Anda di halaman 1dari 20

Laboratorium Mekanika Tanah

Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik


Universitas Indonesia

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH


NAMA PRAKTIKAN

I.

: Faizal Hendrawan

(1406551626)

Fardian Syafarudin

(1406551632)

Kinrizky A C

(1406606833)

KELOMPOK

: P9

TANGGAL PRAKTIKUM

: Sabtu, 12 November 2016

JUDUL PRAKTIKUM

: Cone Penetration Test of Soil (Sondir)

ASISTEN

: Luthfiy Muhaimin

PARAF DAN NILAI

PENDAHULUAN
A. Standar Acuan
ASTM D 3441 Standard Test Method for Mechanical Cone Penetration
Tests of Soil
SNI 2827:2008 Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir
B. Maksud dan Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui tahanan konus (end bearing) dan hambatan

lekat (skin friction) tanah pada kedalaman tertentu.


Perhitungan ini merupakan pengujian lapangan yang hasilnya
digunakan dalam menghitung daya dukung tanah ketika akan
dilakukan pekerjaan tanah dan juga pekerjaan pondasi untuk
struktur bangunan.

C. Alat-alat dan Bahan

Alat Sondir (Hydraulic Dutch Penetrometer)


Manometer 2 buah , berkapasitas 0-60 kg/cm2 dan 0-250 kg/cm2
Pipa Sondir lengkap dengan pipa dalamnya
Biconus standar dengan luas konus 10 cm2 dan luas mantel 150 cm2
Angkur 2 buah lengkap dengan penguncinya
Besi Kanal 4 buah
Kunci Inggris
Oil, kuas, lap, dan castrolie

Cone Penetration Test (Sondir)

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

D. Teori dan Rumus yang Digunakan


Uji Sondir merupakan salah satu pengujian lapangan dimana
dlakukan penetrasi batang serta kous yang bertujuan untuk mengetahui
daya dukung tanah pada setiap lapisan, yaitu berupa tahanan ujung (end
bearing) dan juga tahanan gerak (skin friction), selain itu, pengujian ini
juga dilakukan untuk mengetahui kedalaman tanah keras.
Pengujian sondir dilakukan dengan melakukan penetrasi alat sondir, yang
terdiri dari batang silindris dengan ujung berupa konus. Biasanya konus
yang digunakan adalah biconus, yang dilengkapi dengan selimut untuk
mengukur hambatan lekat tanah. Gambar 9.1 merupakan alat sondir
berdasarkan SNI 2827:2008
Dalam melakukan penetrasi alat sondir, diperlukan suatu rangkaian
alat pembebanan hidrolik yang dipasang paa titik lokasi pengujian. Alat
pembebanan ini harus di jepit oleh dua batang penjepit yang diangkur pada
tanah agar tidak bergerak ketika dilakukan pengujian. Selain itu terdapat
dua buah manometer yang digunakan untuk membaca tekanan hidrolik
yang terjadi ketika dilakukan penetrasi batang dalam, pipa donrong, dank
onus. Gambar 9.2 menunjukkan rangkaian alat yang digunakan dalam
penetrasi konus pada praktikum ini.

Cone Penetration Test (Sondir)

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Hasil dari pengujian sondir ini adalah tahanan ujung yang diambil
sebagai gaya penetrasi per satuan luas penampang ujung sondir, atau qc
dan qt. pengujian sondir ini dilakukan hingga mencapai tahanan keras atau
mencapai kemampuan maksimum alat, yaitu tekanan qc=250 kg/cm2.
Berikut merupakan proses kerja bikonus pada saat dilakukan penetrasalat
sondir.

Cone Penetration Test (Sondir)

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Setelah didapatkan data tahanan qc dan qt, dilakukan perhitungan


nilai friksi yang terjadi pada selimut bikonus (fs), hambatan pelekat (HP),
Jumlah hambata pelekat (JHP), serta Friction Ratio (FR). Berikut rumus
yang digunakan dalam perhitungan:

Dengan memasukkan nilai-nilai Fm, Ft, dan Fc akan didapat:

Dimana:
Ft

= Fc= Luas penampang Bikonus (10cm2)

Qt

= Tekanan tanah total yang terbaca pada manometer

Qc

= Tekanan Konus yang terbaca pada manometer (kg/cm2)

Fm

= Luas Mantel Bikonus (150 cm2)

