Luas setiap lantai sama, tetapi peruntukan dan luas ruangan pada tiap
lantai berbeda, sehingga jumlah penghuni dan jumlah fasilitas sanitarinya juga
akan berbeda. Jumlah fasilitas sanitari untuk siswa dan karyawan pria tidak akan
sama dengan siswa dan karyawan wanita karena perbedaan jumlah personilnya.
Dalam perencanaan ini, fasilitas sanitari yang akan disediakan di tiap-tiap
lantai yaitu kloset dengan tangki gelontor, peturasan atau urinoir dengan tangki
gelontor, lavatory, keran (fauchet), dan lubang pembersih (Floor Drain).
Untuk proses perhitungan dan perencanaan, jumlah penghuni gedung
diasumsikan dengan jumlah kepadatan efektif, yaitu luas tiap ruangan dibagi
kepadatan tiap-tiap orang (personal density). Sumber air yang digunakan adalah
sumur arthetis.
4.2
Kebutuhan Air
Gedung SMP Al - Azhar adalah gedung dengan 3 lantai. Masing- masing lantai
Luas bangunan
= 786 m2
Luas efektif
Jumlah penghuni
= 95 orang
Tabel 4.2
Luas efektif
Jumlah penghuni
(m2)
(m2)
(orang)
Lantai 1
786
471,6
95
Lantai 2
786
471,6
95
Lantai 3
786
471,6
95
Dengan asumsi lama pemakaian air efektif adalah 6 jam/hari, maka pemakaian air ratarata adalah :
Qh
= Qd / T
=
4,75m 3 / hari
6 jam / hari
= 0,79 m3/jam
Jika diasumsikan C1 = 2 (kriteria 1,52), maka pemakaian air pada jam puncak adalah :
Qh max
= C1 x Qh
= 2 x 0,79 m3/jam
= 1,58 m3/jam
Pemakaian air pada menit puncak (Qm-maks), jika diambil harga konstanta C 2 = 3 (dari
ketetapan 3-4), maka :
Qm max
= 0,0395 m3/menit
= 39,5 L/menit
Jumlah kebutuhan air untuk lantai 1-3 dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini
Tabel 4.3
Jumlah Kebutuhan Air Lantai 1-3
No.
1.
2.
3.
Lantai
1
2
3
Jumlah
Qd
Qh
Qh-maks
Qm-maks
(m3/hari)
4,75
4,75
4,75
14,25
(m3/jam)
0,79
0,79
0,79
2,37
(m3/jam)
1,58
1,58
1,58
4,74
(m3/menit)
0,0395
0,0395
0,0395
0,1185
Wanita =
3
x 95 = 57 orang
5
2
x 95 = 38 orang
5
Lantai
Jumlah
Penghuni
Closet
Peralatan Plambing
Urinoir Lavator Fauce
y
t
57
2
3
2
2
1
38
2
1
2
57
2
3
2
2
2
38
2
1
2
57
2
3
2
2
3
38
2
1
2
Jumlah
285
12
9
9
12
Sumber : tabel 4 ANSI A40-1993 Standard, Safety Requirements for Plumbing
Pria
Wanita
Pria
Wanita
Pria
Wanita
Dari tabel di atas maka dapat dihitung jumlah penggunaaan airnya untuk masing-masing
lantai, yaitu :
Lantai 1 :
Kloset
= 13 liter
x 4 buah x 6 kali/jam
= 312 liter/jam
Urinoir
= 9 liter
x 3 buah x 12 kali/jam
= 324 liter/jam
Lavatory
= 10 liter
x 3 buah x 6 kali/jam
= 180 liter/jam
Faucet
= 15 liter
x 4 buah x 6 kali/jam
= 360 liter/jam
Sumber : Morimura. Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, 1988, tabel 3.13
(hal 49)
Dan untuk perhitungan kebutuhan airnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5
Jumlah Kebutuhan Air Pada Lantai 1
Alat plumbing
Jumlah
Penggunaan
(liter/jam)
Kloset
312
75 %
234
Urinoir
324
87,5%
283,5
Lavatory
180
87,5%
157,5
Faucet
360
75%
270
air Faktor
serentak
945
Sumber : Morimura. Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, 1988, tabel 3.13
(hal 49) dan 3.15 (hal 66)
Jadi, Qd = 945 ltr/jam
= 22,68m3/hari
Pemakaian air untuk SLTP adalah selama 6 jam/hari, maka pemakaian air rata-rata
adalah:
Qh
= Qd / T
=
22,68m 3 / hari
6 jam / hari
= 3,78 m3/jam
Jika diasumsikan C1 = 2 (kriteria 1,52), maka pemakaian air pada jam puncak adalah :
Qh max
= C1 x Qh
= 2 x 3,78 m3/hari
= 7,56 m3/jam
Pemakaian air pada menit puncak (Qm-maks), jika diambil harga konstanta C 2 = 3 (dari
ketetapan 3-4), maka :
Qm max
Tabel 4.6
Jumlah Kebutuhan Air Lantai 1-3
No.
