Anda di halaman 1dari 4

.

Otitis Media Non Supuratif (Otitis Media Serosa)


Pendahuluan
-

Sinonim : otitis media serosa, otitis media musinosa, otitis media efusi, otitis media sekretoria,
otitis media mukoid (glue ear)

Otitis media serosa adalah keadaan terdapatnya sekret nonpurulen di telinga tengah, sedangkan
membran timpani utuh.

Adanya cairan di telinga tengah dengan membran timpani utuh tanpa tanda-tanda infeksi
disebut juga otitis media dengan efusi. Apabila efusi tersebut encer disebut otitis media serosa
dan apabila efusi tersebut kental seperti lem disebut otitis media mukoid (glue ear).

Otitis media serosa terjadi terutama akibat adanya transudat atau plasma yang mengalir dari
pembuluh darah ke telinga tengah yang sebagian besar terjadi akibat adanya perbedaan tekanan
hidrostatik.

Pada Otitis media mukoid, cairan yang ada di telinga tengah timbul akibat sekresi aktif dari
kelenjar dan kista yang terdapat di dalam mukosa telinga tengah, tuba eustachius, dan rongga
mastoid.

Otitis media serosa / otitis media sekretoria / otitis media mukoid / otitis media efusi terbatas pada
keadaan dimana terdapat efusi dalam kavum timpani dengan membran timpani utuh tanpa tandatanda radang. Bila efusi tersebut berbentuk pus, disertai tanda-tanda radang maka disebut otitis
media akut (OMA).

Otitis media serosa dibagi 2 jenis : otitis media serosa akut dan otitis media serosa kronik (glue
ear)
I. Otitis Media Serosa Akut

Otitis media serosa akut adalah keadaan terbentuknya sekret di telinga tengah secara tiba-tiba
yang disebabkan oleh gangguan fungsi tuba.

Keadaan ini dapat disebabkan antara lain:


Sumbatan tuba, dimana terbentuk cairan di telinga tengah disebabkan oleh tersumbatnya tuba
secara tiba-tiba seperti pada barotrauma.

Virus, terbentuknya cairan di telinga tengah yang berhubungan dengan infeksi virus pada jalan
napas atas.

Alergi, terbentuknya cairan di telinga tengah yang berhubungan dengan keadaan alergi pada
jalan napas atas.

Idiopatik.
Gejala Klinis

Gejala yang menonjol pada otitis media serosa akut biasanya pendengaran berkurang.

Rasa tersumbat pada telinga atau suara sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda pada
telinga yang sakit (diplacusis binauralis).

Kadang terasa seperti ada cairan yang bergerak dalam telinga pada saat posisi kepala berubah.
Rasa sedikit nyeri dalam telinga dapat terjadi pada saat awal tuba terganggu, yang
menyebabkan timbul tekanan negatif pada telinga tengah (misalnya pada barotrauma), tetapi
setelah sekret terbentuk tekanan negatif ini pelan-pelan hilang.

Rasa nyeri dalam telinga tidak pernah ada bila penyebab timbulnya sekret adalah virus atau alergi.

Tinitus, vertigo, atau pusing kadang-kadang ada dalam bentuk yang ringan.

Pengobatan

Pengobatan dapat secara medikamentosa dan pembedahan.

Pada pengobatan medikal diberikan obat vasokonstriktor lokal (tetes hidung), antihistamin,
serta perasat valsava, bila tidak ada tanda-tanda infeksi di jalan napas atas.

Setelah satu atau dua minggu, bila gejala masih menetap, dilakukan miringotomi.

Bila masih belum sembuh dilakukan miringotomi dengan pemasangan pipa ventilasi (Grommet
tube).
II. Otitis Media Serosa Kronik (Glue Ear)

Batasan antara kondisi otitis media serosa akut dengan otitis media serosa kronik hanya pada
cara terbentuknya sekret.

Pada otitis media serosa akut, sekret terbentuk secara tiba-tiba di telinga tengah dengan disertai
rasa nyeri pada telinga.

Pada otitis media serosa kronis, sekret terbentuk secara bertahap tanpa rasa nyeri dengan gejalagejala pada telinga yang berlangsung lama.

Otitis media serosa kronik lebih sering terjadi pada anak-anak, sedangkan otitis media serosa
akut lebih sering terjadi pada orang dewasa.

Sekret pada otitis media serosa kronik dapat kental seperti lem, maka disebut glue ear.

Otitis media serosa kronik dapat juga terjadi sebagai gejala sisa dari otitis media akut (OMA)
yang tidak sembuh sempurna.

Penyebab lain diperkirakan adanya hubungan infeksi virus, keadaan alergi, atau gangguan
mekanis pada tuba.

o
-

Gejala klinik:
Perasaan tuli pada otitis media serosa kronik lebih menonjol (40-50 dB), oleh karena sekret
kental atau glue ear.

Pada otoskopi terlihat membran timpani utuh, retraksi, suram, kuning kemerahan, atau keabuabuan.

o
-

Pengobatan:
Pengobatan yang harus dilakukan adalah mengeluarkan sekret dengan miringotomi dan
pemasangan pipa ventilasi (Grommet-tube).

Pada kasus yang masih baru pemberian dekongestan tetes hidung serta kombinasi antihistamindekongestan peroral kadang-kadang bisa berhasil.

Sebagian ahli menganjurkan pengobatan medikamentosa selama 3 bulan, bila tidak berhasil
baru dilakukan tindakan operasi.

Disamping itu harus pula dinilai serta diobati faktor-faktor penyebab seperti alergi, pembesaran
adenoid atau tonsil, infeksi hidung dan sinus.
Rujukan
Beberapa keadaan yang memerlukan rujukan pada ahli THT adalah;
1. Anak dengan episode OMA yang sering. Definisi sering adalah lebih dari 4 episode dalam 6
bulan.4 Sumber lain menyatakan sering adalah lebih dari 3 kali dalam 6 bulan atau lebih dari 4
kali dalam satu tahun7.
2. Anak dengan efusi selama 3 bulan atau lebih, keluarnya cairan dari telinga, atau berlubangnya
gendang telinga4,7 .
3. Anak dengan kemungkinan komplikasi serius seperti kelumpuhan saraf wajah atau mastoiditis
(mastoiditis: peradangan bagian tulang tengkorak, kurang lebih terletak pada tonjolan tulang di
belakang telinga)7 .
4. Anak dengan kelainan kraniofasial (kraniofasial: kepala dan wajah), sindrom Down, sumbing,
atau dengan keterlambatan bicara7.

5. OMA dengan gejala sedang-berat yang tidak memberi respon terhadap 2 antibiotik7

Anda mungkin juga menyukai