Cone Penetration Test (Sondir)

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Hambatan Pelekat (HP):


HP = l x f
Dimana
l = Panjang lekatan = 20 cm
Jumlah Hambatan pelekat (JHP)
JHP= f 1 l1
Sedangkan nilai rasio gesekan (Friction Ratio) diperoleh dari
persamaan berikut:
FR=

qc
100
fs

Setelah dilakukan perhitungan fs, HP, JHP, dan FR, dibuat grafik
terhadap kedalaman yang menunjukkan stratifikasi dari lapisan tanah
dilokasi terebut. Nilai tahanan konus serta nilai rasio friksi dapat
dikolerasikan terhadap jenis tanah serta perilakunya. Gambar berikut
menunjukkan korelasi hasil uji CPT terhadap perilaku tanah oleh
Robertson. (1986)

Cone Penetration Test (Sondir)

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

II. PRAKTIKUM
A. Persiapan Praktikum
1. Menyiapkan alat praktikum sondir di lapangan
2. Memasang angkur
3. Meletakkan alat sondir di antara dua angkur, dengan memasang baja kanal
untuk membantu mesin sondir agar stabil dan tidak terangkat atau goyang.
4. Memastikan alat sondir tegak
5. Memastikan dial atau manometer menjadi nol
6. Memasang konus pada pipa sondir serta olesi oli agar lancar.

B. Jalannya Praktikum
1. Menghubungkan konus dengan rangkaian pipa dan pipa dalamnya lalu
memasang pada alat sondir
2. Memutar alat sondir secara perlahan, memastikan pipa sondir terpasang
vertikal sampai kedalaman 20 cm
3. Mengunci alat dan melakukan pembacaan dial sambil menurunkan mesin
sondir dengan cara diputar searah jarum jam dengan kecepatan penetrasi
kurang lebih 1 cm/s sampai 2 cm/s. Selama penekanan batang pipa dorong
tidak boleh ikut turun, karena akan mengacaukan pembacaan.
4. Memasang batang konus sampai kedalaman dengan nilai qc telah
mencapai 200 kg/ cm2
5. Melepas batang konus dilakukan dengan memutar mesin sondir terlebih
dahulu untuk mengangkat batang konus.
6. Saat batang sudah mencapai atas, pelepasan dilakukan dengan cara
memutar batang yang berada diatas berlawanan arah jarum jam dan batang
konus bagian bawah ditahan dengan kunci inggris agar tidak jatuh.
7. Melakukan langkah 6 sampai semua batang berhasil dikeluarkan.

III. PENGOLAHAN DATA


Perhitungan Data

Cone Penetration Test (Sondir)

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Perhitungan yang dilakukan pada data yang diperoleh adalah fs, HP dan JHP
dengan:
fs=

qtqc
15

HP=l f

JHP= li fi

FR=

( qcfs ) 100
Contoh hitungan pertama: h = 600 cm, qc = 10 kg/cm2 dan qt = 12 kg/cm2
fs=

1210
=0.133
15

kg/cm

HP=20 0.133=2.667 kg /cm

JHP=192+2.667=194.667 kg /cm

FR=

100 =1.333
( 0.133
510 )

Contoh perhitungan kedua: h = 60 cm, qc = 28 kg/cm2 dan qt = 30 kg/cm2


3028
fs 15 =0 . 13 kg /cm
HP 20 0 . 13=2.67 kg / cm
JHP 5.3+2 .67=8 kg/cm

Cone Penetration Test (Sondir)

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

FR

( 0 .45833 ) 100 =1 .85

Hasil Perhitungan Data


Depth

Qc

Qt

Fs

HP

JHP

(m)
-0.2

(kg/cm2)

(kg/cm2)

(kg/cm2)

(kg/cm2)

(kg/cm2)