Lantai
Qd
(m /hari)
22,68
22,68
22,68
68,04
3
1.
2.
3.
1
2
3
Jumlah
Qh
(m /jam)
3,78
3,78
3,78
11,34
Qh-maks
(m3/jam)
7,56
7,56
7,56
22,68
Qm-maks
(m3/menit)
0,189
0,189
0,189
0,567
Lantai 1
Tabel 4.7
Perhitungan Jumlah Unit Beban Alat Plumbing Pada Lantai 1
Alat plumbing
Jumlah
Unit beban
Kloset
20
Urinoir
Lavatory
Faucet
12
47
= 104 L/menit
= 0.104 m3/menit
Qm max
= C2 x (Qh/60)
0.104 m3/menit
= 3 x (Qh / 60)
Qh
= 2,08 m3/menit
Qh max
= C1 x Qh
= 2 x 2,08 m3/jam
= 4,16 m3/jam
Qh
= Qd / T
Qd
= Qh x T
= 2,08 m3/jam x 6 jam/hari
= 12,48 m3/hari
Tabel 4.8
Jumlah Kebutuhan Air Lantai 1-3
No.
1.
2.
3.
Lantai
1
2
3
Jumlah
Qd
Qh
Qh-maks
Qm-maks
(m3/hari)
12,48
12,48
12,48
37,44
(m3/jam)
2,08
2,08
2,08
6,24
(m3/jam)
4,16
4,16
4,16
12,48
(m3/menit)
0,104
0,104
0,104
0,312
Tabel 4.9
Besar Qd, Qm max dan Qh max
No
Kebutuhan air
Berdasarkan unit
Qd
(m / hari)
12,48
19,7
6,56
0,164
4,75
1,58
0,0395
Qh max
(m3/jam)
4,16
Qm max
(m3/menit)
0,104
penghuni
Dari tabel, diketahui bahwa kebutuhan air (Qd) yang terbesar adalah
kebutuhan air berdasarkan jenis dan jumlah alat plumbing yaitu 19,7 m3/ hari.
4.3
dihasilkan 150 m3/hari Tinggi tiap lantai (lantai 1 - lantai 3) adalah 4 m, sehingga total
tinggi gedung secara keseluruhan adalah 3 x 4 = 12 m.
Alternatif sistem yang digunakan adalah :
a. Menggunakan reservoir 1 (R1) sebagai ground tank yang bekerja dengan
pemompaan.
b. Menggunakan reservoir 2 (R2) sebagai roof tank yang bekerja secara gravitasi.
