disusun tujuan PKLH yang lebih terperinci sebagai
berikut :
a. Mengembangkan pengetahuan tentang konsep kependudukan dan lingkungan
hidup.
b. Mengembangkan kesadaran terhadap adanya masalah kependudukan dan
lingkungan hidup.

c. Menumbuhkan kesadaran akan perlunya mengatasi masalah kependudukan dan


lingkungan hidup.
d. Mengembangkan pengetahuan tentang adanya hubungan timbal balik antara
penduduk dengan lingkungan hidup.
e. Mengembangkan sikap positif terhadap pembentukan lingkungan hidup yang
serasi yang menjamin kelangsungan hidup manusia.
f. Mengembangkan keterampilan untuk membina keluarga dan kelestarian
lingkungan hidup.
g. Mengembangkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan kualitas penduduk
dan kelestarian lingkungan hidup.
Dari tujuan-tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan akhir dari PKLH adalah
membentuk warga negara yang berwawasan kependudukan dan lingkungan hidup, yaitu
warga negara yang dalam segala perilakunya berpandangan ke depan terhadap masalah
kependudukan dan lingkungan hidup, menuju masyarakat yang serasi, dan seimbang dalam
hubungannya dengan lingkungan hidupnya.
2.3

Objek PKLH (Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup)


Berpijak pada tujuan-tujuan tersebut di atas, objek yang menjadi medan studi PKLH

selalu berkaitan dengan masalah kependudukan dan kelestarian lingkungan hidup.


Dalam seminar segi-segi hukum dari pengelolaan Lingkungan Hidup yang
diselenggarakan di Bandung pada tanggal 25 27 Maret 1976, telah diidentifikasi masalah
pokok di bidang lingkungan hidup, masalah itu meliputi :
A. Masalah kependudukan dengan segala parameternya, termasuk :
o besarnya jumlah penduduk,
o komposisi umur muda,
o tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi,
o distribusi penduduk yang tidak merata,
o kondisi sosial ekonomi yang rendah.
B. Masalah pencemaran lingkungan.
Masalah ekonomi dalam hubungannya dengan konsep pertumbuhan dan biayabiaya sosial.

Masalah institusional : kerjasama baik langsung atau tidak langsung yang dapat
mengakibatkan memburuk atau membaiknya kualitas lingkungan.
Masalah persepsi manusia terhadap kualitas lingkungan hidupnya (Suharyono,
1988 : 5)
Sedangkan dalam Seminar Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan
Hidup sebagai Salah Satu Upaya Mempersiapkan Peningkatan Kualitas Hidup Yang
Berwawasan Lingkungan yang diselenggarakan di IKIP Semarang pada tanggal 23 Maret
1988.
Ada diungkapkan bahwa program Pendidikan Lingkungan Hidup dapat mencakup
berbagai disiplin, beberapa di antaranya meliputi :
1) Ekosistem
Ini mencakup struktur dan cara berfungsinya ekosistem, pengaruh manusia terhadap
ekosistem serta bagaimana manusia mampu mengubah sistem di bumi.
2) Populasi
Di dalamnya mengatur populasi, pengelompokkan umur, sebab-sebab meningkatnya
jumlah penduduk, pengaruh populasi terhadap lingkungan, perpindahannya, pemakaian
sumber daya oleh populasi yang makin meningkat, gaya hidup populasi, tingkat
kelahiran/kematian, dan kesehatan populasim terkait di sini kebijaksanaan kependudukan
serta implikasi sosial, ekologi, politik.
3) Ekonomi dan Teknologi
Sistem perekonomian membentuk pengaturan

sosial

untuk

memproduksi

dan

mendistribusikan barang maupun jasa yang dikehendaki oleh individu maupun


masyarakat.
4) Keputusan yang berkaitan dengan Lingkungan
Dalam proses pembuatan keputusan yang berkaitan dengan lingkungan perlu
dipertimbangkan aspek ekonomi, sosial, teknologi, serta kemungkinan alternatif
pemecahan, kebijaksanaan dan tindakan dalam masalah tersebut.
5) Etika Lingkungan
Manusia merupakan salah satu makhluk yang menghuni bumi ini, sebagai makhluk
manusia memiliki beberapa kelebihan dari makhluk yang lain. Dengan akal budinya,
manusia dapat mengeksploitasi bumi beserta alam lingkungan secara maksimal. Namun
apabila mengeksploitasi bumi beserta alam lingkungan secara maksimal. Namun
eksploitasi itu tidak didasari oleh rasa cinta dan rasa menghormati terhadap bumi dan
segala kehidupan yang ada, planet ini mungkin sekali akan menjadi sulit untuk
mendukung populasi manusia meski dalam jumlah yang kecil sekali pun.