-0.4

24

28

0.27

5.33

5.33

1.11

-0.6

28

30

0.13

2.67

8.00

0.48

-0.8

18

20

0.13

2.67

10.67

0.74

-1

14

20

0.4

18.67

2.86

-1.2

12

20

0.53

10.67

29.33

4.44

-1.4

10

14

0.27

5.33

34.67

2.67

-1.6

14

16

0.13

2.67

37.33

0.95

-1.8

14

0.33

6.67

44.00

3.70

-2

16

0.47

9.33

53.33

5.19

-2.2

18

0.6

12

65.33

6.67

-2.4

10

17

0.47

9.33

74.67

4.67

-2.6

22

0.87

17.33

92.00

9.63

-2.8

20

22

0.13

2.67

94.67

0.67

18

0.6

12

106.67

6.67

-3.2

20

22

0.13

2.67

109.33

0.67

-3.4

20

22

0.13

2.67

112.00

0.67

-3.6

20

29

0.6

12

124.00

-3.8

10

18

0.53

10.67

134.67

5.33

-4

11

20

0.6

12

146.67

5.45

-4.2

10

18

0.53

10.67

157.33

5.33

-4.4

10

16

0.4

165.33

-3

Cone Penetration Test (Sondir)

FR

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
-4.6

12

14

0.13

2.67

168.00

1.11

-4.8

12

14

0.13

2.67

170.67

1.11

170.67

-5
-5.2

10

15

0.33

6.67

177.33

3.33

-5.4

12

0.27

5.33

182.67

3.33

-5.6

10

0.13

2.67

185.33

1.67

-5.8

13

0.33

6.67

192.00

4.17

-6

10

12

0.13

2.67

194.67

1.33

-6.2

11

16

0.33

6.67

201.33

3.03

-6.4

10

16

0.4

209.33

-6.6

12

14

0.13

2.67

212.00

1.11

-6.8

10

12

0.13

2.67

214.67

1.33

-7

10

12

0.13

2.67

217.33

1.33

217.33

-7.2
-7.4

16

26

0.67

13.33

230.67

4.17

-7.6

12

20

0.53

10.67

241.33

4.44

-7.8

12

22

0.67

13.33

254.67

5.56

-8

18

30

0.8

16

270.67

4.44

-8.2

18

26

0.53

10.67

281.33

2.96

-8.4

10

22

0.8

16

297.33

-8.6

14

26

0.8

16

313.33

5.71

-8.8

18

0.6

12

325.33

6.67

-9

13

0.27

5.33

330.67

2.96

-9.2

12

0.2

334.67

2.22

-9.4

22

24

0.13

2.67

337.33

0.61

-9.6

16

30

0.93

18.67

356.00

5.83

-9.8

16

26

0.67

13.33

369.33

4.17

-10

18

30

0.8

16

385.33

4.44

Cone Penetration Test (Sondir)

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
-10.2

16

38

1.47

29.33

414.67

9.17

-10.4

16

18

0.13

2.67

417.33

0.83

-10.6

14

26

0.8

16

433.33

5.71

-10.8

12

30

1.2

24

457.33

10

-11

12

16

0.27

5.33

462.67

2.22

-11.2

15

17

0.13

2.67

465.33

0.89

-11.4

13

20

0.47

9.33

474.67

3.59

-11.6

16

24

0.53

10.67

485.33

3.33

-11.8

18

28

0.67

13.33

498.67

3.70

-12

18

30

0.8

16

514.67

4.44

-12.2

18

20

0.13

2.67

517.33

0.74

517.33

-12.4
-12.6

18

20

0.13

2.67

520.00

0.74

-12.8

18

20

0.13

2.67

522.67

0.74

-13

10

16

0.4

530.67

-13.2

12

20

0.53

10.67

541.33

4.44

-13.4

14

22

0.53

10.67

552.00

3.81

-13.6

34

36

0.13

2.67

554.67

0.39

-13.8

12

16

0.27

5.33

560.00

2.22

-14

24

32

0.53

10.67

570.67

2.22

-14.2

30

36

0.4

578.67

1.33

-14.4

36

44

0.53

10.67

589.33

1.48

-14.6

20

46

1.73

34.67

624.00

8.67

-14.8

28

30

0.13

2.67

626.67

0.48

-15

24

26

0.13

2.67

629.33

0.56

-15.2

20

22

0.13

2.67

632.00

0.67

-15.4

26

30

0.27

5.33

637.33

1.03

-15.6

28

30

0.13

2.67

640.00

0.48

Cone Penetration Test (Sondir)

10

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
-15.8

20

22

0.13

2.67

642.67

0.67

-16

12

26

0.93

18.67

661.33

7.78

-16.2

12

18

0.4

669.33

3.33

-16.4

32

40

0.53

10.67

680.00

1.67

-16.6

75

90

20

700.00

1.33

-16.8

Variasi Grafik yang bisa diambil dari tabel.