: Pompa
100
Vol .GroundTank 14,775m 3
= 14,775 m3 + 7,3875 m3
= 22,1625 m3
=3m
Lebar
= 2,5 m
Tinggi
=3m
Freeboard
= 10 % x tinggi = 10 % x 3 m = 0.3 m
= 0,1 m
tinggi
ground
tank
freeboard
= 3 + 0,3 + 0,1
= 3,4 m
Qh max
Tp
Tpu
= Qh max
VE
= 15% x tinggi
= 15% x 2 = 0,3
Cek Volume
= 3,6 m3
4.3.2
Pipa induk adalah pipa yang menghubungkan sumber air (sumur) dengan
reservoir 1 (ground tank). Diameter pipa induk ditentukan berdasarkan debit ratarata yaitu = 19,7 m3/hari
= 0,0137 m3/menit
= 2,28 x 10-4 m3/detik
Berdasarkan persamaan:
Q=VxA
A = x D2 x Q = V. x D2 x
Dengan asumsi aliran air dalam pipa mempunyai kecepatan 1,5 3 m/
(berdasarkan buku morimura)
A = x x D2
4 xQ
=
Vx
D=
4 x 2,28 x10 4
2 x3,14
D = 0,012 m
D = 1,2 cm
D = 0,47 inch
Digunakan ukuran pipa yang ada di pasaran yaitu 0,75 inchi
V=
2,28 x10 4
1 / 4 xx 0,012 x0,012
V = 2,017 m/detik
Pipa yang digunakan di pasaran yaitu 0,75 inch. Kecepatan dalam pipa
adalah 2,017 m/detik.
4.3.2.2 Penentuan Dimensi Pipa Tegak Dari Ground Tank Ke Roof Tank
Dengan asumsi kegiatan di SLTP berlangsung selama 6 jam.
Jadi
Q pompa
= 24/6 Q rata-rata
= 4 x 2,28 x 10-4 m3 / detik
= 9,12 x 10-4 m3/ detik
=VxA
= x D2 x Q = V. x D2 x
Aliran air dalam pipa memiliki kecepatan di antara 0.9 - 3 m/detik.
4 xQ p
Vx
4 x9,12 x10 4
2 x3,14
= 0,024 m
= 24 mm
Digunakan ukuran pipa yang ada di pasaran yaitu 25 mm
9,12 x10 4
V=
1 / 4 xx 0,025 x 0,025
V = 1,859 m/detik.
4.3.3
Sekt
or
Jalur
da
ri
ke
1
15
10
11
11
12
Alat Plumbing
juml
jenis
ah
LAV
1
elbow
90
4
LAV
1
Tee lurus
1
elbow
90
4
FC
1
Tee lurus
1
elbow
90
3
WC
1
Tee
Lurus
1
elbow
90
3
FC
1
Tee
Lurus
1
elbow
90
3
WC
1
Tee
Lurus
1
elbow
90
3
UR
1
Tee
Lurus
1
elbow
90
3
UR
1
Tee
Lurus
1
elbow
90
3
UR
1
Tee
Lurus
1
elbow
90
3
LAV
1
elbow
90
4
WC
1
Fixture Unit
Send akumul
iri
atif
2
2
Q
(l/men
it)
6,309
D
(m
m)
20
12,618
25
18,927
25
11
31,923
30
13
36,556
30
18
48,453
30
21
54,055
40
24
61,778
40
27
68,137
50
6,309
20
21,529
25
12
13
14
A+B
15
13
14
15
sha
ft
Tee
Lurus
elbow
90
FC
Tee
Lurus
elbow
90
WC
Tee
Lurus
elbow
90
FC
Tee
Lurus
elbow
90
Tee lurus
check
valve
elbow
90
1
3
1
27,255
30
14
39,368
30
16
43,911
40
43
97,663
50
1
3
1
1
3
1
1
3
1
-
1
1
Jalur
da
ri
ke
1
Alat Plumbing
juml
jenis
ah
LAV
1
elbow 90
4
LAV
1
Tee lurus
1
elbow 90
4
FC
1
Tee lurus
1
elbow 90
3
WC
1
Tee Lurus
1
elbow 90
3
FC
1
Tee Lurus
1
elbow 90
3
Fixture Unit
send akumula
iri
tif
2
2
Q
(l/meni
t)
6,309
D
(mm)
20
12,618
25
18,927
25
11
31,923
30
13
36,556
30
9
10
11
A+B
4.3.4
12
15
11
12
13
13
14
14
15
15
shaf
t
WC
Tee Lurus
elbow 90
UR
Tee Lurus
elbow 90
UR
Tee Lurus
elbow 90
UR
Tee Lurus
elbow 90
WC
elbow 90
FC
Tee Lurus
elbow 90
WC
Tee Lurus
elbow 90
FC
Tee Lurus
elbow 90
LAV
Tee Lurus
elbow 90
Tee lurus
check
valve
elbow 90
1
1
3
1
1
3
1
1
3
1
1
3
1
2
1
1
3
1
1
3
1
1
3
1
1
3
1
1
1
18
48,453
30
21
54,055
40
24
61,778
40
27
68,137
50
15,772
25
21,529
25
12
34,826
30
14
39,368
40
16
43,911
40
43
97,663
50
Tabel 4.12
Dimensi Pipa Tegak Antar Lantai
Lantai
Flow
Diameter
43
97,663
50
43
148,303
50
43
183,119
65
4.3.5
besar, yaitu pada titik kritis, yang biasanya terjadi pada titik paling jauh di lantai teratas.