Jadi etika lingkungan adalah rasa menghargai/menghormati lingkungan yang berawal


dari rasa cinta terhadap lingkungan dan kesadaran akan peranan keseimbangan dalam
lingkungan hidup. Oleh sebab itu, tingginya kadar etika lingkungan dapat menunjang
timbulnya perilaku yang positif terhadap keseimbangan lingkungan hidup.
Lingkungan hidup bukan hanya mengenai masalah manusia, tetapi juga berkaitan
dengan masalah yang lain. Sumber daya alam seperti udara, air, tumbuh-tumbuhan, hewan,
tanah, bahan-bahan dari bumi, sumber-sumber energi (matahari, bahan-bahan fosil, tenaga
air, tenaga atom, dan sebagainya) dapat termasuk bahan kajian lingkungan hidup. Manusia,
sebagai sumber daya dan pemeran dalam perekayasaan untuk memenuhi kebutuhannya, dapat
mempengaruhi keadaan lingkungan hidup. Oleh sebab itu, mutu lingkungan (seperti populasi
penduduk, perencanaan kota dan regional) dan pemantauan lingkungan seperti pengendalian
kebisingan (noice controls), pengendalian terhadap air permukaan, air tanah, air limbah serta
kualitas udara, dapat saja dipertimbangkan sebagai bahan masukan PKLH.
Berdasarkan uraian di atas, secara garis besar dapat dikatakan bahwa bahan kajian
PKLH berkaitan dengan :
a. Masalah kependudukan dengan segala parameternya,
b. Masalah pencemaran lingkungan,
c. Masalah persepsi manusia terhadap kualitas lingkungan yang pada gilirannya
dapat berbicara mengenai masalah pemantauan lingkungan, keputusan-keputusan
administrasi mengenai standar mutu air, udara dan undang-undang pelestarian
lingkungan.
d. masalah implikasi sosial dalam kaitannya dengan pelestarian lingkungan hidup
(perencanaan kota dan regional, tempat rekreasi).
e. masalah etika lingkungan yang menunjang tumbuh dan berkembangnya sikap
serta perilaku positif terhadap lingkungan hidup.
2.4

Pertumbuhan Penduduk dan Keselarasan Lingkungan Hidup


Dewasa ini pertumbuhan penduduk juga bersetaraan dengan masalah- masalah lainnya.

Selain itu keselarasan lingkungan hidup juga menjadi salah satu permasalahan. Sebabnya
penulis membuat beberapa pokok bahasan:
1.

Masalah Lingkungan

Masalah lingkungan adalah persoalan yang timbul sebagai akibat dari berbagai gejala
alam. Dalam arti ini masalah lingkungan adalah sesuatu yang melekat pada lingkungan itu
sendiri, dan sudah ada sejak alam semesta ini, khususnya bumi dan segala isinya diciptakan
oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Namun, tidak semua masalah lingkungan itu disebabkan oleh ulah manusia, malah
sebagian besar terjadi di luar campur tangan manusia. Contohnya, gempa bumi, pencairan es
di kutub-kutub yang menyebabkan naiknya permukaan laut, meteor yang jatuh dari langit dan
sebagainya adalah gejala-gejala alam yang terjadi di luar kehendak dan kendali manusia.
Campur tangan manusia dalam masalah lingkungan hanya sedikit dan itupun baru terasa
akhir-akhir ini saja ketika jumlah manusia di dunia sudah demikian banyaknya. Manusiamanusia yang banyak itu sudah menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mampu mempengaruhi alam secara besar-besaran.
Masalah lingkungan ini menjadi semakin serius karena dalam memanfaatkan
lingkungan alam untuk kepentingannya sendiri, manusia yang bertambah canggih
kemampuannya itu, bertambah pula jumlah pemanfaatannya sehingga kurang memperhatikan
kepentingan alam itu sendiri. Kecemasan ini makin lama makin besar karena akhirnya
manusia sendirilah yang akan menanggung akibatnya sendiri.
2.

Pengertian Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar tempat

hidup atau tempat tinggal kita. Ilmu yang khusus mempelajari tentang masalah tempat tinggal
disebut ekologi. Ekologi berasal dari kata Yunani Oikos yang berarti rumah atau tempat
hidup. Jadi, ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya.
3.

Keselarasan Lingkungan
Dalam setiap lingkungan hidup antara komponen yang satu dengan lainnya terikat

adanya saling ketergantungan. Hukum saling ketergantungan berlaku pada setiap lingkungan
hidup. Ketergantungan antar jenis, ketergantungan antar populasi, dan ketergantungan antar
komponen biotik dengan komponen abiotik. Saling ketergantungan yang paling nyata tampak
pada masalah-masalah makanan.
4.