Qc Vs H
0
-20
-4
-6
-8
H (M)
-10
-12
-14
-16
-18

20

40

60

80

100

Qc (KG/Cm2)

Grafik 3.1. Grafik qc vs h

Cone Penetration Test (Sondir)

11

120

140

160

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Qt V H
0
0

20

40

60

80

100

120

140

160

-5
H (M) -10
-15
-20
Qt (Kg/Cm2)

Grafik 3.2. Grafik qt vs h

FS Vs H
0
-20
-4
-6
-8
H (M)
-10
-12
-14
-16
-18

0.2

0.4

0.6

0.8

1.2

FS ( Kg/Cm2)

Grafik 3.3. Grafik fs vs h

Cone Penetration Test (Sondir)

12

1.4

1.6

1.8

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

JHP Vs H
0
-20
-4
-6
-8
H (M)
-10
-12
-14
-16
-18

100

200

300

400

500

600

700

800

30

35

40

JHP (Kg/Cm2)

Grafik 3.4. Grafik JHP vs h

HP Vs H
0
-20
-4
-6
-8
H (M)
-10
-12
-14
-16
-18

10

15

20

25

HP ( Kg/Cm2)

Grafik 3.5. Grafik HP vs h

IV. ANALISIS
Analisis percobaan
Percobaan ini berjudul Cone Penetration Test (Sondir) yang
memiliki tujuan untuk mengetahui tahanan konus dan hambatan lekat
tanah pada kedalaman tertentu. Percobaan ini dilakukan pada tanggal 12

Cone Penetration Test (Sondir)

13

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

November 2016 karena saya selaku praktikan melakukan praktikum ini


susulan dikarenakan ada halangan pada saat saya harus praktikum pada
tanggal 30 Oktober 2016. Percobaan yang akan dilakukan dibagi menjadi
dua tahap tahap pertama adalah tahap dimana kita mempersiapkan alatalat, praktikan membawa alat-alat dengan menggunakan gerobak dengan
cara ditarik, setelah sampai dilokasi praktikan meyiapkan angkur untuk
ditanam pada kedalaman tertentu sebagai tumpuan alat sondir. Angkur
yang pertama telah dipasang sebelumnya karena telah digunakan tadinya
oleh shift sebelumnya, jadi praktikan hanya memasang satu angkur lagi.
Cara memasang angkur adalah dengan bantuan beberapa orang yang
nantinya akan sebagai penekan yang berdiri di tengah-tengah agar pada
saat berputar pemboran dapat menembus tanah, praktina lainnya memutar
angkur dengan menggunakan besi bantuan yang dipasang di kepala
angkurnya agar pada saat praktikan memutar jadi lebih mudah. Lalu
setelah angkur dipasang, mulai dipasang bata bajang sebagai penahan dan
penstabil, lalu setelah itu mulai mengangkat alat sondir dan mendirikannya
dia tas batang baja yang telah kita buat sebelumnya dan mengatur mur-mur
yang harus dikencengkan agar alat sondir tetap tegak lurus pada saat mulai
melakukan praktikum dan memberikan oli pada ujung sondir sebagai
persiapan pemasangan batang konus.
Selesai melakukan persiapan kita mulai masuk ke tahap percobaan,
bagian sondir yang bergerak didalamnya ada lubang mur yang akan
dipasang batang konus pertama yaitu adalah batang yang di bagian
bawahnya terdapat konus yang akan berpengaruh pada pembacaan dial
nantinya, lalu setelah itu memberikan oli kepada konus yang nantginya
dapat mempermudah pada saat pemasangan dan pengangkatan konusnya
terutama pada bagian mur-mur pada pipanya. Setelah alat sondir terpasang
manometer dikalibrasi agar menjadi 0 atau jarumnya menunjuk angka 0.
Setelah itu praktikan mulai mengukur ketelitian setiap 20 cm untuk
praktikan bias mengatur nilai qt dan qc yang didapatkan, pertama-tama
praktikan mulai memutar tuas hingga tuas mencapai batas atas atau sampai

Cone Penetration Test (Sondir)

