EOR - Screening Methods
EOR - Screening Methods
M. Taufiq
113.830713
Diambil dari SPE Papers 1983 dan Catatan Kuliah Pengenalan EOR 2002
Water Flooding
Pendesakan Tercampur
Gas Flooding
CO2
N2 (gas inert)
Surfaktan
Alkalis
Sandstone
atau limestone
dengan
minimum
fraktur.
Sandstone
Sandstone
atau limestone (lebih tepat)
dengan
minimum
fraktur.
Sandstone.
Tidak kritikal
Tidak kritikal
Tidak kritikal
Tidak kritikal
bila laju injeksi
dapat
dipertahankan.
Relatif tipis,
kecuali bila
kemiringan
formasi curam.
Tidak kritikal
Injeksi Thermal
Polymer
Stimulasi
Uap
Steam
Flooding
Sandstone.
Lebih dipilih
dengan
porositas
tinggi.
Sandstone.
Lebih dipilih
dengan
porositas
tinggi.
MEOR
Insitu
Combustion
BATUAN RESERVOIR
- Jenis batuan
- Porositas, %
- Permeabilitas, mD
- Ketebalan, ft
- Saturasi minyak, % PV
(primary volume)
- Kedalaman sumur, ft.
- Temperatur, F
Sandstone
dengan
keseragaman
sifat litologi.
> 10
Tidak kritikal
pada laju
injeksi yang
stabil.
Tidak kritikal.
> 50
Tidak kritikal.
< 150
Sandstone
yang
homogen.
> 10
Tidak kritikal
pada laju
injeksi yang
stabil.
Tidak kritikal.
> 30
Tidak kritikal.
Tidak kritikal.
Tidak kritikal
>20
Relatif tipis,
> 10
kecuali bila
formasi miring.
> 30
> 30
> 30
> 2,000
> 4,500
< 8,000
Tidak kritikal
Tidak kritikal.
tetapi tekanan
yang
dibutuhkan
akan lebih
> 20
Sandstone.
Bila porositas
tinggi akan
lebih sesuai.
Sandstone.
Sandstone
atau limestone
dengan sifat
litologi yang
seragam.
> 15
> 10
> 10
> 15
100
> 200
> 200
> 100
Tidak kritikal
karena
bakteria
berukuran
Tidak kritikal.
Tidak kritikal.
Tidak kritikal
Tidak kritikal
> 20
> 20
> 10
Di atas
saturasi
residual
setelah
< 9,000
> 10 (yang
dapat
bergerak)
> 50
40 - 50
40 - 50
30 - 40
300 - 5,000
> 500
< 8,000
Tidak kritikal
> 150
< 200
< 9,000
< 175
< 200
< 200
< 2,000
Tidak kritikal
FLUIDA RESERVOIR
- Berat jenis, API
< 40
< 40
> 26
> 24
> 25
13 - 35
> 25
< 40
< 25
< 40
- Viskositas, cp
< 30
< 20
< 15
< 10
< 30
< 200
< 150
< 500
> 20
< 1000
- Komposisi
Tidak kritikal.
Tidak kritikal.
Komposisi
tinggi untuk
komponen
menengah (C5C12).
Komposisi
tinggi untuk
komponen
ringan (C1-C7).
Diharapkan
lebih banyak
komponen
ringan s/d
menengah.
Mengandung
asam organik.
Tidak kritikal
Tidak penting,
tetapi
komposisi
ringan akan
sangat
membantu.
Komponen
aspaltik
menghasilkan
endapan coke.
Tidak kritikal.
< 200
Komposis
tinggi untuk
komponen
ringan s/d
menengah.
M. Taufiq
113.830713
Diambil dari SPE Papers 1983 dan Catatan Kuliah Pengenalan EOR 2002
Water Flooding
KETERBATASAN
PROBLEMA
OPERASIONAL
Kondisi
waterfront
yang ideal
tergantung
pada
homogenitas
batuan untuk
menentukan
keberhasilan
pendesakan.
Pendesakan Tercampur
Gas Flooding
CO2
N2 (gas inert)
Gas injeksi
mahal.
Ketersediaan
gas injeksi
pada volume
dan laju yang
diinginkan
harus tersedia
setidaknya
hingga saat
breakthrough.