Berdasarkan perhitungan kehilangan tekanan pada pipa horisontal, diketahui bahwa titik
kritis adalah sektor b, sehingga menyebabkan kerugian gesek yang terjadi cukup besar.
Tekanan sisa pada titik tersebut menentukan tinggi roof tank yang harus disediakan.
H available
HL Kritis
4.3.6
Perhitungan Headloss
Perhitungan Headloss diperlukan untuk menentukan daya pompa yang
diperlukan. Pada perhitungan ini, yang ditinjau hanyalah kehilangan tekan pada titik
kritis (pada lantai 3), yaitu titik yang diperkirakan akan mendapatkan tekanan yang
kurang sehingga terdapat kemungkinan air tidak dapat mengalir. Titik kritis ini ditentukan
berdasarkan perletakan yang terjauh dari pipa (stack) header dan berada pada jalur yang
mengalirkan air ke banyak unit fasilitas saniter. Dengan demikian, tekanan yang
dibutuhkan ke titik tersebut relatif besar.
4.3.6.1 Perhitungan Headloss Pipa Tegak ( Pompa Roof Tank )
Q yang mengalir sebesar = 19,7 m3/hari = 0,0137 m3 / menit > berdasarkan Q jenis dan
= 20 mm
L pipa
L fitting
= 4 buah elbow
=3m
L total
= 17,7+ 3 = 20,7 m
Dari Gambar 2.6 Nomograph dengan Q sebesar 14,68 gpm dan diameter 2,2 inchi
diperoleh Hl sebesar 150 ft/1000ft
Jadi HL = L total H/1000ft
= 32,1 (150/1000)
= 4,815 m
Jalur
Sekto
r
Alat Plumbing
dar
i
ke
Fixture Unit
Jenis
Jumlah
Sendi
ri
Akumula
tif
(l/meni
t)
(m
m)
(m/s
)
(mm/
m)
LAV
elbow
90
LAV
Tee
lurus
elbow
90
FC
Tee
lurus
elbow
90
WC
Tee
Lurus
elbow
90
FC
Tee
Lurus
elbow
90
6,309
20
0,35
10
WC
Tee
Lurus
elbow
4
1
12,618
25
0,4
10
0,27
18,927
25
0,6
23
0,27
0,036
6,57
0,06
6
0,102
3,37
0,07
8
0,179
5,06
0,11
6
0,296
4,36
0,13
1
0,426
2,7
5
11
31,923
30
0,7
23
1,1
0,36
3
1
3,6
2
13
36,556
30
0,8
30
0,4
0,36
1
3
0,03
6
0,4
3,6
3,6
1
3
1
akumula
tif
2,7
1
4
1
sendi
ri
0,6
3
Headloss
3,6
5
18
48,453
30
45
1,3
5
5,31
0,36
3,6
0,23
9
0,665
90
15
B
10
11
12
11
12
13
13
14
14
15
UR
Tee
Lurus
elbow
90
UR
Tee
Lurus
elbow
90
UR
Tee
Lurus
elbow
90
LAV
elbow
90
WC
Tee
Lurus
elbow
90
FC
Tee
Lurus
elbow
90
WC
Tee
Lurus
elbow
90
FC
21
54,055
40
0,72
18
0,5
5
0,45
3
1
24
61,778
40
0,8
23
0,45
27
68,137
50
0,55
0,12
7
0,891
7,4
0,05
9
0,950
3,4
0,03
4
0,034
4,07
0,12
2
0,156
4,36
0,07
8
0,235
5,46
0,16
4
0,398
0,5
3
1
6,3
2
6,309
20
0,35
10
0,4
3
21,529
25
0,7
30
1,1
0,27
2,7
2
27,255
30
0,6
18
0,4
0,36
3
1
3,6
5
14
39,368
30
0,8
30
1,5
1
3
1
5,5
4,5
3
0,6
3
1
0,764
4,5
4
1
0,09
9
0,5
5
1
3
1
5,5
0,36