Peranan manusia dalam Lingkungan Hidup


Manusia merupakan salah satu komponen biotik di dalam suatu lingkungan hidup.

Manusia mempunyai kelebihan dari makhluk lain, ialah akal budi. Dengan kelebihan inilah
manusia mempunyai kedudukan yang istimewa dalam suatu lingkungan hidup. Dengan akal

dan pikirannya, manusia banyak bertindak sehingga kepentingan manusia lebih diutamakan
dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya.
Seringkali manusia dalam memanfaatkan lingkungan hidup mengabaikan terjaminnya
keseimbangan alam, sebagai contoh bahwa manusia membunuh makhluk-makhluk lain yang
menjadi saingannya dalam memperoleh pangan. Kalau manusia memerlukan padi sebagai
bahan makanan maka diberantaslah belalang, ulat, tikus, dan hama-hama lain yang suka
kepala padi.
Makhluk-makhluk lain dikendalikan dalam berkembang biak agar tidak banyak
mengganggu kepentingan manusia. Hewan-hewan yang menjadi musuh langsung bagi
manusia, dibinasakan. Tumbuhan yang mengganggu usaha pertanian manusia diberantas
dengan berbagai cara dengan menggunakan herbisida, fungisida, dan sebagainya. Makhlukmakhluk kecil lainnya tidak pula terlepas dari ancaman manusia bila makhluk-makhluk itu
mengganggu manusia lainnya, misalnya kuman, nyamuk, kepiting, cacing dan lainnya..
5.

Pertumbuhan penduduk dan sumber alam


Kebutuhan manusia tampak terus meningkat karena adanya pertumbuhan penduduk

yang pesat. Maka manusia mempergunakan sumber alam yang ada pada alam lingkungan
hidupnya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
2.5

Pertumbuhan penduduk dan terjadinya polusi


Polusi atau pencemaran adalah suatu keadaan di mana kondisi suatu habitat (tempat

dimana makhluk hidup itu berada) tidak murni lagi, karena pengaruh terhadap habitat itu.
Pencemaran lingkungan disebabkan oleh berbagai hal, terutama disebabkan laju
pertumbuhan penduduk yang sangat pesat. Makin cepat pertumbuhan penduduk, makin cepat
pula lingkungan hidup dikotori.
Pencemaran-pencemaran lingkungan itu sebagai berikut :
1. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan berbagai hal, seperti sampah-sampah plastik, kalengkaleng, rongsokan kendaraan yang sudah tua. Plastik tidak dapat hancur oleh proses
pelapukan dan besi-besi tua menimbulkan karat, sehingga tanah tidak bisa ditumbuhi
tumbuh-tumbuhan. Pemakaian pupuk yang terlalu banyak, tidak menurut aturan yang telah
ditentukan, menyebabkan pula polusi tanah. Tanah pertanian menjadi kering dan keras,
karena jumlah garam yang sangat besar akan menyerap air tanah. Guna mencegah atau
mengurangi polusi tanah, maka pemakaian pupuk di daerah pertanian hendaklah menurut

aturan yang sudah ditentukan. Sampah-sampah harus dibuang di tempat sampah atau dibuang
di tempat pembuangan, tempat sampah perlu diatur dan disediakan secukupnya.
2. Pencemaran udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap yang keluar dari pabrik-pabrik dan kendaraan
bermotor. Makin besar jumlah penduduk, makin berkembanglah ilmu pengetahuan, sehingga
banyak didirikan pabrik-pabrik dan diproduksi mesin-mesin serta kendaraan bermotor untuk
mencukupi kebutuhan hidup penduduk. Polusi udara mengganggu pernafasan dan dapat
menimbulkan penyakit pada alat-alat pernafasan, asma, bronchitis, dan sebagainya. Hal itu
disebabkan banyak gas-gas yang membahayakan kesehatan seperti gas karbin monoksida dan
partikel-partikel halus dan timah hitam. Polusi udara juga sangat membahayakan lalu lintas
baik di darat, laut maupun udara. Untuk menjaga terjadinya polusi udara, alangkah baiknya
jika dapat diusahakan alat-alat untuk mencegah atau mengurangi keluarnya asap-asap dari
pabrik atau kendaraan bermotor.
3. Pencemaran air
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa manusia amat membutuhkan air,
meskipun permukaan bumi ini penuh dengan air, namun sering menjadi masalah dalam
memperoleh air bersih. Hal ini telah dirasakan setelah meledaknya jumlah penduduk yang
mendiami bumi. Air bukan saja dibutuhkan oleh manusia, melainkan juga oleh semua
makhluk hidup. Karena itu perlu kesadaran manusia untuk memelihara air jangan sampai
kotor, lebih-lebih jika dapat mengganggu kesehatan. Polusi air dapat terjadi karena
penggunaan zat-zat kimia yang berlebih-lebihan, seperti penggunaan DDT, endrin yang
melebihi dosis yang telah ditentukan. Pencemaran air dapat juga disebabkan oleh air yang
mengandung sampai kimia dari pabrik-pabrik, sebagai bahan pencuci yang dibuang ke
sungai-sungai. Untuk mencegah polusi air, maka penggunaan obat-obatan dan bahan kimia
hendaklah menurut aturan atau petunjuk-petunjuk yang telah ditentukan. Juga pembuangan
sampah dari pabrik-pabrik, kendaraan bermotor, kapal terbang dan sebagainya. Dalam hal ini
juga Pemerintah telah mengatur bagi orang yang mendirikan industri agar meminta izin. Ini
dimaksudkan supaya penetapan industri itu dapat diatur begitu rupa, sehingga tidak
menimbulkan polusi suara pada penduduk sekitarnya.
2.6