Rendahnya
viskositas CO2
mengakibatkan
mobility ratio
sulit dikontrol.
Terjadinya
miscibility
yang
diharapkan
hanya dengan
tekanan tinggi,
sehingga
hanya bisa
diterapkan
pada sumur
dalam saja.
Efisiensi
pendesakan
sering
didapatkan
lebih rendah
dari
perhitungan
sehingga kini
tidak populer
lagi.
Ketersediaan
CO2 mutlak
diperlukan.
Terjadinya
Penanganan
korosi pada
gas relatif lebih
fasilitas injeksi. sulit dan
memerlukan
koordinasi
yang handal
selama
operasi.
Surfaktan
Alkalis
Injeksi Thermal
Polymer
Stimulasi
Uap
Steam
Flooding
MEOR
Insitu
Combustion
Hanya tepat
untuk formasi
yang
homogen.
Tidak sesuai
untuk formasi
dengan
kandungan
tinggi unsurunsur
anhydrite,
gypsum atau
clay.
Mobility ratio
Pemakaian
yang tidak
surfaktan
diinginkan
mensyaratkan
terjadi pada
kadar chlorida
formasi yang
<20,000 ppm
kemiringannya pada air
curam.
formasi.
Tegangan
antar muka
antara alkali
dan minyak
harus < 0.01
dyne/cm.
Untuk minyak
dengan
viskositas
tinggi akan
diperlukan
lebih banyak
konsentrasi
polymer untuk
mendapatkan
mobility ratio
yang
diinginkan.
Karakteristik
reservoir harus
diketahui
dengan tepat.
Umumnya
diterapkan
untuk minyak
viskositas
tinggi dalam
sand stone
(unconsolidated sand
stone) dengan
permeabilitas
tinggi.
Porositas
batuan dan
saturasi
minyak harus
tinggi untuk
meminimisasi
kehilangan
panas dalam
batuan.
Kebutuhan
mikro bakteria
yang ideal
menuntut
percobaan lab
dan lapangan
yang
memadai/
sering
dilakukan.
Pada
temperatur
tinggi alkali
akan banyak
bereaksi
dengan
mineral silika
dan clay dalam
formasi
sandstone.
Akan berhasil
hanya bila
WOR belum
terlalu tinggi.
Ketidakseraga
m-an reservoir
membuat hasil
tidak sama
antara proyek
satu dengan
lainnya.
Tidak bisa
dilakukan di
formasi
karbonat atau
limestone.
Penyapuan
cenderung
terjadi di
bagian atas,
jadi tidak
sesuai untuk
formasi yang
sangat tebal.
Penyediaan
bakteria/
pembiakan
merupakan
proses yang
rumit dan
memakan
waktu.
Terjadinya
Sistem operasi
fingering yang kompleks dan
viscous
mahal.
mengakibatkan
efisiensi
penyapuan
rendah.
Terjadi scaling
dan
penyumbatan
pada sumur
produksi.
Polymer
akrilamid akan
kehilangan
viskositas
akibat sheer
degradation.
Kehilangan
panas sering
lebih besar
daripada
perhitungan.
Mobility ratio
yang tidak
diinginkan.
Mobility ratio
yang tidak
diinginkan.
Terjadinya
korosi pada
sumur-sumur
produksi.
Polymer
Xanthan gum
mahal dan
mudah
mengalami
microbial
degradation.
Dituntut
Terjadinya
kontinuitas
channeling
injeksi untuk
uap.
mempertahankan panas
yang
terakumulasi.
Korosi pada
fasilitas
produksi
terjadi karena
aktifitas SRB.
Pori batuan
formasi juga
dapat
tersumbat oleh
peningkatan
produk sulfida
besi yang
sering tidak
dapat larut.
Produksi
hidrokarbon
membawa
padatan
bakteria dan
produk
bakteria.
Terjadinya
Konsumsi
degradasi/
kaustik sangat
penurunan
tinggi.
kualitas
chemical pada
temperatur
tinggi.
Korosi akibat
pH rendah, air
panas, emulsi
yang tinggi,
pasir
terproduksi,
pengendapan
wax.