3,6
2
16
43,911
40
0,6
14
1,3
5
6,3
0,08
8
0,487
A+B
15
sha
ft
Tee
Lurus
elbow
90
Tee
lurus
check
valve
elbow
90
0,45
4,5
1
1
1
43
-
97,663
50
0,8
18
0,3
5
0,6
4
2,1
7,05
0,12
7
0,613
Sekt
or
Jalur
da
ri
ke
1
15
10
11
Alat Plumbing
jumla
jenis
h
LAV
1
elbow 90
4
LAV
1
Tee lurus
1
elbow 90
4
FC
1
Tee lurus
1
elbow 90
3
WC
1
Tee Lurus
1
elbow 90
3
FC
1
Tee Lurus
1
elbow 90
3
WC
1
Tee Lurus
1
elbow 90
3
UR
1
Tee Lurus
1
elbow 90
3
UR
1
Tee Lurus
1
elbow 90
3
UR
1
Tee Lurus
1
elbow 90
3
WC
1
Fixture Unit
sendi Akumula
ri
tif
2
2
2
11
13
18
21
24
27
Q
(l/meni
t)
6,309
(mm)
20
(m/s)
0,35
R
(mm/
m)
10
12,618
25
0,4
10
18,927
31,923
36,556
48,453
54,055
61,778
68,137
15,772
25
30
30
30
40
40
50
25
0,6
0,7
0,8
0,72
0,8
0,55
0,48
23
23
30
45
18
23
15
Headloss
sendi akumul
ri
atif
0,036
0,036
0,066
0,102
0,4
0,27
2,7
3,37
0,078
0,179
0,36
3,6
5,06
0,116
0,296
0,36
3,6
4,36
0,131
0,426
0,36
3,6
5,31
0,239
0,665
0,45
4,5
5,5
0,099
0,764
0,45
4,5
5,5
0,127
0,891
0,6
6,3
7,4
0,059
0,950
4,95
0,074
0,074
1,1
0,4
1,35
0,55
0,55
0,5
3,15
11
A+B
12
12
13
13
14
14
15
15
shaf
t
elbow 90
FC
Tee Lurus
elbow 90
WC
Tee Lurus
elbow 90
FC
Tee Lurus
elbow 90
LAV
Tee Lurus
elbow 90
Tee lurus
check
valve
elbow 90
2
1
1
3
1
1
3
1
1
3
1
1
3
1
1
1
1,8
2
12
14
16
43
21,529
25
34,826
0,7
30
39,368
0,75
40
43,911
27
0,5
40
97,663
30
9,5
0,58
50
12
0,79
17
0,4
0,27
2,7
3,37
0,101
0,175
0,36
3,6
5,06
0,137
0,312
0,45
4,5
5,35
0,051
0,363
0,45
4,5
0,6
7,8
0,094
0,456
6,45
0,110
0,566
1,1
0,4
2,85
0,35
4
2,1
KE
ALAT PLUMBING
(mm)
m/s
(mm/m)
Sendiri
50
0,800
17,000
BEBAN
AKUMULASI
lt/menit
43
43
97,663
Panjang Pipa ( L )
Ekuivalen
Headloss (m)
Akumulasi
Sendiri
6,100
0,104
0,104
4,600
0,138
0,242
4,750
0,076
0,318
Akumulasi
2,100
86
Pipa Tegak Lantai 3
43
148,303
50
1,100
30,000
4
0,600
129
Rooftank
43
183,119
65
0,900
16,000
4
0,750
Dimana Q sumur
L pipa
Jumlah
L ekivalen
L ekivalen total
Elbow
0,9
3,6
Check valve
2,0
2,0
Jumlah
5,6
Hf
= H mayor + H minor
= 7,016 m + 5,6
= 12,616 m
= v2 / 2g
= (2)2 / 2 (9,8)
= 4 / 19,62
= 0,204 m
Hs
Head pompa
= Hf + Hs + Hv
= 12,616 + 14,4 + 0,204
= 27,22 m
= 0,163 x Q x Hp x
= 0,163 x 0,05472 m3/ menit x 27,22 m x 1
= 0,243 kW
Np
= Nh / p
= 0,243 kW / 0,7
= 0,347 kW
= Np (1 + A) / (p x k)
= 0,347 kW (1 + 0,2) / (0,7 x 1)
= 0,595 kW
Jadi motor penggerak pompa harus dipilih yang mampu menghasilkan daya minimal 0,595 kW
pada porosnya.