Studi Kasus Kemiskinan Penduduk


Kemiskinan merupakan teman dekat dari masyarakat di negara miskin. Mereka

miskin karena mereka miskin,sehingga kemiskinan didalam suatu masyarakat digambarkan

sebagai suatu lingkaran setan (vicious circle ) yang sangat susah untuk mengatasinya. Namun
ini menjadi suatu tantangan bagi pemerintah ataupun negara maupun masyarakat dari suatu
negara untuk mengangkat tingkat kehidupan mereka,ataupun mengurangi beban berat yang
harus dipikul oleh masyarakat miskin. Miskin pasti bukan pilihan mereka, dan hampir tak ada
orang yang ingin hidup miskin, namun mereka tetap menjadi miskin.
Mereka miskin bisa disebabkan oleh karena mereka tidak memiliki modal ataupun asset
untuk usaha ataupun kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan , mereka tidak memiliki
pndidikan maupun ketrampilan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, produktifitas
mereka yang rendah,dan peningkatan jumlah penduduk yang berlebihan. disamping itu
negarapun tidak mampu melalui kebijakan ekonominya untuk membuka dan menyediakan
lapangan kerja yang cukup untuk rakyatnya. Kesemuanya ini mengakibatkan timbulnya
kemiskinan structural.
2.7

Kebijakan Pemerintah Dalam Penanganan Kemiskinan Penduduk


Sesuai GBHN , maka repelita II telah dicanangkan delapan jalur pemerataan, yang

merupakan bukti jelas adanya suatu kemauan politik bahwa untuk selanjutnya pembangunan
dan pemerataan tidak akan dipisahpisahkan, dengan mengambil kaum miskin sebagai
kelompok sasaran utama. Delapan jalur tersebut di antaranya yaitu :
a. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak, khususnya pangan, sandang
dan perumahan
b. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
c. Pemerataan pembagian pendapatan
d. Pemerataan kesempatan kerja
e. Pemerataan kesempatan berusaha
f. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan, `khususnya bagi generasi
mudah daun kaum wanita
g. Pemerataan penyebaran pembangunan diseluruh tanah air
h. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan
Langkah langkah yang sudah dan sedang di ambil dalam rangka pelaksanaan
kebijaksanaan pembangunan plus pemerataan melalui delapan jalur itu, pada hakikatnya bisa
dibagi dalam empat kelompok yang kait mengait satu sama lain ialah :
1) Realokasi sumber daya alam ( misalnya dengan landreformI ) disertai penciptaan
lapangan kerja yang seluas luasnya, terutama bagi mereka yang miskin

2) Penciptaan kesempatan memperoleh sarana atau modal bagi orang miskin, dengan
antara lain kredit candak kulak, kredit investasi kecil, dan bebagai macam kredit
lainnya, dengan dilengkapi usaha pemasaran
3) Usaha pendidikan, baik formal maupun nonformal, untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan dan membuang sikap pasrah terhadap kemiskinan
4) Usaha terciptanya kehidupan sosial yang sejahtera dan adil, yang mencakup antara
lain kesehatan jasmani dan rohani, perumahan, penyediaan air bersih dan sebagainya,
yang bisa meningkatkan kualitas hidup orang miskin terutama sampai ke taraf
perkehidupan.
Semua langkah di atas sudah mencakup segala bidang kegiatan masyrakat, termasuk
pertanian,