14

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

garis tersentuh kemudian mulai menarik seperti balok untuk dapat menguji
atau melepas secara langsung dan melihat perubahan dial. Setelah itu
pembacaan pertama yang kita baca itu sebagai qc dan sesaat setelahnya
dengan pemutaran tuas oleh praktikan harus secara konstan agar nilai jhp
dan konusnya tetap stabil. Pada saat pemutaran tuas ini praktikan harus
memutarnya secara konstan karena apabila tidak konstan maka lonjakan
dial untuk mendapatkan q tidak akan maksimal atau tidak mencapai
puncaknya. Pembacaan Qc adalah pada saat manometer bergerak dan
angka manometer berhenti sejenak tetapi alat pemutar sondir tidak
digerakan, sedangkan pada bagian untuk pembacaan Qt adanya lompatan
dari nilai Qc yang tadinya diam sejenak. Setelah praktikan melakukan
pembacaan, pembacaan ini dilakukan pada saat manometer mencapai
angka 150 kg/cm, atau padaa saat mencapai tanah keras.
Analisis Hasil
Setelah kita melalukan praktikum, maka kita mendapatan hasil
percobaan seperti nilai Qc dan Qt yang tidak terus meningkat dikarenakan
karakteristik tanah yang bervariasi di setiap kedalaman yang berbeda,
pembacaan berhenti pada saat manometer yang kit abaca telah menacapai
150 kg/cm, kemudian pada praktikum ini batang berhenti pada batang ke
17 yaitu sekitar 16.8 meter.
Kedalaman
0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1
-1.2
-1.4
-1.6
-1.8
-2
-2.2
-2.4
-2.6
-2.8

Qc

Fs
24
28
18
14
12
10
14
9
9
9
10
9
20

Cone Penetration Test (Sondir)

Klasifikasi tanah
0.27
0.13
0.13
0.4
0.53
0.27
0.13
0.33
0.47
0.6
0.47
0.87
0.13

Pasir Lepas
Pasir Lepas
Pasir Lepas
Pasir Lepas
Lempung atau lempung kenalauan
Pasir Lepas
Pasir Lepas
Lempung lembek
Lempung lembek
Lempung lembek
Lempung atau lempung kenalauan
Lempung agak kenyal
Pasir Lepas

15

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
-3
-3.2
-3.4
-3.6
-3.8
-4
-4.2
-4.4
-4.6
-4.8
-5
-5.2
-5.4
-5.6
-5.8
-6
-6.2
-6.4
-6.6
-6.8
-7
-7.2
-7.4
-7.6
-7.8
-8
-8.2
-8.4
-8.6
-8.8
-9
-9.2
-9.4
-9.6
-9.8
-10
-10.2
-10.4
-10.6
-10.8
-11
-11.2
-11.4
-11.6
-11.8
-12
-12.2
-12.4
-12.6

9
20
20
20
10
11
10
10
12
12

0.6
0.13
0.13
0.6
0.53
0.6
0.53
0.4
0.13
0.13

Lempung lembek
Pasir Lepas
Pasir Lepas
Lempung atau lempung
Lempung atau lempung
Lempung atau lempung
Lempung atau lempung
Pasir lepas
Pasir Lepas
Pasir Lepas

10
8
8
8
10
11
10
12
10
10

0.33
0.27
0.13
0.33
0.13
0.33
0.4
0.13
0.13
0.13

Pasir Lepas
Lempung lembek
Lempung lembek
Lempung lembek
Pasir Lepas
Pasir Lepas
Pasir Lepas
Pasir Lepas
Pasir Lepas
Pasir Lepas

16
12
12
18
18
10
14
9
9
9
22
16
16
18
16
16
14
12
12
15
13
16
18
18
18

0.67
0.53
0.67
0.8
0.53
0.8
0.8
0.6
0.27
0.2
0.13
0.93
0.67
0.8
1.47
0.13
0.8
1.2
0.27
0.13
0.47
0.53
0.67
0.8
0.13

Lempung atau lempung


Lempung atau lempung
Lempung atau lempung
Lempung atau lempung
Lempung atau lempung
Lempung atau lempung
Lempung atau lempung
Lempung lembek
Lempung lembek
Pasir kenalauan lepas
Pasir lepas
Lempung agak kenyal
Lempung atau lempung
Lempung atau lempung
Lempung agak kenyal
Pasir lepas
Lempung atau lempung
Lempung agak kenyal
Pasir lepas
Pasir lepas
Lempung atau lempung
Lempung atau lempung
Lempung atau lempung
Lempung atau lempung
Pasir lepas

