Tugas 1
1. Karakteristik air pada nomor satu adalah memiliki kekeruhan >50 NTU dan parameter
warna <25 PtCo. Air tersebut adalah air sungai. Menurut karakteristik sumber air
tersebut, desain unit-unit pengolahan air dapat menggunakan alternative seperti di
bawah.
Screen Pra Sedimentasi koagulasi-flokulasi Sedimentasi filtrasi desinfeksi
Pada unit screening, dilakukan penyaringan terhadap partikel-partikel besar yang ada
dalam air dan terbawa oleh arus sungai. Setelah dilakukan proses enyaringan partikel
besar pada screening, unit selanjutnya adalah unit pra sedimentasi. Unit ini diperlukan
karena kekeruhan lebih dari 50 NTU sehingga perlu dilakukan proses pengurangan
kekeruhan dengan cara pengendapan pada unit pra sedimentasi. Dapat pula
menggunakan saringan pasir lambat untuk mengurangi jumlah kekeruhan. Selanjutnya
adalah unit koagulasi dimana disini ditambahkan koagulan (biasanya Al(SO4)2.12H2O)
sambil dilakukan pengadukan secara cepat agar proses pencampuran menjadi lebih
cepat. Setelah itu dilanjutkan ke unit flokulasi. Di unit ini dilakukan pengadukan lambat
agar terbentuk flok-flok besar.
2. Karakteristik air pada nomor dua adalah memiliki kekeruhan 10-50 NTU dan parameter
warna <25 PtCo. Air tersebut berasal dari air waduk. Menurut karakteristik sumber air
tersebut, desain unit-unit pengolahan air dapat menggunakan alternative seperti di
bawah.
Screen koagulasi-flokulasi Sedimentasi filtrasi desinfeksi
Pada alternative unit pengolahan di nomor dua ini, diawali dengan unit screening.
Selanjutnya langsung ke nit flokulasi-koagulasi. Pada instalasi pengolahan air ini tidak
diperlukan unit pra sedi,emtasi karena kadar kekeruhan hanya 10-50 NTU. Sehingga
kekeruhan sudah dapat diatasi dengan flokulasi-koagulasi serta sedimentasi.
3. Karakteristik air pada nomor tiga adalah memiliki kekeruhan 10-50 NTU dan parameter
warna >25 PtCo. Air tersebut berasal. Menurut karakteristik sumber air tersebut, desain
unit-unit pengolahan air dapat menggunakan alternative seperti di bawah.
Screen koagulasi-flokulasi Sedimentasi filtrasi desinfeksi
Untuk instalasi pengolahan air di nomor tiga ini, hamper sama dengan alternative
instalasi pada nomor dua. Di nomor ini juga tidak diperlukan unit pra sedimentasi
karena kadar kekeruhan hanya 10-50 NTU. Air ini mengandung parameter warna >25
PtCo sehingga dalam proses koagulasi akan membutuhkan lebih banyak koagulan dan
akan lebih baik bila dibubuhkan lumpur kaolin agar flok menjadi lebih berat sehingga
lebih mudah diendapkan.
4. Karakteristik air pada nomor empat adalah memiliki kekeruhan <10 NTU dan parameter
warna <10 PtCo. Air tersebut adalah air danau. Menurut karakteristik sumber air
tersebut, desain unit-unit pengolahan air dapat menggunakan alternative seperti di
bawah.
Intake filtrasi desinfeksi
Untuk alternative pada karakteristik air nomor 4 atau air danau yang masih dekat
dengan mata air, tidak diperlukan unit flokulasi-koagulasi karena kadar kekeruhan
hanya <10 NTU. Sehingga unit yang diperlukan hanya unit filtrasi dan desinfeksi. Untuk
filtrasi dapat juga dilakukan dengan penyaringan pasir lambat.