H Statis
= Tinggi gedung + Tinggi muka air max roof tank + tinggi muka air max ground tank
= 12 meter + (2,4 0,3) meter + (3,4 0,3) meter
= 17,2 meter
L pipa
= Tinggi gedung + ( Tinggi ground tank - Tinggi muka air min ) + Tinggi roof tank
= 12 meter + (3,4 0,1) meter + 2,4 meter = 17,7 meter
Effisiensi
= 80 %
- H mayor
Q 1.85
xL
(0.2785 xHWCxD 2.63 ) 1.85
1,1805 x 10
-3 1.85
x17,7
= 6,739 meter
- H minor
- Hf
= H mayor + H minor
= 6,739 m + 5,6 m
= 12,339 m
v2
2g
22
= 0,204 meter
2 x9.81
- Head pompa = Hf + HS + HV + RH
= ( 12,339 + 17,2 + 0,204 + 1 ) meter
= 30,743 meter
- Water Horse Power (WHP)
HQ
0,8
27, 21
= 34,01 Hp
0,8
Jadi motor penggerak pompa harus dipilih yang mampu menghasilkan daya sekurang-kurangnya
0,869 kW pada porosnya.
4.4
Air Kotor, yaitu air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet, dan
air buangan yang mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat-alat plumbing lainnya.
b.
Air Bekas, yaitu air buangan yang berasal dari alat-alat plumbing lainnya,
seperti bak mandi (bath tub), bak cuci tangan, bak dapur, dsb.
c.
Air Hujan, yaitu air buangan yang berasal dari atap, halaman, dsb.
d.
Air Buangan Khusus, yaitu air buangan yang mengandung gas, racun, atau
bahan-bahan berbahaya seperti yang berasal dari pabrik, air buangan dari laboratorium, tempat
pengobatan, tempat pemeriksaan di rumah sakit, rumah pemotongan hewan, air buangan yang bersifat
radioaktif atau mengandung bahan radioaktif yang dibuang dari PLTN atau laboratorium penelitian
atau pengobatan yang menggunakan bahan radioaktif.
4.4.2
sistem pembuangan campuran yaitun air kotor dan air bekas dikumpulkan dan dialirkan ke dalam satu
saluran. Sedangkan sistem pengalirannya menggunakan sistem gravitasi, dengan cara mengatur letak dan
kemiringan pipa-pipa pembuangan.
4.4.3
Dalam tugas ini, akan dilakukan perancangan sistem perpipaan air buangan yang berasal dari air
kotor dan air bekas dalam sistem yang tercampur, dan merancang sistem pembuangan untuk air hujan.
Sebelum menentukan dimensi pipa pembuangan di tiap lantai, terlebih dahulu harus diketahui fixture unit
dari masing-masing alat plumbing.
4.4.3.1 Penentuan Dimensi Pipa Horisontal Air Buangan
Pipa horisontal air buangan diletakkan di bawah lantai dalam plafon. Pipa air buangan memeiliki
beberapa perlengkapan tambahan, yaitu :
a. Perangkap (trap)
Tujuan pemasangan perangkap (trap), yaitu untuk mencegah masuknya gas berbau ataupun
beracun, maupun serangga akibat kondisi alat plumbing yang kosong/tidak terisi air pada saat tidak
digunakan. Perangkap berbentuk U , yang akan menahan bagian terakhir dari air penggelontor, sehingga
merupakan penyekat atau penutup air yang mencegah masuknya gas-gas tersebut. Diameter perangkap
biasanya menyesuaikan dengan diameter pipa air buangan.