18

0.13

Pasir lepas

Cone Penetration Test (Sondir)

16

kenalauan
kenalauan
kenalauan
kenalauan

kenalauan
kenalauan
kenalauan
kenalauan
kenalauan
kenalauan
kenalauan

kenalauan
kenalauan
kenalauan

kenalauan
kenalauan
kenalauan
kenalauan

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
-12.8
-13
-13.2
-13.4
-13.6
-13.8
-14
-14.2
-14.4
-14.6
-14.8
-15
-15.2
-15.4
-15.6
-15.8
-16
-16.2
-16.4
-16.6
-16.8

18
10
12
14
34
12
24
30
36
20
28
24
20
26
28
20
12
12
32
75
150

0.13
0.4
0.53
0.53
0.13
0.27
0.53
0.4
0.53
1.73
0.13
0.13
0.13
0.27
0.13
0.13
0.93
0.4
0.53
1
-10

Pasir lepas
Lempung atau lempung kenalauan
Lempung atau lempung kenalauan
Lempung atau lempung kenalauan
Lempung atau lempung kenalauan
Pasir lepas
Lempung atau lempung kenalauan
Empung agak kenyal
Pasir kenalauan
Lempung agak kenyal
Pasir lepas
Pasir lepas
Pasir lepas
Pasir lepas
Pasir lepas
Pasir lepas
Lempung agak kenyal
Lempung atau lempung kenalauan
Lempung agak kenyal
Kerikil kepasiran lepas
Pasir padat, pasir kekerikilan

Jika dilihat pada tabel di atas, jenis-jenis tanahnya bervariasi,


namun tanah yang berada di area kami praktikum di dominasi oleh pasir
lepas dan lempung kenalauan.
Analisis Kesalahan
Kesalahan yang mungkin terjadi sata praktikum adalah sebagai berikut;
1. Penempatan angkur yang tidak memperhitungkan jarak, yaitu
dengan metode kira-kira sehingga membuat penempatan sondir
menjadi tidak stabil.
2. Pada saat pemasangan alat sondir tidak tegak lurus sehingga
penetrasi yang dilakukan miring.
3. Pada saat memutar tuas, praktikan tidak memutarnya secara
konstan dan juga kecepatan konstan pemutaran tiap kedalaman
berbeda-beda.

Cone Penetration Test (Sondir)

17

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

4. Kesalahan parallax dimana pada saat pembacaan dial terjadi


perbedaan pembacaan oleh praktikan.

V.

Aplikasi
Praktikum modul cone penetration test memiliki beberapa
kelebihan untuk mengetahui kedalaman tanah keras dan nilai dukung pada
tanah. Kedalaman suatu tanah keras nilainya akan sangat berguna apabila
kita akan menggunakan pondasi dalam, karena pondasi dalam perlu
dicetak dan dibuat sesuai dengan designnya. Dari data yang kami dapat
apabila kita akan membuat suatu bangunan disekitar tempat kita
menjalankan praktikum maka pondasi dalam yang akan digunakan atau
bisa juga pondasi sumuran. Kelebihan dari menggunakan alat sondir ini
adalah praktis dan murah karena tidak menggunakan alat yang
dihubungkan ke listrik dan tidakmenggunakan bahan bakar, karena alat ini
dapat dilakukan dengan tenaga dari manusia.

VI.

Kesimpulan

1.

Data yang didapat sebagai berikut dengan rumus yang telah ada;

data
Qc
(kg/cm2)
Qt
(kg/cm2)
Fs
(kg/cm2)
HP
(kg/cm2)
JHP
(kg/cm2)
FR (%)

max

min

150

150
1.7333
33
34.666
67

716

rata-rata
17.011904
76
23.380952
38
0.4246031
75
8.5943775
1
344.25396
83

12.67

#DIV/0!

0
0

2.

Dari

Tes

Sondir
didapatkan

nilai qc dan qt , dengan masing-masing rentang, 0-150 kg/cm2 dan


3.

0-150 kg/cm2.
Jenis tanah yang kami dapatkan di dominasi oleh pasir lepas dan
lempung kelanuan.

Cone Penetration Test (Sondir)

18

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

VII.

LAMPIRAN

Cone Penetration Test (Sondir)

19

Laboratorium Mekanika Tanah


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Cone Penetration Test (Sondir)

20

Anda mungkin juga menyukai