5. Karakteristik air pada nomor lima adalah memiliki kekeruhan 10-50 NTU dan parameter
warna <25 PtCo. Air tersebut berasal dari lereng gunung kapur sehingga memilki
kesadahan yang tinggi. Menurut karakteristik sumber air tersebut, desain unit-unit
pengolahan air dapat menggunakan alternative seperti di bawah.
Screen mixing koagulasi-flokulasi Sedimentasi filtrasi desinfeksi
Untuk karakteristik air dari lereng gunung kapur, alternatif instalasi pengolahan air
menggunakan tambahan unit khusus berupa unit untuk pencampuran lime untuk
menghilangkan kesadahan dalam air.
Tugas 2
Karakteristik air limbah hasil analisa :
Parameter-parameter tersebut perlu untuk di kurangi agar dapat sesuai dengan baku mutu
menurut
Untuk mencapai baku mutu tersevut, perlu di buat suatu desain alternative pengolahan air
limbah agar ketika dibuang ke sungai tidak aka mencemari. Untuk mengolahnya digunakan
alternative seperti berikut :
Efisiensi biofilter tergantung dari luas kontak antara air limbah dengan mikro-organisme yang
menempel pada permukaan media filter tersebut. Makin luas bidang kontaknya maka efisiensi
penurunan konsentrasi zat organiknya (BOD) makin besar. Selain menghilangkan atau
mengurangi konsentrasi BOD dan COD, cara ini dapat juga mengurangi konsentrasi padatan
tersuspensi atau suspended solids (SS), deterjen (MBAS), ammonium dan posphor.
Intake
Grit
Chamb
Sludg
Bak
Ekualisas
Mixin
g
Primary
Sedimentation
Sludg
Activated
Sludge
Secondar
y Clarifier
Sludg
Sludge
Thickener
Landfill
Badan Air
Tugas 3
Data kualitas air limbah pabrik tempe
NETRALI
SASI
INTAKE
KOLAM
MIXING
FLOKULASI
AERASI
CLEARWATER
SEDIMENTASI
FILTRASI
Parameter
FISIKA
Bau
Temperatu
r
Satuan
Kualitas Air
Baku Sungai
Kualitas Air
Kualitas Air
Kualitas Air
Baku Waduk
Tanah
Permenkes
No.
492/2010
Ket
Memenuhi
26,8
25
27
25 3
Memenuhi
Kekeruhan
NTU
77,3
70
50
Rasa
Residu
Terlarut
(TDS)
Residu
Tersuspens
i (TSS)
KIMIA
mg/L
158,14
120
95
Tidak
Memenuhi
mg/L
250
200
84
Tidak
Memenuhi
pH
7,7
6,5
6-9
BOD
mg/L
500
350
150
COD
mg/L
250
160
135
10
Total
fosfat
sebagai P
mg/L
0,2
Memenuhi
Besi
mg/L
0,372
0,5
0,7
0,3
Tidak
Memenuhi
0,05
Memenuhi
0,11
0,4
0,3
0,2
Memenuhi
0,043
0,02
0,04
1,5
Memenuhi
Khrom
mg/L
(VI)
Alumuniu
mg/L
m
Nitrit, sbg
mg/L
N
Tidak
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Tidak
Memenuhi
Tidak
Memenuhi
Unit-Unit Pengolahan untuk Air Limbah Domestik untuk Karakteristik Kualitas Air Baku
Diatas:
Diagram Alir Pengolahan Air Baku Sungai
Air Baku
Bar Screen
Intake
Prasedimentasi
Aerasi
Koagulasi
Flokulasi
Sedimentasi
Filtrasi
Klorinasi
Desinfeksi
Reservoir
Tangki
Pembubuhan
Koagulan
Air Baku
Bar Screen
Intake
Aerasi
Koagulasi
Flokulasi
Filtrasi
Klorinasi
Desinfeksi
Reservoir
Tangki
Pembubuhan
Koagulan
Air Baku
Bar Screen
Intake
Aerasi
Koagulasi
Flokulasi
Sedimentasi
Klorinasi
Desinfeksi
Reservoir
Tangki
Pembubuhan
Koagulan