b. Lubang pembersih (clean out)
Lubang pembersih digunakan untuk membersihkan pipa pembuangan gedung. Lubang pembersih
dipasang pada awal dari cabang mendatar atau pipa pembuangan gedung, pada pipa mendatar yang
panjang, pada tempat di mana pipa pembuangan membelok dengan sudut lebih dari 45 o, dan bagian
bawah dari pipa tegak atau didekatnya.
c. Ven
Tujuan pemasangan pipa ven adalah untuk menjaga agar perangkap tetap mempunyai sekat air.
Penentuan dimensi pipa air buangan horisontal, ditentukan berdasarkan unit beban (fixture unit) masingmasing alat plumbing, akumulasi dari keseluruhan cabang mendatar, dan kemiringan (slope). Untuk
menentukan besarnya diameter pipa dapat dilihat pada tabel 2.9 . Hasil perencanaan dimensi pipa
horisontal tercantum dalam Tabel berikut ini:
Contoh perhitungan dimensi pipa horizontal lantai 2:
Sektor
:A
Jalur
: 1 ke 2
Plumbing fixture
Jumlah
:1
Fixture unit
- kumulatif 4
Diamater (inch)
: 2 inch
Slope
dari
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
ke
2
3
4
5
6
7
8
9
15
11
12
13
14
15
15
SHAFT
Nama alat
plumbing
LAV
LAV
WC
FD
WC
FD
UR
UR
UR
WC
FD
WC
FD
LAV
CHECK
VALVE
jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
FU
sendiri
1
1
4
1
1
2
4
4
4
1
1
1
2
1
FU
komul
atif
1
2
6
7
8
10
14
18
22
1
2
3
5
6
32
diameter
32
32
75
50
100
75
50
32
32
Diameter
pas.
32
32
75
50
100
75
50
50
50
75
75
100
100
75
50
100
75
32
100
100
slope
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
:2
Fixture unit
: - sendiri 67
- kumulatif 153
Lantai
II
5.3.5
Tabel 5.23
Pipa Air Buangan Vertikal
Fixture Unit
Diameter
Sendiri
Kumulatif
(mm)
67
153
125
tanpa dikurangi ukurannya. Bagian bawah dari pipa tegak ven harus disambungkan dengan pipa
tegak air buangan, tanpa dikurangi ukurannya, pada tempat yang lebih rendah dari cabang
terendah.
5.3.5.1 Penentuan Dimensi Pipa Vent Horisontal
Penentuan dimensi pipa vent horisontal didasarkan pada panjang pipa vent horisontal, unit beban
alat plumbing yang dilayani, dan diameter pipa air buangan yang dilayani. Pipa vent horisontal dan vent
tegak dalam perencanaan ini dibuat tipikal untuk semua lantai. Hasil penentuan diamater pipa vent
horisontal tercantum dalam tabel contoh perhitungan dimensi pipa vent horisontal lantai 1:
Jalur
: 1 ke 2
Fixture unit
:2
Panjang pipa
:6m
Tabel 5.25
Dimensi Pipa Vent Horisontal LANTAI 2
JALUR
A
B
C
SEKSI
Alat plumbing
Nama
WC,FD
WC,FD
2 LV
WC, FD
WC,FD
2 LV
UR
I
II
III
IV
V
VI
VII
Diameter
vent
65
75
75
65
65
75
65
: 2
: - sendiri 32
- kumulatif 32
Panjang pipa
: 4,3 m
Diameter vent
: 65 mm
Diameter Stack
125
Fixture Unit
Sendiri
32
Fixture
Tingi
Unit
lantai
komulatif
32
4
Fiting
T
Leq
24
Diameter
L total
Vent
(mm)
28
65
: 2 hari
: 1 tahun
Jumlah pemakai
: 285 orang
: 50 L/org/hari
Kapasitas lumpur
2 ( L) 2 2
L
P
2 ,4
2L
2 2,4 m 4,8 m
= 4,8 meter
b. Lebar
= 2,4 meter
c. Tinggi
= 2 meter
d. Freeboard
= 10% x 2 = 0,2 m