perkebunan,

perdagangan,

pengangkutan,transmigrasi,

pembangunan,dan

sebagainya. Semua kegiatan ini tentu saja harus ditunjang oleh prasarana prasrana yang
memadai yang bisa menjamin lancarnya transportasi, komunikasi, dan segala Sesuatu yang
diperlukan demi lancarnya pembangunan dan pemerataan, terutama diwilayah wilayah
pedesaan dan pemukimanpemukiman transmigrasi yang baru dimana prasarana umumnya
masih jauh dibawah standar.
Seperti yang di uraikan di atas

kaum miskin sebagian besar

terdapat didaerah

pedesaan dan sebagai angkatan kerja kemampuan mereka lebih siap untuk melakukan usaha
dibidang pertanian. Untuk membangun sektor pertanian pemerintah telah memberikan
kebijaksanaan dalam usaha intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversivikasi pertanian dengan
membina panca usaha tani (penanaman bibit unggul, pemberantasan hama dan penyakit
tanaman), mengiatkan transmigrasi, dan semuanya ini didukung oleh pembinaan ekonomi
dengan sistem koperasi.
Namun usaha yang perlu diprioritas tinggikan ialah Transmigrasi penduduk (daerah
yang padat penduduk ke daerah yang ,paling memberi harapan baru bagi suksesnya usaha
untuk meningkatkan taraf hidup kaum

miskin, karena transmigrasi bisa mengurangi

kepadatan penduduk , mensuplai pulau pulau lain yang jarang

penduduknya dengan

angkatan kerja, memberikan sumber penghidupan baru yang mengandung harapan untuk
bisa ditingkatkan,dan memberikan keuntungan baru bagi para transmigran itu sendiri maupun
bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Usaha usaha pemerintah yang telah disebutkan di atas hanya merupakan sekelumit
garis garis besar usaha usaha yang telah dan tengah dilaksanakan untuk mengeyahkan
wabah kemisknan ditanah air kita. Usaha usaha ini menjadikan pemerintah sebagai wahana
pembangunan dan perubahan yang utama. Namun segala upaya yang baik dan mulia ini

jelas tidak akan berhasil tanpa peran serta aktif masyrakat secara keseluruhan, terutama peran
serta kaum miskin itu sendiri. Peranserta ini bisa lebih dibangkitkn dan dijamin
kelangsungannya terutama

oleh aparat pelaksanaannya yang bersih dan tangguh, yang

didukung oleh organisasi dan administrasi yang rasional dan rapi. Kegiatan seperti inilah
yang perlu ditimbulkan dalam masa masa pembangunan mendatang

BAB III
ANALISA KESIMPULAN DAN SARAN

3.1

Analisa dan Kesimpulan


Kemiskinan merupakan teman dekat dari masyarakat di negara miskin. Mereka

miskin karena mereka miskin,sehingga kemiskinan didalam suatu masyarakat digambarkan


sebagai suatu lingkaran setan (vicious circle ) yang sangat susah untuk mengatasinya.
Pemerintah merupakan wahana utama dalam mengatasi masalah masalah kemisknan yang
melanda Negara Indonesia tercinta ini. Adapun beberapa program yang sudah dan telah
dilaksanakan pemerintah untuk menanggulangi masalah kemiskinan yang diantaranya adalah
membangun usaha dan membuka lapangan kerja di pedesaan khusunya dibidang pertanian
dan menggiatkan proses tansmigrasi.
3.2

Saran
Usahausaha pemerintah yang telah disebutkan dalam pembahasan di atas merupakan

usahausaha yang telah dan tengah dilaksanakan untuk mengurangi wabah kemisknan
ditanah air kita. Untuk itu marilah kita sebagai masyrakat indonesia untuk berperan aktif
dalam programprogram pemerintah seperti yang telah disbutkan di atas, terutama peran serta
kaum miskin itu sendiri. Peranserta ini bisa lebih dibangkitkn dan dijamin kelangsungannya
terutama oleh aparat pelaksanaannya yang bersih dan tangguh, yang didukung oleh organisasi
dan administrasi yang rasional dan rapi. Kegiatan seperti inilah yang perlu ditimbulkan dalam
masamasa pembangunan mendatang.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu. 2002. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.
Jurnal : Rizki Aji Hertanty, kebijakan-sosial-dalam-menanggulangi-masalah-kemiskinan.
Kamis 01 Desember 2016.
Soerjani. Moh, Rofiq Ahmad, Munir Rezy. 1987. Lingkungan: Sumber Daya Alam dan
Kependudukan Dalam Pembangunan. Jakarta: Universitas Indonesia
Prasetya, Tri Joko. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai